ETIKA PROFESI

141
ETIKA PROFESI Nur Putri Hidayah, A.Md., S.H.,M.H Galih Wasis Wicaksono, S.Kom., M.Cs

description

ETIKA PROFESI. Nur Putri Hidayah, A.Md., S.H.,M.H Galih Wasis Wicaksono, S.Kom., M.Cs. 1st Meeting Picture was taken from: http://tipsdesaingratis.blogspot.com/2012/07/proses-belajar-dengan-gambar-animasi.html. Kegiatan Belajar. Dosen memberi pemaparan Diskusi dalam kelompok besar - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ETIKA PROFESI

Page 1: ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESINur Putri Hidayah, A.Md., S.H.,M.H

Galih Wasis Wicaksono, S.Kom., M.Cs

Page 2: ETIKA PROFESI

1st Meeting

Picture was taken from:http://tipsdesaingratis.blogspot.com/2012/07/proses-belajar-dengan-gambar-animasi.html

Page 3: ETIKA PROFESI

Kegiatan Belajar

• Dosen memberi pemaparan• Diskusi dalam kelompok besar• Diskusi dalam kelompok kecil: 1. Analisis kasus 2. Presentasi• UTS : 3-8 November 2014• UAS : 5 – 15 Januari 2015

Page 4: ETIKA PROFESI

Standart Kompetensi

• Mahasiswa mampu mendefinisikan arti etika, etika profesi, profesionalisme.

• Mahasiswa mampu menyimpulkan arti etika komputer, etika bisnis dan etika di dunia maya.

• Mahasiswa mampu mengenal profesi dibidang Teknologi Informasi.

• Mahasiswa mampu mengidentifikasi isi sebuah kontrak kerja di bidang Teknik Informasi

• Mahasiswa mampu mengenal aspek hukum yang berhubungan dengan penggunaan,penciptaan/pengembangan, penyebarluasan perangkat lunak dan atau perangkat keras.

Page 5: ETIKA PROFESI

SILABUS

• Etika Profesi – Profesionalisme• Etika Komputer• Etika di Dunia Maya• Etika Bisnis• Profesi dibidang TI• Kontrak Kerja• Cyber Law• Hak Kekayaan Intelektual• UU ITE

Page 6: ETIKA PROFESI

Pembagian Kelompok Kecil

• Dalam 1 kelas mahasiswa dibagi menjadi 4 Kelompok

Page 7: ETIKA PROFESI

Penilaian Mahasiswa

• Kehadiran : 20 %• Tugas kelompok : 20 %• UTS : 25 %• UAS : 35 %• Nilai 10 untuk kehadiran 100%• Bonus nilai 1-10 untuk: 1. Jawaban yang berkualitas 2. Pertanyaan yang berkualitas

Page 8: ETIKA PROFESI

• SEKIAN

Picture was taken from:http://www.vemale.com/relationship/keluarga/49298-masha-and-the-bear-serial-animasi-rusia-yang-disukai-semua-

kalangan.html

Page 9: ETIKA PROFESI

2nd MeetingETIKA, ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME &

KODE ETIK

Page 10: ETIKA PROFESI

Etika

• Ethos (Yunani): norma-norma, kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

• KBBI : etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Page 11: ETIKA PROFESI

Pendapat Ahli

• Reynolds (2010) a set of beliefs about right and wrong behavior within a society

• Martin (1993) the discpline which can act as the performance index or reference for our control system

• Etika Batasan/standar Pergaulan• Guna Membantu manusia untuk mengambil

keputusan tentang tindakan apa yang harus atau tidak untuk dilakukan

Page 12: ETIKA PROFESI

ETIKA

Etika Deskriptif

Etika Normatif

Etika Umum

Etika Khusus

Etika Deskriptif:Hanya menggambarkan, tidak memberikan penilaian.Etika Normatif:Memberikan penilaian mana yang baik dan mana yang buruk.Etika Umum:kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis.Etika Khusus:penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.

Page 13: ETIKA PROFESI

Letak Etika Profesi:

ETIKA

Etika Umum

Etika Khusus

Etika Individual

Etika Sosial

1. Sikap terhadap sesama2. Etika keluarga

3. Etika profesi4. Etika politik5. Etika lingkungan6. Etika idiologi

Page 14: ETIKA PROFESI

PROFESI

• KBBI : Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian.

• Pendidikan : Proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan --- formal dan non formal

• De George : Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Page 15: ETIKA PROFESI

Ciri Profesi

• Adanya pengetahuan khusus yang didapat dari pendidikan/pelatihan terus menerus.

• Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Biasanya didasari pada kode etik

• Mengabdi pada kepentingan masyarakat.• Ada izin khusus untuk menjalankan suatu

profesi• Kaum profesional biasanya menjadi anggota

dari suatu profesi.

Page 16: ETIKA PROFESI

PROFESIONALISME

• KBBI : Mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.

PROFESIONAL• De George : Orang yang mempunyai profesi

atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.

Page 17: ETIKA PROFESI

Ciri Profesional:

• Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.

• Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.

• Hidup dari situ.• Bangga akan pekerjaannya.

Page 18: ETIKA PROFESI

Pentingnya Etika dalam Profesi

• Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.

• Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

Page 19: ETIKA PROFESI

Kode Etik

• Kode etik : Norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

• Kode etik: daftar kewajiban yang harus ditaati dan dibuat oleh profesi tertentu itu serta mengikat semua anggotanya.

Page 20: ETIKA PROFESI

Fungsi Kode Etik

• Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.

• Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

• Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam

Page 21: ETIKA PROFESI

Tujuan Kode Etik

• Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.• Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para

anggota.• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.• Untuk meningkatkan mutu profesi.• Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.• Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.• Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan

terjalin erat.• Menentukan standart bakunya sendiri.

Page 22: ETIKA PROFESI

Sifat Kode Etik

• Singkat.• Sederhana.• Jelas dan Konsisten.• Masuk Akal.• Dapat Diterima.• Praktis dan Dapat Dilaksanakan.• Komprehensif dan Lengkap, dan• Positif dalam Formulasinya.

Page 23: ETIKA PROFESI

PERTANYAAN

• Apa fungsi etika dalam sebuah profesi?• Apa perbedaan profesi dan profesional?

Page 24: ETIKA PROFESI

7G• Ahmad Fanani : 2011 259 nilai 2• Ahmad Firdanul : 2011 035 nilai 37B• Fariz beni adam : 2011 252 nilai 2• Moch regriagi : 2011 049 nilai 2• Rino Nugroho : 2012 181 nilai 2• Wira tungki ariwibowo : 2011 012 nilai 37D• Ika Kusmita Sari : 2012 354 nilai 2• Adelia : 2011 192 nilai 2• Fauzan Islahudin : 2011 060 : 2• Erdin dwi cahyati : 2010 162 : 1• Sella wahyu :2011 337 : 17A• Kurnia Manggali : 2012 045 : 1• Rozaq Ramidu Malik : 2011 126 : 1• Adik Ridlo Takwim : 2012 068 : 5• Alhamda Hardiansah : 2012 082 : 47C• Haidar Basawat : 2011 185 : 2• Ahmad S M : 2013 016 : 2• Rossa Regina : 2012 033 : 1• Lisa NA : 2012 043 : 1• Hanum Siratunnida 2012 019 : 1• Hari M : 2011 332• Muhammad Yusran : 2011 154 : 1• Nurimalita : 2012 067

Page 25: ETIKA PROFESI

• SEKIAN

Picture was taken from:http://www.vemale.com/relationship/keluarga/49298-masha-and-the-bear-serial-animasi-rusia-yang-disukai-semua-

kalangan.html

Page 26: ETIKA PROFESI

3rd MEETING

ETIKA KOMPUTER

Page 27: ETIKA PROFESI

Pengertian

• Asal Kata : Ethos + To Compute• Ethos (Yunani) Norma/aturan ttg yang baik

dan buruk • To Compute (English) alat yang digunakan

untuk menghitung/mengolah data.• Seperangkat asas atau nilai yang berkenaan

dengan penggunaan komputer.

Page 28: ETIKA PROFESI

Mengapa ada Etika Komputer?

Karena jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu dapat berdampak baik namun pula menjadi bencana.

Page 29: ETIKA PROFESI

Perkembangan Etika Komputer

Page 30: ETIKA PROFESI

Perkembangan Etika Komputer di Indonesia

• Etika komputer dimasukkan dalam bidang studi yang relevan.

• Contoh : memasukkan etika komputer dalam mata kuliah etika profesi bidang Teknologi Informasi.

Page 31: ETIKA PROFESI

Isu-Isu Pokok Etika Komputer

• Kejahatan Komputer• Cyber Ethics• E-Commerce• Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual• Tanggung Jawab Profesi

Page 32: ETIKA PROFESI

Kejahatan Komputer

• Andi Hamzah : Segala aktifitas tidak sah yang memanfaatkan komputer untuk tindak pidana . Sekecil apapun dampak atau akibat yang ditimbulkan dari penggunaan komputer secara tidak sah atau ilegal merupakan suatu kejahatan.

• Kejahatan komputer adalah suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan teknologi komputer yang canggih.

Page 33: ETIKA PROFESI

Penyebab terjadinya kejahatan komputer

• Akses internet yang tidak terbatas.• Kelalaian pengguna komputer. • Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang

kecil dan tidak diperlukan peralatan yang super modern.

• Kecerdasan Pelaku tindak kejahatan.• Sistem keamanan jaringan yang lemah.• Kurangnya pengetahuan dan perhatian

masyarakat.

Page 34: ETIKA PROFESI

Contoh Kejahatan Komputer

1. Illegal Access / Akses Tanpa Ijin ke Sistem Komputer2. Illegal Content /konten tidak sah3. Data Foreign/pemalsuan data4. Cyber Espionage/mata-mata5. Data Theft Pencurian data6. Misuse of devices / Menyalahgunakan Peralatan Komputer7. Cyber Sabotage and Extortion8. Offcense Againts Intellectual Property9. Infrengments of Privacy

Page 35: ETIKA PROFESI

Illegal Access

• Tindakan dengan sengaja dan tanpa hak melakukan akses secara tidak sah terhadap seluruh atau sebagian sistem komputer, dengan maksud untuk mendapatkan data komputer atau maksud-maksud tidak baik lainnya, atau berkaitan dengan sistem komputer yang dihubungkan dengan sistem komputer lain.

Page 36: ETIKA PROFESI

Illegal Content

• Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.

Page 37: ETIKA PROFESI

Data Forgery / Pemalsuan Data

• Kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi salah ketik yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku.

Page 38: ETIKA PROFESI

Cyber Espionage / Mata-mata.

• Kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.

Page 39: ETIKA PROFESI

Cyber Sabotage and Extortion

• Kejahatan dilakukan dengan membuat ganggunan perusakan atau penghancuran dengan suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet

Page 40: ETIKA PROFESI

Data Theft / Mencuri Data

• Kegiatan memperoleh data komputer secara tidak sah, baik untuk digunakan sendiri ataupun untuk diberikan kepada orang lain. Identity theft merupakan salah satu dari jenis kejahatan ini yang sering diikuti dengan kejahatan penipuan (fraud). Kejahatan ini juga sering diikuti dengan kejahatan data leakage.

Page 41: ETIKA PROFESI

Misuse of devices/Menyalahgunakan Peralatan Komputer.

• Kegiatan dengan sengaja dan tanpa hak, memproduksi, menjual, berusaha memperoleh untuk digunakan, diimpor, diedarkan atau cara lain untuk kepentingan itu, peralatan, termasuk program komputer, password komputer, kode akses, atau data semacam itu, sehingga seluruh atau sebagian sistem komputer dapat diakses dengan tujuan digunakan untuk melakukan akses tidak sah, intersepsi tidak sah, mengganggu data atau sistem komputer, atau melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum lain.

Page 42: ETIKA PROFESI

Offense Againts Intellectual Property

• Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dsb.

Page 43: ETIKA PROFESI

Infrengments of Privacy

• Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan korbannya secara materiil maupun immateriil seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dsb

Page 44: ETIKA PROFESI

E-COMMERCE

• Pengertian : Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.

Page 45: ETIKA PROFESI

Definisi berdasarkan macam Perspektif:

• Dari perspektif komunikasi : E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.

• Dari perspektif proses bisnis : E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yangmenuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

• Dari perspektif layanan : E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

• Dari perspektif online : E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

Page 46: ETIKA PROFESI

Macam Kegiatan

• Business to bussiness• Business to consumer

Page 47: ETIKA PROFESI

Karakteristik Business to Business:

• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

Page 48: ETIKA PROFESI

Karakteristik Business to Consumer

• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server.

Page 49: ETIKA PROFESI

Tujuan Penggunaan E commerce

Perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.

Page 50: ETIKA PROFESI

PELANGGARAN HAKI

Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet.

Page 51: ETIKA PROFESI

Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAKI

•Produk yang intangible/tidak dapat diukur/dapat dibuat dalam format digital, misalnya : Musik, Film, Buku, Software. •Penggandaan dari bentuk digital tidak mengubah kualitas. •Harga produk bajakan jauh lebih murah dan lebih mudah diperoleh. •Kurangnya penegakan hukum dan kesadaran dibidang ini.

Page 52: ETIKA PROFESI

Contoh Pelanggaran HAKI

• Peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal

• Penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain.

• Penjualan CDROM secara ilegal.

Page 53: ETIKA PROFESI

Tanggung Jawab Profesi

• Tanggung Jawab : keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. –> disengaja&tidak disengaja.

• Dalam hal tanggung jawab terhadap profesi yang diemban:

1) harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap sesuatu perbuatan2) harus ada kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan.

Page 54: ETIKA PROFESI

Macam Tanggung Jawab

• Tanggung Jawab Prospektif --- Sebelum terjadi permasalahan

• Tanggung Jawab Retrospektif – berlangsung/miss action

Page 55: ETIKA PROFESI

TUGAS

BUATLAH CONTOH KESALAHAN SEORANG YANG MEMILIKI PROFESI DI BIDANG IT DALAM MELAKUKAN PEKERJAANNYA DAN BENTUK TANGGUNG JAWABNYA

Page 56: ETIKA PROFESI

SELESAI

Page 57: ETIKA PROFESI

4th MEETING

CYBER ETHICS

Page 58: ETIKA PROFESI

Pengertian

• Seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan Internet.

Page 59: ETIKA PROFESI

Mengapa Penting untuk Mempelajari Etika di Dunia Maya?• Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya,

bahasa dan adat istiadat yang berbeda.• Pengguna internet merupakan orang yang hidup dalam anonymouse,

yang mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi• Bermacam fasilitas di internet memungkinkan seseorang untuk

bertindak etis / tidak etis• Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah

setiap saat yang memungkinkan masuknya ‘penghuni’ baru. Untuk itu mereka perlu diberi petunjuk agar memahami budaya internet.

• Permasalahan hukum yang seringkali dihadapi adalah etika terkait dengan penyampaian informasi, komunikasi dan/atau transaksi secara elektronik yang kesemuanya menggunakan MEDIA INTERNET.

Page 60: ETIKA PROFESI

Karakteristik di Dunia Maya

• Beroperasi secara virtual/maya.• Dunia maya selalu berubah dengan

cepat/dinamis.• Dunia maya tidak mengenal batas – batas

teritorial.• Orang – orang yang hidup dalam dunia maya

dapat melaksanakan aktivitas nya tanpa menunjukan identitas.

• Informasi didalamnya bersifat publik

Page 61: ETIKA PROFESI

Beretika di Dunia Maya

• Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril.

• Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet

• Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain

• Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan kartu kredit.

Page 62: ETIKA PROFESI

• Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu• Internet tidak digunakan untuk mengcopy software

tanpa adanya pembayaran/tanpa izin• Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil

sumber – sumber penting tanpa adanya ijin atau mengikuti aturan yang berlaku.

Cara : Menyebutkan secara lengkap sumber kutipan.14 UU No. 19 Tahun 2002.“Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta apabila pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, atau surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap”

Page 63: ETIKA PROFESI

• Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain.

Internet merupakan salah satu dari banyak media yang dapat digunakan untuk menyebar luaskan sebuah objek hak cipta. – Pasal 1 angka (5) UU Hak Cipta.• Bertanggung jawab terhadap isi pesan yang

disampaikan

Page 64: ETIKA PROFESI

Freedom of Expression

• Controlling Access to Information on the Internet

• Anonymity on the Internet• Defamation and Hate Speech• Corporate Blogging• Pornography

Page 65: ETIKA PROFESI

Controlling Access to Information on the Internet

• Children access to adult’s content/site. using filter program. ISPs builds it.

Page 66: ETIKA PROFESI

ANONYMITY

• Anonymity is important in countries that don’t allow free speech.

• In the wrong hands, anonymous communication can be used as a tool to commit illegal or unethical activities

Page 67: ETIKA PROFESI

Defamation and Hate Speech

• Although ISPs do not have the resources to prescreen content (and they do not assumeany responsibility for content that is provided by others), many ISPs do reserve the right to remove content that, in their judgment, does not meet their standards.

• Pasal 27 (3) UU ITE : Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Page 68: ETIKA PROFESI

Corporate blogging

• They see blogging as a new way to reach out to partners, customers, and other employees and to improve their corporate image.

• Under the best conditions, individual employees use their blogs to ask other employees for help with work-related problems, to share work-related information in a manner that invites conversation, or to invite others to refine or build on a new idea. However, most organizations are well aware that such blogs can also provide an outlet for uncensored commentary and interaction.

Page 69: ETIKA PROFESI

Pornography

• Pasal 27 (1) UU ITE:“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”---- Pasal 45 (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah).

Page 70: ETIKA PROFESI

CELAH

1. Pada Subjek hukum/pelaku : Produsen? Penerima Distribusi? Pengakses informasi/data?

Page 71: ETIKA PROFESI

• Pasal 34 (1) : Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki a.perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33; b. sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yangsejenis dengan itu yang ditujukan agar

• Sistem Elektronik menjadi dapat diakses dengan tujuan memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33.

• Pasal 50 (1) : penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

Page 72: ETIKA PROFESI

7GFirdaus Fannani 201210370311092 (2)

Page 73: ETIKA PROFESI

5th Meeting

Etika Bisnis dalam Bidang Teknologi Informasi

Page 74: ETIKA PROFESI

Pengertian

Pemikiran atau refleksi kritis atau penilaian tentang baik dan buruk dalam kegiatan bisnis

Kegiatannya berupa:Jual-beli, Tukar-menukar, Produksi-memasarkan, Bekerja-mempekerjakan, dll dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Page 75: ETIKA PROFESI

Relevansi antara Beretika dan Mencari Keuntungan

UNGGUL

Modal

Tenaga Kerja

• Modal Semata tidaklah cukup untuk dasar bersaing dan memenangkan kompetisi bisnis

• Tenaga kerja yang Profesional sangat bermanfaat untuk menentukan kekuatan manajemen dan profesionalisme sebuah perusahaan itu sendiri.

• Profesional : Keahlian + komitmen.

• Komitmen itu tentang kedisiplinan, kejujuran, loyalitas, kerja sama dan integritas diri.

• Relasi yang solid : Kepercayaan• Kepercayaan : Nilai etika

kebenaran yang tinggi, seperti Kejujuran, saling menghargai, kesetiaan, pelayanan yang setia dan optimal, pelayanan maksimal,dll.

Relasi

Page 76: ETIKA PROFESI

Prinsip Etika Bisnis

• Prinsip OtonomiKebebasan bertindak dan bertanggung jawab.• Prinsip KejujuranCakupan : Perusahaan-Pelanggan, Karyawan- Perusahaan, Perusahaan-Karyawan, Perusahaan-Perusahaan.• Prinsip KeadilanMemperlakukan orang lain sesuai hak-nya.Prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip tidak merugikan orang lain

Page 77: ETIKA PROFESI

• Prinsip Saling Menguntungkanmenuntut hal yang sama Keuntungan• Prinsip Integritas MoralBerhubungan erat dengan sikap batin dan kebutuhan individu.Tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan tercermin dalam seluruh perilaku pelaku bisnis dengan semua pihak,baik pihak di dalam perusahaan maupun pihak di luar perusahaan.

Page 78: ETIKA PROFESI

Cakupan Etika

1. SistemBerkenaan dengan lingkungan dan sistem yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis atau perusahaan: ekonomi, politik, hukum.2. Organisasietika tentang perusahaan Struktur, organ,dll.3. IndividuEtika Individu Perusahaan Karyawan, Shareholder,pihak manajemen.

Page 79: ETIKA PROFESI

Bisnis di Bidang Teknologi Informasi

• Bisnis di Bidang Perangkat KerasMerupakan bisnis yang berkutat dibidang perangkat-perangkat keras, seperti : IBM, Canon, HP, Compage, Seagate,dll• Bisnis di Bidang Perangkat LunakMerupakan bisnis yang berkutat di bidang rekayasa perangkat-perangkat lunak. Kegiatan bisnis yang dimaksud meliputi kegiatan enginering seperti analisis, desain, spesifikasi, implementasi dan validasi untuk menghasilkan produk berupa perangkat lunak untuk memecahkan masalah-masalah atau sesuai keperluan. Contoh: Microsoft, Adobe, Corel Coperation,dll.

Page 80: ETIKA PROFESI

• Bisnis di Bidang Distribusi dan Penjualan BarangBisnis yang ebrgerak dalam hal distribusi/penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Biasa dilakukan baik dalam skala kecil maupun besar. Skala kecil dilakukan individu dan skala besar dapat dilakukan oleh vendor-vendor.• Bisnis di Bidang Pendidikan Teknologi Informasi.Biasanya diadakan oleh badan/lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Bisnis di bidang ini tidak hanya berkutat pada tata cara pengoperasian, namun pula penemuan, penelitian, pengembangan dan pemeliharaan.• Bisnis di Bidang Pemeliharaan Teknologi Informasi.Bisnis ini bergerak dibidang pemeliharaan profuk-produk yang berkaitan dengan teknologi informasi.

Page 81: ETIKA PROFESI

Bisnis di Media Sosial

• Direct AdvertisingPlacing banner on a social networking Web site or using the information in user profiles.• Indirect AdvertisingMarketing technique by creating a group on a social networking Web site that interested users can join by becoming“fans.• Company-Owned Social Networking Web Sitecompany to form its own social networking Website.

Page 82: ETIKA PROFESI

• Viral Marketingstrategi dan proses penyebaran pesan elektronik yang menjadi saluran untuk mengkomunikasikan informasi suatu produk kepada masyarakat secara meluas dan berkembang. • The Use of Social Networks in the Hiring

ProcessPenggunaan sos-med untuk proses rekruitmen pekerja.

Page 83: ETIKA PROFESI

6th MEETING

Profesi di Bidang Teknologi Informasi

Page 84: ETIKA PROFESI

Kebutuhan Tenaga TI

• Auditsi, sebuah lembaga penempatan tenagaprofesional di Jakarta menyatakan :kebutuhan profesional TI mencapai 20 % dari total kebutuhan tenaga kerja• Yohan Handoyo, Chief Service Officer PT.Work

It Out Indonesia menjelaskan :Saat ini saja 20 ribu tenaga profesional TI Indonesia diminta oleh negara Jerman

Page 85: ETIKA PROFESI

Mengapa Harus Memiliki Sertifikasi

• Ijazah Strata tidak cukup.• Tidak semua materi ttg TI diajarkan saat kuliah.• Meningkatkan kredibilitas bagi pemegangnya.• Sertifikasi memberi cara yang standar dan

terukur untuk mengukur kemampuan teknis.• Sertifikat yang didapat menjadi bukti tertulis

Kompetensi yang dimiliki.• Mempermudah dalam mencari kerja.

Page 86: ETIKA PROFESI

Jenis Sertifikasi

Jenis Sertifikasi

SertifikasiAkademik

sertifikasi Profesi

Page 87: ETIKA PROFESI

Model Sertifikasi Profesional

• Dikembangkan oleh Profesional Society, contohnya: British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) dan lain-lain.

• Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing).

• Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.

Page 88: ETIKA PROFESI

South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC)

• Merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profiesional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara ASEAN. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapore oleh 6 ikatan komputer dari negara-negara : Hong Kong, Indonesia,Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand.

Page 89: ETIKA PROFESI

•Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI

merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan

jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat

pengetahuan yang dibutuhkan.

•Peranan SEARCC dalam sertifikasi:

•Menyusun panduan

•Memonitor/dan bertukar pengalaman

•Mengakreditasi sistem sertifikasi, agar mudah diakui oleh

negara lain anggota SEARCC

•Mengimplementasi sistem yang terakreditasi tersebut

Page 90: ETIKA PROFESI

IKATAN PROFESI KOMPUTER DAN INFORMATIKA INDONESIA (IPKIN)

IPKIN adalah organisasi nirlaba independent yang beranggotakan para profesional dalam bidang Komputer dan Informatika. IPKIN bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan teknologi Komputer dan Informatika di Indonesia guna menunjang Pembangunan Naisonal. Untuk itu IPKIN berupaya berperan sebagap wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar anggota. Hal itu dilakukan dengan melaksanakan fungsi kegiatan sebagai berikut :• Menyelenggarakan dan atau ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti pendidikan,

latihan, seminar, ceramah, lokakarya, diskusi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan bidang Komputer dan Informatika.

• Menghimpun, mengelola dan mengembangkan bahan kepustakaan sesuai dengan kemampuan yang ada.

• Menerbitkan berbagai karya tulis IPKIN (buletin, buku, jurnal profesi). Beberapa judul buku yang pernah diterbitkan oleh IPKIN antara lain . 10 Years dedication Indonesian Computer Society, Pendidikan Komputer di Indonesia, Regional Standard for Information Technology Professional, Standard Sertifikasi bidang Teknologi Informasi.

• Mengadakan kerja sama dengan organisasi sejenis baik di dalam maupun luar negeri, selama maksud dan tujuan dari organisasi tersebut tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan IPKIN.

• Menyelenggarakan usaha lain yg dianggap perlu oleh IPKIN dan tidak bertentangan dengan AD/ART

Page 91: ETIKA PROFESI

SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi, mencakup:• Kode Etik • Klasifikasi pekerjaan dalam bidang Teknologi

Informasi• Panduan metoda sertifikasi dalam TI • Promosi dari program yang disusun oleh SRIG-PS

di tiap negara anggota SEARCC

SRIG-PS

Page 92: ETIKA PROFESI

• Sertifikasi pada

model SRIG-PS adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi

kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologiinformasi.

• Beberapa kriteria menjadi pertimbangan yaitu:

a. Cross Country, cross-enterprise applicability

Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan

dengan kondisi region dan setiap negara pada region tersebut, serta

memiliki kesamaan pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan.

b. Function Oriented bukan tittle oriented

Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa

gelar atau titel yang diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting

fungsi yang diberikan pada pekerjaan tersebut sama. Gelar atau titel

dapat berbeda pada negara yang berbeda.

Page 93: ETIKA PROFESI

c. Testable/certificable

Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable,

yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat

diukur/diuji.

d. Applicable

fungsi yang didefinisikan harus dapat diterakan

pada mayoritas Profesional TI pada region

masing-masing.

Page 94: ETIKA PROFESI

Sertifikat yang Dikeluarkan Komunitas Profesi

Linux Profesional Institute• LPIC-1: Junior Level Linux Administration• LPIC-2: Advanced Level Linux Administration• LPIC-3: Senior Level Linux Administration

Page 95: ETIKA PROFESI

Institute for Certification of Computing Professionals (ICCP)Merupakan badan sertifikasi profesi teknologi informasi di Amerika. ICCP melakukan pengujian terhadap 19 bidang minat, diantaranya adalah bussiness information system, office information system, internet, system development, dan software engineer.

Beberapa contoh sertifikasi dari ICCP adalah :– CDP (Certified Data Processor) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang memiliki orientasi pekerjaan bidang pemrosesan data.– CCP (Certified Computer Programmer) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang bekerja sebagai programer.– CSP (Certified Systems Professional) merupakan sertifikasi untuk para profesional yang bekerja pada bidang analis desain dan pengembangan komputer berbasis komputer.

Page 96: ETIKA PROFESI

Sertifikasi Berbasis Vendor• Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman. Misalnya sertikasi untuk bahasa

pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa pemrograman yang menggunakan platform Microsoft .Net.

• Berikut ini contoh beberapa sertifikasi berbasiskan vendor :• Sertifikasi untuk Database. Misalnya sertifikasi untuk Oracle dan Microsoft SQl

Server.• Sertifikasi untuk Office. Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist)

adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office.

• Sertifikasi di Bidang Jaringan. Misalnya sertifikasi yang diberikan oleh Cisco, CompTIA, Novell, dan Solaris.

• Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia. Misalnya Adobe, Macromedia, dan Alias.

• Certified Internet Web Master.

Page 97: ETIKA PROFESI
Page 98: ETIKA PROFESI

Tujuan Sertifikasi Profesi

• Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi.

• Membentuk standar kerja TI yang tinggi.• Pengembangan profesional yang

berkesinambungan.

Page 99: ETIKA PROFESI

Manfaat Sertifikasi TI

• Pengakuan akan pengetahuan yang dimiliki (bermanfaat bagi promosi, gaji)

• Perencanaan Karir• Perencanaan karir profesional development.• Meningkatkan international marketability.

Page 100: ETIKA PROFESI

Kelemahan dalam Pelaksanaan Sertifikasi

• Biaya Mahal• Kemampuan yang kurang memadai

Page 101: ETIKA PROFESI

Profesi Dibidang Teknologi Informasi

• Software Engineer

• Hardware Engineer

• Operational System Information

• Research & Development(R&D)

Page 102: ETIKA PROFESI

1. Software Engineer

• System Analyst : Orang yang bertugas menganalisa system yang akan

diimplementasikan, dari analisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya,

sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.

• Programmer : Bertugas mengimplementasikan rancangan sistem yang diberikan

dari sistem analis untuk dijadikan sebuah program.

• Web Desainer : Melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan,

analisis dan desain terhadap sebuah proyek

• Web Programmer : Bertugas mengimplementasikan rancangan web designer,yaitu

membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

Page 103: ETIKA PROFESI

Hardware Engineer

• Technical Engineer : Melakukan pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.• Network Engineer : Bertugas di bidang teknis

jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting.

Page 104: ETIKA PROFESI

Operational Information System

• EDP Operator : Bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan Electronic Data Processing (EDP) di perusahaan atau organisasi lainnya.

• System administrator : Bertugas melakukan administrasi terhadap system, pemeliharaan system, wewenang mengatur hak akses terhadap system dan yang berhubungan dengan pengaturan operasional system.

• MIS Director : Memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system informasi, manajemen system tersebut secara keseluruhan, baik hardware maupun software dan sumber daya manusianya

Page 105: ETIKA PROFESI

Research and Development(R&D)

Bertugas untuk pengembangan bisnis teknologi informasi.• Web DeveloperMendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.

Page 106: ETIKA PROFESI

PEKERJAAN DI BIDANG TI STANDAR PEMERINTAH INDONESIA

• Pranata Komputer

Bekerja pada satuan organisasi instasi pemerintah dan bertugas pokok membuat,

memelihara dan mengembangkan sistem dan atau program pengelolahan dengan

computer.

Berijazah serendah-rendahnya serajana muda/diploma III atau yang sederajat.

Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan atau

pengalaman melakukan kegiatan di bidang computer.

Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang

berhubungan dengan bidang computer.

Setiap unsur penilaian pelasksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik.

Page 107: ETIKA PROFESI
Page 108: ETIKA PROFESI

JOB DESCRIPTION

• Rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan

Page 109: ETIKA PROFESI

Contoh Job Description• Programmer : Bertugas mengimplementasikan rancangan sistem yang diberikan dari sistem

analis untuk dijadikan sebuah program.

Job Desc:

a. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali

program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan yang dihasilkan.

b. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan

bahwa mereka akan menghasilkan informasi yang dikehendaki dan bahwa instruksi sudah

benar.

c. Menulis, mengupdate, dan memelihara program komputer atau paket perangkat lunak

untuk menangani pekerjaan tertentu seperti pelacakan inventaris, menyimpan atau

mengambil data, atau mengontrol peralatan lainnya.

d. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik dan diagram alur

kerja, dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer, materi pelajaran, dan

logika simbolik.

Page 110: ETIKA PROFESI

e. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasi atau beradaptasi dengan persyaratan baru.

f. Berkonsultasi dengan manajerial, teknik, dan tenaga teknis untuk memperjelas maksud program, mengidentifikasi masalah, dan menyarankan perubahan.

g. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan mengontrol penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer sistem.

h. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program dan revisi berikutnya, memasukkan komentar dalam kode instruksi sehingga orang lain dapat memahami program ini.

i. Penyiapan diagram alur kerja rinci dan diagram yang menggambarkan input, output, dan operasi logis, dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi dikodekan dalam bahasa komputer.

j. Berkonsultasi dengan dan membantu operator komputer atau analis sistem untuk mendefinisikan dan menyelesaikan masalah dalam menjalankan program-program komputer.

Page 111: ETIKA PROFESI

• System Analyst : Orang yang bertugas menganalisa system yang akan

diimplementasikan, dari analisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya,

sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.

Job Desc:

a. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau

meningkatkan alur kerja.

b. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk

koordinasi instalasi program komputer dan sistem.

c. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur

pengujian, dan standa kualitas.

d. Menyediakan staf dan pengguna dengan membantu memecahkan masalah

komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah program.

Page 112: ETIKA PROFESI

e. Meninjau dan menganalisa hasil print-out komputer dan indikator kinerja untuk

menemukan masalah kode, dan memperbaiki eror dengan mengkoreksi kode.

f. Berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan kesepakatan pada prinsip-

prinsip sistem.

g. Berunding dengan klien mengenai jenis pengolahan informasi atau perhitungan

kebutuhan program komputer.

h. Membaca manual, berkala, dan mereport secar teknis untuk belajar bagaimana

mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan staf dan pengguna.

i. Mengkoordinasikan dan menghubungkan sistem komputer dalam sebuah

organisasi untuk meningkatkan kompatibilitas dan sehingga informasi bisa dibagi.

j. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk mengatur

atau mengubah sistem.

Page 113: ETIKA PROFESI

7th Meeting

KONTRAK KERJA

Page 114: ETIKA PROFESI

Definisi KONTRAK

Pasal 1313 KUHPerdata :“Suatu perbuatan dng mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya dengan satu orang atau lebih lainnya”

terlalu luas sekaligus tdk lengkap

Page 115: ETIKA PROFESI

• Terlalu luas : hanya menyebut kata “perbuatan”, shg didalamnya termasuk pula “perbuatan melawan hukum” dan perbuatan-perbuatan lainnya.

• Tidak lengkap : hanya mengatur perjanjian sepihak

Page 116: ETIKA PROFESI

Doktrin (baru) tentang definisi KONTRAK

• Perjanjian dalah suatu hubungan hukum antara 2 orang atau lebih yang saling me-ngikatkan diri berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum

Page 117: ETIKA PROFESI

Syarat Sah Kontrak

1320 KUHPerdata:a. Adanya kata sepakatb. Kecakapan para pihakc. Suatu hal tertentud. Sebab yang halal

Syarat a dan b disebut syarat subyektifSyarat c dan d disebut syarat obyektif

Dapat Dibatalkan

Batal Demi Hukum

Page 118: ETIKA PROFESI

a. Kata Sepakat (konsensus)

persesuaian kehendak antara (bertemu-nya “penawaran” & “penerimaan”)

dianggap tdk terjadi jika terdapat cacat kehendak. Cacat Kehendak meliputi:• Kekhilafan/kesesatan (dwaling)• Paksaan (dwang)• Penipuan (bedrog)• Penyalahgunaan keadaan (misbruik van

omstadigheden / undue influence)

Page 119: ETIKA PROFESI

b. Kecakapan para pihak

Seseorang dikatakan cakap :- dewasa (telah 18 tahun atau telah kawin)

tidak dibawah pengampuan

Badan Hukum selalu dianggap cakap untuk melakukan perbuatan hukum

Page 120: ETIKA PROFESI

c. Suatu hal tertentu

Merupakan obyek perjanjian : - tertentu atau dapat ditentukan

Page 121: ETIKA PROFESI

d. Sebab yang halal

merupakan sebab/dasar dibuatnya suatu perjanjian

Suatu sebab adalah halal jika tidak ber-tentangan dng UU, ketertiban umum dan kesusilaan

Page 122: ETIKA PROFESI

Kontrak Kerja

• Pasal 1 angka (14) UUKetenagakerjaa : Perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.”

• HARUS tertulis.• HARUS dalam Bahasa Indonesia. Apabila

dilakukan dengan perusahaan asing, tetap harus ada terjemahan Bhs. Indo.

• Perselisihan penafsiran kontrak Acuan Bhs.Indo.

Page 123: ETIKA PROFESI

Jenis Kontrak Kerja

Berdasarkan Pasal 56 (1) UUKetenagakerjaan:• Kontrak Kerja Waktu Tertentu (KKWT)• Kontrak Kerja Waktu Tidak Tertentu (KKWTT)

Page 124: ETIKA PROFESI

Waktu Kerja (Ps.77 (2))

• 7 jam 1 hari dan 40 Jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau

• 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5hari kerja dalam 1 minggu.

Page 125: ETIKA PROFESI

Lembur (Ps. 78)

• waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu.

• Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja membayar upah kerja lembur

Page 126: ETIKA PROFESI

Upah lembur (kep.102/men/VI/2004):

• Upah se-jam = 1/173 upah sebulanUpah Lembur hari kerja:• 1jam awal : 1,5x upah sejam• >=2jam : 2x upah sejam• Upah lembur hari libur:• <= 7 jam : 2x upah sejam• Jam ke 8 : 3x upah sejam• Jam ke 9 : 4x upah sejam

Page 127: ETIKA PROFESI

ISTIRAHAT DAN CUTI <Pasal 79 (2) UUKetenagakerjaan>

• istirahat antara jam kerja, sekurang kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4 jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja;

• istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;

• Cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan

• Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus-menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 (dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun

Page 128: ETIKA PROFESI

KKWT (KEP.100/MEN/VI/2004)

• Pengertian : Perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu.

• Pekerjaan tertentu : Selesai demi hukum saat pekerjaan yang diperjanjikan telah selesai.

• Tidak ada masa percobaan• Waktu tertentu: Paling lama 3 tahun (2 tahun kontrak awal + 1 tahun

perpanjangan kontrak)

Page 129: ETIKA PROFESI

KKWTT

• Perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap KONTRAK KERJA TETAP

• Dapat diberlakukan masa percobaan selama max 3 bulan

Page 130: ETIKA PROFESI

Berakhirnya Masa Kerja

• pekerja meninggal dunia; • berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja; • adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau

penetapan lembaga penyelesaian • perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap; atau • adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan

dalam perjanjian kerja, • peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersamayang

dapat menyebabkan • berakhirnya hubungan kerja

Page 131: ETIKA PROFESI

Pemutusan Hubungan Kerjapengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima. Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit sebagai berikut: • masa kerja < 1 tahun : 1 bulan upah• masa kerja >1 tahun < 2 tahun : 2 bulan upah• masa kerja >2 < 3 tahun : 3 bulan upah• masa kerja >3 < 4 tahun :4 (empat) bulan upah• Dst• > 8 tahun : 9 Bulan

Page 132: ETIKA PROFESI

uang penghargaan masa kerja:• masa kerja >3 < 6 tahun : 2 bulan upah; • masa kerja >6 < 9 tahun : 3 bulan upah; • masa kerja >9 < 12 tahun : 4 bulan upah; • masa kerja >12 < 15 tahun : 5 bulan upah; • masa kerja >15 < 18 tahun : 6 bulan upah; • masa kerja >18 < 21 tahun : 7 bulan upah; • masa kerja > 21 < 24 tahun : 8 bulan upah; • masa kerja > =24 : 10 upah.

Page 133: ETIKA PROFESI

Uang Penggantian Hak Meliputi: • cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;• biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh

dankeluarganya ke tempat di mana • pekerja/buruh diterima bekerja; • penggantian perumahan serta pengobatan dan

perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;

• hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

Page 134: ETIKA PROFESI

Definisi OUTSOURCING

• Outsourcing : Out dan Sourcing. • Sourcing : Mengalihkan kerja, tanggung jawab

dan keputusan kepada orang lain. • Outsourcing (B.Indo) berarti alih daya.• Dalam dunia bisnis : Penyerahan sebagian

pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh

Page 135: ETIKA PROFESI

Jenis Outsourcing

• Pemborongan pekerjaan secara penuh (full outsource/pemborongan pekerjaan murni)/bussiness process outsource

• Penyedia jasa pekerjaan/buruh (labour contract/suplier)

Page 136: ETIKA PROFESI

Dasar Hukum Outsourcing

• KUHPerdata Pasal 1601 huruf b yang mengatur perjanjian pemborongan pekerjaan: Suatu Perjanjian dimana pihak kesatu, pemborong mengikatkan diri untuk membuat suatu kerja tertentu bagi pihak yang lain, yang memborongkan dengan menerima bayaran tertentu.

• Pasal 64 UUKetenagakerjaan : Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis

Page 137: ETIKA PROFESI

Ketentuan Oursourcing• Perjanjian pemborongan kerja dibuat secara

tertulis• Bagian pekerjaan yang dapat diserahkan kepada

perusahaan penerima pekerjaan ,diharuskan memenuhi syarat sebagai berkut:

• Apabila begian pekerjaan yang tersebut dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama.

• Bagian pekerjaan itu merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keselruhan sehingga kalau dikerjakan pihak lain tidak akan menghambat proses produksi secara langsung.

• Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan

Page 138: ETIKA PROFESI

Outsourcing di bidang TI

• Outsource teknologi informasi adalah penggunaan/ pembelian produk atau jasa teknologi informasi dari vendor di luar perusahaan

Page 139: ETIKA PROFESI

Manfaat Oursourcing di bidang TI

1. Pengurangan biaya tetap dan biaya operasional Biaya mempersiapkan perangkat keras atau perangkat lunak untuk membangun sistem serta pekerja/buruh.

2. Perusahaan bisa lebih fokus pada bisnis utamanya serta perbaikan proses bisnis internal

3. Membagi Resiko4. Memperoleh tenaga dan hasil kelas dunia dari

profesional tanpa perlu adanya pelatihan5. Keuntungan yang besar : Dana yang dapat dihemat +

alokasi ke bentuk/usaha lain + pembagian resiko

Page 140: ETIKA PROFESI

Kekurangan Outsourcing di Bidang TI

• Pelanggaran kontrak kerja oleh vendor . Ex: hasil aplikasi tidak sesuai dengan harapan perusahaan menimbulkan kerugian biaya dan waktu.

• Ketergantungan perusahaan terhadap vendor.• Perusahaan lain dapat meniru sistem

informasi yang dikembangkan oleh vendor yang sama.

Page 141: ETIKA PROFESI

Jenis Outsourcing di Bidang TI• Total Outsourcing : Penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada

layanan tertentu dalam perusahaan, dalam bidang IT. Dalam hal ini vendor menyediakan personel, hardware dan software.

• Selective Outsourcing : Penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu pada layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian vendor. Misalnya SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware.

• De facto sourcing : Penyerahan tanggung jawab pada pihak luar dikarenakan adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan hasil evaluasi objektif. Ex: Dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki perusahaan IT diluar jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan outsource pada perusahaan IT miliknya.