ETIKA PENELITIAN
-
Upload
dirami-dian-rahma -
Category
Documents
-
view
82 -
download
0
Transcript of ETIKA PENELITIAN
ETIKA PENELITIAN
1. Informed consent
Informed consent diberikan kepada responden yang diteliti berupa lembar
persetujuan. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang dilakukan, jika
responden bersedia diteliti maka harus bersedia menandatangani lembar
persetujuan.
2. Anomility (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada pengumpulan data cukup diberi kode
tertentu.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Arikunto, S, Prof, Dr, 2002, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Rineke
cipta, Jakarta.
Azwar, S. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Chin, James. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular.USA : APHA (American
Public Health Association).
Davey, Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga.
Departemen Kesehatan RI, 2001, Waspadai tuberkulosis pada anak, Available:
http://www.ppmplp.depkes.go.id.
Depkes RI. 2001. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta
Dick, George. 1995. Imunisasi dalam Praktek. Jakarta: Hipocrates
Departemen Kesehatan RI, 2002b, Pedoman Nasional Program Imunisasi, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Nasional Program Imunisasi, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2005, Laporan program
Penanggulangan Tuberkulosis Paru tahun 2001-2005, Semarang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2006, Laporan program penanggulangan
tuberkulosis paru tahun 2005, Semarang..
Hidayat, Alimul.Aziz.A., 2003, Riset keperawatan dan tehnik penulisan ilmiah, Salemba
Medika, Jakarta.
Karyadi, E., 2003, Aspek gizi dan imunitas pada penderita tuberculosis, Gizi medik
Indonesia, 2(6):8-10.
Kesehatan RI, 2007, Penyebaran tuberkulosis tahun 2004, Kompas,Jakarta
Lanasari, R., 1990, Program imunisasi dan permasalahannya di Indonesia, Cermin Dunia
Kedokteran, 65:3-4.
Moedjiono,A.W., 2007, penanggulangan tuberklosis, Kompas No,259.23 Maret
2007.hal 42, Jakarta.
Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Edisi 1, Salemba
Medika, Jakarta.
Price, Sylvia A and Lorraine m. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Jakarta:EGC
Riwidikdo, H, S. Kp, 2006, Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisa
Data Dalam Penelitian Kesehatan, MITRA CENDEKIA Press, Yogyakarta. Roitt,
Santoso, G.M., 1994, Tuberkulosis paru, pedoman diagnosis dan terapi.Laboratorium/smf
Ilmu kesehatan anak, Rumah sakit umum Dr. Soetomo, Surabaya.
Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka:Jakarta.
Sastroasmoro, sudigdo. 1995. Dasar-dasar metodologi penelitian Klinis. Jakarta. Binapura
aksara.
Smeltzer and Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1998. Buku kuliah 1dan 2, Ilmu Kesehatan Anak
.Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
WHO, 1993, Breastfeeding in maternal and newborn health, Available:
http://www.who.int/reproductive- health/bublication.
WHO, 1994, TB-A global emergency, WHO report on the tuberkulosis epidemic,
(WHO/TB/94.177), Geneva.
WHO, 2002, Nutrient adequacy of exclusivebreastfeeding for the term infant during the fist
six months of life, Available: http://www.int/child-adolescent-health.
WHO, 2003, global tuberculosis control: Country profil Indonesia, Available:
http://www.who.int/gpt/publication/index.htm.