endometriosis.docas
-
Upload
muhammad-ichsan-fathillah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
3
description
Transcript of endometriosis.docas
ENDOMETRIOSIS
I. PENDAHULUAN
Pada wanita, rongga perut langsung berhubungan dengan dunia luar dengan
perantaraan tractus genitalis dan secara tidak langsung didalam halnya terdapat faktor
hormon yang berperan. Pada wanita terdapat beberapa hormon yang berperan aktiv
dalam pertumbuhan jaringan endometrium, apabila faktor hormon itu terganggu dapat
terjadi suatu hal yang abnormal, dapat saja menimbulkan rasa nyeri pada pinggul dan
sekitar perut.
Perawatan untuk kasus yang didasari oleh adanya ketidaknormalan keadaan
hormon yang ada di dalam tubuh ini dapat dilakukan terapi hormon yang mengalami
keadaan yang abnormal.
II. PEMBAHASAN
Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaanya
terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim
yang berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami
perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap
sekitar 28 hari. Ada dua lapisan; yaitu lapisan fungsional letaknya superficial yang
akan mengelupas setiap bulan dan lapisan basal tempat lapisan fungsional berasal
yang tidak ikut mengelupas. Epitel lapisan fungsional menunjukkan perubahan
proliferasi yang aktiv setelah periode haid sampai terjadi ovulasi, kemudian kelenjar
endometrium mengalami fase sekresi. Kerusakan yang permanen lapisan basal akan
menyebabkan amenore, kejadian ini dipakai sebagai dasar teknik ablasi endometrium
untuk pengobatan menoragia. Perubahan normal dalam histology endometrium
selama siklus haid ditandai dengan perubahan sekresi dari hormone steroid ovarium.
Jika endometrium terus terpapar oleh stimulasi estrogen, endogen, atau eksogen akan
menyebabkan hyperplasi. Hiperplasi yang benigna bias berubah menjadi maligna.
ENDOMETRIOSIS
Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormone ekstradiol/estrogen
berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh
darah, hingga menonjol keluar dari rahim ( pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan
pelvic pain. Endometriosis dikatakan terkait dengan estrogen sebab perkembangan
dan simtoma yang ditimbulkan akan hilang seiring datangnya menopause, oleh
karena itu perawatan paling umum bagi penderita radang ini adalah penggunaan
terapi hormonal yang menginduksi kondisi hipoestrogenik. Estrogen merupakan
kelompok hormone steroid yang disekresi ovarium setelah distimulasi oleh FSH dan
atau LH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis. Lebih lanjut sekresi FSH dan LH
dihambat oleh hormone GnRH yang disekresi oleh hipotalamus.
EPIDEMIOLOGI
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan
organ perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini
biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligament penyokong rahim.
Endometrium juga dapat melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter
(saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih,
vagina, jaringan parut didalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan
endometrium tumbuh di dalam paru-paru. Endometriosis dapat diturunkan dan lebih
sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara
perempuan). Factor lain yang meningkatkan risiko terjadinya endometriosis adalah
memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun
dan berasal dari ras kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15 % wanita subur yang berusia 25-
44 tahun, 25-50% wanita mandul dan dapat pula terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat dapat menyebabkan kemandulan karena menghalangi
jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
Insidensi : 1-3% dari persalinan vaginal spontan, 9-40% setelah sectio
sesarea, tapi bergantung pada faktor risiko operasi, protokol dan antibiotik profilatik.
Faktor resiko terjadinya endometritis diantaranya adalah berganti-ganti pasangan,
IUD, cervisitis chlamydia dan gonorrhoe, dan vaginitis.
ETIOLOGI
Dalam sebuah penelitian dinyatakan bahwa risiko tinggi terjadinya endometriosis
ditemukan pada :
Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis,
Wanita yang siklus mensturasinya 27 hari atau kurang,
Wanita yang mengalami menarke (mensturasi pertama) terjadi lebih awal,
Wanita yang biasa mengalami mensturasi selama 7 hari atau lebih,
Wanita yang mengalami orgasme ketika mensturasi.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormone yang merangsang sel-sel pada
lapisan rahim untuk membengkak dan menebal(sebagai persiapan kemungkinan
terhadap kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap
sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan
terlepas lalu mensturasi. Kadang terjadi pendarahan ringan, tetapi akan segera
membaik dan kembali dirangsang dan siklus mensturasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan , pembentukan jaringan
parut dan perlengketan didalam tuba dan ovarium, serta sekita fimbriae
tuba.perlengketan ini dapat menyebabkan pelepasan sel telurdari ovarium dalam
tuba falopii, terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga dapat
menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke
rahim.
KELUHAN DARI PASIEN
Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul, mensturasi yang tidak
teratur(misalnya spotting sebelum mensturasi), kemandulan, dispareunia ( nyeri
ketika melakukan hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat padausus besar atau kandung kemih
dapat menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan
melalui rectum selama mensturasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium
dapat membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadangan endometrioma
pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan terkadang
gejala tidak ditemukan pada kasus endometriosis.
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis dapat didasarkan oleh gejala dan hasil
pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba benjolan lunak yang sering
kali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium
untuk pemeriksaan lainnya dapat dilakukan:
Laparoskopi
Biopsy endometrium
USG rahim
CT scan atau MRI perut
Penyebabnya diketahui teori berikut:
a. Teori mensturasi retrograde (mensturasi yang bergerak mundur)
Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat mensturasi bergerak
mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan
tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
b. Teori system kekebalan, kelainan system kekebalan menyebabkan
jaringan mensturasi tumbuh di daerah selain rahim
c. Teori genetic keluarga tertentu memiliki factor tertentu yang
menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap kepekaan yang tinggi
terhadap endometriosis.
Pencegahan
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan berat
penyakit. Obat-obat yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat
pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progretin, danazole
dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang
pelepasan hormone gonadtropin dari kelenjar limpofisis, tetapi setelah diberikan
beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.
Pembedahan
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur
laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut.
Bercak jaringan endometrium memiliki garistengan yang lebih besar dari 3,8- 5 cm.
perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul. Jaringan endometrium
menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi
dengan obat-obatan. Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan
elektrokauda atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan
sementara karena endometriosis sering berulang. Ovarektomi(pengangkatan ovarium)
dan histerektomi(pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul
tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan atau penderita tidak ada rencana hamil
lagi.
Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen, terapi dapat dimulai
setelah pembedahan atau jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka
terapi baru dilakukan 4 bulan setelah pembedahan.
Pengobatan
Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
1. Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat
pertumbuhan jaringan endometrium .
2. Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis.
3. Kombinasi obat-obatan dan pembedahan histerektomi, seringkali disertai
dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.
Luliberin
Pengobatan dengan menggunakan GnRH pada wanita premenopausal
menunjukkan penurunan serum FSH dan LH yang disusul dengan stabilitas supresi.
Turunnya serum estradiol dan progresteron ke tingkatan oophorectomized telah
banyak dilaporkan, sehingga pengunaan hormmon ini banyak dilaporkan, sehingga
penggunaan hormone ini banyak diterapkan pada kanker payudara metastatic pada
wanita premenopausal, walaupun menimbulkan simtoma hipoestrogenia dan
gangguan tidur, turunnya kepadatan mineral tulang dan peningkatan resiko
kardiovaskuler. GnRH juga digunakan pada pengobatan kanker ovarium dalam
bentuk pyrrolinodoxorubbicin untuk dikombinasikan dengan bombesin dan
somatostatin.
Sekresi GnRH dapat distimulasi dengan ion Mn2+. Sebuah mineral yang
diperlukan bagi pertumbuhan tulang, tulang rawan, jaringan penghantar dan system
reproduksi, juga dapat distimulasi oleh NO, namun dapat dihambat oleh asam
askorbat hanya apabila serum vitamin C tersebut mencapai hipotalamus.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
Ginekologi, Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran, 1997.
Wiknjosastro, hanifa Prof. dr, DSOG, Ilmu Kandungan, ed ke-2, Jakarta, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo,1997.
Winn, Hung N, Clinical Maternal Fetal Medicine, UK, The Parthenon Publishing
Group, 2000.
Endometritis. www. emedicine.com
Endometritis. www.nlm.gih.gov