EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk...

17
EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: NUR LIVIA DEWI MASHITOH A 410 140 145 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk...

Page 1: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT

BASED LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NUR LIVIA DEWI MASHITOH

A 410 140 145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

i

Page 3: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

ii

Page 4: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

iii

Page 5: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

1

EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT

BASED LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

Abstrak

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan analisis variansi

dua jalan dengan sel tak sama yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh

model pembelajaran, gaya belajar siswa, dan interaksi keduannya. Populasi dalam

penelitian ini yaitu kelas VIII SMP Negeri 5 Surakarta. Sampel dalam penelitian ini

terdiri dari dua kelas yaitu VIII D dan VIII G yang dipilih dengan teknik random

sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes,

angket, observasi, dan dokumentasi. Pengujian validitas instrumen dengan product

moment dan reliabilitas menggunakan cronbach alpha. Kesimpulan dari penelitian ini

menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

pada kelas eksperimen dan Project Based Learning pada kelas kontrol terhadap hasil

belajar matematika. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning lebih

efektif dibandingkan Project Based Learning, dapat dilihat dari nilai rata-rata pada

kelas Problem Based Learning 79,53 sedangkan pada kelas Project Based Learning

67,23; (2) tidak ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan kategori gaya belajar

visual, auditorial, atau kinestetik; (3) pada masing-masing model pembelajaran dengan

siswa kategori gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik memiliki hasil belajar

yang sama, serta pada masing-masing kategori gaya belajar hasil belajar dengan model

pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dibandingkan Project Based

Learning.

Kata kunci: gaya belajar siswa, hasil belajar matematika, problem based learning,

project based learning.

Abstract

This research used a quasi-experimental design with two-way analysis of

variance with different cells that aims to determine the effect of differences in learning

models, learning styles of students, and the interaction of both. The population in this

research is class VIII SMP Negeri 5 Surakarta. The sample in this research consisted

of two classes, namely VIII D and VIII G are selected technique by random sampling.

Data was collected using the method of test, questionnaire, observation, and

documentaton. Testing the validity of the instrument with product moment and

reliability using Cronbach alpha. The conclusion of this study indicate that (1) there is

the influence of the learning model Problem Based Learning in the experimental class

and Project Based Learning in class control over mathematics learning outcomes.

Application of model of learning Problem Based Learning is more effective than

Project Based Learning, can be seen from the average value inclass Problem Based

Learning 79,53 while the class Project Based Learning 67,23; (2) there is no difference

in learning outcomes in students with learning style categories of visual, auditory, or

kinesthetic; (3) on each model of learning with students learning style category visual,

auditory, or kinesthetic have the same learning outcomes, as well as on each category

of learning styles learning outcomes learning model Problem Based Learning is better

than Project Based Learning.

Page 6: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

2

Keywords: learning styles of students, mathematics learning outcome, problem based

learning, project based learning.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan

potensi yang dimiliki. Tujuan dari pendidikan nasional yaitu untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU

No 20 Tahun 2003). Sebagai upaya mengoptimalkan tujuan pendidikan nasional

disusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar.

Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

dalam bentuk perilaku yang meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik

serta dapat dilihat dalam bentuk kebiasaan, sikap, dan penghargaan (Supardi,

2015, p. 2). Hasil belajar matematika (Lumabi, 2013) adalah pencapaian yang

diperoleh siswa dalam proses pembelajaran yang berhubungan dengan ilmu eksak

mengenai bilangan, logika atau penalaran, geometri, dan trigonometri diukur

melalui sebuah tes atau ujian yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,

ataupun huruf.

Matematika (Abdullah, 2016) merupakan ilmu pasti yang mempelajari

tentang besaran, struktur dan bangun ruang yang kebenarannya dapat diturunkan

dari definisi, teorema, serta aksioma. Mengingat akan pentingnya mata pelajaran

matematika seharusnya siswa dapat menguasai semua materi yang ada. Namun,

pada dasarnya mata pelajaran matematika yang bersifat abstrak serta memiliki

tingkat kesulitan yang relatif tinggi mengakibatkan siswa menjadi malas mencoba

soal dan hasil nilai ulangan harian lebih banyak yang mendapat di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Menanggapi kondisi tersebut, upaya yang dapat

dilakukan agar suatu pembelajaran berlangsung menarik dan sesuai yang

dikehendaki siswa maka diperlukan kreativitas guru dalam memilih model

pembelajaran.

Page 7: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

3

Model pembelajaran PBL menurut Fitri (2013) merupakan suatu model

pembelajaran yang memfokuskan pada pengalaman pembelajaran yang diatur

meliputi penyelidikan dan pemecahan masalah khususnya masalah yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Model PBL ini menyebabkan motivasi dan rasa

ingin tahu siswa menjadi meningkat juga membuat perubahan dalam

pembelajaran terutama pada peran guru. Guru tidak hanya berdiri di depan kelas

untuk menjelaskan secara keseluruhan materi tetapi pada model PBL guru hanya

membantu dan memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran. PBL (Wulandari,

2013, p. 181) merupakan pembelajaran berpusat pada masalah yang tidak

terstruktur yang digunakan sebagai titik awal dalam proses pembelajaran. PBL

menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan

konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi

segala sesuatu yang baru dan masalah-masalah yang muncul.

Pembelajaran berbasis proyek memusatkan diri terhadap adanya

sejumlah masalah yang mampu memotivasi , serta mendorong para siswa

berhadapan dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pokok pengetahuan secara

langsung sebagai pengalaman tangan pertama (hand-on experience). PjBL adalah

suatu teknik pengajaran yang khas dan berbeda dengan umumnya teknik

pengajaran. PjBL meningkatkan kebiasaan belajar siswa yang khas serta praktek

pembelajaran yang baru. Para siswa harus berpikir secara orisinal sampai akhirnya

mereka dapat memecahkan suatu masalah dalam kehidupan nyata (Warsono &

Hariyanto, 2012, p. 154).

Selain dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru, rendahnya

nilai hasil belajar matematika dipengaruhi oleh gaya belajar yang biasanya siswa

lakukan sehari-hari. Gaya belajar merupakan langkah-langkah penting untuk

membantu siswa belajar lebih mudah dan cepat. Menurut De Porter gaya belajar

dibagi menjadi tiga yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Ketiga model gaya

belajar tersebut mempunyai ciri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Biasanya siswa memilih gaya belajar yang sesuai dengan kondisi yang disukainya,

sehingga antara satu siswa dengan yang lainnya mempunyai gaya belajar yang

Page 8: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

4

berbeda-beda serta mempunyai keistimewaan tersendiri (De Porter, 2013, p. 112-

115).

Berdasarkan uraian tersebut ditentukan tiga hipotesis yaitu (1) Ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dan Project

Based Learning terhadap hasil belajar matematika. (2) Ada pengaruh gaya belajar

siswa terhadap hasil belajar matematika. (3) Ada efek interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

Tujuan penelitian ini ada tiga yaitu (1) Untuk mengetahui pengaruh

penggunaan model Problem Based Learning dan Project Based Learning

terhadap hasil belajar pada materi teorema pythagoras. (2) Untuk mengetahui

pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi teorema

pythagoras. (3) Untuk mengetahui efek interaksi antara model pembelajaran dan

gaya belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi teorema pythagoras.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan

desain eksperimen semu (Sutama, 2015, p. 53). Pelaksanaan penelitian dilakukan

pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2017. Populasi pada

penelitian ini yaitu kelas VIII SMP Negeri 5 Surakarta pada tahun ajaran

2017/2018. Pengambilan sampel dari populasi menggunakan teknik random

sampling yang diperoleh kelas VIII D yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas

eksperimen dan VIII G terdiri dari 28 siswa sebagai kelas kontrol.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, angket, observasi,

dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui data hasil belajar

matematika kelas sampel. Tes dalam penelitian ini berbentuk soal uraian yang

memuat lima soal. Metode angket diberikan pada kelas sampel untuk

membedakan antara siswa yang memiliki kategori gaya belajar visual, auditorial,

atau kinestetik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala

Likert dengan empat alternatif jawaban yang tersedia. Sebelum diberikan pada

kelas eksperimen dan kontrol tes dan angket tersebut diuji validitas dan

reliabilitas, hasil dari keduanya dinyatakan valid dan reliabel. Observasi dilakukan

sebelum penelitian dilaksanakan untuk mengetahui permasalah yang pada SMP

Page 9: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

5

Negeri 5 Surakarta. Data kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi.

Uji prasyarat analisis data meliputi uji normalitas menggunakan metode

Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett dengan taraf

signifikansi 5% (Budiyono, 2009, p. 170-177). Data hasil belajar siswa dianalisis

dengan menggunakan anava dua jalur dengan sel tak sama dengan taraf

signifikansi 5% yang bertujuan untuk mengetahui terdapat pengaruh antara model

pembelajaran, gaya belajar siswa, dan interaksi antara model pembelajaran

dengan gaya belajar. Jika H0 pada uji anava ditolak maka akan dilakukan uji pasca

anava. Uji pasca anava meliputi uji komparasi antar baris, antar kolom, antar sel

pada kolom yang sama, dan antar sel pada baris yang sama (Budiyono, 2009, p.

215-217).

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini diawali dengan pengujian keseimbangan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan yaitu

nilai UTS semester ganjil. Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung =

1,7572 < ttabel = 2,003 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang

sama sebelum diberikan perlakuan.

Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar matematika 7 item soal semuanya

dinyatakan valid, dan r11 = 0,757 > rtabel = 0,268 sehingga tes hasil belajar

matematika reliabel. Banyaknya soal yang digunakan untuk menguji hasil belajar

matematika sebanyak lima item soal. Hasil uji coba angket gaya belajar siswa

menunjukkan bahwa dari 30 item terdapat 22 item valid. Uji reliabilitas angket

gaya belajar diperoleh nilai reliabilitas r11 = 0,703 > rtabel = 0,268 maka

angket gaya belajar matematika tersebut dinyatakan reliabel. Banyaknya item

yang digunakan untuk mengkategorikan gaya belajar siswa sebanyak 15 item.

Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model Problem Based

Learning dan kelas kontrol diberikan model Project Based Learning. Evaluasi

pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan tes uraian pada kedua kelas

tersebut. Tujuan dari pemberian tes tersebut yaitu untuk memperoleh data hasil

Page 10: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

6

belajar matematika. Data hasil belajar matematika kedua kelas tersebut dapat

dilihat pada grafik berikut.

Gambar 1. Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Pada gambar 1. dapat dilihat bahwa nilai terendah pada kelas eksperimen

yaitu 48, sedangkan nilai tertingginya yaitu 100. Berdasarkan perhitungan yang

telah dilakukan diperoleh nilai rata-rata dari kelas eksperimen yaitu 78,93.

Gambar 2. Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol

Pada gambar 2. dapat dilihat bahwa nilai terendah pada kelas kontrol yaitu

27, sedangkan nilai tertingginya yaitu 91. Berdasarkan perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai rata-rata dari kelas eksperimen yaitu 67,39.

Penentuan kategori gaya belajar siswa diperoleh dari angket gaya belajar

yang diberika pada siswa. Pada angket tersebut terdapat 15 item yang terdiri dari

0

2

4

6

8Fr

eku

ensi

Nilai

Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

48-56

57-65

66-74

75-83

84-92

93-101

0

2

4

6

8

10

12

Frek

uen

si

Nilai

Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol

27-37

38-48

49-59

60-70

71-81

82-92

Page 11: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

7

5 item visual, 5 item auditorial, dan 5 item kinestetik. Berikut data hasil

pengkategorian gaya belajar siswa.

Tabel 1. Kategori Gaya Belajar Siswa

Model

Pembelajaran

Gaya Belajar Siswa Total

Visual Auditorial Kinestetik

Problem Based

Learning

11 13 6 30

Project Based

Learning

11 10 7 28

Tabel 1. menunjukkan pada kelas eksperimen didominasi kategori belajar

gaya siswa auditorial, sedangkan pada kelas kontrol didominasi kategori belajar

gaya siswa visual. Jadi pada kedua kelas tersebut mempunyai kategori belajar

yang berbeda.

Setelah diperoleh hasil belajar matematika dan gaya belajar siswa maka

selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis, yaang terdiri dari uji normalitas dan

homogenitas dengan taraf signifikansi 5%. Setelah dilakukan perhitungan

didapatkan semua nilai Lhitung < Ltabel maka H0 diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Selanjutnya dilakukan uji prasyarat yang kedua yaitu uji homogenitas.

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai χ2hitung < χ2

tabel maka H0 diterima

maka dapat disimpulkan bahwa variansi dari setiap variabel sama atau homogen.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis variansi dua jalan dengan

sel tak sama pada taraf signifikansi 5 %. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 12: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

8

Tabel 2. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama

Sumber JK Dk RK Fobs Fα Keputusan

Baris (A) 2037,5298 1 2037,5298 7,671 4,027 H0 ditolak

Kolom (B) 486,2609 2 243,1305 0,915 3,175 H0 diterima

Interaksi

(AB)

75,0564 2 37,5282 0,141 3,175 H0 diterima

Galat 13812,2840 52 265,6209 - - -

Total 16411,1312 57 - - - -

Berdasarkan tabel tersebut hipotesis pertama diperoleh harga statistik Fa =

7,671 dan Ftabel = 4,027. Karena Fa > Ftabel maka H0A ditolak yang

menunjukkan ada pengaruh model Problem Based Learning dan Project Based

Learning terhadap hasil belajar matematika. Untuk menentukan model

pembelajaran yang lebih baik dapat dilihat pada rerata masing-masing kelas. Rata-

rata hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran Problem Based

Learning memiliki rerata marginal lebih tinggi yaitu 79,53 sedangkan model

pembelajaran Project Based Learning memiliki rerata marginal yaitu 67,23.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning

memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan model

pembelajaran Project Based Learning.

Hasil tersebut didukung dengan kegiatan selama pembelajaran teorema

pythagoras di kelas eksperimen. Siswa lebih kreatif dalam memecahkan masalah

yang terdapat pada lembar kerja siswa (LKS) serta aktif berdiskusi. Sehingga

siswa terlihat mandiri dan dapat menemukan ide-ide baru dalam menyelesaikan

masalah. Selain itu siswa juga lebih percaya diri dalam mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas. Pada model pembelajaran Problem Based Learning

masalah yang disajikan berhubungan dengan masalah nyata, hal tersebut

memudahkan siswa dalam memahaminya.

Paloloang (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa model

pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VIII pada materi panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.

Page 13: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

9

Penelitian yang dilakukan Nugroho, Budiyono, & Riyadi (2016) menyimpul-kan

bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model Langsung. Fatade,

Arigbabu, Mogari, & Awofala (2014) melakukan penelitian yang menyipulkan

bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil

belajar matematika.

Pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning kurang

efektif jika diterapkan pada siswa tingkat SMP. Pada strategi ini siswa diharapkan

kreatif dan aktif dalam merencanakan dan membuat suatu proyek. Namun, pada

saat membuat proyek terdapat siswa yang tidak ikut bekerja dalam kelompoknya.

Hanya beberapa siswa yang membuat proyek yang ditugaskan, sedangkan yang

lain cenderung diam dan bermain sendiri dengan bahan-bahan yang akan

digunakan untuk membuat suatu proyek. Sehingga model pembelajaran tersebut

tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.

Han dan Carpenter (2014) menjelaskan bahwa model pembelajaran

Project Based Learning bertujuan untuk mengukur sikap siswa, gaya belajar, dan

kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning lebih efektif digunakan khususnya pada materi teorema

pythagoras karena dapat membuat siswa menjadi aktif, kreatif, berfikir kritis, dan

mudah dalam memahami konsep sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar

matematika.

Hipotesis kedua pada penelitian pada uji analisis variansi dua jalan dengan

sel tak sama diperoleh Fb = 0,915 dan Ftabel = 3,175. Karena Fb < Ftabel maka

H0B diterima yang menunjukkan tidak ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap

hasil belajar matematika. Hal tersebut didukung dengan kegiatan selama

pembelajaran teorema pythagoras. Siswa yang dikategorikan memiliki gaya

belajar visual cenderung lebih mudah mengingat apa yang mereka lihat. Siswa

dengan gaya belajar auditorial akan lebih suka berbicara, berdiskusi, dan tidak

suka menulis. Kategori siswa dengan gaya belajar kinestetik akan lebih menyukai

pembelajaran yang langsung praktek dan mereka lebih suka maju untuk

Page 14: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

10

mengerjakan di depan kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa siswa dari masing-masing kategori gaya belajar mempunyai hasil belajar

matematika yang sama.

Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Budiardi,

& Jabar (2016) menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan gaya

belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin. Nurhasanah (2016)

melakukan penelitian yang memberikan kesimpulan bahwa tidak terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara gaya belajar visual, auditorial, kinestetik

secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut didukung

penelitian Wardhani, Hanik, & Wulandari (2016) bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara gaya belajar siswa terhadap hasil belajar.

Gambar 3. Profil Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Siswa Terhadap

Hasil Belajar Matematika

Hipotesis ketiga dari hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalan

diperoleh nilai Fab = 0,141 dan Ftabel = 3,175. Berdasarkan hasil tersebut Fab <

Ftabel maka H0AB diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi

antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika.

Gambar 3. menunjukkan tidak ada interaksi antara model pembelajaran

dengan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Dapat dilihat pada

73,9181 83,67

65,45 68,8 68,43

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Visual Auditorial Kinestetik

Rer

ata

Has

il B

elaj

ar

Gaya Belajar

Rerata Hasil Belajar dan Gaya Belajar Siswa

PBL PjBL

Page 15: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

11

grafik tersebut tidak terjadi perpotongan antara kedua garis. Budiyono (2009: 222)

menjelaskan ada atau tidaknya interaksi diduga dari grafik profil variabel-variabel

bebasnya. Jika antara profil tidak berpotongan maka cenderung tidak ada interaksi

antara keduanya. Pada gambar 3. Dapat dilihat bahwa model pembelajaran dan

gaya belajar siswa memberikan hasil belajar matematika yang konsisten. Hal

tersebut dapat dilihat pada kedua profil variabel relatif sejajar tetapi tidak

berhimpit.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar siswa terhadap hasil

belajar matematika. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Efendi (2016) bahwa

tidak ada interaksi model pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil

belajar matematika. Kuslaila, Ningsih, & Kusumaningtyas (2017) melakukan

penelitian yang menyimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar siswa pada materi pokok segitiga.

4. PENUTUP

Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi α = 5% menyimpulkan (1)

Ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas

eksperimen dan Project Based Learning pada kelas kontrol terhadap hasil belajar

matematika. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar dengan model pembelajaran

Problem Based Learning lebih baik dibandingkan model pembelajaran Project

Based Learning. (2) Tidak ada pengaruh gaya belajar (visual, auditorial, atau

kinestetik) antar siswa terhadap hasil belajar matematika. (3) Tidak ada interaksi

antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika, dengan harga statistik uji Fab = 0,141.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F. Y. (2016, Maret 21). Hakikat Matematika, Pembelajaran Matematika,

dan Teori Belajar. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2017 dari

https://yuriniky.wordpress.com/2016/03/21/hakikat-matematika-pembelajar-

an-matematika-dan-teori-belajar/.

Page 16: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

12

Afifah, Nur, S. F., & Khabibah. S. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Proyek Pada Materi Aritmatika Sosial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kemilagi

Mojokerto. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2, 6, 147-151.

Budiardi, I., & Jabar, A. (2016). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin Tahun Ajaran 2015/2016.

Jurnal Pendidikan Matematika, 2, 3, 142-147.

Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

DePorter, B., & Hernacki, M. (2013). Quantum Learning. Bandung: PT Mizan

Pustaka.

Efendi, O., A. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa MTs. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id-

/44121/1/ARTIKEL%20UBLIKASI.pdf.

Fatade, A. O., Arigbabu, A. A., Mogari, D., & Awofala, A. O. (2014). Investigating

Senior Secondary School Students’ Beliefs About Further Mathematics In A

Problem-Based Learning Context. Bulgarian Journal of Science and

Education Policy (BJSEP), 8, 1, 5-46.

Fitia, Tomo, & Haratua. (2013). Pengaruh Model Problem Based Learning dengan

Multireprentasi pada Usaha Energi di SMA. Skripsi Program Studi Pendidikan

Fisika FKIP Untan. Diakses dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/ar-

ticle/viewFile/3723/3728.

Kuslaila, M., Ningsih, E., F., dan Kusumaningtyas, W. (2017). Eksperimentasi Model

Pembelajaran Pair Checks pada Materi Pokok Segitiga Ditinjau dari Gaya

Belajar Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematikam 2, 2, 110-115.

Kuslaila, M., Ningsih, E., F., dan Kusumaningtyas, W. (2017). Eksperimentasi Model

Pembelajaran Pair Checks pada Materi Pokok Segitiga Ditinjau dari Gaya

Belajar Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematikam 2, 2, 110-115.

Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Mendikbud.

Lumabi, A. D. (2013, November 12). Pengertian dan Hasil Belajar Matematika

Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2017 dari

Page 17: EKSPERIMEN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN … filedisusun sebuah kurikulum yang sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tahap pencapaian aktual yang ditampilkan

13

http://catatanalexandro.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-dan-hasil-belajar-

matematika.html.

Nugroho, H. P., Budiyono, & Riyadi. (2016). Eksperimentsi Model Pembelajaran PBL

dan GI pada Materi Relasi dan Fungsi Ditinjau Dari Kecerdasan Intrapersonal

Siswa Kelas VIII Se-Kabupaten Boyolali. Prosiding Seminar Matematika dan

Pendidikan Matematika, 20, 9, 181-194.

Nurhasanah. (2016). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Siswa Kelas VII SMP Yapis Manokwari. Prosiding Seminar Nasional, 2, 1,

173-182.

Supardi. (2015). Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sutama. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.

Surakarta: Fairuz Media.

Wardhani, I., S., Hanik, U., & Wulandari, R. (2016). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Trunojoyo. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran Matematika (JP2M), 2, 1, 42-54.

Warsono, & Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Surakarta: Fairuz Media.

Wulandari, Bekti, & Surjono, H. D. (2013). Pengaruh Problem Based Learning

Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal

Pendidikan Vokasi, 3, 2, 178-191.