Epidemiologi

40

Transcript of Epidemiologi

Page 1: Epidemiologi
Page 2: Epidemiologi

EPIDEMIOLOGI

TANPA DISADARI TELAH BANYAK DIAPLIKASIKANDALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

•SAAT MENENTUKAN PILIHAN SEKOLAH•SAAT MENENTUKAN PILIHAN BELANJA•SAAT MENENTUKAN LOKASI RUMAH

SANGAT ERAT DENGAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Page 3: Epidemiologi

Epidemiologi :

–EPI = atas

–DEMOS = masyarakat

–LOGOS = ilmu

Ilmu yang mempelajari ttg masyarakat

Ilmu yang mempelajari kejadian dan

penyebaran penyakit atau masalah kesehatan

serta faktor2 yang mempengaruhinya pada

sekelompok manusia tertentu

Page 4: Epidemiologi

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan-determinan, frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.

2. Epidemiologi merupakan cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu, serta mempe lajari sebab timbulnya masalah tersebut.

Banyak Definisi a.l:

Page 5: Epidemiologi

EPIDEMIOLOGI

BANYAK DEFINISI / PENGERTIAN

PADA INTINYA:

•Mempelajari masalah

•Mempelajari distribusi masalah

•Mempelajari faktor determinan / faktor risiko

•Mencari solusi untuk penyelesaian (keputusan)

Page 6: Epidemiologi

Epidemiologi :

• Studi populasi (kejadian pada kelompok)

• Distribusi (O,W,T) Epid.Deskriptif

• Determinant (faktor penentu/risiko)Mempertanyakan : (5 W, 1 H) ?

WHO WHAT WHEN WHERE WHY HOW

Page 7: Epidemiologi

Pendekatan Epidemiologi akan Menjawab

1. Apa masalahnya

2. Siapa yang terkena atau berisiko akan terkena masalah

3. Berapa banyak yang terkena masalah

4. Kapan masalah tersebut terjadi atau akan terjadi

5. Dimana masalah tersebut terjadi atau akan terjadi

6. Mengapa masalah tersebut terjadi

7. Bagaimana menyelesaikan masalah tersebut

Page 8: Epidemiologi

Ilmu Epidemiologi

1. Pendekatanya selalu berorientasi pada evidence based mempunyai posisi tawar yang tinggi karena didukung dengan data

2. Berlaku universal (dapat diterapkan disemua aspek kehidupan)

3. Merupakan tool yang handal dalam problem solving, karena pendekatan konsep kausalitas (sebab – akibat)

Page 9: Epidemiologi

Asumsi DasarBerkembangnya Ilmu Epidemiologi

1. Masalah tidak terjadi & menyebar begitu saja (tiba-tiba) secara acak

2. Masalah itu muncul selalu mengikuti konsep kausalitas (sebab-akibat)

Page 10: Epidemiologi

Manajemen Kesehatan - Epidemiologi

PrevalensiInsidens

Faktor risikoData lain

Epidemiologi

limited resources unlimited needs

EfektivitasEfisiensi

cost

prioritas dan pemecahan masalah “problem solving”

Page 11: Epidemiologi

Ilmu Epidemiologi dalam Fungsi Manajemen Program Kesehatan

1.Fungsi informasi (data & informasi epidemiologi)

2.Fungsi perencanaan (perencanaan terpadu berbasis kinerja)

3.Fungsi intervensi (penemuan dan pengobatan kasus,

intervensi faktor resiko, evaluasi program)

4.Fungsi kemitraan (kerja sama LP & LS)

5.Fungsi accountability (audit kasus & kes.masyarakat)

Page 12: Epidemiologi

ADA 3 VARIABEL UTAMA

VARIABEL EPIDEMIOLOGI

1.VARIABEL MENURUT ORANG

2.VARIABEL MENURUT WAKTU

3.VARIABEL MENURUT TEMPAT

Page 13: Epidemiologi

DIKENAL 3 ISTILAH

ISTILAH MUNCULNYA PENYAKITBERDASARKAN WAKTU

1.FLUKTUASI JANGKA PENDEK

2.PERUBAHAN SIKLIS

3.SEKULER TREND

Page 14: Epidemiologi

Ilmu Epidemiologi di dapat dari pengalaman

mempelajari beberapa wabah penyakit dengan

angka kematian yang tinggi dan kini terus

berkembang :

Epidemiologi peny. Tidak menular

Epidemiologi Klinik

Epidemiologi Kesehatan Kerja

Epidemiologi Kecelakaan lalu lintas dsb.

Page 15: Epidemiologi

Beberapa istilah dalam epidemiologi yang menggambarkan besar dan luasnya kejadian :

ENDEMI:

Penyakit atau penyebab tertentu secara terus menerus ada pada populasi manusia dalam suatu area geografis tertentu

EPIDEMI:

Terjadinya kasus kasus dengan sifat yang sama pada sekelompok manusia pada geografis tertentu dengan efek yang nyata pada masyarakat tersebut melebihi insidens normal penyakit tsb.

Page 16: Epidemiologi

Common source :

Epidemi yang ditimbulkan dari sumber yang sama

Propagated source :

Epidemi yang timbul akibat sumber penularan

yang tidak tunggal (banyak sumber)

Pandemi :

Suatu penyakit epidemi yang mengenai penduduk

beberapa negara atau benua.

Page 17: Epidemiologi

Konsep pendekatan epidemiologi

3 komponen yang selalu menjadi pokok bahasan

epidemiologi tentang terjadinya penyakit atau

masalah kesehatan (Host, Agent dan Environment)

Ke 3 komponen tersebut harus seimbang dan bila

terjadi gangguan keseimbangan dapat menimbulkan

terjadinya penyakit (masalah kesehatan)

HOST AGENT

ENVIRONMENT

Page 18: Epidemiologi

Variasi keadaan equilibrium (keseimbangan)

Host, agent dan environment

1. Periode prepatogenesis, terlihat dalam

keadaan seimbang sebelum sakit (sehat)

E

H A

Page 19: Epidemiologi

2. Periode patogenesis, kesimbangan terganggu terlihat perubahan keseimbang

a. Perubahan pada faktor agent

E

H

A

Terdapat agent baru, jumlah agent bertambah, terjadi mutasi agent dsb. Sehingga kemampuan agent menginfeksi host bertambah.

Page 20: Epidemiologi

b. Perubahan pada faktor host.

E

H

A

Bertambahnya jumlah orang orang yang rentah terhadap suatu agent mikro organisme tertentu. Pada keadaan ini proporsi kerentanan host dalam populasi bertambah

Page 21: Epidemiologi

c. Perubahan pada faktor lingkungan yang menyebabkan mudahnya penyebaran agent

E

A

H

Pada musim hujan agent penyakit penyakit demam berdarah bertambah, sehingga berpotensi menularkan.

Page 22: Epidemiologi

d. Perubahan pada faktor lingkungan yang menyebabkan perubahan pada kerentanan host

E

A

H

Bersamaan meningkatnya polusi udara, penyakit infeksi saluran pernafasan bertambah karena terjadi kerentanan host pada populasi.

Page 23: Epidemiologi

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT PADA MANUSIA

Periode Pre Patogenesis :

Periode sebelum manusia sakit terdapat interaksi antara

faktor faktor host agent dan environmen yang berlangsung

terus menerus

Periode Patogenesis :

Perjalanan penyakit mulai interaksi pertama dengan

stimulus yang merangsang terjadinya penyakit sampai

terjadi perubahan bentuk dan fungsi dari jaringan sampai

keseimbangan tercapai (sembuh, carrier, cacat atau

meninggal).

Page 24: Epidemiologi

TIGA TAHAP PENCEGAHAN

1. PENCEGAHAN PRIMER :

Mencegah berkembangnya penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi, dilakukan pada phase prepatogenesis untuk mendapatkan tingkat kesehatan optimum dan memberikan perlindungan spesifik (Imunisasi, Kesling, perlindungan kecelakaan dsb).

2. PENCEGAHAN SEKUNDER :

Untuk mendeteksi dini dan mengobatai penyakit (skrining dan pemeriksaan berkala).

3. PENCEGAHAN TERSIER :

Untuk rehabilitasi suatu penyakit, agar tidak cacat atau gejala sisa (mengurangi ketergantungan fisik, emosional)

Page 25: Epidemiologi

Aplikasi dari upaya pencegahan

PREPATOGENESIS PATOGENESIS

HEALTH SPESIFIC EARLY DIAGNOSIS DISABILITY REHABILITATIONPROMOTION PROTECTION AND PROMPT LIMITATION TREATMENT

PRIMARY PREVENTION SECONDARY PREVENTION TERTIERY PREVENTION

Page 26: Epidemiologi

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DAN PHASE PENCEGAHAN PENYAKIT

Page 27: Epidemiologi

6 Faktor Rantai Penularan Penyakit

1. Agent

2. Reservoir dari agent

3. Portal dari agent meninggalkan host

4. Cara penularan agent ke host baru

5. Portal dari agent ke host baru

6. Kerentanan host

Page 28: Epidemiologi

6 Faktor Rantai Penularan Penyakit (1)

• Agent (Protozoa, Metazoa,Virus, Bakteri, Jamur,

Riketsia)

• Reservoir penyebab : Habitat tempat hidup dan

berkembangbiak agent penyakit (Manusia,

binatang, lingkungan).

• Portal agent meninggalkan host (saluran

pernafasan, saluran makanan, sistem genital,

kulit, transplantasi)

Page 29: Epidemiologi

6 Faktor Rantai Penularan Penyakit (2)

• Cara penularan dari agent ke host baru

secara langsung (kontak person, bersin) dan secara tidak langsung (Vehicle borne, vector borne, air borne/partikel debu).

• Portal dari agent masuk ke host yang baru

(Mekanismenya sama seperti agent meninggalkan host).

• Kerentanan host.

(genetik, ketahanan tubuh secara umum, imunitas spesifik yang didapat)

Page 30: Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif

TUJUAN :

1. Menggambarkan karakteristik distribusi berbagai

penyakit/masalah kesehatan dari suatu kelompok

populasi yang terkena.

2. Memperhitungkan besar dan pentingnyaberbagai

masalah kesehatan pada suatu kelompok populasi.

3. Untuk mengidentifikasi kemungkinan kemungkinan

“determinant” atau faktor penentu, masalah, faktor risiko

yang kemudian dapat dijadikan suatu hypotesa.

Page 31: Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif (1)

Variabel Epidemiologi : (Orang, Waktu dan Tempat)

1. Variabel orang:

(umur, jenis kelamin, etnik group, pekerjaan, pendidikan, sosial ekonomi, status imunisasi, status perkawinan, agama dsb).

2. Variabel Waktu :

(Variasi jangka panjang atau “secular trend”, fluktuasi periodik atau “Siklik” dan frekuensi peynyakit yang terjadi secara singkat seperti pada “epidemi”)

Page 32: Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif (2)

3. Variabel Tempat :

Untuk menganalisis kejadian penyakit menurut tempat, dapat

dibandingkan :

a. Perbandingan antar negara (International)

b. Perbandingan dalam negara (Prov,Kab./kota, kecamatan, desa.

c. Perbandingan rural dan urban.

d. Perbandingan antar tempat.

Page 33: Epidemiologi

Ukuran-ukuran EpidemiologiUkuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan didalam populasi.

• Proporsi :

Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase.Rumus : X

x K = X + Y

Page 34: Epidemiologi

Ukuran-ukuran Epidemiologi (1)

contoh proporsi :

penduduk wanita = 30 org

penduduk laki-laki = 50 org

Proporsi pddk wanita :

30

x 100 = 37,5%

30 + 50

Proporsi pddk laki-laki = 62,5%

Page 35: Epidemiologi

Ukuran-ukuran Epidemiologi (2)

2. Rate :

Adalah perbandingan antara jumlah kejadian terhadap jumlah penduduk yang mempunyai risiko terhadap kejadian tersebut yang menyangkut interval waktu tertentu.

Rate untuk menyatakan dinamika atau kecepatan kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu.

Rumus Rate = X

x K

Y

Page 36: Epidemiologi

Ukuran-ukuran Epidemiologi (3)

2. Rate :

X = Jumlah kejadian tertentu yang terjadi dalam kurun waktu tertentu

Y= Jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami kejadian tertentu

dalam kurun waktu tertentu (pop.at risk)

K= Konstanta (angka dasar)

Contoh : Kasus DBD tahun 2005 di kota A = 400

Penduduk kota A th.2005 = 30.000

I.R = 400 X 1000 = 13,3 /1000 penduduk.

30.000

Page 37: Epidemiologi

Ukuran-ukuran Epidemiologi (4)

3. RATIO :

Merupakan perbandingan antara 2 kejadian atau 2 hal antara numerator dan denominator tidak ada sangkut pautnya.

Misal : Sek ratio DKI Jakarta Laki-laki = 40

Perempuan = 60

Laki-laki : Perempuan = 1 : 1,5

Populasi proporsi sakit TBC = 100

Populasi proporsi tidak sakit TBC = 1000

Relative Risk = 100/1000 = 1/10 = 0,1

Page 38: Epidemiologi

Ukuran-ukuran Epidemiologi (4)

4. Incidens Rate:

I.R = Jml.Kasus baru pada periode waktu tertentu

x K

Populasi yang berisiko pada waktu yang sama

Incidence pada periode singkat dan terbatas (epidemi) disebut : Attack Rate (dalam persen)

Jumlah kasus

A.R = x 100 selama epidemi.

Populasi yang berisiko

Page 39: Epidemiologi

Ukuran-ukuran Epidemiologi (5)

4. Prevalence Rate:

I.R = Jml.Kasus yang ada pada periode waktu tertentu

x K

Populasi seluruhnya pada titik waktu tertentu

5. Ukuran Kematian :

a. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate atau CDR)

b. Angka Kematian menurut kelompok umur (ASDR)

c. Angka kematian karena penyakit tertentu (CSDR)

d. Case Fatality Rate (CFR) =

Jml.Kematian/Jml.Kasus x 100%

Page 40: Epidemiologi