enukleasi dan marsupialisasi.doc

7
Enukleasi Definisi Enukleasi merupakan suatu proses untuk mengambil semua lesi kista. Mengambil semua lesi kista tanpa rupture. Indikasi Enukleasi merupakan suatu cara untuk membuang kista pada rahang dan sebaiknya dilakukan pada semua kista di rahang yang bisa dibuang dengan aman tanpa mengorbankan banyak struktur yang berdekatan dengan kista. Keuntungan 1. Semua bagian kista bisa diambil 2. Eksisi awal biopsy sudah bisa merawat lesi 3. Pasien tidak harus khawatir mengenai rongga marsupial Kerugian Pada keadaan yang diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi akan merugikan. Contohnya dapat membahayakan jaringan normal, fraktur rahang, devitalisasi gigi.

Transcript of enukleasi dan marsupialisasi.doc

Page 1: enukleasi dan marsupialisasi.doc

Enukleasi

Definisi

Enukleasi merupakan suatu proses untuk mengambil semua lesi kista. Mengambil semua lesi kista tanpa

rupture.

Indikasi

Enukleasi merupakan suatu cara untuk membuang kista pada rahang dan sebaiknya dilakukan pada semua

kista di rahang yang bisa dibuang dengan aman tanpa mengorbankan banyak struktur yang berdekatan

dengan kista.

Keuntungan

1. Semua bagian kista bisa diambil

2. Eksisi awal biopsy sudah bisa merawat lesi

3. Pasien tidak harus khawatir mengenai rongga marsupial

Kerugian

Pada keadaan yang diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi akan merugikan. Contohnya dapat

membahayakan jaringan normal, fraktur rahang, devitalisasi gigi.

Teknik

Teknik untuk enukleasi kista harus dengan pertimbangan khusus. Penggunaan antibiotik tidak diperlukan

kecuali jika ukuran kista besar atau pasien dengan kondisi tidak sehat.

Kista periapikal (yaitu, radikular) adalah yang paling umum dari semua lesi kista pada rahang dan

imflamasi atau nekrosis pulpa. Karena sulit untuk menentukan apakah suatu radiolusen periapikal adalah

suatu kista atau granuloma, penghilangan pada saat ekstraksi gigi dianjurkan. Jika ukuran lesi tidak

Page 2: enukleasi dan marsupialisasi.doc

berkembang, lesi mungkin merupakan kista dan harus dihilangkan dengan bedah periapikal. Saat

ekstraksi gigi dengan radiolusen periapikal, enukleasi melalui soket tocch mudah dapat dilakukan dengan

menggunakan kuret saat kista kecil. Dengan kista yang besar, flap mucoperiosteal dapat terlihat dan akses

ke kista diperoleh melalui plate labial tulang, yang meninggalkan alveolar crest (utuh) untuk memastikan

tulang cukup tinggi setelah penyembuhan. Setelah akses ke kista telah dicapai melalui penggunaan

sebuah window osseus, dokter gigi harus mulai melakukan enukleasi kista. Sebuah thin-bladed kuret

merupakan instrumen yang sangat cocok untuk cleaving connective tissue layer pada dinding kista dari

rongga tulang. Kuret terbesar yang dapat ditampung oleh ukuran kista dan untuk mengakses harus

digunakan. Perawatan harus dilakukan untuk menghindari terobeknya kista dan memungkinkan isi cystic

untuk keluar, karena margin kista lebih mudah untuk didefinisikan jika dinding kista masih utuh.

Selanjutnya kista lebih mudah dipisahkan dari rongga tulang bila tekanan intracystic tetap.

Sekali kista telah dihilangkan, rongga tulang harus diperiksa untuk sisa-sisa jaringan. Irigasi dan drying

rongga dengan gauze akan membantu dalam memvisualisasikan seluruh rongga tulang. Sisa jaringan

dihilangkan dengan kuret. Tepi-tepi tulang yang tajam dihaluskan dengan file sebelum closure. Kista yang

mengelilingi akar gigi atau berada di daerah terpencil di rahang membutuhkan kuretase agresif, yang

diperlukan untuk menghilangkan fragmen dari lapisan kista yang tidak dapat dihilangkan pada sebagian

besar dinding kista. Perawatan endodontik gigi mungkin diperlukan dalam waktu dekat, yang dapat

membantu mencegah infeksi odontogenic rongga kista dari nekrotik pulpa. Setelah enukleasi, primer

closure watertight harus diperoleh dengan suture yang tepat. Rongga tulang diisi dengan blood clot. Bukti

radiografi dari pengisian tulang selama 6 sampai 12 bulan. Rahang yang telah diperluas oleh kista

perlahan berubah ke kontur yang lebih normal. Luka harus diirigasi dengan saline steril, dan strip gauze

yang sesuai diolesi dengan salep antibiotik secara lembut ke dalam rongga. Prosedur ini diulang setiap 2

sampai 3 hari, secara bertahap. Jaringan granulasi akan terlihat di dinding tulang pada 3 sampai 4 hari dan

perlahan melenyapkan rongga dan menyingkirkan kebutuhan untuk pengepakan. Epitel oral kemudian

menutup dari atas opening, dan akan terjadi penyembuhan osseus.

Page 3: enukleasi dan marsupialisasi.doc

Marsupiliasi

Definisi

Marsupiliasi, dekompresi, dan operasi Parstch adalah membuat suatu surgical window pada dinding kista,

membuang isi kista, dan mempertahankan kontinuitas antara kista dan rongga mulut, sinus maksilaris,

dan rongga nasal.

Indikasi

1. Jumlah kerusakan jaringan

Letak kista yang berdekatan dengan struktur vital bisa mengakibatkan perusakan yang tidak berarti

jika digunakan enukleasi.

Contoh : jika enukleasi kista membuat fistula oronasal atau oroantral atau menyebabkan kerusakan

pada struktur utama neurovascular atau devitalisasi gigi sehat, marsupiliasi harus dipertimbangkan.

2. Akses bedah

Jika akses sulit, bagian dinding kista bisa ditinggalkan, yang bisa mengakibatkan rekurensi.

Sebaiknya marsupialisai dipertimpangkan.

3. Assistance in eruption of teeth

Jika gigi yang belum erupsi diperlukan dalam lengkung dental dengan terdapat kista, marsupialisasi

harus dipertimbangkan.

4. Extent of surgery

Pada pasien yang tidak sehat atau malnutrisi, marsupialisasi sebaiknya dipertimbangkan karena lebih

simple dan lebih tidak membuat stress.

5. Ukuran kista

Resiko fraktur rahang selama enukleasi bisa terjadi. Maka sebaiknya kista di marsupialisasi terlebih

dahulu dan enukleasi ditunda.

Page 4: enukleasi dan marsupialisasi.doc

Keuntungan

1. Prosedurnya simpel

2. Mengurangi kerusakan pada struktur vital

Kerugian

1. Kerugian utamanya adalah jaringan patologis ditinggalkan in situ, tanpa pemeriksaan histologist.

2. Pasien merasa kurang nyaman karena banyaknya kunjungan

Teknik

Antibiotik profilaksis biasanya tidak diindikasikan pada marsupialisasi, walaupun digunakan pada pasien

yang kurang sehat. Setelah area dianestesi, kista diaspirasi. Jika aspirasi membenarkan bahwa

diagnosanya adalah kista, maka prosedur marsupialiasasi dilanjutkan. Inisial insisi biasanya dilakukan

sirkular atau elips, dan membuat suatu window besar (1cm atau lebih) ke dalam rongga kista. Jika

kerusakan tulang sudah luas dan tipis karena kista, inisial insisi bisa diperluas ke tulang melalui rongga

kista. Jika keadan ini isi jaringan dari ‘window’ dapat dilakkan pemeriksaan patologik. Jika tulang yang

berlebih cukup tebal, osseus window dihilangkan secara hati-hati dengan bur dan rongeurs. Lalu kista

diinisisi untuk menghilangkan ‘window’ dari lapisan, yang terlihat dalam pemeriksaan patologis. Isi dari

kista dikeluarkan dan jika mungkin lakukan pemerikasaan visual pada lapisan residual dari kista. Irigasi

pada kista menghilangkan residual fragmen atau debris. Area yang mengalami ulserasi atau penebalan

dari dinding kista harus diperhatikan oleh klinisi karena mungkin mengalami perubahan dysplasia atau

neoplasia pada dinding kista tersebut. Enukleasi dari kista atau biopsy insisional dari area yang dicurigai

harus dilakukan. Jika lapisan kista tebal dan jika terdapat akses, perimeter dari dinding kista sekeliling

window harus dilakukan sutura. Sebaliknya kavitas harus ditutup dengan strip gauze dengan tincture

ataupun salep antibiotik. Packing ini harus dipasang selama 10 – 14 hari untuk mencegah penyembuhan

Page 5: enukleasi dan marsupialisasi.doc

yang berlebihan pada dinding kista. Setelah 2 minggu lkapisan dari kista akan sembuh pada dari

perpheralnya.

Instruksi pada pasien mengenai pembersihan pada rongga:

Kista pada maksila, klinisi memiliki 2 pilihan ketika kista menjadi ‘exteriorized’:

1. Dapat dilakukan surgical open ke dalam rongga mulut.

2. Ke dalam sinus maksilaris.

Untuk kista yang sudah hancur cukup besar (large portion) dan sudah mencapai anthrum rongga hidung,

kista dapat mencapai aspek fasial pada tulang alveolus. Harus dilakukan ‘window’ ke dalam kista. Jika

terdapat akses , kista dapat dienukleasi pada titik ini. Rongga kista akan terlapisi oleh epithelium

respiratory yang bermigrasi dari sinus maksilaris/ rongga nasal. Daerah yang terbuka akan sembuh.

Lapisan kista akan bersatu dengan melapisis dari antrum (rongga nasal). Marsupiliasi jarang digunakan

sebagai dasar dari perawatan kista.