ETIKA PROFESI

23
ETIKA PROFESI ETIKA PROFESI GURU GURU Muchson AR Muchson AR Prodi PKn FISE UNY Prodi PKn FISE UNY

description

etika

Transcript of ETIKA PROFESI

  • ETIKA PROFESI GURUMuchson ARProdi PKn FISE UNY

  • Etika?Salah satu cabang filsafatCabang-cabang filsafat: 1. Metafisika 2. Epistemologi 3. Metodologi 4. Logika 5. Etika > membicarakan tentang moralitas 6. Estetika

  • StandarNasionalPendidikanStandar Kompetensi LulusanStandar IsiStandar Pendidik danTenaga KependidikanStandar ProsesStandar Sarana danPrasaranaStandar PembiayaanStandar PengelolaanStandar PenilaianPendidikan

  • Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kriteria pedidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan dan jenis pendidikan tertentu.

  • Kriteria Profesi (Wolmer dan Mills)

    Spesialisasi yang didukung oleh teori yang luas, mencakup : pengetahuan umum yang luaskeahlian khusus yang mendalamPengembangan karier yang didukung oleh organisasi sejawat, mencakup : keterikatan dalam suatu organisasi profesionalotonomi jabatankode etik jabatankarya bakti selama hidupPengakuan masyarakat terhadap status profesional, mencakup : dukungan masyarakatpengesahan dan perlindungan hukumpersyaratan kerja yang sehatjaminan hidup yang layak

  • Ciri-Ciri Profesi Kependidikan (Westby dan Gibson)

    Diakui dan dilakukan oleh masyarakat, yakni layanan tertentu yang dikerjakan hanya oleh pegawai yang memenuhi tuntutan profesi

    Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu pengetahuan sebagai landasan bagi sejumlah teknik dan prosedur yang digunakan. Tenaga kependidikan misalnya, ia dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang didaktik-metodik, ilmu pendidikan, psikologi, kurikulum, rencana pembelajaran, teknologi pembelajaran, teknik penilaian dan lain-lain

    Adanya persiapan yang secara sistematis sengaja dilakukan sebelum yang bersangkutan melaksanakan pekerjaan profesionalnya

    Adanya sistem penyaringan pada waktu pengangkatan, sehingga yang dipekerjakan adalah orang yang memiliki kemampuan profesional

    Adanya organisasi profesional untuk meningkatakan layanan kepada masyarakat.

  • Apakah pekerjaan guru merupakan profesi?

    Evaluative term describing the most prestigious occupations which may be termed profession if the carry out an essential social service, are founded on systematic knowledge, require lengthy academic and practical training, have highly autonomy, a code ethics, and generate inservice growth. Teaching sould be judged as a profession in these criteria (International Dictionary of Education).

  • Sepuluh Kompetensi Profesional Guru 1. menguasai bahan2. mengelola program pembelajaran3. mengelola kelas4. menggunakan media/sumber5. menguasai landasan kependidikan6. mengelola interaksi pembelajaran7. menilai prestasi belajar siswa8. mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan9. mengenal dan menyelanggarakan administrasi sekolah10. memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan pembelajaran

  • KomentarKesepuluh kompetensi tersebut jelas berhubungan dengan apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya, agar siswa menguasai bahan ajar tertentu. Dari kesepuluh kompetensi tersebut tidak ada yang termasuk aspek kompetensi pribadi maupun kompetensi sosial (Suwarsih Madya, 1990). Apabila kita konsekuen terhadap upaya memprofesionalkan pekerjaan guru, maka tidaklah cukup bagi seorang guru hanya menguasai apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Di samping kedua hal tersebut, seorang guru juga harus memiliki kesadaran, mengapa ia melakukan pekerjaan itu (Raka Joni, 1981). Pertanyaan terakhir tersebut menyangkut perspektif filosofis seorang guru, sesuatu yang sifatnya mendasar, yang biasanya membawa konsekuensi atas pilihannya itu.

  • KomentarKepribadian guru mencakup penghayatan nilai-nilai kehidupan (values), motivasi, sifat, dan sikap. Dalam hal penghayatan nilai-nilai kehidupan antara lain, apakah seorang guru memiliki rasa kebanggaan atau kepuasan atas jerih payahnya sebagai guru. Dalam hal motivasi kerja, apakah seorang guru bekerja terutama untuk mendapat penghasilan ataukah untuk menyumbangkan tenaga dan fikiran bagi perkembangan generasi muda (Winkel, 1987). Ciri guru profesional antara lain memiliki motif yang kuat terhadap jabatan guru (Made Pidarta, 1983).Pada dasarnya, seseorang bekerja didorong oleh motif insentif materiil dan insentif immateriil (Manullang, 1976). Orientasi sistem nilai (value system) merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru. Dengan orientasi itu, guru akan memiliki ketegaran profesi dan tidak mudah frustasi (Suyanto, 1992).

  • KomentarOrang yang berjiwa pejuang bisa merasakan nikmatnya menduduki jabatan guru (Supriyoko, 1992). Jiwa pejuang itu konotasinya adalah idealisme, cita-cita luhur, pengadian, dan pengorbanan. Menurut Soepardjo Adikusumo, yang dikutip oleh Djohar (1990), profesi guru akarnya adalah pengabdian, maka hendaknya tidak dihayati semata-mata sebagai lapangan pekerjaaan. Robert J. Menges, yang dikutip oleh Muslich Usa (KR, 19 Juni 1991), menyebut guru sebagai penolong (helper).

  • KomentarBersikap positif terhadap jabatan guru merupakan salah satu tuntutan penting bagi seorang guru maupun calon guru (Batle, 1978).Dengan sikapnya yang positif terhadap jabatan guru, maka guru akan mampu berperan sebagai a behavior change agent (Krasner yang dikutip oleh M.D. Dahlan, 1983).Menurut Made Pidarta (1983), sikap keguruan pada diri calon guru seolah-olah berkembang dengan sendirinya, sebagai hasil sampingan dari berbagai mata pelajaran yang dipelajari.Perlu ada persiapan khusus bagi calon guru yang meliputi penyiapan kondisi mental dan spiritual (Sanggupta yang dikutip oleh Pranowo, 1988). Menurut St. Vembriarto (Yogya Post, 14 Mei 1990), selama masa pendidikan, mahasiswa calon guru hendaknya dibina perkembangan pribadinya secara intensif, jika perlu bersifat individual. Jika selama masa pendidikan itu ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan panggilan hidup seorang guru, sebaiknya ia diminta meninggalkan pendidikan guru.

  • KEPRIBADIAN GURU

    Dandanggula

    Lamun sira anggeguru kakiAmiliha manungsa kang nyataIngkang becik martabateSarta kang wruh ing khukumKang ngibadah lan kang wirangiSukur oleh wong tapaIngkang wus amungkulTan mikir pawehing liyanIku pantes sira guranana kakiSartane kawruhana

    (Serat Wulangreh karya Susuhunan Paku Buwana IV)

  • Terjemahannya ke dalam Bahasa IndonesiaJika engkau berguru, ananda Pilihlah manusia sejatiYang baik martabatnyaSerta yang tahu hukum (peraturan)Yang taat beribadah dan suka menolongSyukur mendapatkan seorang pertapaYang sudah merunduk (tidak melihat ke atas, berisi, tidak sombong)Tidak mengharap pemberian orang lainItulah orang yang pantas kau jadikan guruDemikian, agar engkau tahu

    (Buku Wulangreh, karya Paku Buwono IV)

  • KODE ETIK GURU INDONESIAHasil Konggres PGRI ke-33 Tahun 1973 di Jakarta

    Guru berbakti membimbing anak didik seuutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-PancasilaGuru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum, sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masingGuru mengadakan komunikasai, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari penyalahgunaanGuru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didikGuru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolhnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikanGuru secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinyaGuru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja naupun di dalam hubungan keseluruhanGuru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannyaGuru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pendidikan.

  • Renungkan makna yang terkandung dalam hymne ini!Terima kasihku kuucapkanPada guruku yang tulusIlmu yang bergunaSlalu kau limpahkan Bekal hidupku nanti ..... dst

  • Pertumbuhan Profesionalisme Keprofesionalan guru itu tumbuh saat seseorang menyiapkan diri menjadi guru. Berkembang saat ia bekerja sebagai guru. Layu saat ia tidak lagi menggeluti pekerjaan sebagai guru.

  • Pertumbuhan ProfesionalismeAlmarhum Prof Dodi Tisnai Amijaya semula adalah seorang ilmuwan biologi. Namun setelah bertahun-tahun menjadi birokrat- mulai dari Rektor ITB , lalu Dirjen Pendidikan Tinggi, Ketua LIPI, dan akhirnya Duta Besar RI di Paris- beliau merasa bukan lagi seorang ilmuwan biologi. Katanya suatu ketika, Saya ini kan bukan biologist lagi. Saya sudah berubah menjadi biopolitician.

  • Pertumbuhan ProfesionalismeAlmarhum dr Soedarsono, mantan Dubes RI di Yugoslavia, pada tahun 1947 duduk sebagai anggota delegasi RI dalam Konperensi Lingarjati. Suatu saat, ada anggota delegasi asing jatuh sakit. Dr Soedarsono diminta memeriksa anggota delegasi asing itu. Merasa tidak sanggup lagi melakukan pekerjaan seorang dokter, dia meminta koleganya, almarhum dr Yuwono, untuk menggantikan memeriksa pasien asing itu. Kata dr Soedarsono kepada dr Yuwono ; Tolong gantikan saya. Saya sudah bertahun-tahun tidak memeriksa pasien. Konon, selama pendudukan Jepang beliau sibuk dengan urusan politik.

  • Batas profesionalitasDi bidang kedokteran, dokter muda dengan profesionalitas kedokteran masih minim hanya boleh menangani apa yang disebut penyakit-penyakit umum. Untuk penyakit-penyakit khusus hanya boleh ditangani oleh dokter dengan profesionalitas tinggi, seperti dokter spesialis.

  • Batas profesionalitasDalam bidang profesionalias pilot, batas minimalnya (mungkin) mampu menerbangkan pesawat dengan lancar dan selamat. Tetapi, bolehkah pilot profesional pemula mengemudikan pesawat besar, seperti Boeing 737 atau Boeing 747? Bagaimana jika pilot profesional pemula itu dibajak di udara, dapatkah dia mengatasinya dengan baik, tanpa seorang penumpang pun menjadi korban? Mungkin tidak! Profesionalitas tambahan seperti itu biasanya datang dari pengalaman. Jadi peningkatan jenjang profesionalias kepilotan itu ditentukan oleh dua faktor, yaitu pendidikan lanjutan dan pengalaman.

  • Bagaimana dengan profesi guru ?