Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

18
Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653 Rachma Yuliana - 1006758400 1 ETIKA DAN ASPEK HUKUM KONSTRUKSI – BAB VI Tinjauan Standar / Sistem Kontrak Konstruksi Internasional (AIA, FIDIC, JCT, SIA) Syarat-syarat kontrak konstruksi yang diterbitkan oleh beberapa negara atau asosiasi profesi. Di Indonesia menggunakan standar/sistem FIDIC dan JCT. Eropa barat menggunakan FIDIC, Inggris memakai sistem JCT. AIA kebanyakan dipakai perusahaan amerika yang beroperasi di Indonesia. STANDAR KONTRAK AMERIKA SERIKAT (AIA) 1. American Institute of Architects adalah sebuah institusi profesi di Amerika Serikat yang menerbitkan dokumen syarat-syarat kontrak konstruksi. Terakhir dikenal edisi/terbitan tahun 1987 yaitu “AIA-General Conditions, 1987 ed.” General conditions of contract for construction oleh AIA terdiri dari 14 pasal dan 71 ayat. Dapat disimpulkan berbagai hal berikut: a. Kata-kata istilah yang diberi defiisi hanya yang penting b. Sebuah pengguna jasa dipakai istilah owner dan direksi pekerjaan disebut architect c. Pengguna jasa mempunyai hak menghentikan pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan serta membuat kontrak terpisah d. Penyedia jasa harus menyampaikan jaminan pelaksanaan e. Penyelesaian perselisihan melalui arbitrase f. Dimungkinkan penyerahan pekerjaan secara substansial g. Dimungkinkan penyerahan pekerjaan secara substansial h. Perubahan pekerjaan disebut changes in the works i. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pengguna jasa Selain AIA di amerika serikat terdapat institusi profesi menerbitkan pelelangan dan dokumen seperti the national society of professional engineers dan AGC 2. GILBREATH memberikan contoh perjanjian yang digunakan amerika serikat terdapat 9 butir perjanjian kontrak. a. Persetujuan penyedia jasa dengan biaya sendiri menyediakan tenaga kerja dan jasa, bahan, peralatan, peralatan kontruksi dan mematuhi instruksi pengguna jasa sesuai

description

etika dan aspek hukum konstruksi

Transcript of Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Page 1: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 1

ETIKA DAN ASPEK HUKUM KONSTRUKSI – BAB VI

Tinjauan Standar / Sistem Kontrak Konstruksi Internasional (AIA,

FIDIC, JCT, SIA)

Syarat-syarat kontrak konstruksi yang diterbitkan oleh beberapa negara atau asosiasi profesi. Di

Indonesia menggunakan standar/sistem FIDIC dan JCT. Eropa barat menggunakan FIDIC,

Inggris memakai sistem JCT. AIA kebanyakan dipakai perusahaan amerika yang beroperasi di

Indonesia.

STANDAR KONTRAK AMERIKA SERIKAT (AIA)

1. American Institute of Architects adalah sebuah institusi profesi di Amerika Serikat yang

menerbitkan dokumen syarat-syarat kontrak konstruksi. Terakhir dikenal edisi/terbitan

tahun 1987 yaitu “AIA-General Conditions, 1987 ed.”

General conditions of contract for construction oleh AIA terdiri dari 14 pasal dan 71

ayat. Dapat disimpulkan berbagai hal berikut:

a. Kata-kata istilah yang diberi defiisi hanya yang penting

b. Sebuah pengguna jasa dipakai istilah owner dan direksi pekerjaan disebut architect

c. Pengguna jasa mempunyai hak menghentikan pekerjaan dan melaksanakan

pekerjaan serta membuat kontrak terpisah

d. Penyedia jasa harus menyampaikan jaminan pelaksanaan

e. Penyelesaian perselisihan melalui arbitrase

f. Dimungkinkan penyerahan pekerjaan secara substansial

g. Dimungkinkan penyerahan pekerjaan secara substansial

h. Perubahan pekerjaan disebut changes in the works

i. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pengguna jasa

Selain AIA di amerika serikat terdapat institusi profesi menerbitkan pelelangan dan

dokumen seperti the national society of professional engineers dan AGC

2. GILBREATH memberikan contoh perjanjian yang digunakan amerika serikat terdapat 9

butir perjanjian kontrak.

a. Persetujuan penyedia jasa dengan biaya sendiri menyediakan tenaga kerja dan jasa,

bahan, peralatan, peralatan kontruksi dan mematuhi instruksi pengguna jasa sesuai

Page 2: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

ketentuan kontrak. Seluruh pekerjaan diurai dalam syarat umum kontrak, syarat

khusus kontruksi, spesifikasi teknis, yang merupakan satu kesatuan dengan

perjanjian. Penyedia jasa melindungi pekerjaan

b. Pengguna jasa setuju menyediakan barang dan jasa tertentu untuk penyedia jasa

c. Penyedia jasa setuju melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan yang telah

ditetapkan dalam kontrak

d. Persetujuan pengguna jasa membayar penyedia jasa sebesar nilai kontrak.

Dijabartkan perincian pekerjaan dan harga satuan bahan dan upah

e. Seluruh persyaratan tercantum dalam dokumen kontrak merupakan satu kesatuan

f. Penyedia jasa wajib menutup asuransi sampai pekerjaan selesai dan menyebutkan

besar nilai pertanggunan dan tata cara pelaksanaan

g. Penyedia jasa setuju membayar pajak

h. Penyelesaian perselisihan diselesaikan badan peradilan sengketa konstruksi dengan

keputusan final dan mengikat

i. Penyedia jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan dalam waktu 10 hari setelah

kontrak ditandatangani

Syarat umum kontrak terdiri dari 44 pasal

STANDAR SISTEM KONTRAK FIDIC

Federasi internasional konsultan teknik. Didirikan 3 asosiasi nasional dari konsultan teknik

independen di eropa. Tujuannya memajukan secara umum kepentingan profesional dari anggota

asosiasi dan menyebarkan informasi kepada anggota asosiasi nasional. FIDIC mengatur

seminar, konferensi, pertemuan lain untuk memelihara kepatutan dan standar profesional yang

tinggi, tukar menukar pandangan dan informasi, diskusi masalah untuk para konsultan teknik,

pengguna jasa proyek dan agen-agen penngembangan internasional, bentuk-bentuk standar

prakualifikasi, dokumen-dokumen kontrak dan perjanjian klien. Asosiasi Kontraktor di

Indonesia mengenal standar FIDIC tetapi kenyataannya FIDIC di Indonesia sangat terbatas

penggunaannya hanya pada kontrak proyek yang menggunakan pinjaman luar negeri.

FIDIC menyusun 2 syarat kontrak

a. Kondisi kontrak untuk pekerjaan teknik sipil edisi 4 terdiri dari

-kondisi umum dengan tender dan persetujuan

-kondisi dengan aplikasi partikular dengan bimbingan dari persiapan

Page 3: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 3

b. Kondisi kontrak untuk desain bangunan dan turn-key

- kondisi umum

- bimbingan untuk persiapan kondisi dari aplikasi partikular

1. Syarat-syarat umum FIDIC 1987

Ditujukan untuk pekerjaan konstruksi teknik sipil bagian 1. Yaitu tender dan perjanjian

-Definisi dan interpretasi :

diberikan definisi kata-kata atau istilah yang mempunyai arti khusus seperti dalam teks.

Dengan demikian penyedia jasa dan pengguna jasa mempunyai pengertian yang sama

mengenai suatu kata atau ungkapan.

-Pelimpahan kontrak dan sub penyedia jasa:

Penyedia jasa tidak berhak melimpahkan kontrak tanpa persetujuan tertulis dari

pengguna jasa. Penyerahan pekerjaan pengaturan pekerjaan disubkontrakkan tanpa

memerlukan izin tertulis dari pengguna jasa

-Dokumen kontrak:

Ditetapkan bahasa kontrak dan undang-undang yang berlaku. Bahasa kontrak bila di

tulis dalam lebih dari 1 bahasa harus dipilih bahasanya. Ditetapkan prioritas dokumen

kontrak

-Kewajiban umum:

Ditetapkan kontrak/perjanjian disiapkan dan dilengkapi pengguna jasa. Ditetapkan

pengamanan pelaksanaan yang harus disediakan penyedia jasa dalam waktu sekian hari

sejak menerima surart penunjukan dalam jumlah sesuai dalam lampiran tender. Bentuk

jaminan sesuai kesepakatan dan jaminan berlaku sampai seluruh pekerjaan selesai dan

cacat diperbaiki. Masa berlaku pengamanan sejak saat pekerjaan dimulai sampai

pekerjaan selesai dan cacat sudah diperbaiki. Tidak ada klaim sesudah sertifikat.

Ditetapkan asuransi pekerjaan dan peralatan penyedia jasa dan nilai pertanggunan

ditambah 15% menutup biaya tambahan. Asuransi mencakup kehilangan kerusakan

pengguna jasa dan penyedia jasa. Dalam hal tertentu seperti perang, nuklir dll tidak

dikenakan asuransi. Hak paten dan royalti harus dijamin penyedia jasa yaitu

membebaskan pengguna jasa dari segala tuntutan pemegang paten.

-Penangguhan pekerjaan:

Page 4: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Ditetapkan ketentuan penangguhan pelaksanaan pekerjan atas instruksi pimpro.

Ditetapkan pengangguhan disebabkan ketentuan kontrak atau perlu pemutusan kontrak

oleh penyedia jasa, kondisi cuaca, penyedia jasa mendapat perpanjangan waktu dan

tambahan biaya. Penangguhan melampaui 84 hari penyedia jasa minta kepada direksi

pekerjaan dilanjutakn kecuali terjadi hal-hal sebelumnya

-Pelaksanaan dan keterlambatan:

Diatur cara penyerahan lahan sebagian atau seluruhnya. Penyedia jasa terlambat

menerima lahan, pimpro menetapkan perpanjangan waktu dan tambahan biaya.

Ditetapkan ganti rugi keterlambatan diatur tanggung jawab penyedia jasa atas biaya

membuat jalan masuk ke lapangan dan fasilitas diluar lapangan. Ditetapkan waktu

penyelesaian pekerjaan dan perpanjangan. Ganti rugi bukan denda tapi pengaturan

pengurangan ganti rugi. Penyerahan pekerjaan perbagian diizinkan dan penyerahan

dilakukan apabila pekerjaan substansial selesai.

-Tanggung jawab atas cacat:

Masa tanggung jawab atas cacat adalah tanggung jawab penyedia jasa atas pekerjaan

yang cacat dan kurang sempurna dalam suatu periode setelah pekerjaan selesai. Setelah

kewajiban selesai, perawatan gedung menjadi kewajiban pengguna jasa, kerusakan dan

keausan wajar di terima. Biaya perbaikan cacat tanggungan penyedia jasa. Penyedia jasa

tidak segera memperbaiki cacat dengan biaya sendiri, bila tidak dilakukan pengguna

jasa berhak menunjuk pihak lain.

-Perubahan, penambahan dan pengurangan :

Perubahan bentuk, mutu, jumlah pekerjaan. Membuat perubahan adlah pimpro.

Mengharuskan penyedia jasa melakukan salah satu dari hal berikut:

• Menambah atau mengurangi jumlah pekerjaan dalam kontrak

• Menghilangkan sesuatu pekerjaan tetapi bukan yang dilaksanakan pengguna

jasa atau penyedia jasa lain

• Mengubah karakter atau mutu jenis pekerjaan

• Mengubah ketinggian, garus, posisi, dimensi bagian pekerjaan

• Melaksanakan pekerjaan tambah

• Mengubah urut-urutan pekerjaan atau waktu pelaksanaan

Dilakukan atas dasar instruksi pimpro. Diatur pula tata cara menghitung perubahan

pekerjaan menggunakan harga tersebut.

Page 5: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 5

-Jumlah perkiraan:

Dijelaskan pos perkiraan yaitu jumlah yang dimasukkan ke dalam kontrak untuk

dilaksanakan bagian dari pekerjaan untuk pasokan barang, bahan, peralatan, jasa untuk

hal tidak terduga. Jumlah bisa dipakai seluruh, sebagian atau tidak sama sekali sesuai

instruksi pimpro. Diatur kewenangan pimpro untuk memerintahkan pelaksanaan

pekerjaan beserta data pendukung.

-Perbaikan :

Diatur ketentuan sehubungan kesalahan penyedia jasa : kebangkrutan, melanggar

kontrak, gagal melaksanakan pekerjaan, meneruskan pekerjaan dalam waktu 28 hari

seteleah tegoran, gagal melaksanakan instruksi pimpro. Maka pengguna jasa setelah

memberi peringatan 14 hari sebelum memutuskan kontrak berhak menunjuk penyedia

jasa lain untuk menyelesaikan pekerjaan. Juga diatur nilai pekerjaan.

-Risiko khusus:

Penyedia jasa tidak harus bertanggung jawab dalam bentuk apapun sebagai konsekuensi

risiko khusus yaitu material, pembayaran perbaikan pekerjaan rusak dan penggantian

material rusak. Kerusakan akibat proyekti, peluru kendali juga risiko khusus.

-Pembebasan pelaksanaan:

Kejadian diluar kendali kedua belah pihak setelah penerbitan surat penunjukan

pemenang tender tidak mungkin melaksanakan kewajiban kontrak, pihak dibebaskan

dari pelaksanaan selanjutnya dan par apihak akan keluar dari kontrak. Penyedia jasa

mendapat pembayaran termin seperti pemutusan kontrak.

-Penyelesaian perselisihan:

Sengketa selama dan setelah disampaikan tertulis kepada direksi pekerjaan dalam waktu

84 hari pimpro menyampaikan keputusannya. Tidak tertutup kemungkinan penyelesaian

secara damai dengan ketentuan kecuali para pihak menetapkan lain, arbitrase boleh

dilakukan. Lembaga arbitrase dipilih dengan aturan international chamber commerce.

-Kesalahan pengguna jasa:

Gagal membayar penyedia jasa dalam waktu 28 hari setelah hari seharusnya,

mencampur atau menolak dan menghalangi permintaan persetujuan suatu sertifikat,

bangkrut, memberitahu penyedia jasa alasan ekonomi tidak terduga, tidak mungkin

Page 6: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

melanjutkan kewajiban kontrak. Bila terjadi hal-hal tersebut penyedia jasa berhak

memutuskan kontrak dan memberitahukan penyedia jasa dalam waktu 14 hari. Diatur

pemindahan semua peralatan penyedia jasa dari lapangan dalam waktu 14 hari. Diatur

kewajiban pengguna jasa membayar penyedia jasa dan ganti rugi. Penyedia jasa untuk

mengangguhkan pekerjaan bila pengguna jasa gagal melakukan pembayaran dalam

waktu 28 hari. Diatur ketentuan tambahan waktu dan ganti rugi kepada penyedia jasa

jika penangguhan pekerjaan menyebabkan penyedia jasa menderita keterlambatan dan

menimbulkan biaya.

PERJANJIAN KONTRAK

Ditandatangani para pihak menurut sistem standar FIDIC. Terdiri dari 4 butir pasal :

-penjelasan menyatakan kata dan istilah diartikan tercantum dalam syarat kontrak

-dokumen lain satu kesatuan dari perjanjian

-penyedia jasa harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai syarat kontrak

-kewajiban memberi tugas/pengguna jasa membayar hasil pekerjaan

Dua butir berisi pernyataan arti kata dan dokumen lain adalah kesatuan perjanjian. Dua

butir adalah kewajiban penyedia jasa dan pengguna jasa. Kontrak indonesia berbeda,

berisi banyak pasal, semua syarat tercantum dalam perjanjian.

Lampiran syarat umum sistem FIDIC :

a. Jumlah nilai janiman pelaksanaan/persentase nilai kontrak

b. Minimum jumlah asuransi pihak ketiga dinyatakan dalam mata uang setiap kali

kejadian dan jumlah kejadian tidak terbatas

c. Waktu penerbitan surat perintah kerja dinyatakan dalam hari

d. Waktu pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dalam hari

e. Jumlah ganti rugi keterlambatan perhari

f. Persentase perubahan pos perkiraan

g. Persentase nilai tagihan material dan peralatan

h. Persentase uang retensi

i. Pengurangan jumlah uang restensi

j. Jumlah minimum sertifikat pembayaran termin dalam mata uang

k. Tingkat bunga uang untuk jumlah belum terbayar

Page 7: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 7 FIDIC mencantumkan hal-hal terbetu dengan maksud memudahkan pencarian salah satu

ketetapan.

SYARAT-SYARAT KHUSUS FIDIC 1987

Dalam syarat-syarat khusus dijelaskan hal-hal mengenai ketentuan-ketentuan yang harus diatur secara khusus mengingat sifat/ kondisipekerjaan tertentu yang berbeda.

Sub-Clause 1.1 Definition: pasal ini mengharuskan penyebutan nama Pengguna jasa dan nama Direksi pekerjaan

Sub-Clause 5.1 Languages and Law: dalam pasal ini disebutkan defnisi kontrak dan hukum yang berlaku sesuai bahasayang disepakati

Sub-Clause 5.2 Priority of Contract Document: ayat ini menjelaskan jika untuk diberlakukan suatu dokumen dengan variasi kasus tertentu

Sub-Clause 10.1 Performance Security: ayat ini menjelaskan jika Penyedia jasa ingin ada jaminan pelaksanaan maka harus dilampirkan dalam syarat-syarat.

Sub-Clause 47.3 Bonus for Completion: merupakan ayat tambahan jika ingin mengadakan pembayaran bonus untuk penyelesaian yang cepat

Sub-Clause 67.3 Arbitration: merupakan ayat tambahan , ketentuan mengenai jumlah arbiter, tempat sidang, bahasa persidangan.

Sub-Clause Default of Employer: ayat ini menjelaskan bahwa bila pengguna jasa adalah pemerintah mungkin perlu dipertimbangkan untuk mengubah isi ayat ini.

STANDAR /SISTEM KONTRAK FIDIC 1995

Dalam kata pendahuluan (Foreword) FIDIC dijelaskan antara lain bahwa syarat-syarat kontrak ini disiapkan dan direkomendasikan untuk penggunaan umum dengan tujuan pekerjaan-pekerjaan Rancang Bangun di mana peserta tender diundang atas dasar internasional. Tidak ada definisi dari istilah “design build” dan “turnkey” yang secara universal diterima,kecuali keduanya melibatkan Penyedia Jasa pada tanggung jawab total untuk perencanaan (design). Dalam pengaturan kontrak Rancang Bangun yang umum, Penyedia Jasa bertanggung jawab atas perencanaan dan syarat-syarat/ketentuan-ketentuan,sesuai keinginan Pengguna Jasa dari pekerjaan yang mencakup setiap kombinasi dari disiplin teknik (termasuk sipil, mekanikal, elektrikal, dan sebagainya)

Kontrak-kontrak “Turnkey” secara khas termasuk perencanaan, konstruksi, pemasangan peralatan perkakas yang lengkapnya ditetapkan dalam dokumen kontrak tersendiri. Sebagai tambahan, kontrak mungkin menetapkan permintaan pada Penyedia Jasa untuk

Page 8: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

mengoperasikan pekerjaan, apakah beberapa bulan masa uji coba atau beberapa tahun pada kontrak BOT.

1. SYARAT-SYARAT UMUM FIDIC 1995

Syarat-Syarat Umum FIDIC 1995 terdiri dari 20 (dua puluh) Pasal yaitu :

a) Pasal 1 - The Contract (14 ayat)

b) Pasal 2 - The Employer ( 4 ayat)

c) Pasal 3 - The Eemployer’s -Representative ( 5 ayat)

d) Pasal 4 - The Contractor (24 ayat)

e) Pasal 5 – Design ( 9 ayat)

f) Pasal 6 - Staff and Labour (10 ayat)

g) Pasal 7 - Plant, Materials and Work anship ( 6 ayat)

h) Pasal 8 - Commencement, Delay &Suspension (11 ayat)

i) Pasal 9 – Test on Completion ( 4 ayat)

j) Pasal 10 – Employer’s Taking Over ( 3 ayat)

k) Pasal 11 - Test after Completion ( 4 ayat)

l) Pasal 12 - Defect Liability (10 ayat)

m) Pasal 13 - Contract Price and Payment (16 ayat)

n) Pasal 14 - Variation ( 5 ayat)

o) Pasal 15 - Default of Contractor ( 5 ayat)

p) Pasal 16 - Default of Employer ( 4 ayat)

q) Pasal 17 - Risk and Responsibility ( 6 ayat)

r) Pasal 18 – Insurance ( 5 ayat)

s) Pasal 19 - Force Mayeur ( 7 ayat)

t) Pasal 20 - Claims, Dispute and Arbitration ( 8 ayat)

Dari 20 Pasal yang seluruhnya terdiri dari 160 ayat, akan diuraikan beberapa ayat

yang penting dan mungkin bermanfaat untuk kontrak rancang bangun kita dimasa

mendatang antara lain:

a) Ayat 1.1 – Kontrak (The Contract)

Di jelaskan dalam ayat ini bahwa dalam kontrak, kata-kata dan istilah-istilah

yang didefinisikan mempunyai arti yang ditetapkan kecuali konteks

menghendaki lain.

Page 9: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 9

b) Ayat 1.2 – Judul-judul dan Catatan-catatan Pinggir (Headingsand Marginal

Notes)

Di jelaskan dalam ayat ini bahwa judul-judul dan catatan pinggir bukanlah

bagian dari syarat-syarat kontrak tidak akan dipertimbangkan dalam penafsiran.

c) Ayat 1.4 – Hukum dan Bahasa (Law and Language)

Dalam ayat ini di tegaskan bahwa hukum yang berlaku harus sesuai dengan

yang tercantum dalam Lampiran (catatan : untuk kita harus sesuai U.U.

No.18/1999 dan PP. No.29/2000).

Bila kontrak dibuat dalam beberapa bahasa, maka versi yang bahasa yang

memimpin sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang berlaku.

d) Ayat 1.6 – Prioritas Dokumen-Dokumen (Priority of Documents)

Ayat ini mengatur mengenai urutan-urutan berlakunya dokumen,yang

membentuk kontrak. Dokumen harus dipandang sebagai saling menjelaskan satu

sama lain.

e) Ayat 2.2 – Jalan Masuk dan Penyerahan Lahan(Access to and Possession of

the Site)

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Pengguna Jasa akan memberikan jalan

masuk dan menyerahkan lahan dalam waktu tercantum dalam Lampiran Tender.

Jika Penyedia Jasa mengalami kelambatan dan atau menyangkut biaya, karena

kesalahan Pengguna Jasa dalam memberikan jalan masuk dan menyerahkan

lahan maka Penyedia Jasa harus memberitahukan Wakil Pengguna Jasa.

f) Ayat 2.3 – Izin-Izin, Lisensi atau Persetujuan (Permits, Licencesor

Approvals)

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa seluruh biaya untuk pekerjaan inimenjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa, tapi Pengguna Jasa harus membantu bila

diminta.

g) Ayat 2.4 – Hak Pengguna Jasa untuk memutuskan Kontrak (Employers

Entitlement to Terminate)

Ayat ini menjelaskan hak Pengguna Jasa untuk memutuskan kontrak karena

keinginannya dengan memberikan pemberitahuan 56 hari sebelumnya dan

mengembalikan Jaminan Pelaksanaan.

Page 10: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Catatan : Untuk kita di Indonesia, pembatalan kontrak tanpa melalui keputusan

Pengadilan hanya dapat dilakukan dengan cara mengesampingkan berlakunya

Pasal 1266 KUH Per dan ini harus dicantumkan dalam kontrak.

h) Ayat 4.2 – Jaminan Pelaksanaan (Performance Security)

Dalam ayat ini ditegaskan kewajiban Penyedia Jasa untuk mendapatkan dan

menyerahkan kepada Pengguna Jasa, Jaminan Pelaksanaan dari pihak ketiga

dalam waktu 28 hari sejak Tanggal Efektif dengan jumlah dan mata uang

tercantum dalam Lampiran Tender.

i) Ayat 5.1 – Kewajiban-Kewajiban Umum Tentang Perencanaan(General

Obligation)

Dalam ayat ini diuraikan bahwa Penyedia Jasa harus melaksanakan dan

bertanggung jawab atas pekerjaan perencanaan yang disiapkan oleh para ahli

sesuai kriteria yang diinginkan Pengguna Jasa.

j) Ayat 8.6 – Ganti Rugi Atas Kelambatan (Liquidated Damages for Delay)

Dalam ayat ini di atur mengenai ganti rugi atas kelambatan.

k) Ayat 8.7 – Penangguhan Pekerjaan (Suspension of Work)

Wakil Pengguna Jasa setiap waktu dapat memerintahkan Penyedia Jasa

untuk menghentikan sementara (menangguhkan) pekerjaan sebagian atau

seluruhnya.Selama penangguhan, Penyedia Jasa harus melindungi, menyimpan

dan mengamankan bagian Pekerjaan tersebut terhadap kemerosotan mutu,

kehilangan atau kerusakan.

l) Ayat 13.1 – Harga Kontrak (The Contract Price)

Dalam ayat ini ditetapkan kecuali ditetapkan lain dalam Bagian II ketentuan

mengenai harga kontrak

m) Ayat 13.2 – Uang Muka (Advance Payment)

ü Ayat ini mengatur mengenai pemberian uang muka serta cara

pengembaliannya.

n) Hak Untuk Mengadakan Perubahan (Variations)

ü Dalam ayat ini diuraikan mengenai perubahan-perubahan pekerjaan.

o) Ayat 14.2 – Pengurangan Biaya (Value Engineering)

Page 11: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 11

Ayat ini mengizinkan Penyedia Jasa setiap waktu untuk mengajukan

pengusulan tertulis yang menurut pendapatnya akan mengurangi biaya

konstruksi perawatan atau pengoperasian pekerjaan atau meningkatkan efisiensi

atau nilai dari Pekerjaan atau bermanfaat bagi Pengguna Jasa.

p) Ayat 14.5 – Jumlah Pos Perkiraan (Provisional Sums )

Ayat ini menguraikan tentang Pos-Pos (jumlah) Perkiraan yang mempunyai

pengertian bahwa pos-pos tersebut dalam kontrak hanyalah perkiraan dalam arti

dapat digunakan seluruhnya atau sebagian sesuai instruksi Wakil Pengguna Jasa

dan dibayar kepada Penyedia Jasa sesuai yang diperintahkan.

q) Ayat 15.2 – Pemutusan Kontrak oleh Pengguna Jasa (Termination)

Ayat ini menguraikan tentang pemutusan kontrak oleh Pengguna Jasa karena

kesalahan-kesalahan dan atau kegagalan Penyedia Jasa disertai ketentuan-

ketentuan sebagai akibat pemutusan kontrak ini.

r) Ayat 16.1 – Hak Penyedia Jasa Menangguhkan Pekerjaan(Contractor’s

Entitlement to Suspend Work)

ü Ayat 16.1 menguraikan hak Penyedia Jasa untuk menunda pelaksanaan

Pekerjaan karena sebab-sebab/kesalahan dari Pengguna Jasa.

s) Ayat 16.2 – Pemutusan Kontrak oleh Penyedia Jasa (Termination)

Ayat ini menjelaskan tentang pemutusan kontrak oleh Penyedia Jasa karena

kesalahan-kesalahan atau sebab-sebab dari pihak Pengguna Jasa.

t) Ayat 17.3 – Resiko-Resiko Pengguna Jasa (Employers Risks)

Ayat ini menguraikan resiko-resiko yang ditanggung Pengguna Jasa secara

rinci.

u) Ayat 18.1 – Asuransi untuk Perencanaan (Insurances for Design)

Ayat ini menegaskan keharusan Penyedia Jasa untuk menutup asuransi

kerugian untuk perencanaan pekerjaan dengan nilai pertanggungan sekurang-

kurangnya senilai tersebut dalam Lampiran Tender.

Page 12: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Penyedia Jasa harus mengusahakan sebaik-baiknya untuk memelihara

asuransi dalam kekuatan penuh selama masa tanggung jawab sesuai Kontrak dan

sesuai Undang-Undang termasuk memperpanjang, pemperbaharui dan

menghidupkan kembali asuransi

v) Ayat 20.3 Sengketa, Badan Penyelesaian Sengketa(Disputes, Adjudication

Board)

Ayat ini menguraikan tata cara pembentukan apa yang disebut Badan

Penyelesaian Sengketa (BPS) yang pada pokoknya adalah bahwa kecuali bila

anggota/anggota BPS sudah disetujui sebelumnya dan disebut dalam kontrak

maka para pihak dalam waktu 28 hari sejak Tanggal Efektif memutuskan

pembentukan BPS.

w) Ayat 20.6 Arbitrase/Perwasitan (Arbitration)

Ayat ini menguraikan tentang arbitrase sebagai kelanjutan cara penyelesaian

sengketa setelah pembentukan BPS.

Setiap sengketa yang telah diputuskan oleh BPS belum final dan mengikat

sesuai ayat 20.4 dan penyelesaian damai tidak tercapai maka sengketa tersebut

akhirnya harus diputuskan oleh arbitrase internasional.

SYARAT-SYARAT KHUSUS FIDIC 1995

Syarat-Syarat Khusus ini terdiri dari 20 Pasal.

Syarat-Syarat Khusus FIDIC 1995 yang di bahas sebagai berikut :

a) Ayat 1.6 – Prioritas Dokumen (Priority of Document)

Dalam ayat ini di jelaskan bahwa bila terjadi pertentangan dalam dokumen

kontrak biasanya di perlukan prioritas dengan mengubah ayati ni yang

menyatakan bahwa dalam hal terjadi kemenduaan arti atau ketidak cocokan, maka

prioritasnya adalah yang sesuai undang-undang.

b) Ayat 1.14 – Tanggung Jawab Terpisah dan Bersama (Joint and Several

Liability)

Page 13: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 13

Ayat ini mengharuskan sebuah kontrak turnkey yang besar yang dikerjakan oleh

usaha patungan memberikan rincian mengenai usaha patungan tersebut antara lain

adanya jaminan dari perusahaan induk masing-masing anggota.

c) Ayat 2.2 – Jalan Masuk dan Penyerahan Lahan (Access to and Possession of

the Site)

Mungkin perlu bagi Penyedia Jasa untuk mendapatkan jalan masuk lebih dini

guna keperluan survey dan penyelidikan tanah.

Jika hak memasuki lapangan tidak di berikan, maka Pengguna Jasa harus

memberikan rincian yang di perlukan.

d) Ayat 4.2 – Jaminan Pelaksanaan (Performance Security)

Ayat ini mengatur bentuk-bentuk jaminan Pelaksanaan sesuai formatyang di

berikan pada waktu tender.

Di jelaskan pula bahwa dalam hal jaminan tersebut berbentuk garansi bank harus

ditetapkan apakah Bank lokal di tempat proyek tersebut atau Bank asing yang di

setujui Pengguna Jasa.

Jika jaminan tersebut bukan dalam bentuk Bank Garansi, maka jaminan tersebut

harus dari institusi yang terdaftar atau memiliki lisensi untuk melakukan usaha di

Negeri tempat Pekerjaan.

e) Ayat 4.5 – Para Sub. Penyedia Jasa (Subcontractors)

Dalam ayat ini di atur bahwa pekerjaan-pekerjaan kecil (yang nilainya0,01% dari

nilai kontrak) tidak memerlukan ijin Pengguna Jasa.

f) Ayat 5.2 – Dokumen-Dokumen Konstruksi (Construction Documents)

Ayat ini menjelaskan bahwa Dokumen-Dokumen Konstruksi termasuk semua

gambar-gambar harus di ajukan Penyedia Jasa untuk diperiksa Wakil Pengguna

Jasa sebelum konstruksi di mulai.

g) Ayat 5.9 – Hak Paten (Patent Rights)

Ayat ini menjelaskan mengenai Pekerjaan yang di laksanakan Penyedia Jasa,

melibatkan perencanaan yang sebelumnya telah di buat pihak lain yang di

sediakan untuk Pengguna Jasa.

h) Ayat 8.2 – Waktu Penyelesaian (Time for Completion)

Page 14: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Ayat ini menjelaskan tentang Pekerjaan yang di serahkan secara bertahap dengan

menyatakan hal ini harus di tetapkan dalam bagian-bagian tersebut dan Lampiran

Tender.

i) Ayat 8.6 – Ganti Rugi Atas Kelambatan (Liquidated Damages for Delay)

Ayat ini mengatur mengenai cara menghitung ganti rugi ataskelambatan sebagai

berikut:

• Jika nilai kontrak di sebut dalam lebih dari satu mata uang makalebih baik

menetapkan ganti rugi per hari dalam prosentasepengurangan untuk setiap

nilai pekerjaan.

• Jika nilai kontrak dalam mata uang lokal, ganti rugi dapat dalamprosentase

atau suatu jumlah dalam mata uang tersebut. Namun, kecuali seluruh

pembayaran dalam mata uang lokal matauang untuk pembayaran harus di

tetapkan.

j) Ayat 9.1 - Kewajiban-Kewajiban Penyedia Jasa MengenaiPengetesan pada

Penyelesaian (Contractor’sObligations).

Ayat ini menjelaskan bahwa dalam permintaan-permintaan PenggunaJasa, harus

di terangkan mengenai pengetesan-pengetesan yang diminta sebelum pekerjaan di

serahkan untuk menunjukkan bahwa pekerjaan telah selesai.

k) Ayat 9.1 - Kewajiban-Kewajiban Penyedia Jasa MengenaiPengetesan pada

Penyelesaian (Contractor’sObligations)

Ayat ini mengatur mengenai pengetesan sesudah penyelesaian yang dilakukan

oleh Penyedia Jasa.

l) Pasal 14 – Perubahan-Perubahan (Variation)

Pasal ini menjelaskan bahwa 3 perubahan yang mungkin terjadi yaitu :

• Perubahan yang diperintahkan Wakil Pengguna Jasa.

• Perubahan yang diusulkan Penyedia Jasa untuk keuntungan kedua pihak.

• Perubahan yang di mintakan pengusulannya kepada Penyedia Jasaoleh

Wakil Pengguna Jasa.

STANDAR/SISTEM KONTRAK JCT 1980

JCT adalah singkatan dari Joint Contract Tribunals, suatu institusi di Inggris yang

menyusun standar kontrak konstruksi untuk Pemerintah setempat (Local Authority) dan Sektor

Page 15: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 15

Swasta (Private). Standar JCT dibuat oleh beberapa institusi di Inggris dan tidak melibatkan

institusi dari negara lain. Di Indonesia standar JCT dipakai untuk proyek-proyek sektor swasta.

Disini yang akan diuraikan adalah standar JCT yang dipublikasikan tahun 1980 untuk

standar formal swasta yang terdiri atas dokumen-dokumen berikut:

1. Perjanjian/Kontrak (Article of Agreement)

Standar JCT 1980 menyebut Perjanjian/Kontrak dengan istilah Article of

Agreement and Conditions of Building Contract. Hampir sama dengan FIDIC,

perjanjian menurut standar JCT hanya berisi 5 pasal, yaitu:

a. Keharusan Penyedia Jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.

b. Employer harus membayar Penyedia Jasa berdasarkan Nilai Kontrak pada

waktu dan cara yang tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak.

c. Memuat penjelasan mengenai Wakil Pemberi Tugas yang ditunjuk.

d. Memuat penjelasan mengenai Konsultan Volume/Biaya yang ditunjuk.

e. Memuat penjelasan tentang penyelesaian perselisihan melalui Arbitrase.

2. Syarat-Syarat Kontrak (Conditions: Part 1: General)

a. Pasal 1. Penafsiran, Definisi, dan sebagainya (Interpretation, Definition, etc)

b. Pasal 2. Kewajiban-kewajiban Penyedia Jasa (Contractor’s Obligation)

c. Pasal 13. Perubahan-perubahan dan Pos-pos Perkiraan ( Variations and

Provisional Sums)

d. Pasal 17. Penyelesaian Praktis dan Tanggung Jawab atas Cacat (Practical

Completion and Defects Liability)

e. Pasal 18. Penguasaan sebagian Pekerjaan oleh Pengguna Jasa Parsial

(Possession by Employer)

f. Pasal 19. Pengalihan Kontrak/Sub-Kontrak (Assignment and Sub-Contracts)

g. Pasal 23. Tanggal Penyerahan Lahan (Date of Possession)

h. Pasal 24. Kerusakan karena Pekerjaan tidak selesai (Damages for non

completion)

i. Pasal 27. Pemutusan Kontrak oleh Pengguna Jasa (Determination by

Employer)

j. Pasal 28. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia Jasa (Determination by

Contractor)

3. Syarat-Syarat Kontrak (Conditions: Part 2: Nominated Subcontractors and Nominated

Supplier)

a. Pasal 35. Nominated SubContractors & Nominated Supplier

Page 16: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

b. Pasal 36. Nominated Supplier

4. Syarat-Syarat Kontrak (Conditions: Part 3: Fluctuation)

a. Pasal 37. Choice of Fluction provision

b. Pasal 38. Contribution, Levy, and Tax Fluctuation

c. Pasal 39. Labour and Materials Cost and Tax Fluctuations

d. Pasal 40. Use of Price Adjustment Formula

5. Appendices

Apendiks ini merupakan Lampiran dari kontrak yang berisi besaran-besaran mengenai

nilai-nilai asuransi, ganti rugi, dan hal-hal lain untuk memudahkan mencari rujukan

pada pasal-pasal yang bersangkutan.

STANDAR/SISTEM KONTRAK SIA

Institusi Para Arsitek Singapura yang bernama Singapore Institute of Architects (SIA)

menyusun standar/sistem kontrak yang dikenal dengan nama “SIA 80 CONTRACT”. Perlu

diketahui bahwa standar kontrak ini ditujukan bagi kontrak konstruksi Bangunan Gedung.

1. Perjanjian/Kontrak

a. Contractor’s Obligation

b. Type of Contract

c. Architect

d. Quantity Surveyor

e. Prices to be Inclusive

f. Contract Documents

g. Interpretation and Guidance notes

h. Assign

2. Syarat-Syarat Kontrak

Syarat-syarat kontrak SIA terdiri dari 39 Pasal yang berisi 150 ayat. Beberapa

pasal yang penting yang mungkin dapat dipakai dalam kontrak-kontrak

konstruksi di masa mendatang:

a. Pasal 12 ayat 2. Definisi Perubahan

b. Pasal 15 ayat 1. Pelimpahan Fungsi Kontrak oleh Penyedia Jasa ke Pihak

Lain

c. Pasal 21. Hak Penelitian oleh Penyedia Jasa

d. Pasal 24 ayat 2. Ganti Rugi

Page 17: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

Erlangga Rizki Fauzi - 1006758294 Katrin Tambunan - 1006705653

Rachma Yuliana - 1006758400 17

e. Pasal 25. Penyelesaian Pekerjaan Sebagian-sebagian

f. Pasal 27 ayat 1. Masa Pemeliharaan

g. Pasal 29. Penunjukan Sub Penyedia Jasa dan Hak Keberatan

h. Pasal 32 ayat 1. Pemutusan Kontrak tanpa Kesalahan

i. Pasal 37. Arbitrase

3. Lampiran

Sama seperti kontrak lainnya, standar kontrak SIA juga dilengkapi Lampiran

yang berisi besaran, ketentuan mengenai jenis kontrak, tanggal mulai pekerjaan,

masa kontrak, tanggal penyelesaian, nilai pertanggungan, ganti rugi

kelambatan, dan sebagainya.

4. Adendum Kontrak

Berbeda dengan standar kontrak internasional lainnya, standar SIA mengatur

hal-hal khusus dalam apa yang disebut: Addendum on Amendments to SIA 80

Contract.

RINGKASAN TINJAUAN STANDAR/SISTEM KONTRAK KONSTRUKSI

INTERNASIONAL (FIDIC, JCT, AIA, SIA)

Semua standar/sistem kontrak tersebut mempunyai bentuk yang kurang lebih sebagai berikut:

a. Perjanjian/Kontrak

b. Syarat-syarat kontrak

c. Lampiran

d. Spesifikasi Teknis

e. Gambar-gambar kontrak

2. Pada umumnya Perjanjian/Kontrak itu sendiri sangat sederhana dan singkat karena hanya

berisi beberapa hal pokok mengenai perikatan para pihak.

3. Tujuan penggunaan masing-masing kontrak Internasional adalah sebagai berikut:

a. Standar Kontrak Agreement/AIA ditujukan untuk Kontrak Pekerjaan Sipil.

b. Standar Kontrak FIDIC 1987 ditujukan untuk Kontrak Pekerjaan Konstruksi

Teknik Sipil.

c. Standar Kontrak FIDIC 1995 ditujukan untuk Kontrak Pekerjaan Rancang

Bangun dan Turn Key.

d. Standar Kontrak JCT 1980/SIA 80 ditujukan untuk Kontrak Pekerjaan

Bangunan.

Page 18: Etika Bab 6 Kel. 5.pdf

4. Penamaan para pihak beserta orang/badan yang diberi kuasa berbeda di antara Standar-

standar tersebut.

5. Syarat-syarat Kontrak biasanya berisi ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan

kewajiban para pihak secara lengkap, terperinci serta mencerminkan keadilan dan kesatuan

kedudukan para pihak.

6. Hal-hal khusus sehubungan dengan sifat pekerjaan/proyek yang memerlukan pengaturan

dijabarkan dalam Syarat-syarat Khusus.

7. Besaran-besaran yang menyangkut besarnya jaminan ganti rugi, waktu pelaksanaan, waktu

penyerahan lahan, dan lain-lainnya dicantumkan dalam suatu daftar yang disebut

Appendix.

8. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris yang mudah dimengerti.

9. Tidak ada yang memilih Pengadilan (Court). Semuanya memilih Badan Arbitrase.