Ensiklopedia - Dokter

29
I am a DOCTOR Dokter (dari bahasa Latin yang berarti "guru ") adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit . Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran. Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran selama beberapa tahun terggantung sistem yang dipakai oleh Universitas tempat Fakultas Kedokteran itu berada. Di Indonesia Pendidikan Dokter mengacu pada suatu Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) .Saat ini digunakan KIPDI III yang menggunakan sistem Problem Based Learning. Pendidikan dokter di Indonesia membutuhkan 10 semester untuk menjadi dokter, 7 semester untuk mendapatkan gelar sarjana (Sarjana Kedokteran/S.Ked) ditambah 3 sampai 4 semester kepaniteraan klinik senior atau ko-asisten (clerkship) di Rumah Sakit . Untuk menjadi seorang dokter, lulusan Sekolah Menengah Umum mengikuti Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) di Institusi Pendidikan Dokter yang ada di Indonesia. Pada awal tahun 2011 telah terdaftar 71 PSPD di seluruh Indonesia. Di Indonesia Pendidikan Dokter mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia pada tahun 2006. Bentuk kurikulum program studi dokter saat

Transcript of Ensiklopedia - Dokter

I am aDOCTORDokter(daribahasa Latinyang berarti "guru") adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yangsakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran.Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran selama beberapa tahun terggantung sistem yang dipakai oleh Universitas tempat Fakultas Kedokteran itu berada.Di Indonesia Pendidikan Dokter mengacu pada suatu Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) .Saat ini digunakan KIPDI III yang menggunakan sistemProblem Based Learning.Pendidikan dokter di Indonesia membutuhkan 10 semester untuk menjadi dokter, 7 semester untuk mendapatkan gelar sarjana (Sarjana Kedokteran/S.Ked) ditambah 3 sampai 4 semester kepaniteraan klinik senior atau ko-asisten (clerkship) diRumah Sakit.Untuk menjadi seorang dokter, lulusan Sekolah Menengah Umum mengikuti Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) di Institusi Pendidikan Dokter yang ada di Indonesia. Pada awal tahun 2011 telah terdaftar 71 PSPD di seluruh Indonesia.Di Indonesia Pendidikan Dokter mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia pada tahun 2006. Bentuk kurikulum program studi dokter saat ini adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang terdiri atas 3 tahap yaitu tahap pendidikan umum (1 semester), tahap pendidikan ilmu kedokteran (minimum 6 semester) dan tahap pembelajaran klinik (minimum 3 semester).Secara keseluruhan untuk mencapai gelar dokter dibutuhkan minimum 10 semester pendidikan. Setelah itu dokter yang baru lulus harus mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang diselenggarakan oleh Komite Bersama Kolegium Dokter Indonesia (KDI) di bawah IDI dan seteah lulus memperoleh Sertifikat Kompetensi Dokter.Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi Dokter, seorang dokter lulusan KBK dapat mengikuti program internship selama 1 tahun. Program internship diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Dokter yang telah selesai mengikuti program internship berhak untuk mengajukan Surat Ijin Praktik secara mandiri.Dokter yang telah mengikuti program internship dapat memilih jalur karier praktiknya; apakah menjadi dokter spesialis, atau menjadi dokter praktik umum.Dokter spesialis adalah dokter yang telah mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Di Indonesia sekarang terdapat lebih dari 30 jenis spesialisasi yang dapat dipilih. Dokter spesialis akan berpraktik pada layanan kesehatan sekunder dan tersier (di rumah sakit). Dokter praktik umum sendiri adalah dokter yang berpraktik di layanan primer (puskesmas atau klinik medik). Dokter praktik umum menjadi pintu gerbang pelayanan kedokteran.Karena derajat kesehatan di suatu negara akan baik bila dokter di layanan primernya berkualitas, maka peran dokter praktik umum di suatu negara sangat penting. Dokter praktik umum dianjurkan untuk terus memperbaharui pengetahuan dan mengasah ketrampilannya untuk menjaga kualitas. Dokter praktik umum yang telah mengikuti beberapa ketrampilan yang diperlukan dan menunjukkan bahwa memperbaharui pengetahuannya secara terus menerus, berhak untuk disebut sebagai dokter keluarga yang dikeluarkan sertifikatnya oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).Dokter Keluarga adalah dokter praktik umum yang berhak untuk menjadi penyedia pelayanan kedokteran di tingkat primer bagi pasien-pasien yang tergabung dalam suatu perusahaan asuransi kesehatan. Pada akhir Oktober 2010 pada Konsil Kedokteran Indonesia terdaftar 73.574 dokter, 19.128 dokter spesialis.pada intinya jurusan dokter tidak hanya di peruntukan buat anak2 orang kaya. yang penting MAU USAHA dan BELAJAR.

Dokter SpesialisDokter spesialisadalahdokteryang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pasca sarjana(spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikandokterumum.

Pendidikan Dokter Spesialis di IndonesiaPendidikan dokter spesialis diIndonesiadinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS yaitu program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum untuk menjadi dokter spesialis tertentu. Lama pendidikan ini bervariasi rata-rata 8 semester. Program ini baru dilakukan oleh beberapa fakultas kedokteran di universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan. Dokter umum yang melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis disebutresiden.Di bawah ini adalah gelar-gelar dokter spesialis dan lama pendidikannya di Indonesia:GelarNama Kepanjangan GelarSemester

Sp.ASpesialis Anak8

Sp.AnSpesialis Anestesiologi dan Reanimasi7

Sp.AndSpesialis Andrologi6

Sp.BSpesialis Bedah10

Sp.BASpesialis Bedah Anak10

Sp.BMSpesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (dokter gigi)10

Sp.BTKVSpesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler10

Sp.BPSpesialis Bedah Plastik10

Sp.BSSpesialis Bedah Saraf11

Sp.EMSpesialis Kedaruratan Medik8

Sp.FSpesialis Kedokteran Forensik & Medikolegal6

Sp.FKSpesialis Farmakologi Klinik6

Sp.JPSpesialis Jantung dan Pembuluh Darah10

Sp.KFRSpesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi10

Sp.KGSpesialis Konservasi Gigi (dokter gigi)10

Sp.KGASpesialis Kedokteran Gigi Anak (dokter gigi)10

Sp.KJSpesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri8

Sp.KKSpesialis Penyakit Kulit dan Kelamin7

Sp.KNSpesialisKedokteran Nuklir7

Sp.KOSpesialis Kedokteran Olahraga7

Sp.MSpesialis Mata7

Sp.MKSpesialis Mikrobiologi Klinik6

Sp.OGSpesialis Obstetri & Ginekologi (kebidanan dan kandungan)9

Sp.OkSpesialis Kedokteran Okupasi (kerja)6

Sp.Onk.RadSpesialis Onkologi Radiasi7

Sp.OrtSpesialis Ortodonsia (perawatan maloklusi) (dokter gigi)10

Sp.OTSpesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi9

Sp.PSpesialis Paru (Pulmonologi)7

Sp.PerioSpesialis Periodonsia (jaringan gusi dan penyangga gigi) (dokter gigi)10

Sp.PASpesialis Patologi Anatomi6

Sp.PDSpesialis Penyakit Dalam9

Sp.PKSpesialis Patologi Klinik8

Sp.PMSpesialis Penyakit Mulut (dokter gigi)10

Sp.ProsSpesialis Prostodonsia (restorasi rongga mulut) (dokter gigi)10

Sp.RadSpesialis Radiologi7

Sp.RMSpesialis Rehabilitasi Medik8

Sp.RKGSpesialis Radiologi Kedokteran Gigi (dokter gigi)10

Sp.SSpesialis Saraf8

Sp.THT-KLSpesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher8

Sp.USpesialis Urologi10

Sp.GerSpesialis Geriatri9

Sub - Spesialis / KonsultanSebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester. Beberapa gelar yang ditambahkan: (K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) - artinya Spesialis Anak Konsultan KFER - "Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi" (biasanya dimiliki oleh spesialis kebidanan) KFM - "Konsultan Feto Maternal" (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan) Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah: FACC - "Fellow of the American College of Cardiologists" FACP - "Fellow of the American College of Physicians" FACS - "Fellow of the American College of Surgeons", menandakan anggota dari "American College of Surgeons" FESC - "Fellow of the European Society of Cardiology" FICS - "Fellow Of the International College Of Surgeon" FIHA - "Fellows Indonesian Heart Association"

Tambahan gelar lainnya: DPM - "Doctor of Pediatric Medicine" FAAEM - "Fellow of the American Academy of Emergency Medicine" FAAFP - "Fellow of the American Academy of Family Physicians" spesialis di bidang "dokter keluarga" FACE - "Fellow of the American College of Endocrinology" FACEP - "Fellow of the American College of Emergency Physicians" FACFAS - "Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons" FACOG - "Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists" FCCP - "Fellow of the American College of Chest Physicians" Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, diantaranya: Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI) Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH) Geriatri (Sp.PD-KGer) Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH) Hematologi - Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM) Hepatologi (Sp.PD-KH) Kardiovaskular (Sp.PD-KKV) Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD) Psikosomatik (Sp.PD-KPsi) Pulmonologi (Sp.PD-KP) Reumatologi (Sp.PD-KR) Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI) Terdapat 14 sub-spesialis ilmu kesehatan anak, antara lain: Alergi Imunologi Endokrinologi Gastro-Hepatologi Hematologi Onkologi Infeksi & Pediatri Tropis Kardiologi Nefrologi Neurologi Nutrisi & Penyakit Metabolik Pediatri Gawat Darurat Pencitraan Perinatologi Respirologi Tumbuh Kembang Ped. Sosial Terdapat 9 sub-spesialis THT-KL, antara lain: Otologi Neurotologi Rinologi Laringo-Faringologi Onkologi Kepala Leher Plastik Rekonstruksi Bronkoesofagologi Alergi Imunologi THT Komunitas Sub-spesialis dalam bidang anestesiologi dan reanimasi, diantaranya: Perawatan Intensif/ICU (Sp.An-KIC) Anestesi Bedah Jantung, torax dan kardiovaskuler Klinik nyeri Regional analgesi Anestesi bedah saraf Anestesi pediatrik Anestesi bedah umum Sub-spesialis dalam bidang kulit dan kelamin, antara lain: Infeksi Menular Seksual, Herpes, Dermatosis, Bedah Kulit. Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain: Bedah Digestif (SpB.KBD) Bedah Onkologi (SpB(K)Onk) Bedah Plastik Bedah Anak Bedah Vaskuler Bedah Toraks dan Kardiovaskuler Bedah Urologi Bedah Saraf Bedah Ortopedi dan Traumatologi Bedah Umum Sub-spesialis dalam Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain: Infeksi Onkologi Toraks Asma dan PPOK Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas Faal Paru Klinik Paru Kerja dan Lingkungan Imunologik klinik

Gelar Magister M.Kes - Magister Kesehatan M.Ked - Magister Kedokteran M.Pd.Ked - Magister Pendidikan Kedokteran M.Kesja - Magister Kesehatan Kerja MMR - Magister Manajemen Rumah Sakit MARS - Magister Administrasi Rumah Sakit MKK - Magister Kedokteran Kerja MKK - Magister Kedokteran Klinik M.Biomed - Master Ilmu Biomedik (Kedokteran Dasar)

Perguruan Tinggi yang Menyediakan Pendidikan SpesialisDiIndonesia, hingga sekarang terdapat sedikitnya 15perguruan tinggiyang menyediakan program pendidikan dokter spesialis, yakni: Universitas Syiah Kuala,Banda Aceh Universitas Sumatera Utara,Medan Universitas Andalas,Padang Universitas Riau,Pekanbaru Universitas Sriwijaya,Palembang Universitas Indonesia,Jakarta Universitas Padjajaran,Bandung Universitas Diponegoro,Semarang Universitas Negeri Sebelas Maret,Surakarta Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta Universitas Airlangga,Surabaya Universitas Brawijaya,Malang Universitas Udayana,Denpasar Universitas Sam Ratulangi,Manado Universitas Hasanuddin,Makassar

Persyaratan PPDS Setiap Program Studi FKUIBagi teman sejawat baik dari UI maupun Non UI yang tertarik untuk mendaftar PPDS di UI, berikut saya sampaikan persyaratan umum secara singkat masing-masing Departemen:

Program StudiPersyaratan

1Anestesiologi (Anestesi) Usia < 35 tahun TOEFL > 450

2Ilmu Bedah (Bedah Umum) Usia Calon 35 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,75 TOEFL minimal 500 dari LIA Pramuka ATLS

3Ilmu Penyakit Dalam (IPD/Interna) Usia Calon Reguler 35 tahun; Perluasan 40 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,5 TOEFL minimal 500 (test di Program Studi)

4Ilmu Kesehatan Anak (IKA/Pediatri) Usia Calon Reguler < 35 tahun; Perluasan < 40 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,7 TOEFL 500 (test di Program Studi) Pengalaman dokter Klinik minimal 6 bulan

5Obstetri & ginekologi (Obgin) Usia Calon Reguler 35 tahun; 40 tahun TNI/POLRI, Staf akademik, Pemda, RS Negeri/Swasta, Perluasan IPK (Profesi Dokter) 2,75 TOEFL (Ujian Internal) Surat keterangan telah bekerja sebagai dokterpraktek minimal 6 bulan dari dikeluarkannya SIP Tidak boleh melamar lebih dari 2 kali Sertifikat ACLS yang berlaku 2 tahun

6Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi) Usia Calon Reguler < 36 tahun; 40 tahun untukprogram perluasan atau berasal dari TNI/POLRI, Staf pengajar,Pemda, BUMN IPK min 2,75 TOEFL min 500 Pengalaman kerja di bidang kedokteran dan non kedokteran

7Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri) Usia Calon Reguler < 35 tahun; tubel/perluasan 35 tahun TOEFL min 500 dengan sertifikat LIA atau LBI UI Tidak boleh melamar lebih dari 2 kali

8Ilmu Kesehatan Mata Usia Calon Maksimal 35 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,75 TOEFL min 500 Pengalaman kerja sebagai dokter umum 1 tahun Bagi peserta wanita saat seleksi tidak sedang hamil

9Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Usia calon 35 tahun (saat mulai pendidikan) IPK (Profesi Dokter) 2,5 TOEFL 500 Pengalaman kerja sebaga dokter umum 1 tahun Lulus ujian saringan lainnya

10Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok (THT) Usia calon < 35 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,75 TOEFL min 500 Tidak boleh melamar lebih dari 2 kali Pengalaman kerja 2 tahun bagi calon peserta pasca PTT

11Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh Darah (Kardiologi) Usia Calon 35 tahun kecuali untuk program perluasan atau berasal dari TNI/POLRI atau Staf pengajar yang dikirim oleh lembaga perguruan tinggi negeri (PTN) atau swasta (PTS) IPK (Profesi Dokter) 2,75 TOEFL 500 (lembaga yang ditunjuk oleh Prodi. IPJ dan PD FKUI) Pengalaman kerja sebagai dokter umum 1 tshun Hasil pemeriksaan audiologi (pendengaran) normal Surat keterangan bebas buta warna Sertifikat ACLS yang diperoleh 1 tahun terakhir

12Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi Usia calon maksimal 35 TOEFL min 400

13Radiologi Usia < 36 tahun termasuk HANKAM IPK min 2,75 untuk lulusan > tahun 2006; min 2,5 untuk lulusan < tahun 2006 TOEFL Reguler min 450; Tubel min 400 berdasarkan test kolektif di LIA Pramuka Untuk semua peserta baru PPDS Sp-1 Radiologi TOEFL I < 500 harus mengikuti pendidikan tambahan TOEFL I

14Ilmu Kedokteran Forensik Usia Calon 35 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,5 TOEFL min 500 Pengalaman Kerja sebagai dokter umum min 1 tahun

15Patologi Anatomik (PA) Usia Calon Reguler < 36 tahun (saat seleksi administrasi di FKUI), TNI/POLRI, Perluasan, staf Pengajar Negeri (PTN) atau Swasta (PTS), Pemda, BUMN, RS Swasta < 40 tahun IPK (Profesi Dokter) 2,5 TOEFL 500 (TOEFL Internasional/ TOEFL Institusional yang diakui), IELTS 6,0 Memiliki pengalaman kerja di fasilitas pelayanan kesehatan minimal selama 1 tahun

16Patologi Klinik (PK) Usia Calon < 35 tahun saat seleksi di FKUI IPK (Profesi Dokter) > 2,5 TOEFL min 450 TOEFL min 500 serta mampu berbahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan bagi calon pelamar dari Luar Negeri Mengikuti tes akademik dan wawancara

17Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi Usia Calon 35 tahun IPK 2,75 TOEFL min 500 dari LIA dan LBI UI Sertifikat ATLS

18Urologi Usia Calon 35 tahun reguler dan 40 tahun perluasan IPK 2,75 TOEFL min 500 dari LIA Pramuka Tidak melamar lebih dari 2 kali

19Ilmu Bedah Syaraf (Neurosurgery) Usia Calon 36 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,75 TOEFL min 525 Pengalaman kerja sebagai dokter umum minimal 1 tahun Excellent Nationality

20Ilmu Rehabilitasi Medik Usia Calon Reguler/Tubel < 36 tahun; Perluasan < 40 tahun (saat seleksi administrasi di FKUI) IPK min 2,75 TOEFL min 450 Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun di fasilitas pelayanan kesehatan menjalani profesi sebagai dokter umum Membuat surat lamaran khusus ditujukan ke KPS Surat pernyataan dukungan moril & finansial Pernyataan bersedia menunda kehamilan (2 semester berturut-turut) dan tidak cuti selama 12 bulan pertama

21Ilmu Bedah Plastik Usia Calon 35 tahun IPK (Profesi Dokter) 2,75 TOEFL > 500 (harus sudah disertakan saat awal pemberkasan di PDPT/CHS) Sertifikat ATLS dilampirkan saat pemberkasan Pernah membuat tulisan ilmiah setelah lulus dokter dan pernah sebagai peneliti atau membantu penelitian (mendapat poin tinggi) Pernah mengikuti pelatihan/terpapar pada kegiatan yang berhubungan dengan bedah plastik (mendapat poin tinggi) Membuat pernyataan tidak pernah berhenti dari program studi lain karena alasan afektif (perilaku) Membuat pernyataan belum pernah dinyatakan gagal seleksi calon PPDS Ilmu Bedah Plastik di FKUI maupun FK Unair

22Ilmu Kedokteran Olahraga Usia Calon < 40 tahun TOEFL > 500 Memiliki kemampuan berkomunikasi Mampu bekerjasama dalam kelompok

23Mikrobiologi Klinik Usia Calon min 40 tahun IPK (Profesi Dokter) min 2,75 TOEFL min 500

24Farmakologi Klinik Usia 45 tahun IPK (Profesi Dokter) 2,5 TOEFL 450

25Kedokteran Okupasi Usia 40 tahun IPK 2,7 (lulusan dokter); 3,0 (Lulusan Magister Kedokteran Kerja/Dokter Industri) TOEFL min 500 Pengalaman kerja sebagai dokter selama 3 tahun bagi lulusan Magister Lulus Psikotes dan Wawancara Motivasi

26Ilmu Bedah Toraks Kardiovaskular (BTKV) Usia calon 35 tahun reguler dan 40 tahun perluasan IPK 2,75 Tidak melamar lebih dari 2 kali

27Onkologi Radiasi (Radioterapi) Usia calon 35 tahun reguler dan 40 tahun perluasan IPK 2,5 TOEFL min 450 Melamar hanya 1 kali

28Gizi Klinik Usia waktu pendidikan dokter spesialis < 35 tahun untuk reguler dan < 45 tahun bagi non reguler & instansi pemerintah IPK Magister Gizi 2,75 TOEFL prediction min 450 Surat keterangan sehat dari PKM FKUI dan status gizi dari Departemen Gizi FKUI SKKB dari POLRI

29Parasitologi Klinik IPK 2,75 TOEFL 450 Calon peserta yang sudah magister parasitologi diperhitungkan nilai kredit magisternya

30Akupunktur Medik Usia calon Reguler max 35 tahun, dan max 4o tahun bagi perluasan/ peserta yang dikirim dari instansi pemerintah, TNI/POLRI maupun Perguruan Tinggi, sejak perkuliahan pertama dimulai TOEFL min 450 Bagi yang bekerja, melampirkan surat ijin dan surat Tugas Belajar resmi dari kepala institusi tempat bekerja. Lulus ujian seleksi baik tertulis dan wawancara

Persyaratan Khusus: Calon Peserta rata-rata hanya boleh melamar 2 (dua) kali di Program Studi yang sama, tidak perlu berturutan.Nilai Tambah Untuk Dipertimbangkan: Usia calon Indeks Prestasi Kumulatif Pengalaman kerja di bidang kedokteran Pengalaman kerja di bidang non kedokteran Prestasi/kegiatan selama mahasiswa Prestasi/kegiatan setelah lulus/setelah bekerja Hal-hal lainnya

Perjalanan Panjang Mahasiswa Kedokteran

1. Kuliah FakultasKedokteranUmumBung, kalau Anda berpikir untuk menjadi dokter spesialis akan langsung menempuh kuliahkedokteransesuai bidang spesialis yang Anda minati, maka Anda salah. Karena, kuliahkedokteranselalu dimulai dari tahap dokter umum. Ibaratnya, dokter umum itu sama dengan S1, sedangkan dokter spesialis sama dengan S2.Tahap Kuliah diKedokteranUmum ini ditempuh minimal 3,5 tahun. Setelah lulus, Anda akan mendapatkan gelar SarjanaKedokteran(S.Ked). Dalam tahap ini Anda akan dibekali dengan pengetahuankedokteransecara umum. Anda belum menyentuh pasien sama sekali. Kecuali pada saat skill lab (pelatihan keterampilan skill dokter), Anda akan dilatih untuk menyentuh prototipe pasien (berupa boneka/manikin, atau teman Anda sendiri). Misal, saat skill lab ada pelatihan suntik, jadi Anda akan bergantian menyuntik teman Anda, dan Anda akan disuntik oleh teman Anda.Setelah bergelar SarjanaKedokteran, Anda masih belum boleh buka praktek. Karena, Anda sama sekali tidak bergelar dokter. Dan Anda sama sekali masih belum punya skill untuk menangani pasien secara langsung.Anda boleh hanya berhenti sampai tahap S.Ked lalu melanjutkan S2. Tapi S2 yang Anda ambil hanya terbatas pada ilmu lain di luarkedokteranspesialis. Misal seperti S2 Kesehatan Masyarakat dan lainnya yang tidak berkenaan dengan spesialistikkedokteran(spesialis Anak, Obsgyn, dan lainnya).Anda juga bisa melamar menjadi dosen pasca SarjanaKedokteran. Jadi Anda tidak perlu melanjutkan Pendidikan Profesi untuk memperoleh gelar Dokter. Tapi, jaman sekarang, sangat sulit mencari pekerjaan menjadi dosen hanya dengan titel SarjanaKedokteran. Ya, tapi itu kembali lagi kepada pilihan hidup Anda.2. Pendidikan Profesi Dokter Umum (Koass)Pada tahap ini, Anda akan melewati tahap terberat dari seluruh tahap pendidikankedokteran.Tahap ini dapat dilewati minimal 2 tahun (itu kalau Anda memiliki nasib yang beruntung, etika yang mutlak harus bagus, dan otak yang encer). Di tahap inilah Anda mulai memegang pasien secara langsung, dan Anda mutlak harus menerapkan ilmukedokteranyang Anda dapat selama 3,5 tahun pada tahap S.Ked langsung kepada pasien.Bisa dibayangkan jika dalam 3,5 tahun S.Ked Anda tidak serius belajar, maka saat Koass, Anda pasti keteteran. Maka jangan pernah menganggap remeh kuliah dikedokteran. Sekali Anda keteteran di tahap awal, maka di tahap berikutnya Anda pun akan terseok-seok. Kecuali, Anda bisa belajar dengan begitu gigih di tahap ini untuk memperbaiki kesalahan Anda di tahap S.Ked.Perlu diketahui, di tahap Koass, yang paling diutamakan adalah Etika, Etika, dan Etika. Apabila Anda merasa diri Anda sudah cukup sopan, tapi belum tentu Anda dianggap sopan oleh para dokter senior yang membimbing Anda selama Koass. Itu artinya, sopan saja tidak cukup, tetapi Anda harus Sangat Sangat Sopan (S3).Jangan pernah berpikir jika Andainginmenjadi preman, bertindak seenaknya saat jadimahasiswakedokteran. Maaf, jika Anda berpikir demikian, Anda harus segera mengurungkan niat Anda untuk menjadi seorang dokter. Dapatsayapastikan, jika Anda sengak, eror, tidak beretika, meskipun Anda jenius seperti Einstein, Anda tidak akan pernah lulus menjadi seorang dokter. Sudah dapatsayapastikan Anda akan menjadi bulan-bulanan para dokter senior saat tahap Koass.Kenapa Etika begitu penting dan di atas segala-galanya? Karena, kemampuan Anda berbuat S3 (Sangat Sangat Sopan) saat Koass dapat menjadi paramater bagaimana Anda bersikap saat menjadi dokter kelak. Jika saat koass saja Anda sudah tidak beretika, apalagi ketika Anda menjadi dokter dan menangani pasien Anda. Ingat, dokter itu adalah pekerjaan mulia, dan diperlukan orang yang berakhlak mulia pula dalam melakukan pekerjaan ini. Gak ada tuh yang namanya anakkedokteranrusuh, gondrong, rusak.

3. Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)Baik, jika Anda sudah berhasil melewati Koass (yang merupakan tahap tersulit), maka Anda harus mengikuti tahap berikutnya yaitu UKDI. Anda sudah UAN khan? UAN adalah ujian nasional untuk kelulusan SMA. DiKedokteranpun mengenal hal demikian. Anda bisa mendapat gelar dokter, jika dan hanya jika Anda lulus UKDI.Jangan Anda bayangkan UKDI itu semudah UAN. Maaf jikasayaharus mengatakan bahwa UAN itu mudah. Karena memang pada kenyataannya UAN memiliki kualitas soal yang sangat dasar, yang sebetulnya alangkah malunya bangsa kita jika saat UAN pun harus mencontek. Baiklah kembali ke topik, yaitu UKDI.Dapatsayapastikan, soal UKDI akan sangat teramat sulit. Dan dapatsayapastikan pula, setiap UKDI pasti adamahasiswakedokteranyang tidak lulus dan akhirnya tertunda untuk mendapat gelar dokter.Itulah mengapa untuk masuk FakultasKedokteranUmum diperlukan standar yang tinggi. Gak sembarangan orang bisa masuk (kecuali Anda masuk lewat jalur jalur hitam yang sebetulnya akan merugikan diri Anda sendiri). Sebelum Anda masukkedokteran,sayasarankan agar Anda membenahi diri. Jika Anda memang berniat kuat, maka belajarlah sungguh sungguh. Buatlah diri Anda memiliki standar yang memang pantas untuk masukkedokteran. Masalahnya, jika Anda tidak memiliki standar yang pantas, dan Anda kebetulan saja (atau lewat jalur hitam) bisa masukkedokteran, diri Anda sendiri yang akan rugi. Apakah Anda mau berlama lama kuliah dikedokteransampai tua dan tidak lulus lulus?Sayaperingatkan, kuliah dikedokteranitu BERAT, Bung.Mungkin Anda bisa lolos di tahap S.Ked dan Koass. Tapi, tahap UKDI, belum tentu. Justru di tahap inilah penentu segalanya (seperti UAN saat SMA).SIstem UKDI adalah : Anda akan menjawab soal lewat komputer. Setiap soal anda diberi waktu 1 menit. Ketika 1 menit berlalu, soal akan langsung berubah ke soal berikutnya. Dan, Anda tidak bisa kembali ke soal sebelumnya.Susah khan? Dan ditambah lagi, setiap soal itu merupakan soal analisa kasus. Yang sangat kompleks. Yang tidak bisa Anda jawab hanya dengan kemampuan menghafal. Tapi, jika selama tahap S.Ked dan Koass anda lalui dengan baik dan dengan giat, maka Anda tidak akan kesusahan melewati UKDI ini.4. Sumpah DokterJika Anda dinyatakan lulus UKDI, maka Anda mengikuti Sumpah Dokter. Dengan prosesi Sumopah Dokter inilah maka Anda akan resmi bergelar dokter umum. Itu baru dokter umum, Bung. Sampai tahap ini pun Anda belum mendapat izin praktek. Masih ada tahap berikutnya yang harus Anda lalui agar Anda bisa praktek (baik di tempat pribadi maupun di klinik).

5. InternshipInternship dilalui selama 1 tahun. Terdiri dari 8 bulan Rumah Sakit, dan 4 bulan di Puskesmas.Selama internship, Anda dituntut untuk menangani kasus dalam jumlah tertentu. Misal, Anda harus menangani 100 kasus diare dalam 1 tahun (dan kasus lainnya dengan jumlah yang berbeda beda), maka Anda akan dinyatakan lulus internship. Jika dalam 1 tahun Anda tidak mendapat 100 kasus diare, maka Anda tidak lulus Internship, dan harus memperpanjangInternship Anda sampai Anda memenuhi jumlah kasus yang seharusnya.Setelah lulus Internship, alhamdulillah, artinya Anda sudah bisa membuka praktek. Tapi sebetulnya banyak surat2 yang harus diurus untuk membuka praktek ini, tapi tidak akansayajelaskan disini, karena nanti Anda akan tahu sendiri setelah Anda kuliah dikedokteran.

6. Pegawai Tidak Tetap (PTT)Tahap ini tidak wajib. Tapi, bagi Anda yanginginmengambil program spesialis maka Anda sangat disarankan untuk melalui tahap ini. Biasanya PTT selalu diambil di daerah terpencil. Mengapa harus PTT di daerah terpencil?Sebab, beberapa universitas besar seperti UI, UGM, sangat memprioritaskan dokter yang sudah punya pengalaman PTT untuk mengambil spesialis di almamater mereka. Jadi, jika Anda berniat mengambil program spesialistik, sebaiknya Anda harus PTT. Meskipun tidak mutlak, tapi dengan jalan inilah akan membuka peluang Anda untuk bisa mengambil pendidikan spesialis. Biasanya, PTT ini dilalui selama 1-2 tahun. Gaji-nya pun tergolong besar. Jika Anda mengambil di tempat terpencil, biasanya Anda akan menerima gaji pokok sebesar 3 juta dan tunjangan sebesar 4 juta (Total 7 juta per bulan).

7. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)Jika Anda sudah PTT daninginmengambil spesialis, maka segeralah persiapkan diri Anda untuk mengikuti PPDS. Setiap jurusan PPDS memiliki jangka waktu pendidikan yang berbeda beda. Tapi, untuk tahap PPDS ini sangat teramat banyak syarat mutlak yang harus Anda penuhi. Misal, TOEFL minimal 550, IPK minimal 3,0, dan lain lainnya.Sayarasa, untuk tahap inisayatidak perlu menjelaskanpanjanglebar. Karena, Anda akan tahu dengan sendirinya ketika Anda sudah menjadi bagian dari keluarga besar FakultasKedokteran.