etika profesi dan hukum kesehatan

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang hukum adalah segala peraturan-peraturan atau kaedah- kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Pandangan tiap- tiap orang ataupun tiap ahli hukum tentang pengertian hukum itu berbeda-beda. Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis, sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan. Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya. Aspek hukum bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di tuntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukuannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan 1.2 Tujuan

description

otonomi pelayanan kebidanan

Transcript of etika profesi dan hukum kesehatan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakanghukumadalah segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Pandangan tiap-tiap orang ataupun tiap ahli hukum tentangpengertian hukumitu berbeda-beda. Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis, sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan. Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya.Aspek hukum bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di tuntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukuannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan

1.2 Tujuan1. Untuk memenuhi tugas Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan.2. Untuk menambah wawasan tentang:a. Pentingnya landasan hukum dalam praktek profesib. Aspek hukum dan keterkaitannya dengan pelayanan/praktek bidan dan kode etik bidanc. Hak-hak klien dan persetujuannya untuk bertindak

1.3 Manfaat PenulisanManfaat dari pembuatan makalah ini adalah memberikan informasi tentang aspek hukum dalam praktek kebidanan.BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HUKUMPada umumnya yang dimaksudhukumadalah segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Pandangan tiap-tiap orang ataupun tiap ahli hukum tentangpengertian hukumitu berbeda-beda. A. Definisi Hukum : Immanuel Kant: keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti hukum tentang kebebasan. Leon Duguit: aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran.

B. Kesimpulannya bahwa hukum adalah:1. Merupakan aturan (perintah atau larangan)2. Mengikat/memaksa (harus dipatuhi)3. Memiliki sanksi atau akibat4. Ada peran kekuasaan negara/penguasa5. Melindungi kepentingan-kebebasan anggota masyarakatPada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis, sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan. Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya.Tujuan:a. Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas.b. Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi

2.2 Aspek hukum dan keterkaitannya dengan pelayanan/praktek bidan dan kode etikAspek hukum bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di tuntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukuannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan.Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi dan mandiri untuk bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan berfikir logis dan sitematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi. Praktek kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus-menerus ditingkatkan mutunya melalui:1. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan2. Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan3. Akreditasi4. Sertifikasi5. Registrasi6. Uji kompetensi7. Lisensi

A. Beberapa dasar dalam otonomi pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut:1. Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002 tentanng registrasi dan praktik bidan2. Standar Pelayanan kebidanan3. UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan4. PP No 32/ Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan5. Kepmenkes 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang oraganisasi dan tata kerja Depkes6. UU No 22/1999 tentang Otonomi daerah7. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan8. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung dan transplantasiB. Legislasi Pelayanan KebidananPelayanan legislasi adalah:1. Menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan profesi sendiri.2. Legislasi sangat berperan dalam pemberian pelayanan profesionalBidan dikatakan profesional, mematuhi beberapa kriteria sebagai berikut:a. Mandirib. Peningkatan kompetensic. Praktek berdasarkan evidence basedd. Penggunaan berbagai sumber informasi.Masyarakat membutuhkan pelayanan yang aman dan berkualitas, serta butuh perlindungan sebagai pengguna jasa profesi. Ada beberapa hal yang menjadi sumber ketidakpuasan pasien atau masyarakat yaitu:1. Pelayanan yang kurang aman2. Sikap petugas kurang baik3. Komunikasi yang kurang4. Kesalahan prosedur5. Saran kurang baik6. Tidak adanya penjelasan atau bimbingan atau informasi atau pendidikan kesehatan.

C. Pelayanan KebidananAdalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.D. Falsafah Kebidanana. Sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio psiko sosio kultural dan spiritual yang unik.b. Manusia terdiri dari pria dan wanita yang kemudian kedua jenis individu itu berpasangan menikah membentuk keluarga yang mempunyai anak.c. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya.d. Persalinan adalah satu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelolah dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.e. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya behak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.f. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan.g. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.

E. Paradigma kebidanan Kebidanan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.a. WanitaWanita/ manusia adalah makhluk biopsiko sosial kultural dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bemacam-macam sesual dengan tingkat perkembangannya.b. LingkunganLingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.c. Perilaku Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan sikap dan tindakan.

d. Pelayanan kebidananPelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.e. KeturunanKualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.

F. Lingkup Praktek KebidananLingkup prakek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiri/ otonomi pada anak-anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya. Hal ini berarti bidan memberikan pengawasan yang diperlukan asuhan serta nasehat bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas.G. Standar Praktek Kebidanan1. Standar I: Metode asuhanMetode asuhan meliputi: pengumpulan data, penentuan diagnosa perencanan pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.2. Standar II: PengkajianPengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.3. Standar III: Diagnosa kebidananDiagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.4. Standar IV: Rencana asuhanRencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.5. Standar V: TindakanTindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien.6. Standar VI: Partisipasi klienTindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.7. Standar VII: PengawasanMonitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan klien.8. Standar VII: EvaluasiEvaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang tidak dirumuskan.9. Standar IX: DokumentasiAsuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.

H. Kode EtikKode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.I. Tujuan Kode Etik1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan profesi. Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar/ masyarakat mencegah orang luar memandang remeh suatu profesi.2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Kesejahteraan materill dan spritual (mental).3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.4. Untuk meningkatkan mutu profesi.

2.3 Hak hak klien dan persetujuannya untuk bertindakHak pasien adalah hak-hak pribadi yang memiliki manusia sebagai pasien untuk klien:1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dalam peraturan yang berlaku di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.4. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.5. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yaitu baru dilahirkan.6. Pasien berhak mendapat mendamping, suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.8. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat ethisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.9. Pasien berhak meminta konsultasi kepada pihak lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang dirawat.10. Pasien berhak meminta atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.11. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:a. Prognosab. Penyakit yang dideritac. Tindakan kebidanan yang akan dilakukand. Alternatif therapi lainnya perkiraan biaya pengobatan12. Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.13. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.14. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.15. Pasien behak beribadah sesuai dengan kepercayaannya yang dianutnya selama itu tidak mengganggu pasien yang lainnya.16. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spritiual.18. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal praktek.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanHukum yang terkait dengan etika profesi dan pelayanan kebidanan. Ada keterkaitan atau daerah bersinggungan antara pelanyanan kebidanan, etika dan hukum atau terdapat grey area. Sebagaimana di ketahui bahwa bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan.Yang dimana pada umumnya yang dimaksuddengan hukumadalah segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Pandangan tiap-tiap orang ataupun tiap ahli hukum tentangpengertian hukumitu berbeda-beda. Hukum juga merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis, sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan. Yang bertujuan menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas dan sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi serta digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya.