embriotomi

44
EMBRIOTOMI Dr. Fr. Hamido Hutauruk, SpOG SMF Bag. OBGIN RSUD Arifin Achmad Prov. Riau

description

hhhh

Transcript of embriotomi

EMBRIOTOMI

Dr. Fr. Hamido Hutauruk, SpOGSMF Bag. OBGIN

RSUD Arifin Achmad Prov. Riau

• Tindakan pembedahan obstetri yang bertujuan untuk memperkecil ukuran kepala, memperkecil ukuran bahu atau volume rongga dada pada janin mati dengan tujuan agar dapat dilahirkan per vaginam.

Jenis Tindakan

• Kraniotomi• Dekapitasi• Kleidotomi• Eviserasi• Spondilotomi• Pungsi

indikasi• Janin mati dan ibu dalam

keadaan bahaya (maternal distress) atau • Janin mati dan tak mungkin

lahir secara spontan

Syarat • Janin sudah mati, kecuali pada kasus

hidrosepalus, hidrops fetalis atau pada kleidotomi

• Conjugata vera lebih dari 6 vm• Pembukaan servik > 7 cm• Ketuban sudah pcah• Jalan lahir normal

KRANIOTOMI

• Tindakan untuk memperkecil ukuran kepala janin dengan cara memberi lubang dan mengeluarkan isi tengkorak, sehingga janin dapat dilahirkan pervaginam.

• Tindakan kraniotomi biasanya disusul dengan ekstraksi kepala dengan menggunakan kranioklast sehingga tindakan ini lazim disebut sebagai tindakan perforasi & kranioklasi

• Alat yang digunakan:

• Pisau bedah (scalpel)• Perforator SIMPSON• Kranioklast • Cunam BOER• Cunam Mouzeaux

• Perforator SIMPSON:

• Peforator memiliki dua daun dengan tepi tajam dan ujung yang runcing, masing-masing dibatasi dengan “ bahu penahan “

• Tangkai perforator bila daun sedang dalam keadaan tertutup, akan dalam keadaan terbuka dengan sebuah “penahan”

• “Penahan” tersebut menjaga agar daun perforator selalu dalam keadaan tertutup

• Dengan menekan gagang secara serempak, daun perforator akan terpisah satu sama lain ( terbuka )

Perforator SIMPSON

• Cranioclast BRAUN:

• Terdiri dari dua daun ( sendok jantan dan betina ) yang pemasangannya dilakukan secara terpisah.

• Sendok jantan dimasukkan kedalam lubang ditengkorak kepala janin.

• Sendok betina diletakkan pada daerah muka janin.

• Penguncian dilakukan setelah kedua daun terpasang dengan benar.

Cranioclast BRAUN:

Tehnik• Ibu dalam posisi lithotomi.• Tangan kiri operator dimasukkan secara obstetrik kedalam

jalan lahir dan diletakkan diantara kepala janin dan bagian simfisis menghadap ke bawah. Seorang asisten melakukan fiksasi kepala janin dari sebelah luar disebelah atas simfisis.

• Dengan pisau bedah, dibuat lubang pada ubun-ubun besar atau sutura sagitalis.

• Perforator Naegele dalam keadaan tertutup dimasukkan jalan lahir secara horisontal dengan bagian lengkung berada diatas dan ujung yang runcing mengarah kebawah dibawah perlindungan telapak tangan kiri (agar tidak mencederai dinding vesica urinaria) dan selanjutnya ujung perforator dalam keadaan tertutup dimaskkan kedalam lubang pada kepala janin yang sudah dibuat sebelumnya.

• Memasukkan perforator dapat dilakukan tanpa terlebih dulu membuat lubang pada ubun-ubun besar atau sutura sagitalis yaitu dengan cara menembuskan langsung perforator ke kepala janin ; dalam hal ini, agar ujung perforator tidak meleset maka arah perforator harus tegak lurus dengan kepala janin

• Setelah perforator berada didalam tengkorak kepala janin, lubang perforasi diperlebar dengan cara membuka dan menutup perforator dalam arah tegak lurus dan horisontal sedemikian rupa sehingga lubang perforasi berbentuk irisan silang

• Dengan perlindungan telapak tangan kiri, perforator dikeluarkan dalam keadaan tertutup dari jalan lahir.

• Jaringan otak tak perlu dikeluarkan secara khusus oleh karena akan keluar dengan sendirinya saat ekstraksi kepala.

Menahan posisi kepala agar tidak tertdorong keatas

saat perforator dimasukkan rongga

kepala

• Membuka dan menutup perforator untuk melebarkan lubang perforasi

Ekstraksi kepala

• Ekstraksi kepala:• Untuk melakukan ekstraksi kepala

dapat digunakan:• Pemasangan cunam Muzeaux sebanyak

2 buah pada kulit kepala janin• Cranioclast Braun

Cunam Muzeux• Untuk ekstraksi kepala

setelah tindakan perforasi hanya boleh dilakukan dimana kulit kepala masih kuat dan hubungan antara tulang kepala masih kuat dan kepala janin sudah didasar panggul.

Tehnik• Dengan perlindungan spekulum, 2 buah cunam

Museux dipasang satu diatas dan satu dibawah lubang perforasi.

• Setelah cunam menjepit kulit kepala dengan baik, dilakukan traksi searah sumbu jalan lahir sambil mengikuti gerakan putar paksi dalam.

• Setelah suboksiput dibawah simfisis, dilakukan elevasi kepala sehingga secara berurutan lahirlah ubun-ubun besar, dahi, muka dan dagu.

• Setelah kepala janin lahir, tubuh janin dilahirkan dengan cara seperti biasa.

Cranioclast BRAUN• Tangan kiri dimasukkan kedalam jalan lahir.• Sendok jantan dipegang dengan tangan kanan secara

horisontal dengan bagian yang bergerigi menghadap keatas, kemudian dimasukkan kedalam lubang perforasi sedalam mungkin ; bagian sendok yang melengkung diarahkan kemuka janin dan tangkainya dipegang oleh asisten.

• Sendok betina dipegang seperti memegang pensil, dengan arah sejajar pelipatan depan paha, sendok betina dimasukkan kedalam jalan lahir sedemikian rupa sehingga daun cranioclast betina terletak di wajah janin.

• Kedua sendok cranioclast ditutup, dilakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa apakah ada bagian jalan lahir yang terjepit dan apakah pemasangan instrumen sudah benar.

• Bila pemasangan sudah benar, kedua sendok cranioclast dikunci serapat mungkin dan dikerjakan ekstraksi kepala dengan menarik pemegang cranioclast.

• Arah traksi harus sesuai dengan sumbu panggul dan diikuti dengan gerakan putar paksi dalam.

• Setelah occiput nampak dibawah arcus pubis, dilakukan elevasi keatas pada tangkai cranioclast sehingga secara berurutan lahir ubun-ubun besar, dahi, muda dan dagu anak.

• Setelah kepala lahir, kunci cranioclast dibuka dan daun cranioclast dibuka satu persatu kemudian tubuh anak dilahirkan dengan cara seperti biasa.

• Memasukkan sendok jantan kedalam lobang perforasi yang sudah terbentuk

Catatan :

• Pada letak sungsang, kraniotomi dikerjakan pada foramen magnum melalui arah belakang atau dari arah muka dibawah mulut.

• Setelah dikerjakan perforasi, ‘after coming head’ dilahirkan dengan cara seperti persalinan kepala.

• Bila saat ekstraksi kepala terdapat tulang tengkorak yang terlepas maka serpihan tulang tersebut diambil dengan cunam BOER agar tidak melukai jalan lahir saat dilakukan ekstraksi kepala.

• Melakukan perforasi pada after coming head dari bagian belakang

• Melakukan perforasi pada after coming head dari arah depan

DEKAPITASI

Definisi :

• Tindakan untuk memisahkan kepala dari tubuh janin dengan cara memotong leher janin.

Letak Lintang – Bila letak janin adalah letak lintang dengan tangan

menumbung, maka lengan yang menumbung diikat dulu dengan tali (dengan ikatan SIEGEMUNDIN agar tidak masuk kembali kejalan lahir) dan ditarik kearah bokong oleh asisten.

– Tangan operator yang dekat dengan leher janin dimasukkan kedalam jalan lahir dan langsung mencekap leher janin dengan ibu jari didepan leher dan jari-jari lain dibelakang leher.

• Tangan lain memasukkan pengait BRAUN kedalam jalan lahir dengan ujung menghadap kebawah. Pengait dimasukkan jalan lahir dengan cara menyelusuri tangan dan ibu jari operator yang berada didalam jalan lahir sampai menemui leher dan kemudian dikaitkan pada leher janin.

• Dengan pengait ini, leher janin ditarik kebawah sekuat mungkin dan kemudian diputar kearah kepala janin (pada saat yang sama, asisten memfiksasi kepala anak dari dinding abdomen) untuk mematahkan tulang leher janin

• Memasukkan pengait kedalam jalan lahir

• Memasang pengait pada leher janin

Melahirkan tubuh janin dengan menarik lengan

• Jaringan lunak leher kemudian dipotong dengan gunting SIEBOLD secara avue sedikit demi sedikit sampai putus.

• Setelah kepala anak terpisah, tubuh dilahirkan dengan menarik lengan janin dan kemudian kepala dilahirkan secara Mouriceau.

Melahirkan kepala dengan cara Mouriceau

• gunting SIEBOLD

• Tangan penolong yang dekat dengan kepala janin dimasukkan kedalam jalan lahir.

• ipasang spekulum vagina.• Dengan dilindungi oleh telapak tangan yang

didalam jalan lahir, leher janin dipotong sedikit demi sedikit dengan gunting SIEBOLD secara avue mulai dari kulit, otot dan tulang leher.

• Setelah kepala anak terpisah, tubuh dilahirkan dengan menarik lengan janin dan kemudian kepala dilahirkan secara Mouriceau.

DIFINISI,INDIKASI• Persalinan buatan dg merusak/memotong bag tubuh

janin agar dapat lahir pervaginam.

• Indikasi ; - janin mati & ibu bahaya - janin mati & tak mungkin lahir• Syarat: hidrosefalus,hydrops fetalis,tidak harus mati Konjugata vera>6 cm, Pembukaan>7 cm Selaput ketuban sdh pecah Tdk ada tumor jl lahir

JENIS• Kraniotomi: Persalinan buatan dg cara merusak/memotong bag janin agar dpt lahir pervaginam tanpa melukai ibu.• Dekapitasi : Memisahkan kepala janin dg memotong leher• Kledoitomi : Memotong /mematahkan 1atau 2 klavikula mengecilkan lingk bahu• Eviserasi/eksenterasi: merusak ddg abdomen/ thoraksmengeluarkan organ visera• Spondilotomi: memotong ruas tl belakang• Punksi : mengeluarkan cairan janin

PROSEDUR• KRANIOTOMI=PERFORASI=KRANIOKLASI 1. buat lobang di ubun2 besar/sutura sagitalis 2. Perforator dimasukan kedalam insisi tegak lurus kepala diperluas 3. Jar otak dikeluarkan 4. Ekstraksi kepala dgn cunam Muzeaux melalui jepitan kulit dan tulang kepala 5. Pada letak sungsang ,kraniotomi di foramen magnum

DEKAPITASI• Janin lintang dgn lengan menumbung lengan diikat

dgn tali & ditarik kearah bokong oleh asisten• Kait leher dengan pengait Braun & tarik kebawah s/p

leher patah.• Kulit dan otot leher digunting dgn gunting Siebold s/p

leher putus• Badan janin dilahirkan dgn menarik tangan• Kepala dilahirkan secara mouriceau.

KLEIDOTOMI• Mematahkan clavikula posterior dengan gunting

Siebold• Bila belum lahir maka patahkan clavikula yang

satu lagi

EVISERASI/EKSENTERASI

• Ddg thoraks atau ddg abdomen digunting shg menembus thoraks /abdomen

• Keluarkan isi rongga dengan cunam• Lahirkan janin