ETIKA POLITIK PARA POLITISI
-
Upload
tri-chairani -
Category
Government & Nonprofit
-
view
123 -
download
0
Transcript of ETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISI(KELOMPOK 7)
1.TRI CHAIRANI : 131011212.DEASY AFRINA SARI : 131011063.DESTRIANA DEWANI : 131010374.ROHENDRA : 131011465.ADE KOSASIH : 131011056.ACHMAD NUZULI : 131011047.DEWI RATNASARI : 13101161
Definisi Etika
Definisi Politik dan Politikus
Pengertian Etika Politik
Aturan Etika Politik dan Pemerintahan
Penyimpangan Etika Para Politisi
KESIMPULAN
DEFINISI ETIKA
Etika berasal dari bahasa yunani(ethos) yang artinya kebiasaaan atau watak.Etika Merupakan penyelidikan filsafat mengenai kewajiban-kewajiban manusai serta tingkah laku manusia dilihat dari segi baik dan buruknya tingkah laku tersebut.
Menurut, Suseno, 1987, ETIKA adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap, yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral
Klasifikasi Etika
Etika Khusus
Etika Individual : Menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
Etika Sosial : Berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola prilaku manusia
sebagai anggota umat manusia.
DEFINISI POLITIK
Menurut para ahli:1.Miriam Budiardjo dalam bukunya “Dasar-Dasar Ilmu Politik” politik diartikan sebagai suatu usaha bersama untuk mencapai kehidupan yang baik.2.Goodin dalam buku “A New Hand Book of Political Science” politik dapat diartikan sebagai penggunanaan kekuasaan sosial secara paksa.3.Ramlan Subakti(1999:1) Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan dan pelaksanaan yang mengikat tentang kebaikan bermasyarakat dalam suatu daerah.
Secara umum politik diartikan berbagai macam kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan dan melaksanakan tujuan yang harus dicapai.
POLITISI
Politisi atau politikus adalah seseorang yang terlibat dalam politik dan kadang juga termasuk ahli politik. Politikus juga termasuk figur politik yang ikut serta dalam pemerintahan.
Para politikus membentuk bagian Eksekutif dari sebuah pemerintah dan kantor sang pemimpin negara serta bagian Legislatif, dan pemerintah di tingkat regional dan lokal. Badan-badan pemerintah lainnya seperti bagian Yudikatif, penegakan hukum, dan militer umumnya tidak dianggap politisi meski mereka terlibat dalam tugas pemerintah.
Etika Politik
Secara substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu Manusia. Sehingga etika politik erat kaitannya dengan moral.Walaupun dalam hubungannya dengan masyarakat bangsa maupun negara. Etika politik tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia.Dasar ini lebih meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagai mahluk yang beradab dan berbudaya.
Next.......
Menurut (Dharma Setyawan Salam:2006). Etika politik mutlak diperlukan bagi perkembangan poilitik disetiap negara karena merupakan prinsip pedoman dasar yang dijadikan fondasi pembentukan dan perjalanan roda pemerintahan yang biasanya dinyatakan dalam konstitusi negara
Menurut (Suseno,1987:15). masyarakat yang demikian ini sesorang yang baik secara moral akan dipandang tidak baik menurut negara serta masyarakat otoriter karena tidak dapat hidup sesuai dengan aturan yang buruk dalam suatu masyarakat.Oleh karean itu kaulturasi etika senantiasa mendasar pada ukuran harkat martabat manusia.
HAL YANG MENGATUR ETIKA POLITIK DAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA
TAP MPR NO.VI TAHUN 2001 TENTANG ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
PENYIMPANAGAN ETIKA PARA POLITISI
Dalam praktek nyata penyimpangan yang terjadi dan kita jumpai di dalam aplikasi politik praktis di lapangan sangat jauh dari idealisme pengabdian maupun tegaknya kehormatan diri sebagai anggota legislatif.
Menurut Harris pelanggaran terhadap kode etik profesi dalam berbagi bentuk dan ada 2 kasus utama yaitu: Pelanggaran terhadap hal yang tidak mencerminkan
respek terhadap nilai nilai yang dijunjung tinggi oleh profesi itu.
Pelanggaran terhadap perbuatan pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian yang sulit atau kurang dapat dipertanggungjawabkan menurut standar maupun kriteria profesi
CONTOH KASUS PENYIMPANGAN
Seorang oknum anggota DPRD Kota Tanjungpinang melempar nasi kotak ke arah Kasubag Perlengkapan Setwan Kota Tanjunpinang, aksi ini dilakukannya saat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan Kota Tanjungpinang. Aksi yang dilakukan oknum dewan ini dipicu permasalahan sepele, hanya permasalahan, pegawai tersebut menyodorkan makanan pantangannya, hingga anggota dewan tersebut emosi, dan terjadilah penyimpangan moral dan etika dari profesi sebagai anggota dewan itu. www.tanjungpinangpos.com( 2013).
KESIMPULAN
Berbicara soal etika, sebenarnya berlaku secara universal pada diri seseorang maupun pada profesi orang itu sendiri. Bagaimana ia bersikap? Berprilaku?..Perilaku politik tiap individu berbeda-beda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya dan lingkungan tempat individu itu sendiri juga berbeda-beda. Partispasi politik dari masing-masing perilaku politik sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan politik. Adanya kesempatan dan keinginan dari posisi yang didapat, menjadikan sesorang itu dapat berubah sikp dan tata cara hidupnya secara praktis, meskipun etika itu sendiri telah di atur secara tertulis. Sekarang tergantung lagi dari politisi itu, apakah memang ia memiliki hati nurani yang bekerja untuk tujuan kesejahteraan masyarakat?
TERIMA KASIH