eliminasi gauusssss
Transcript of eliminasi gauusssss
BAB I
PENDAHULUAN
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di
dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana
(ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss). Caranya adalah dengan
melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi
matriks yang Eselon-baris. Ini dapat digunakan sebagai salah
satu metode penyelesaian persamaan linear dengan
menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan
linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan
mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris,
lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-
variabel tersebut..
1
BAB II
PEMBAHASAN
ELIMINASI GAUSS
A. Metode Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear:
Eliminasi Gauss
Metode Eliminasi Gauss didasarkan pada pemikiran untuk
mereduksi matriks yang diperbesar menjadi sebuah bentuk yang
cukup sederhana sehingga suatu sistem persamaan dapat
diselesaikan dengan memeriksa sistem tersebut.
Contoh 1.6
Diberikan sejumlah matriks dalam bentuk sebagai berikut
Matriks–matriks tersebut dikatakan berada di dalam bentuk
eselon baris yang direduksi.
Kemudian sejumlah contoh matriks dalam bentuk berikut
dikatakan berada dalam bentuk eselon baris.
Dari dua bentuk matriks yang berbeda di atas, suatu matriks
dikatakan dalam bentuk eselon baris tereduksi bila entri
tersusun sebagai berikut
1. Entri pada baris ke-i tidak seluruhnya bernilai nol tetapi
bilangan tak nol pertama di dalam baris tersebut untuk urutan
2
kolom ke-j terkecil adalah 1 (baca: 1 utama). Bila kondisi ini
terpenuhi maka baris tersebut ditempatkan di baris ke-i
terkecil. Hal yang sama dilakukan pada kolom ke-j terkecil
berikutnya untuk diletak pada baris ke-i terkecil berikutnya
lagi. Demikian untuk seterusnya.
2. Jika ada satu atau lebih baris yang seluruh entri-entrinya
bernilai nol, maka baris tersebut ditempatkan di baris-baris
akhir matriks.
3. Matriks pada sembarang dua baris yang berturutan yang tidak
terdiri seluruhnya dari nol, maka 1 utama di dalam baris yang
lebih rendah terdapat lebih jauh kekanan dari pada 1 utama di
dalam baris yang lebih tinggi.
4. Setiap kolom yang mengandung sebuah 1 utama mempunyai
nol ditempat lain.
Sebuah matriks yang mempunyai sifat–sifat 1, 2, dan 3,
dikatakan berada di dalam bentuk eselon baris (row-echelon
form).
Contoh 1.7
Matriks–matriks berikut berada di dalam bentuk eselon baris
yang direduksi.
Matriks – matriks yang berikut berada di dalam bentuk eselon
baris.
Melalui pemeriksaan setiap matriks di atas memenuhi semua
persyaratan yang perlu.
3
Perlu diingat bahwa sebuah matriks dikatakan dalam bentuk
eselon baris ia harus mempunyai nilai nol di bawah setiap 1
utama. Sebaliknya suatu matriks dikatakan dalam bentuk eselon
baris yang direduksi ketika ia mempunyai nilai nol di atas dan di
bawah setiap 1 utama.
Suatu sistem persamaan linear yang diterjemahkan ke
dalam matriks yang diperbesar yang oleh sebuah urutan operasi
baris elementer matriks tersebut berbentuk eselon baris yang
direduksi maka solusi untuk sistem tersebut dapat dengan
mudah diperoleh. Perhatikan contoh berikut.
Contoh 1.8
Matriks yang diperbesar berikut merupakan hasil reduksi
oleh operasi baris elementer dari suatu sistem persamaan linear
menjadi bentuk eselon baris yang direduksi seperti apa yang
diberikan. Tentukan solusi sistem tersebut.
a) b)
c)
d)
Penyelesaian:
(a). Sistem persamaan linear yang dimaksud adalah
Dengan pemeriksaan maka,
4
(b). Sistem persamaan linear yang dimaksud adalah
Karena dan bersesuaian dengan 1 utama di dalam
matriks augmented, maka ia dinamakan variabel–variabel utama
(leading variabels). Dengan memecahkan variabel – variabel
utama tersebut dalam diperoleh
(1.14)
Karena dapat diberikan sebarang nilai, katanlah , maka kita
mempunyai tak terhingga banyaknya pemecahan. Himpunan
pemecahan ini diberikan oleh rumus – rumus
(1.15)
(c). Sistem persamaan linear yang dimaksud adalah
(1.16)
Di sini variabel–variabel utama adalah dan . Dengan
memecahkan variabel-variabel dalam variabel lainnya maka
akan memberikan
(1.17)
Karena dapat diberikan sebarang nilai , dan dapat
diberika sebarang nilai , maka akan ada tak terhingga
banyaknya pemecahan. Himpunan pemecahan tersebut
diberikan oleh rumus – rumus
(1.18)
5
(d). Persamaan terakhir di dalam sistem persamaan – persamaan
yang bersangkutan adalah
Karena persamaan ini tidak pernah dapat dipenuhi, maka tidak
ada pemecahan untuk sistem tersebut.
Dari uraian di atas, sebuah sistem persamaan linear akan
mudah diselesaikan ketika matriks augmented berada dalam
bentuk eselon baris yang direduksi. Untuk sampai kepada
matriks eselon baris tereduksi ada prosedur yang biasanya
dipakai yang dikenal dengan nama eliminasi Gauss-Jordan
Prosedur ini dapat digunakan untuk mereduksi sebarang matriks
menjadi bentuk eselon baris yang direduksi. Contoh berikut
mendemonstrasikan prosedur yang dimaksud.
Langkah 1. Letakkanlah kolom yang paling kiri (garis vertikal)
yang tidak terdiri seluruhnya dari nol.
Perhatikan bahwa baris pertama tidak bernilai nol pada
kolom pertama (paling kiri).
Langkah 2. Pertukarkanlah baris atas dengan sebuah baris
lain, jika perlu, membawa sebuah entri tak nol ke
atas kolom yang didapatkan di dalam langkah 1.
6
Langkah 3. Jika entri yang sekarang ada diatas kolom yang
didapatka di dalam langkah 1 adalah , kalikanlah
baris pertama dengan untuk memperoleh sebuah
1 utama.
Langkah 4. Tambahkanlah kelipatan yang sesuai dari baris
atas kepada baris – baris yang dibawah sehingga
entri di bawah 1 utama menjadi nol.
Langkah 5. Sekarang tutuplah baris atas di dalam matriks
tersebut dan mulailah sekali lagi dengan langkah 1
yang dipakaikan kepada submatriks yang masih sisa.
Teruskanlah dengan cara ini sampai keseluruhan
matriks tersebut berada di dalam bentuk eselon
baris.
Perhatikan baris kedua kolom paling kiri ia harus menjadi 1
utama
7
Perhatikan bahwa baris terakhir kolom paling kiri tidak bernilai 1
utama
8
Keseluruhan matriks tersebut sekarang berada dalam bentuk
eselon baris. Untuk mencari bentuk eselon baris yang direduksi
maka kita memerlukan langkah tambahan yang berikut.
Langkah 6. Dengan memulai dari baris tak nol terakhir dan
bekerja kearah atas, tambahkanlah angka pengali
yang sesuai dari setiap baris kepada baris – baris
yang diatas untuk mendapatkan nol diatas 1 utama.
Matriks yang terakhir berada dalam bentuk eselon baris yang
direduksi.
Prosedur diatas untuk mereduksi matriks menjadi bentuk
eselon baris tereduksi yang kita namakan eliminasi Gauss-
Jordan. Jika kita hanya menggunakan lima langkah pertama,
prosedur untuk menghasilkan bentuk eselon baris tersebut kita
namakan eliminasi Gauss
Contoh 1.9
Pecahkanlah dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
9
(1.19)
Matriks yang diperbesar untuk sitem tersebut adalah.
Dengan menambahkan –2 kali baris pertama kepada baris
pertama dan keempat maka akan memberikan
Dengan mengalikan baris kedua dengan –1 dan kemudian
menambahkan –5 kali baris kedua kepada baris – baris ketiga
dan –4 kali baris kedua kepada baris keempat maka akan
memberikan
Dengan mempertukarkan baris ketiga dan baris keempat dan
kemudian mengalikan baris ketiga dari matriks yang dihasilkan
dengan 1/6 maka akan memberikan bentuk eselon baris
Dengan menambahkan – 3 kali baris ketiga kepada baris kedua
dan kemudian menambahkan 2 kali baris kedua dari matriks
10
yang dihasilkan kepada baris pertama maka akan menghasilkan
bentuk eselon baris yang direduksi
Sistem persamaan – persamaan yang bersangkutan adalah
(Persamaan terakhir, diabaikan
karena persamaan tersebut akan secara otomatis dipenuhi oleh
pemecahan persamaan lainnya). Dengan memecahkannya untuk
variabel – variabel utama, maka diperoleh
(1.20)
Jika kita menetapkan nilai – nilai sebarang dan berturut –
turut untuk dan maka himpunan pemecahan tersebut
diberikan oleh rumus – rumus
(1.21)
Selain metode yang telah dikemukan di Contoh 1.9, metode lain
yang dapat digunakan adalah metode substitusi balik ( back
substitution ). Metode ini bekerja dengan mengubah matriks
yang diperbesar ke dalam bentuk eselon baris. Untuk jelasnya
11
berikut diperagakan metode subsitusi balik untuk sistem yang
ada pada Contoh 1.9. Dari perhitungan di dalam Contoh 1.9,
sebuah bentuk eselon baris dari matriks yang diperbesar adalah
Sistem persamaan yang diberikan oleh matriks di atas adalah
Metode subsitusi balik dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah 1. Selesaikanlah persamaan – persamaan tersebut
untuk variabel – variabel utama yaitu
Langkah 2. Dimulai dengan persamaan terakhir kemudian
secara bertahap menuju ke persamaan paling
atas, substitusikan berturut–turut nilai masing-
masing peubah terkait ke setiap persamaan di
atasnya.
Dengan mensubstitusikan kedalam persaman kedua
maka akan menghasilkan
12
Dengan mensubstitusikan kedalam persamaan pertama
maka akan menghasilkan
Langkah 3. Tetapkanlah nilai – nilai sebarang kepada setiap
variabel yang tak utama.
Jika nilai – nilai sembarang katakanlah dan berturut – turut
untuk dan , himpunan penyelesaian tersebut diberikan
oleh rumus – rumus berikut
(1.22)
Pada kedua metode yang telah dibicarakan di atas, upaya
untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dengan
mereduksi matriks yang diperbesar menjadi bentuk eselon baris
dinamakan Eliminasi Gauss.
Contoh 1.10
Gunakan Eliminasi Gauss untuk menyelesaikan sistem
persamaan berikut
(1.23)
Penyelesaian.
Ini adalah sistem di dalam Contoh 1.3. Di dalam contoh tersebut
kita mengubah matriks yang diperbesar
13
menjadi bentuk eselon baris
Sistem yang bersesuaian dengan matriks ini adalah
Dengan menyelesaikan sistem di atas untuk peubah-peubah
utama diperoleh
Mensubstitusikan persamaan terakhir ke persamaan kedua
diperoleh bentuk
Mensubstitusikan persamaan terakhir dan kedua ke persamaan
pertama diperoleh
(1.24)
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-
nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih
sederhana (ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss). Caranya
adalah dengan melakukan operasi baris sehingga matriks
tersebut menjadi matriks yang Eselon-baris. Ini dapat digunakan
sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear
dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah
persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan
mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris,
lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-
variabel tersebut.
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari
eliminasi Gauss yang hasilnya lebih sederhana. Caranya adalah
dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga
menghasilkan matriks yang Eselon-baris tereduksi. Ini juga dapat
digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan
linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan
mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks
teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks
Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat ditentukan nilai dari
variabel-variabelnya tanpa substitusi balik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Silaban, Pantur, Nyoman Susila, 1987, Aljabar Linear Elementer, Jakarta : Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/
Aljabar_linear#Operasi_Eliminasi_Gauss
16