Etika Profesi Baru Lagi

336
ETIKA PROFESI KETEKNIKAN PERTANIAN Oleh Prof. Dr. Ir. Sumardi HS, MS. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS.

Transcript of Etika Profesi Baru Lagi

Slide 1

ETIKA PROFESI KETEKNIKAN PERTANIANOlehProf. Dr. Ir. Sumardi HS, MS.Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS.

Bismillahhirohmanirohim

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang

Diantara kita disini jumlahnya ditambah sat yaitu AllahEvaluasi diri dengan mengenal diri

1. Siapa saya2. Dimana saya3. Mau kemana sayaFisik atau tubuh kita terdiri antara lain:1. Kaki2. Tangan3. Mulut4. Hidung5. Mata6. Telinga

Tingkatan kecerdasan manusia diantaranya:1. IQ = Kecerdasan intelektual = fisik= Rogo 2. EQ=Kecercasan emosional=roso =jiwo3. SQ= kecerdasan speritual = hati= sokmo

Nilai dasar menuju prestasi gemilang:1. Jujur2. Tanggung jawab3. Visioner4. Disiplin5. Kerjasama6. Adil7. Peduli

Suara hati manusia diantaranya:1.Ingin memberi2.Kasih dan sayang3. Ingin maju4.Ingin tahu5. Ingin bersih6. Memelihara7. Menolong8. keindahanTangga Kepemimpinan:Tingkat 1: Pemimpin yang dicintaiTingkat 2: Pemimpin yang dipercayaTingkat 3: PembimbingTingkat 4: pemimpin yang berkepribadianTingkat 5: Pemimpin yang abadi

1. PENDAHULUANApakah Etika? Kata Etika atau etik berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Dapat juga diartikan norma-norma, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Profesi adalah kelompok sosial manusia.Etika : dirupakan dalam bentuk aturan (kode) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik.Etika dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dll.Dengan demikian 1. etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosial. 2. etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiriProfesional : merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahiran yang tinggi itu hanya dikontrol dan dinilai dari dalam 0leh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.BEBERAPA PENGERTIAN DALAM ETIKA PROFESI1.1 Pengertian Etika dan Etika Profesi Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as the performance index or reference for our control system". Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat "built-in mechanism" berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999).Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.1.2 Etika dan Estetika Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma dibagi lagi menjadi norma hukum,norma moral, norma agama dan norma sopan santun.Norma hukum berasal dari hukum dan perundang undangan,norma agama berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika.1.3 Etika dan Etiket Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara etika dengan etiket yaitu: etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.Perbedaan antara etika dengan etiket1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti jangan berbohong, jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.1.4 Etika dan Ajaran Moral Etika perlu dibedakan dari moral. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia. Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral yang sebenarnya).Pluralisme moral diperlukan karena:1. pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan;2. modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional;3. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.Menurut Ahli:1. Drs. OP Simorangkir: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

3. Drs. H Burhanudin Salam: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan noma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.MoralitasAjaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dan kebaikan pada umumnya. Kebaikan moral merupakan kebaikan manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya sebagai suami atau isteri. Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumberEtika dan Moralitas Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif. Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar,pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritis berarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. Sistematis artinya membahas langkah demi langkah. Normatif menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya.Etika dan Agama Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama.2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggungsinggung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama.4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan pandangan dunia.1.5 Istilah berkaitan Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos,iktikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada seorang wanita. Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapan ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya. Kode atika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan tugasnya. 2.TEORI ETIKATeori etika sebenarnya cuma meningkatkan keamanan, kegembiraan dan kesejahteraan manusia.

Peraturan etika melibatkan semua orang yang bertujuan untuk mencapai keputusan yang baik untuk manusia sejagat.

Perilaku yang tidak beretika, walaupun tidak melanggar undang-undang boleh menjejaskan kerjanya dan reputasi kita.

Etika juga merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang moral, prinsip moral, kaedah moral dan tindakan serta kelakuan manusia yang betul.Pengenalan : Teori Etika French dan Granrose (1995) : set panduan/peraturan bertingkahlaku-menyelesaikan konflik terhadap keinginan

Buchnolz (1989) : sistem panduan tingkahlaku

Shea (1988 : 17) : prinsip bertingkahlaku yangmengawal individu atau profesion dan sebagaisatu standard tingkahlakuPerkembangan Teori EtikaEtika bermula di zaman purba apabila ahli-ahli falsafah hanya memberikan tumpuan kepada kebaikan moral.

Socrates (469-399 B.C.) menggunakan pendekatanyang mencoba dan menggalakkan rekan-rakannya untuk berfikirtentang kebaikan dan kesehatan roh.Ide utama Socrates tentang etika adalah berhubung dengan menyakinkan orang agar berakhlak mulia.Socrates mengatakan bahwa kebahagian adalah mustahil diperoleh tanpa memiliki kebaikan moral dan tindakan yang tidak beretika akan mengganggu orang lain, beliau menganggap orang yang tidak beretika sebagai orang yang lemah dan mempunyai psikologi yang tidak sihat.Plato (428-348B.C.) mengkaji hubungan etikadan personaliti manusia

Kebaikan moral adalah suatu imbangan danharmoni di kalangan perbedaan yang wujuddalam roh

Kebaikan moral sebagai suatu keperluanterhadap kesihatan roh tetapi kebaikan yangsejati adalah sukar dicapai

Mengikut Plato kebaikan moral adalah berada dibahagian dalaman intelektualAristotle (384-322B.C.) pula, beliau melihat kebaikan moral agak berbeda daripada Plato danSocrates di mana beliau menyatakan bahwa kebaikan moral mempunyai hubungan yang sedikit dengan intelektual tetapi lebih kepada sifat (character) atau personaliti.

Plato dan Socrates pula mengatakan beretika itu mempunyai hubungan yang rapat antara kebaikan moral dan personaliti yang sehat.

Bagaimanapun ketiga-tiga ahli falsafah ini berpendapat bahwa kebajikan seseorang itu bergantung sepenuhnya dan berada dalam tangan seseorang itu.Sekiranya etika dahulu menekankan kebaikan moral dan rasionalnya, etika modern banyak menfokuskan kepada menentukan sifat-sifat beretika menerusi tindakan.Etika modern telah membentuk dua persaingan yaitu :1.tindakan yang mempunyai sifat etika dalam dan memerlukan status moral dari pada akibat (consequences) yang dibuat2. tindakan itu sama ada betul atau salah. Dahulunya ia dikenali sebagai Teologikal dan sekarang dikenali dengan Deontologikal yaitu pendekatan kepada etika.Penyataan dalam Teori Etika

1. Etika deskriptif. Merupakan suatu disiplin yang membicarakan tentang sejarah sistem moral.

Etika deskriptif memberitahu bagaimana ahli masyarakat harus bertingkahlaku, apakah peraturan yang digunakan dan dianuti dalam sebuah masyarakat dan sebagainya.

Etika deskriptif menyadarkan manusia bahwa terdapat berbagai sistem moral yang bersifat relatif di muka bumi ini : etika Kristian, Buddha, Islam, Yahudi, Hindu etc

Etika deskriptif menyatukan bentuk atau karektor sesuatu sistem moral yang ada tanpa membuat penilaian, pengadilan dan keputusan terhadap sistem tersebut. ETIKA DESKRIPTIF: yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.Penyataan dalam Teori Etika2. Etika normatif.Merujuk kepada panduan dan peraturan yang berkaitan dengan tingkahlaku yang baik dan jahat. Etika normatif juga menjurus kepada kenyataan yang memberitahu apa yang mesti dilakukan dan apa yang betul. Etika normatif menilai, mengkritik dan membuat keputusan terhadap sistem moral yang ada di samping menerangkan sesuatu undang-undang moral yang dianggap terbaik, bukan undang-undang moral yang sedia ada dan sedia diterima.Etika normatif mengemukakan sistem moral yang piawai berpandukan sistem sedia ada.

Etika normatif menyadarkan kita bahwa tidak semua nilai moral berubah mengikuti perubahan masa tetapi ada yang terus kekal dipelihara meskipun budaya mengalami perubahan.

Inilah yang dikatakan sebagai nilai mutlak dan biasanya berkaitrapat dengan agama.

Golden Rule merupakan contoh prinsip etika normatif klasik. Jika mau orang melakukan perkara yang baik kepada kita, kita perlu melakukan perkara yang baik juga kepada orang lain.ETIKA NORMATIF: etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskanEtika Normatif:1. Etika Umum: berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.2. Etika Khusus: Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan bisa: bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar, atau bagaimana saya menilai perilaku sendiri atau orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis.Etika Khusus:1.Etika individual: yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. 2.Etika sosial: yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Etika Sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.Macam Etika Sosial:1.Sikap terhadap sesama2.Etika keluarga3.Etika Profesi4.Etika politik5.Etika lingkungan6.Etika idiologiVariabel penilaian Etika:1.Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya tidak baik2.Tujuan tidak baik, cara pencapaiannya kelihatannya baik3.Tujuan tidak baik, cara pencapaiannya juga tidak baik4.Tujuan baik, cara pencapaiannya juga terlihat baikTeori dan Aliran Pemikiran

1. Teologi : Teori ini melihat kebaikan dan keburukan sesuatu tindakan. Sesuatu perbuatan itu tidak diketahui sama ada baik atau buruk sehinggalah melihat kepada kesannya.

vs

2. Deontologi atau non consequentialist : Teorideontologi ini berasaskan kepada prinsip asas yaitukewajipan manusia. Teori ini berasal daripadaperkataan Greek, deon iaitu duty yang merujukkepada kewajipan individu.AVSH - EB MM IPB 2008461. TEORI DEONTOLOGITeori Deontologi diperkenalkan oleh Immanuel Kant(1724-1804).Berasaldari kata deon yang berarti: apa yang harus dilakukan atau KEWAJIBAN harus sesuai dengan prosedur dan teori. Menurut Kant hakekat sesuatu YANG BAIK adalah NIAT YANG BAIK Deontologi Aturan: suatu tindakan dilakukan menurut kaidah yang dikehendaki dan dapat diberlakukan secara umumDeontologi Situasi: suatu tindakan yang secara moral dibenarkan adalah jika tindakan itu dapat dijadikan aturan umum di mana semua orang akan bertindak sama dalam situasi itu. AVSH - EB MM IPB 200847Teori deontologi aturan menghadapi masalah ketika: Ada dua norma bertentangan Semua aturan moral kadang-kadang memunculkan pengecualian. SOLUSIKewajiban moral bersifat prime facie (WD Ross).Melalui teori Deontologi situasi (Imannuel Kant) (dengan tiga kriteria):Reversibility (able to be changed or undone)Universability (relating to the universe or everything; relating to whole word)Penghargaan terhadap martabat manusia. AVSH - EB MM IPB 2008482. TEORI TELEOLOGITeori Teleologi mengandung makna tentang adanya upaya membedakan tujuan, hasil, sasaran dan akibat dari suatu tindakan dari sudut pandang APA & SIAPA yang melakukan.Dari sudut Apa dikenal dua versi teleologi, yaitu:Hedonisme, yang merupakan gambaran suatu situasi dimana seseorang bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besarEudaimonisme, yaitu situasi dimana seseorang Bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kebahagiaan; Dari sudut Siapa dikenal DUA versi egoisme etis yaitu: Egoisme Hedonistik: bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besar Egoisme Eudamonistik. bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kebahagiaan terbesar Teori dan Aliran Pemikiran3. Subjektif. Penilaian terhadap sesuatu etikaberdasarkan kepada penilaian diri sendiri. Individuberhak meletakkan nilai sama ada baik atausebaliknya. Perasaan peribadi terlibat dalam menilaidan menentukan baik buruk sesuatu tindakan.

vs

4. Objektif. Kode moral adalah bebas darikepentingan individu. Baik dan buruk tidak bersandarkepada sikap individu tetapi wujud dengan sendirinyaTeori dan Aliran Pemikiran5. Naturalisme. Sesuatu perbuatan itu baik atauburuk bergantung kepada pengalaman keseronokan.Baik perlu dijelaskan dalam bentuk kualiti fakta alam seperti memenuhi keperluan manusia, mendatangkan kebahagiaan, kenikmatan dan sebagainya kepada manusia.

vs

6. Non Naturalisme. Moral adalah sesuatu yangunik dan tidak boleh dikelaskan. Sesuatu perlakuanitu baik kerana ianya memang baik.Teori dan Aliran Pemikiran7. Relativisme. Sesuatu yang dianggap baik oleh satumasyarakat tidak mungkin dianggap sedemikian olehmasyarakat yang lain. (barat-timur) Ini berertimasyarakat yang berlainan memberikan nilai moralyang berbeda bagi tingkahlaku yang serupa.

vs

8. Absolutisme. Prinsip moral berbeda dari satubudaya dengan budaya yang lain. Bagaimanapun prinsipasas sejagat adalah sama. Misalnya, semua masyarakatmeletakkan nilai yang tinggi kepada kebaikan.Teori Utilitarianisme

Teori ini merupakan suatu aliran atau dimensi di bawah teori etika Teologikal yang juga dikenali sebagai consequentialism.

Utilitarianisme adalah doktrin moral yang mengkehendaki manusia supaya bertindak untuk menghasilkan kebaikan secara maksimum.

Kebaikan ini termasuklah kegembiraan atau keseronokan kepada semua pihak.

Tindakan dikatakan sebagai bermoral jika menghasilkan kegembiraan yangmaksimum.

Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873) adalah dua orang tokoh yang dikaitkan dengan teori ini.Bentham mengenal 7 elemen yang perlu dipertimbangkan untuk mengukur keseronokan mencipta kalkulus Hedonistik Bentham yang memberi skala antara 10 hingga +10.

Elemen yang dimaksudkan oleh Bentham ialah: intensiti, jangka masa, kepastian, kesegeraan, kesadaran, keberkesanan dan had atau batasan.

1. Intensiti bermaksud kedalaman. Sejauh manakah dalamnya kesan pengalaman terhadap seseorang.

2. Jangka masa. Berapa lamakah keseronokan atau kesengsaraan akan berakhir?

3. Kepastian. Adakah anda pasti sama ada mengalami keseronokan atau kesengsaraan akibat sesuatu yang berlaku.4. Kesegeraan. Kepantasan anda mengalami rasa seronok atau sebaliknya.

5. Kesedaran. Apakah kemungkinan anda mengalami rasa seronok pada masa akan datang?

6. Keberkesanan. Apakah kemungkinan anda mengalami rasa sengsara pada masa hadapan?Mangsa tragedi selalunya senantiasa berasa takut dan risau

7. Had atau batasan. Berapa kerapkah kesengsaraan dan keseronokan dicetuskan dalam kehidupan orang lain?Jika jumlah skor kesengsaraan melebihi keseronokan maka sesuatu perbuatan tersebut adalah sememangnya salah dan tidak beretika.Mill membedakan antara keseronokan dengan memasukkan aspek kualiti. Mill mengukur kualiti dan kuantiti sekaligus. Menurut Mill, petunjuk kualiti keseronokan adalah seperti tinggi/rendah, baik/buruk, objektif/subjektif, dan baru/lama. Faktor yang boleh mempengaruhi keseronokan pula ialah kecerdikan, pendidikan, sensitiviti, bermoral dalam tindakan dan kesihatan yang baik.

Utilitarianisme pada peringkat paling rendah dipanggil act utilitarinisme. Kita harus bertanya kepada diri sendiri mengenai kesan akibat sesuatu tindakan dalam keadaan tertentu ke atas pihak-pihak yang terlibat sebelum sebarang tindakan diambil.

Sekiranya tindakan tersebut menghasilkan kebaikanmaka ia dianggap betul.UTILITARIANISMEa. Anggapan bahwa klasifikasi kejahatan harus didasarkan atas kesusahan atau penderitaan yang diakibatkannya terhadap para korban dan masyarakat.b. Menurut kodratnya manusia menghindari ketidaksenangan dan mencari kesenangan. Kebahagiaan tercapai jika manusia memiliki kesenangan dan bebas dari kesusahan.c. Karena menurut kodratnya tingkah laku manusia terarah pada kebahagiaan, maka suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk, sejauh dapat meningkatkan atau mengurangi kebahagiaan semua orang. d. Moralitas suatu tindakanharus ditentukan dengan menimbang kegunaannya untuk mencapau kebahagiaan umat manusia. (The greatest happiness of the greatest number)Jenis-jenis Utilitarianism1. Act utilitarianismCiri yang pertama adalah merekadkan akibatsesuatu perbuatan sama ada bermoral atausebaliknya berdasarkan kajian kes. Ciri inidipanggil act utilitarianism.Misalnya aktiviti dengan menonton televisi mungkin dianggap tidak bermoral karena masa tersebut sepatutnya digunakan untuk melakukan kerja-kerja yang bermanfaat seperti kerja kebajikanJenis-jenis Utilitarianism2. Hedonistic utilitarianismCiri yang kedua pula ialah mengambilkira kegembiraan, kesan daripada suatu tindakan dianggap bermoral. Ini kerena Bentham berpendapat, untuk menentukan benar atau salah (moraliti) tingkah laku individu, ianya perlu mengambilkira kesan dan akibatnya.

Misalnya tindakan atau perbuatan yang boleh meningkatkan ciri kesetiaan dan persahabatan, sehingga mencetuskan ciri kegembiraan.

Memutuskan persahabatan tetapi membahagiakan kedua-dua pihak yang terlibat adalah suatu yang dianggap bermoral.HEDONISMEDoktrin etika yang mengajarkan bahwa hal terbaik bagi manusia adalah mengusahakan kesenangan (Hedone)Aristipos dri Kyrene (433 355s.M): Yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan.Kesenangan itu bersifat badani belaka, karena hakikatnya tidak lain dari pada gerak dalam badan. Tiga Kemungkinan GerakGerak yang kasar: Ketidaksenangan Gerak yang halus: Kesenangan Ketiadaan gerak: Netral

Hedonisme: Yang baik dalam arti yang sebenarnya adalah kenikmatan (gerak yang halus) kini dan di sini.2. Epikuros (341 270 s.M.)Kesenangan adalah tujuan hidup manusia.Menurut kodratnya setiap manusia mencari kesenangan. Kesenangan yang dimaksud bukanlah kesenangan inderawi, tetapi kebebasan dari rasa nyeri dalam tubuh kita dan kebebasan dari keresahan dalam jiwa. Tiga Macam KeinginanKeinginan alamiah yang perlu.Keinginan alamiah yang tidak perlu.Keinginan yang sia-sia.

Hedonisme: Hidup yang baik adalah memenuhi keinginan alamiah yang perluTinjauan Kritisa. Ada kebenaran yang mendalam pada hedonisme: Manusia menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan. Tetapi apakah manusia selalu mencari kesenangan? b. Hedonisme beranggapan bahwa kodrat manusia adalah mencari kesenangan sehingga kesenangan disetarakan dengan moralitas yang baik. Tetapi jika demikian, apakah ada jaminan bahwa kesenangan itu baik secara etis?

c.Para hedonis berpikir bahwa sesuatu adalah baik karena disenangi. Tetapi sesuatu belum tentu menjadi baik karena disenangi. d.Hedonisme mengatakan bahwa kewajiban moral saya adalah membuat sesuatu yang terbaik bagi diri saya sendiri. Karena itu ia mengandung paham egoisme karena hanya memperhatikan kepentingan dirinya saja. EUDEMONISMEAristoteles (384 322):a. Bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan akhir yang disebut kebahagiaan. Tetapi apa itu kebahagiaan?b. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan secara baik kegiatan-kegiatan rasionalnya dengan disertai keutamaan.

Kritikan Terhadap Teori UtilitarianismeAdakah teori ini benar-benar boleh berfungsi?Teori ini meminta kita membuat pengiraan untuk unit kegembiraan/keseronokan yang terhasil daripada tindakan-tindakan alternatif.Adakah kita mempunyai kemampuan dari segi masa dan kebolehan untuk melakukan ini semua?

Bagaimana dengan tindakan yang sememangnya salah dari segi moral, tetapi dapat membawa kegembiraan/keseronokan yang tinggi?Adakah fahaman utilitarianisme ini adil?Keputusan A membawa tiga unit kegembiraan kepada lima orang = 15 unitKeputusan B membawa 10 unit kepada seorang, 4 unit kepada dua orang dua orang lagi tidak memperoleh apa-apa. Jumlah kegembiraaan yang dibawa ialah 18 unit.

Teori Moral KantGerman Philosopher (1724 1804)Terdapat tiga persoalan yang perlu dijawab untuk menentukan kemoralan sesuatu perlakuanPersoalan pertamaApa yang menjadikan sesuatu perlakuan itu bernilai (worth) dari segi moral?Seseorang itu perlu bertanggungjawab dari segi moral terhadap motifnyaNilai sesuatu perlakuan boleh dilihat dari aspek intrumental dan intrinsikNilai Instrumental: Perlakuan yang baik kerana akibatnya

Nilai baik secara intrinsik: Baik kerana perkara/perlakuan itu sendiriFikirkan contohnya dalam konteks di sekolah!Persoalan keduaApakah motif yang betul?Sesuatu perlakuan itu akan dianggap mempunyai nilai moral sekiranya ia mempunyai niat (intention) yang betul.Persoalan ketigaApakah perkara yang betul untuk dilakukan?Motif dan perlakuan itu mestilah betul dan relevanPerlakuan yang harus kita lakukan (imperatives) yang bersifat individu dan bersyarat dikategorikan sebagai hypothetical imperativeTuntutan moral yang tidak bersifat individu (universal) dan tidak bersyarat digelar categorical imperativePerlakuan seperti ini mempunyai obligasi moral yang tinggiApabila peraturan moral dianggap sebagai mutlak, manusia harus mematuhinya sebagai satu kewajipan dan ketepikan (Fikirkan contohnya)Etika keperibadian muliaBukan semua teori boleh digolongkan kepada dua katogori di atas. Etika keperibadian mulia boleh tergolong ke dalam consequentialist atau nonconsequentialistIa menitikberatkan budi pekerti manusia. Kehidupan manusia perlu diasaskan kepada keunggulan (ideals)Keperibadian mulia dapat dipelajari melaui pengulanganAristotle mengklasifikasikan keperibadian mulia sebagai pertengahan (min) di antara sesuatu yang murni (virtue) dan kejahatan (vice)

Etika keperibadian muliaBukan semua teori boleh digolongkan kepada dua katogori di atas. Etika keperibadian mulia boleh tergolong ke dalam consequentialist atau nonconsequentialistIa menitikberatkan budi pekerti manusia. Kehidupan manusia perlu diasaskan kepada keunggulan (ideals)Keperibadian mulia dapat dipelajari melaui pengulanganAristotle mengklasifikasikan keperibadian mulia sebagai pertengahan (min) di antara sesuatu yang murni (virtue) dan kejahatan (vice)

Contoh untuk nilai kesederhanaan ialah seperti berikut:lokekkemurahan hatimembazirRendahketabahanberlagakhatiSifat-sifat murni ini perlu bersifat sejagat walaupun ia kadangkala dipengaruhi oleh masyarakat dan budayaKerelatifan etika (ethical relativism)Nilai etika dan kepercayaan adalah relatif kepada individu atau kumpulan yang mendukungnyaJarang wujud kebenaran/kesalahan secara mutlakTerdapat dua jenis kerelatifan:Kerelatifan etika individuKerelatifan etika sosial atau budaya

Sebab-sebab wujudnya kerelatifan etika:Kepelbagaian pandangan moralKetidaktentuan moral (moral uncertainty)Perbezaan situasi

Kerelatifan dari segi nilai (value relativism)Keliru mengenai prinsip betul dan salahPerbezaan dalam dunia perniagaan/korporat dengan dunia pendidikanDunia pendidikan menitikberatkan nilai-nilai murni, penerapan nilai-nilai murni dalam pengajaran dan sebagainyaDunia perniagaan didasarkan kepada kepentingan dan keuntungan

Kepelbagaian pandanganSecara umum: isu pengguguran, euthanasia, pornografi, keadilan, diskriminasi dan sebagainyaAspek pendidikan: Tujuan pendidikan untuk perkembangan IQ, EO, SQ, VQ dan sebagainyaKesamaan peluang dalam mendapat pendidikan yang berkualitiPealiran dalam pendidikan

Ketidaktentuan moralApakah yang penting dari segi moral dalam keadaan tertentu?Perbezaan situasiIsu dan standard nilai adalah berbeza untuk situasi yang berbeza. Contohnya hak asasi manusiaTeori Etika dan Pendekatan MoralHubungan antara teori etika dengan proses pembuatan keputusan moral

Teori etika

Prinsip etika

Keputusan etika

Relativisme EtikaKeadaan merupakan pertimbangan utama dalammenentukan suatu tindakan itu sama ada beretikaatau tidak. Tindakan dinilai berdasarkan kesanatau akibatnya.

Relativisme etika melihat kepada beberapaperspektif jika wujudnya pertentangan budaya danpendapat antara individu. Perspektif tersebutmelihat dari aspek :1. Tiada nilai moral yang benar atau salah secara universal atau secara mutlak.Perbedaan ini berlaku apabila wujud pertentangan budaya dan amalan dalam diri individu terhadap sesuatu tindakan.2. Kepelbagaian nilai budaya dan persekitaranmemberikan penilaian yang berbeda terhadap tindakan individu sama ada bermoral atau sebaliknya.3. Tiadanya skala penilaian yang piawai dan mutlak dalam menilai suatu perbuatan itu sama ada beretika atau sebaliknyaKajian Mengenai Etika1. Etika umuma. Etika Deskriptifb. Etika Normatifc. Metaetika

2. Etika Khususa. Safsatahb. Bidang khususMetaetika:Kajian ini adalah hasil daripada etika deskriptif dan normatif, iaitu menyenaraikan ciri-ciri serta istilah yang berkaitan dengan tindakan bermoral atau sebaliknya seperti kebaikan, kejahatan, tanggungjawab dan kewajipan.

Meta etika pula dibahagikan kepada dua iaitu :1. Analitik yang berkaitan dengan menganalisis semua peraturan yang berkaitan tingkahlaku baik dan jahat

2. Kritikal yang berkaitan dengan mengkritik terhadap apa-apa yang telah dianalisis.Etika khusus1. Safsatah : Suatu seni dan teknik dalampenyelesaian masalah dan dilema yangmengaplikasikan prinsip-prinsip moral.

2. Bidang khusus: Mengaplikasikan kajian etikaumum dalam bidang-bidang khas seperti bisnes,perubatan, politik dan sains.Penilaian dalam etikaPenilaian terhadap perbuatan yang baik adalah melalui peningkatan terhadap kesedaran dan pembangunan rohani individu hasil daripada perbuatannya

Etika mengambilkira penilaian ke atas suatu tindakan itu berbanding hanya dengan :

a.Melabelkan perbuatan yang baik jika ianya memenuhi kehendak dan keperluan manusia sahaja.

b. Melabelkan perbuatan yang baik jika ianya meningkatkan kehidupan dan melabelkan sebaliknya jika perbuatan itu memusnahkan kehidupan.Aspek dalam EtikaTerdapat dua aspek dalam etika. Aspek pertamaiaitu keupayaan menilai yang baik dan yang buruk,dosa dan pahala atau sesuai dan sebaliknya. Aspekyang kedua pula melibatkan komitmen dalammelakukan apa yang baik dan bersesuaian.

Etika tidak lagi semata-mata satu topik perbualandan isu yang diperdebatkan tetapi memerlukantindakan dan susulan.Subjektivisme EtikaSubjektivisme etika adalah bergantung kepada faktorkemahuan sama ada individu atau pencipta sebagaisubjeknya.

Jika manusia merupakan kemahuannya, badanperundangan akan menentukan suatu keputusan itudari segi undang-undang.

Jika kemahuan itu menjadikan Tuhan sebagai subjeknya, maka hukuman lebih berbentuk kepada pembalasan Tuhan. Pengampunan dan pembalasan atas dosa yang dilakukan atau pahala atas kebaikanyang dibuat adalah antara manusia dan Tuhan.Objektivisme EtikaMenurut objektivisme etika, nilai-nilai moral merupakan suatu kebaikan.

Undang-undang tidak dicipta dan tidak berasaskan subjek sama ada manusia atau Tuhan.

Salah satu bentuk objektivisme etika ialah nilai mutlak moral (moral absolutism). Hukuman yang dikenakan adalah muktamad. Untuk mengelakkan hukuman, seseorang perlulah melengkapkan kehidupan masing masing serta mematuhi undang-undang .

Hukum Karma dan Kelahiran semula merupakan gambaran kehidupan dalam objektivisme etika yang mencapai sifat lengkapnya.Kelas Teori EtikaAhli falsafah lazimnya membahagikan teori etika kepada tiga kelas am iaitu metaetika, etika normatif dan etika gunaan.

Metaetika mengkaji asal prinsip-prinsip etika dan penggunaannya. Adakah prinsip etika merupakan suatu rekaan sosial? Adakah prinsip-prinsip etika ini merupakan gambaran hasil daripada emosi individu?

Meta etika menjawab persoalan ini yang memfokuskan kebenaran universal, ketentuan Tuhan, alasan kepada penilaian etika dan definisi istilah-istilah berkaitan etika itu sendiri.Etika normatif lebih kepada praktikal. Misalnya dalam menentukan piawaian moral terhadap tindakan yang betul atau salah. Perlukah saya mendapat keizinan daripada pemiliknya? Perlukah saya mencuri untuk sesuap nasi? Persoalan ini akan dijawab melalui panduan yang disediakan oleh etika normatif.

Etika gunaan pula melibatkan penyelesaian ke atas isu-isu kontroversi seperti isu pengguguran, pembunuhan anak, pencemaran alam, homoseksual dan peperangan nuklear. Etika gunaan mengaplikasikan garis panduan konseptual dalam metaetika dan etika normatif untuk menyelesaikan isu-isu ini.3. KEBAIKAN, KEBAJIKAN DAN KEBAHAGIAANA. KEBAIKAN 1. Tidak semua kebaikan merupakan kebaikan akhlak. Secara umum kebaikan adalah suatu yang diinginkan , yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Contoh: Tembakan yang baik dalam pembunuhan merupakan perbuatan akhlak yang buruk.2. Manusia menentukan tingkah lakunya untuk tujuan dan memilih jalan yang ditempuh.

- Manusia harus mempunyai tujuan akhir untuk arah hidupnya - Jalan yang ditempuh mendapatkan nilai dari tujuan akhir - Tujuan harus ada, supaya manusia dapat menentukan tindakan pertama.

3. Setiap manusia, hanya terdapat satu tujuan akhir.

- Seluruh manusia mempunyai sifat serupa dalam usaha hidupnya, yaitu menuntuk kesempurnaan.

- Tujuan akhir selamanya merupakan kebaikan tertinggi, baik manusia itu mencarinya dengan kesungguhan atau tidak4. Kesusilaana. Kebaikan atau keburukan perbuatan manusia Objektif : keadaan perseorangan tidak dipandang Subjektif : keadaan perseorangan diperhitungkan Batiniah :berasal dari dalam perbuatan sendiri (kebatinan, intrisik) Lahiriah : Berasal dari perintah atau larangan hukum positif (ekstrisik)b. Unsur-unsur yang menentukan kesusilaan1.Perbuatan itu sendiri, yang dikehendaki pembuat ditinjau dari sudut kesusilaan2. Alasan (motif). Apa maksud yang dikehendaki pembuat dengan perbuatannya.3. Keadan, gejala tambahan yang berhubungan dengan perbuatan itu.c. Penggunaan praktis1. Perbuatan yang sendirinya jahat, tak dapat menjadi baik atau netral karena alasan dan keadaan.2. Perbuatan yang baik, tumbuh dalam kebaikannya, karena kebaikan alasan dan keadaan. 3. Perbuatan netral memperoleh kesusilaan, karena alasan dan keadaand. Dalam praktek, tak mungkin ada perbuatan kemanusiaan netral, sebabnya perbuatan ini setidak-tidaknya secara implisit mempunyai tujuan.Kesusilaan tidak semata-mata hanya tergantung pada maksud dan kemauan baik, orang harus menghendaki kebaikan.B. KEBAJIKANKebiasaan (habit) merupakan kualitas kejiwaan, keadaan yang tetap, sehingga memudahkan pelaksanaan pelaksanaan perbuatan. Kebiasaan disebut kodrat yang kedua Ulangan perbuatan memperkuat kebiasaan, sedangkan meninggalkan suatu perbuatan atau melakukan perbuatan yang bertentangan akan melenyapkan kebiasaan.2. Kebiasaan yang dari sudut kesusilaan baik dinamakan kebijakan (virtue) sedangkan yanh jahat, buruk, dinamakan kejahatan (vice). Kebajikan adalah kebiasaan yang menyempurnakan manusia. Tidak ada orang berbuat jahat dengan sukarela (Socrates).3. Kebajikan budi menyempurnakan akal menjadi alat yang baik untuk menerima pengetahuan

4. Kebajikan pokok, adalah kebajikan susila yang meliputi:a. Menuntut keputusan budi yang benar guna memilih alat-alat dengan tepat untuk tujuan yang bernilai (kebijaksanaan)b. Pengendalian keinginan kepada kepuasan badaniah(pertahanan/pengendalian hawa nafsu inderawati)c. Tidak menyingkir dari kesulitan (kekuatan)d. Memberikan kepada yang memilikinya (keadilan)C. KEBAHAGIAAN1.Kebahagiaan subjektif. a. Manusia merasa kosong, tak puas, gelisah, selama keinginnannya tak terpenuhi. b. Seluruh manusia mencari kebahagiaan, karena tiap orang berusaha memenuhi keinginannya. c. Apakah kebahagiaan sempurna dapat dicapai.Beberapa jalan fikiran yang perlu dipertimbangkan, yang menganggap kebahagiaan sempurna itu dapat dicapai adalah:1. Manusia mempunyai keinginan akan bahagia sempurna. 2. Keinginan tersebut merupakan bawaan kodrat manusia, yang merupakan dorongan pada alah rohaniah yang bukan sedekan efek sampingan.3. Keinginan tersebut berasal dari sesuatu Yang transenden.4. Sifat bawaan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kesempurnaan yang sesuai dengan harkat manusia.

d. Pada manusia terdapat pula keinginan yang berasal dari nafsu-serakahnya. Sehingga seringkali menutup keinginan yang berasal dari sanubarinya.2. Kebahagiaan Objektifa. Manusia berusaha melaksanakan dalam dirinya suasana kebahagiaan (sempurna) yang tetap. Apakah tujuan akhir manusia yang bersifat laheriah dan opjektif. Terdapat berbagai aliran:1. Hedonisme Kebahagiaan adalah kepuasan jasmani, yang dirasa lebih insentif dari kepuasan rohaniah.2. Epikurisme Suasana kebahagiaan, ketremtaman jiwa, ketenangan batin, sebanyak mungkin dinikmati, sedekit mungkin menderita.3. Utilitarisme Kebahgiaan adalah faedah bagi diri sendiru maupun masyarakat.4. Stoisisme Kebahagiaan adalah melepas diri dari tiap keinginan, kebutuhan, kebiasaaan atau ikatan.5. Evolusionisme Tujuan akhir manusia sebagai evolusi ke arah puncak tertinggi yang belum diketahui bentuknyab. Pandangan tentang objek kebahagiaan Apakah objek itu, sejajar, lebih rendah, atau lebih tinggi dari manusia? 1. Apa yang lebih rendah dari manusia, tergolong pada benda-benda yang tak dapat memenuhi seluruh kepuasan. 2. Kebutuhan hidup jasmani, sebagai kesehatan; kekuatan, keindahan, tergolong ketidaksempurnaan.3. Kebutuhan jiwa adalah pengetahuan untuk kebaikan.4. Apakah kenahagiaan sempurna terletak pada kepuasan seluruh orang, jasmani dan rohani?. Kepuasan, kegembiraan, selalu merupakan kesukaan, kegembiraan tentang sesuatu.5. Pelaksanaan diri tidak pula membawa kebahagiaan sempurna, karena manusia yang berkembang selengkapnya tak juga seluruhnya merasa puas pada dirinya sendiri.6. Kebahagiaan sempurna harus dicari pada sesuatu yang ada diluar manusia. c. Di atas merupakan pembuktian dengan cara mengeliminasi objek yang tidak lengkap.d. Untuk pengertian yang benar orang harus memikirkan:1. Kebahagiaan sempurna tidak berarti kebahagiaan yang tak terbatas, objek tak terhingga tidak dimiliki dengan cara yang tak terhingga.

2. Kodrat akal manusia terbatas, kekuatannya setiap saat juda terbatas. Tetapi datangnya kekuatan akal selalu tak terbatas, dan tak dapat terpenuhi dengan baik.3. Objek kebahagiaan yang tarafnya rendah turut serta mengalami kebahagiaan dari yang bertaraf lebih tinggi. Intisari kebahagiaan terdiri dari kepuasan akal dan kepuasan kehendak karena memiliki Tuhan. 4. PROFESIPROFESIAdalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan dan hubungannya antara teori dan penerapan dalam praktekMenurut DE GEORGE: Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalan suatu keahlian.

Perbedaan Profesi dan ProfesionalProfesi:1.Mengandalkan suatu ketrampilan atau keahlian khusus2.Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama3.Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup4.Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam

Profesional:1. Orang yang tahu akan keahlian dan ketrampilannya2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatan itu3. Hidup dari situ4. Bangga akan pekerjaannyaCiri-Ciri Profesi1.Adanya pengetahuan khusus2.Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi3.Mengabdi pada kepentingan masyarakat4.Ada ijin khusus untuk menjalankan suatu profesi5.Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesiPrinsip-Prinsip Etika Profesi:1. Tanggung jawab: terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasil serta terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakan pada umumnya2. Keadilan : Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya3. Otonomi: prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.

Syarat-Syarat Suatu Profesi:1. Melibatkan kegiatan intelektual2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus3. Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan5. Menjajikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi7. Mempunyai organesasi profesi yang kuat dan terjalin erat8. Menentukan baku standarnya sendiri dalam hal ini adalah kode etik

PERANAN ETIKA DALAM PROFESI1. Nilai-nilai etika tidak milik satu dua orang atau golongan tetapi milik setiap kelompok masyarakat bahkan keluarga dan suatu bangsa2. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan adalah masyarakat profesional3. Menjadi sorotan masyarakat baik dalam kondisi baik maupun buruk.KODE ETIK PROFESIKode: yaitu tanda-tanda atau simbul-simbul yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organesasi.Kode Etik: Yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.Menurut UU No. (Pokok-Pokok Kepegawaian) Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.Sangsi Pelanggaran Kode Etika. Sangsi moralb. Sangsi dikeluarkan dari organesasi

Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu.Profesionalisme Merupakan suatau tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan curaknya suatu profesi Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan.Ciri-ciri Profesionalisme:1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil sehingga dituntut selalu mencari peningkatan mutu2. Memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan3. Menuntut ketekunan dan ketabahan 4. Memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup5. Memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan,sehingga terjaga efektivitas kerjaMenurut TJERK HOOGHIEMSTRA Seorang yang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang mendasari kinerja. Kompetensi: adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif atau superior pada jabatan tertentuKompetensi meliputi:1. Keterampilan melaksanakan tugas individu dengan efisien 2. Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaannya 3. Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bukan merupakan pekerjaan rutin dan kerusakan4. Keterampilan menghadapi tanggung jawab dan tuntutan lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan bekerja dalam kelompokTUJUAN KODE ETIK PROFESIONAL1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota3. Meningkatkan pengabdian para anggota4. Meningkatkan mutu profesi5. Meningkatkan mutu organesasi6. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi7. Mempunyai organesasi profesional yang kuat dan terjalin erat8. Menentukan baku standarnya sendiri

Fungsi Kode Etik Profesional1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan3. Mencegah campur tangan pihak di luar organesasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.Etika Profesi Keteknikan adalah etika yang diterapkan dalam bidang keahlian teknik pertanian, yang memaparkan mengenai tatacara bekerja bagi seorang sarjana TEP dalam bekerja dan dituntut bertanggungjawab atas semua kewajiban yang ada dalam profesi yang ditekuni.

Pengertian Etika Profesi Keteknikanmengembangkan rangkaian kerja guna membangun kewaspadaan terhadap pandangan dari ethical issue.

Tujuan Etika Profesi Keteknikan Pertanian1. ProfesiMemerlukan bidang Ilmu dan keterampilanMenggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktekMemerlukan keahlian Khusus dengan waktu yang panjangMempunyai kode etik2. PekerjaanSesuatu yang dibuat untuk mata pencaharianTidak mempunyai Kode etik

Perbedaan Profesi dan Pekerjaan

Kode etik adalah norma-norma yang harus diperhatikan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.

Kode Etik

Merupakan petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa apa yang boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas profesi , melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari- hari dalam masyarakat.

Norma-NormaKarena harus memiliki kompetensi dan latar belekang profesi yang diperoleh dari proses pendidikan dan pelatihan khususHarus memiliki semangat pengabdian didalam melaksanakan suatu kegiatan atas dasar panggilan profesi

Pentingnya pendidikan bagi profesional

1. Menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan amnusia2. Bersikap jujur dan tidak memihak3. Berusaha meningkatkan kompetensi dan gengsi profesi rekayasa4. Mendukung organesasi profesi dan teknis dari disiplin ilmu

Empat prinsip dasar Insinyur

1. Menjaga keselamatan,kesehatan dan kesejahteraan dalam melaksanakan tugas profesional2. Akan melakukan layanan hanya dibidang kompetensi3. Mengeluarkan pernyataan publik hanya dalam hal obyektif dan jujur.4. Harus bertindak profesional dan menghindari konflik kepentingan5. Membangun reputasi profesional dan tidak akan bersaing secara tidak adil5. Bertindak untuk menegakkan dan meningkatkan kehormatan, integritas dan martabat

Enam Pilar Utama yang Menjadi Penyangga Kode etik Profesi1. Hak cipta: hak dari bembuat sebuah ciptaan terhadap ciptaannya dan salinannya.2. Paten : hak untuk melindungi sebuah ide3. Merek dagang: merek yang digunakan pebisnis untuk mengidentifikasikan sebuah prodak atau layanan4. Rahasia dagang: sesuata hal yang dirahasiakan

Kekayaan Intelektual

Komponen yang perlu untuk Kompetensi Profesional:1.Kompetensi Spesialis Kemampuan untuk: - Ketrampilan dan Pengetahuan - Menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna - Mengorganisasikan dan menangani masalahKompetensi meliputi:1. Ketrampilan melaksanakan tugas indifidu dengan efisien (Task skill)2. Ketrampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaannya (Task management skill)3. Ketrampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bukan pekerjaan rutin dan kerusakan (Contigency management skill)4. Ketrampilan menghadapi tanggung jawab dan tuntutan lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan bekerja dalam kelompok (Job/role environment skill)2. Kompetensi Metodik Kemampuan untuk: - Mengumpulkan dan menganalisa informasi - Mengevaluasi informasi - Orientasi tujuan kerja - Bekerja secara sistematik3. Kompetensi Individu Kemampuan untuk: - Inisiatif - Dipercaya - Motivasi - Kreativ

4. Kompetensi Sosisal Kemampuan untuk: - Berkomunikasi - Kerja kelompok - Kerjasama5. Peran IQ, EQ, SQ, CQ, dan AQ Peran IQ, EQ, SQ, CQ, dan AQ dalam perkembangan Profesi. Menurut Daniel Goleman (1996): Orang yang mempunyai IQ tinggi tetapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ (15%) nya rata-rata tetapi EQ (85%) nya tinggi. Artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat pentingIQ = Intelegence Quotient (Kecerdasan mengerjakan atau melakukan)EQ= Emotional Quotient (Kecerdasan Emosi)SQ= Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual)CQ= Creativity Quotient (Kecerdasan Kreativitas)AQ=Adversity Quotient (Kecerdasan menghadapi masalah)Intellegensi (IQ) Menurut Marten Pali (1993) intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Pengukuran Intellegensi Very superior : 130 Superior : 120 129 Brght normal : 110 119 Average : 90 109 Dull Normal : 80 89 Borderline : 70 79 Mental Defective : 69 dan kebawah EQ (Emosi) dalah letupan perasaan seseorangPengertian EQ (kecerdasan emosi:1. Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain2. Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi 3. Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan, ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi dan pengaruh4. Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial dan adaptasi sosial

Aspek EQ ada lima:1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri)2. Kemampuan mengelola emosi( Penguasaan diri)3. Kemampuan memotivasi diri4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati) Perilaku Cerdas Emosi1. Menghargai emosi negatif orang lain2. Sabar menghadapi emosi negativ orang lain3. Sadar dan menghargai emosi diri sendiri4. Emosi negatif untuk membina hubungan5. Peka terhadap emosi orang lauin6. Tidak bingung menghadapi emosi orang lain7. Tidak menganggap lucu emosi orang lain8. Tidak memaksa apa yang harus dirasakan9. Tidak harus membereskan emosi orang lain10.Saat emosional adalah saat mendengarkanEQ tinggi adalah:BerimpatiMengungkapkan dan memahami perasaanMengendalikan amarahKemandirianKemampuan menyesuaikan diriDisukaiKemampuan memecahkan masalah antar pribadiKetekunanKesetiakawananKeramahan sikap hormatEQ mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesan pribadi dan profesional:D GOLEMAN90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQPengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4%Hasil Penelitian menyatakan bahwa individu yang mempunyai IQ tinggi menunjukkan kinerja buruk dalam pekerjaan, sedangkan yang IQ rendah justru sangat berprestasi.IQ tinggi sering kali memiliki sifat2 menyesatkan sbagai berikut:Yakin tahu semuanya Sering menggunakan pikiran untuk menalar bukan untuk merasakanMeyakini bahwa IQ lebih penting dari EQSering membuat prioritas2 yang merusak kesehatan kita sendiriMembangun benteng untuk mencapai ketrampilan emosional : Dr. Patricia Patton1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi2. Mengekspresikan kenyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa3. Mengekang emosi adalah tindakan tidak sehat dan dapat mengarah kita kedalam cara2 yang negatif

4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah ketuika menghadapi suatu masalah yang kitra tidak mungkin dapat mengontrol5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri dan tahu kapan kita perlu mengubah strategi6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri, tanpa memaksakan harapan kita pada mereka7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki bagi pertumbuhan pribadi8.Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian dan berbagai bersama.SQ ( Spiritual Quotient)Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiriMenurut Agus N. Germanto, 2001: Kecerdasan spiritual adalah sumber yang mengilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Penemu Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah Danah Zohar dan Lan Marshall, 2000 menyatakan bahwa SQ cenderung diperlukan bagi setiap hamba Tuhan untuk dapat berhubungan dengan Tuhannya.

Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup, mengalir dari dalam dari suatu keadaan kesadaran yang hidup bersama cinta. Paul Edwar menyatakan bahwa SQ adalah bukti ilmiah. Ini adalah benar ketika anda merasakan keamanan (secure), kedamaian (peace), penuh cinta (Loved) dan bahagia (happy). Ketika dibedakan dengan suatu kondisi dimana anda merasakan ketidak amanan, ketidak bahagiaan, dan ketidak cintaan. Victor Frank (Psikolog); Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam hidup itu. Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritualSQ dalam PenelitianNeurolog V.S. Ramachandran dan Timnya di Universitas California dari hasil penelitiannya menemukan adanya Titik Tuhan (Got Spot) di dalam otak manusia.

Pusat spiritual tersebut bersinar(bergetar) ketika seseorang terlibat dalam pembicaraan tentang topik-topik spiritual dan agamaDalam buku yang berjudul Seratus Tokoh yang berpengaruh dalam sejarah penulis Michael H. Hart membuat peringkat enam teratas yaitu:1. Nabi Muhammad SAW2. Isaac Newton3. Nabi Isa (Yesus)4. Buda (Sidharta Gautama)5. Kong Huchu6. St PaulCiri-ciri SQ tinggiMenurut Dimitri Mahayana ciri-ciri orang ber SQ tinggi adalah:1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman3. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan4. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaanMemiliki Prinsip dan visi yang kuatPrinsip: adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental berlaku secara universal bagi seluruh umatPrinsip merupakan pedoman berperilaku, yang berupa nilai-nilai yang permanen dan mendasar.Tiga prinsip utama bagi orang yang tinggi spiritualnya:1. Prinsip kebenaran Suatu yang paling nyata dalam kehidupan ini adalah kebenaran. Pelanggaran atas nilai kebenaran membuat kita kehilangan jati diri, hati nurani yang tidak jernih.2. Prinsip keadilan Keadilan adalah memberikan sesuatu sesuai dengan hak yang seharusnya diterima, tidak mengabaikan, tidak mengurangi-mengurangi3. Prinsip kebaikan Kebaikan adalah memberikan sesuatu lebih dari hak yang seharusnya. Contoh: seharusnya naik miklrolet sekali tiga ribu tapi kita membayar empat ribuVisi yang kuatVisi adalah cara pandang bagaimana memandang sesuatu dengan visi yang benar. Dengan visi kita bisa melihat bagaimana sesuatu dengan apa adanya, jernih dari sumber cahaya kebenaran.Contoh: Belajar itu tidak sekedar mencari angka raport, ijazah atau bisa mencari kerja yang bergaji pantas.Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.Para mahasiswa menuntut suasana kuliah yang menyenangkan. Dosen menginginkan semangat dan hasil kuliah yang optimal. Semua pihak berbeda tetapi sama- sama menginginkan kebaikan.

Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.Semua yang terjadi di alam raya ini ada maknanya. Semua kejadian pada diri kita dan lingkungan adalah ada hikmah, semua diciptakan ada tujuannya. Dalam sakit, gagal. Jatuh, kekurangan dan penderitaan lainnya banyak pelajaran yang mempertajam kecerdasan spiritual kita. Demikian juga ketika berhasil kita bersyukur dan tidak lupa diriMampu bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.Sejarah telah membuktikan, semua orang besar atau orang sukses telah melewati liku-liku dan ujian yang besar juga.Penderitaan dan kesulitanlah yang menumbuhkan dan mengembangkan dimensi spiritual.Kecerdasan spiritual bagi pelaksana profesiSDM seabagai pelaksana dari suatu profesi dengan tingkat kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi adalah pemimpin yang tidak sekedar beragama, tetapi terutama beriman dan bertaqwa kepada Allah AWT. Seorang pelaksana profesi yang beriman adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada, Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui apa2 yang diucapkan, diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.Selain dari pada itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi yang beriman adalah seorang yang percaya adanya malaikat yang mencatat segala perbuatan yang baik maupun yang tercela dan tidak dapat diajak kolusi. SDM sebagai pelaksana profesi tahu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang halal dan mana yang haram, mana yang melanggar hukum dan mana yang sesuai dengan hukumSDM sebagai pelaksana profesi harus selalu memegang amanah, konsisten (istiqomah) dan tugas yang diembannya adalah ibadah terhadap Tuhan, oleh karena itu semua sikap, ucapan dan tindakan selalu mengacu pada nilai-nilai moral dan etika agama, selalu memohon taufiq dan hidayah Allah SWT dalam melaksanakan amanah yang dipercayakan kepadanya. Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah kamu dari perbuatan keji dan dan munkar CQ (creativity Quotient) / Kecerdasan Kreativitas: adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya. Guil Ford mendiskripsikan 5 ciri kreativitas:1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam- macam pendekatan jalan pemecahan masalah3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinal sebagai hasil pemikiran sendiri4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim. Kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi, tidak ada satupun pernyataan yang dapat diterima secara umum mengenai mengapa suatu kreasi itu timbul.Kreatifitas sering dianggap terdiri dari dua unsur:1. Kepasihan yang ditunjukan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan dan ide2 pemecahan masalah secara lancar dan cepat.2. Keluwesan yang pada umumnya mengacu kepada kemampuan untuk menemukan gagasan dan ide yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah.Hambatan untuk menjadi lebih kreatif.Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, takut bersenang-senang, kritik orang lain.Beberapa cara memunculkan gagasan kreatif yaitu:1. Kuantitas gagasan Teknik-teknik kreatif dalam berbagai tingkatan keseluruhannya bersandar pada pengembangan pertama sejumlah gagasan sebagai suatu cara untuk memperoleh gagasan yang baik dan kreatif. Akan tetapi, bila masalahnya besar dimana kita ingin mendapatkan pemecahan baru dan orisinil maka kita membutuhkan banyak gagasan untuk dipilih.2. Teknik brainstorming Merupakan cara yang terbanyak, tetapi juga merupakan teknik pemecahan kreatif yang tidak banyak dipahami. Teknik ini cenderung menghasilkan gagasan baru yang orisinil untuk menambah jumlah gagasan konvensional yang ada.3. Sinektik Suatu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan, maka proses sinektik mencoba membuat yang asing menjadi akrab dan juga sebaliknya. 4. Memfokuskan tujuan Membuat seolah olah apa yang diinginkan akan terjadi besuk, telah terjadi saat ini dengan melakukan visualisasi yang kuat. Apabila proses ini dilakukan secara berulang-ulang, maka pemikiran anda akan terpusat ke arah tujuan yang dimaksud dan terjadi proses auto sugesti ke dalam diri maupun keluar.AQ ( Adversity Quotient)= Kecerdasa dalam menghadapi masalah:Adalah kemampuan /kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.

Menurut Stoltz, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan AQ merupakan faktor yang dapat menentukan bagaimana, jadi atau tidaknya, serta sejauh mana sikap, kemampuan dan kinerja Anda terwujut di dunia Pendek kata , orang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-citanya dibandingka orang yang AQ nya lebih rendah. Paul G. Stoltz, merinci AQ berdasarkan penelitiannya ada 3:1. AQ tingkat Quitters (orang-orang yang berhenti). Tingkat AQ yang paling rendah yakni orang yang langsung menyerah ketika menghadapai kesulitan hidup. Orang yang tidak berikhtiar dan hanya berkeluh kesah menghadapi penderitaan kemiskinan dan lain-lain.2. AQ tingkat Cambers (Orang yang berkemah. Camber adalah AQ tingkat bawah. Awalnya giat mendaki/berusaha menghadapi kesulitan hidup, ditengah perjalanan mudah merasa cukup dan mengakiri pendakian atau usahanya. Contoh: orang yang sudah merasa cukup dengan menjadi sarjana, merasa sukse bila memiliki jabatan dan materi.3. AQ tingkat Climbers (orang yang mendaki). Climber adalah pendaki sejati. Orang yang seumur hidup mendaki mencari hakikat kehidupan menuju kemuliaan manusia dunia akhirat.Rentang AQ meliputi tiga golongan:1. AQ rendah ( 0 50)2. AQ sedang (95 134)3. AQ tinggi (166 200)AQ dapat dipelajari dengan latihan-latihan untuk meningkatkan levelnya.Analisa SWOT merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-cuta/ karierS Streng (kekuatan), adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang mendukung cita-cita/karier.W Weakness (kelemahan). Adalah seluruh kekurangan yang ada [pada diri sendiri dan kurang mendukung cita-cita/karier.O Opportunity, (Peluang), adalah segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan cita-cita (karier).T Traits (Ancaman), adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana cita-cita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan. . Tidak ada suatu keputusan, melainkan bagi Allah> Dia menerangkan kebenaran dan dia sebaik-baiknya Pemberi Keputusan (QS. Al Anaam 6: 57)Sekema Pengambilan Keputusan Keputusan Spiritual

Masalah Kebebasan KeputusanTimbul Memilih Emosional

Keputusan Persepsi

6. AKHLAK, MORAL DAN ERTKAAKHLAK, MORAL DAN ETIKAObjektif :1. Memahami perbedaan antara akhlak, moral dan etika2. Memahami konsep akhlak menurut pandangan beberapa agama3. Nilai positif akhlak yang diterima secara global4. Hubungan etika dan undang-undangPENGERTIAN AKHLAK Akhlak dari segi bahasa didefinisikan sebagai moral, tabiat, perangai, budi, adab, sifat semulajadi, maruah, watak, amalan agama atau rupa batin seseorang Akhlak berasal dari bahasa Arab iaitu Khuluqun yang bererti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Definisi ilmu akhlak menurut Prof. Omar Al ToumyAl Syaibani pula, ilmu yang mengkaji tentang hakikatperbuatan berakhlak, sifat kebaikan, kejahatan,kebenaran, kewajipan, kebahagiaan, hukum dantanggungjawab akhlak, motif kelakuan dan asas-asasteori gagasan akhlak.Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya Al- Akhlaqmerumuskan pengertian akhlak sebagai :

Akhlak ialah suatu ilmu yang menjelaskan arti baikdan buruk, menerangkan apa yang seharusnyadilakukan oleh setengah manusia kepada yanglainnya, menyatakan tujuan yang harus ditujuoleh manusia dalam perbuatan mereka danmenunjukkan jalan untuk melakukan apa yangharus diperbuatManakala menurut Dr. Miqdad Yalchin akhlak ialah: Prinsip-prinsip dan dasar atau kaedah yang ditentukan oleh wahyu untuk mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupannya.Ia membentuk dan menentukan hubungandengan orang lain agar misi kehidupan manusia terlaksana dengan sempurna KeseluruhannyaAkhlak adalah sains yang mengkaji soal kebaikandan keburukan serta cara untuk mempraktikkankebaikan dan menolak keburukan.Akhlak juga berkait rapat dengan kejiwaan. Olehitu ada yang mentafsirkan akhlak sebagai ilmuyang menyarankan cara-cara membersihkan jiwadengan tumpuan kepada apakah itu kebaikan dankeburukan; apakah kriteria yang dapat menilaisesuatu itu sebagai baik dan buruk; dan apakahmotif dan nilai di sebalik sesuatu perlakuantersebut.Jenis AkhlakIslam telah membagikan akhlak kepada dua iaitu:akhlak yang mulia atau akhlak terpuji (Al-AkhlakMahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlaktercela (Al-Akhlak Mazmumah).Menurut Imam Ghazali, akhlak yang muliamempunyai empat perkara iaitu bijaksana,memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik,keberanian (menundukkan hawa nafsu) dan bersifat adil.Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir,Syauqi Bei

"hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak, bila akhlaknya telah lenyap, makalenyap pulalah bangsa ituRasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:"Orang Mukmin yang paling sempurna imannyaialah yang paling baik akhlaknya."(Hadith RiwayatAhmad).AKHLAK DARI SUDUT PANDANGANBEBERAPA AGAMA1. Agama Islam2. Agama Hindu3. Agama Buddha4. Agama Kristian5. Ajaran ConfusionismeAgama IslamPara Rasulullah dipertanggungjawabkan memikultugas membawa akhlak yang mulia-memperbaikidan mengajar akhlak terpuji yang perlu diikuti oleh umat Islam adalah akhlak Nabi Muhammad s.a.w.Menurut hadis riwayat Bukhari Akhlak Rasulullahs.a.w. adalah Al-Quran.Menurut hadis riwayat Muslim Sesempurna imanseseorang mukmin adalah mereka yang palingbagus akhlaknyaAgama HinduAgama Hindu berdasarkan kepada kitab weda yangmengandungi dasar-dasar ketuhanan dan prinsipprinsipetika yang wajib dipegang teguh oleh pengikutnya.Prinsip tersebut ialah sifat patuh dan disiplin dalammelaksanakan upacara keagamaan.

Tanda-tanda kebaikan dalam agama Hindu ialahkemerdekaan, kesihatan, kekayaan dankebahagiaan. Tanda-tanda kejahatan pula ialahperhambaan, sakit, fakir dan kecelakaan.Prinsip etika Hindu ialah peraturan agama itu dipandang sebagai sumber segala kemuliaan akhlak manusiaEtika dalam agama Hindu bergantung kepada prinsip Brahma yang menjadi dasar kepada norma yang teratur dan bermartabat.Ia bermaksud keadilan, kebaikan, kesucian, benar,sederhana dan suci.Brahma ini menjadi kode etika yang merangkumi semua aspek kehidupan manusia. Brahma merupakan salah satu matlumat hidup yang mesti diikuti berdasarkan kelas dan status seseorang..Agama BuddhaPengajaran Buddha diasaskan oleh SiddarthaGautama. Menurut ajaran Buddha, terdapatEmpat Kebenaran Mulia atau etika yangdiperjuangkan iaitu:1. Hidup manusia penuh penderitaan.2. Manusia menderita kerana nafsu.3. Manusia perlu menghapuskan nafsunya untukmelepaskan diri daripada penderitaan dan mencapai nirwana.4. Penderitaan dapat dihapuskan denganmengamalkan Jalan Lapang Lapis Mulia.Jalan Lapang Lapis Mulia menurut ajaran Buddha ialahpengetahuan yang baik, pemikiran yang baik,pertapaan yang baik, perkataan yang baik, keinginan yang baik, kelakuan yang baik, usaha yang baik dan kehidupan yang baik

Kerangka dasar ajaran Buddha ialah:1. Ajaran tentang Sradha (keyakinan).Penganut Buddha harus memiliki keyakinan terhadapTuhan, adanya para Buddha, kitab suci dan nirwana..2. Ajaran tentang sila (etika).Sila atau budi pekerti manusia dititikberatkan supaya manusia boleh mencapai suatu kebijaksanaan yang sempurna. Kesempurnaan ini dapat diperoleh dengan mengamalkan enam jalan sempurna iaitu pemberian dalam bentuk kebendaan dan moral; keseimbangan,keteguhan dan kebersihan perbuatan, perkataan dan pemikiran; pemikiran yang tenang dan seimbang;semangat yang berkobar-kobar dan penuh perjuangan untuk mencapai tujuan; dan niat untuk mempersatukan pemikiran.

3. Ajaran tentang rituil (bhakti).Rasa hormat dan sujud kepada sesuatu yang harus dihormatiAgama KristianAgama Kristian diasaskan oleh Jesus Christ- kitabInjil.Ajaran agama Kristian menitikberatkan unsur kasihsayang dan belas kasihan antara sesama manusia.Ajaran asasnya ialah mencintai Tuhan dengansepenuh hati dan mencintai jiran seperti mencintaidiri sendiri.Old Testament (Perjanjian Lama) ada menyebutkanundang-undang yang berupa The Ten Commandments yang diperkenankan Tuhan melalui para nabi bertujuan supaya manusia mengamalkan cara hidup yang baik, di antaranya jgn berzina,menghormati kedua ibubapa, jgn membunuh,mencuri, etcOld Testament juga menekankan keadilan,kejujuran dan berbuat baik. Dalam New Testament prinsip etika turut ditekankan.Tujuan hidup bukan hanya untuk mengumpulkebendaan, kedudukan dan pangkat kerana itu tidak kekal.Ajaran ConfusionismeAjaran Confusionisme dibawa oleh Kung Fu Tse,seorang ahli falsafah China yang terkenal membawa nilai-nilai murni dalam ajarannya. Ajaran etika beliau termasuklah:1. Orang yang bijaksana mampu untuk mencapai kesempurnaan berbanding dengan orang biasa.2. Kebijaksanaan boleh dicapai melalui proses berfikir, menaakul, menganalisis, meneliti dan belajar mencari kebenaran. Hanya kebenaran dapat menghasilkan etika yang baik.3. Mengasingkan diri dengan tujuan mengabdikan diri kepada Tuhan. Perbuatan mengasingkan diri untuk beribadat dianggap beretika4. Sentiasa gemarkan majlis ilmu. Sentiasa menghadiri dan menganjurkan perbincangan yang berkaitan dengan ilmu secara terbuka.5. Membimbing dan menyebarluaskan ilmu berkaitan dengan etika kepada ahli masyarakat.6. Masyarakat digalakkan mengamalkan etika yang baik dan mengelakkan etika yang jahat supaya hidup selesa dan bahagia. Apakah akhlak yang perlu dimiliki ?FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN AKHLAK MULIA1. AGAMA2. DIRI SENDIRI3. KELUARGA4. PENDIDIKAN5. PERSEKITARANPengertian MoralMoral merupakan persoalan yang praktikal namun tidak semua persoalan praktikal adalah moral.Moral membicarakan persoalan yang betul atausalah, apa yang perlu dilakukan dan ditinggalkanatas sebab-sebab tertentu dan dalam keadaantertentu.Pertimbangan moral bergantung kepada suasana atau keadaan yang membentuk individu. Misalnya sistem sosial, kelas sosial dan kepercayaan yang dianuti.Moral merupakan cara melihat dan menilai sesuatu isu berhubung dengan sesuatu tingkah laku berdasarkan pandangan jagat dan budaya sesuatu masyarakat.

Perbuatan yang serupa dilihat dari sudut yang berlainan berdasarkan nilai yang dipegang oleh masyarakat yang berbeza. Dalam aspek ini kerap moral disamakan dengan etika.

Peter Baelz dalam bukunya Ethics and Belief menyatakan bahawa moral dan etika selalunya mempunyai makna yang sama. Apakah faedah membezakan di antara keduanya kerana selalunya kita gagal untuk membezakannya.Berdasarkan kenyataan Peter Baelz, moral danetika mempunyai persamaan.Moral bersifat praktikal kerana ia merupakandisiplin yang memberitahu apakah sistem moralyang dihayati oleh sesuatu masyarakat.Manakala etika bersifat teoretikal kerana iamengkaji, menganalisis dan mengkritik sistemmoral tersebut.Moral merupakan bahan yang dikaji oleh etikamanakala etika adalah ilmu yang mengkajinya.Pengertian EtikaPerkataan etika berasal dari perkataan Inggerisethics. Ethics pula berasal dari perkataan Greekethos bermaksud watak atau budaya.Ia merujuk kepada sikap dan adat yang menentukan tingkah laku sesuatu golongan.Etika adalah sains menilai dan memahami prosespenilaian.Ia berkaitan dengan perlakuan mentafsirkansesuatu perbuatan tersebut baik ataupun sebaliknya.Dua perkara asas yang menjadi tumpuan dalam etika ialah akhlak individu seperti takrifan individu yang baik dan peraturan-peraturan sosial seperti peraturan mengenai benar atau salah (moraliti) yangmenghadapkan tingkah laku individu (Mohamad Mohsin & Hamdzun 2002).Sidi Gazalba dalam buku beliau Sistematika Filsafatmerumuskan bahawa etika ialah teori mengenai laku perbuatanmanusia dipandang dari segi baik dan buruk dan sejauh mana pula dapat ditentukan oleh akal.Menurut Abdul Fatah Hassan (2001) pula, etika menyelidik, memikirkan dan mempertimbangkan mengenai yang baik dan yang buruk. Etika melihat secara universal perbuatan manusia.Etika juga merujuk kepada falsafah tingkah laku manusia yang dilihat dari aspek lahiriah dan batiniah.

Ini tidak serupa dengan moral yang merupakan ajaran, kumpulan peraturan dan ketetapan, lisan atau bertulis mengenai bagaimana manusia perlu bertindak supaya menjadi manusia yang baik.

Moral memandu manusia tentang cara bagaimana manusia harus bertingkah laku (tingkah laku baik) manakala etika pula mengenai mengapakah manusia mesti mengikuti arahan moral tersebut.Etika merupakan tingkah laku dan kelakuan moral yang dijangka diikuti oleh manusia sejagat manakala ilmu etika merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang moral,prinsip moral,kaedah moral dan tindakan serta kelakuan manusia yang betul.

Fungsi etika menggariskan beberapa prinsip atau ukuran asas untuk menentukan apakah tingkah laku yang betul, apakah yang salah, apakah tingkah laku yang bertanggungjawab dan apakah yang tidak.Adakah Etika dan Moral Itu Sama?Etika dan moral sering disalahfahami.Misalnya, penggodaman bukan masalah etika tetapi adalah kesalahan moral untuk mendapatkan capaian yang tidak mendapat kebenaran.Masalah etika adalah berkaitan dengan sesuatuyang membuahkan hasil yang salah atau sesuatu yang tidak adil.Ruang lingkup perbincangan etika adalah lebihluas berbanding dengan moral.Fokus etika lebih luas mencakupi estetika, etika profesional, tingkah laku dan logik. Etika mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan manusia bagi menyediakan prinsip tanggungjawab dan menilai tindakan yang berkaitan dengankemanusiaan.

Moral merujuk kepada cara berfikir, bertindak dan bagaimana mereka harus bertindak, manakala etika adalah falsafah moral berkaitan dengan masalah betul atau salah.

Moral adalah sebahagian daripada etika.Terdapat pelbagai teori etika dan teori-teori ini mengandung penyataan :

DeskriptifTeori etika dengan penyataan deskriptif memberitahu dan menerangkan bagaimana tingkahlaku manusia atau sesuatu masyarakat serta peraturan etika mereka.

NormatifTeori etika dengan penyataan normatif memberitahu kita apakah tindakan yang patut dibuat dan apakah tindakan yang betul.Adakah etika bersifat relatif?Perbuatan1. Mencuri2. Perempuan tua miskin mencuri kerana anaknya kelaparan3. Perhambaan4. Pengguguran anak5. Homoseksual dan lesbianJelas apa yang kita fikir benar tidak semestinyabenar bagi orang lain.Benar dan salah adalah konsep yang relatif.Ahli etika relatif menolak kebenaran dan kesalahan yang universal. Mereka berpendapat tidak wujud moral benar dan salah secara universal.Benar dan salah adalah relatif bagi sesuatumasyarakat bergantung kepada budaya danpemikiran mereka.Membuat Keputusan EtikaMembuat keputusan etika memberi panduan untukmembantu seseorang menganalisa keadaandengan melihat dari beberapa sudut iaitu :1. Hubungan keadaan etika dengan undangundang2. Alasan-alasan formal dan informal3. Berlandaskan prinsip-prinsip, teori etika.5. HUBUNGAN KEADAAN ETIKA DENGAN UNDANG-UNDANGPerbedaan antara etika dan undang-undang1. Dikuat kuasakan oleh hati sendiri. Hukuman melanggar etika ialah rasa bersalah dalam diri sendiriPenentuan batas perlakuan adalah jelas. Dianggapmelakukan jenayah jika melampaui batas tersebut. Bentuk perlakuan boleh bersifat global. Misalnya, mencuri adalah jenayah dalam semua masyarakat2. Menentukan batas adat, idealisme,keyakinan dan nilai. Batas tersebut adalah relatif dan abstrak mengikut masyarakat.Dikuatkuasakan oleh mahkamah. Hukuman melanggar undang-undang adalah seperti yang diperuntukkan dalam undangundang bertulis negara1. Dikuatkuasakan oleh hati sendiri. Hukumanmelanggar etika ialah rasa bersalah dalam diri sendiriEtika Undang-undangALASAN-ALASAN FORMAL DAN INFORMAL

INFORMAL FORMAL1. Siapakah yang 1. Adakah tindakan melanggar polisi? merahsiakan keadaan?2. Apakah pendapat 2. Adakah perbuatan ini melanggar keluarga? Kode etika profesional?3. Adakah umum tahu? 3. Adakah beliau melanggar peraturan4. Adakah aktiviti syarikat ? tersebut diiklan untuk tujuan keuntungan?Prinsip-Prinsip Teori EtikaPrinsip-prinsip etika juga menyumbang dalam membuat keputusan etika. Berdasarkan prinsip ini individu mempunyai tanggungjawab seperti:1. Memupuk kepercayaan2. Memperbaiki moral diri dan berusaha tidak mengulangi perbuatan yang tidak bermanfaat3. Menghormati keputusan dan menghargai orang lain4. Berlaku adil, amanah dan jujur5. Membantu mereka yang dalam kesusahanHubungan antara hak dan tanggungjawab TGJWB A HAK AMenghasilkan perisian Menerima ganjaran yang baik sewajarnya

HAK B TGJWB BMengharapkan produk Membayar harga perisian &Yang berkualitas tidak menggunakan perisian cetak rompak , 2.TEORI ETIKA ETIKA DESKRIPTIF: yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.Penyataan dalam Teori Etika2. Etika normatif.Merujuk kepada panduan dan peraturan yang berkaitan dengan tingkahlaku yang baik dan jahat.Ia juga menjurus kepada kenyataan yang memberitahu apa yang mesti dilakukan dan apa yang betul.Ia menilai, mengkritik dan membuat keputusan terhadap sistem moral yang ada di samping menerangkan sesuatu undang-undang moral yang dianggap terbaik, bukan undang-undang moral yang sedia ada dan sedia diterima.Etika normatif mengemukakan sistem moral yang piawai berpandukan sistem sedia ada.

Etika normatif menyadarkan kita bahawa tidak semua nilai moral berubah mengikuti perubahan masa tetapi ada yang terus kekal dipelihara meskipun budaya mengalami perubahan.

Inilah yang dikatakan sebagai nilai mutlak dan biasanya berkaitrapat dengan agama.

Golden Rule merupakan contoh prinsip etika normatif klasik. Jika mau orang melakukan perkara yang baik kepada kita, kita perlu melakukan perkara yang baik juga kepada orang lain.ETIKA NORMATIF: etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup sebagai sesuaru yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskanEtika Normatif:1. Etika Umum: berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.2. Etika Khusus: Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan bisa: bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar, atau bagaimana saya menilai perilaku sendiri atau orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis.Etika Khusus:1.Etika individual: yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. 2.Etika sosial: yaitu berbijara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.Etika Sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.Macam Etika Sosial:1.Sikap terhadap sesama2.Etika keluarga3.Etika Profesi4.Etika politik5.Etika lingkungan6.Etika idiologiVariabel penilaian Etika:1.Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya tidak baik2.Tujuan tidak baik, cara pencapaiannya kelihatannya baik3.Tujuan tidak baik, cara pencapaiannya juga tidak baik4.Tujuan baik, cara pencapaiannya juga terlihat baikTeori dan Aliran Pemikiran

1. Teologi : Teori ini melihat kebaikan dan keburukan sesuatu tindakan. Sesuatu perbuatan itu tidak diketahui sama ada baik atau buruk sehinggalah melihat kepada kesannya.

vs

2. Deontologi atau non consequentialist : Teorideontologi ini berasaskan kepada prinsip asas yaitukewajipan manusia. Teori ini berasal daripadaperkataan Greek, deon iaitu duty yang merujukkepada kewajipan individu.Teori dan Aliran Pemikiran3. Subjektif. Penilaian terhadap sesuatu etikaberdasarkan kepada penilaian diri sendiri. Individuberhak meletakkan nilai sama ada baik atausebaliknya. Perasaan peribadi terlibat dalam menilaidan menentukan baik buruk sesuatu tindakan.

vs

4. Objektif. Kode moral adalah bebas darikepentingan individu. Baik dan buruk tidak bersandarkepada sikap individu tetapi wujud dengan sendirinyaTeori dan Aliran Pemikiran5. Naturalisme. Sesuatu perbuatan itu baik atauburuk bergantung kepada pengalaman keseronokan.Baik perlu dijelaskan dalam bentuk kualiti faktaalam seperti memenuhi keperluan manusia,mendatangkan kebahagiaan, kenikmatan dansebagainya kepada manusia.

vs

6. Non Naturalisme. Moral adalah sesuatu yangunik dan tidak boleh dikelaskan. Sesuatu perlakuanitu baik kerana ianya memang baik.Teori dan Aliran Pemikiran7. Relativisme. Sesuatu yang dianggap baik oleh satumasyarakat tidak mungkin dianggap sedemikian olehmasyarakat yang lain. (barat-timur) Ini berertimasyarakat yang berlainan memberikan nilai moralyang berbeza bagi tingkahlaku yang serupa.

vs

8. Absolutisme. Prinsip moral berbeda dari satubudaya dengan budaya yang lain. Bagaimanapun prinsipasas sejagat adalah sama. Misalnya, semua masyarakatmeletakkan nilai yang tinggi kepada kebaikan.Teori Utilitarianisme

Teori ini merupakan suatu aliran atau dimensi di bawah teori etika Teologikal yang juga dikenali sebagai consequentialism.

Ia adalah doktrin moral yang mengkehendaki manusia supaya bertindak untuk menghasilkan kebaikan secara maksimum.

Kebaikan ini termasuklah kegembiraan atau keseronokan kepada semua pihak.

Tindakan dikatakan sebagai bermoral jika ia menghasilkan kegembiraan yang maksimum.

Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873) adalah dua orang tokoh yang dikaitkan dengan teori ini.Bentham mengenalpasti 7 elemen yang perlu dipertimbangkan untuk mengukur keseronokan mencipta kalkulus Hedonistik Bentham yang memberi skala antara 10 hingga +10.

Elemen yang dimaksudkan oleh Bentham ialah: intensiti, jangka masa, kepastian, kesegeraan, kesedaran, keberkesanan dan had atau batasan.

1. Intensiti bermaksud kedalaman. Sejauh manakah dalamnya kesan pengalaman terhadap seseorang.

2. Jangka masa. Berapa lamakah keseronokan atau kesengsaraan akan berakhir?

3. Kepastian. Adakah anda pasti sama ada mengalami keseronokan atau kesengsaraan akibat sesuatu yang berlaku.4. Kesegeraan. Kepantasan anda mengalami rasa seronok atau sebaliknya.

5. Kesedaran. Apakah kemungkinan anda mengalami rasa seronok pada masa akan datang?

6. Keberkesanan. Apakah kemungkinan anda mengalami rasa sengsara pada masa hadapan?Mangsa tragedi selalunya senantiasa berasa takut dan risau

7. Had atau batasan. Berapa kerapkah kesengsaraan dan keseronokan dicetuskan dalam kehidupan orang lain?Jika jumlah skor kesengsaraan melebihi keseronokan maka sesuatu perbuatan tersebut adalah sememangnya salah dan tidak beretika.Mill membedakan antara keseronokan dengan memasukkan aspek kualiti. Mill mengukur kualiti dan kuantiti sekaligus. Menurut Mill, petunjuk kualiti keseronokan adalah seperti tinggi/rendah, baik/buruk, objektif/subjektif, dan baru/lama. Faktor yang boleh mempengaruhi keseronokan pula ialah kecerdikan, pendidikan, sensitiviti, bermoral dalam tindakan dan kesihatan yang baik.

Utilitarianisme pada peringkat paling rendah dipanggil act utilitarinisme. Kita harus bertanya kepada diri sendiri mengenai kesan akibat sesuatu tindakan dalam keadaan tertentu ke atas pihak-pihak yang terlibat sebelum sebarang tindakan diambil.

Sekiranya tindakan tersebut menghasilkan kebaikanmaka ia dianggap betul.Jenis-jenis Utilitarianism1. Act utilitarianismCiri yang pertama adalah merekodkan akibatsesuatu perbuatan sama ada bermoral atausebaliknya berdasarkan kajian kes. Ciri inidipanggil act utilitarianism.Misalnya aktiviti dengan menonton televisi mungkin dianggap tidak bermoral karena masa tersebut sepatutnya digunakan untuk melakukan kerja-kerja yang bermanfaat seperti kerja kebajikanJenis-jenis Utilitarianism2. Hedonistic utilitarianismCiri yang kedua pula ialah mengambilkira kegembiraan, kesan daripada suatu tindakan dianggap bermoral. Ini kerana Bentham berpendapat, untuk menentukan benar atau salah (moraliti) tingkah laku individu, ianya perlu mengambilkira kesan dan akibatnya.

Misalnya tindakan atau perbuatan yang boleh meningkatkan ciri kesetiaan dan persahabatan, sehingga mencetuskan ciri kegembiraan.

Memutuskan persahabatan tetapi membahagia