Epilepsi_ilustrasi_kasus

40
EPILEPSI EPILEPSI ISTIANAH SAKDULLAH ISTIANAH SAKDULLAH 207.121.0031 207.121.0031

description

ilustrasi kasus epilepsi

Transcript of Epilepsi_ilustrasi_kasus

Page 1: Epilepsi_ilustrasi_kasus

EPILEPSIEPILEPSI

ISTIANAH SAKDULLAHISTIANAH SAKDULLAH

207.121.0031207.121.0031

Page 2: Epilepsi_ilustrasi_kasus

ILUSTRASI KASUSILUSTRASI KASUS

Laki-laki, 14 tahun, datang ke poli saraf dengan Laki-laki, 14 tahun, datang ke poli saraf dengan keluhan tidak sadar setelah kejang kurang lebih 1 jam keluhan tidak sadar setelah kejang kurang lebih 1 jam sebelum masuk RS. Kejang berlangsung 1sebelum masuk RS. Kejang berlangsung 100--1515 menit menit, , menengadah ke atas dan mata melenting ke atas serta menengadah ke atas dan mata melenting ke atas serta kejang pada keempat anggota geraknya, mengompol, kejang pada keempat anggota geraknya, mengompol, dan mulut berbusa. Sebelum kejang, pasien mengeluh dan mulut berbusa. Sebelum kejang, pasien mengeluh kepalanya pusing. Kemudian saat di RS, pasien kepalanya pusing. Kemudian saat di RS, pasien kembali kejang 1 kali dengan gejala yang sama ± 10 kembali kejang 1 kali dengan gejala yang sama ± 10 menitmenit. . Keluhan yang sama pertama kali muncul 2 Keluhan yang sama pertama kali muncul 2 minggu yang lalu. Saat itu pasien sempat tidak sadar minggu yang lalu. Saat itu pasien sempat tidak sadar ±1 jam setelah kejang. ±1 jam setelah kejang.

Page 3: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, RR 24 kali/menit, nadi darah 110/70 mmHg, RR 24 kali/menit, nadi 72 kali/menit, suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan 72 kali/menit, suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan GCS E1 Vx M3, n. III neurologis didapatkan GCS E1 Vx M3, n. III rc (+/+), pupil isokor (3mm/3mm), refleks rc (+/+), pupil isokor (3mm/3mm), refleks fisiologis menurun pada lengan dan tungkai fisiologis menurun pada lengan dan tungkai kanan, refleks patologis negatif.kanan, refleks patologis negatif.

  

Page 4: Epilepsi_ilustrasi_kasus

DIAGNOSISDIAGNOSIS Diagnosis Klinis: Epilepsi, general seizure Diagnosis Klinis: Epilepsi, general seizure

tonic clonictonic clonic Diagnosis Etiologis: IdiopatikDiagnosis Etiologis: Idiopatik

Page 5: Epilepsi_ilustrasi_kasus

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN MedikamentosaMedikamentosa IVFD RL 20 tpmIVFD RL 20 tpm Inj Fenitoin 100mg/8jam dalam 20cc NSInj Fenitoin 100mg/8jam dalam 20cc NS Inj Diazepam 1 amp Inj Diazepam 1 amp

Page 6: Epilepsi_ilustrasi_kasus

DEFINISIDEFINISI

DEFINISI KEJANGDEFINISI KEJANG Manifestasi klinis lepas muatan listrik yang berlebihan di sel Manifestasi klinis lepas muatan listrik yang berlebihan di sel

neuron otak.neuron otak. Hal ini disebabkan oleh karenaHal ini disebabkan oleh karena

fungsi sel neuron terganggu, akibat gangguan fisiologis, fungsi sel neuron terganggu, akibat gangguan fisiologis, biokimia, anatomi ataupun gabungan faktor2 tsbbiokimia, anatomi ataupun gabungan faktor2 tsb

Page 7: Epilepsi_ilustrasi_kasus

ETIOLOGIETIOLOGI

DITINJAU DARI FAKTOR ETIOLOGI:DITINJAU DARI FAKTOR ETIOLOGI:

1.1. EPILEPSI IDIOPATIKEPILEPSI IDIOPATIK

2.2. EPILEPSI SIMTOMATIK:EPILEPSI SIMTOMATIK:

- INTRAKRANIAL MIS.- INTRAKRANIAL MIS. TUMOR OTAKTUMOR OTAK

NEOPLASMANEOPLASMA

- EKSTRAKRANIAL MIS.- EKSTRAKRANIAL MIS. GGUAN METABOLIKGGUAN METABOLIK

GAGAL JANTUNGGAGAL JANTUNG

Page 8: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Klasifikasi bangkitan menurut ILAE 1981Klasifikasi bangkitan menurut ILAE 1981

I Kejang parsial (fokal, likal)I Kejang parsial (fokal, likal)

A. Parsial sederhana. Dapat dg manifestasi motorA. Parsial sederhana. Dapat dg manifestasi motor

otonomikotonomik

somatosensoriksomatosensorik

psikispsikis

B. Parsial kompleksB. Parsial kompleks

- dgn gangguan kesadaran sejak onset- dgn gangguan kesadaran sejak onset

- onset parsial sederhana diikuti penurunan kesadaran- onset parsial sederhana diikuti penurunan kesadaran

C. Kejang parsial menjadi tonik klonik umum sekunderC. Kejang parsial menjadi tonik klonik umum sekunder

- Parsial sederhana jadi tonik klonik umum- Parsial sederhana jadi tonik klonik umum

- Parsial kompleks jadi tonik klonik umum- Parsial kompleks jadi tonik klonik umum

Page 9: Epilepsi_ilustrasi_kasus

II KEJANG UMUMII KEJANG UMUM

A.1. Absens: A.1. Absens: - hanya gangguan kesadaran- hanya gangguan kesadaran

- dg komponen klonik ringan- dg komponen klonik ringan

- dg komponen atonik- dg komponen atonik

- dg komponen tonik- dg komponen tonik

- dg otomatisme- dg otomatisme

- dg komponen otonomik- dg komponen otonomik

2. Absens atipik2. Absens atipik

B. MioklonikB. Mioklonik

C. KlonikC. Klonik

D. TonikD. Tonik

E. Tonik-klonikE. Tonik-klonik

F. Atoni atau astatikF. Atoni atau astatik

III TIDAK DAPAT DIKLASIFIKASIIII TIDAK DAPAT DIKLASIFIKASI

Page 10: Epilepsi_ilustrasi_kasus

KLASIFIKASI SINDROM EPILEPSI:KLASIFIKASI SINDROM EPILEPSI:

CONTOH SINDROM WEST/SPASME CONTOH SINDROM WEST/SPASME INFANTILINFANTILSPASME SPASME

RETARDASI MENTALRETARDASI MENTAL

HIPSARITMIAHIPSARITMIA

< 1 TAHUN (3-7BLN)< 1 TAHUN (3-7BLN)

Page 11: Epilepsi_ilustrasi_kasus

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

DARAH: GULA DARAH, ELEKTROLIT, TORCHDARAH: GULA DARAH, ELEKTROLIT, TORCH URIN; ASAM AMINOURIN; ASAM AMINO CAIRAN LIQUOR: DIDUGA MENINGITISCAIRAN LIQUOR: DIDUGA MENINGITIS

SSPESSPE EEG: PALING BAIKEEG: PALING BAIK CT SCAN & MRI ATAS INDIKASICT SCAN & MRI ATAS INDIKASI

Page 12: Epilepsi_ilustrasi_kasus

STATUS EPILEPTIKUSSTATUS EPILEPTIKUS

serangan berkepanjangan tanpa disertai recovery serangan berkepanjangan tanpa disertai recovery (pemulihan kesadaran) dan berakhir lebih dari 30 menit (pemulihan kesadaran) dan berakhir lebih dari 30 menit atau dua serangan atau lebih tanpa disertai recovery atau dua serangan atau lebih tanpa disertai recovery diantara dua serangan diantara dua serangan

kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit sangat kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit sangat jarang berhenti dengan spontan, oleh karena itu dalam jarang berhenti dengan spontan, oleh karena itu dalam praktek sehari harus dianggap sebagai status epileptikuspraktek sehari harus dianggap sebagai status epileptikus

Merupakan keadaan daruratMerupakan keadaan darurat

Page 13: Epilepsi_ilustrasi_kasus

PENGOBATAN EPILEPSIPENGOBATAN EPILEPSI

DASAR UTAMA TH:DASAR UTAMA TH:

DIAGNOSIS PASTIDIAGNOSIS PASTI

1. D/ETIOLOGI1. D/ETIOLOGIMIS.MALFOMASI A-VMIS.MALFOMASI A-V

2. D/ JENIS SERANGAN2. D/ JENIS SERANGAN MIS. ABSENS MIS. ABSENS

3. D/SINDROMA EPILEPSI3. D/SINDROMA EPILEPSIMIS.JUVENILE MIS.JUVENILE MYOCLONIC EPILEPSI (JINAK)MYOCLONIC EPILEPSI (JINAK)

Page 14: Epilepsi_ilustrasi_kasus

TUJUAN TERAPITUJUAN TERAPI

MENCEGAH SERANGAN DG. SIDE EFEK MINIMALMENCEGAH SERANGAN DG. SIDE EFEK MINIMAL

Page 15: Epilepsi_ilustrasi_kasus

PRINSIP TERAPIPRINSIP TERAPI

1. D/ PASTI1. D/ PASTI OAE TDK DIBERIKAN PD SERANGAN OAE TDK DIBERIKAN PD SERANGAN PERTAMAPERTAMA

2. TENTUKAN JENIS SERANGAN2. TENTUKAN JENIS SERANGAN3. MULAI DG. 1 OAE DOSIS KECIL, DI3. MULAI DG. 1 OAE DOSIS KECIL, DI BERTAHAP SP BERTAHAP SP

SERANGAN TERATASI (SE DITOLERANSI, EFEK SERANGAN TERATASI (SE DITOLERANSI, EFEK OPTIMAL)OPTIMAL)

4. BELUM BERHASIL4. BELUM BERHASIL (+) OAE KE 2 (+) OAE KE 2OAE KE2 DIOAE KE2 DI BERTAHAP, OAE KE1 DI BERTAHAP, OAE KE1 DI BERTAHAP. BILA PEBERTAHAP. BILA PE HARUS CEPAT OK SE HARUS CEPAT OK SE BERATBERATBERI DIAZEPAMBERI DIAZEPAM

5. POLITERAPI SEDAPATNYA DIHINDARI (SE 5. POLITERAPI SEDAPATNYA DIHINDARI (SE TERUTAMA INTELEKTUAL)TERUTAMA INTELEKTUAL)

Page 16: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Obat lini pertama:Obat lini pertama:

1. Fenobarbital 4-5 mg/kg BB/hari dibagi 2 dosis1. Fenobarbital 4-5 mg/kg BB/hari dibagi 2 dosis

2. Carbamazepin 10-30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis2. Carbamazepin 10-30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis

3. Valproat 20-40 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis3. Valproat 20-40 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis

4. Phenitoin 5-7 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis4. Phenitoin 5-7 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis

Page 17: Epilepsi_ilustrasi_kasus

KEGAGALAN TERAPIKEGAGALAN TERAPI

1.1. klasifikasi tidak tepatklasifikasi tidak tepat

2.2. gagal menemukan etiologigagal menemukan etiologi

3.3. oae tidak sesuaioae tidak sesuai

4.4. tidak menghindari faktor pencetustidak menghindari faktor pencetus

5.5. tidak teratur minum obattidak teratur minum obat

6.6. epilepsi sukar diatasi 9intractable epilepsy) epilepsi sukar diatasi 9intractable epilepsy) misalnya spasme infantilmisalnya spasme infantil

Page 18: Epilepsi_ilustrasi_kasus

PENGHENTIAN OAEPENGHENTIAN OAE

peneymbuhan 30-40%peneymbuhan 30-40% lama terapi: tergantung:lama terapi: tergantung:

jenis epilepsi &resiko kekambuhanjenis epilepsi &resiko kekambuhan

- ringan: 2-3 tahun- ringan: 2-3 tahun

- absens tipikal: 18 bulan-2 tahun- absens tipikal: 18 bulan-2 tahun

- mioklonik berat > 5 tahun- mioklonik berat > 5 tahun pendapat: eeg abn diteruskan 1 thnpendapat: eeg abn diteruskan 1 thn penhentian oae bertahap (1/2-1 tahun)penhentian oae bertahap (1/2-1 tahun)

Page 19: Epilepsi_ilustrasi_kasus

PROGNOSISPROGNOSIS

tergantung 2 faktor:tergantung 2 faktor:

- kekerapan kejang- kekerapan kejang

- ada/tidak defisit neurologis/mental- ada/tidak defisit neurologis/mental

- jenis & lama kejang- jenis & lama kejang

- umur onset (>2-3 thn lebih baik)- umur onset (>2-3 thn lebih baik)

Page 20: Epilepsi_ilustrasi_kasus

KEKAMBUHAN PASIEN EPILEPSIKEKAMBUHAN PASIEN EPILEPSI

TERGANTUNG FAKTOR2:TERGANTUNG FAKTOR2:

- RETARDASI MENTAL- RETARDASI MENTAL

- USIA MUDA SAAT ONSET KEJANG- USIA MUDA SAAT ONSET KEJANG

- BERATNYA EPILEPSI; SERINGNYA - BERATNYA EPILEPSI; SERINGNYA SERANGAN ,KELAINAN EEG NYATA & LAMA SERANGAN ,KELAINAN EEG NYATA & LAMA JUMLAH OAE YG DIBUTUHKANJUMLAH OAE YG DIBUTUHKAN

- SHINNAR DKK: KEKAMBUHAN PLG SERING - SHINNAR DKK: KEKAMBUHAN PLG SERING TERJADI PD BULAN2 PERTAMA STOP OAETERJADI PD BULAN2 PERTAMA STOP OAE

82% TAHUN PERTAMA 82% TAHUN PERTAMA

Page 21: Epilepsi_ilustrasi_kasus

EFEK SAMPING UTAMA OBAT ANTIEPILEPSIEFEK SAMPING UTAMA OBAT ANTIEPILEPSI

Nama ObatNama Obat Efek sampingEfek samping

FenitoinFenitoin Ataksia, sedasi,penglihatan kabur, hiperplasia Ataksia, sedasi,penglihatan kabur, hiperplasia ginggiva, hirsutisme, defisiensi folat, ginggiva, hirsutisme, defisiensi folat, osteomalasia, ruam, gangguan kognitifosteomalasia, ruam, gangguan kognitif

KarbamazepinKarbamazepin Ataksia, diplopia, sempoyongan, ruam, Ataksia, diplopia, sempoyongan, ruam, intoksikasi hepar, diskrasia darah, gangguan intoksikasi hepar, diskrasia darah, gangguan gastrointestinal, hiponatremia, nyeri kepala, gastrointestinal, hiponatremia, nyeri kepala, tremortremor

FenobarbitalFenobarbital Sedasi, hiperaktivitas, gangguan kognitifSedasi, hiperaktivitas, gangguan kognitif

ValproatValproat Gangguan gastrointestinal, tremor, sedasi Gangguan gastrointestinal, tremor, sedasi gangguan tingkah laku, trombositopenia, gangguan tingkah laku, trombositopenia, alopesia, berat badan bertambah, kadang2 alopesia, berat badan bertambah, kadang2 intoksikasi hepar yang beratintoksikasi hepar yang berat

KlonazepamKlonazepam Sedasi, abnormalitas tingkah lakuSedasi, abnormalitas tingkah laku

KlobazamKlobazam Sedasi, ataksia, abnormalitas tingkah lakuSedasi, ataksia, abnormalitas tingkah laku

Page 22: Epilepsi_ilustrasi_kasus

OBAT OBAT ANTIKONVULSAN ANTIKONVULSAN

Page 23: Epilepsi_ilustrasi_kasus

TUJUAN: untuk mencapai fungsi yang TUJUAN: untuk mencapai fungsi yang maksimal dan meminimalkan efek sampingmaksimal dan meminimalkan efek samping

Kapan memulai terapi:Kapan memulai terapi: Kapan saja jika memang terdapat kemungkinan Kapan saja jika memang terdapat kemungkinan

bahwa kejang akan berulang dan mengganggu bahwa kejang akan berulang dan mengganggu kualitas hidup anak tersebutkualitas hidup anak tersebut

Page 24: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Kapan menghentikan obat antikonvulsan:Kapan menghentikan obat antikonvulsan: Bersifat individualBersifat individual Pada anak-anak dengan ensefalopati: dihentikan Pada anak-anak dengan ensefalopati: dihentikan

setelah ensefalopati teratasi dan tidak ada kejangsetelah ensefalopati teratasi dan tidak ada kejang Pada anak dengan epilepsi: terapi dihentikan Pada anak dengan epilepsi: terapi dihentikan

setelah 2 tahunsetelah 2 tahun

Page 25: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Prinsip terapiPrinsip terapi Mulai dengan satu obat (monoterapi)Mulai dengan satu obat (monoterapi) Berikan dengan dosis yang tepatBerikan dengan dosis yang tepat Jika menggunakan lebih dari satu terapi (politerapi): pilih Jika menggunakan lebih dari satu terapi (politerapi): pilih

obat yang memiliki mekanisme kerja yang berbeda atau obat yang memiliki mekanisme kerja yang berbeda atau aktivitas yang berbedaaktivitas yang berbeda

Tambahkan atau kurangi obat satu per satuTambahkan atau kurangi obat satu per satu Berikan obat dalam 2-3 dosis perhariBerikan obat dalam 2-3 dosis perhari

Kekurangan penggunaan politerapi:Kekurangan penggunaan politerapi: Berkompetisi untuk berikatan dengan proteinBerkompetisi untuk berikatan dengan protein Obat pertama dapat meningkatkan katabolisme obat keduaObat pertama dapat meningkatkan katabolisme obat kedua Toksisitas kumulatifToksisitas kumulatif Kepatuhan yang lebih sulitKepatuhan yang lebih sulit

Page 26: Epilepsi_ilustrasi_kasus

REAKSI SIMPANGREAKSI SIMPANG

Reaksi toksisitas: dose relatedReaksi toksisitas: dose related Reaksi idiosinkrasi: not dose related, not Reaksi idiosinkrasi: not dose related, not

predictablepredictable

Page 27: Epilepsi_ilustrasi_kasus

FENOBARBITALFENOBARBITAL

Indikasi: kejang tonik-klonik, epilepsi parsial Indikasi: kejang tonik-klonik, epilepsi parsial sederhana, status epileptikussederhana, status epileptikus

Pemberian:Pemberian: Dosis 3-5 mg/kg/hr dalam 2 dosisDosis 3-5 mg/kg/hr dalam 2 dosis Mencapai kadar terapeutik dalam 2 mingguMencapai kadar terapeutik dalam 2 minggu Kadar terapeutik: 15-40 Kadar terapeutik: 15-40 μμg/mLg/mL Absorpsi oral lambatAbsorpsi oral lambat 50% terikat protein dan 50% bebas50% terikat protein dan 50% bebas

Page 28: Epilepsi_ilustrasi_kasus

..fenobarbital..fenobarbital

Efek samping:Efek samping: Hiperaktivitas (paling sering)Hiperaktivitas (paling sering) Perubahan tingkah laku: Perubahan tingkah laku:

timbul pada hampir 50% anak usia 2-10 tahuntimbul pada hampir 50% anak usia 2-10 tahun Dose relatedDose related

Tidak memiliki efek samping yang membahayakan Tidak memiliki efek samping yang membahayakan jiwajiwa

Disfungsi kognitifDisfungsi kognitif Reaksi idiosinkrasi: rash alergiReaksi idiosinkrasi: rash alergi

Page 29: Epilepsi_ilustrasi_kasus

FENITOINFENITOIN

Indikasi: kejang tonik klonik, epilepsi parsial Indikasi: kejang tonik klonik, epilepsi parsial (baik sederhana maupun kompleks)(baik sederhana maupun kompleks)

Pemberian:Pemberian: Absorbsi oral lambat Absorbsi oral lambat 70-90% terikat protein70-90% terikat protein Half life: 5-14 jam pada anak dan 10-34 jam pada Half life: 5-14 jam pada anak dan 10-34 jam pada

dewasadewasa Dosis 5-7 mg/kg/hari dibagi 2 dosisDosis 5-7 mg/kg/hari dibagi 2 dosis

Page 30: Epilepsi_ilustrasi_kasus

FarmakodinamikFarmakodinamik

Sifat antikonvulsi fenitoin didasarkan pada Sifat antikonvulsi fenitoin didasarkan pada penghambatan penjalaran rangsang dari fokus penghambatan penjalaran rangsang dari fokus ke bagian lain di otak. Fenitoin juga ke bagian lain di otak. Fenitoin juga mempengaruhi perpindahan ion melintasi mempengaruhi perpindahan ion melintasi membran sel, dalam hal ini, khususnya membran sel, dalam hal ini, khususnya menggiatkan pompa Namenggiatkan pompa Na++, K, K++, Ca, Ca2+2+ neuron dan neuron dan mengubah neurotranmitor NEPI, asetilkolin, mengubah neurotranmitor NEPI, asetilkolin, dan GABAdan GABA

Page 31: Epilepsi_ilustrasi_kasus

FarmakokinetikFarmakokinetik Pemberian secara per oral mengalami absorpsi Pemberian secara per oral mengalami absorpsi

secara lambat dan sesekali tidak lengkap. secara lambat dan sesekali tidak lengkap. Pemberian secara IM menyebabkan fenitoin Pemberian secara IM menyebabkan fenitoin mengendap ditempat suntikan kira-kira 5 hari mengendap ditempat suntikan kira-kira 5 hari dan absorpsi berlangsung lambat. dan absorpsi berlangsung lambat.

Fenitoin terikat kuat pada jaringan saraf Fenitoin terikat kuat pada jaringan saraf sehingga kerjanya bertahan lebih lama, tetapi sehingga kerjanya bertahan lebih lama, tetapi mula kerjanya lebih lambat daripada mula kerjanya lebih lambat daripada fenobarbital. fenobarbital.

Metabolit fenitoin akan di ekskresi melalui Metabolit fenitoin akan di ekskresi melalui ginjal.ginjal.

Page 32: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Interaksi obatInteraksi obat

Interaksi fenitroin dengan fenobarbital atau Interaksi fenitroin dengan fenobarbital atau karbamazepin akan menyebabkan fenitoin karbamazepin akan menyebabkan fenitoin menurun kadarnya karena fenobarbital atau menurun kadarnya karena fenobarbital atau karbamazepin menginduksi enzim mikrosom karbamazepin menginduksi enzim mikrosom hati, tetapi kadang-kadang kadar fenitoin dapat hati, tetapi kadang-kadang kadar fenitoin dapat meningkat akibat inhibisi kompetitif dalam meningkat akibat inhibisi kompetitif dalam metabolisme. metabolisme.

Page 33: Epilepsi_ilustrasi_kasus

Efek sampingEfek samping

Efek samping yang dapat ditimbulkan dari Efek samping yang dapat ditimbulkan dari fenitoin adalah keracunan pada SSP, saluran fenitoin adalah keracunan pada SSP, saluran cerna, gusi dan kulit, sedangkan yang lebih cerna, gusi dan kulit, sedangkan yang lebih berat mempengaruhi kulit, hati, dan sumsum berat mempengaruhi kulit, hati, dan sumsum tulang.tulang.

Page 34: Epilepsi_ilustrasi_kasus

DosisDosis

Kadar plasma untuk terapi fenitoin terdapat Kadar plasma untuk terapi fenitoin terdapat antara 10-20µg/ml. Ketika terapi oral sudah antara 10-20µg/ml. Ketika terapi oral sudah dimulai, dosis dewasa biasanya 300 mg/hari dimulai, dosis dewasa biasanya 300 mg/hari tanpa memperlihatkan berat badan. Jika kejang tanpa memperlihatkan berat badan. Jika kejang berlanjut, dosis yang lebih tinggi biasanya berlanjut, dosis yang lebih tinggi biasanya diperlukan untuk mendapatkan kadar plasma diperlukan untuk mendapatkan kadar plasma dalam batas-batas terapi yang lebih tinggi.dalam batas-batas terapi yang lebih tinggi.

Page 35: Epilepsi_ilustrasi_kasus

ASAM VALPROATASAM VALPROAT Indikasi: epilepsi umum, epilepsi mioklonik, absens, kejang tonik klonikIndikasi: epilepsi umum, epilepsi mioklonik, absens, kejang tonik klonik Pemberian:Pemberian:

Absorpsi oral cepat Absorpsi oral cepat Half life 6-15 jamHalf life 6-15 jam Dosis inisial10-15 mg/kg/hr dinaikkan 10 mg/kg/hr sampai mencapai dosis Dosis inisial10-15 mg/kg/hr dinaikkan 10 mg/kg/hr sampai mencapai dosis

rumat 30-60 mg/kg/hr rumat 30-60 mg/kg/hr Protein binding: 90-95%Protein binding: 90-95%

↑↑dosis 2x: kadar valproat bebas meningkat 8xdosis 2x: kadar valproat bebas meningkat 8x Afinitas kuat terhadap protein plasmaAfinitas kuat terhadap protein plasma Menggeser ikatan protein plasma obat antikonvulsan lainMenggeser ikatan protein plasma obat antikonvulsan lain Diabsorbsi per rektalDiabsorbsi per rektal Konsentrasi puncak dicapai 3 jam setelah pemberian per rektalKonsentrasi puncak dicapai 3 jam setelah pemberian per rektal

Page 36: Epilepsi_ilustrasi_kasus

……asam valproatasam valproatReaksi simpang:Reaksi simpang: Hepatotoksisitas: Hepatotoksisitas:

dose related: tidak berbahaya dose related: tidak berbahaya Idiosinkrasi: Idiosinkrasi:

nekrosis hepar fatal disebabkan oleh adanya metabolit toksiknekrosis hepar fatal disebabkan oleh adanya metabolit toksik Risiko utama adalah anak usia < 2 tahun yang mendapat politerapiRisiko utama adalah anak usia < 2 tahun yang mendapat politerapi

TrombositopeniaTrombositopenia PankreatitisPankreatitis HiperamoniaHiperamonia Bertambahnya berat badan, meningkatnya nafsu makanBertambahnya berat badan, meningkatnya nafsu makan

Page 37: Epilepsi_ilustrasi_kasus

KARBAMAZEPINKARBAMAZEPIN

Indikasi: epilepsi parsial, epilepsi tonik-klonik Indikasi: epilepsi parsial, epilepsi tonik-klonik umum umum

Kontraindikasi: epilepsi mioklonik dan absensKontraindikasi: epilepsi mioklonik dan absens 85% berikatan dengan protein85% berikatan dengan protein Dosis rumatan: 15-20 mg/kg/hari dibadi dalam Dosis rumatan: 15-20 mg/kg/hari dibadi dalam

2-4 dosis2-4 dosis Pada awal diberikan dosis rendah (25%dari Pada awal diberikan dosis rendah (25%dari

dosis rumatan) dinaikkan bertahap untuk dosis rumatan) dinaikkan bertahap untuk mencegah reaksi simpangmencegah reaksi simpang

Page 38: Epilepsi_ilustrasi_kasus

……karbamazepinkarbamazepin

Reaksi simpang:Reaksi simpang: Idiosinkratik: ruam kulit dan diskrasia darahIdiosinkratik: ruam kulit dan diskrasia darah Gejala intoksikasi: diplopia, vertigo, inkoordinasi, gangguan fungsi Gejala intoksikasi: diplopia, vertigo, inkoordinasi, gangguan fungsi

hati, leukopeniahati, leukopenia

Pemberian bersama INH, eritromisin dan Ca channel blocker Pemberian bersama INH, eritromisin dan Ca channel blocker mempercepat timbulnya toksisitas karena menghambat mempercepat timbulnya toksisitas karena menghambat metabolisme asam valproatmetabolisme asam valproat

Pemantauan:Pemantauan: Pemeriksaan DPL pada 2 minggu, 1 bulan, 2 bulan setelah pengobatan Pemeriksaan DPL pada 2 minggu, 1 bulan, 2 bulan setelah pengobatan

dan kemudian setiap 6 bulandan kemudian setiap 6 bulan SGOT/SGPT tiap 6 bulanSGOT/SGPT tiap 6 bulan

Page 39: Epilepsi_ilustrasi_kasus

KONSENTRASI DALAM KONSENTRASI DALAM DARAHDARAH

Sebagian besar obat antikonvulsan mengikuti Sebagian besar obat antikonvulsan mengikuti kaidah first order enzyme kinetics yaitu kadar kaidah first order enzyme kinetics yaitu kadar dalam darah meningkat secara linier sesuai dalam darah meningkat secara linier sesuai dengan dosis oraldengan dosis oral

Fenitoin: change from first to zero order Fenitoin: change from first to zero order kynetics jika enzimnya telah jenuh sehingga kynetics jika enzimnya telah jenuh sehingga kenaikan dosis yang sedikit menyebabkan kenaikan dosis yang sedikit menyebabkan peningkatan yang besar dalam konsentrasi peningkatan yang besar dalam konsentrasi dalam darahdalam darah

Page 40: Epilepsi_ilustrasi_kasus

FENITOINFENITOIN

Indikasi: kejang tonik klonik, epilepsi parsial Indikasi: kejang tonik klonik, epilepsi parsial (baik sederhana maupun kompleks)(baik sederhana maupun kompleks)

Pemberian:Pemberian: Sebisa mungkin jangan gunakan merk generik Sebisa mungkin jangan gunakan merk generik

karena konsentrasi dalam darah tidak menentukarena konsentrasi dalam darah tidak menentu Absorbsi oral lambat Absorbsi oral lambat 70-90% terikat protein70-90% terikat protein Half life: 5-14 jam pada anak dan 10-34 jam pada Half life: 5-14 jam pada anak dan 10-34 jam pada

dewasadewasa Dosis 5-7 mg/kg/hari dibagi 2 dosisDosis 5-7 mg/kg/hari dibagi 2 dosis