Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas...

8
Di Sukabumi, ratusan industri beramai-ramai menghisap sumber daya air. Bagaimana dampaknya pada lingkungan dan masyarakat? Adakah timbal balik yang mereka berikan? Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkan Amrta Institute for water literacy Y A Y A S A N

Transcript of Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas...

Page 1: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

Di Sukabumi, ratusan industri beramai-ramai menghisap sumber daya air. Bagaimana dampaknya pada lingkungan

dan masyarakat? Adakah timbal balik yang mereka berikan?

Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkan

Amrta Institutefor water literacy

Y A Y A S A N

Page 2: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

EMAS BIRU, , DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

SUKABUMI

Kejadian seperti itu tidak jarang terjadi. Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang yang memerlukan air, tak air paling besar di Sukabumi tersimpan.peduli terburu-buru atau tidak, harus Sebagian besar kekayaan air terkonsentrasi di

rela bersabar untuk antri. Bagaimana tidak, mata bagian bawah Gunung Salak dan Gunung air yang terdiri dari aliran kecil yang disalurkan Pangrango. Penyebarannya meliputi desa-desa di dengan pipa itu adalah satu-satunya yang harus Kecamatan Cicurug, Cidahu, Parung Kuda, dan dibagi dengan 55 kepala keluarga lain di Desa Parakan Salak. Pada 1998, Direktorat Geologi Babakan Pari. Apalagi semua aktivitas seperti Tata Lingkungan yang bekerja sama dengan mandi dan mencuci dilakukan semua di tempat Bagian Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi itu. Di jam-jam tertentu antrian bisa sangat parah. untuk mengadakan studi sumber daya air tanah di

Ironisnya, Sukabumi adalah sebuah kawasan tersebut menemukan setidaknya kabupaten subur yang amat kaya akan air. Tak terdapat 37 mata air di Kecamatan Cicurug dan hanya air permukaan (mata air, danau, sungai) Cidahu dengan total debit 1.335 liter per detik. tetapi juga air bawah tanah (sumur gali, sumur Sebagai pembanding, kebutuhan manusia untuk artesis). Terutama di kawasan Gunung Salak, air minum perhari adalah sebanyak dua liter.Sukabumi bagian utara, tempat Haji Mamat tinggal beserta ribuan keluarga lain yang Pabrik datang, penduduk tak menyebar di bebukitan. kebagian

Kawasan tersebut memiliki potensi air yang Melimpahnya emas biru di Sukabumi tinggi karena keadaan alamnya yang berada di akhirnya membuat berbagai macam industri Cekungan Sukabumi, yaitu suatu penampakan berdatangan untuk membeli jengkal demi jengkal bentang alam yang secara umum memperlihatkan tanah. Proses ini dimulai 1980-an, lalu menjadi adanya lembah di antara gunung-gunung yang semakin pesat memasuki 1990-an. Pada sangat luas dan memanjang dari utara ke selatan. Desember 2007, Dinas Pertambangan dan Energi Cekungan tersebut diapit oleh Gunung Salak dan Provinsi Jawa Barat mencatat dalam 10 tahun Gunung Endut di sebelah Barat serta Gunung terakhir tidak kurang dari 78 perusahaan

1

Suatu pagi ketika kabut belum tuntas dari lereng Gunung Salak, Kabupaten Sukabumi, Haji Mamat (68) bergegas menuruni jalan setapak menuju mata air di bawah. Ia amat berhati-hati sebab jalanan itu tak cuma curam tetapi juga licin, dan di saat yang sama ia juga harus cepat sebab air hendak digunakan isterinya untuk memasak. Tetapi begitu tiba di dekat mata air, ia distop. “Ada perempuan yang sedang mandi,” sembari terkekeh Haji Mamat bercerita.

Oleh: IRFAN ZAMZAMI DAN NILA ARDHIANIE

Page 3: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

memanfaatkan sumber air di Kabupaten main-main. Untuk masuk ke desa Babakan Pari, Sukabumi. sebuah desa yang mata airnya disedot untuk

Perusahaan-perusahaan yang mengeroyok produk Aqua dan Alto, pengguna kendaraan kekayaan alam Sukabumi ini bervariasi mulai dari harus terguncang-guncang hebat karena perusahaan Air Minum Dalam Kemasan kerusakan jalan yang parah. Aspalnya lebih seperti (AMDK), perusahaan makanan dan minuman, kerikil yang tersebar. Di mana-mana terdapat perusahaan peternakan, perusahaan kimia (bahan lubang besar menganga. Musim hujan lebih parah kimia dan farmasi), perusahaan elektronik, lagi karena jalanan itu berubah menjadi perusahaan plastik, perusahaan wisata (hotel, sekumpulan kubangan air yang dalam. Inilah restoran, taman rekreasi), perusahaan air bersih kerusakan yang ditimbulkan akibat truk-truk (PDAM/PDAB), perusahaan pertambangan, pengangkut air yang setiap hari tak henti perusahaan garmen, sampai perusahaan membebani badan jalan-jalan kecil di sana.perkebunan. Beberapa di antaranya adalah Tetapi bukan kerusakan jalan yang paling perusahaan penghasil merek minuman yang menimbulkan kegelisahan. Sejak pabrik-pabrik dikenal luas, seperti Aqua, Alto, Kratingdaeng, berdatangan dan menyedot air secara besar-Ale-Ale, Yakult, You-C 1000, Pocari Sweat, dan besaran, air menjadi sulit didapat. Cerita Haji banyak lagi. Mamat yang harus mengantri karena berbagi satu

Ratusan perusahaan yang sama-sama mata air dengan puluhan kepala keluarga lain hendak menanamkan pipa di sumber air ini tentu bukanlah pengalaman segelintir orang saja, tetapi menimbulkan semacam kompetisi untuk hampir semua orang yang rumahnya berdekatan mendapatkan akses atas air. Tetapi persaingan dengan pabrik-pabrik di lereng Gunung Salak itu. y ang mengkhawat i rkan ju s t r u bukan Banyak mata air yang dulunya bisa dimanfaatkan antarindustri, tetapi antara industri yang kini mampet dan kering. memanfaatkan air untuk tujuan komersial dengan Ridwan, 71 tahun, menunjuk sebidang masyarakat lokal yang memanfaatkan air untuk tanah di curaman di samping rumahnya suatu kebutuhan sehari-hari. Persaingan ini jelas-jelas siang ketika ia selesai Sholat Jumat. ”Di situ dulu tidak seimbang. Bagaimana mungkin penduduk ada mata air yang bisa kami gunakan,” katanya setempat berkompetisi dengan industri raksasa mengenang. Kini sebidang tanah yang ia maksud yang kekuatan modalnya tak main-main. Itulah itu lebih persis sebuah tegalan yang ditumbuhi kenapa ketika kemudian masayarakat setempat tanaman liar ketimbang kolam dengan mata air merasakan dampak negatif dari aktivitas sejumlah yang memancar. Sama sekali tidak ada bekas yang industri di sana, mereka hanya bisa berbuat sedikit terlihat. Ia meyakini sebelum Aqua mendirikan dan selebihnya pasrah. unit ekstraksi air di daerah tempat ia tinggal, air

Padahal dampak yang ditimbulkan juga tidak jauh lebih mudah didapat.

2

SUKABUMI, EMAS BIRU, DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

Air Tanah Air Permukaan

Mempunyai kapasitas tampung luas Kandungan mineral biasanya kecil

Hampir tidak ada penguapan Penelitian, evaluasi dan pangeturan

relative lebih murah

Tidak memerlukan tempat khusus untuk

reservoir air tanah

Tidak diperlukan pengolahan untuk

imbuhan air permukaan

Tidak ada kegagalan struktur bangunan Imbuhan tergantung curah hujan

Lebih bersih, bebeas bakteri terutama air

tanah tertekan

Langsung bertindak sebagai pengantar ke

tempat yang memerlukannya

Sumber: Air Tanah di Indonesia & Pengelolaannya. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2005

Tabel 1.Perbandingan Kelebihan Reservoir Air Tanah & Air Permukaan

Page 4: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

Sumur pun tak lagi murah hati. Anjloknya ini belum juga direalisasikan,” kata Asep.debit air ini paling parah dialami oleh Kampung Sebagaimana Asep, Haji Mamat juga Kuta yang mata airnya disedot oleh PT Tirta tengah menunggu Aqua memenuhi janji mereka Investama, produsen produk Aqua. Kalau dulu untuk membangun sebuah tandon air yang warga di kampung ini bisa memancarkan sumber rencananya akan dibangun tidak jauh dari air dengan sumur kedalaman 10 meter saja, kini rumahnya. Bagaimana Aqua mengalirkan air ke mereka harus menggali sampai paling sedikit 18 tandon, entah dengan sumur bor atau dialirkan meter. Maka lengkaplah sudah, mata air dan dari pabrik, tak jadi soal bagi Haji Mamat. Yang sumur sama-sama mengering. Untuk mengatasi penting ada air bersih yang bisa ia gunakan dengan kesulitan air bersih, selama ini penduduk setempat mudah, seperti sedia kala sebelum pabrik-pabrik mengandalkan bantuan dari Aqua. Tetapi solusi berdatangan. ini juga tidak mudah. Asep (53), seorang Ketua Pada kenyataannya memang lebih RT di Desa Babakan Pari, menceritakan betapa banyak lagi orang yang mesti bersabar sampai janji proses untuk mendapatkan bantuan saluran air Aqua terealisasi. Sebagian yang lain bahkan belum bersih dari Aqua tidaklah mudah, sebagaimana dijanjikan apapun. Pasalnya, perusahaan yang yang ia alami belum lama ini. mendirikan pabrik di kawasan itu terkesan tak

Pertama Asep harus menyusun sebuah ambil pusing dengan kesulitan air bersih yang proposal yang secara spesifik mencantumkan dialami masyarakat sekitar. Kalaupun ada bantuan permohonan mereka dengan jelas, dalam hal ini ia yang mereka turunkan, biasanya cuma sebagai mengajukan dua pusat MCK (mandi, cuci, kakus). penggugur kewajiban. Di beberapa tempat Sebelum disampaikan ke Aqua, proposal ini menara air memang dibangun, tapi sesudah itu ditandangani dulu oleh Ketua RW dan Kepala selesai tanpa peduli masih banyak orang yang tak Desa Babakan Pari. Sedangkan akses mereka bisa mengakses karena jarak.terhadap perusahaan, berdasarkan keterangan Fasilitas air bersih yang diberikan Aqua Asep, adalah seorang staf lapangan Aqua yang juga tidak merata ke semua kampung yang terkena bernama Wastono. Melalui Wastono ini pula tawar dampak eksploitasi. Hanya kampung terdekat, menawar dengan pihak perusahaan dilakukan. seperti Pasir Dalem dan Kubang Jaya, yang sudah

Disebut tawar menawar sebab proposal bisa memanfaatkan aliran air bersih dari Aqua. yang diajukan warga tentu tidak begitu saja Padahal kampung lain juga sama sulitnya dikabulkan perusahaan. Dari proposal yang mendapat air bersih. Selain itu, ketidakmerataan diajukan Asep, misalnya, Aqua menyatakan bantuan bisa memicu konflik horizontal.keberatan jika harus membiayai pembangunan Menurut Asep, ketidakmerataan ini dua MCK. Sebagai gantinya, Aqua memutuskan sering disebabkan karena akses terhadap akan menurunkan bantuan untuk satu buah MCK perusahaan yang berbeda dari masing-masing dan dua buah keran umum. MCK dan sebuah desa. ”Kalau di desa itu ada yang jadi pegawai keran umum akan dibangun dekat masjid, satunya Aqua, pasti gampang dapatnya,” Asep di sudut lain desa agar merata. ”Tetapi sampai saat menjelaskan, ”nah, di kampung kami kan tidak

3

SUKABUMI, EMAS BIRU, DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

Tak berbekas: Lahan ini dulunya adalah kolam mata airA

MR

TA

/IR

FA

N

Page 5: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

ada yang kerja di Aqua. Makanya susah mau minta terjadi. bantuan.” Dugaan Asep boleh jadi salah, tapi ia Indonesia pun punya landasan hukum yang mampu menyebutkan kampung-kampung yang tak kalah tegas. Undang Undang No. 7 Tahun sudah mendapatkan bantuan memang ada 2004 tentang Sumber Daya Air pasal 5 warganya yang menjadi pegawai Aqua. menyatakan bahwa Negara menjamin hak setiap

Meski demikian, realisasi juga tidak orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan terjadi dalam waktu singkat. Di Kampung pokok sehari-hari guna memenuhi kebutuhannya Darmaga, warga harus menunggu tidak kurang yang sehat, bersih, dan produktif. Selanjutnya, dari satu tahun sampai bantuan senilai 200 juta Pasal 29 mengenai prioritas penggunaan rupiah dari Aqua cair. Bantuan ini pun masih menyatakan bahwa penyediaan air untuk mentah. Untuk benar-benar berdiri sebuah MCK memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan umum, warga harus bergotong royong untuk irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi membangunnya. yang sudah ada merupakan prioritas utama

Kalau nanti proposal yang diajukan Asep penyediaan sumber daya air di atas semua disetujui, mekanisme bantuan juga tidak jauh kebutuhan.beda. Aqua akan mencairkan sejumlah dana dan Selain UU, ada juga Peraturan Pemerintah No mengirimkan material bahan bangunan. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah. Pasal 50, Masyarakat sendiri lah yang membangunnya. Di mengenai penyediaan, menyatakan bahwa luar itu Aqua tidak akan menanggung, termasuk Penyediaan air tanah untuk kebutuhan pokok jika warga masih membutuhkan aliran air yang sehari-hari merupakan prioritas utama di atas lebih dekat ke rumah mereka. Untuk kepentingan segala keperluan lainitu, warga mesti mengeluarkan biaya sendiri. Tetapi antara peraturan dan realitas Sehingga jika pun ada bantuan dari Aqua, bukan sering kali senjang. Di lereng Gunung Salak, warga berarti mendapat air bersih menjadi lebih mudah. toh hanya bisa menjadi saksi industri yang

Sebenarnya masalah seperti ini tidak berdatangan lalu menghisap air dengan pipa-pipa boleh terjadi. Kesulitan penduduk memperoleh raksasa dan membuat mata air di tanah leluhur air untuk kebutuhan sehari-hari merupakan mereka itu kering. Banyak orang yang dulu tak pelanggaran terhadap beberapa peraturan yang sedikitpun menyadari akibat yang bisa dimiliki oleh bangsa ini. Tidak hanya itu, sebauah ditimbulkan oleh aktivitas industri, kini cuma konvenan Perserikatan Bangsa-bangsa, yaitu menyesal telah melepas tanah mereka pada General Comment Nomor 15 International perusahaan-perusahaan, seperti Ridwan. ”Dua Convenant on Economic, Social and Cultural puluh juta uang yang saya terima dulu tidak ada Rights (ICESCR) yang disepakati sejak 2002, apa-apanya dengan kesulitan yang kini harus saya menegaskan bahwa akses atas air adalah hak asasi alami,” ungkapnya.manusia. Jika penduduk sulit memperoleh air bersih, maka pelanggaran hak asasi manusia

4

SUKABUMI, EMAS BIRU, DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

Jalanan rusak parah akibat beban kendaraan berat yang

setiap hari mengangkut barang dari dan ke pabrik

AM

RTA

/IRFA

N

Page 6: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

Hanya sebuah jam dinding di masjid yang dipekerjakan adalah orang-orang dari luar Anak sulung Haji Mamat tidak daerah.

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi karena Kesejahteraan karyawan pabrik-pabrik di biaya sudah tak ada. Maka selepas dari bangku kawasan itu tidak pula menjanjikan. Secara umum sekolah ia harus puas dengan pekerjaannya UMR di Kabupaten Sukabumi memang terendah sebagai tukang ojek, sebab mencari pekerjaan di antara daerah tingkat II lain di Jawa Barat. Gaji dengan ijazah yang terbatas amatlah susah. Ia karyawan umumnya tidak jauh dari kisaran Rp. bukan satu-satunya. Dan masalahnya adalah juga 600.000 per bulan. Jumlah itu sudah bersih, tanpa masalah yang dihadapi oleh ribuan pemuda lain di ada tunjangan kesejahteraan lain. Lebih parah lagi lereng gunung yang telah membuat berbagai dialami oleh karyawan tidak tetap. Mereka perusahaan bertambah kaya itu. dipekerjakan hanya di saat-saat dibutuhkan

Padahal dengan pabrik-pabrik yang dengan upah per hari sekitar dua puluh ribuan.berdatangan, warga sempat berharap kondisi Sebenarnya sebelum industri datang ke ekonomi mereka turut terangkat. Tetapi harapan tempat mereka, penduduk bagian utara Sukabumi ini menguap. Satu dari sekian sebab adalah karena ini adalah masyarakat agraris. Sebagai petani perusahaan-perusahaan menetapkan standar mereka dulunya memiliki petak-petak sawah di rekrutmen hanya bagi pemegang ijazah SMA. bebukitan Gunung Salak yang subur. Tetapi sejak Standar yang terlampau tinggi bagi kebanyakan emas biru mulai jadi rebutan, pola mata warga setempat. pencaharian warga pun buyar. Dalam sekejap

Selain itu, jalur rekrutmen karyawan tanah-tanah telah pindah pemilik dan mengalami cukup be r l i ku . Pe r u sahaan b i a s anya alih fungsi lahan. Sebagian untuk mendirikan menggunakan sistem outsourcing dalam memenuhi pabrik-pabrik, unit ekstraksi air, dan sisanya kebutuhan tenaga kerja. Prosedur inilah yang beralih fungsi menjadi perkebunan. Selain itu, kerap menjadi celah bagi ”pihak ketiga” yang perusahaan-perusahaan sering rewel dengan sengaja mencari kesempatan dalam kesempitan. membikin banyak larangan bagi warga untuk Berdasarkan cerita yang dipaparkan Ridwan, melindungi kepentingan mereka sendiri. Aqua, setiap pelamar yang berniat masuk ke perusahaan misalnya, melarang keras warga untuk beternak harus membayar pada pihak ketiga ini sedikitnya dalam radius tertentu dari pabrik mereka karena uang sejumlah tujuh ratus ribu rupiah. Sumber khawatir mencemari sumber air. Tentu larangan lain menyebutkan angka yang lebih tinggi, yaitu seperti ini menylitkan warga untuk bertani. sampai tiga juta rupiah. Pengangguran begitu umum dijumpai di kawasn

Tidak sedikit warga desa yang memilih itu.mengeluarkan uang untuk memasukkan anggota Perusahaan-perusahaan semestinya tidak keluarga mereka ke perusahaan. ”Daripada menutup mata pada sederet persoalan sosial ini. menganggur, bayar tidak apa-apa,” kata Ridwan, Karena mereka telah mengambil begitu banyak, ”Nanti-nanti bisa ditebus dengan gaji yang sudah seharusnya mereka memberi secara diterima ketika sudah jadi karyawan.” Meskipun setimpal. Sayangnya pada kenyataannya tidak demikian, pada kenyataannya banyak penduduk demikian. desa yang tidak mampu membayar uang pelicin Anggaran Penerimaan dan Belanja sekalipun ingin. Sehingga kebanyakan karyawan Daerah (APBD) dan laporan penarikan pajak

5

SUKABUMI, EMAS BIRU, DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

Secara alamiah, proses pembentukan air tanah berlangsung pada suatu wadah yang disebut cekungan air tanah (groundwater basin), yakni tempat berlangsungnya proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah. Pada kenyataannya, pembentukan air tanah sejak dari daerah imbuhan (recharge area) yang kemudian mengalir menuju daerah limpasan (discharge area) dapat terjadi dalam kurun waktu yang berbeda-beda di berbagai cekungan air tanah, yakni dari hitungan, hari, bulan, tahun bahan dapat hingga berabad-abad lamanya, tergantung pada kondisi geologi setempat.

Sumber: Air Tanah di Indonesia dan Pengelolaannya, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 2005.

Page 7: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

3Nilai Perolehan Air (NPA) menunjukkan betapa memanfaatkan 218.000 m air bawah tanah yang pemerintah daerah seperti kecolongan. Ratusan hanya berselisih sedikit dengan pemanfaatan yang perusahaan bisa dengan bergembira menguras dilakukan oleh PDAM Kota Sukabumi, untuk sumber daya air tanpa banyak dibebani oleh bulan yang sama yaitu Januari 2006, mereka

3tanggung jawab untuk turut menyumbang daerah. mengambil 232.782 m air. Bayangkan volume air Tengoklah perhitungannya. Berturut- yang dimanfaatkan oleh hanya sebuah perusahaan

turut dari 2006, 2007, sampai 2008, sektor air ternyata hampir sama jumlahnya dengan PDAM menyumbang pada PAD masing-masing 28%, yang beroperasi untuk memasok penduduk 26%, dan 22%. Rasio ini sangat kecil jika sebuah kota. Menurut data di website resmi dibandingkan dengan besarnya volume air yang Pemerintah Kota Sukabumi, penduduk Kota diambil setiap bulannya. Misalnya, selama Januari Sukabumi pada tahun 2003 adalah 278.000 jiwa. 2006, PT Aqua Golden Missisipi tercatat Sangat menarik untuk secara lebih jauh

3mengambil air sejumlah 218.000 m . Itu baru satu melihat olahan data menyangkut manfaat yang perusahaan. Bandingkan dengan Klaten, sebuah diterima pemerintah dan masyarakat di wilayah kabupaten di Jawa Tengah yang juga menjadi kaya sumber daya air ini. Misalnya dengan tempat mangkal pabrik Aqua. Selama bulan dan membandingkan jumlah pendapatan dari sumber tahun yang sama, volume air yang diambil oleh daya air dengan jumlah PAD total yang diperoleh pemanfaat air tanah yang terdaftar di Badan pada tahun 2006 sampai 2008. Jumlah pendapatan Pengelolaan Pertambangan dan Energi (BPPE) dari sumber daya air nilainya relatif signifikan

3 yaitu Rp 11 miliar, kemudian naik menjadi Rp 12,1 tak lebih dari 137.000 m .miliar, dan pada tahun 2008 naik sedikit menjadi Volume air yang dimanfaatkan oleh Rp 12,3 miliar. Sementara nilai PAD relatif naik perusahaan-perusahaan di Sukabumi memang secara cukup siginifikan tiap tahunnya yaitu Rp 40 sangat besar. Seperti disebut di atas, PT Aqua miliar, Rp 46 miliar, dan Rp 56 miliar. Hal ini Golden Missisipi dalam satu bulan saja

6

SUKABUMI, EMAS BIRU, DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

Bak mandi dengan air keruh di sebuah MCK yang dibangun

warga secara swadaya. Air bersih semakin sulit didapat

Tahun Volume Pemanfaatan Non

PDAM

Volume Total % Kenaikan/ Penurunan

Pajak ABT (Miliar Rp)

2004 366,789 771,334 7,1 2005 365,884 738,887 - 0,1 10,2 2006 427,370 660,152 16,8 10,2 2007 436,284 681,796 2,1 10,5 2008 477,100 751,180 9,4 10,4

Tabel 2. Pemanfaatan Air Bawah Tanah Kabupaten Sukabumi 2004-2008

AM

RTA

/IRFA

N

Page 8: Emas Biru, Sukabumi, dan Mereka yang Terpinggirkanamrta-institute.org/attachments/article/149/Emas Biru, Sukabumi... · Pangrango di sebelah Timur. Di situlah kekayaan Setiap orang

cukup mengherankan sebetulnya karena volume diatur oleh sebuah SK Bupati yang khusus air yang dimanfaatkan perusahaan terus naik tiap mengatur mengenai sumbangan pihak ketiga dari tahunnya (lihat tabel 2), bahkan pada tahun 2005 PDAM Surakarta pada Pemda Klaten. SK tersebut ke tahun 2006 kenaikan volume air yang digunakan menyebutkan jumlah sumbangan adalah 15 persen berbagai perushaaan di Sukabumi naik sampai dari tarif dasar air dikalikan dengan air yang 16,8% dan pada tahun 2007 ke 2008 naik sebesar diproduksi.9,4%. Hanya dari tahun 2004 ke 2005 terjadi Kemudian pada 2007, sumbangan PT Tirta penurunan kecil volume pemanfaatan yaitu Investama mencapai sepuluh kali lipat pajak ABT sebesar 0,1%. di tahun tersebut. Pajak ABT pada tahun tersebut

Tabel 2 menunjuukan inkonsistensi antara adalah Rp 340 juta, dan sumbangan dari PT Tirta volume air yang dimanfaatkan di Kabupaten Investama adalah Rp 3,6 miliar. Seperti juga Sukabumi dan jumlah pajak air bawah tanah yang sumbangan dari PDAM Surakarta yang memiliki diterima oleh pemerintah provinsi. Dapat dilihat dasar peraturan yang jelas, sumbangan dari PT bahwa pada tahun 2005 terjadi penurunan total Tirta Investama ini pun memiliki landasan hukum pemanfaatan air yang cukup besar yaitu dari 771 yang kuat yaitu Memorandum of Understanding antara

3 3 Pemerintah Daerah Klaten dengan PT Tirta ribu m menjadi 738 ribu m akan tetapi justru Investama tertanggal 12 Mei 2005. terjadi kenaikan pajak yang cukup besar yaitu dari

Selain itu PT Tirta Investama juga Rp 7,1 miliar menjadi Rp 10,2 miliar. Sementara menyediakan sumbangan bagi Desa Ponggok, pada saat terjadi kenaikan volume pada tahun 2008

3 Klaten, tempat mata air Sigedhang yang digunakan yaitu dari 681 ribu m pada tahun 2007 menjadi 751 3 oleh perusahaan ini. Desa ini memperoleh Rp 1 ribu m pada tahun 2008 akan tetapi justru

untuk setiap liter air yang dimanfaatkan oleh pendapatan dari pajak air bawah tanah turun yaitu perusahaan. Sementara untuk Desa Wangen yang dari Rp 10,5 miliar menjadi Rp 10,4 miliar. Pada ditempati pabrik PT Tirta Investama memperoleh tahun 2005 ke 2006 saat terjadi penurunan volume

3 sumbangan Rp 0.075 untuk setiap liter air yang yang cukup besar yaitu dari 738 ribu m ke 660 ribu 3 digunakan perusahaan. Sumbangan-sumbangan m pendapatan dari pajak air bawah tanah justru

ini diberikan setiap bulan dan dikelola oleh kepala tidak berubah yaitu sama-sama Rp 10,2 miliar.desa.Selain itu, Sukabumi juga tidak mengenal

Apa yang terjadi di Sukabumi hampir sumbangan pihak ketiga. Sementara Klaten, kebalikan dengan Klaten. Tidak ada sepeser pun dengan volume pengambilan air yang tidak sebesar sumbangan yang tercatat APBD. Sumbangan Sukabumi, bisa menarik sumbangan nonpajak dari untuk desa pun tak diketahui rimbanya oleh warga.perusahaan-perusahaan pengambil sumber daya

Tentang perusahaan-perusahaan di air. Pada 2006, misalnya, PDAM Kota Surakarta Sukabumi yang enggan memberi sumbangan ini, memberi sumbangan sebesar tujuh kali pajak ABT. jika ditanya, ”Sejak puluhan tahun Aqua datang, Pada tahun itu, keseluruhan nilai pajak ABT adalah apa yang disumbangkan untuk kampung sini?” Rp 327 juta dan nilai sumbangan dari PDAM orang-orang Kampung Kuta, Desa Babakan Pari, Surakarta adalah sebesar Rp 2,3 miliar. Sumbangan akan menjawab, ”Sebuah jam dinding di masjid.”[]ini secar jelas tercantum dalam APBD karena

7

SUKABUMI, EMAS BIRU, DAN MEREKA YANG TERPINGGIRKAN

Sebuah gedung sekolah dasar di Babakan Pari, Cidahu, Kabupaten Sukabumi, rusak dan tergenang air. Perusahaan pengambil

kekayaan air di kawasan itu terkesan tak peduli dengan persoalan sosial yang dihadapi

masyarakat setempat

AM

RTA

/IRFA

N