ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat...

12
ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Tugas Kelompok Tafsir Oleh : Nur Ni’matul Khasanah : 115-14-094 Ulya Defi Saputri : 115-14-093 Miftakhul Khasanah : 115-14-092 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

Transcript of ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat...

Page 1: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

ETIKA PERGAULAN ISLAM

Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48

MAKALAH

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Tugas Kelompok Tafsir

Oleh :

Nur Ni’matul Khasanah : 115-14-094

Ulya Defi Saputri : 115-14-093

Miftakhul Khasanah : 115-14-092

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2014

Page 2: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketika kita membaca makna dari ayat Al-Qur’an sering kali kita menemukan berbagai

konsep yang sudah kita kenal sebelumnya dalam kehidupan sehari-hari, meskipun kita belum

paham betul bagaimana konsep Al-Qur’an yang benar, cobalah kita belajar dan mentransfer

pemahaman kita dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam telah

memberikan perhatian besar terhadap perlunya pembinaan masyarakat1.

Konsep itu merupakan kunci bagi kita supaya bisa melaksanakan, mengaplikasikan

ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,

menghargai oranglain, menyelesaikan suatu penderbedaan pendapat dengan musyawarah.

Di era sekarang banyak sekali orang yang mengaku beragama Islam namun mereka tidak

mau mengikuti aturan – aturan yang terdapat dalam Agama Islam. Pada umumnya orang – orang

tersebut hanya menjadikan Agama Islam sebagai status keagamaan saja. Padahal Agama Islam

merupakan agama yang fenomenal karena telah terbukti ajaran – ajaran di dalamnya mencakup

seluruh aspek kehidupan. Di dalam ajaran – ajaran agama islam, islam tidak memiliki aturan

yang dapat merugikan manusia. Untuk menghadapi zaman yang semakin mengalami krisis moral

ini, setiap umat islam harus selalu paham dan melaksanakan etika pergaulan yang baik an benar

sesuai dengan Al-Qur’an dan kondisi dalam kehidupan. Maka dari itu makalah ini disusun guna

mencari urat nadi dari pembahasan etika pergaulan islam. Guna membentuk fundamen

pemahaman tentang etika pergaulan bagi para kaum akademisi dan awam selama ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Pokok bahasan dalam makalah yang berjudul “Etika Pergaulan Islam“, penulis membagi

bahasan yang akan menjadi rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana etika pergaulan islam menurut Surah Al-Luqman ayat 17-19?

2. Bagaimana etika pergaulan islam menurut Surah Al-Hujurat ayat 13?

3. Bagaimana etika pergaulan islam menurut Surah An-Nisa ayat 48?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah yang berjudul “Etika Pergaulan Islam” ini diharapkan mahasiswa

mampu :

1. Mengetahui etika pergaulan dalam islam sesuai surat-surat Al-Qur’an yang telah ditentukan

2. Memberitahukan etika pergaulan yang baik menurut islam

3. Menjelaskan isi ayat-ayat Al-Qur’an sesuai yang telah ditentukan

1 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. V, hal. 232.

Page 3: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Penafsiran

a. Surat Al-Luqman ayat 17, 18, 19

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah

(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah

kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong lagi membanggakan diri.

19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan2 dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-

buruk suara ialah suara keledai.

2 Maka janganlah berjalan terlampau cepat ataupun terlampau lambat.

Page 4: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

4

Penjelasan ayat

Ayat 17

Hai anakkku dirikanlah shalat, yakni kerjakanlah shalat dengan sempurna sesuai dengan

cara yang diridhai. Karena di dalam shalat itu terkandung ridha tuhan, sebab orang yang

mengerjakannya berarti menghadap dan tunduk kepadanya. Dan didalam shalat terkandung

hikmah lainnya. Yaitu dapat mencegah dari orang yang bersangkutan dari perbuatan keji dan

mungkar. Maka apabila seseorang itu melaksanakan dengan sempurna, niscaya bersihlah jiwanya

dan berserah diri kepada tuhannya.

Sesudah itu luqman memerintahkan kepada anaknya untuk menyempurnakan dirinya

demi memenuhi hak Allah yang dibebankan kepada dirinya, lalu dia memerintahkan kepada

anaknya supaya menyempurnakan pula terhadap orang lain (wa’mur bil ma’ruf) dan cegahlah

manusia dari semua perbuatan durhaka kepada Allah(wanha ‘anil munkar) dan bersabar terhadap

apa yang menimpa kamu dan orang lain ketika kamu ber-amar ma’ruf nahi munkar (washbir

‘alaa maa ashabaka). Sesungguhnya hal itu yang telah kupesankan kepadamu, termasuk hal-hal

yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya, tanpa ada pilihan lain. Karena didalam hal

tersebut terkandung faedah yang besar dan manfaat yang banyak.

Ayat 18

Janganlah kamu memalingkan mukamu terhadap orang-orang yang kamu berbicara

dengannya, karena sombong dan meremehkannya. Akan tetapi hadapilah dia dengan muka yang

berseri-seri dan gembira, tanpa rasa sombong dan tinggi hati3. Dan janganlah kamu berjalan di

muka bumi dengan angkuh dan menyombongkan diri, karena sesungguhnya hal itu adalah cara

jalan orang-orang yang angkara murka dan sombong, yaitu mereka yang gemar melakukan

kekejaman di muka bumi dan suka berbuat zalim terhadap orang lain. Akan tetapi berjalanlah

dengan sikap sederhana, karena sesungguhnya cara jalan yang demikian mencerminkan rasa

rendah hati. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh, yang merasa kagum

terhadap dirinya sendiri, yang bersikap sombong terhadap orang lain.

Ayat 19

Dan berjalanlah dengan langkah yang sederhana, yakni tidak terlalu lambat dan tidak

terlalu cepat, akan tetapi akan tetapi berjalanlah dengan wajar tanpa dibuat-buat dan juga tanpa

pamer menonjolkan sikap tawadu’.

Kurangilah tingkat kekerasan suaramu, dan perpendeklah cara bicaramu, janganlah kamu

mengangkat suaramu bilamana tidak diperlukan sekali. Karena sesungguhnya sikap yang

demikian itu, lebih berwibawa bagi yang melakukannya, dan lebih mudah diterima oleh jiwa

pendengarnya serta lebih gampang untuk dimengerti.

3 Ahmad Mushthafa, Tafsir Al-Maraghi, (Jakarta: CV Tohaputra, 1989), cet. I, hal.159.

Page 5: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

5

Sesungguhnya suara yang paling buruk dan paling jelek karena dikeraskan lebih dari apa

yang diperlukan tanpa penyebab adalah suara keledai. Dengan kata lain, bahwa orang yang

meninggikan suaranya itu berarti sama dengan suara keledai. Didalam ungkapan ini, yaitu

menjadikan orang yang mengersakan suaranya diserupakan dengan suara keledai. Dalam hal ini

nada dan kerasnya suara. Dan suara yang sepertti itu sangat tidak disukai-Nya.

2. Hubungan Al-Qur’an Surat Luqman dengan materi Pendidikan

a. Shalat dan amar ma’ruf nahi munkar

b. Etika

Menurut kelompok kami secara keseluruhan nasihat yangadadalam Al-Luqman 17, 18

dan 19 berisi lima perintah, tiga larangan dan tujuh argumentasi.

- Sembilan perintah tersebut adalah:

a. Menegakkan shalat

b. Amar ma’ruf

c. Nahi munkar

d. Sederhana dalam kehidupan

e. Bersikap sopan dalam berkomunikasi

- Adapun yang berbentuk larangan adalah:

a. Larangan syirik

b. Larangan bersikap sombong

c. Larangan berlebihan dalam kehidupan

- Sedangkan ketujuh argumen tersebut adalah:

a. Barang siapa bersyukur, sungguh syukurnya itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa kufur,

sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji

b. Sesungguhnya syirik itu ialah kezaliman yang besar

c. Kepada_Nya manusia dikembalikan, untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah

diperbuatnya selama hidup di dunia

d. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu

e. Sesungguhnya semua itu merupakan ‘azmil umuur/ merupakan sesuatu yang telah diwajibkan

f. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

g. Sesungguhnya sejelek-jelenya suara adalah suara keledai.

Page 6: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

6

b. Surat Al-Hujurat ayat 13

م ر يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أك عند م

أتقاكم إن عليم خبير للا الحجراتللا

13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang

yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Al-Qur’an surat al-hujarat ayat 13 menegaskan kepada semua manusia bahwa ia

diciptakan Allah dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Menciptakan manusia secara

pluralistic*), beraneka bangsa, suku, bahasa, budaya dan warna kulit. Keanekaragaman dan

kemajemukan manusia seperti itu adalah bukan untuk berpecah belah, saling membanggakan

kedudukan, yang satu lebih terhormat dari yang lainnya akan tetapi supaya saling mengenal,

bersilaturahmi, berkomunikasi, saling memberi dan menerima. Suatu hal penting bahwa semua

manusia itu sama di hadapan Allah, yang membedakan derajat mereka adalah ketaqwaannya

kepada Allah SWT.

*)Pluralistic merupakan beraneka pemahaan .

Penjelasan Ayat

Etika pergaulan dalam islam

Buah dari ibadah, pengabdian kepada Allah Swt dalam Islam harus dicerminkan dalam

akhlak mulia. Baik Akhlak etika kepada Allah, sesama manusia ataupun akhlak kepada diri

sendiri.

Agama Islam mengatur etika kepribadian dengan tuntunan dalil-dalil dan keterangan yang lengkap. Berikut saya kutip beberapa dalil yang bersumber dari Al-Qur’an maupun hadits

Nabi Muhammad Saw.

Islam Mengatur Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua

Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih

rambutnya (tua). (HR Abu Daud).

Tiada seorang pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan Allah akan

menyediakan orang-orang yang akan menghormatinya jika ia telah tua usianya. (HR Turmudzi).

Islam Mengatur Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya

Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya, tak ubahnya bagaikan sesuatu bangunan

yang bagian-bagiannya (satu sama lain) kuat mengkuatkan. (HR Muslim).

Barang siapa yang berjalan dalam upaya memenuhi kebutuhan saudaranya, dan usaha ini

berhasil, adalah lebih baik daripada beri’tikaf sepuluh tahun. Dan barang siapa beri’tikaf satu

hari saja karena Allah, maka Allah menjauhkan antara dia dan neraka sejauh tiga parit yang lebih

jauh dari antara ujung bumi sebelah barat dan timur. ( HR Baihaqi).

Islam Mengatur Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda

Page 7: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

7

Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS. Al Hijr: 88)

Bahwasannya Allah telah mewahyukan kamu agar kamu bertawadhuk (rendah hati)

hingga tak seorang pun yang bersombong diri terhadap lainnya, dan tidak ada seorang pun yang

menganiaya yang lainnya. (HR Muslim).

Bukan dari umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang lebih kecil dan tidak

menghargai kehormatan yang lebih tua. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Siapa yang berkata kepada anak kecil: “mari kemari, ini untukmu, kemudian tidak

memberi apa-apa kepadanya, maka hal itu berlaku bohong”. (HR Ahmad).

Islam Mengatur Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim

Dan Umat Islam Hai orang-orang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa

satu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpa suatu musibah kepada suatu

kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kami menyesal atas perbuatanmu. (QS.

Al Hujuraat: 6).

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara karena itu damaikanlah antara kedua

saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmatnya. (QS. Al Hujuraat:

10).

Islam Mengatur Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat

Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat- menasehati supaya

menepati kesabaran. (QS. Al Asr: 3).

Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan

yang lebih baik (benar)”, dan sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan antar mereka,

sesungguhnya setan itu musuh nyata bagi manusia. Sesungguhnya Allah membenci kami karena

tiga perkara: adalah berkata begini dan berkata begitu, menghambur-hamburkan uang dan

banyak bertanya. (HR Jama’ah dari Al Mugirah).

1. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih

rambutnya (tua). (HR Abu Daud).

Tiada seorang pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan Allah akan

menyediakan orang-orang yang akan menghormatinya jika ia telah tua usianya. (HR Turmudzi).

Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih (muda), dan

tidak mengerti hak-hak orang yang lebih (tua). Bukanlah termasuk golonganku orang yang

menipu kami, seorang mukmin yang lain, seperti mencintai diri sendiri. (Tabrani dari Damrah).

KETERANGAN

Yang dimaksud orang yang lebih tua disini adalah para orang tua kita, yaitu Bapak, ibu,

kakek, nenek, paman, bibi, kakak dan orang lain yang lebih tua dari kita.

Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan membesarkan,

mendidik dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan batin, baik

materi, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun

mereka tidak mengharapkan balasan atas kasih sayang dan pengorbanan kepada kita.

Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban menghormati dan menuruti segala

nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat kita yang lebih tua juga harus

kita hormati dan kita perlakukan seperti orang tua kita. Oleh karena itu kita harus berlaku hormat

Page 8: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

8

dan sopan, tidak bersikap melawan atau menentang pada saat ada perselisihan. Karena bila kita

bersikap hormat dan sopan insya’ Allah mereka pun akan berlaku sama.

Agama Islam mengajarkan agar kita selalu hormat dan sopan kepada semua orang yang

lebih tua, dari mereka yang sudah mengenyam banyak pengalaman, kita memperoleh ilmu untuk

bekal dimasa datang. Kita mendapat warisan kebudayaan yang akan kita teruskan, apalagi para

pahlawan yang turut memerdekakan bangsa kita. Barang siapa yang bersikap hormat kepada orang yang lebih tua, maka akan dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan dihormati pula pada

masa tuanya nanti dan apabila tidak menghormati orang yang lebih tua maka Rasulullah SAW,

pun tidak hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.

2. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya

Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya, tak ubahnya bagaikan

sesuatu bangunan yang bagian-bagiannya (satu sama lain) kuat mengkuatkan. (HR Muslim).

Barang siapa yang berjalan dalam upaya memenuhi kebutuhan saudaranya, dan usaha ini

berhasil, adalah lebih baik daripada beri’tikaf sepuluh tahun. Dan barang siapa beri’tikaf satu

hari saja karena Allah, maka Allah menjauhkan antara dia dan neraka sejauh tiga parit yang lebih

jauh dari antara ujung bumi sebelah barat dan timur. ( HR Baihaqi).

KETERANGAN

Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangat

penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering kali

berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada

saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m\dimintai tolong baik bersifat pribadi pun

kita lebih terbuka.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu

sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang

lain. Dalam pergaulan sehari-hari kita sela bersama mereka, maka kita patut menghormatinya

serta menghargai kedudukan mereka, demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai

kita, cara bergaul yang baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu hendaknya kita turut

memikirkan dan mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban

permasalahannya.

3. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda

Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS. Al Hijr: 88)

Bahwasannya Allah telah mewahyukan kamu agar kamu bertawadhuk (rendah hati)

hingga tak seorang pun yang bersombong diri terhadap lainnya, dan tidak ada seorang pun yang

menganiaya yang lainnya. (HR Muslim).

Bukan dari umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang lebih kecil dan tidak

menghargai kehormatan yang lebih tua. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Siapa yang berkata kepada anak kecil: “mari kemari, ini untukmu, kemudian tidak

memberi apa-apa kepadanya, maka hal itu berlaku bohong”. (HR Ahmad).

KETERANGAN

Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian

kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Islam menganjurkan kita

agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk orang yang lebih muda dari kita.

Walau kita banyak kelebihan dibanding mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada

mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan.

Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan

perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak

yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih

Page 9: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

9

sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika kita

tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya mereka

pun tidak akan menghormati kita.

4. Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam

Hai orang-orang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa satu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpa suatu musibah kepada suatu kaum tanpa

mengetahui keadaannya yang menyebabkan kami menyesal atas perbuatanmu. (QS. Al Hujuraat:

6).

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara karena itu damaikanlah antara kedua

saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmatnya. (QS. Al Hujuraat:

10).

KETERANGAN

Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang pergaulan

umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat Islam yang

menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan masyarakat

muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak

salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita

menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.

Cara menyelesaikan persengketaan antar sesama orang muslim yang timbul dikalangan

umat Islam, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan kejahilan orang karena pada

dasarnya muslim dan mu’min itu bersaudara hubungannya sangat erat sekali bagaikan bangunan,

jika satu penyangga hilang akan roboh, begitu dengan kaum muslim satu ceroboh akan

mendatangkan musibah.

5. Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat

Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat- menasehati supaya

menepati kesabaran. (QS. Al Asr: 3).

Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan

yang lebih baik (benar)”, dan sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan antar mereka,

sesungguhnya setan itu musuh nyata bagi manusia.

Sesungguhnya Allah membenci kami karena tiga perkara: adalah berkata begini dan

berkata begitu, menghambur-hamburkan uang dan banyak bertanya. (HR Jama’ah dari Al

Mugirah).

KETERANGAN

Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita

dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain.

Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh, maka

dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama Islam

mengajarkan agar kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun

orang lain.

Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara yang

bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang ditujukan untuk

mengadu domba, fitnah, isu dan gosip.

Page 10: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

10

c. Al-Furqon ayat 63

ا ا حولا ابعو ووشمايا لذوا ا و ل ما مهبا ا و ا لج شو ا لاقهو ل

63. Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di

atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka

mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Anjuran Bersikap Tawadhu’

Allah mensifati ‘ibadurrahman sebagai “orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan

rendah hati”, yaitu orang-orang yang tenang, berwibawa dan tawadhu’ (merendahkan diri)

terhadap Allah dan makhluk. Seorang mukmin hendaklah menghiasi dirinya dengan sikap

tawadhu’ dan menjauhi sikap yang berlawanan dengannya, yaitu takabbur dan ujub. Tawadhu’

artinya memandang diri rendah di hadapan Allah dan makhluk lainnya. Sedangkan takabbur

artinya memandang orang lain lebih rendah darinya serta ujub yaitu bangga terhadap diri sendiri.

Salah satu caranya adalah hendaklah seseorang membuka mata dan hatinya untuk

senantiasa taqarrub terhadap ayat-ayat Allah serta keajaiban ciptaan dan Allah dan keagungan

takdir Allah. Dengan demikian ia akan mengetahui bahwa dirinya bukanlah apa-apa. Allah-lah

yang memberinya nikmat dan berhak mencabutnya kapan pun juga. Allah juga yang

memberikannya ujian dan berhak melapangkannya di mana pun juga.

Cara kedua adalah dengan menyadari bahwa orang lain bisa jadi memiliki kebaikan yang

lebih banyak darinya. Bahkan sedikit pun kebaikan yang dilakukan oleh orang lain bisa jadi

merupakan amalan yang ikhlas yang diterima di sisi Allah. Sedangkan amalan dirinya belum

tentu sempurna dalam keikhalasan dan mengikuti Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

sehingga tak ada jaminan Allah akan menerima amalannya. Dan bisa jadi sejelek apa pun

keburukan orang lain merupakan keburukan yang diampuni Allah. Sementara keburukan yang ia

lakukan belum tentu diampuni oleh Allah. Padahal keburukannya jumlahnya menggunung dan

akibat buruk dosanya siap menimpa dirinya.

Sabar terhadap gangguan orang lain

Dijelaskan dalam lanjutan ayat “Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka”,

maknanya berkata perkataan yang jahil, di mana perkataan tersebut mengganggu atau

menyakitkan. Lalu Allah mensifati ‘ibadurrahman dengan “mereka mengucapkan kata-kata

(yang mengandung) keselamatan”, maknanya mengucapkan perkataan yang selamat dari dosa

dan selamat dari membalas kejahilan dengan kejahilan.

Hendaklah seseorang mengetahui bahwa gangguan yang diberikan manusia merupakan

bagian dari takdir Allah. Ujian Allah berbagai macam bentuknya. Memang ujian yang paling

sulit diterima adalah jika ujian itu datang melalui tangan manusia. Maka hendaklah seorang

mukmin bersabar terhadap ujian manusia sebagaimana ia bersabar terhadap musibah dari Allah

lainnya. Kemudian membuka hatinya sehingga menyadari bisa jadi ujian ini adalah

kemudharatan sesaat yang nantinya akan berbuah nikmat dengan kesabaran. Kemudian ia

menambahi pahalanya dengan tawadhu’. Maka ia dipuji karena kemurahan hati yang banyak,

membalas keburukan dengan kebaikan, pemaaf terhadap orang-orang yang bodoh dan memiliki

keteguhan akal.

Page 11: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

11

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

a. Etika pergaulan islam menurut Al-Luqman ayat 17, 18 dan19

Etika pergaulan islam menurut Al-Luqman ayat 17, 18 dan 19 yaitu perintah untuk

melaksanakan shalat secara sempura karena shalat dapat mencegah dari hal yang keji dan

mungkar. Larangan untuk rendah hati/ tidak sombong, etika dalam berjalan yang tidak boleh

telalu cepat/ lambat, perintah untuk menghaluskan atau melunakkan nada suara ketika berbicara.

b. Etika pergaulan islam menurut Al-Hujurat ayat 13

Buah dari ibadah, pengabdian kepada Allah Swt dalam Islam harus dicerminkan dalam akhlak

mulia. Baik Akhlak etika kepada Allah, sesama manusia ataupun akhlak kepada diri sendiri. Juga

menegaskan kepada semua manusia bahwa ia diciptakan Allah dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan. Menciptakan manusia secara pluralistic, beraneka bangsa, suku, bahasa, budaya dan

warna kulit. Keanekaragaman dan kemajemukan manusia seperti itu adalah bukan untuk

berpecah belah, saling membanggakan kedudukan, yang satu lebih terhormat dari yang lainnya

akan tetapi supaya saling mengenal, bersilaturahmi, berkomunikasi, saling memberi dan

menerima. Suatu hal penting bahwa semua manusia itu sama di hadapan Allah, yang

membedakan derajat mereka adalah ketaqwaannya kepada Allah SWT.

c. Etika pergaulan menurut Al-Furqan ayat 63

Anjuran untuk bersikap tawadhu’ dan sabar terhadap gangguan oranglain. Allah mensifati

‘ibadurrahman sebagai “orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati”, yaitu

orang-orang yang tenang, berwibawa dan tawadhu’ (merendahkan diri) terhadap Allah dan

makhluk. Seorang mukmin hendaklah menghiasi dirinya dengan sikap tawadhu’ dan menjauhi

sikap yang berlawanan dengannya, yaitu takabbur dan ujub. Tawadhu’ artinya memandang diri

rendah di hadapan Allah dan makhluk lainnya. Sedangkan takabbur artinya memandang orang

lain lebih rendah darinya serta ujub yaitu bangga terhadap diri sendiri

Page 12: ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al …...ETIKA PERGAULAN ISLAM Al-Luqman 17-19, Al-Hujurat 13, An-Nisa 48 MAKALAH Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

12

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mushthafa, Tafsir Al-Maraghi, Jakarta, 1989

Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, Jakarta, 2012