pembuatan emulsi

16

Transcript of pembuatan emulsi

  • Cara Pembuatan Emulsi 1. Metode gom kering (metode kontinental) Emulgator + minyak gerus halus dan

    bercampur + air corpus sekaligus digerus cepat dan kuat sampai terbentuk corpus emulsi

    Bahan formulatif cair lainnya yang larut dalam fase luar ditambahkan ke korpus dan diaduk

  • Jika menggunakan pengawet,

    antioksidan, corigensia, maka zat-zat

    tersebut dilarutkan dalam air dan

    ditambahkan sebagai larutan ke korpus

    emulsi

    Zat yang dapat mengganggu kestabilan

    emulsi, ditambahkan paling terakhir

    setelah emulsi diencerkan

  • 2. Metoda gom basah (Metoda Inggris)

    PGA + air (2x beratnya) gerus terbentuk mucilago + minyak perlahan-lahanaduk sehingga minyak teremulsi + air corpus + sisa minyak aduk campuran selama beberapa menit terbentuk corpus emulsi

  • Serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering + 2 bagian air tutup botol kocok campuran dengan kuat + air dan minyak berganti-gantian sambil dikocok kuat

    3. Metoda botol (metoda botol forbes)

    Untuk membuat emulsi yang mengandung minyak menguap atau zat-zat bersifat minyak dan memiliki viskositas rendah

    Emulsi ini harus dibuat baru

  • Alat-alat untuk pembuatan emulsi

    1. Mortir dan stamfer

    Digunakan yang permukaannya kasar agar

    diperoleh emulsi yang lebih baik

    2. Botol

    Emulsi dibuat dengan cara mengocoknya

    dalam botol secara terputus-putus untuk

    memberi kesempatan pada emulgator untuk

    bekerja sebelum pengocokan berikutnya

  • 3. Mixer, blender

    Untuk menghaluskan partikel fase dispersi

    4. Homogenizer

    Campuran akan dipaksa melalui saluran

    lubang kecil dengan tekanan besar,

    sehingga emulsi lebih homogen

    5. Colloid mill

    Terdiri dari rotor dan stator dengan permukaan

    penggilingan yang dapat diatur.

    Colloid mill digunakan untuk memperoleh derajad

    dispersi yang tinggi pada sistem cairan dalam cairan

  • Cara Membedakan tipe

    emulsi

    1. Pengenceran Fase

    Emulsi diencerkan dengan fase luarnya

    2. Pemberian warna

    Zat warna akan tersebar rata dalam emulsi jika zat warna larut dalam fase eksternalnya.

  • Sudan III larut dalam minyak Emulsi + sudan III warna merah emulsi tipe a/m Metilen Blue larut dalam air Emulsi + metilen blue warna biru emulsi tipe m/a

  • 3. Kertas saring Emulsi diteteskan pada kertas saring * Jika kertas saring basah emulsi tipe m/a * Jika timbul noda minyak emulsi tipe a/m

    4. Konduktivitas listrik

    Menggunakan kawat dan stop kontak, serta lampu neon yang dihubungkan secara seri.

    Jika elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe m/a lampu akan menyala, pada emulsi tipe a/m lampu tidak menyala

  • Kestabilan Emulsi

    Emulsi tidak stabil secara fisik, ditandai dengan :

    1. Fase dalam pada pendiaman membentuk agregat

    2. Jika agregat naik ke permukaan atau turun ke dasar emulsi, akan membentuk lapisan pekat dari fase dalam

    3. Jika semua atau sebagian cairan fase dalam tidak teremulsikan dan membentuk suatu lapisan yang berbeda pada permukaan atau pada dasar emulsi.

  • Ciri emulsi yang tidak stabil

    1. Creaming Emulsi terpisah menjadi 2 lapisan,

    lapisan yang 1 mengandung fase dispersi lebih banyak daripada lapisan yang lain.

    Sifat : Reversible bila dikocok perlahan, dapat terdispersi kembali

  • Laju pemisahan

    ditingkatkan oleh :

    1. Semakin besarnya ukuran partikel fase

    dalam, solusinya : ukuran partikel harus

    halus

    2. Semakin besarnya perbedaan kerapatan

    antara kedua fase, solusinya : perbedaan

    FD &FL harus sekecil mungkin

    3. Berkurangnya viskositas fase luar,

    solusinya : Viskositas FL cukup tinggi

  • * Creaming ke arah atas karena kerapatan FD lebih kecil dari FL *Creaming ke arah bawah karena kerapatan FD lebih besar daripada FL

  • 2. Koalesen dan Cracking (Breaking)

    Pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir

    minyak akan menyatu

    Sifat : Irreversible

    Penyebab :

    Peristiwa kimia : alkohol, pH, CaO/CaCl2 exicatus

    Peristiwa fisika : pemanasan, penyaringan, pendinginan, pengadukan

  • 3. Inversi

    Perubahan mendadak tipe emulsi

    Sifat : irreversible