Etika Hukum Rumah Sakit Seht

3
Isu KDB Pernyataan Alasan Autonomi ayat 1 dan 2 Namun, karena keluarga beralasan sudah tidak dapat membayar biaya pengobatan rumah sakit akhirnya dokter mengizinkan pasien tersebut pulang. Dokter menghargai hak menentukan nasib sendiri, Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan Non maleficence ayat 8 Keluarga meminta pasien untuk dapat pulang, dokter awalnya melarang karena masih perlu untuk pemantauan kondisi. Dokter mencegah kondisi pasien semakin parah dengan memperingatkan pasien Non maleficence ayat 8 Dokter tetap menyarankan agar pasien tukang becak memeriksakan kondisinya secara rutin ke rumah sakit. Dokter mencegah kondisi pasien semakin parah dengan memperingatkan pasien Non maleficence ayat 1 dan 2 Dokter melakukan operasi pada Supir Bupati tanpa seizin Dokter menolong pasien emergensi, tindakan kedokteran

description

t

Transcript of Etika Hukum Rumah Sakit Seht

Page 1: Etika Hukum Rumah Sakit Seht

Isu KDB Pernyataan Alasan

Autonomi ayat 1 dan 2 Namun, karena keluarga

beralasan sudah tidak dapat

membayar biaya pengobatan

rumah sakit akhirnya dokter

mengizinkan pasien tersebut

pulang.

Dokter menghargai hak

menentukan nasib sendiri,

Tidak mengintervensi pasien

dalam membuat keputusan

Non maleficence ayat 8 Keluarga meminta pasien

untuk dapat pulang, dokter

awalnya melarang karena

masih perlu untuk

pemantauan kondisi.

Dokter mencegah kondisi

pasien semakin parah dengan

memperingatkan pasien

Non maleficence ayat 8 Dokter tetap menyarankan

agar pasien tukang becak

memeriksakan kondisinya

secara rutin ke rumah sakit.

Dokter mencegah kondisi

pasien semakin parah dengan

memperingatkan pasien

Non maleficence ayat 1 dan 2

Melanggar Autonomi ayat 1

Dokter melakukan operasi

pada Supir Bupati tanpa

seizin darinya atau

keluarganya

Dokter menolong pasien

emergensi, tindakan

kedokteran tadi terbukti

efektif, manfaat bagi pasien >

kerugian dokter

Dokter melakukan operasi

pada Supir Bupati tanpa

seizin darinya atau

keluarganya

Autonomi ayat 3 Dokter menjelaskan alasan

tindakan tersebut dilakukan.

Dokter berterus terang

memberikan alasan tindakan

operasi pada pasien

Melanggar Non Maleficence

ayat 10

Ramainya penebus resep di

IFRS memaksa Apoteker

Ketelitian apoteker yang

berkurang dapat

Page 2: Etika Hukum Rumah Sakit Seht

bekerja lebih cepat namun

hal ini tentu akan

mengurangi ketelitian dalam

memeriksa obat yang akan

diberikan

membahayakan kehidupan

pasien karena kelalaian

Melanggar Non Maleficence

ayat 10

Apoteker Andi salah

memberikan obat kepada

Supir Bupati.

membahayakan kehidupan

pasien karena kelalaian

Non Maleficence ayat 8 Apoteker Andi langsung

menghubungi Supir

beruntung obat tersebut

belum dikonsumsi, apoteker

meminta maaf dan

menjelaskan hal yang

sebenarnya ke supir tersebut.

Apoteker mencegah pasien

dari bahaya mengonsumsi

obat yang salah