Entomologi kedokteran I

29
PS. Kesehatan masyarakat, Fak. Kedokteran, Universitas Udayana Entomologi Kedokteran Sang G. Purnama, SKM, MSc Email : [email protected]

Transcript of Entomologi kedokteran I

Page 1: Entomologi kedokteran I

PS. Kesehatan masyarakat, Fak. Kedokteran, Universitas Udayana

Entomologi Kedokteran

Sang G. Purnama, SKM, MSc

Email : [email protected]

Page 2: Entomologi kedokteran I

Pengertian

Entomologi adalah salah satu cabang ilmu

biologi yang mempelajari serangga. Istilah

ini berasal dari dua perkataan Latin -ent

omon bermakna serangga dan logos

bermakna ilmu pengetahuan.

entomologi kedokteran ialah ilmu yang

berisi kajian tentang serangga dan hewan

yang termasuk filum arthropoda yang

mempunyai hubungan dengan ilmu

kedokteran serta pemberantasannya

Company Logowww.themegallery.com

Page 3: Entomologi kedokteran I

Morfologi umum

badan beruas-ruas

Mempunyai tubuh bersegmen-segmen

Tonjolan tubuhnya (appendages) selalu

berpasangan, misalnya antena, kaki dan

sayap, sehingga tubuhnya bilateral simetri

Rangka luar terdiri dari zat khitin yang

menebal dan menjadi keras

Company Logowww.themegallery.com

Page 4: Entomologi kedokteran I

Siklus Hidup

metamorfosis sempurna

stadium : telur – larva – pupa – Dewasa

Company Logowww.themegallery.com

Page 5: Entomologi kedokteran I

metamorfosis tidak sempurna

stadium : telur – larva – nimfa- dewasa

Company Logowww.themegallery.com

Page 6: Entomologi kedokteran I

Peranan dalam dunia kedokteran

1. Menularkan penyakit dapat sebagai hospes

perantara/vektor

2. Menimbulkan penyakit karena fungsinya

merampas makanan dan menimbulkan

kelainan pada manusia

3. Mengandung toksin yang dapat menimbulkan

kelainan akibat racun yang dikeluarkannya

4. Menimbulkan alergi pada orang yang rentan

5. Menimbulkan entomofobia atau rasa takut

karena bentuk serangga itu sendiri.

Company Logowww.themegallery.com

Page 7: Entomologi kedokteran I

A. Serangga sebagai penular penyakit

1. Penularan secara mekanik

Company Logowww.themegallery.com

pada penderita suatu penyakit kepada orang lain

dengan perantara bagian luar alat tubuh serangga

seperti probosis, kaki,badan serangga yang dapat

memindahkan telur cacing, kista protozoa, dan

bakteri usus yang terdapat pada tinja penderita ke

makanan tanpa melalui proses pertumbuhan dan

pembiakan

Page 8: Entomologi kedokteran I

2. Penularan secara biologik

a. Penularan propagatif

Bila dalam tubuh vektor, parasit hanya

berkembang biak membelah diri menjadi

banyak

Ex : yenersia pestis dalam pinjal tikus

b. Penularan siliko propagatif

penularan parasit didahului oleh pertumbuhan,

perubahan bentuk, pembiakan membelah diri

menjadi banyak

Ex : plasmodium

Company Logowww.themegallery.com

Page 9: Entomologi kedokteran I

2. Penularan secara biologik

c. Penularan siliko developmental

Bila di dalam tubuh vektor seperti :

whucherica, Brugea

d. Penularan transovarian atau herediter

generasi yang terkena infeksi tidak

menularkan penyakit tetapi menularkan

kepada anaknya dan anak ini berfungsi

sebagai vektor

Example : ricketsia tsutsugamushi dalam

larva infektif dari lepttotrombiculidae

Company Logowww.themegallery.com

Page 10: Entomologi kedokteran I

B. Serangga sebagai parasit

1. endoparasit

Hidup didalam jaringan tubuh manusia sebagai hospes

Ex : larva lalat penyebab myasis, tunga penetrans

penyebab tungiasis

2. ektoparasit

hidup pada permukaan tubuh hospes

Ex : tungau, tuma, pinjal, nyamuk

Company Logowww.themegallery.com

Page 11: Entomologi kedokteran I

B. Serangga sebagai parasit

Company Logowww.themegallery.com

3. Parasit permanen

Seluruh atau sebagian hidupnya menghinggapi satu

hospes dan tidak pindah-pindah

Ex : tungau kudis pada manusia, sengkenit keras pada

hewan

4. Parasi periodik

Parasit yang berpindah-pindah dari satu hospes ke

hospes dalam lingkaran hidupnya

Ex : Nyamuk

Page 12: Entomologi kedokteran I

C. Serangga sebagai pengandung toksin

Serangga dapat memasukan toksinya ke

tubuh manusia melalui

1. Kontak langsung : lalat

2. gigitan : kelabang, laba-laba

3. sengatan ; kalajengking

4. tusukan ; triatoma

Dapat menimbulkan gangguan : gatal,

hemolisis, perdarahan, gangguan saraf

Company Logowww.themegallery.com

Page 13: Entomologi kedokteran I

D. serangga sebagai penyebab alergi

tungau debu, dermatophagoides dan

mayfly menimbulkan gangguan

pernafasaan

nyamuk mengakibatkan gatal-gatal

Company Logowww.themegallery.com

Mayfly Tungau debu

Page 14: Entomologi kedokteran I

E. Serangga menimbulkan rasa takut

bentuk serangga yang menimbulkan rasa

ngeri

menggangu pikiran yang berpengaruh

terhadap kebiasaan sehari-hari dan bila

berlangsung lama disebut entomofobia.

Company Logowww.themegallery.com

Page 15: Entomologi kedokteran I

Company Logowww.themegallery.com

Page 16: Entomologi kedokteran I

Insekta

menurut peranannya dalam kedokteran,

insekta dibagi menjadi beberapa ordo :

1. Diptera (nyamuk)

2. Siphanoptera (pinjal)

3. Anopleura (tuma)

4. Hemiptera (kutu busuk)

5. Orthoptera (lipas)

6. Lepidoptera (kupu-kupu)

7. Coleoptera (kumbang)

8. Hymenoptera (lebah, semut) Company Logowww.themegallery.com

kumbang

Page 17: Entomologi kedokteran I

NYAMUK

Nyamuk termasuk dalam kelas insekta

(hexapoda) dan ordo diphtera. Kelas ini disebut

kelas hexapoda karena mempunyai 6 kaki.

Pada prinsipnya morfologi dan susunan tubuh

kelas insekta ini sesuai dengan ciri-ciri umum

dari filum arthropoda yaitu kepala, toraks,

abdomen dengan bagian tubuhnya mempunyai

batas batas yang jelas.

Contoh nyamuk aedes aegypti, anopheles,

culex dan mansonia

Company Logowww.themegallery.com

Page 18: Entomologi kedokteran I

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti

Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen

terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.

Tidak membentuk sudut 90º

Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore

Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain

yaitu kaleng-kaleng bekas yang bisa

menampung air hujan

Penularan penyakit dengan cara membagi diri.

Menyebabkan penyakit DBD.

Company Logowww.themegallery.com

Page 19: Entomologi kedokteran I

Nyamuk Aedes Sp

Company Logowww.themegallery.com

Page 20: Entomologi kedokteran I

Company Logowww.themegallery.com

Page 21: Entomologi kedokteran I

Ciri-ciri nyamuk Culex

Palpi lebih pendek dari pada probocis.

Bentuk sayap simetris.

Berkembang biak di tempat kotor atau di

rawa-rawa.

Menyebabkan penyakit filariasis

Warna tubuhnya coklat

Company Logowww.themegallery.com

Page 22: Entomologi kedokteran I

Culex

Company Logowww.themegallery.com

Page 23: Entomologi kedokteran I

Ciri-ciri nyamuk Mansonia

Pada saat hinggap tidak membentuk

sudut 90º

Bentuk tubuh besar dan panjang

Bentuk sayap asimetris.

Menyebabkan penyakit filariasis

Penularan penyakit dengan cara

membesarkan tubuhnya.

Warna tubuhnya coklat kehitaman

Company Logowww.themegallery.com

Page 24: Entomologi kedokteran I

Mansonia

Company Logowww.themegallery.com

palps not more than 1/3 as

long as proboscis, ‘club-like’

Page 25: Entomologi kedokteran I

Ciri-ciri nyamuk anopheles

Bentuk tubuh kecil dan pendek

Antara palpi dan proboscis sama panjang

Menyebabkan penyakit malaria

Pada saat hinggap membentu sudut 90º

Warna tubunya coklat kehitam

Bentuk sayap simetris

Berkembang biak di air kotor atau

tumpukan sampah

Penularan penyakit dengan membagi diri

Company Logowww.themegallery.com

Page 26: Entomologi kedokteran I

Anopheles

Company Logowww.themegallery.com

Page 27: Entomologi kedokteran I

1. Metode pengendalian fisik dan mekanik

modifikasi dan manipulasi lingkungan tempat perindukan; Pemasangan kelambu; Memakai baju lengan panjang; Penggunaan hewan sebagai umpan nyamuk (cattle barrier); Pemasangan kawat

2. Metode pengendalian dengan menggunakan agen biotic

- predator pemakan jentik (ikan, mina padi,dll)

- Bakteri, virus, fungi

- Manipulasi gen ( penggunaan jantan mandul,dll)

3. Metode pengendalian secara kimia

- Surface spray (IRS), Kelambu berinsektisida, larvasida

Beberapa metode pengendalian vektor

Page 28: Entomologi kedokteran I

PS. Kesehatan masyarakat, Fak. Kedokteran, Universitas Udayana

Pengelolaan

Vektor secara

Terpadu

Pengendalian

secara

hayati

Pengendalian

secara

Kimiawi

Pengendalian dgn

Pengelolaan

Lingkungan

Partisipasi

“Masyarakat”Masyarakat

Instansi

Terkait

Infrastruktur

lokal

Insektisida

Hayati

Predator

Parasit

Modifikasi

permanen

lingkungan

Perlindungan

Orang

Manipulasi

Lingkungan

Penyuluhan dan

pemberian

informasi kepd

instansi terkait &

masyarakat

DEPKES Program

Pengendalian Vektor

Skema PengendalianVektor

Page 29: Entomologi kedokteran I

“BEGITU BANYAK ORANG MENGHABISKAN

KESEHATAN MEREKA UNTUK MENDAPATKAN

KEKAYAAN, DAN KEMUDIAN HARUS MENGHABISKAN

KEKAYAAN MEREKA UNTUK MENDAPATKAN KEMBALI

KESEHATAN MEREKA.” (A.J. REB MATERI).

TERIMA KASIH

Company Logowww.themegallery.com