ENZIM D3

101

description

tentang enzim dan biokmia

Transcript of ENZIM D3

Page 1: ENZIM D3
Page 2: ENZIM D3
Page 3: ENZIM D3

PENGERTIAN

Protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.

Page 4: ENZIM D3

Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi

Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap

Enzim sebagai biokatalisator Bagian enzim yang aktif adalah sisi aktif dari

enzim

Page 5: ENZIM D3

Enzim

Protein Enzim protein sederhana

Protein +Bukan Protein

Protein = apoenzim

Enzim Konjugasi

Bukan protein =Gugus prostetik

Organik =KoenzimIkatan tidak kuat

Anorganik = kofaktorIkatan kuat

Page 6: ENZIM D3

SIFAT-SIFAT1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa

ikut bereaksi.

2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.

4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.

Page 7: ENZIM D3

SIFAT-SIFAT5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di

luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.

6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.

lipaseLemak + H2O ——————> Asam lemak + Gliserol

Page 8: ENZIM D3

SIFAT - SIFAT

7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.

8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.

Page 9: ENZIM D3

Sifat lain : Suhu: optimum 300C, minimum 0 0C, maksimum 400C Logam, memacu aktifitas enzim: Mg, Mn, Co, Fe Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb, Cu,

Zn, Cd, Ag pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif

kondisi masam, amilase kondisi netral, tripsin kondisi basa)

Konsentrasi substrat, substrat yang banyak mula-mula memacu aktifitas enzim, tetapi kemudian menghambat karena: penumpukan produk (feed back effect)

Konsentrasi enzim, peningkatan konsentrasi enzim memacu aktifitasnya

Air, memacu aktifitas enzim Vitamin, memacu aktifitas enzim

Page 10: ENZIM D3

Tata nama enzim Enzim diberi nama sesuai dengan nama

substrat dan reaksi yang dikatalisis Biasanya ditambah akhiran ase Enzim dibagi ke dalam

7 golongan besar Sedangkan berdasarkan Commision on

Enzymes of the International Union of Biochemistry, enzym dibagi menjadi6 golongan besar.

Page 11: ENZIM D3

Klas Klas Tipe reaksiTipe reaksi

OksidoreduktaseOksidoreduktase(nitrat reduktase(nitrat reduktase, glutamat , glutamat dehidrogenase, xantin dehidrogenase, xantin oksidaseoksidase))

memisahkan dan memisahkan dan menambahkan elektron atau menambahkan elektron atau hidrogen hidrogen

TransferaseTransferase(Kinase(Kinase, metiltransferase, , metiltransferase, hidroksimetiltransferase, hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase, karboksiltransferase, asiltransferase, emino asiltransferase, emino transferasetransferase))

memindahkan gugus memindahkan gugus senyawa kimiasenyawa kimia

HidrolaseHidrolase(protease, lipase, amilase)(protease, lipase, amilase)

memutuskan ikatan kimia memutuskan ikatan kimia dengan penambahan airdengan penambahan air

LiaseLiase(fumarase(fumarase, dekarboksilase, , dekarboksilase, aldolase, hidratasealdolase, hidratase))

membentuk ikatan rangkap membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu dengan melepaskan satu gugus kimiagugus kimia

IsomeraseIsomerase(epimerase)(epimerase)

mengkatalisir perubahan mengkatalisir perubahan isomerisomer

Ligase/sintetaseLigase/sintetase(tiokinase(tiokinase, glutamin , glutamin sintetase, piruvat sintetase, piruvat karboksilasekarboksilase))

menggabungkan dua menggabungkan dua molekul yang disertai molekul yang disertai dengan hidrolisis ATPdengan hidrolisis ATP

PolimerasePolimerasemenggabungkan monomer-menggabungkan monomer-monomer sehingga monomer sehingga terbentuk polimerterbentuk polimer

Page 12: ENZIM D3
Page 13: ENZIM D3

PENGGOLONGAN OKSIDASE DAN REDUKTASE

yaitu enzime yang bekerja dalam proses oksidasi dan reduksi.

HIDROLASEHidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan bantuan air

DESMOLASEyaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.

Page 14: ENZIM D3

GOLONGAN OKSIDASE REDUKTASE

Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.

Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

Page 15: ENZIM D3

PENGGOLONGAN HIDROLASEKarbohidrase yaitu enzim-enzim yang

menguraikan golongan karbohidrat.

Esterase yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.

Proteinase/Protease yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein.

Page 16: ENZIM D3

KARBOHIDRASE Enzim-enzim yang menguraikan

golongan karbohidrat. Contoh : a. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan

amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa (suatu disakarida).

b. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa

C. Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.

Page 17: ENZIM D3

d. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.

e. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa (suatu polisakarida) menjadi selobiosa (suatu disakarida)

f. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.

Page 18: ENZIM D3

GOLONGAN ESTERASE Lipase, yaitu enzim yang menguraikan

lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan

suatu ester hingga terlepas asam fosfat.

Page 19: ENZIM D3

GOLONGAN PROTEASE Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan

peptida menjadi asam amino. Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan

gelatin. Renin, yaitu enzim yang menguraikan

kasein dari susu.

Page 20: ENZIM D3

OKSIDASE REDUKTASE

Enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.

Page 21: ENZIM D3

DESMOLASE

Enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya

Page 22: ENZIM D3

GOLONGAN DESMOLASE Karboksilase : yaitu enzim yang

mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida.

Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino.

Page 23: ENZIM D3

PERANAN ENZIM DLM KEHIDUPAN Pengolahan susu --- susu asam,

dadih/yogurt (Minangkabau), koumiss, kefir atau keju, mentega. Contoh di Batak : “bogot ni horbo”

Melembutkan daging : daun pepaya, buah pepaya muda, nenas, dan kulit pohon tertentu

Pembuatan tape (ketan, ubi kayu, jagung) Pengolahan hasil laut, belacan/terasi,

kecap, tempe, oncom, dan beberapa jenis kue

Pengeritingan rambut.

Page 24: ENZIM D3

TEMPAT AKTIF ENZIM (ACTIVE SITE)

Tempat aktif terletak di pecahan, celah, atau rongga pada enzim. Susunan ruang semacam ini menyebabkan air dapat dikeluarkan dan memungkinkan gugus fungsional mendekati substrat yang bereaksi dari tiga-dimensi.

Page 25: ENZIM D3

TEMPAT AKTIF ENZIM (ACTIVE SITE)

Page 26: ENZIM D3

TEMPAT AKTIF ENZIM (ACTIVE SITE)

Page 27: ENZIM D3

REAKSI DI T4 AKTIF ENZIM

Page 28: ENZIM D3

PENGATURAN ENZIM

Page 29: ENZIM D3

REAKSI DI T4 AKTIF ENZIM

Page 30: ENZIM D3

REAKSI DI T4 AKTIF ENZIM

Page 31: ENZIM D3

SUBSTRAT TDK PD T4 AKTIF / TDK SESUAI

Page 32: ENZIM D3

CARA KERJA ENZIM Teori kunci dan gembok

Teori ini diusulkan oleh Emil Fischer pada 1894. Menurut teori ini, enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat.

Teori ketepatan induksi

Teori ini diusulkan oleh Daniel Koshland pada 1958. Menurut teori ini, enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk

Page 33: ENZIM D3

PENGATURAN ENZIM

Page 34: ENZIM D3

PENGATURAN ENZIM

Page 35: ENZIM D3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Suhu

Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat. Tetapi ada batas maksimalnya. Untuk hewan misalnya, batas tertinggi suhu adalah 40ºC. Bila suhu di atas 40ºC, enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk tumbuhan batas tertinggi suhunya adalah 25ºC

pHPengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya. Ada enzim yang bekerja secara optimal pada kondisi asam. Ada juga yang bekerja secara optimal pada kondisi basa.

Konsentrasi substratSemakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.

Page 36: ENZIM D3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Konsentrasi enzimSemakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim.

Adanya aktivatorAktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim.

Adanya inhibitorInhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim.

Page 37: ENZIM D3
Page 38: ENZIM D3

Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:

1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai struktur yang mirip dengan substrat sehingga dapat bergabung dengan sisi aktif enzim. Terjadi kompetisi antara substrat dengan inhibitor untuk bergabung dengan sisi aktif enzim (misal feed back effect)

2. Non kompetitif: zat penghambat menyebabkan struktur enzim rusak sehingga sisi aktifnya tidak cocok lagi dengan substrat

Page 39: ENZIM D3

SPESIFITAS ENZIM

1. Model kunci dan anak kunci pada pengikatan substrat

Rintangan sterik dan penolakan muatan di tempat pengikatan substrat bahkan dapat mencegah pengikatan senyawa yang berhubungan erat. Pada model kunci-dan-anak kunci, komplementeritas (saling mengisi) antara substrat dan tempat pengikatannya dibayangkan seperti anak kunci yang masuk ke dalam kunci yang kaku.

Page 40: ENZIM D3

SPESIFITAS ENZIM

1. Model kunci dan anak kunci pada pengikatan substrat

Page 41: ENZIM D3

SPESIFITAS ENZIM2. Model “Induced Fit” pada Pengikatan Substrat Sewaktu substrat terikat, hampir semua enzim

mengalami perubahan konformasi, “induced fit”, yang menyebabkan reposisi rantai sisi asam amino di tampat aktif dan meningkatkan jumlah interaksi pengikat. Model induced fit untuk pengikatan substrat mengakui bahwa tempat pengikatan substrat bukanlah “kunci” yang kaku, tetapi suatu permukaan dinamik yang terbentuk oleh struktur tiga-dimensi enzim keseluruhan yang fleksibel.

Page 42: ENZIM D3

SPESIFITAS ENZIM

2. Model “Induced Fit” pada Pengikatan Substrat

Page 43: ENZIM D3

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SEL Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai

tenpat tersendiri di bagian sel tersebut. Misalnya enzim-enzim siklus Krebs dijumpai di mitokondria sel bagian dalam (bagian matriks). Rantai pernafasan terdapat di membran dalam mitokondria. Mitokondria sering dinamakan sebagai “Pusat Energi” karena mitokondria mengekstrak energi dari zat-zat makanan dan menangkap energi yang dilepaskan oleh proses oksidatif berbentuk ATP.

Page 44: ENZIM D3

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SEL1. Struktur Intraseluler tertentu : merupakan tempat

aktivitas biokimiawi tertentu dari sel. Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai tempat tersendiri di bagian sel tersebut

Pada organisme multiseluler : berbagai jaringan tertentu mempunyai fungsi khusus

Semua sel mempunyai : membran sel, inti sitoplasma --- sangat diperlukan untuk melakukan fungsi biokimiawi dan fisiologis sel tersebut

2. Membran sel : Fungsi spesifik jaringan Mempertahankan lingkungan kimiawi dan

permeabilitas selektif

Page 45: ENZIM D3

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SEL Lisosom : mengandung enzim-enzim

pencernaan yang menghidrolisis lemak, protein, asam nukleat, dll, yang dapat dimetabolisis di mitokondria

Retikulum Endoplasmik : merupakan saluran – melanjutkan/menuju ke membran luar. Menempel Ribosom yang merupakan tempat sintesis protein

Aparatus Golgi : struktur pengantar Retikulum Endoplasmik

Page 46: ENZIM D3

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SEL Ribosom : tempat sintesis protein Nukleolus : di dalam nukleus,

mengandung RNA Nukleus : banyak mengandung DNA

dan Kromatin Sentrosom : hanya tampak pada saat

sel akan membelah (ikut serta dalam proses mitosis)

Page 47: ENZIM D3

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SELMitokondria : Merupakan pabrik ATP “Pusat Energi” : mengekstrak energi dari

makanan dan menangkap energi dari proses oksidatif Terdapat 2 membran :

A. Membran dalam :- Membentuk lipatan yang menonjol,

membentuk krista, masuk ke dalam matriks- Terdiri dari lipid dan protein- Terdiri atas rantai respirasi (Fosforilasi

Oksidatif)B. Di dalam matriks dan bagian dalam mitokondria

terdapat enzim-enzim untuk siklus Krebs.

Page 48: ENZIM D3

PENCERNAAN DI DALAM MULUTSaliva mengandung enzim Amilase dan Lipase :Lipase Disekresi oleh permukaan dorsal lidah/glandula Ebner

Amilase (Ptialin) Dikeluarkan oleh kelenjar Parotid/ saliva Fungsi : memecah molekul amilum (tepung glikogen)

menjadi maltosa melalui proses hidrolisis Proses berjalan lebih baik apabila makanan dikunyah

lebih halus Bekerja optimal pada pH 6,6 Amilase saliva/ ptialin: zat pati dekstrin, maltosa,

glukosa

Page 49: ENZIM D3

Enzim di lambungLapisan sel Chief, terdiri dari selapis sel mukosa lambung.

Kelenjar ini mensekresi suatu zimogen (proenzim) pepsinogen.

Pepsinogen diaktifkan oleh HCl lambung menjadi enzim yang aktif : pepsin,

Pepsin: suatu enzim proteolitik yang memecah protein menjadi proteosa dan pepton

Streapsin: pada mukosa gaster,trigliserida asam lemak, digliserida, monogliserida

PH optimum adalah 1.5 – 2.5.

Page 50: ENZIM D3

Enzim lain di lambung :

Lipase : Katalis pada reaksi pemecahan

molekul lipid (hidrolisis) Kerja optimal pada pH 5,5 – 7,5

sehingga di dalam lambung tidak efektif dan optimal

Tahan terhadap lingkungan yang sangat asam

Page 51: ENZIM D3

Enzim lain di lambung : Renin : Berasal dari prorenin, yaitu suatu zimogen yang

dengan suasana asam berubah nejadi renin Penting dalam pencernaan makanan pada bayi,

karena kasein (dalam susu) dengan bantuan Ca++ diubah menjadi parakasein, sehingga susu tidak cepat keluar dari lambung --- parakasein dihidrolisis lebih lanjut menjadi makanan bagi bayi

Ca++Kasein Parakasein(susu)

Dalam lambung orang dewasa TIDAK TERDAPAT RENIN !

Page 52: ENZIM D3

Cairan Pankreas Lipase : sebagai katalis dalam proses

hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Bekerja pada pH 7,0 – 8,8 dan aktivitasnya bertambah dengan adanya ion Ca++

Amilase : sama dengan amilase dalam saliva, yaitu berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum dekstrin dan glikogen menjadi maltosa

Page 53: ENZIM D3

Cairan Pankreas

Nukleopolimerase : memecah nukleat menjadi mono-nukleotida. Macam nukleopolimerase : ribonuklease dan deoksiribonuklease.

Kolesistokinin : kontraksi kantung empedu untuk mengeluarkan cairan

Enterokinin : terbentuknya cairan usus Tripsin: protein dan polipetida polipeptida,

dipeptida, asam amino.

Page 54: ENZIM D3

PENCERNAAN DALAM USUS (INTESTINAL)

Page 55: ENZIM D3

PENCERNAAN DALAM USUS (INTESTINAL) Organ tubuh yang mempunyai peranan

penting dalam proses pencernaan makanan dalam usus yaitu : pankreas, empedu dan usus sendiri

Sifat cairan : basa, syarat bekerjanya enzim-enzim yang menjadi katalis dalam proses pencernaan makanan dalam usus

Page 56: ENZIM D3

USUS / INTESTINAL

Page 57: ENZIM D3

Cairan Usus :

Dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn dengan pengaruh enterokinin.

Enzim-enzimnya : Karbohidrase : enzim pemecah karbohidrat Peptidase : pemecah ikatan peptida Nukleosidase : memecah nukleosida menjadi basa

purin/pirimidin dan ribosa/deoksiribosa Nukleotidase : memecah nukleotida menjadi nukleosida dan

asam fosfat Enterokinase : mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin Fosfatase : memisahkan gugus fosfat dari senyawa fosfat

organik Fosfolipase : memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak,

asam fosfat dan kolin.

Page 58: ENZIM D3

Enzim-enzim lainnya:

Maltase : maltosa glukosa Sukrosa : sukrosa glukosa, fruktosa Laktosa : laktosa glukosa, galaktosa Aminopeptidase : polipeptida

dipeptida, asam amino Dipeptida : dipeptida asam amino

Page 59: ENZIM D3

Cairan EmpeduDibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu apabila

tidak digunakanJernih, kuning, agak kental, rasa pahit, 500 – 700 ml/24 jam, pH

6,9 – 7,7Asam empedu yang penting : asam kolat dan deoksikolat.

Fungsi : Emulgator dalam pencernaan lemak (dalam usus) Mengaktifkan lipase dalam cairan pankreas Membantu absorpsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin

D dan K, serta karoten Perangsang aliran empedu dari hati Menjaga kolesterol tetap larut dalam cairan empedu ---

mencegah endapan kolesterol.

Page 60: ENZIM D3

HASIL AKHIR PENCERNAAN: Karbohidrat

Monosakarida

Protein Asam amino

Lemak Asam-asam lemak, gliserol, monogliserida dan digliserida

Page 61: ENZIM D3

HASIL AKHIR PENCERNAAN:

Page 62: ENZIM D3

HASIL AKHIR PENCERNAAN:

Page 63: ENZIM D3

HASIL AKHIR PENCERNAAN:

Page 64: ENZIM D3

PENCERNAAN MAKANAN : “ Proses pengubahan molekul besar menjadi

molekul yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi melalui dinding usus”.

Page 65: ENZIM D3

Thank you…. See you ….

Page 66: ENZIM D3
Page 67: ENZIM D3

KOENZIM Koenzim merupakan senyawa organik

yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzim tertentu

Senyawa yang terkandung dalam dialisat yang tidak dapat diendapkan, nisbi lebih tahan panas dan mempunyai berat molekul lebih kecil

Substansi pada ketiadaan koenzim tidak dapat menjalankan fungsi enzimatiknya.

Page 68: ENZIM D3

DEFINISICO-ENZYME merupakan senyawa organik

yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzim tertentu. Misalnya :

NAD+ diperlukan untuk aktivitas enzim LDH KoASH diperlukan untuk aktivitas enzim

Tiokinase Piridoksal fosfat diperlukan untuk aktivitas

enzim Transaminase Tetrahidrofolat diperlukan untuk aktivitas

enzim Transformilase.

Page 69: ENZIM D3

KOENZIM Lain dengan enzim, koenzim bersifat

termostabil. Gabungan enzim (sebagai protein) dengan koenzim (non-protein) dinamakan Holoenzim

Apoenzim : enzim yang belum sempurna

Holoenzim : gabungan antara apoenzim dan koenzim yang secara keseluruhan mampu menjalankan fungsi enzimatik

Page 70: ENZIM D3

Reaksi (gambaran fenomena dalam reaksi kimia) :

Koenzim + Substrat (-)

Apoenzim + Substrat (-)

Apoenzim + Koenzim + Substrat (+)

Produk

Holoenzim

Page 71: ENZIM D3

KOENZIM

Sebagian yang cukup besar dari koenzim ini merupakan turunan dari keluarga atau kompleks vitamin B, sehingga harus tersedia dalam makanan sehari-hari. Selain vitamin B, ada pada vitamin C dan K

Sebagian dari koenzim dapat disintesis oleh tubuh (tidak memerlukan sumber dari luar).

Page 72: ENZIM D3

KLASIFIKASI KOENZIM

1. Koenzim turut dalam pemindahan suatu gugus yang bukan hidrogen.

Misalnya : Koenzim A-SH; Tiamin Piro Fosfat (TPP); Piridoksal-fosfat; Tetrahidro Folat, Biotin, Kobamida, Lipoat.

2. Koenzim yang turut dalam pemindahan hidrogen.

Misalnya : NAD, NADP, FMN, FAD, L(SH)2, Koenzim Q.

Page 73: ENZIM D3

KOFAKTOR DALAM KATALISISSejumlah besar enzim membutuhkan suatu

komponen lain untuk dapat berfungsi sebagai katalis. Komponen ini secara umum disebut sebagai kofaktor. Kofaktor ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok :

1. Gugus Prostetik :Kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya. Misalnya : Flavin Adenin Dinukleotida --- enzim suksinat dehidrogenasi

2. Aktivator :Ion-ion logam yang dapat terikat atau mudah terlepas dari enzim. Misalnya : K+ Mn++ Mg++ Cu++ Zn++

3. Koenzim :Molekul organik kecil, tahan terhadap panas, mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialisis.

Page 74: ENZIM D3

VITAMIN

Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tetapi mempunyai arti yang penting, sebab kekurangan vitamin akan menimbulkan beberapa jenis penyakit. (beri-beri, skorbut, rabun senja, dll) --- avitaminosis.

Page 75: ENZIM D3

VITAMIN

Niasin berupa molekul nikotinamida atau asam

nikotinat terdapat dalam tumbuhan/hewan : daging Koenzim : NAD+ (Nikotinamida Adenin

Dinukleotida), NADP+ (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat)

Merupakan enzim dehidrogenase pada reaksi oksidasi – reduksi. Misalnya : reaksi oksidase alkohol

Page 76: ENZIM D3

VITAMIN

Riboflavin (vitamin B2) terdiri dari D-ribitol yang terikat pada cincin iso-

allosazin yang tersubstitusi sebagai faktor pertumbuhan

Asam Lipoat faktor pertumbuhan terdapat dalam hati satu-satunya turunan vitamin B yang larut lemak koenzim : asam lipoat berperan dalam reaksi dekarboksilasi oksidatif 2

asam -keto

Page 77: ENZIM D3

VITAMIN

Biotin (vitamin H) sebagai koenzim pada reaksi karboksilasi :

menerima dan memisahkan gugus CO2 terdapat dalam hati dan berikatan dengan

suatu protein mudah berikatan dengan avidin (protein

basa dalam putih telur) --- inhibitor efektif bagi reaksi yang menggunakan biotin (karena afinitasnya sangat tinggi) --- defisiensi zat gizi. Terapi dengan menggunakan : kuning telur, susu, dan hati.

Page 78: ENZIM D3

VITAMIN

Tiamin Pirifosfat (vitamin B1) terdapat bebas dalam beras atau gandum defisiensi : beri-beri (sembab, kesemutan,

letargi) koenzim : TPP (Tiamin Pirifosfat) berperan dalam reaksi yang

menggunakan enzim transketolase dan fosfoketolase

TPP juga diperlukan dalam metabolisme karbohidrat

Page 79: ENZIM D3

VITAMINPiridoksal fosfat (vitamin B6) terdiri dari piridoksal, piridoksin dan piridoksamin terdapat dalam tumbuhan dan hewan, terutama

beras dan gandum defisiensi : dermatitis dan gangguan SSP.

Asam Folat Keonzim : asam tetrahidrofolat Bakteri dalam usus memproduksi asam folat

dalam jumlah kecil Banyak terdapat dalam alam

Page 80: ENZIM D3

VITAMIN

Vitamin B12 Sianokobalamina yang diisolasi dari hati Bagian dari koenzim B12 Disebut juga sebagai kobalamin Penting dalam proses isomerisasi.

Misalnya : metilmalonat --- asam suksinat Defisiensi : aterosklerosis

Page 81: ENZIM D3

VITAMINAsam Pantotenat komponen dalam molekul koenzim A faktor pertumbuhan penting sebagai pembawa gugus asetil dalam

biosintesis asam lemak

Asam Askorbat (vitamin C) penting dalam proses hidroksilasi yang melibatkan

enzim hidroksilase kerja vitamin ini belum jelas, tetapi bila kekurangan

vitamin ini dapat menyebabkan proses hidroksilasi asam amino lisin dan prolin terganggu, sehingga fungsi prolin yang terbentuk tidak sempurna

diperlukan dalam jumlah yang banyak dalam kelenjar adrenal sebagai tempat hidroksilasi yang aktif dalam pembentukan hormon steroid

Page 82: ENZIM D3

VITAMIN

Vitamin K diperlukan dalam proses karboksilasi atom C-,

terdapat dalam beberapa protein faktor penggumpalan darah, antara lain protombin

diperlukan dalam proses modifikasi asam amino

Koenzim Q / KoQ / Q bukan berasal dari vitamin dapat disintesis sendiri oleh tubuh turunan dari hidrokinon sebagai ubikinon

Page 83: ENZIM D3

Kelompok Vitamin B dan Koenzim Turunannya :

Vitamin B1 (Aneurin, Tiamin)K (Koenzim) : Tiamin Pirofosfat (TPP), A (Apoenzim) : Dekarboksilase asam -keto

Vitamin B2 (Riboflavin) :K : FAD (Flavindinukleotida) dan FMN (Flavinmononukleotida), A : Dehidrogenase Aerob

Asam Lipoat K : asam lipoat, A : Dehidrogenase piruvat

Page 84: ENZIM D3

Kelompok Vitamin B dan Koenzim Turunannya :

Biotin

K : Biotin, A : karboksilase Vitamin B6 (piridoksin)

K : Piridoksalfosfat, A : Transaminase, dekarboksilase asam amino

Vitamin B12 (kobalamin)

K : Koenzim B12 (metilkobalamin), A : transmetilase, isomerase

Page 85: ENZIM D3

GUGUS PROSTETIK

Sejumlah koenzim yang terikat sangat erat, bahkan mungkin dengan ikatan kovalen, ke apoprotein yang sesuai

Tidak dapat dipisahkan (dengan mudah), dengan cara yang biasa (pengendapan atau dialisis), tanpa merusak struktur holoenzimnya

Page 86: ENZIM D3

GUGUS PROSTETIK Contoh : FAD, FMN, piridoksal fosfat dan

gugus hem

Hemoprotein : enzim yang memiliki hem sebagai gugus prostetiknya

Apoprotein : protein bukan enzim yang terpisah dari gugus prostetiknya, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya

Page 87: ENZIM D3

PROENZIM / ZIMOGEN Merupakan enzim-enzim yang

disekresikan dalam bentuk yang belum aktif

Biasanya diberi nama sesuai nama trivial, ditambah dengan awalan pro- atau akhiran –ogen

Diaktifkan terlebih dahulu menggunakan bantuan. Misalnya : pepsinogen memerlukan HCl menjadi pepsin, atau secara autokatalisis

Proses pengaktifan zimogen selalu terjadi hidrolisis terbatas

Page 88: ENZIM D3

PROENZIM / ZIMOGEN

aktivator

Pro/zim enzim + peptida kecil

AUTOKATALISIS

Page 89: ENZIM D3

AUTOKATALISIS

“Peristiwa pengaktifan suatu proenzim atau zimogen oleh enzim aktif produknya sendiri. Misalnya : pepsin, tripsin.”

Pengaktifan suatu proenzim haruslah dilakukan di tempat yang tepat dan saat yang tepat pula.

Page 90: ENZIM D3

OKSIDASI-REDUKSI

OKSIDASI adalah proses pelepasan (pengurangan) elektron, sedangkan reduksi adalah proses penambahan (pengambilan) elektron.

Page 91: ENZIM D3

OKSIDASI-REDUKSI

Reaksi :

e

Oksidasi

Fe2+ Fe3+

Reduksi

e

Page 92: ENZIM D3

OKSIDASI

Oksidasi bahan bakar yang tiada hentinya dalam tubuh dipergunakan untuk memperbaharui ATP. ATP merupakan energi ikatan kimia yang digunakan untuk menjalankan kerja yang diperlukan bagi kehidupan.

Sebagian besar proses yang terjadi dalam tubuh yang memerlukan energi, menggunakan ikatan fosfat berenergi tinggi pada ATP.

Page 93: ENZIM D3

OKSIDASI

Transport aktif, kerja mekanis dan reaksi bio-sintetik merupakan proses yang memerlukan energi :

ATP ADP + Pi

Ikatan ATP sebagai ikatan fosfat berenergi tinggi karena : ikatan tersebut cepat terurai dalam hidrolisis dan reaksi lain.

Page 94: ENZIM D3

OKSIDASI

CO2 ATP

Pernafasan : Penggunaan energi :

-Pembentukan energi -Biosintesis makromol

-Karbohidrat -Kontraksi otot-Lemak -Transpor ion aktif

-Protein -Termogenesis

O2 ADP + Pi

Page 95: ENZIM D3

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksi

OksidaseEnzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dan substrat AH2 dan diterimakan hanya kepada oksigen (1/2 O2) sebagai akseptor hidrogen.

Page 96: ENZIM D3

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksi

Dehidrogenase AerobAdalah enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat, tetapi berbeda dengan OKSIDASE, dapat memakai oksigen maupun zat buatan (seperti BIRU METILEN) sebagai akseptor Hidrogen.

Page 97: ENZIM D3

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksiDehidrogenase Anaerob Enzim yang mengkatalisis pelepasan

hidrogen dari substrat AH2, tetapi tidak menggunakan Oksigen sebagai akseptor hidrogen, melainkan a. Mentransfer hidrogen dengan tidak

menggunakan reaksi rantai pernafasanb. Mentransfer hidrogen dengan menggunakan rantai pernafasan

Page 98: ENZIM D3

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksi

Hidroperoksidase H2O2 sebagai substrat.

Terdapat 2 macam :

1. Katalase

2. Peroksidase

Page 99: ENZIM D3

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksiOksigenase Enzim yang mengkatalisis penggabungan

oksigen secara langsung kepada substrat. Terdapat 2 macam, yang dikenal sebagai :

1. Dioksigenase (oksigen transferase / true- oksigenase)

2. Monooksigenase (mixed function oxydase- hydroxylase)

Page 100: ENZIM D3

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksi

SuperoksidaOksigen jaringan dengan mudah direduksi menjadi superoksida. Dan superoksida diuraikan oleh superoksida dismutase menjadi H2O2 + O2.

Page 101: ENZIM D3

sekian, terima kasih