Etika Pegawai Negeri SIPIL
-
Upload
arsyadjanuar -
Category
Documents
-
view
223 -
download
5
Transcript of Etika Pegawai Negeri SIPIL
ETIKA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Program Diploma 1 Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
Arsyad Nurjabbaar Januar
Bayu Raharjo PutraCaesario Hadiwinoto
Hafizh Maulana KusumaHafizh
MuhammadsyahPuspita Adi Nugroho
Pegawai Negeri Sipil Harus Memiliki etika dalam hidup berbangsa
Menjadi penyelenggara negara yang bersih dan bebas KKN
Mematuhi peraturan disiplin PNS
Memiliki jiwa korps dan mematuhi kode etik
Etika Kehidupan Berbangsa
Etika Kehidupan Berbangsa merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama, khususnya yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar
dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.
Mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab,
menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa
6 Etika Kehidupan Berbangsa Etika Sosial dan Budaya Etika Politik dan Pemerintahan Etika Ekonomi dan Bisnis Etika Penegakan Hukum yang
Berkeadilan Etika Keilmuan Etika Lingkungan
ARAH KEBIJAKANArah kebijakan untuk membangun etika kehidupan berbangsa diimplementasikan sebagai berikut:1. Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa
dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pendidikan formal, informal dan nonformal dan pemberian contoh keteladanan oleh para pemimpin negara, pemimpin bangsa, dan pemimpin masyarakat.
2. Mengarahkan orientasi pendidikan yang mengutamakan aspek pengenalan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan menekankan ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan budaya luhur bangsa serta pendidikan watak dan budi pekerti yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kematangan emosional dan spritual, serta amal kebajikan.
3. Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan keseluruhan aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai etika dan akhlak mulia, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
KAIDAH PELAKSANAANKebijakan untuk internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan secara sungguh-sungguh dengan kaidah-kaidah sebagai berikut:1. Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa tersebut
menggunakan pendekatan agama dan budaya.2. Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan
melalui pendekatan komunikatif, dialogis dan persuasif, tidak melalui cara indoktrinasi.
3. Mendorong swadaya masyarakat secara sinergis dan berkesinambungan untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa.
4. Mengembangkan dan mematuhi etika-etika profesi: etika profesi hukum, politik, ekonomi, kedokteran, guru, jurnalistik, dan profesi lainnya sesuai dengan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa.
5. Internalisasi dan sosialisasi serta pengamalan etika kehidupan berbangsamerupakan bagian dari pengabdian kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Menjadi Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas KKN
Penyelenggara Negara yang menaati asas-asas umum penyelenggaraan negara dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya.
Pengertian-pengertian Korupsi adalah ... . Kolusi adalah permufakatan atau kerja
sama secara melawan hukum antar-Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau negara.
Nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Peran serta masyarakat Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk:
hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan negara;
hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari Penyelenggara Negara;
hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggungjawab terhadap kebijakan Penyelenggara Negara; dan
hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal: Melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam poin
sebelumnya; Diminta hadir dalam proses Penyelidikan, penyidikan, dan
disidang pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SanksiSetiap Penyelenggara Negara atau Anggota Komisi Pemeriksa yang melakukan kolusi dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
SanksiSetiap Penyelenggara Negara atau Anggota Komisi Pemeriksa yang melakukan nepotisme dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Mematuhi Peraturan Disiplin PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Kewajiban PNS1. mengucapkan sumpah/janji PNS;2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
4. menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan;5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada
PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS;
7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik
negara dengan sebaik-baiknya;14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepadamasyarakat;15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
Larangan bagi PNS1. menyalahgunakan wewenang;2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara
lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
swadaya masyarakat asing;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan
yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
PNS;c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/ataud. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/ataub. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan
calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundangundangan; dan
15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah;b. menggunakan fasilitas yang terkait denganjabatan dalam kegiatan kampanye;c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/ataud. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan
calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
Memiliki Jiwa Korps dan Mematuhi Kode
EtikJiwa Korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa Kesatuan dan
persatuan kebersamaan, kerja sama, tanggung jawab, dedikasi, disip lin, kreativitas, kebanggaan dan rasa
memiliki organisasi Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup seharihari.
Tujuan Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipila. membina karakter/watakb. mendorong etos kerja Pegawai Negeri
Sipil c. menumbuhkan dan meningkatkan
semangat, kesadaran, dan wawasan kebangsaan
Ruang lingkup pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipila. peningkatan etos kerjab. partisipasi dalam penyusunan
kebijakan Pemerintahc. peningkatan kerja samad. perlindungan terhadap hak- hak sipil
atau kepentingan Pegawai Negeri Sipil
Nilai-nilai Dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil a. ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945;c. semangat nasionalisme;d. mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan;e. ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan;f. penghormatan terhadap hak asasi manusia;g. tidak diskrimina tif;h. profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;i. semangat jiwa korps.
Etika dari Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Etika dalam bernegara Etika dalam berorganisasi Etika dalam bermasyarakat Etika terhadap diri sendiri Etika terhadap sesama Pegawai Negeri
Sipil
SEKIAN
PERTANYAANAmsal : perbaikan terhadap aturan yang sudah ada?peraturan pns sudah
baik atau belum? (terjawab)Yedi : Bagaimana sih cara membangun moral dan akhlak pns? Serta
mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pns? (customs terjawab)
Dio : praktek korupsi dilakukan oleh orang sekitar, apa yang anda lakukan? (lagi dijawab, telak)
Burhan : bagaimana cara agar kita konsisten dalam menjalankan aturan tersebut? (terjawab)
Peri : kinerja kurang baik karena gaji kurang mencukupi, bagaimana pendapat anda? (terjawab)
Mustamin : seandainya ada pimpinan lain di luar bc yang merekomendasikan bawahan dari luar untuk masuk bc dan ada pegawai bc yang merintiskan benar benar dari bawah (d1) , mana yang anda pilih?