ETIKA PROFESI

download ETIKA PROFESI

of 13

description

Etika Profesi

Transcript of ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI

HAK PATENETIKA PROFESICreated by :HERAWAN DWIKA PURBASATRIA PRADANALUKFANDIProdi S1 TEKNIK PERKAPALANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIPONEGORO2011/2012Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Etika Profesi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam membuat suatu makalah dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang penggunaan hak paten . Pada makalah ini penulis menerangkan tentang pengalihan hak paten beserta contoh produknya .

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :1. Memenuhi tugas Etika Profesi2. Menambah pengetahuan tentang pengertian Paten3. Mengetahui cara pengalihan Paten4. Mengetahui contoh produk yang telah mengalami pengalihan hak paten

TUJUAN

1. Apa yang dimaksud dengan paten ? 2. Bagaimana cara pengalihan paten ?3. Undang-Undang tentang Pengalihan Paten dan Lisensi4. Produk apakah yang telah mengalami pengalihan Paten ?

PERMASALAHAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang PatenPaten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya

Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah letters patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu

a. Syarat Kebaruanb. Syarat Langkah Inventifc. Dapat Diterapkan Dalam Industrid. Paten Sederhanae. Penemuan Tidak Diberi Paten

HAL HAL PENTING DALAM HAK PATEN

Paten dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena:a. pewarisan;b. hibah;c. wasiat;d. perjanjian tertulis; ataue. sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

Jenis Pengaturan Lisensi Paten

A. Lisensi Sukarela (voluntary license)Pemegang Paten berhak memberikan Lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian Lisensi untuk melaksanakan perbuatanB. Lisensi WajibLisensi untuk melaksanakan Paten yang diberikan berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal atas dasar permohonan

Contoh Produk yang Telah Mengalami Pengalihan Hak Paten

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1)..

Cara pengalihan Paten diatur dalam pasal 66 pasal 68 UU NO. 14 Tahun 2001. sebagai hak milik perseorangan, maka secara hukum, Paten dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena:a. pewarisan;b. hibah;c. wasiat;d. perjanjian tertulis; ataue. sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

Perjanjian lisensi Paten diatur dalam pasal 69- pasal 87 UU No. 14 Tahun 2001.Ada 2 (dua) jenis pengaturan lisensi Paten, yaitu:a. Lisensi Sukarela (voluntary license)b. Lisensi WajibPengalihan dan Lisensi Paten diatur dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 pasal 66 hingga pasal 87. Dan salah statu contoh produk yang telah mengalami pengalihan paten adalah Macromedia Dreamweaver yang berubah menjadi Adobe DreamweaverK e s i m p u l a n Setiap orang yang mempunyai hasil karya tentang karyanya, sebaiknya mematenkan karya tersebut agar kita permanen memiliki karya tersebut atas tangan kita sendiri dan tidak di klaim pihak luarS A R A N

TERIMA KASIHATAS PERHATIANNYA

SILAHKAN BERTANYA SEBELUM BERTANYA DILARANG