Emotional Aspek of Patient, 2014

29
EMOTIONAL ASPECT OF PATIENT Warih Andan Puspitosari

description

LECTURE

Transcript of Emotional Aspek of Patient, 2014

EMOTIONAL ASPECT OF PATIENT

Warih Andan Puspitosari

EMOSI

Motare=bergerakE= suatu awalanyang berkonotasibergerak menjauh

Perasaan dan pikiran yang menyertai keadaan psikologis dan biologisdan sejumlah dorongan untuk bertindak

Golemen, 2000

EMOSI

Kompleks keadaan perasaan yang terdiri atas komponen psikis, somatik dan perilaku yang berhubungan dengan afek dan mood (Sadock and Sadock, 1996)

• Sistem psikologis• Kognitif• Perilaku• Sosial• Kultur

manifestasi

KRING2001

Manusia + emosi

Merubah prilaku

• Kebutuhan dasar• Membuat keputusan• Mempertimbangkan

arti perasaannya

• Emosi diperlukan utk. menggambarkan perasaan dan untuk

menyelesaikan masalah (Ochsener dan Barrett,2001)

fisiologis kognitif prilaku

emosi Suasana perasaan

FIGHT AND FLIGHT

• Mempersiapkan diri kita menghadapi suatu aksi• Membentuk perilaku kita yang akan datang• Membantu kita untuk meregulasi interaksi sosial

121 (2).ico 62 (2).ico

• Emosi (+) :

menyebabkan kesenangan, individu mendekati stabil

• Emosi (-) :

memotivasi individu u/ mempertahankan diri ktk menghadapi stimulus aversif melalui penolakan dan penghindaran

1 (2).ico 3 (2).ico 15 (2).ico22 (2).ico

Emosi dan Fungsinya

Fisiologi Emosi

Aktivitas otak dalam fungsi emosi: • Richard Davidson (1990) :

Kesedihan : aktivitas gelombang otak di regio frontal kiri. Kegembiraan (emosi positif) aktivitas regio frontal kanan.

• Scioli & Averill (1998): Emosi takut atau cemas disebabkan karena peningkatan aktivitas neurotransmiter di lobus temporal

Ada 4 ekspresi wajah yangmenggambarkan emosi

1. Takut

2. Marah

3. Sedih

4. Gembira

Marah

• Tubuh melepas : adrenalin and noradrenalin: – Merubah fungsi jantung– Pembuluh darah : vasokonstriksi

• Berefek pada :– Tekanan darah– Sakit kepala– Serangan jantung– Stroke– Masalah ginjal

Khawatir, Cemas, Takut

• Khawatir : tubuh memproduksi acetylcholine Yang menyebabkan saluran pernafasan kontraksi

• Takut menyebabkan tubuh memproduksi epinephrine or adrenaline

• Ketidakpastian : merusak respon terhadap stres• Sesak nafas, palpitasi, nyeri dada, rasa tidak

nyaman, perasaan tercekik, pusing, vertigo• Menciptakan harapan/pikiran negatif

Depresi dan Putus Asa

• Lebih berat daripada sekedar perasaan sedih, sampai menyerah dan putus asa

• Menyebabkan gangguan keseimbangan dari kehidupan normal, kehilangan, konflik dan trauma

• Dapat merupakan gejala suatu gangguan atau efek samping obat.

• Suatu sindrom klinik yang didasarkan pada perubahan neurokimiawi otak

Loneliness

• Sendiri tidak berarti selalu merasa kesepian namun beberapa orang yang sendiri merasakan kesepian.

• Berhubungan dengan premature death, gangguan sisik dan mental, fungsi sistem imunitas tubuh.

Altruism and Optimistm

• Melindungi seseorang dari stres• Menstimulasi otak untuk melepaskan

endorphin, zat alamai penghilang rasa sakit.

• Optimisme berhubungan dengan kesehatan yang lebih baik, imunitas yang lebih baik dan kehidupan yang lebih panjang

Emosi positif

• Memperluas sumber daya individu u berfikir-bertindak; dgn mindset yang meluas, individu mampu mengatur SD dan meregulasi pengalaman emosional yg negatif (Fredrickson, 2000)

• Umur panjang (Danner dkk, 2001); menurunnya tekanan darah (Ostir dkk, 2006); peningkatan status fungsional pasca stroke (Ostir dkk, 2008)

Seligman (2000)• Optimis : lebih berpeluang mendapatkan manfaat dr

info yg merugikan kesehatan; • Bahagia : lebih mampu menanggung sakit &

melakukan masalah kesehatan dan keamananRichman (2005)• Harapan & curiosity : memainkan peran dlm mencegah

perkembangan penyakit hipertensi dan DM

• Emosi positif akan meningkatkan kadar immunoglobulin A dan regulasi substansi yg melawan infeksi (interleukins-6) sehingga meningkatkan kekebalan tubuh.

sakit

Kehilangan kesehatanKehilangan kebahagiaanKehilangan kesempatan

Kehilangan sgalanya

Pengertian kehilangan

• Kehilangan akan situasi yang diharapkan terjadi, perubahan dari yang dimiliki sehingga tidak memungkinkan ada atau telah hilang.

• Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan akan sesuatu yang sebelumnya ada. Misalnya : kematian orang yang dicintai, PHK, harta benda

Sumber Kehilangan :a. Kehilangan aspek diri (biopsikososial)

- Perubahan citra tubuh kehilangan fungsi tubuh- Kehilangan ide perasaan- Kehilangan peran sosial (pekerjaan, kedudukan)- Kehilangan seksualitas

b. Kehilangan suatu obyek eksternal- Kehilangan objek yang mempunyai arti penting- Uang / harta benda- Rumah- Binatang kesayangan

d. Kehilangan dari lingkungan yang telah dikenal- Tempat, pola, suasana baru

e. Kehilangan sesuatu dan yang dicintai- Perpisahan- Cerai- Kematian

Respon tahapan berduka Kűble Ross’s

• Denial : Reaksi pertama terhadap kehilangan. Contoh :”Tidak, berita itu tidak benar anak saya nanti juga akan

sadar kembali mungkin belum saja”” Ah, tidak benar kalau saya kena DM, mungkin hasil lab nya salah”

• Marah : Dimulai kala pasien sadar terhadap kenyataan terjadi kehilangan.Contoh :-”Jangan bicara, itu ! ”Tuhan tidak adil”.- ”Kalau periksa yang teliti,(menghujat tim medis) atau

marah dengan keluarga”.

• Tawar menawar : Mampu mengekspresikan rasa marah & kehilanganContoh :-”Kenapa saya mengizinkan dia pergi”. Kalau saja dulu

tidak saya izinkan pergi ...”.-”Kalau saja saya dulu berobat atau kontrol teratur

mungkin ...”.

• Depresi : berada dalam suasana berkabung.Contoh :-”Iya. Saya tidak mau bekerja keras lagi”.-”Biar saja tidak perlu berobat nanti juga sembuh”.-”Tidak usah bawa ke RS, sudah nasib saya”.

• Penerimaan : Menerima kenyataan kehilangan.

Contoh :

-”Ya Allah maha segalanya semua atas kehendakNya”.

-”Hidup sehat itu penting mencegah lebih baik dari pada mengobati”.

-”Ya akhirnya saya harus dioperasi”.

-”Apa yang harus saya lakukan supaya saya cepat sembuh”.

Dokter Keluarga

• Denial : Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya.

- Secara verbal mendukung pasien tetapi tidak

mendukung denialnya

- Duduk di samping pasien

- Teknik komunikasi : mendengarkan aktif, kalimat empati dan bahasa non verbal yang mendukung

• Tawar menawar : Membantu pasien mengidentifkasi rasa bersalah dan perasaan takutnya.

- Dengarkan dengan penuh perhatian- Ajak klien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan

ketakutan yang tidak rasional- Jika mungkin support spiritual

• Depresi :Mengidentifikasi tingkat depresi dan membantu mengurangi rasa bersalah

- Memberikan kesempatan pasien untuk mengekspresikan kesedihannya

- Memberi dukungan non verbal :- Duduk disamping pasien- Memegang tangan pasien - Hargai perasaan pasien- Bersama pasien membahas pikiran yang sering timbul

• Penerimaan : Membantu pasien dalam menerima kehilangannya dan memberi penguatan serta semangat.

- Bantu keluarga dan rekan untuk bisa berpartisipasi dalam upaya pasien

- Dorong pasien untuk sebanyak mungkin berpartisipasi dalam program pengobatan serta optimis

Expressed Emotion Keluarga

• Expressed emotion: suatu konstrak yang menunjukkan beberapa aspek hubungan interpersonal di dalam keluarga:

1. criticism atau critical comments (CC), 2. hostility, 3. emotional over-involvement (EOI), 4. positive remarks (PR), 5. warmth. Penilaian aspek ini diperoleh dari hasil

wawancara semi terstruktur, yang dikenal sebagai Camberwell Family Interview (CFI)

Expressed Emotion Keluarga

• Criticism atau critical comments (CC): komentar yang diberikan oleh anggota keluarga yang mengekspresikan kritikan kepada pasien

• Hostility: CC yang merefleksikan penolakan atau kritikan terhadap pasien secara keseluruhan

• Emotional over-involvement: tingkatan anggota keluarga dalam melakukan proteksi, campur tangan, mempunyai kecemasan yang berlebihan terhadap pasien.

• Positive Remark: suatu pernyataan yang menggambarkan kebanggaan, penerimaan atau penghargaan terhadap perilaku atau kepribadian pasien.

• Warmth: ungkapan perhatian, pemahaman, rasa senang yang diekspresikan anggota keluarga terhadap pasien

Psychological effects of treatment

• Anxiety• Depression• Helpless• Angry• Denial• Boring • Inability to concentrate• Terrifying nightmares, insomnia• Shame