esay dasek acara 2

3
Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain (Odum, 1983). Kompetisi terjadi apabila tanaman mencapai tingkat pertumbuhan tertentu dan akan semakin keras dengan pertambahan ukuran tanaman dengan umur. Kemampuan suatu tanaman dipengaruhi oleh kemampuan suatu organ yang melakukan kompetisi. Daun dan akar merupakan bagian yang berperan aktif dalam kompetisi. Akar yang memiliki luas permukaan lebar, daun yang banyak, lebar, dan tersebar di seluruh tubuh tanaman akan meningkatkan kompetisi, akibatnya kompetisi tanaman pun tinggi (Fuller and Caronthus, 1964). Selain kompetisi untuk mendapatkan unsur hara dan air, tanaman juga berkompetisi untuk mendapatkan cahaya matahari. Namun, kompetisi cahaya dalam waktu singkat lebih banyak bersifat pasif di mana suatu tanaman tidak melancarkan gaya untuk mendapatkan cahaya lebih banyak (Ewusie, 1990). Kompetisi dapat terjadi ketika dua tanaman tumbuh bersama secara dekat di dalam ruang yang terbatas dan masing-masing berusaha untuk mendapatkan cahaya, airtanah, dan nutrisi sebanyak mungkin untuk kepentingan sendiri. Kompetisi dalam mendapatkan cahaya, air tanah, dan nutrisi akan bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah individu per area dan ukurannya. Bibit yang kecil mungkin lebih kuat tanpa mencamnpuri yang lain, tetapi kompetisi akan terus bertambah efektif dengan lajunya pertumbuhan tanaman individu yang panjang dan cepat pertumbuhannya akan memperluas daunnya. Untuk dapat memperluas daunnya, mereka akan memproduksi lebih banyak bahan organik daripada tanaman yang lebih kecil. Karena itu mereka mendapat lebih dan lebih sehingga menekan percepatan rata-rata dalam memperoleh air dan nutrisi yang baik. Penindasan individu tanaman ini akan mengakibatkan tidak cukupnya persediaan nutrisi mereka, serta banyak yang mati tanpa pernah mencapai tahap pembuangan dan pembuatan (Walter, 1971). Terdapat dua kondisi ekologi pada kompetisi organisme, yaitu : intraspesifik dan interspesifik. Kompetisi intraspesifik berarti kompetisi pada anggota dari spesies itu sendiri, sedangkan kompetisi interspesifik berarti kompetisi antar individu dari dua spesies yang mengurangi kemampuan dari salah satu atau semua

description

kompetisi antar tanaman

Transcript of esay dasek acara 2

Page 1: esay dasek acara 2

Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal sama.

Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan proses

bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi biasanya

melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe lain dari

interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh

dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain (Odum, 1983).

Kompetisi terjadi apabila tanaman mencapai tingkat pertumbuhan tertentu dan akan

semakin keras dengan pertambahan ukuran tanaman dengan umur. Kemampuan suatu

tanaman dipengaruhi oleh kemampuan suatu organ yang melakukan kompetisi. Daun dan

akar merupakan bagian yang berperan aktif dalam kompetisi. Akar yang memiliki luas

permukaan lebar, daun yang banyak, lebar, dan tersebar di seluruh tubuh tanaman akan

meningkatkan kompetisi, akibatnya kompetisi tanaman pun tinggi (Fuller and Caronthus,

1964).

Selain kompetisi untuk mendapatkan unsur hara dan air, tanaman juga

berkompetisi untuk mendapatkan cahaya matahari. Namun, kompetisi cahaya dalam

waktu singkat lebih banyak bersifat pasif di mana suatu tanaman tidak melancarkan gaya

untuk mendapatkan cahaya lebih banyak (Ewusie, 1990).

Kompetisi dapat terjadi ketika dua tanaman tumbuh bersama secara dekat di dalam

ruang yang terbatas dan masing-masing berusaha untuk mendapatkan cahaya, airtanah,

dan nutrisi sebanyak mungkin untuk kepentingan sendiri. Kompetisi dalam mendapatkan

cahaya, air tanah, dan nutrisi akan bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah

individu per area dan ukurannya. Bibit yang kecil mungkin lebih kuat tanpa mencamnpuri

yang lain, tetapi kompetisi akan terus bertambah efektif dengan lajunya pertumbuhan

tanaman individu yang panjang dan cepat pertumbuhannya akan memperluas daunnya.

Untuk dapat memperluas daunnya, mereka akan memproduksi lebih banyak bahan

organik daripada tanaman yang lebih kecil. Karena itu mereka mendapat lebih dan lebih

sehingga menekan percepatan rata-rata dalam memperoleh air dan nutrisi yang baik.

Penindasan individu tanaman ini akan mengakibatkan tidak cukupnya persediaan nutrisi

mereka, serta banyak yang mati tanpa pernah mencapai tahap pembuangan dan

pembuatan (Walter, 1971).

Terdapat dua kondisi ekologi pada kompetisi organisme, yaitu : intraspesifik dan

interspesifik. Kompetisi intraspesifik berarti kompetisi pada anggota dari spesies itu

sendiri, sedangkan kompetisi interspesifik berarti kompetisi antar individu dari dua spesies

yang mengurangi kemampuan dari salah satu atau semua individu itu. Perkembangan dari

berdirinya tanaman dari semaian ke tanaman atau individu dewasa memberi kesan

adanya kompetisi pada sumber yang terbatas. Proses ini disebut penjarangan.

Penjarangan muncul sebagai hasil dari kompetisi intraspesifik pada sumber yang terbatas.

Sebagai populasi lokal dari perkembangan tumbuhan, tanaman individu menaikkan

kuantitas dari nutrisi, air, dan ruang untuk individu yang sukses berkompetisi pada

habitatnya (Molles, 2005).

Pada level ekologi, kompetisi menjadi hal yang sangat penting saat dua organisme

berjuang untuk sesuatu yang ketersediaannya tidak memadahi untuk mereka. Jadi,

Page 2: esay dasek acara 2

tanaman berkompetisi untuk cahaya dan nutrisi dalam hutan, dan binatang berkompetisi

untuk makanan dan tempat bernaung saat kompetisi memadat dan hanya terdapat satu

sumber langka. Jika populasi terdiri dari hanya sejumlah kecil individu, kompetisi tidak

akan menjadi faktor ekologi yang penting. Contohnya di Artik, tanaman jumlahnya sedikit

karena iklim yang tidak memungkinkan untuk berkompetisi mendapatkan cahaya. Hasil

dari kompetisi adalah terjadinya hambatan pada kelompok populasi. Hal ini berarti adanya

mutual inhibitor yang menyebabkan satu diantara kompetitor kalah dan berkurang (Odum,

1971).

Kompetisi antar tanaman dan gulma atau sebaliknya dapat didekati dengan

menggunakan model. Replacement series (percobaan substitusi) telah digunakan secara

luas untuk menilai gangguan, diferensiasi niche, pemanfaatan sumber daya, dan

produktivitas dalam kultur campuran spesies sederhana. Perlakuan dari replacement

series menekankan pada total kepadatan (densitas) spesies.Kelompok spesies yang

berbeda ditumbuhkan pada suatu kultur campuran dengan variasi jumlah individu dari

masing-masing spesies dengan total kepadatan tanaman atau jumlah tanaman setiap pot

sama pada kultur campuran. Hasil pengamatan tiap spesies dari

diagram replacement(substitusi) cenderung berkaitan dengan banyaknya tingkatan

gangguan intra dan interspesifik (Pranasari, 2012).

Respon tanaman terhadap faktor pembatas pertumbuhan pada persaingan

tanaman, faktor yang menjadi perhatian yaitu intensitas cahaya, nutrisi dalam media, dan

kerapatan tanaman. respon yang diberikan tiap tanaman pun juga berbeda. Respon

tersebut antara lain kualitas pertumbuhan, perbedaan jumlah hasil panen dan tingkat

eksploitasi(Anonim, 2012).

DapusAnonim. 2012. Persaingan Tanaman.

http://www.hasyati.shabrina10.student.ipb.ac.id/2012/09/persaingan-tanaman/.

Diakses tanggal 28 April 2014.

Ewusie, Y. 1990. Elementary of Tropical Ecolgy (Pengatur Ekologi Tropika, alih

bahasa Usman Tanuwidjaya). ITB, Bandung.

Fuller, J.H and L.B. Caronthus. 1964. The Plant World 4th ed .Holt Richard

Winston,Inc, United State of America

Molles Jr, MC. 2005. Ecology, 3rd edn. McGraw-Hill, New York.

Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology, third edition. W.B. Saunders Co.,

Philadelphia, Pennsylvania. 574 p.

Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. CBS Collage Publishing, United State of Amirica.

Page 3: esay dasek acara 2

Pranasari, R.A., Nurhidayati, T., dan Durwani, K.L. 2012. Persaingan tanaman

jagung (Zea mays) dan rumput teki (Cyperus rotundus) pada pengaruh

tekanan garam (NaCL). Jurnal Sains dan Seni ITS 1:34-38.

Walter, H. 1971. Ecology of Tropical and Subtropical Vegetation. Oliver and Boyd.

Edinburgh.