esaiNASIONALISME
-
Upload
lunaticscribd -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of esaiNASIONALISME
NASIONALISME
Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu
paham kebangsaan yang mengandung makna sebuah kesadaran dan semangat cinta
tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa,
memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurang beruntungan saudara
setanah air, sebangsa dan senegara, persatuan dan kesatuan. Jadi, nasionalisme
merupakan sebuah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara
dengan mewujudkan suatu konsep identitas untuk masyarakat.
“ Menjunjung tanah airku, tanah airku Indonesia” merupakan bait terakhir
dalam lagu “ Dari Sabang Merauke”. Dimana lagu ini menjelaskan tentang bagaimana
bangsa yang besar (Indonesia) yang terdiri dari berbagai macam pulau dan
kebudayaan menjadi satu kesatuan seperti sekarang yaitu NKRI. Negara Indonesia
adalah negara yang plural dan unik yang pernah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa.
Ini merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, karena hanya
Indonesia lah satu-satu nya Negara yang mempunyai beragam kebudayaan serta
beragam kepulauan. Hanya saja hal itulah yang menjadi masalah yang dihadapi oleh
Negara ini. Jargon yang dahulu di dengung-dengungkan oleh para pendahulu kita
yaitu “Bhineka Tunggal Ika” (berbeda-beda tapi satu jua) saat ini hanyalah sebuah
sebuah slogan yang tak ubahnya hanya sekedar di ucapkan tanpa di amalkan.
Nasionalisme sebagai dasar kecintaan terhadap negara, secara tidak langsung
membuat individu terkait dan mempunyai sikap fanatik terhadap negaranya.
Nasionalisme bisa dimaknai sebagai sebuah alat yang dapat dijadikan sebagai ideologi
oleh sebagian individu. Tergantung bagaimana memposisikannya pada diri dan
apapun yang hendak di perjuangkan. Nasionalisme adalah sikap yang membangkitkan
perlawanan dan sebagai alat mempersatu bangsa yang multikultural ini apabila hak-
hak dari kebudayaan, agama, etnis, dan kelembagaan diperlakukan secara tidak
semestinya. Namun, perubahan sosial dapat merubah sikap nasionalis dari individu.
Dapat dicontohkan pada tantangan hidup serta pengaruh perkembangan zaman dan
teknologi yang dapat melunturkan sikap nasionalisme bagi para individu.
Karena itu, sikap nasionalisme itu juga dipengaruhi dari tingkah laku negara.
Apa yang diberikan negara kepada rakyat-rakyatnya bisa jadi menimbulkan pengaruh
yang besar terhadap peningkatan sikap nasionalisme yang tinggi yang tumbuh di
dalam diri masyarakat. Nasionalisme sendiri menjadi usang ketika negara tidak peduli
terhadap rakyat-rakyatnya.
Nasionalisme sekarang ini menjadi sorotan khusus bagi seluruh bangsa ini, ini
dikarenakan bangsa kita hanya bisa menuntut kepada pihak-pihak yang sebernarnya
butuh dukungan dan juga bantuan. Kita bisa bercermin dari berbagai masalah dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di Negara ini. Dimulai dari orang-orang Indonesia
yang berada diluar negeri yang “katanya” tidak mempunyai rasa nasionalisme.
Dimana banyak orang berkata mereka adalah pengkhianat bangsa yang tidak tahu diri,
hanya mementingkan kepentingan pribadi karena mereka menetap di luar negeri tanpa
ingin lagi balik ke Negara asalnya Indonesia.
Seharusnya bangsa ini harus terus berfikir, bagaimana membangun semangat
nasionalisme terutama dikalangan generasi muda. Salah satunya dengan iklan-iklan
yang membangun semangat nasionalisme, sebut saja iklan Kementrian Koperasi yang
menayangkan bahwa kita cinta produk Indonesia dan bangga terhadap buatan anak
bangsa. Selain itu perlu juga ditambahkan dalam iklan-iklan baik di televisi maupun
radio yang menekankan akan nasionalisme terhadap bangsanya.
Jika kita gambarkan, nasionalisme saat ini berada di titik nadir, dimana semua
kebijakan berkiblat pada neoliberalisme, sehingga kesejahteraan rakyat jauh dari cita-
cita pendiri bangsa. Pada tahun ini juga, moralitas Indonesia mencapai titik kulminasi
terendah. Korupsi bukan hanya menjadi bagian dari budaya, tetapi juga telah menjadi
bagian dari mata pencaharian untuk mendapatkan tambahan bagi biaya hidup yang
semakin membumbung tinggi. Sedangkan bagi yang sudah hidup layak, korupsi
merupakan bagian dari kekuasaan.