Epidemiologi Gizi

15
Disusun oleh: Desi Sofiyana G2C008017 Durotul J G2C008021 Dessiani D K G2C008018 Emma K G2C008022 Diah Ari S G2C008019 Ervi D G2C008023 Dian I G2C008020 Evi S G2C008024 PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2009

description

anemia gizi

Transcript of Epidemiologi Gizi

  • Disusun oleh:Desi SofiyanaG2C008017Durotul J G2C008021Dessiani D K G2C008018Emma KG2C008022Diah Ari SG2C008019Ervi DG2C008023Dian IG2C008020Evi SG2C008024PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO2009

  • Anemia merupakan salah satu penyakit utama yang terjadi di seluruh dunia, terutama di Negara berkembang dan hingga kini masih sulit untuk ditangani terkait dengan kekurangan zat gizi mikro.

    Dialami oleh semua orang dengan beragam status sosialnya dan dari semua kelompok usia, khususnyapada perempuan dan anak-anak.

  • Menurut hasil studi cross-sectional pada wanita usia subur di Lebanon yang mengunjungi pusat kesehatan;

    berdasarkan nilai Hb, 16% dari total subjek mengalami anemia dan hampir 50% dari anemia terkait dengan defisiensi besi. Tiga puluh sembilan dariwanita yang mengalami anemia, 12,8%nya mengalami kekurangan folat saja dan 12,8% lainnya karena defisiensi folat dan vitamin B12.

    Variabel sosio-ekonomi,yang mencakup tingkat pendidikan, status pekerjaan, jumlah kamar dalam rumah tangga, jumlah rumah tangga penduduk dan lainnya, tidak secara signifikan berhubungan dengananemia. Riwayat anemia dalam keluarga yang kuat dapat mempengaruhi kejadian anemia pada seseorang.

  • Faktor penyebab dari anemia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

    Faktor nutritional - defisiensi zat besi, defisiensi folat, dan defisiensi vitamin B12 - zat mikronutrien lainnya yang terkait dengan status kadar Hb dalam darah.

    Faktor non-nutritional- variabel sosio-ekonomi, - riwayat anemia dalam keluarga, - infeksi maupun penyakit kronis.

  • Anemia didefinisikan dengan rendahnya konsentrasi Hb dalam darah atau rendahnya persentase volume hematrocit dalam darah . yaitu saat tubuh tidak cukup mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk melakukan sintesis Hb.Menurut studi eksperimental mengenai defisiensi folat eritrosit pada anemia dan koreksi dengan sianokobalamin menunjukkan bahwa

    kejadian anemia megaloblastik (pernisiosa) dapat terjadi karena adanya gangguan pada reaksi konversi N5-metil tetrahydropteroyl monoglutamate menjadi tetrahydrofolate yang memanfaatkan vitamin B12 yang tergantung oleh co-enzim

  • defisiensi folat dapat disebabkan oleh:

    pola makan yang buruk, folat hilang selama pemasakan atau penyimpanannya.

    konsumsi alkohol mengganggu penyerapan folat, minum secara berlebihan beresiko mengalami anemia defisiensi folat.

    penyakit tertentu pada saluran pencernaan; seperti penyakit celiac, atau kanker.

    Obat-obatan tertentu, seperti obat mencegah kejang seperti fenitoin, primidone, dan phenobarbital.

    Defisiensi folatkurangnya asam folat dalam darahanemia megaloblastik (pernisiosa).

  • Ketidakmampuan untuk menyerap asam folat dapat diwariskan. Warisan bawaan malabsorpsi folat (masalah genetik)di mana usus bayi tidak dapat menyerap asam folat anemia ,memerlukan perawatan intensif awal untuk mencegah masalah jangka panjang seperti keterbelakangan mental.

    Menurut studi eksperimental mengenai hubungan status folat and vitamin B12 dengan anemia, macrocytosis, dan gangguan kognitif pada lansia di Amerika terhadap fortifikasi asam folat menunjukkan bahwa

    selain menimbulkan anemia, defisiensi folat juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif tubuh yang berhubungan erat dengan defisiensi kobalamin pada subjek.

  • Berikut adalah gejala yang umum terjadi: Kepucatan yang abnormal atau kurangnya warna pada kulitPenurunan nafsu makan Mudah tersinggung Kekurangan energi atau mudah lelah (kelelahan) DiareLidah halus dan lembutGejala dari anemia karena defisiensi folat dapat berbeda-beda pada setiap individu.

  • DIAGNOSISAnemia karena defisiensi folat dapat dilihat dari riwayat medis yang lengkap dan pemeriksaan fisik. tes darah untuk mengkonfirmasikan diagnosis. exp: Jika anemia diduga disebabkan oleh masalah saluran pencernaan, studi barium pada sistem pencernaan.

    Defisiensi folat biasanya tidak menyebabkan masalah-masalah neurologis Defisiensi folat dan vitamin B12 dapat terjadi secara bersamaan. Jika vitamin B12 diobati dengan folat, gejala anemia dapat berkurang, tetapi masalah-masalah neurologis dapat menjadi lebih buruk.

  • studi longitudinal mengenai anemia pernicious dengan disfungsi neuropsychiatric pada pasien dengan anemia sel sabit yang diberi treatment dengan suplementasifolat, menunjukkan bahwa

    Dalam pelaksanaannya, folat dapat menyembuhkan penyakit anemia megaloblastik karena defisiensi cobalamin, meskipun tidak permanen.

    Namun di sisi lain, folat sendiri dapat memperburuk disfungsi neurologis karena dalam tretment folat pada kasus defisiensi kobalamin tersebut tidak diiringi dengan treatment untuk menangani defisiensi kobalamin tersebut.

  • Pengobatan untuk anemia karena defisiensi folat dapat dilihat dari:

    Umur, keseluruhan kesehatan, dan riwayat kesehatanLuasnya penyakit yang dideritaToleransi tubuh terhadap pengobatan spesifik, prosedur, atau terapi Harapan untuk perjalanan penyakit Preferensi pribadi

    Salah satu cara penanganan anemia dapat dengan melakukan perubahan dalam pola makan. Konsumsi obat dan perawatan dari penyebab penyakit dapat dilakukan dengan mengkonsultasikan keluhan yang dirasakan kepada petugas medis yang berkompetensi di dalamnya. Suplementasi vitamin dan mineral juga dapat dilakukan.

  • Menurut studi survey mengenai nilai hemoglobin dan hematrocit dan anemia pada orang dewasa di US sebelum dan setelah fortifikasi asam folat menunjukkan bahwa nilai hemoglobin dan hematocrit secara signifikan lebih tinggi setelah fortifikasi asam folat. Penurunan prevalensi anemia dari sebelum dan setelah fortifikasi asam folat adalah 16% ke 52%.Fortifikasi ini juga secara signifikan meningkatkan serum folat dan folat sel darah merah.

  • Menurut studi protokol mengenai treatment asam folat pada anak-anak Zambia dengan anemia malaria yang cukup berat menunjukkan bahwa

    treatment asam folatmemiliki efek sederhana pada pemulihan hematological pada anak-anakdengan anemia malaria namun tergantung dari pengobatan dengan sulfadoxine / pyrimethamine (SP) , dan tidak berpengaruh terhadap atovaquone / proguanil (AP) .

    Namun, sebaiknyapenggunaan asam folat dihindari, terutama padadosis besar, ketika SP digunakan untuk mengobati malaria kecuali jika adaindikasi tertentu mengapa harus digunakan.

  • Perawatan biasanya dapat secara oral atau disuntikkan suplemen asam folat selama paling sedikit dua sampai tiga bulan.diet tinggi asam folat, tidak merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol. Jika anemia disebabkan oleh masalah penyerapan dalam saluran pencernaan, mungkin perlu untuk mengobati masalah itu terlebih dulu.

  • Anemia dapat dicegah!

    Mari cukupi tubuh kita dengan makanan gizi yang seimbang

    ***************