EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan...

46
EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL I Made Budi Arsika, SH, LLM Fakultas Hukum Universitas Udayana Disampaikan pada In-House Training Kejaksaan Negeri Tabanan 24 Oktober 2016

Transcript of EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan...

Page 1: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF

HUKUM INTERNASIONAL

I Made Budi Arsika, SH, LLM

Fakultas Hukum Universitas Udayana

Disampaikan pada In-House Training

Kejaksaan Negeri Tabanan

24 Oktober 2016

Page 2: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

“perlu adanya sertifikasi untuk Hakim dan Jaksa dalam penanganan masalah ekstradisi, serta adanya hubungan yang baik antar penegak hukum untuk saling asah, saling asih, dan saling asuh atas permasalahan yang akan timbul di masa yang akan datang”

Pernyataan Made Rawa Aryawan, SH., M.Hum, Ketua

PT Jakarta pada saat Kunjungan Biro Hukum Kejaksaan Agung RI dalam rangka Diskusi Penganganan Ekstradisi di Jakarta, 7 Januari 2014

Page 3: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Jan S Maringka, (mantan) Kepala Biro Hukum

dan Hubungan International Kejaksaan Agung

RI meraih gelar Doktor dari Universitas

Hasa uddi de ga Judul Pe guata Ekstradisi Dalam Sistem Peradilan Pidana

Terkait De ga Yurisdiksi Asi g

Page 4: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

PENGUATAN KEJAKSAAN DALAM REFORMASI HUKUM NASIONAL

Dr. Jan S Maringka, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, 27 September 2016

Saat ini terdapat gagasan untuk meletakkan fungsi Central Authority kepada Kejaksaan, dengan berbagai pertimbangan, di antaranya:

- Sebagai instiitusi yang melaksanakan fungsi penuntutan, maka hanya Kejaksaan yang dapat memberikan jaminan penuntutan sebagai salah satu penting yang diatur diberbagai negara terkait dengan pelaksanaan ekstradisi maupun bantuan hukum timbal balik.

- Sebagai institusi yang melaksanakan penuntutan, hanya Kejaksaan yang dapat memberikan jaminan untuk tidak menuntut pidana mati dalam sebuah pekara pidana. Hal tersebut menjadi penting, mengingat masih banyaknya ketentuan undang-undang kita yang mengatur ancaman pidana mati selama ini dirasakan menjadi kendala bagi negara-negara lain dalam memenuhi permintaan ekstradisi maupuan bantuan hukum timbal balik yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia.

Page 5: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Kewenangan penuntutan oleh Kejaksaan perlu secara jelas dan tegas diatur di Konstitusi Indonesia. Pengaturan di dalam konstitusi itu perlu mencakup kewenangan-kewenangan Kejaksaan baik yang berada di lingkup kehakiman (penuntutan, eksekusi putusan) maupun di luar lingkup kehakiman (misal: ekstradisi, pengawasan, dll).

Adnan Buyung Nasution dalam Siti Aminah Tardi, Bunga Rampai Kejaksaan RI, Badan Penerbit FH UI, 2015, h. 194

Page 6: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

OUTLINE

• Timbulnya Persoalan Ekstradisi

• Definisi Ekstradisi

• Unsur-Unsur Ekstradisi

• Asas-Asas Ekstradisi

• Sumber Hukum Internasional mengenai Ekstradisi

• Ekstradisi dalam Hukum Nasional Indonesia

• Kewenangan Kejaksaan Republik Indonesia berkaitan dengan Perkara Ekstradisi

• Penutup

Page 7: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Timbulnya Persoalan Ekstradisi

Seorang pelaku kejahatan (tersangka ataupun terpidana) melarikan diri ke suatu negara dengan maksud untuk menghindari tuntutan hukum atau pelaksanaan hukuman negara yang memiliki yurisdiksi atas orang atau perbuatan orang itu.

Page 8: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Definisi Ekstradisi

Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara memberikan atau mengirimkan ke negara lain, seseorang yang didakwa atau dihukum karena tindak kejahatan terhadap hukum negara yang meminta yang melanggar hukum pidana internasional agar diadili atau dihukum di negara peminta sehubungan dengan kejahatan yang dinyatakan dalam permintaan. (M. Cherif Bassioni dalam Anis Widyawati, 2014, Hukum Pidana Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, h. 173-174.)

Ekstradisi adalah penyerahan oleh suatu negara kepada negara yang meminta penyerahan seseorang yang disangka atau dipidana karena melakukan suatu kejahatan di luar wilayah negara yang menyerahkan dan di dalam yurisdiksi wilayah negara yang meminta penyerahan tersebut, karena berwenang untuk mengadili dan memidananya.

(Pasal 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Ekstradisi selanjutnya disebut UU Ekstradisi)

Page 9: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Tindakan yang diasosiasikan serupa

dengan Ekstradisi • Deportasi (Deportation): Merupakan tindakan paksa mengeluarkan Orang

Asing dari Wilayah Indonesia sebagai bentuk Tindakan Administratif Keimigrasian berdasarkan Pasal 1 angka 36 dan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011

• Pengusiran (Expulsion): Terdapat nuansa Hak Asasi Manusia, terdapat pada Article 13 International Covenant on Civil and Political Rights

• Bantuan Timbal Balik (Mutual Legal Assistance): Instrumen yang menjadi terobosan dalam hal tidak adanya perjanjian ekstradisi. Konteksnya berupa permintaan Bantuan berkenaan dengan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Negara Diminta. Bantuan ini tidaklah dimaksudkan untuk mengadakan ekstradisi atau penyerahan orang; penangkapan atau penahanan dengan maksud untuk ekstradisi atau penyerahan orang. (Lihat Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 4 huruf a dan b Undang-undang Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana

Page 10: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Unsur-Unsur Ekstradisi • Unsur subjek: negara yg meminta (requesting state) sebagai negara

yang berkepentingan untuk mengadili atau menghukum pelaku dan negara yg diminta (requested state) sebagai negara tempat pelaku itu (sedang) berada.

• Unsur objek: orang/individu yg diminta untuk diserahkan (tersangka, terdakwa, ataupun terpidana)

• Unsur prosedur/tata cara: Ada permintaan, dilakukan secara formal,

• Unsur tujuan: untuk mengadili orang yang diminta atau untuk pelaksanaan hukuman (atau sisa hukuman) terhadapnya.

• Unsur dasar/landasan hukumnya: Ada perjanjian ekstradisi atau prinsip timbal balik.

• Lihat I Wayan Parthiana, 2009, Ekstradisi dalam Hukum Internasional Modern, Yrama Widya, Bandung, h. 39-43.

Page 11: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas-Asas Ekstradisi

a. Asas kejahatan ganda (Double criminality)

b. Asas kekhususan (Speciality)

c. Asas tidak menyerahkan pelaku kejahatan politik (No extradition of political criminal)

d. Asas tidak menyerahkan warga negara (No extradition of national)

e. Asas ne bis in idem atau non bis in idem

f. Asas Daluwarsa (Lapse of time)

Lihat I Wayan Parthiana, 2009, Ekstradisi dalam Hukum Internasional

Modern, Yrama Widya, Bandung, h. 103-164 dan Siswanto Sunarso, 2009 Ekstradisi dan Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana: Instrumen Penegakan Hukum Pidana Internasional, Rineka Cipta, Jakarta, h. 106-108

Page 12: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas Kejahatan Ganda Suatu perbuatan yang dijadikan dasar permintaan ekstradisi

haruslah merupakan kejahatan baik menurut hukum

requesting-state maupun requested-state yang pada

umumnya terlihat pada perjanjian ekstradisi.

Ada 3 sistem dalam perumusan kejahatan ganda, yaitu:

1) Sistem Daftar (List System/Enumerative system)

2) Sistem Tanpa Daftar (Eliminative system )

3) Sistem Campuran (Mixed System)

Lihat Article II Extradition Treaty between Indonesia and the

Philippines Article 2 Extradition Treaty between Australian

and the Republic of Indonesia, dan Pasal 4 UU Ekstradisi

Page 13: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas Kekhususan

• Ekstradisi hanya dapat dilakukan untuk

perbuatan yg secara tegas dijadikan dasar

permintaan ekstradisi.

• Lihat Article 14 United Nations Model Treaty

on Extradition, Article 8 Extradition Treaty

between Australia and the Republic of

Indonesia, dan Article IX Extradition Treaty

between Indonesia and the Philippines

Page 14: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas tidak menyerahkan pelaku

kejahatan politik

• Permintaan ekstradisi tdk diperbolehkan jika kejahatan

yang dijadikan dasar permintaan ekstradisi itu adalah

kejahatan politik

• Lihat Article 3 European Convention on Extradition,

Article 5 Convention relating to Extradition between

the Member States of the European Union, Article 4 (4)

Inter-American Convention on Extradition, dan Pasal 5

UU Ekstradisi

Page 15: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas tidak menyerahkan Warga Negara

• Requested-state berhak menolak permintaan ekstradisi yang ditujukan kepada warga negaranya sendiri.

• Hak yang dimiliki ini bukanlah berarti bahwa negara tersebut melindungi penjahat. Negara tersebut dapat mengadili orang yang bersangkuta berdasarkan asas nasional aktif.

• Lihat Article 6 European Convention on Extradition, Article 4 Extradition Treaty between Indonesia and Malaysia, Pasal 7 UU Ekstradisi

Page 16: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas ne (non) bis in idem

• Requested-state berhak menolak permintaan ekstradisi jika orang yang diminta diekstradisikan tersebut sudah pernah diadili dan telah memperoleh putusan akhir (final judgment).

• Lihat Article 9 European Convention on Extradition, Article 7 Extradition Treaty between Indonesia and Malaysia, Article VIII Extradition Treaty between Indonesia and the Philippines, Pasal 10 dan 11 UU Ekstradisi

Page 17: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Asas Daluwarsa

• Requested-state berhak menolak permintaan ekstradisi jika penuntutan atau pelaksanaan hukuman dari kejahatan yg dijadikan dasar permintaan ekstradisi itu telah lewat waktu (baik menurut hukum requesting-state maupun requested-state).

• Lihat Article 10 European Convention on Extradition dan Pasal 12 UU Ekstradisi

Page 18: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Sumber Hukum Ekstradisi

yang Bersumber dari Hukum Internasional Publik

• Perjanjian Internasional

• Hukum Kebiasaan Internasional

• Prinsip-Prinsip Hukum

• Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Internasional

• Doktrin

• Keputusan/Resolusi Organisasi Internasional

Lihat I Wayan Parthiana, 2009, Ekstradisi dalam Hukum Internasional Modern, Yrama Widya, Bandung, h. 75-92.

Page 19: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Perjanjian Internasional

• Bilateral (Indonesia-Malaysia)

• Regional/Multilateral (contoh: European

Convention on Extradition)

• United Nations Model Treaty on Extradition

Page 20: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Towards

Model ASEAN Extradition Treaty

JOINT COMMUNIQUE OF THE NINTH ASEAN LAW MINISTERS MEETING (ALAWMM), 22 October 2015, Bali, Indonesia, para 8

The Ministers acknowledged the work of the Working Group on the Model ASEAN Extradition Treaty and urged the Working Group to expedite their deliberation and finalise the text of the Model ASEAN Extradition Treaty at their next meeting that will be hosted by Singapore. The Ministers noted with satisfaction that ASEAN Member States shall endeavour to make extradition mechanisms available between them, taking into consideration the principles set out in the Model ASEAN Extradition Treaty where appropriate, and the possibility for a legally binding ASEAN Extradition Treaty

Page 21: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Kebiasaan Internasional

• Praktik negara menunjukkan bahwa ekstradisi

sudah dilakukan bahkan tanpa adanya

perjanjian bilateral

• Praktik negara juga menginisiasi lahirnya asas-

asas ekstradisi.

Page 22: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Prinsip Hukum Umum

• Prinsip Keadilan

• Prinsip Itikad Baik

• Prinsip Non Diskriminatif (HAM)

Page 23: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Putusan Badan

Penyelesaian Sengketa Internasional

• PCIJ: Inggris v. Perancis dalam Savarkar Case

• ICJ: Belgium v. Senegal dalam Habre Case

Page 24: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 25: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Doktrin

• Grotius: au dedere au punere, artinya setiap

pelaku kejahatan harus dihukum dimanapun

dia berada atau ditemukan

• Reinterpretasi oleh para Sarjana lainnya: au

dedere au judicare, artinya setiap pelaku

kejahatan harus diadili

Page 26: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Keputusan/Resolusi

Organisasi Internasional

• Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-

Bangsa Nomor: A/Res/36/171 tanggal 12

Februari 1982 tentang Ekstradisi atas Ziad Abu

Eain

Page 27: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang

Ekstradisi

• Inisiatif Rancangan Undang-Undang untuk

Memperbaharui UU Ekstradisi sebelumnya

PENGATURAN EKSTRADISI

DI INDONESIA

Page 28: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

• RI-Malaysia

• RI-the Philipines

• RI-Thailand

• RI-Australia

• RI-Hongkong

• RI-Republik Korea

• RI- India

Belum Diratifikasi

• RI- Singapore

PERJANJIAN BILATERAL EKSTRADISI

Page 29: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

PRAKTIK EKSTRADISI DI INDONESIA

•Instrumen pemberian (pemenuhan atas permintaan)

ekstradisi adalah Keputusan Presiden. Dalam praktiknya,

Presiden memperhatikan Penetapan Pengadilan dalam

mengabulkan permohonan ekstradisi.

•Ada sejumlah kasus: ekstradisi WN ASDennis Austin

Standeffer kepada Filipina (2001), ekstradisi WN Selandia

Baru Robert James McNeice,terdakwa penipuan di

Australia (2010), ekstradisi WN Ceko Tomas Toman (2013),

Lim Yong Nam (2016), MNK Azar (2016), dsb

Page 30: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 31: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Aspek Konstitusionalitas Ekstradisi • Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang Ekstradisi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3130);

• Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 73/PUU-VIII/2010 dalam perkara konstitusi yang diajukan oleh Popa Nicolae (seorang berkewarganegaraan Rumania) menentukan bahwa Warga Negara Asing tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan konstitusi berkaitan dengan proses hukum ekstradisi yang berlangsung di Indonesia.

Page 32: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 33: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 34: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Tugas Kejaksaan menurut

UU Esktradisi

Perintah Penahanan: Jaksa Agung Republik Indonesia dapat memerintahkan penahanan yang dimintakan oleh Negara lain atas dasar alasan yang mendesak jika penahanan itu tidak bertentangan dengan hukum Negara Republik Indonesia. (Pasal 18 jo Pasal 21 dan 22)

Instrumen Permintaan Ekstradisi:

Permintaan untuk penahanan disampaikan oleh pejabat yang berwenang dari negara peminta kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Jaksa Agung Republik Indonesia melalui INTERPOL Indonesia atau melalui saluran diplomatik atau langsung dengan pos atau telegram (Pasal 19 ayat (1))

Hukum yang berlaku:

Pengeluaran surat perintah untuk menangkap dan atau menahan orang yang bersangkutan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Hukum Acara Pidana Indonesia. Penyimpangan: Menyimpang dari ketentuan Hukum Acara Pidana Indonesia yang berlaku, maka terhadap mereka yang melakukan kejahatan yang dapat diekstradisikan berdasarkan undang-undang ini dapat dilakukan penahanan. (Pasal 19 ayat (2) dan (3))

Kewenangan lain berkaitan dengan Kejaksaan dapat dilihat pada Pasal 20, 21, 24, 26, 27, 29, 31, 34, 36, 38, dan 44 UU Ekstradisi

Page 35: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 36: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 37: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : PER-009/A/JA/01/2011 TENTANG ORGANISASI

DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 119 Bagian Kerjasama Hukum Luar Negeri terdiri atas :

a. Subbagian Kerjasama Luar Negeri;

b. Subbagian Ekstradisi dan Bantuan Hukum Timbal Balik;dan

c. Subbagian Organisasi Internasional dan Perjanjian Internasional

Pasal ayat Subbagia Ekstradisi da Ba tua Huku Timbal Balik mempunyai tugas penyiapan, pengolahan, pemantauan pelaksanaan ekstradisi dan bantuan hukum timbal balik dari Kejaksaan, perwakilan Kejaksaan RI di Luar Negeri maupun instansi lain baik di dalam dan di luar negeri

Page 38: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 39: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara
Page 40: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Sejumlah Kerjasama Internasional

Kejaksaan Agung RI • Perjanjian antara Kejaksaan RI dan Kejaksaan Malaysia dalam bidang

kerjasama hukum (Agree e t etwee the Attor ey Ge eral’s Offi e of the Repu li of I do esia a d the Attor ey Ge eral’s Cha ers of Malaysia on Legal Cooperation Activities) pada tanggal 2 April 2012;

• Nota Kesepahaman dalam bidang kerjasama antara Kejaksaan RI dan

Kejaksaan Republik Korea (MoU etwee the Attor ey Ge eral’s Offi e of the Repu li of I do esia a d the Attor ey Ge eral’s Offi e of the Repu li of Korea on Cooperation Activities) pada tanggal 1 Juli 2011;

• Nota Kesepahaman dalam bidang kerjasama antara Kejaksaan RI dan

Kejaksaan Republik Agung Federasi Rusia (MoU between the Attorney

Ge eral’s Offi e of the Repu li of I do esia a d the Offi e of the Prosecutor General of the Russian Federation on Cooperation Activities) di

Moskow, pada tanggal 1 Desember 2006;

• Komunikasi Bersama (Joint Communique) for Cooperation in Legal Field

between the Attorney General of Indonesia and Head of the Supreme

Precuratorate of the Sosialist Republic of Vietnam di Jakarta pada tanggal

23 Juli 1996;

Page 41: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

• Komunikasi Bersama (Joint Communique) antara Pemerintah RI dengan

the United Nations Transnational Administration in East Timor (UNTAET)

di Dilli pada tanggal 29 Februari 2000;

• Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Regional di Peradilan Pidana dengan

UNODC (Letter of Agreement between the Relevant Authority of the

Republic of Indonesia and the UNODC on the Implementation of the

Regional Programme o Cri i al Justi e towards Asia Just ),

ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum Kejaksaan Agung dengan

perwakilan Regional Centre for East Asia and Pacific pada tanggal 12

Oktober 2010

• Declaration of Asia-Europe Meeting (ASEM) Prosecutors-General

Conference, Shenzen, China, tanggal 12 Desember 2005

• Joint Statement on the 3rd ASEAN-China Prosecutors-General

Conference, Jakarta, 1 Agustus 2006;

• Joint Declaration of the 5th China-ASEAN Prosecutors-General Conference,

11-13 November 2008;

(Direktorat Hukum dan HAM BAPPENAS, 2013)

Page 42: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Penutup

• Ekstradisi merupakan topik kajian Hukum

Internasional Publik yang cukup berkembang

secara dinamis

• Praktik negara-negara semakin menunjukkan

fleksibilitas dalam prosedur ekstradisi

• Revisi UU Ekstradisi nampaknya sudah perlu

dilakukan

Page 43: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

Acknowledgement

• Dr. I Dewa Gede Palguna, SH, Mhum

• Made Maharta Yasa, SH, MH

• Ida Bagus Erwin Ranawijaya, SH, MHum

Page 44: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

TERIMA KASIH

Page 45: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

KEJAKSAAN NEGERI TABANA.N{

NomorSifa,LampiranPerihal

B-40t |P.1.17/Cp.1 I loaorcBiasa,

Permohonan Nara Sumber /

Tebaan, B Oktob$ 2016

KEPADA YTI{ :

DEKAN TAKULTAS

DEMASAR

}IUKtJMPembicam dalam Kegiatan /.a UNIVERSTTAS UDAYANAIrr-Houre Ttqini R t'' Dl-

Sehubungan dengan akan dilaksanakannys kcgistan In-I{owe Troining di

r--^-: 'l^L^-- .,--^ I:jl^,+: ^l-tr .9a Daa'!'-i/f-!.* $^1'-!\e.M a :lsJllrl'||'r:|l'lfu reber, . w ta,a eM !*, rN4. eE* t?

uoluk berkenm m€nugaskan posen F*ultas Hukum UDiversitas Udaya!8 Atas

Narna I Made Burti Arsika, SE" LLI,L u*uk mernberikan materi metrgenai

Ekstr&diri ddrB E[kum Interossiontl, yang akan dilaksaoakm pada:

ttariltanggt : Senin, 24 Oktober 2016

Pukul : 09.30 Wita

Temp@t : Aula Kejgksaan Negeri Tabaoro

Acara : btHouse Training dai Fal:ultas llukum Univenitas

Udnyitia

Demikian aras bafire daa kerjasamanya, tami ucQkan terima kasih.

Tembusa:

l. Yth. Kepals Kejaksaatr Tinggi Bali2. YtL. Wakil Kspala Kejaksaan Tinggi Bali3. Yth. Asisten Bidatrg Pembinaan Kejaksaan Tirggi Bali.4. Yth. Asisten Bidang Pengewasan Ksjaksaan Tinggi Bali.5 Yth l<Frnln l.einL(grn Neoeri Tehanrn

(Sebagai lapotan)6. Ar s i p

${.

Page 46: EKSTRADISI DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL...Ekstradisi adalah proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional, di mana satu negara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGII]NTIERSITAS IIDAYANA

FAKULTAS EUKUM

Kampus Bukil :

Bukit Jimbaran 80361 Bali - IndonesiaTIp.(0361) 701807, laman www. fh. unud.ac.id

Kampus Denpasar :Jln. Bali I Denpasar 801 14 Bali - lndonesra

Tlp. (0361) 222666 Fax. (0361 ) 234 888

ST]RAT TUGASNomor :r496luNl4.1.l1.II /TU.00.00/2016

Dekar Fakultas Hukum Unive$itas Udayana memberikar tugas kepada,

NamaNIP

: I Made Budi Arsikq SH.,LLM: 19810610 200501 I 003

Pargkar dan Golongan : Penata llllcJatlalan : Lektor

Sesuai Swat dari Kejaksaan Negeri Tabanall, Nomor: B-2403,P.1.17/Cp.1/10/20L6, mtukmembedka.r mate mengenai Ekstradisi dalam Hukum Intemasional, Sehubungan dengan akandilaksanakan kegiatan In-House Tainiry di kaator Kejaksaan Negeri Tabana4 yang akandilaksanakan sesuai surat yatrg terlampir.

Su.at tugas iri dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

4/vNNri!r -w 1u

II

9560902198s032001

Tembusan :

1. Dekan (Sebagai Lapomn):2. Yang bersangkutan (Untuk dilaksamkan);3. Arsip.