ETIKA

54
Ferly David, M.Si. Trias Mahmudiono, S.KM, MPH

description

ETIKA. Ferly David, M.Si. Trias Mahmudiono, S.KM, MPH. Apa Itu Etika?. Definisi Etika:. Etika sebagai filsafat moral. Etika = Pemikiran kritis dan mendasar mengenai ajaran-ajaran moral atau Etika sbg Ilmu ttg moralitas. Pengertian Etika. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ETIKA

Page 1: ETIKA

Ferly David, M.Si.

Trias Mahmudiono, S.KM, MPH

Page 2: ETIKA

Apa Itu Etika?

Page 3: ETIKA

Definisi Etika:• Etika sebagai

filsafat moral.• Etika = Pemikiran

kritis dan mendasar mengenai ajaran-ajaran moral atau

• Etika sbg Ilmu ttg moralitas.

Page 4: ETIKA

Pengertian Etika

Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat

Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”

Page 5: ETIKA

• Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ adat istiadat/ kebiasaan yang baik

• Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya

Page 6: ETIKA

• Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.

• Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.

• Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.

Page 7: ETIKA

• Objek materia – manusia,

objek forma –tindakan manusia

• Etika berisi norma dan nilai- nilai yg digunakan dlm kehidupan sehari -hari

Page 8: ETIKA

Asas- Asas Etika • Benefincence

Kewajiban untuk berbuat baik

• Norma leficence

Tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain

• Respect for reason and justice

Menghormati manusia dan keadilan

Page 9: ETIKA

Jenis Etika1. Etika Deskriptip Membahas tingkah laku secara cermat,

untuk memberi tanggapan moral yang telah diterima dan digunakan. (suatu perbuatan yg dianggap betul/benar dilakukan berdasarkan kesadaran moral))

2.Etika Normatif Membahas tingkah laku manusia untuk

menetapkan kaidah, norma utk perbuatan baik -buruk

Page 10: ETIKA

3.Etika individu : membahas tingkah laku berkaitan dg kewajiban manusia dan sikap terhadap dirinya sendiri

4.Etika sosial : membahas tingkah laku dan perbuatan manusia dalam hubungannya dg manusia lain di masyarakat

5.Etika terapan : membahas etika dalam profesi tertentu. etika guru, etika politik. etika kedokteran

6.Meta etika; membahas logika khusus dari ucapan-ucapan etis.

Page 11: ETIKA

TEORI ETIKA LINGKUNGAN JOHAN GALTUNG

• Etika Egosentris yg baik/buruk bagi individu adalah baik/buruk bagi masyarakat• Etika Homosentris baik/buruk berdasarkan tujuan dari

tindakan utk dilakukan semakin banyak orang

• Etika Ekosentris Baik/buruk di lingkungan masyarakat, baik

/buruk bagi dirinya

Page 12: ETIKA

SISTEM PENILAIAN DLM ETIKA

• Tingkat pertama

Sebelum lahir jadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam kata hati, nilai

• Tingkat ke 2

Sesudahnya sudah berupa perbuatan nyata/pekerti

• Tingkat ke 3

Akibat atau hasil dari perbuatan itu baik atau buruk

Page 13: ETIKA

Perbuatan Baik – Tidak Baik

• Sebelum berbuat masih berbentuk kata hati, niat, karsa , kehendak, kemauan , wil yg akan direalisasi oleh perbuatan.

• Ada 4 variabel perbuatan

1) Tujuan baik, cara mencapainya tidak baik

2) Tujuan tidak baik, cara mencapai baik

3) Tujuan tidak baik, cara mencapai tidak baik

4) Tujuan baik, cara mencapai juga baik

Page 14: ETIKA

Kemauan Baik (Good Will)

• Tak ada yg disebut baik, kecuali kemauan baik• Good will menurut Kant

a) kemauan baik itu, hendaknya dilandasi

oleh kebajikan dengan tujuan untuk

mencapai kebahagiaan hidup

b) Kemauan baik itu, merupakan satu kesatuan

yg baik, meskipun ia berdiri sendiri.

Konsekuensi dr suatu perbuatan yg baik,

ialah hasilnya juga menuju kepada hasil yang

baik.

Page 15: ETIKA

Etika ≠ Moral

• Dalam bahasa sehari-hari, etika sering disamakan dengan moral.

Memukul seorang perempuan, tidak beretika atau tidak bermoral ?

Page 16: ETIKA

Definisi Moral:• Moral = Ajaran

tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya bisa menjadi baik.

Page 17: ETIKA

Contoh Moral• Contoh Moral: aturan & hukum agama, hukum adat, wejangan tradisi leluhur, nasehat orang tua, ajaran ideologi, dll.

• Sumber moral: tradisi, adat, agama, ideologi negara, dll.

Page 18: ETIKA

Dasar Kata yang Sama

• Kata yang dasarnya sama dengan Etika, tetapi berbeda artinya yaitu:

Ethos & Etis

• Kata yang dasarnya sama dengan moral, tetapi berbeda artinya yaitu:

Amoral & Immoral

Page 19: ETIKA

• Ethos = Sikap dasar, ciri-ciri dan pandangan penilaian seseorang atau sekelompok orang, terhadap suatu kegiatan tertentu.

Misalnya: Ethos Kerja•Bagaimana sikap terhadap kerja (giat atau malas-malasan)•Bagaimana pandangan terhadap kerja (beban atau aktualisasi diri)•Bagaimana penilaian terhadap kerja (kutukan atau anugerah)

Page 20: ETIKA

• Etis = Tindakan yang berhubungan dengan tanggungjawab moral.

• Misalnya: Perbuatannya tidak etis atau perbuatannya etis.

Page 21: ETIKA

Amoral

• Awalan a berarti = tidak.

• Amoral berarti tindakan yang tidak berhubungan dengan konteks moral atau tidak berhubungan dengan kebaikan atau kejahatan (tindakan yang netral atau non-moral).

• Misalnya: berjalan.

Page 22: ETIKA

Immoral:

Immoral adalah tindakan yang bertentangan dengan moralitas atau tindakan yang melawan ajaran moral.Anak ini melakukan

tindakan yang immoral

Page 23: ETIKA

Amoral atau Immoral?

EGOIS … Duduk ….

Page 24: ETIKA

Hubungan Etika & Moral

• Etika dipakai untuk yang umum/ konseptual/ prinsipal.

• Dan moral dipakai untuk yang lebih khusus/ spesifik/ praktis. Misalnya: Soal

Perceraian

Page 25: ETIKA

Prinsip Perkawinan adalah: Kesetiaan

Boleh Bercerai

Tidak Boleh Bercerai

Wilayah Etika

Wilayah Moral

Page 26: ETIKA

Moral: Bersifat perintah langsung

Etika: Bersifat kecakapan teoritis

Seperti Petunjuk Perjalanan

Seperti Peta Wilayah

Perbedaan Etika dan Moral

Page 27: ETIKA

Moral: Bersifat perintah langsung

Etika: Bersifat kecakapan teoritis

Seperti Buku Manual

Seperti Buku Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Etika dan Moral

Page 28: ETIKA

Etika Dan Agama

• Etika tidak mengantikan agama dan tidak bertentangan dengan agama.

• Etika bahkan diperlukan oleh agama.

Page 29: ETIKA

Etika Dan Agama

• Agama tidak hanya memberi petunjuk moral, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip etis.

Page 30: ETIKA

Mengapa Etika diperlukan Agama

1. Orang beragama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia ingin mengerti mengapa Tuhan “memerintahkan” ia berbuat itu dan itu.

Page 31: ETIKA

Mengapa Etika diperlukan Agama

2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu agama mengijinkan interpretasi yang berbeda dan bahkan saling bertentangan

Page 32: ETIKA

Mengapa Etika diperlukan Agama

3.Bagaimana agama harus bersikap terhadap masalah moral yang tidak disinggung dalam wahyunya, Misalnya soal aborsi?.

Page 33: ETIKA

Mengapa Etika diperlukan Agama

4.Etika memungkinkan dialog antar agama. Etika dapat menjadi dasar bagi kerjasama agama.

Page 34: ETIKA

Mengapa Etika diperlukan Agama

5. Etika memungkinkan dialog antar agama dengan pandangan-pandangan dunia

Page 35: ETIKA

• Etika bukan ajaran moral juga bukan tambahan ajaran moral.

• Etika tidak langsung membuat manusia menjadi baik. Itu tugas ajaran moral.

Page 36: ETIKA

• Etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas

Page 37: ETIKA

Fungsi Etika• Orientasi kritis

diperlukan karena kita dihadapkan dengan pluralisme moral.

• Jika tidak memiliki orientasi kritis, maka kita akan bingung seperti cerita “Nasrudin yang mau menjual keledai”.

Page 38: ETIKA

• Membuat mahasiswa menjadi lebih kritis

Page 39: ETIKA

Kritis terhadap Lembaga-lembaga Masyarakat: Orang tua, agama, negara dll

Page 40: ETIKA

Kritis terhadap berbagai Ideologi: konsumtif, keserbabolehan, hura-hura.

Page 41: ETIKA

Kritis terhadap Diri Sendiri,

Page 42: ETIKA

• Pembentukan sikap moral sudah selesai pada tahun-tahun pertama hidup kita.

Page 43: ETIKA

• Pengandaian yang mengajar harus lebih maju dari yang diajar. (Etika tidak masalah, tetapi moral?)

Page 44: ETIKA

• Pelajaran moral bisa membuat mahasiswa sinis melihat prilaku dosen-dosennya.

Page 45: ETIKA

• Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.

• Etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian.

Page 46: ETIKA

• Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian.

• Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subyek penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan (Jacob, 2004).

Page 47: ETIKA

Prinsip Etika

- menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity), -- menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality), - keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness), - dan memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits)

(Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & Beck, 2004).

Page 48: ETIKA

Untuk memenuhi prinsip keterbukaan Peneliti

• Jujur• hati-hati• Profesional• Berperikemanusiaan• Memperhatikan faktor-faktor ketepatan,

keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius

• Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian.

Page 49: ETIKA

Kekerasan Etika Ilmiah

• Fabrikasi Data

• Falsifikasi Data

• Plagiarism

Page 50: ETIKA

PLAGIARISM

• PELAKU DISEBUT PLAGIAT (PENCURI KARYA)• MENYITIR TANPA MENYEBUT SUMBER• MENGULANGI KARYA SENDIRI DALAM ARTIKEL

BERULANG TANPA PERUBAHAN • MENYALIN DATA ORANG LAIN TANPA IJIN• MENYALIN DATA, TABEL DAN GRAFIK TANPA

MENYEBUT SUMBER

Page 51: ETIKA

UKMProfil Lulusan

IP

Akademik

Humanistik

Ilmu dan KeahlianBidang Profesi

ReliogisitasKebangsaanKepribadian

MK

K

MK

U

Page 52: ETIKA

1. Studi Kasus Etika Seksual (Masalah poligami, homoseksual, pergaulan bebas, pelacuran, dll)

2. Studi Kasus Etika Bisnis (Masalah perburuhan, iklan, MLM, penggunaan formalin, dll)

3. Studi Kasus Etika Lingkungan Hidup (Masalah pencemaran limbah, pe

4. Studi Kasus Etika Rekayasa Teknologi (Masalah rekayasa genetika, rekayasa lingkungan, plastik, dan lain lain)

5. Studi Kasus Etika Komunikasi/ Seni/ Budaya (Pengaruh TV, Internet, Pornografi, globalisasi)

6. Studi Kasus Etika Politik (pilkada, korupsi, partai agama, tokoh agama yang berpolitik dll).

Page 53: ETIKA

• Frans magnis Suseno, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral (Yogyakarta, Kanisius 1987)

• Frans Magnis Suseno, Etika Umum (Yogyakarta, Kanisius 1979)

• K. Bertens, Etika (Jakarta, Gramedia 1997)

• K. Bertens, Perspektif Etika (Yogyakarta, Kanisius 2001)

• Eka Darmaputera, Etika Sederhana Untuk Semua (Jakarta, BPK Gunung Mulia 1989)

Page 54: ETIKA

Sekian, Terimakasih