MAKALAH KEL.6-1

21
Definisi Dan Lingkup Akuntansi Sektor Publik Teori akuntansi secara konvensional dihubungkan dengan akuntansi keuangan. Di inggris menurut The Corporate Report (ASC 1975) dapat disimpulkan bahwa “ corporate report” adalah paket informasi komprehensif yang mendeskripsi aktivitas ekonomi organisasi secara menyeluruh dalam bentuk laporan akuntansi. Laporan ini ditunjukan untuk memuaskan kebutuhan informasi dari pemakai. Di lain pihak, pemakai laporan keuangan berjumlah besar dan keinginannya bervariasi dan berubah. Oleh sebab itu, dirasakan perlu untuk mendefinisikan kebutuhan pemakai informasi laporan keuangan. Definisi akuntansi menurut The Committe on Termonology of The American Institute of Accountants (AICPA) tahun 1941 adalah sebagai berikut : Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi, dan mengumpulkan dalam sebuah cara yang signifikan dan dalam satuan moneter, transaksi dan kejadian yang dalam bagian yang terkecil dari karakter dan mengartikan hasilnya. Sektor publik lingkupnya cukup komplek meliputi multi entitas ekonomi dan legal yang beraneka ragam dengan latar belakangnya. Pengembangan pemahaman karakter sektor publik perlu dilakukan dengan pertimbangan : 1. Perubahan persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintahan di bidang pelayanan umum. 2. Untuk memperbaiki kinerja pemerintah, maka penataan kelembagaan negara, instansi pemerintah entitas ekonomi, dan satuan-satuan kerja publik dilakukan berdasarkan prinsip: transparansi, partisipasi, akuntabilitas , dan standar mutu pelayanan yang prima (exellence service). Teori Akuntansi dan Organisasi Sektor Publik Kelompok organisasi sektor publik dapat dibagi dalam : 1. Pemerintah Pusat 2. Pemerintah Daerah 3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN/BUMD) 4. Badan Umum Non Departemen 5. Yayasan 6. Koperasi 7. Perkumpulan/Asosiasi, seperti organisasi KADIN (Kamar Dagang dan Industri) dan Ikatan Akuntansi Indonesia.

description

SXXZZXZX

Transcript of MAKALAH KEL.6-1

Definisi Dan Lingkup Akuntansi Sektor PublikTeori akuntansi secara konvensional dihubungkan dengan akuntansi keuangan. Di inggris menurut The Corporate Report (ASC 1975) dapat disimpulkan bahwa corporate report adalah paket informasi komprehensif yang mendeskripsi aktivitas ekonomi organisasi secara menyeluruh dalam bentuk laporan akuntansi. Laporan ini ditunjukan untuk memuaskan kebutuhan informasi dari pemakai. Di lain pihak, pemakai laporan keuangan berjumlah besar dan keinginannya bervariasi dan berubah. Oleh sebab itu, dirasakan perlu untuk mendefinisikan kebutuhan pemakai informasi laporan keuangan.Definisi akuntansi menurut The Committe on Termonology of The American Institute of Accountants (AICPA) tahun 1941 adalah sebagai berikut :Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi, dan mengumpulkan dalam sebuah cara yang signifikan dan dalam satuan moneter, transaksi dan kejadian yang dalam bagian yang terkecil dari karakter dan mengartikan hasilnya.Sektor publik lingkupnya cukup komplek meliputi multi entitas ekonomi dan legal yang beraneka ragam dengan latar belakangnya. Pengembangan pemahaman karakter sektor publik perlu dilakukan dengan pertimbangan :1. Perubahan persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintahan di bidang pelayanan umum.2. Untuk memperbaiki kinerja pemerintah, maka penataan kelembagaan negara, instansi pemerintah entitas ekonomi, dan satuan-satuan kerja publik dilakukan berdasarkan prinsip: transparansi, partisipasi, akuntabilitas , dan standar mutu pelayanan yang prima (exellence service).

Teori Akuntansi dan Organisasi Sektor PublikKelompok organisasi sektor publik dapat dibagi dalam :1. Pemerintah Pusat2. Pemerintah Daerah3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN/BUMD)4. Badan Umum Non Departemen5. Yayasan6. Koperasi7. Perkumpulan/Asosiasi, seperti organisasi KADIN (Kamar Dagang dan Industri) dan Ikatan Akuntansi Indonesia.Hubungan akunntasi dan organisasi sektor publik dapat dibedakan sebagai berikut:1. Berorientasi laba (contoh BUMN)Organisasi yang bertujuan memperoleh laba.2. Berorientasi non-laba tipe A (contoh BUMN, Perum, Perjan dan Pemerintah/Lembaga Otonom)Organisasi yang sumber keuanganya diperoleh dari pendapatan penjualan barang dan jasa.3. Berorientasi non-laba tipe B (pemerintah dan organisasi selain no 1 dan 2)Organisasi yang sumber keuanganynya diperoleh dari selain penjualan barang dan jasa.

A. GAMBARAN UMUM PENYAJIAN STANDAR LAPORAN KEUANGAN DI NEGARA LAINAmerika Serikat1. Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan.Sistem penyusunan standar akuntansi keuangan dilakukan dalam kegiatanpembagian kekuasaan antar pemerintah dan profesi sebagai pihak swasta. Standar akuntansi keuangan dibentuk dalam asosiasi profesi, yaitu Govermental Accounting Standard Board.

2. Pengukuran AkuntansiDasar pengukuran biaya maupun pendapatan dilakukan dalam metode historis untuk setiap transaksi. Dengan perluasan konsep aktual secara konstan, batas-batas pengukuran biaya transaksi yang ketat banyak diabaikan.3. Pelaporan KeuanganPelaporan keuangan pemerintah selalu dikembangakn sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah pelaporan sebelumnya pemilikan umum dilakukan.Inggris1. Penyusunan Standar Akuntansi KeuanganDi Inggris, standar akuntansi bersumber pada hukum perusahaan dan profesi, yang disebut Undang-Undang Perusahaan dan Public Sector Accounting Standard Board.2. Pengukuran AkuntansiSecara umum, praktik akuntansi di AS dan di Inggris mirip, namun harus diakui ada berbagi perbedaan penting, antara lain jenis pelaporan keungan yang dihasilkan.3. Pelaporan KeuanganPelaporan keuangan di Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia, selain laporan keuangan konsolidasi kelompok. Perusahaan-perusahaan besar secara bersama-sama juga menyediakan laporan khusus perusahaan induk.Australia 1. Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Pada awalnya, Australia tidak memiliki satndar akuntansi. Namun dengan rekomendasi asosiasi profesi, berbagi standar formal mulai diluncurkan dan diperkuat dengan rancangan undang-undang. Australia Standard Board (ASB) mengembangkan standar-standar akuntansi Australia (AASs), yang merupakan inti proses penyusunan standar akuntansi keuangan di Australia. Kemudian amandemen tahun1984 terhadap Company Act menciptakan Accounting Standard Review Board (ASRB) dimana banyak hal setuju dengan AASs yang diajukan. Namun, pengecualian pada AAS 20 yaitu standar yang berkaitan dengan transaksi valuta asing dan versi yang disahkan ASRB (nomor10120) mengubah cara yang mesti dilakukan perusahaan dalam mencatan keuntungan dan kerugian valuta asing.2. Pengukuran AkuntansiPengukuran akuntansi keuangan di Australia sesuai dengan kebiasaan aliran Anglo. Perbedaan praktik aliran Anglo adalan perusahaan-perusahaan Australia diberi pilihan untuk menilai aset non-lancar. Tambahan nilai setelah revaluasi dialokasi ke perkiraan asset revaluation reserve. Keuntungan revaluasi tidak boleh dimasukan dalam laba operasi.3. Pelaporan KeuanganDengan terbatasnya sumber daya pelaksana, pelaporan akuntansi keuangan di Australia relatif lebih bebas.B. BASIS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKBasis Kas (Cash Basis)Adalah mengakui dan mencatat transaksi keuangan pada saat kas diterima atau dibayarkan. Fokus pengukuran pada saldo kas dan perubahan saldo kas, dengan cara membedakan antara kas yang diterima dan kas yang dikeluarkan. Lingkup akuntansi berbasis kas ini meliputi saldo kas, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.Karakteristik basis kas adalah sebagai berikut:1. Mengukur aliran sumber kas2. Transaksi keuangan diakui pada saat uang diterima/dibayarkan.3. Menunjukan ketaatan pada batas anggaran belanja (Spending Limit) dan pada pengaturan lain.4. Mengghasilkan laporan yang kurang komprehensif bagi pengambil keputusan.

Jenis Penerimaan kas, meliputi:1. Penerimaan transaksi reciprocala) Penjualan barang dan jasa.b) Kas yang timbul dari penjualan aktiva atau investasi.2. Penerimaan transaksi non-reciprocala) Peneriamaan pajak.b) Penerbitan uang beredar.c) Hibah,bantuan dan sumbangan.3. Financing inflowsa) Penerimaan bunga.b) Pinjaman.4. Kontribusi pemilik5. Penerimaan custodial.Jenis pengeluaran kas meliputi:1. Pembayaran transaksi reciprocala) Pembelian barang dan jasab) Akuisisi atau pembangunan aktivac) Investasi pada entitas lain (baik berupa pinjaman maupun tambahan modal)2. Pembayaran transaksi no-reciprocala) Transfer dana dari pemerintahb) Hibah, bantuan dan sumbangan3. Financing outlawsa) Penerimaan bungab) Pelunasan hutangc) Pembayaran custodialManfaat dasar kas:1. Laporan keuangana) Menunjukkan posisi laporan keuangan pada tanggal neraca dan juga dapat menunjukan secara detil setiap penerimaan dan pengeluaran selama periode pelaporan.b) Menunjukan sumber daya, alokasi dan penggunaan setiap sumber daya tersebut.2. Perspektif historisa) Secara historis, APBN dapat disusun berdasarkan kas.b) Kurang efektif menunjukan pengaruh transaksi kas pada pelaporan di luar periode.3. Kesesuaian dengan anggarana) Sebagai perbandingan antar anggaran dan realisasinya, yang dapat menunjukan akuntabilitas pemerintah.b) Alat untuk memonitor pembelanjaan yang dilakukan pemerintah.4. Karakteristik kualitatifa) Prinsip dasar kas lebih mudah dimengerti dan dijelaskan.b) Informasi dasar kas mempunyai nilai tinggi dalam karakteristik kualitatif, karena aliran kas seragam dapat menunjukan tingkat reliabilitas dan komparabilitasnya tinggi.c) Pelaporan lebih tepat waktu dan penyusunan informasi ke dalam laporan keuangan relatif mudah dengan dasar kas.5. Biayaa) Biaya rendahb) Tidak memerlukan keahlian akuntansi yang tinggi..Keterbatasan dasar kas:1. Informasi yang lebih kompleks tidak dapat disediakan oleh akuntansi dasar kas.2. Informasi dasar kas kurang relevan bagi para pengambil keputusan, karena dasar kas hanya berfokus pada aliran kas dan mengabaikan aliran sumberdaya lainya.3. Akuntansi dasar kas tidak dapat memberikan informasi modal (aktiva) secara akurat.4. Publik mempunyai keterbatasan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas penggunaan sumber daya. Informasi kas berarti pemerintah mempertanggung jawabkan kas yang digunakan, tetapi tidak disebutkan pertanggungjawaban manajemen atas aktiva dan kewajiban.Basis Modifikasi Kas (Modified Cash Basis)Karakteristik Basis Modifikasi Kas sebagai berikut:1. Pembukuan masih dibuka pada akhir periode dengan ditambah suatu jangka waktu tertentu setelah tahun buku.2. Penerimaan dan pengeluaran yang terjadi selama periode perpanjangan tersebut, berasal dari transaksi sebelumnya, diakui sebagai pendapatan dan pengeluaran dari tahun fiskal sebelumnya.3. Arus kas pada awal periode pelaporan, yang telah dipertanggungjawabkan pada periode sebelumnya dikurangkan dari aliran kas pada periode saat ini.Basis Modifikasi Akrual (Modified Acrual Basis)Pada dasar modifikasi akrual, mengakui transaksi pada saat kejadian transaksi tersebut. Perbedaan utama dengan dasar akrual : pada basis modifikasi akrual, aktiva berwujud dibebankan pada saat pembelian. Elemen yang diakui adalah aktiva keuangan, kewajiban ,utang/aktiva keuangan netto, pendapatan dan pengeluaran modifikasi akrual.Karakteristik basis modifikasi akrual adalah sebagai berikut:1. Transaksi diakui pada saat transaksi terjadi2. Aset fisik dibiyarkan (expensed) pada waktu pembelian3. Seluruh aset dan kewajiban lainya diakui seperti dasar akrualElemen-elemen basis modifikasi akrual:1. Aktiva KeuanganMemahami dan menilai sumber keuangan dibandingkan dengan kewajiban di masa depan operasi.2. KewajibanKunci indikator untuk pembayaran kewajiban.3. Net dept Kunci indikator untuk kewajiban dan sumber daya untuk operasi masa depan.4. PendapatanMemberikan informasi mengenai pendapatan5. ExpenditureMenilai kemampuan dalam mendapatkan dana.Basis Akrual (Acrual Basis )Akuntansi dasar akrual berfokus pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya pada suatu entitas.Elemen dasar akrual ini adalah:1. Aktiva a) Basis akrual mengakui semua aktiva pada saat transaksi dilakukan.b) Variasi aktiva diakui oleh pemerintah.2. KewajibanBasis akrual mengakui kewajiban untuk memperoleh barang dan jasa yang didapatkan akhir periode.3. Net WorthBasis akrual menghasilkan laporan posisi keuangan untuk memperlihatkan informasi tentang aktiva dan kewajiban.4. Pendapatana) Pendapatan berasal dari pajak dan penjualan barang dan jasa.b) Pendapatan tidak memasukan perpindahan keuangan dan custodial receipts (penerimaan hibah)5. Expendituresa) Kewajiban memasukan harga pembelian barang dan jasa, transfer timbal balik pemerintah, dana, kontribusi dan sumbangan.b) Kewajiban tidak memasukan akuisisi atau kontruksi dari fisik aset, pembayaran kembali hutang, pinjaman, moda pemberian dan custodial payment.c) Semua kos aktiva diakui sebagai aktiva pada saat pembelian.Manfaat dasar akrualFungsi Laporan Keuangan bagi pemakai (masyarakat);1. Memperlihatkan tingkat akuntabilitas pemerintah dalam mengelola sumber daya.2. Memperlihatkan tingkat akuntabilitas dalam mengelola seluruh aktiva dan kewajiban yang dikui dalam laporan keuangan.3. Memperlihatkan bagaimana pemerintah dalam mengelola aktivitas keuangan, kewajiban dan membuat komitmen.4. Memperlihatkan keuangan pemerintah5. Untuk menilai kinerja atu prestasi pemerintah.Fungsi Laporan Keuangan berbasis akrual bagi pemakai (pemerintah):1. Sebagai informasi secara keseluruhan posisi keuangan dan secara detil informasi di dalam aktiva dan kewajiban untuk:a) Mengambil keputusan untuk kemungkinan pelayanan yang diberikan.b) Memperlihatkan akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat bagaimana mengelola aktiva dan kewajiban.c) Melakukan perencanaan untuk pendanaan atas aktiva dan aktiva pengganti.d) Melakukan perencanaan pembayaran kembali, atau pelunasan kewajiban, mengelola posisi kas dan keperluan keuangan.2. Untuk menilai keputusan yang dibuat tahun lalu dalam mengelola keuangan, dan menjadikan pedoman untuk keputusan di masa akan datang.3. Memutuskan bagaimana cara untuk melakukan efisiensi terhadap asset, pengendalian kewajiban dan membuat laporan.4. Basis akrual memungkinkan organisasi untuk mencatat dengan lengkap mengenai aset dan kewajiban.

C. UNIT PELAPORAN Teori unit pelaporan :1. Teori kepemilikanTeori ini hanya melihat batas organisasi kepemilikan, oleh karena itu unit pelaporannya hanya untuk pemilik. Tetapi ini dibantah dengan pandangan kepemilikan yang luas dalam teori dan praktek untuk perusahaan umum. Dalam kasus ini, rekening berasal dari pemegang saham dan neraca adalah pernyataan posisi keuangan pemegang saham begitu juga untuk laporan laba rugi. Persamaan akuntansinya adalah:Kekayaan hutang = Ekuitas Pemegang Saham

2. Teori kesatuanPandangan teori ini adalah berasosiasi pelaporan kesatuan unit organisasi yang terdiri dari kelompok individu. Teori ini berpandangan bahwa laporan perusahaan harus menggambarkan contoh yang baik dan pelaporanya secara bersamaan menggambarkan kesatuan yang berasal dari insvestor, pinjaman kreditur, karyawan, nasehat analis, hubungan bisnis, pemerintah dan publik. Persamaan akuntansi dalam pandangan teori kesatuan adalah:Aktiva=Kewajiban3. Teori pendanaanTeori ini dikembangkan oleh Vatter (1974) dalam lingkup bisnis, dengan meneliti kelemahan teori kepemilikan dan teori kesatuan: pertama, pandangan saham sebagai dagangan. Kedua, pandangan kesatuan nmempertanyakan bagaimana definisi kesatuan. Teori pendanaan menawarkan pelaporan pembukuan yang fleksibel untuk mendefinisi inti pelaporan yang sangat diperlukan.4. Teori pemerintahanTeori ini menyimpang dari teori menyimpang dari teori pendanaan yang melihat bahwa organisasi tidak hanya dalam batas obligasi, tetapi juga sebagai suatu pusat pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggung jawaban dikendalikan oleh manajer dan masing-masing manajer bertanggung jawab terhadap unit kerjanya. Teori ini merupakan variasi teori pendanaan yang memandang organisasi bukanlah sebagai serangkaian dana, tetapi serangkaian dari pusat pertanggung jawaban. Setiap pusat kendali tanggungjawab dibawahi oleh seorang manajer dan tiap manajer bertanggungjawab atas prestasi dari unitnya.D. PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIKTujuan Pelaporan Keuangan Sektor PublikMenurut public Sector Committee IFAC, tujuan pelaporan keuangan sektor publik dapat dipilih dalam :1. Tujuan secara umuma. Memberikan informasi yang bermanfaatb. Memenuhi kebutuhan pemakai

2. Tujuan secara khususa. Mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui secara umum.b. Mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan kontrak keuangan yang telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).c. Menyediakan informasi tentang sumber daya alokasi dan penggunaan sumber daya keuangand. Menyediakan informasi tentang cara organisasi sektor publik membiayai aktivitas dan memenuhi kebutuhan uang kas.e. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan manajemen dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi komitmen dan kewajibannya.f. Menyediakan informasi tentang kondisi keuangan dan perubahannya organisasi sektor publik.g. Menyediakan informasi untuk mengevaluasi performansi organisasi sektor publik terutama yang terkait dengan biaya operasi efisiensi dan pencapaian target.Pemakai dan kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor publikAdapun pemakai laporan keuangan sektor publik adalah sebagai berikut :1. Legislatif dan manajemen sektor publik2. Masyarakat3. Investor dan kreditor4. Institusi internasional5. Pengamat6. Aparat sektor publikKomponen Komponen Laporan Keuangan Sektor PublikDidalam International Public Sector Accounting Standard (IPSAS), komponen pelaporan keuangan sebagai berikut :a) Laporan Posisi Keuanganb) Laporan Kinerja Keuanganc) Laporan Perubahan dalam Aktiva Neto atau Ekuitasd) Laporan Arus Kase) Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan Keuangan

Komponen yang terdaftar berpedoman dengan berbagai nama dalam suatu yurisdiksi ataupun antar yurisdiksi. Laporan posisi keuangan dapat dinamakan sebagai neraca atau laporan aktiva dan kewajiban. Laporan kinerja keuangan dapat berbentuk antara lain : laporan pendapatan dan biaya, laporan laba rugi, laporan operasi, laporan surplus atau defisit atau laporan keuntungan dan kerugian. Bagi entitas nirlaba, catatan atas laporan kinerja keuangan dapat berupa, antar lain :1) Laporan pencapaian sasaran, program, dan target2) Realisasi versus anggaran3) Kinerja non keuangan.Asumsi Dasar : Dasar AkrualBerdasarkan penelitian PPA FE UGM (2000), praktik pencatatan dasar kas saat ini mempunyai berbagai kelemahan antara lain :1. Tidak ada informasi aset dan kewajiban ( selain dari pinjaman).2. Informasi tidak reliabel, tidak diaudit3. Lambatnya pembuatan laporan.4. Rekening formal pemerintah : tidak mampu melaporkan aktiva dan kewajiban pemerintah secara penuh, acapkali melaporkan modal sebagai pendapatan (sebagai contoh pos- pos yang merupakan pos modal diakui sebagai pendapatan).5. Fokus pada lebih banyak pada kas dan arus kas, dari pada budgeting, akuntansi, atau manajemen fiskal, serta sumber sumber lain yang merupakan pengendalian.Dalam penelitian tersebut direkomendasi agar pencatatan dan pelaporan pemerintah dilakukan reorientasi ke akrual. Pertimbangannya :Manfaat perubahan Basis Kas ke Basis AkrualUntuk mencapai tujuannya, laporan keuangan pemerintah disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan akrual akan memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasi kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah menyediakan jenis transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.Karakteristik Kualitatif Laporan KeuanganTerdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu :1. Dapat dipahamiKualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan pemerintah adalah kemudahannya untuk segera dipahami pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsi memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi komleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan pemerintah, tidak dapat dipublikasikan apabila tidak dapat dipahami oleh pemakai tertentu.2. RelevanAgar bermanfaat, informasi harus relevan untuk proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan.Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (conformity) berkaitan satu sama lain, misalnya : informasi struktur dan besarnya manfaat aktiva yang dimiliki, ketika meramalkan kemampuan untuk memperoleh manfaat di masa depan. Informasi yang smaa juga berperan dalam memberikan penegasan (conformaty role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya, tentang bagaimana struktur keuangan entitas pemerintah yang lalu dapat dijadikan dasar kebijakan yang mengarah ke lebih ekonomis dan efisien di masa yang akan datang.Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan, dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan entitas untuk memenuhi komitmennnya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan menampilkan informasi transaksi masa lalu.3. Materialitas Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materalitasnya. Hakikat informasi saja kadang kadang cukup untuk menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan segmen tanpa mempertimbangkan materialitas, dapat mempengaruhi akurasi resiko dan peluang. Baik hakekat maupun materialitas selalu dipandang penting, misalnya penentuan keukupan jumlah serta kategori persediaan harus memperhitungkan faktor materialitas, agar batas aman tidak diabaikan dan aspek praktis logistik dapat dilakukan.Materialitas merupakan informasi yang harus disajikan secara tepat, sebab kesalahan saji akan menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan. Kesalahan saji dapat berupa kelalaian dalam mencerminkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Sehingga materialitas lebih merupakan ambang batas pengukuran infromasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.4. KeandalanInformasi andal (reliable) adalah bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur ( faithful representation).Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntunan dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi entitas untuk mengakui jumlah seluruh tuntunan tersebut dalam laporan posisi keuangan.a. Penyajian jujurAgar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Laporan posisi keuangan harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas entitas pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi merupakan kesulitas mengidentifikasi transaksi dilaporkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi merupakan kesulitas mengidentifikasi transaksi yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut. dalam kasus tersebut, pengukuran dampak keuangan dari suatu pos sangat tidak pasti. Sehingga entitaspada umumnya tidak mengakuinya dalam laporan keuangan. Misalnya, dalam kegiatan usahanya, entitas dapat menghasilkan goodwill, tetapi lazimnya sulit untuk mengidentifikasi atau mengukur goodwill secara handal.b. Substansi mengungguli bentukJika informasi dimaksudkan untuk mnyajikan secara jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau perstiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.c. NetralitasInformasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.d. Pertimbangan sehatPenyusunan laporan keuangan adakalnya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat aktiva tetap, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudance) dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau pendapatan tidak dapat dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau biaya tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan, dan sengaja menetapkan aktiva atau pendapatan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau biaya yang lebih tinggi , sehingga laporan keuangan pemerintah menjadi tak netral, dan tidak memiliki kualitas andal.e. KelengkapanAgar dapat diandalkan, informasi laporan keuangan harus lengkap dengan mempertimbangkan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan.5. Dapat diperbandingkanPemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) neraca dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun laporan keuangan harus dilakukan secara konsistenImplikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dlaam sebuah entitas dari satu periode ke periode dalam entitas yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan pemerintah, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas, membantu pencapaian daya banding.Kebutuhan terhadap daya banding jangan dipengaruhi dengan keseragaman semata mata dan tidak menjadi hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi pemerintah yang lebih baik. Entitas tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak selaras engan karakteritik kualitatif relevansi dari keandalan. Entitas juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal.Berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka entitas perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Kendali laporan keuangana) Tepat waktuJika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi kenadalan informasi. Sebalinya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi kecepatan dalam pengambilan keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kecepatan dalam pengambilan keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.b) Penyajian WajarLaporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Meskipun kerangka dasar ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut, penerapan karakteristik kualitatif dan standar akuntansi keuangan yang seusia biasanya menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan apa yang pada umumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar dari atau menyajikan dengan wajar informasi dari kejadian aatau peristiwa keuangan yang sebenarnya.

E. KONTROVERSI TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKKonflik yang muncl pertama adalah konflik antara Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah (SKPD) yang diterbitkan oleh BAKUN dan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik yang berorientasi ke Internasional Public Sector Accounting Standard. 1. Standard Akuntansi Keuangan Pemerintah (BAKUN)a) Dasar HukumAkuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah harus menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan antara lain:1. UUD RI khususnya yang mengatur mengenai keuangan negara1. UU Perbendaharaan Indonesia (UUPI)1. UU APBN1. Peraturan perundang- undangan yang mengatur tentang pemerintah daerah1. Peraturan perundang- undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah1. Keputusan Presiden (Keppres) tentang pelaksanaan APBN1. Peraturan perundang- undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan daerahb) Tujuan dan PerananKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuamgan pemerintah digunakan acuan bagi:1. Penyusunan standar akuntansi keuangan pemerintah dalam pelaksanaan tugasnya1. Penyusunan laporan keuangan pemerintah untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan pemerintah1. Aparat pengawasan fungsional yang mempunyai tugas untuk mengawasi laporan keuangan pemrintah dalam memberikan pendapat atas lpaoran keuangan pemerintah1. Para pemakai untuk menafsirkan informasiyang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah yang telah disusun sesuai denagna Standar Keuangan Pemerintah c) Kerangka DasarPenysunan Laporan Keuangan Pemerintah terdiri dari:a. UPSAKP No.1 Standar Umum Penyajian Laporan Keuangan PemerintahTujuannya adalah mengatur pengungkapan informasi keuangan dan susunan laporan keuanan pemerintah.b. UPSAKP No.2 Standar Akuntansi AnggaranTujuannya adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk anggaran. Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengolahan pendapatan, belanja, dan pembiiayaan. Anggaran terdiri dari anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan.c. UPSAKP No.3 Standar Akuntansi AsetTujuannya adalah mengatur perlakuan akuntansi atas aset pemerintahan. Aset terdiri dari Aset lancar, Investasi Permanen, Aset Tetap dan Aset Lainnya.d. UPSAKP No.4 Standar Akuntansi HutangTujuannya adalah mengatur perlakuan akuntansi hutang. Hutang yang dibukukuan dbatasi pada kewajiaban yang berasal dari pinjaman pemerintah dan kewajiban pemerintah yang berasal dari penerimaan perhitungan pihak ketiga.e. UPSAKP No.5 Standar Akuntansi Ekuitas DanaTujuannya adalah mengatur perlakuan akuntansi ekuitas dana.f. UPSAKP No.6 Koreksi Periode SebelumnyaTerdiri dari kesalahan dan perubahan akuntansi. Kesalahan dalam laporan keuangan dapat diakibatkan olehkesalahan matematis, kesalahan penerapan standar akuntansi, kesalahan penggunaan fakta- fakta yang ada.g. UPSAKP No.7 Standar Laporan Arus/ Aliran KasTujuannya adalah memberikan informasi mengenai sumber dan penggunaan kas dan setar kas pemerintah, serta menjelaskan perubahan kas dan setara kas pemerintah selama suatu periode akuntansi.h. Laporan arus/ aliran kas harus disusun sesuai dengan persyaratan standar ini dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk suatu periode akuntansi.2. Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publlik (SAKSP)Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) dikeluarkan oleh Kompartemen Akuntan Sektor Publik Ikatan Akuntan Indonesia dan merupakan dasar yang diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan sektor publik. Penjelasan mengenai Exposure Draft sebagai berikut:a) SAKSP 1 Penyajian Laporan KeuanganTujuan standar mengambarkan cara penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik, antar periode maupun antar entitas. Standar ini harus diterapkan dalam penyajian seluruh laporan keuangan untuk tujuan umum yang disiapkan dan disajikan dengan akuntansi dasar akrual sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik. Adapun isi dan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP 1), sebagai berikut:a. TUJUAN LAPORAN KEUANGANb. TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN c. KOMPONEN- KOMPONEN LAPORAN KEUANGANd. PERTIMBANGAN KESELURUHANe. Penyajian Wajar dan Ketaatan dengan satandar Akuntansi Keuangan Sektor Publikf. Kebijakan Akuntansig. Kelangsungan Usahah. STRUKTUR DAN ISIi. Pendahuluanj. Laporan Posisi Keuangank. Laporan Kinerja Keuanganl. Perubahan dalam Aktiva/ Ekuitas Nettom. Laporan Arus Kasn. Catatan Atas Laporan Keuangano. Struktur p. Penyajian Kebijakan- kebijakan Akuntansiq. Pengungkapan Lainnyar. Persyaratan Lainnyas. PERSYARATAN MASA TRANSISI b) SAKSP 2 Laporan Arus KasSuatu entitas yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan akuntansi dasar akrual harus menyusun laporan arus kas seuai dengan persyaratan standar tersebut dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian itegral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Adapun isi dari SAKSP 2, sebaga berikut:a. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KASb. PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIc. PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI DAN AKTIVITAS PENDANAANd. PELPORAN ARUS KAS ATAS DASAR ARUS KAS NETTOe. ARUS KAS MATA UANG ASINGf. POS LUAR BIASg. BUNGA DAN DEVIDENh. PAJAK TERHADAP SURPLUS NETTOi. INVESTASI DALAM ENTITAS KENDALIAN, ASOSIASI DAN JOINT VENTURESj. PEROLEHAN DAN PELEPASAN ENTITAS KENDALIAN DAN UNIT OPERASI LAINNYAk. TRANSAKSI BUKAN KASl. KOMPONEN KAS DAN SETARA KASm. PENGNGKAPAN LAIINYAc) SAKSP 3 Surplus Atau Defisit Netto Untuk Periode Berjalan Kesalahan Mendasar Dan Perubahan Kebijakan AkuntansiTujuannya untuk menjelaskan penggolongan, pengungkapan dan perlakuan akuntansi atau pos tertentu dalam laporan keuangan sehingga seluruh entitas dapat menyusun dan menyajikan pos ini berdasarkan pada suatu basis yang konsisten. Standar ini juga menetapkan perlakuan akuntansi untuk perubahan estimasi akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi dan perlakuan akuntansi atas kesalahan yang mendasar. Adapun isi dari SAKSP 3, sebagai berikut:a. SURPLUS ATAU DEFISIT NETTO SELAMA PERIODE b. KESALAHAN MENDASARc. PERUBAHAN DALAM KEBIJAKAN AKUNTANSId) SAKSP 4 dampak Perubahan Kurs Mata Uang AsingStandar ini tidak mengatur akuntansi akuntansi lindung nilai (bedge) untuk pos mata uang aing. Karena , entitas dapat menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang relevan mengatur akuntansi lindung nilai. Adapun isi dari SAKSP 4, sebagai berikut:a. TRANSAKSI MATA UANG ASINGb. LAPORAN KEUANGAN DARI KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI c. SELURUH PERUBAHAN DALAM KURS MATA UANG ASINGd. PENGUNGKAPANe. PERSYARATAN MASA TRNSISIe) SAKSP 5 Kos PinjamanStandar ini tidak berhubungan dengan kos aktual atau kos taksiran atas aktiva atau ekuitas netto.Adapun isi SAKSP 5, sebagai berikut:a. KOS PINJAMAN- PELAKUAN WAJIBb. KOS PINJAMAN- PERLAKUAN ALTRNATIFYANG DIIJINKANc. PERSYARATAN MASA TRANSISIf) SAKSP 6 Laporan Keuangan Konsolidasi dan Akuntansi Untuk Entitas KendalianMenetapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi, dan akuntansi untuk entitas kendalian dalam hal laporan keuangan terpisah dari entitas pengendali. SAKSP 6 Mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi dan Akuntansi untuk Entitas Kendalian berisi tentang:a. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIb. RUANG LINGKUP LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIc. PROSEDUR KONSOLIDASId. AKUNTANSI UNTUK ENTITAS PENGENDALI DALAM LAPORAN KEUANGAN TERPISAH DARI ENTITAS KENDALIANe. PENGUNGKAPANf. PERSYARATAN MASA TRANSISIg) SAKSP 7 Akuntansi Untuk Investasi Dalam AsosiasiMenyediakan dasar perlakuan akuntansi untuk partisipasi kepemilikan dalam asosiasi. Standar ini hanya di aplikasi pada investasi pada struktur ekuitas formal. Suatu struktur ekuitas formal adalah modal saham atau bentuk setara dari modal gabungan, seperti unit sebuah perwalian properti, namun dapat juga meliputi struktur ekuitas yang partisipasi investornya dapat diukur dengan andal. Adapun isi SAKSP 7, antara lain:a. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI b. LAPORAN KEUANGAN TERPISAH DARI INVESTORc. PENERAPAN METODE EKUITASd. KERUGIAN AKIBAT KERUSAKANe. PAJAK PENGHASILANf. KONTIJENSIg. PENGUNGKAPANh) SAKSP 8 Pelaporan Keuangan Mengenai Partisipasi Dalam Joint VentureStandar ini menyediakan dasar akuntansi untuk partisipasi dalam joint venture. Standar ini diaplikasi pada seluruh entitas sektor publik selain dari Badan Usaha Milik Negara/ Daerah. Adapun isi dari SAKSP 8 ini adalah sebagai berikut:a. PENGENDALIAN BERSAMA OPERASIb. PENGENDALIAN BERSAMA AKTIVAc. PENGENDALIAN BERSAMA ENTITASd. TRANSAKSI ANTARA VENTURER DAN JOINT VENTUREe. PELAPORAN PARTISIPASI DALAM SUATU JOINT VENTURE DALAM LAPORAN KEUANGAN INVESTORf. LAPORAN KEUANGAN INVESTORg. OPERATOR/JJOINT VENTUREh. PENGUNGKAPANi. MASA TRANSISITerdapat tiga item konflik, antara lain:1. Standar Seting BodyKontroversi Standar Setting BodySTANDARIAI-KASPBAKUN

1. Aspirasi1. Alasan

1. Pandangan terhadap BAKUN1. Pandangan terhadap IAI1. PemecahanIAIModel SAK antar IAI dan BAPPEPAM sudah berhasil sesuai dengan USA, UK, dan NZTidak independen, merugikan transparasi kepentingan nasional hilang

Pemerintah (Presiden) dengan MENKEU pemegang hak veto, pelaksanaan komite beranggota invest partiesBAKUNPelaksanaan model Afrika Selatan pekerjaan sejak 1996

Milik pemerintah beda swasta- publik

2. Accrual Base vs Cash BaseKontraversi Dasar Pencatatan dan PelaporanSTANDARIAI-KASPBAKUN

1. Aspirasi1. Alasan

1. Pandangan terhadap BAKUN

1. Pandangan terhadap IAI

1. Pemecahan accrualTrend dunia, Harmonis swasta- publik, Benchmark technologyTidak sesuai trend dunia, Kelemahan current practies, Tidak harmonis

Accrual, Pencatatan dengan cash basic dan pelaporan penuh dengan accrual, SDM BAKUN siap full accrual practies in five yearsCash ICW, Sesuai SDM, Current practies

Tidak cocok untuk Indonesia, SDM tidak siap, Tidak perlu harmonis

3. Kontraversi StandardSTANDARIAI-KASPBAKUN

1. Produk Standar1. Orientasi1. Alasan

1. Pandangan terhadap orientasi IAI1. Pandangan terhadap orientasi BAKUN

1. Pemecahan SAKSIPSAS, GFS 2000Globalisasi, Acceptability of Reporting Sesuai SAK dan SPAP

Tidak sesuai trend dunia, sulit dikembangkan, L/K tidak berterima globalPengawinan IPSAS, PP 105, dan SAKPSAKPGFS 1995/1996SDM, Cash Basic, Current Practies

Terlalu rumit, Tidak relitas, Terlalu historis