EMULSI

36
ASSLAMUALAIKUM WR.WB

Transcript of EMULSI

EMULSI

ASSLAMUALAIKUM WR.WB

KELOMPOK 5EMULSI

Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan pembawa yang membentuk butiran-butiran kecil dan distabilkan dengan zat pengemulsi/surfaktan yang cocok.Pengertian

LnjutnEMULSI adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa. Distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok(Farmakope Indonesia)

Gambar emulsi dilihat dengan mikroskop

Tipe Emulsi :1. Emulsi Tipe O/WEmulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam airair sebagai fase eksternal,minyak sebagai fase internal2. Emulsi Tipe W/O Emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyakMinyak sebagai fase eksternal,air sebagai fase internal

Skema Emulsi W/O

Skema Emulsi O/W

Macam Emulsi ;a. Emulsi Vera (alam)Emulsi yang dibuat dari biji-bijian yang mengandung lemak dan protein dengan airContoh : Emulsi dari biji Amygdala dulcis, Amygdala amara, Lini Semen, Cucurbitae Semenb. Emulsi Spuria (buatan)Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luarContoh : Emulsi dengan Gom Arab

Tujuan Pemakaian Emulsi ;Membuat sediaan obat yang larut dalam air maupun minyak dalam satu campuranEmulsi berdasar penggunaannya : Emulsi untuk pemakaian dalam (per oral)biasanya Emulsi tipe O/WEmulsi untuk pemakaian luarEmulsi tipe O/W atau W/O

PROSES TERBENTUKNYA EMULSI

ABCDA. Proses sebelum emulsiB. Fase II dalam proses emulsi C. Emulsi tak stabilD. Emulsi yang stabil

12Teori Terjadinya EmulsiTeori Tegangan Permukaan (teori surface tension)Teori Oriented WeightTeori Interfasial Film (plastic film)Teori Electric double Layer (Lapisan Listrik Rangkap)

1. Teori Tegangan Permukaan (teori surface tension) Daya Kohesi (tarik menarik molekul yang sejenis) setiap zat tidak selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair (bidang batas antara air dan udara) akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi.Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaanPenambahan emulgator akan menurunkan /menghilangkan tegangan yang terjadi pada bidang batas antara kedua zat cair, dan menyebabkan mudah bercampurnya kedua zat tersebut

2. Teori Oriented WeightSetiap molekul emulgator dapat dibagi menjadi 2 kelompok :Kelompok hidrofilikKelompok LipofilikMasing2 kelompok akan bergabung dengan zat cair yang disenanginya, dengan demikian seolah2 emulgator tersebut merupakan tali pengikat antara air dengan minyakAnatara kedua kelompok tersebut akan membuat suatu keseimbangan dalam setiap jenis emulgator.

H.L.B = Hidrofilic Lipofilic BalanceAngka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok hidrofil dengan kelompok lipofil.Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok yang suka pada air sehingga emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian pula sebaliknya.

Daftar Harga HLBHarga HLBKegunaan1 3Anti Foaming Agent4 -6 Emulgator Tipe W/O7 9Wetting Agent8 18Emulgator Tipe O/ W13 15Detergent15 - 18Solubilizing Agent

3. Teori Interfasial Film (plastic film)Emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers. Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk penggabungan menjadi terhalang. Sehingga fase dispers menjadi stabil

Syarat emulgator agar memberikan stabilitas maksimal kepada emulsi :Dapat membentuk lapisan film yang kuat tetapi lunakJumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispersDapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera

4. Teori Electric double Layer (Lapisan Listrik Rangkap)Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya.Dengan demikian seolah-olah setiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang berlawananBenteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan menjadi satu molekul yang besar, karena susunan yang sama.Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak-menolak, stabilitas emulsi akan bertambah

Penyebab terjadinya muatan listrik :Terjadi ionisasi dari molekul pada permukaan partikelTerjadi absorbsi ion oleh partikel dari cairan di sekitarnyaTerjadi gesekan partikel dengan cairan di sekitarnya

KOMPONEN EMULSIKomponen Dasar pembentuk emulsi 1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu 2. Fase eksternal / fase kontinyu 3. Emulgator penstabil emulsiKomponen aditif meningkatkan kualitas emulsi - odoris, - colouris - preservatif : asam benzoat, fenol, kresol, klorbutanol - antioksidant : asam askorbat, asam sitrat, tocoferol.

23EMULGATOR

CONTOH EMULGATOR1. Emulgator alama. Emulgator dari tumbuh-tumbuhan - Gom Arab, Tragacanth, Agar, Chondrusb. Emulgator berasal dari hewan - Kuning telur, adeps lanaec. Emulgator dari tanah mineral - Mg Al Silikat, Bentonit2. Emulgator buatan- Sabun, tween 20, Span 20, Benzalkonium klorid

METODE

Metode pembuatan emulsi1. Metode gom kering

disebut pula metode continental dan metode 4;2;1. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan jumlah volume air dan jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator.Pertama-tama gom didispersikan kedalam minyak, lalu ditambahkan air sebagian dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah hingga terbentuk korpus emulsi. Setelah terbentuk korpus emulsi kemudian sisa air ditambahkan sedikit demi sedikit hingga habis sambil diaduk.

Metode Gom kering

2. Metode gom basah

disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering. Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan cepat.

3. Metode botoldisebut pula metode Forbes. Metode ini digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.Dalam botol kering, emulgator yang digunakan dari jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat.

Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini :1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali.2. Koalesen dan cracking (breaking) yaitu pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu). Sifatnya irreversibel (tidak bisa diperbaiki).

Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Emulsitipe pengemulsi,konsentrasi pengemulsi, ukuran tetesan, pH, viskositas, stabilizers,pemanasan, pendinginan, pembekuan, atau pengguncangan

DAFTAR PUSTAKAAnief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, YogyakartaAnief, Moh, 2005, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, YogyakartaAnonim, 1979, Farmakope Indonesia Ed III, Depkes RI, JakartaAnonim, 1995, Farmakope Indonesia Ed IV, Depkes RI, JakartaAnsel, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, JakartaSulaiman, T. N. S dan Rina Kuswahyuning, 2008, Teknologi dan Formulasi Sediaan Semipadat, Laboratorium Teknologi Farmasi Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

SEKIAN DAN TERIMA KASIH