Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

12
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK PEMULA TINGKAT SEKOLAH DASAR PADA LBB NEC SURABAYA Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

description

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK PEMULA TINGKAT SEKOLAH DASAR PADA LBB NEC SURABAYA. Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113. Abstrak. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Page 1: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

UNTUK PEMULA TINGKAT SEKOLAH DASARPADA LBB NEC SURABAYA

Enrico Syamjaya Sapoetra06.41010.0113

Page 2: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Abstrak Bahasa merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dan memiliki peran sentral, khususnya

dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional seseorang dan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan bisa membantu seseorang untuk mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan imaginatif dalam dirinya.

Bahasa Inggris memiliki peranan yang penting dalam upaya untuk berkomunikasi dan penjembatan dengan pihak dunia luar karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang resmi digunakan. Mempelajari Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan berbagai cara, melalui buku, mengikuti kursus, otodidak dan beragam cara lainnya. Cara-cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itulah perlu dibuat sebuah media pembelajaran berbantuan komputer yang diharapkan dapat memberi kemudahan bagi penggunanya untuk mempelajari Bahasa Inggris.

Hal itu pula yang menjadi dasar bagi NEC menyelenggarakan beberapa program Bahasa Inggris mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMP. Diharapkan dengan program Bahasa Inggris sejak usia anak-anak dapat membuat mereka fasih dalam menuturkan Bahasa Inggris yang baik dan benar serta penuh percaya diri.

Perbedaan sistem pembelajaran konvensional dengan berbantuan komputer menurut Amani (2004) adalah, sistem pembelajaran konvensional sangat mengandalkan pada peran guru, baik dalam upaya memotivasi, memberi arahan, memberi contoh, serta menunjukkan jalan yang baik untuk ditempuh oleh para peserta didik. Sementara itu pembelajaran berbantuan komputer lebih menekankan pada dua sisi saja yaitu latihan berulang dan sedikit membantu menjelaskan masalah yang dihadapi.

Aplikasi ini menerapkan metode pembelajaran Direct Method yang memiliki konsep yang dapat mendukung dalam mempelajari bahasa asing. Konsep tersebut adalah bagaimana membawa subjek pembelajaran kedalam lingkungan yang native.

Page 3: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Landasan Teori Belajar dan Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dam prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga kerja lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya.

Pembelajaran Bahasa Asing Menurut Ellis dalam Ena (2002), pembelajaran bahasa asing adalah

sebuah proses yang kompleks dengan fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan kalau hal ini mempunyai arti berbeda-beda bagi setiap orang. Pembelajaran ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor utama yang berkaitan erat dengan perolehan bahasa asing adalah bahasa pembelajar, faktor eksternal pembelajar, dan pembelajar sebagai individu.

Page 4: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Landasan Teori (cont) Media Pembelajaran Boove dalam Ena (2002) menjelaskan, media pembelajaran adalah sebuah alat

yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.

Maolani (2007) lebih merinci bentuk-bentuk media pembelajaran yaitu berupa audio (kaset, MP3, CD), cetak (buku, modul), audio-cetak (kaset audio yang dilengkapi dengan buku), proyeksi visual diam (Over Head Transparancy), proyeksi audio visual diam (slide), visual gerak (film bisu), audio visual gerak (film gerak bersuara), objek fisik (model, alat peraga), manusia dan lingkungan (guru, laboran) dan komputer (computer assisted learning).

Media pembelajaran memiliki 6 fungsi menurut Maolani (2007), yaitu: Fungsi Atensi, mengarahkan pembelajar untuk berkonsentrasi kepada materi

pelajaran yang disampaikan. Fungsi Motivasi, mendorong pembelajar untuk lebih giat belajar. Fungsi Afeksi, menggugah emosi dan sikap pembelajar. Fungsi Kompensatori, mengakomodasi pembelajar yang lemah dalam menerima

dan memahami pelajaran yang disampaikan secara teks atau verbal. Fungsi Psikomotori, menggerakkan pembelajar untuk melakukan suatu kegiatan. Fungsi Evaluasi, menilai kemampuan pembelajar dalam merespon pembelajaran.

Page 5: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Landasan Teori (cont) Pembelajaran Berbantuan Komputer (Computer Assisted Learning) Lee dalam Ena (2002:3) merumuskan ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan

itu adalah pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.

Dalam pembelajaran berbantuan komputer, pembelajar tidak hanya menjadi penerima pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya sendiri. Pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi karena komputer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan dan kreativitas. Dengan demikian pembelajaran itu sendiri akan meningkat (Ena, 2002)

Pembelajaran dengan komputer akan memberikan kesempatan pada pembelajar untuk mendapatkan materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas. Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda (Ena, 2002).

Direct Method Direct Method atau juga dikenal sebagai Natural Method adalah penggunaan bahasa target (bahasa ke dua, bahasa asing,

atau bahasa selain bahasa ibu) sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran atau bahasa untuk berkomunikasi selama pembelajaran berlangsung, dan menghindarkan penggunaan bahasa ibu serta terjemahan oleh pembelajar dan pengajar. Metode ini diberi nama demikian berkaitan dengan suatu kenyataan bahwa makna (meaning) dikaitkan langsung (direct) dengan bahasa target.

Menurut Stern (1983) Direct Method merupakan metode pertama yang timbuInya baik dari kreatifitas beberapa praktisi maupun dari pernikiran kritis dan teoretis tentang sifat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berasal dari beberapa ahli bahasa seperti Sweet dan Victor. Direct Method juga merupakan upaya pertama untuk membuat situasi pembelajaran bahasa menjadi situasi penggunaan bahasa dan untuk melatih siswa melupakan bahasa ibunya sebagai acuan. Metode ini menuntut kreatifitas guru dan mengarah pada pengembangan teknik‑teknik pengajaran bahasa tanpa melibatkan kegiatan terjemahan. Penggunaan teks sebagai dasar penggunaan bahasa lisan, pemanfaatan gambar‑gambar dan realia, penekanan pada tanya‑jawab, bahasa lisan, menirukan, dan latihan‑latihan tata bahasa.

Menurut Palmer (1926) Direct Method mencakup: Menghilangkan segala bentuk penerjemahan dari ruang kelas, termasuk penggunaan bahasa ibu dan kamus dwi bahasa. Gramatika, ketika dipelajari, dipelajari sambil lalu. Ajaran lisan lebih diutamakan dibanding membaca dan menulis. Penggunaan kalimat terputus diganti dengan penggunaan teks terhubung. Pengucapan diajarkan secara sistematis sesuai dengan prinsip-prinsip fonetik dan fonologi dari bahasa target. Memaknai kata-kata dan bentuk diajarkan melalui objek atau konteks alamiah. Kosakata dan struktur bahasa berulang kali disampaikan sampai batas tertentu oleh guru dan dijawab oleh siswa.

Page 6: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Blok Diagram

Page 7: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

DFD (Context)

Page 8: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

CDM

Page 9: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

HasilMenu UserUnit MenuMenu TutoringMenu Evaluasi

Page 10: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

SimpulanBerdasarkan hasil evaluasi terhadap

Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Pemula Tingkat Sekolah Dasar ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:◦Komputer dapat menjadi salah satu media yang

dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran Bahasa Inggris.

Dengan menggunakan Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Pemula Tingkat Sekolah Dasar pada LBB NEC Surabaya, proses pembelajaran Bahasa Inggris menjadi lebih menarik.

Page 11: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

SaranDalam pengembangan Aplikasi

Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Pemula Tingkat Sekolah Dasar Pada LBB NEC Surabaya, dapat diajukan beberapa saran, yaitu:

Aplikasi yang sudah dibuat dapat menerima inputan suara sebagai sarana untuk mengoreksi pelafalan pengguna secara langsung.

Mengembangkan aplikasi agar dapat dijalankan diberbagai platform tablet pc seperti andoid maupun iOS.

Page 12: Enrico Syamjaya Sapoetra 06.41010.0113

Daftar Pustaka Amani, Husni. 2004. Pembelajaran Berbantuan Komputer (Electronic (E)-Learning), (Online), (http://e-

learning.stttelkom.ac.id/index.php?pgid=0&rc=6, diakses 2 Mei 2012) Duchan, Judy. 2011. A History of Speech – Language Pathology, (Online),

(http://www.acsu.buffalo.edu/~duchan/history_subpages/palmerhabits.html, diakses 2 Mei 2012) Ena, OudaTeda. 2002. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi, (Online),

(www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, diakses 2 Mei 2012) Hariadi, Bambang. 2002. Sumber Belajar On-Line. STIKOM Jurnal, 6(2):223-236 Hariadi, Bambang. 2003. Komputer Sebagai Media Pendidikan. STIKOM Jurnal, 7(1):89-94 Jogiyanto, 1991, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur teori dan praktek, Andi Offset,

Yogyakarta.   Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E, 2003, Analisa dan Perancangan Sistem jilid 1, Rutgers University School of

Business, Camden, New Jersey. Ludescher, Franz. 2008. Alternative Method – The Direct Method, (Online), (http://www2.vobs.at/ludescher/Alternative

%20methods/alternative%20methods.index.htm, diakses 2 Mei 2012) M.Echols, John dan Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris Indonesia. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Maolani, Ilam. 2007. Media Pembelajaran, (Online), (http://ilam02.edublogs.org/2007/11/16/media-pembelajaran/,

diakses 2 Mei 2012) Marlinda, L, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta. Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa. Multhaup, Uwe. 2004. Englisch Studieren – Englisch Unterrichten, (Online),

(http://www2.uni-wuppertal.de/FB4/anglistik/multhaup/methods_elt/4_direct_method.htm, diakses 2 Mei 2012) Nasution. 1996. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. National English Centre (NEC). 2001. Fun With Islamic English Club. National English Centre, Jakarta. Neuschel, Richard F, 1976, Management Systems for Profit and Growth, New York: McGraw-Hill. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (3rd ed). Cetakan kedua. Jakarta:

Balai Pustaka. Robert A. Leitch and K. Roscoe Davis. 1992, Accounting Information System (second edition ), Englewood Cliffs, New

Jersey : Prentice - Hall, Inc.