Essay Tukem Toddler Rifa
-
Upload
rifa-kisabana -
Category
Documents
-
view
5 -
download
2
description
Transcript of Essay Tukem Toddler Rifa
dari penggunaan fikiran praopersional, anak- anak melakukan tindakan peniruan
pada peristiwa sebelumnya. Misalnya melihat perilaku ibunya mencuci piring
setelah makan malam, ia akan menirunya.
Teori psikoseksual Freud mengungkapkan bahwa tingkat maturasi anak
menentukan perubahan yang terjadi. Menurutnya, perkembangan toddler adalah
perubahan tingkat kepuasan. Kepuasan yang dapat berubah dari satu daerah ke
daerah lain. Apabila kepuasan yang didapat berlebihan atau terhambat akan
menyebabkan emosional terganggu. Pemuasan berupa anal- muskular yaitu
pemuasan kenikmatan sensual berasal dari aktivitas mengotori, aktivitas genetalia
yang paling biasa dilakukan anak adalah pengeluaran feses.
Perkembangan psikososial menurut Erickson adalah pemenuhan
kebutuhan akan rasa ego. Anak mulai mencari otonomi atau kebebasan dari
orangtua. Apabila perkembangan kemandirian tidak didukung oleh orangtua, anak
akan mempunyai kepribadian yang ragu- ragu. Rasa keingintahuan yang tinggi
sangat tampak terlihat, apabila anak dibuat merasa buruk saat merasakan
kegagalan, anak akan menjadi pemalu. Contoh umum yang ditunjukkan anak
adalah kontrol fungsi tubuh yang mandiri, membuka dan memakai baju sendiri,
makan sendiri dan ke toilet sendiri. Sesuai dengan teori Erickson tersebut dapat
disimpulkan bahwa toddler mengalami perkembangan pada aspek afektif.
Perkembangan yang ditandai dengan keingintahuan untuk bebas, mencapai
kemerdekaan dan kontrol diri atau perilaku membuat balita menuju ke tahapan
yang lebih beradab. Balita terlihat lebih sering marah- marah atau bertemperamen
tinggi. Mereka lebih senang berpendapat tidak sesuai dengan orangtuanya,
ditunjukkan dengan menangis, memukul dan melempar diri sendiri ke tanah.
Tetapi menjelang usia 3 tahun, balita lebih mengontrol dirinya contohnya lebih
bersabar menunggu untuk sebuah hadiah.
Ketrampilan motorik toddler berkembang dengan cepat selama tahun-
tahun balita. Secara kompleks perkembangan balita adalah pola motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar ditandai dengan pengembangan kesimbangan dan
peningkatan koordinasi. Usia 18 bulan, anak mulai berjalan tanpa bantuan, usia 2
tahun barulah anak mulai mantap berjalan dan menjelang tahun ketiganya anak
mulai belajar berdiri pada satu kaki. Ketrampilan motorik halus ditandai dengan
perbaikan dalam kegiatan mencapai, menggenggam, memainkan benda- benda
kecil. Pada akhir usia 18 bulan balita sudah dapat merangkai mainan dan
mencorat- coret kertas dengan krayon dan di usia 3 tahun balita mulai
menggambar sosok imajinasi.
Menyusul pesatnya pertumbuhan bayi, kecepatan pertumbuhan pada usia
balita melambat. Setelah usianya 2 tahun, berat badan balita baru mencapai 4 kali
berat badan lahir sekitar 7 kg- 8 kg dan tinggi badan 50% dari tinggi badan orang
dewasa sekitar 2,5 inchi setiap tahunnya. Persentase lemak tubuh pun terus
menurun memberikan tampilan yang ramping dan lebih berotot, postur tubuh
menjadi tegak dan bisa mempertahankan keseimbangan tubuhnya.
Dinamika perubahan anak- anak selama tahun balita memiliki implikasi
penting terhadap pengawasan kesehatan anak. Pemantauan dari keluarga menjadi
sebuah kemugkinan terus terjalinnya keakraban dengan perkembangan balita.