Empat Pilar Pendidikan.ppt

7
EMPAT PILAR PENDIDIKAN RIZKI MEINA SARI (A1C414033) ROSIDA (A1C414035) SRIWULAN PURNAMASARI (A1C414037) WA ODE MULIONO (A1C414039) YOLANDA JUANS PATTI (A1C414041) ANDI NUR AISYA SAHRA (A1C414043) ANGGUN ANGRAINI M (A1C414045) MUAMAR QADAVI (A1C414047) GISWA AYU PRATIWI(A1C414049)

description

Zaman terus berjalan dan semakin modern, tantanganpun semakin banyak di hadapan mata. Sekarang Indonesia sedang mencanangkan untuk menghadapi MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) 2015 dimana semua masyrakat Indonesia secara tidak langsung tertuntut untuk mampu mengembangkan apa yang mereka miliki untuk menhadapi hal itu. Dalam menghadapi tantangan di masa depan, seluruh masyarakat yang khususnya masih dalam dunia pendidikan harus memiliki kualitas yang mendukung. Dalam upaya meningkatkan kualitas tersebut , tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun harus menjadi hal yang lebih diutamakan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Manusia yang dapat bergumul dalam masa dimana dunia semakin sengit tingkat kompetensinya adalah manusia yang berkualitas. Manusia demikianlah yang diharapkan dapat bersama-sama manusia yang lain turut bepartisipasi dalam percaturan dunia yang senantiasa berubah dan penuh teka-teki. Kualitas pendidikan suatu bangsa tidak dengan sendirinya terwujud begitu saja, namun diperlukan adanya usaha serta landasan dalam pemwujudannya. Sebagai mahasiswa jurusan keguruan dan ilmu pendidikan sudah selayaknya kita mengetahui tentang pendidikan itu sendiri khususnya apa saja unsur-unsur pendidikan sampai dengan pilar-pilar pendidikan. Disini dirasakan perlu mengetahui apa saja pilar-pilar dari pendidikan itu sendiri agar senantiasa para penikmat pendidikan bisa berorientasi pada produk dan hasil belajar. kemudian agar kita sebagai mahasiswa yang sedang belajar untuk dapat menguatkan sistem pendidikan khususnya pendidikan di Indonesia serta bagaimana kita bisa mengkonstruksi dasar dari suatu pendidikan serta adanya oknum pendidikan yang belum bisa mengaplikasikan pilar-pilar pendidikan. Melalui pembahasan pilar pilar pendidikan ini diharapkan kita sebagai calon pendidik mampu menerapkan secara utuh pilar-pilar pendidikan ini sehingga mampu mewujudkan dan meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

Transcript of Empat Pilar Pendidikan.ppt

EMPAT PILAR PENDIDIKAN

EMPAT PILAR PENDIDIKANRIZKI MEINA SARI (A1C414033)ROSIDA (A1C414035)SRIWULAN PURNAMASARI (A1C414037)WA ODE MULIONO (A1C414039)YOLANDA JUANS PATTI (A1C414041)ANDI NUR AISYA SAHRA (A1C414043)ANGGUN ANGRAINI M (A1C414045)MUAMAR QADAVI (A1C414047)GISWA AYU PRATIWI(A1C414049)

Empat pilar pendidikan learning to belearning to dolearning to know

learning to live together

Learning to know Learning to know mengandung makna bahwa belajar tidak hanya berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi pada proses belajar.

Dalam proses belajar, peserta didik bukan hanya menyadari apa yang harus di pelajari tetapi juga diharapkan menyadari bagaimana cara mempelajari apa yang seharusnya dipelajari. Kesadaran tersebut, memungkinkan proses belajar tidak terbatas di sekolah saja, akan tetapi memungkinkan peserta didik untuk belajar secara berkesinambungan.

Learning to doLearning to do merupakan konsekuensi dari learning to know. Setelah peserta didik itu belajar mengetahui, belajar untuk mencari hal-hal yang ingin diketahuinya, maka peserta didik tersebut diiringi dengan potensi yang dimilikinya, ia harus harus bisa menghasilkan suatu karya dari potensi yang dimilikinyaLearnning to do mengandung makna bahwa belajar bukanlah sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan, akan tetapi belajar dengan dan untuk melakukan sesuatuyang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan. learning to do juga berarti proses pembelajaran berorientasi pada pengalaman langsung (learning by experience)Learning to beLearning to be akan menuntun peserta didik menjadi ilmuwan sehingga mampu menggali dan menentukan nilai kehidupannya dan menentukan nilai kehidupannya sendiri dalam hidup bermasyarakat sebagai hasil belajarnya.

Learning to live togetherBelajar memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya. Terjadinya proses learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama), pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama. Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together)TERIMA KASIH