Ekstraksi Silica
Click here to load reader
-
Upload
maulana-yusuf -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of Ekstraksi Silica
EKSTRAKSI SILICA (SiO2) DARI ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PENGUAT KOMPOSIT BERMATRIKS ALUMUNIUM
(AMCs) UNTUK APLIKASI BAHAN KOMPONEN OTOMOTIF
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan teknologi komposit, khususnya metal matrix composite
(MMCs) semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi industri otomotif.
Penggunaan baja sebagai bahan suku cadang dan komponen otomotif mulai digantikan
dengan bahan komposit dimana memiliki sifat mekanik dan ketahanan korosi yang lebih
baik. Metalurgi serbuk (powder metallurgy) merupakan salah satu metode pembuatan MMCs
yang paling banyak digunakan dalam pembuatan komponen industri otomotif karena
menawarkan efisiensi bahan baku dan energi yang lebih baik dibandingkan dengan metode
produksi lainnya.
Penerapan teknologi MMCs dalam industri otomotif di Indonesia, khususnya yang
berbasis powder metallurgy masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi
komponen otomotif dalam negeri yang masih rendah, yaitu sebesar 200 produk dibandingkan
dengan Thailand yang sudah memiliki 1.500 produk industri komponen. Padahal, kebutuhan
komponen otomotif dalam negeri, baik untuk kendaraan baru maupun untuk spare parts
cukup besar karena menurut data statistik tahun 2006, jumlah populasi kendaraan bermotor
roda empat di tanah air adalah 9.461.984 unit, sedangkan untuk kendaraan bermotor roda dua
adalah 23.312.945 unit. (http://www.bppt.go.id/).
Kekayaan SDA nasional sebenarnya menawarkan potensi pengadaan material –
material yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan MMCs untuk mendukung
kemajuan industri otomotif dalam negeri. Salah satunya adalah sekam padi dimana
berdasarkan penelitian, (Houston, 1972; Hara,1986; Shofiatun, 2000 dalam Harsono, 2002),
diketahui banyak mengandung bahan keramik silika (SiO2). Harga sekam padi di pasaran
cukup murah, dan ketersediannya di alam juga melimpah. Di wilayah Jawa Timur saja,
potensi sekam padi yang dapat dihasilkan dapat mencapai 3,2 juta ton tiap tahunnya.
Akan tetapi, dari jumlah ini hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan. Selama ini,
sekam padi sering hanya digunakan sebagai bahan pembakar bata merah atau dibuang begitu
saja. (Pakpahan, 2006). Padahal bahan SiO2 yang terkandung dalam sekam padi dapat
dimanfaatkan sebagai bahan penguat pada MMCs.
Proses ekstraksi silika dilakukan terhadap abu sekam padi yang merupakan hasil
proses pembakaran sekam padi. Terdapat beberapa metode pemurnian silika dari sekam padi
mulai dari yang mahal hingga yang murah dan sederhana. (Harsono, 2002; Mittal, D., 1997).
Harsono (2002) melakukan ekstraksi silika dari sekam padi melalui beberapa tahapan proses.
Proses tersebut meliputi pengeringan, pengabuan, pengarangan, pengasaman, dan identifikasi
unsur.
Silika (SiO2) memimilki kekerasan, sifat tahan aus, ketahanan termal dan kekakuan
yang tinggi. Apabila material ini digunakan sebagai penguat dan dipadukan dengan
aluminium sebagai matriks maka akan dapat dihasilkan komposit yang memiliki kekuatan
serta ketahanan korosi tinggi, ringan serta machinability yang baik. Jenis MMCs yang
bermatriks alumunium seperti ini disebut AMCs (Alumunium Matrix Composite). Aplikasi
AMCs pada komponen otomotif diantaranya pada cylinder liner, disc brake, drum brake, dan
engine piston. (Schumacher.C., 1991).
Penelitian terhadap AMCs berpenguat SiO2 pernah dilakukan sebelumnya oleh
Gregolin (2002). Bahan SiO2 yang digunakan merupakan bahan non sintetik yang diambil
dari endapan mineral yang terdapat di pegunungan Brazil yang disebut spongilites.
Komponen yang terkandung pada mineral ini adalah silika (> 90 %), Al2O3 (< 0,5 %), dan
Fe2O3 (dapat mencapai hingga 1 persen) serta mempunyai struktur kristal campuran amorf
dan kristalin. Selama proses heat treatment pada suhu 600 °C diketahui terbentuk struktur
continuous AlSi/Al2O3 pada interface dimana mampu menambah kekuatan ikatan antar muka
antara partikel matriks dan penguat pada komposit.
Pada kegiatan ini akan diteliti pengaruh besar temperatur pengabuan sekam padi
terhadap kandungan SiO2 dan fasa – fasa lain yang dihasilkan. Temperatur pengabuan
divariasikan pada tempertur 600, 750, dan 900 °C. Dari variasi temperatur pengabuan ini
dikatahui juga akan berpengaruh terhadap karakteristik kristal SiO2 yang terbentuk dimana
kemudian akan ditinjau pengaruhnya terhadap karakteristik ikatan antar muka yang terbentuk
pada partikel komposit. Fraksi volume penguat SiO2 divariasikan menjadi 10, 25, dan 40
persen. Sifat mekanik komposit perlu juga diukur untuk mengetahui apakah komposit
Al/SiO2 ini layak untuk diaplikasikan sebagai bahan komponen otomotif.
I.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat pada program ini dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh temperatur pengabuan yang diberikan kepada sekam padi
terhadap kuantitas silika serta karakteristik struktur kristal yang dihasilkan.
Bagaimanakah pengaruh karakteristik SiO2 yang dihasilkan tersebut terhadap
karakteristik ikatan antar muka yang terbentuk pada komposit.
Bagaimana pengaruh karakteristik SiO2 yang dihasilkan terhadap kekuatan mekanik
komposit.
I.3 Tujuan Program
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut.
Mengkaji pengaruh temperatur pengabuan yang diberikan kepada sekam padi
terhadap kuantitas silika serta karakteristik struktur kristal yang dihasilkan.
Untuk mengetahui pengaruh karakteristik SiO2 yang dihasilkan tersebut terhadap
karakteristik ikatan antar muka yang terbentuk pada komposit.
Untuk mengetahui pengaruh karakteristik SiO2 yang dihasilkan terhadap kekuatan
mekanik komposit.
I.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah diperoleh suatu teknik rekayasa
material baru yang berbasis metal matrix composites melalui metode powder metallurgy
dengan memanfaatkan bahan – bahan SDA nasional. Seperti diketahui Indonesia memiliki
kekayaan bahan tambang seperti bijih bauskit yang merupakan bahan baku alumunium serta
kuantitas sekam padi yang cukup besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini
mendorong adanya penelitian – penelitian untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
keberadaan bahan – bahan tersebut melalui pengembangan teknologi rekayasa material yang
murah dan sederhana seperti yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Besar harapan agar
dari teknologi tersebut nantinya bangsa Indonesia mampu memproduksi bahan komponen
dan suku cadang otomotif secara mandiri.
I.5 Kegunaan Program
Kegunaan dan manfaat dari program penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Memberikan solusi upaya peningkatan nilai fungsi serta nilai jual sekam padi yang
selama ini kurang mampu dimanfaatkan secara maksimal sehingga diharapkan nantinya dapat
meningkatkan taraf hidup petani.
Memberikan bahan masukan dalam upaya pengembangan industri otomotif dalam
negeri yang bertujuan meningkatkan kemampuan memproduksi komponen otomotif dan
suku cadang secara mandiri.
Dapat dijadikan referensi atau acuan pembuatan komposit bermatriks alumunium (Al)
dengan penguat silika (SiO2) yang dapat diaplikasikan dalam bidang otomotif dengan metode
metalurgi serbuk misalnya pada pembuatan automotive breaking system, gears, automotive
pushrods, disc brake, planetary barier, chain sprockets.
Dapat digunakan sebagai bahan referensi pada penelitian – penelitian selanjutnya
yang sejenis.