ENDOKRIN 1.1

download ENDOKRIN 1.1

of 15

description

endokrin

Transcript of ENDOKRIN 1.1

MAKALAHENDOKRIN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Patologi Klinik

Yang dibimbing oleh drg. Mayu Winnie Rachmawati, M.Sc., dan

drg. Ivan Arie Wahyudi, M.Kes., Ph.D sebagai PJMK

Oleh

Kelompok 3

Widhi Setiyani

(9953)

Elvira Purnamasari

(9964)Kamilla Rufaidah

(9973)

Atma Beauty M

(9983)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

ENDOKRIN

A. Definisi Sistem EndokrinHormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormone Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh (Ulfhitha, 2012).

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagaikelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh (Anonim, 2013).

Sistem endokrin hampir selalu bekerjasama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.1) Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui transmisi kimia.2) Sistem endokrin memperlihatkan waktu respons lebih lambat daripada sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sempurna.Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula). Sebagai senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu. (Ulfhitha, 2012)B. Fungsi Sistem Endokrin secara UmumEmpat tujuan/kegunaan paling penting dari Sistem Endokrin, yaitu :

1) Homeostasis (temperatur/ thermoregulation, metabolisme, nutrisi, keseimbangan asam basa)

2) Combating stress (infeksi, trauma, shock)

3) Growth & development (mengembangkan jumlah sel/hyperplasia, dan mengembangkan ukuran sel/hypertrophy).

4) Reproduction (mensekresikan hormon sex pada laki-laki dan perempuan/ mengembangkan karakteristik organ sex primer dan sekunder).Hormon dan FungsinyaKata hormon berasal dari bahasa Yunani yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormo mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. (Asih, 1999)

Berikut adalah aktivitas tubuh yang dikendalikan oleh hormon dan jenis hormon yang mengendalikan :

1. Pencernaan dan fungsi metabolik yang terkait. Sekretin, gasterin, insulin, glukagon, noradrenalin, tiroksin, dan hormon dari kortes adrenal.

2. Osmoregulasi, pengeluaran, dan metabolisme air serta garam. Prolaktin, vasopresin, aldosteron.

3. Metabolisme kalsium. Hormon pada teroid, kalsitonin.

4. Pertumbuhan dan perubahan morfologis. Hormon pertumbuhan, androgen dari korteks adrenal Tiroksin (untuk metamorfosis amfibi) MSH (perubahan warna amfibi)

5. Organ dan proses reproduksi FSH, LH, estrogen, progesteron, prolaktin, dan testosteron.C. Macam Macam Kelenjar Endokrin

(Asih, 1999)

1. Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim. Pituitari dibagi 2 bagian, yaitu anterior dan posterior.

a. Hipofisis anterior:

1. Hormon somatotropin (untuk pembelahan sel, pertumbuhan)

2. Hormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium)

3. Hormon adrenokortikotropin (merangsang kelenjar korteks membentuk hormon)

4. Hormon laktogenik (sekresi ASI)

5. Hormon gonadotropin (FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum, pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron). 6. Hipofisis Medula (membentuk hormon pengatur melanosit)

b. Hipofisis posterior

1. Hormon oksitosin (merangsang kontraksi kelahiran)

2. Hormon Vasopresin (merangsang reabsorpsi air ginjal)

2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama yang mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid yang bersirkulasi dan laju metabolik tubuh.

3. Kelenjar Paratiroid

Ada 2 jenis sel dalam kelejar paratiroid, ada sel utama yang mensekresi hormon paratiroid (PTH) yang berfungsi sebagai pengendali keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat darah dan sel oksifilik yang merupakan tahap perkembangan selchief.4. Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timusakan menderita kretinisme(kekerdilan)dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa).

5. Adrenalin

Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal (kelenjar supra renal) terletak di atas ginjal bagian kiri dan kanan.Bagian luar dari kelenjar adrenal berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks dan bagian medula yang menghasilkan adrenalin atau epinefrin dan non adrenalin atau nor eprinefrin.

Kelenjar adrenal beratnya kira-kira 4 gram. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu: pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Medula Adrenal yang berada di pusat, bagian ini kira-kira 20% dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem saraf simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin. Korteks Adrenal, bagian ini berada di luar dan berfungsi untuk mensekresi hormon kortikosteroid dan androgen.

Pada korteks menghasilkan hormon deoksikortison dan kortison dengan fungsi mempengaruhi penyerapan.Apabila kekurangan menyebabkan penyakit adison.Pada medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dengan fungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula darah dan mempercepat kerja jantung. Hormon adrenalin bekerja antagonis dengan hormon insulin dalam mengatur gula dalam darah agar tetap normal.

6. Pankreas

Kelenjar pankreas termasuk golongan kelenjar endokrin.Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon insulinberfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

7. Gonad

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad)adalah kelenjarendokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yang mengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder.Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya adalah testes,dan pada wanita gonadnyaadalah ovarium.Secara umum, kelanjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon yang dikandungnya.

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima.Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ketujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertasdengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisisteroid.

D. Patofisiologi 1. Penyakit Basedowa. PengertianPenyakitbasedowatau lazim juga disebut sebagai penyakitgravesmerupakan penyakit yang sering dijumpai pada orang muda akibat daya peningkatan produksitiroidyang ditandai dengan peningkatan penyerapan yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid.b. EtiologiDiduga akibat peran antibodi terhadap peningkatan produksi tiroid serta adanya adenoma tiroid setempat (suatu tumor) yang tumbuh di dalam jaringan tiroid dan ensekresikan banyak sekali hormon tiroid.c. PatofisiologiPada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyaknya hiperplasia dan lipatan lipatan sel sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel sel ini lebih meningkat berapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipatd. Gambaran Klinik-Berat badan menurun-Dispnea-Eksoftalmus-Berkeringat-Palpitasi-Takikardia-Diare2. Dwarfismea. PengertianDwarfisme merupakan gangguan pertumbuhan somatic akibat insufesiensi pelepasan Growth Hormone yang terjadi pada masa anak-anak (Rumahorbo, 1999). Adanya kekurangan hormon pertumbuhan ini berkaitan dengan hipofungsi kelenjar hipofisis (Hipopituitarisme). Hipopituitarisme ini dapat terjadi akibat penyakit pada kelenjar hipofisis sendiri atau pada hipotalamus. Gejalanya berupa badan pendek (Smeltzer, 2001). Selain itu sering pula ditemukan berbagai derajat insifisiensi adrenal dan hipotiroidisme, mereka mungkin akan mengalami kesulitan di sekolah dan memperlihatkan perkembangan intelektual yang lamban, kulit biasanya pucat karena tidak adanya MSH (Price, 2006). b. EtiologiDisebabkan oleh defisiensi GRH, IGF-I atau penyebab lainnya. Beberapa kasus disebabkan oleh defiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak. Pada umumnya, pertumbuhan bagian tubuh sesuai satu sama lain, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang. c. Gambaran klinik Perawakan pendek berat (cebol)

Agak gemuk

Lemak subkutan di abdomen bertambah

Bisa terdapat keluhan dan gejala hipoglikemia Dari genetalia eksterna gagal berkembang (Price, 2006)

3. Gigantisme (acromegaly)Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihangrowth hormonesebelum pubertas. Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak dan remaja (sebelum pubertas).Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.4. Penyakit Cushing(Sindrom Cushing)Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas,impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsigonadal yang berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon kortisol.Kelebihan produksi hormon korteks adrenal (khususnya kortisol) dan hormon androgen serta aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada orang, terutama anak-anak, yang mengambil dosis tinggi obat kortikosteroid.Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan kortikotropin yg diproduksi oleh kelejar hipofisis (80% kasus).5. HiperparatiroidismeTerjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme adalah: tulang mudah patah.a. Etiologi

Menurut Lawrence Kim, MD. (2005):

Kira-kira 85% dari kasus hiperparatiroid primer disebabkan oleh adenoma tunggal.

15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar. Biasanya herediter dan frekuensinya berhubungan dengan kelainan endokrin. Sedikit kasus hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid karsinoma.

b. Patofisiologi

Hiperparatiroidisme dapat bersifat primer (yang disebabkan oleh hiperplasia atau neoplasma paratiroid) atau sekunder, dimana kasus biasanya berhubungan dengan gagal ginjal kronis. Normalnya terdapat empat kelenjar paratiroid. Adenoma atau karsinoma paratiroid ditandai oleh pembesaran satu kelenjar, dengan kelenjar lainnya tetap normal. Pada hiperplasia paratiroid, keempat kelenjar membesar.

Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi. PTH terutama bekerja pada tulang dan ginjal. Dalam tulang, PTH meningkatkan resorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. Dengan demikian mengurangi ekskresi kalsium dalam urine.

c. Manifestasi Klinis

Gejala apatis

Keluhan mudah lelah

Kelemahan otot

Mual, muntah

Hipertensi

Aritmia jantung6. HypothyroidismeSuatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat hipotiroidisme adalah kretinisme.7. Hipertiroidisme(tirotoksikosis) Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave. 8. HiperpituitarismeMerupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi akibat adanya tumor.9. HypopituitarismeAdalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian anterior. Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan menstruasi. Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik langka yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan produksi hormon.10. Adrenal insufisiensiKelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.11. TiroiditisAdalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.

12. Tumor tiroidAdalahneoplasma unik pada kelenjartiroidyang sangat kerap disertai dengan metastasis pada organ yang jauh dari lokasi primer.13. HipoparatiroidAdalahpenurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam darah rendah.14. AddisonAdalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon korteks adrenal.15. PangkreatitisAdalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glukagon.16. DiabetesInsipidusAdalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya hormon antidiuretik (hormon vasopresin).17. Diabetes Militus (DM)Gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (meningkatnya kadar gula dalam darah) akibat kurangnya hormon insulin, menurunnya efek insulin atau keduanya. Ada 3 (tiga) jenis DM yang dikenal, yaitu :DM Tipe I : Bergantung insulin.Biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun, meskipun bisa pada umurberapun.DM Tipe II : Tidak bergantung insulin. Terjadi pada usia 40 tahun.Resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan derajatbervariasi. Terjadi penurunan sensitivitas terhadap insulin.DM Gestasional (DM Kehamilan) : Muncul saat kehamilanPenyebab :1. Hereditas (faktor keturunan)2. Lingkungan (infeksi, makanan, toksin, stres)3. Perubahan gaya hidup pada orang yang secara genetik rentan.4. KehamilanE. Pengujian untuk Gangguan EndokrinJika pasien memiliki gangguan endokrin, dokter dapat merujuk pasien ke dokter spesialis Endokrinologis. Endokrinologis (dokter spesialis dalam) secara khusus dilatih dalam masalah dengan sistem endokrin. Gejala-gejala dari gangguan endokrin sangat bervariasi dan tergantung pada kelenjar tertentu yang terlibat. Namun, kebanyakan orang dengan penyakit endokrin mengeluh kelelahan dan kelemahan. Tes darah dan urin untuk memeriksa kadar hormon pasien dapat membantu dokter menentukan apakah pasien memiliki gangguan endokrin. Tes pencitraan dapat dilakukan untuk membantu menemukan atau menentukan nodul atau tumor. Pengobatan gangguan endokrin dapat rumit, seperti perubahan dalam satu tingkat hormon dapat membuang yang lain. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Diabetes Melitus

1. Pengkajian (Doengoes, 2001) Aktivitas / istrahat. Tanda : Lemah, letih, susah, bergerak / susah berjalan, kram otot, tonus otot menurun. Tachicardi, tachipnea pada keadaan istrahat/daya aktivitas. 2. Diagnosa Keperawatan Defisit volume cairan berhubungan dengan hiperglikemia, diare, muntah, poliuria, evaporasi. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi insulin/penurunan intake oral : anoreksia, abnominal pain, gangguan kesadaran/hipermetabolik akibat pelepasan hormone stress, epinefrin, cortisol, GH atau karena proses luka. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.3. Perencanaan / Intervensi NDX : Defisit volume cairan berhubungan dengan hiperglikemia, diare, muntah, poliuria, evaporasi.

Tujuan : Klien akan mendemonstrasikan hidrasi adekuat, dengan kriteria : Nadi perifer dapat teraba, turgor kulit baik. Vital sign dalam batas normal, haluaran urine lancer. Kadar elektrolit dalam batas normal4. Implementasi

Merupakan tahap dimana rencana keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai peningkatan kesehatan baik yang dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dan rujukan.5. Evaluasi Merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk mencapai kemampuan klien dan tujuan dengan melihat perkembangan klien. Evaluasi klien diabetes mellitus dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya pada tujuan.

DAFTAR PUSTAKAArthur C. Guyton and John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Campbell, et all. 2003.BiologiJilid 1. Jakarta: Erlangga.Carolyn M. Hudak, Barbara M. Gallo (1996),Keperawatan Kritis; Pedekatan Holistik Volume II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Diktat Kuliah. 1981.Sistem Endokrin. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia.Donna D. Igatavicius, Kathy A. Hausman. 1995.Medical Surgical Nursing: Pocket Companoin For 2 nd Edition, W. B. Saunders Company, Philadelphia.Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan (Edisi III). Jakarta: EGC. Idrisirfan. 2009. Buku diktat anatomi untuk mahasiswa kedokteran. Bagian anatomi FK-UNHAS. Makassar.

Isnaeni, Wiwi. 2006.Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius

J. H. Green. 2002.Fisiologi Kedokteran.Tangerang : Binarupa AksaraLynda Juall Carpenito (2000),Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis edisi 6, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000),Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Price & Wilson. 2006.Patofisiologi.Jakarta : EGCR. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sherwood, Lauralee. 2001.Fisiologi Kedokteran : dari Sel ke Sistem.Jakarta : EGCSyafiuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. Jakarta: EGC. Asih, Yasmin. 1999. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta : EGC14