Etika Hukum Rumah Sakit Seht
-
Upload
alma-mutiarani -
Category
Documents
-
view
4 -
download
1
description
Transcript of Etika Hukum Rumah Sakit Seht
Isu KDB Pernyataan Alasan
Autonomi ayat 1 dan 2 Namun, karena keluarga
beralasan sudah tidak dapat
membayar biaya pengobatan
rumah sakit akhirnya dokter
mengizinkan pasien tersebut
pulang.
Dokter menghargai hak
menentukan nasib sendiri,
Tidak mengintervensi pasien
dalam membuat keputusan
Non maleficence ayat 8 Keluarga meminta pasien
untuk dapat pulang, dokter
awalnya melarang karena
masih perlu untuk
pemantauan kondisi.
Dokter mencegah kondisi
pasien semakin parah dengan
memperingatkan pasien
Non maleficence ayat 8 Dokter tetap menyarankan
agar pasien tukang becak
memeriksakan kondisinya
secara rutin ke rumah sakit.
Dokter mencegah kondisi
pasien semakin parah dengan
memperingatkan pasien
Non maleficence ayat 1 dan 2
Melanggar Autonomi ayat 1
Dokter melakukan operasi
pada Supir Bupati tanpa
seizin darinya atau
keluarganya
Dokter menolong pasien
emergensi, tindakan
kedokteran tadi terbukti
efektif, manfaat bagi pasien >
kerugian dokter
Dokter melakukan operasi
pada Supir Bupati tanpa
seizin darinya atau
keluarganya
Autonomi ayat 3 Dokter menjelaskan alasan
tindakan tersebut dilakukan.
Dokter berterus terang
memberikan alasan tindakan
operasi pada pasien
Melanggar Non Maleficence
ayat 10
Ramainya penebus resep di
IFRS memaksa Apoteker
Ketelitian apoteker yang
berkurang dapat
bekerja lebih cepat namun
hal ini tentu akan
mengurangi ketelitian dalam
memeriksa obat yang akan
diberikan
membahayakan kehidupan
pasien karena kelalaian
Melanggar Non Maleficence
ayat 10
Apoteker Andi salah
memberikan obat kepada
Supir Bupati.
membahayakan kehidupan
pasien karena kelalaian
Non Maleficence ayat 8 Apoteker Andi langsung
menghubungi Supir
beruntung obat tersebut
belum dikonsumsi, apoteker
meminta maaf dan
menjelaskan hal yang
sebenarnya ke supir tersebut.
Apoteker mencegah pasien
dari bahaya mengonsumsi
obat yang salah