Ensefalitis Refarat Fix
-
Upload
farnisyah-febriani -
Category
Documents
-
view
288 -
download
1
Transcript of Ensefalitis Refarat Fix
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 1/8
1
ENSEFALITIS
1.
PENDAHULUANI.1 DEFENISI
Ensefalitis merupakan suatu inflamasi parenkim otak yang biasanya
disebabkan oleh virus. Ensefalitis berarti jaringan otak yang terinflamasi
sehingga menyebabkan masalah pada fungsi otak. Inflamasi tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi neurologis anak termasuk
konfusi mental dan kejang.[1,2]
Ensefalitis terdiri dari 2 tipe yaitu: ensefalitis primer (acute viral
ensefalitis) disebabkan oleh infeksi virus langsung ke otak dan medullaspinalis. Dan ensefalitis sekunder (post infeksi ensefalitis) dapat merupakan
hasil dari komplikasi infeksi virus saat itu.[3]
I.2 INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
Usia, musim, lokasi geografis, kondisi iklim regional, dan sistem
kekebalan tubuh manusia berperan penting dalam perkembangan dan tingkat
keparahan penyakit. Di AS, terdapat 5 virus utama yang disebarkan nyamuk:
West Nile, Eastern Equine Encephalitis, Western Equine Encephalitis , La
Crosse, dan St. Louis Encephalitis. Tahun 1999, terjadi wabah virus West
Nile (disebarkan oleh nyamuk Culex)di kota New York. Virus terus
menyebar hingga di seluruh AS.
Virus Japanese Encephalitis adalah arbovirus yang paling umum di dunia
(virus yang ditularkan oleh nyamuk pengisap darah atau kutu) dan
bertanggung jawab untuk 50.000 kasus dan 15.000 kematian per tahun
di sebagian besar dari Cina, Asia Tenggara, dan anak benua India.[4]
Kejadian terbesar adalah pada anak-anak di bawah 4 tahun dengan
kejadian tertinggi pada mereka yang berusia 3-8 bulan.[1]
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 2/8
2
I.3 ETIOLOGI
Beberapa mikroorganisme yang dapat menyebabkan ensefalitis terbanyak
adalah Herpes simpleks, arbovirus, Eastern and Western Equine, La Crosse,
St. Louis encephalitis. Penyebab yang jarang adalah Enterovirus (Coxsackie
dan Echovirus), parotitis, Lassa virus, rabies, cytomegalovirus (CMV).[5,6]
I.4 PATOGENESIS
Virus masuk tubuh melalui beberapa jalan. Tempat permulaan masuknya
virus dapat melalui kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Setelah
masuk ke dalam tubuh dengan beberapa cara:
1. Setempat: virus hanya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau
organ tertentu.
2. Penyebaran hematogen primer: virus masuk ke dalam darah kemudian
menyebar ke organ dan berkembang biak di organ-organ tersebut.
3. Penyebaran hematogen sekunder: virus berkembang biak di daerah
pertama kali masuk (permukaan selaput lendir) kemudian menyebar ke
organ lain.
4. Penyebaran melalui saraf: virus berkembang biak di permukaan selaput
lendir dan menyebar melalui sistem saraf.[5]
Pada keadaan permulaan akan timbul demam pada pasien, tetapi belum
ada kelainan neurologis. Virus akan terus berkembang biak, kemudian
menyerang susunan saraf pusat dan akhirnya diikuti oleh kelainan neurologis.
[5]
HSV-1 mungkin mencapai otak dengan penyebaran langsung sepanjang
akson saraf.[7]
Kelainan neurologis pada ensefalitis disebabkan oleh:
1. Invasi dan pengrusakan langsung pada jaringan otak oleh virus yang
sedang berkembang biak.
2. Reaksi jaringan saraf pasien terhadap antigen virus yang akan berakibat
demielinisasi, kerusakan vaskular dan paravaskular. Sedangkan virusnya
sendiri sudah tidak ada dalam jaringan otak.
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 3/8
3
3. Reaksi aktivitas virus neurotopik yang bersifat laten.[5]
Tingkat demielinasi yang mencolok pada pemeliharaan neuron dan
aksonnya terutama dianggap menggambarkan ensefalitis ³pascainfeksi´ atau
alergi. Korteks serebri terutama lobus temporalis, sering terkena oleh virus
herpes simpleks; arbovirus cenderung mengenai seluruh otak; rabies
mempunyai kecenderungan pada struktur basal.[7]
II. DIAGNOSIS
II.1 Gejala Klinis
Manifestasi klinis ensefalitis sangat bervariasi dari yang ringan sampai
yang berat. Manifestasi ensefalitis biasanya bersifat akut tetapi dapat juga
perlahan-lahan.[5]
Mulainya sakit biasanya akut, walaupun tanda-tanda dan gejala sistem saraf
sentral (SSS) sering didahului oleh demam akut non spesifik dalam beberapa
hari. Pada anak, manifestasi klinik dapat berupa sakit kepala dan hiperestesia,
sedangkan pada bayi dapat berupa iritabilitas dan letargi. Nyeri kepala paling
sering pada frontal atau menyeluruh, remaja sering menderita nyeri
retrobulbar. Biasanya terdapat gejala nausea dan muntah, nyeri di leher,
punggung dan kaki, dan fotofobia. Masa prodromal ini berlangsung antara 1-
4 hari kemudian diikuti oleh tanda ensefalitis yang berat ringannya tergantung
dari keterlibatan meningen dan parenkim serta distribusi dan luasnya lesi
pada neuron. Gejala-gejala tersebut dapat berupa gelisah, perubahan perilaku,
gangguan kesadaran, dan kejang. Kadang-kadang disertai tanda neurologis
fokal berupa afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia, dan paralisis saraf otak.
Tanda rangsang meningeal dapat terjadi bila peradangan sampai meningen.
Selain itu, dapat juga timbul gejala dari infeksi traktus respiratorius atas
(mumps, enterovirus) atau infeksi gastrointestinal (enterovirus) dan tanda
seperti exantem (enterovirus, measles, rubella, herpes viruses), parotitis, atau
orchitis (mumps atau lymphocytic chotiomeningitis).[5,7,8]
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 4/8
4
II.2 Pemeriksaan Penunjang
1. Pencitraan/ radiologi
Pencitraan diperlukan untuk menyingkirkan patologi lain sebelum
melakukan LP (lumbal punksi) atau ditemukan tanda neurologis fokal.
Pencitraan mungkin berguna untuk memeriksa adanya abses, efusi
subdural, atau hidrosefalus.[9]
MRI (magnetic resonance imaging ) kepala dengan peningkatan
gadolinium merupakan pencitraan yang baik pada kecurigaan ensefalitis.
Temuan khas yaitu peningkatan sinyal T2-weighted pada substansia grisea
dan alba. Pada daerah yang terinfeksi dan meninges biasanya meningkat
dengan gadolinium.[8]
Gambaran EEG memperlihatkan proses inflamasi yang difus (aktivitas
lambat bilateral). Dengan asumsi bahwa biopsi otak tidak meningkatkan
morbiditas dan mortalitas, apabila didapat lesi fokal pada pemeriksaan
EEG atau CT- scan, pada daerah tersebut dapat dilakukan biopsi tetapi
apabila pada CT- scan dan EEG tidak didapatkan lesi fokal, biopsi tetap
dilakukan dengan melihat tanda klinis fokal. Apabila tanda klinis fokal
tidak didapatkan maka biopsi dapat dilakukan pada daerah lobus
temporalis yang biasanya menjadi predileksi virus Herpes simpleks.[5]
2. Laboratorium
Analisis CSS (cairan serebrospinal) menunjukkan pleositosis (yang
didominasi oleh sel mononuklear) sekitar 5-1000 sel/mm3
pada 95%
pasien. Pada 48 jam pertama infeksi, pleositosis cenderung didominasi
oleh sel polimorfonuklear, kemudian berubah menjadi limfosit pada hari
berikutnya. Kadar glukosa CSS biasanya dalam batas normal dan jumlah
ptotein meningkat. PCR ( polymerase chain reaction) dapat digunakan
untuk menegakkan diagnosis ensefalitis.[8,9]
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 5/8
5
III. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari ensefalitis adalah:
1. Sepsis dan bakteremia
2. Kejang demam
3. Sakit kepala
4. Measles
5. Mumps
6. Reye Syndrome[10]
IV. PENATALAKSANAAN
Semua pasien yang dicurigai sebagai ensefalitis harus dirawat di rumah
sakit. Penanganan ensefalitis biasanya tidak spesifik, tujuan dari penanganan
tersebut adalah mempertahankan fungsi organ, yang caranya hampir sama
dengan perawatan pasien koma yaitu mengusahakan jalan napas tetap
terbuka, pemberian makanan secara enteral atau parenteral, menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit, koreksi terhadap gangguan asam basa
darah.
Bila kejang dapat diberi Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB IV dilanjutkan
fenobarbital. Paracetamol 10 mg/kgBB dan kompres dingin dapat diberikan
apabila pasien panas. Apabila didapatkan tanda kenaikan tekanan intrakranial
dapat diberi Dexamethasone 1 mg/kgBB/hari dilanjutkan pemberian 0,25-0,5
mg/kgBB/hari. Pemberian Dexamethasone tidak diindikasikan pada pasien
tanpa tekanan intrakranial yang meningkat atau keadaan umum telah stabil.
Mannitol juga dapat diberikan dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB IV dalam periode
8-12 jam. Perawatan yang baik berupa drainase postural dan aspirasi mekanis
yang periodik pada pasien ensefalitis yang mengalami gangguan menelan,
akumulasi lendir pada tenggorokan serta adanya paralisis pita suara atau otot-
otot pernapasan. Pada pasien herpes ensefalitis (EHS) dapat diberikan
Adenosine Arabinose 15 mg/kgBB/hari IV diberikan selama 10 hari. Pada
beberapa penelitian dikatakan pemberian Adenosine Arabinose untuk herpes
ensefalitis dapat menurunkan angka kematian dari 70% menjadi 28%. Saat ini
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 6/8
6
Acyclovir IV telah terbukti lebih baik dibandingkan vidarabin, dan merupakan
obat pilihan pertama. Dosis Acyclovir 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
selama 10 hari.[5]
V. KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Dalam beberapa kasus, pembengkakan otak dapat menyebabkan kerusakan
otak permanen dan komplikasi tetap seperti kesulitan belajar, masalah
berbicara, kehilangan memori, atau berkurangnya kontrol otot.[11]
Prognosis tergantung dari keparahan penyakit klinis, etiologi spesifik, dan
umur anak. Jika penyakit klinis berat dengan bukti adanya keterlibatan
parenkim maka prognosisnya jelek dengan kemungkinan defisit yang bersifat
intelektual, motorik, psikiatri, epileptik, penglihatan atau pendengaran.
Sekuele berat juga harus dipikirkan pada infeksi yang disebabkan oleh virus
Herpes simpleks.[7]
VI. PENCEGAHAN
y Early treatment (pengobatan awal) pada demam tinggi atau infeksi
y Hindari menghabiskan waktu di luar rumah pada waktu senja ketika
serangga aktif menggigit.
y Pengendalian nyamuk atau surveilans melalui penyemprotan
y Indikasi seksio sesar jika ibu memiliki lesi aktif herpes untuk melindungi
bayi baru lahir
y Imunisasi/vaksin anak terhadap virus yang dapat menyebabkan ensefalitis
(mumps, measles/campak)
y J apanese Encephalitis dapat dicegah dengan 3 dosis vaksin ketika akan
berpergian ke daerah dimana virus penyebab penyakit ini berada. MenurutCDC (Centers for Disease Control and Prevention), vaksin ini dianjurkan
pada orang yang akan menghabiskan waktu satu bulan atau lebih di daerah
penyebab penyakit ini dan selama musim transmisi. Virus J apanese
Encephalitis dapat menginfeksi janin dan menyebabkan kematian.[12]
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 7/8
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Jeffrey Hom, MD. Pediatric Meningitis and Encephalitis. Richard G,
Bathur,MD. Updated on April 19th
, 2011. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/802760-overview. Accessed January
31,2012
2. Soldatos, Ariane MD. Encephalitis. Available from
http://www.childrenshospital.org/az/Site832/mainpageS832P0.html.
Accessed January 31,2012
3. NINDS. Meningitis and Encephalitis Fact Sheet. Last updated on February
16, 2011 Available from
http://www.ninds.nih.gov/disorders/encephalitis_meningitis/detail_encephalit
is_meningitis. Accessed January 31,2012
4. Todd, Mundy.MD. Encephalitis. Michael D, Burg MD. 2012. Available from
http://www.emedicinehealth.com/encephalitis/. Accessed on January 31,
2012.
5. Saharso, Darto. Hidayati, Siti Nurul. I nfeksi Virus Pada Susunan Saraf Pusat .
Soetomenggolo, Taslim S. Ismael, Sofyan. Dalam: Buku Ajar Neurologi
Anak. Cetakan ke-2. Jakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2000;hal373-5.
6. Todd, Mundy.MD. Encephalitis causese. Michael D, Burg MD. 2012.
Available from http://www.emedicinehealth.com/encephalitis/page2_em.htm.
Accessed on January 31, 2012.
7. Prober, Charles G. Meningoensefalitis. Nelson, Waldo E. Dalam: Nelson
Ilmu Kesehatan Anak Ed.15 Vol.2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
1996;hal880-2.
8. Sevigny, Jeffrey MD. Frontera, Jennifer MD. Acute Viral Encephalitis. Brust,
John C.M. In: Current Diagnosis & Treatment In Neurology. International
Edition. New York. Mc Graw Hill. 2007;p449-54
9. Jeffrey Hom, MD. Pediatric Meningitis and Encephalitis Workup. Richard G,
Bachur,MD. Updated on April 19th
, 2011. Available from
5/13/2018 Ensefalitis Refarat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ensefalitis-refarat-fix 8/8
8
http://emedicine.medscape.com/article/802760-workup. Accessed January
31,2012
10. Jeffrey Hom, MD. Pediatric Meningitis and Encephalitis Differential
Diagnoses. Richard G, Bachur,MD. Updated on April 19th
, 2011. Available
from http://emedicine.medscape.com/article/802760-differential. Accessed
January 31,2012
11. Kate M, Cronan.MD. Encephalitis. Updated: January 2010. Available from
http://kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/encephalitis.html.
Accessed on January 31, 2012.
12. Todd, Mundy.MD. Encephalitis Prevention. Michael D, Burg MD. 2012.
Available from http://www.emedicinehealth.com/encephalitis/page9_em.htm.
Accessed on January 31, 2012.