Eksipien - Binder

4
Bahan eksipien dalam granulasi kering Dalam pembuatan tablet secara granulasi kering dibutuhkan bahan-bahan tambahan yang diperlukan untuk dapat membuat zat aktif obat dapat mencapai efek farmakologis dalam tubuh, serta dapat disimpan lama yang disebut sebagai eksipien. Eksipien dibagi menjadi filler (bahan pengisi), binder (bahan pengikat), disintegran (bahan penghancur), lubricant (bahan pelincir), glidan, dan anti adherent (anti lengket). Bahan Pengikat (Binder) Bahan pengikat (Binder) adalah eksipien yang digunakan dalam formulasi tablet yang memberikan gaya kohesif yang cukup pada serbuk partikel eksipien sehingga membentuk struktur tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan. Persyaratan terpenting dari bahan pengikat untuk granulasi kering adalah memiliki laju alir yang baik. Sifat pengikatan dari bahan pengikat sangat bergantung pada morfologi, bentuk, ukuran, porositas, plastisitas, higroskopisitas, kompresibilitas, stabilitas terhadap udara, kelembaban dan panas, serta kompatibilitasnnya terhadap zat aktif. Pengikatan kuat binder bergantung pada interaksi intermolekular (intermolecular interaction) dan gaya mekanik (mechanical locking) pada binder tersebut. Binder pada granulasi kering dibagi menjadi dua yaitu binder basah dan binder kering. Pada binder kering, dibagi menjadi dua berdasarkan tingkat penggunaannya. Pertama adalah binder yang digunakan dalam jumlah sedikit untuk memproduksi tablet dengan kekerasan tertentu. Contohnya adalah copovidone (Kollidon VA64/ Fine dari BASF) dapat digunakan 2% dari bobot tablet yang akan dibuat, sedangkan kategori kedua adalah binder yang digunakan dalam jumlah besar untuk memproduksi tablet yang dapat digunakan hingga 40% dari bobot tablet, contohnya Hidroksi-propil metil selulosa (Hypromellosa) dan sukrosa. Sedangkan untuk binder basah yang sering digunakan adalah gelatin sekitar 2-5 % dari bobot tablet. Berikut akan dijelaskan profil dari binder yang dapat digunakan pada granulasi kering. Copovidone (C 6 H 9 NO)n.(C 4 H 6 O 2 )m

description

Eksipien

Transcript of Eksipien - Binder

Bahan eksipien dalam granulasi kering

Dalam pembuatan tablet secara granulasi kering dibutuhkan bahan-bahan tambahan yang diperlukan untuk dapat membuat zat aktif obat dapat mencapai efek farmakologis dalam tubuh, serta dapat disimpan lama yang disebut sebagai eksipien. Eksipien dibagi menjadi filler (bahan pengisi), binder (bahan pengikat), disintegran (bahan penghancur), lubricant (bahan pelincir), glidan, dan anti adherent (anti lengket). Bahan Pengikat (Binder)

Bahan pengikat (Binder) adalah eksipien yang digunakan dalam formulasi tablet yang memberikan gaya kohesif yang cukup pada serbuk partikel eksipien sehingga membentuk struktur tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan. Persyaratan terpenting dari bahan pengikat untuk granulasi kering adalah memiliki laju alir yang baik. Sifat pengikatan dari bahan pengikat sangat bergantung pada morfologi, bentuk, ukuran, porositas, plastisitas, higroskopisitas, kompresibilitas, stabilitas terhadap udara, kelembaban dan panas, serta kompatibilitasnnya terhadap zat aktif. Pengikatan kuat binder bergantung pada interaksi intermolekular (intermolecular interaction) dan gaya mekanik (mechanical locking) pada binder tersebut.

Binder pada granulasi kering dibagi menjadi dua yaitu binder basah dan binder kering. Pada binder kering, dibagi menjadi dua berdasarkan tingkat penggunaannya. Pertama adalah binder yang digunakan dalam jumlah sedikit untuk memproduksi tablet dengan kekerasan tertentu. Contohnya adalah copovidone (Kollidon VA64/ Fine dari BASF) dapat digunakan 2% dari bobot tablet yang akan dibuat, sedangkan kategori kedua adalah binder yang digunakan dalam jumlah besar untuk memproduksi tablet yang dapat digunakan hingga 40% dari bobot tablet, contohnya Hidroksi-propil metil selulosa (Hypromellosa) dan sukrosa. Sedangkan untuk binder basah yang sering digunakan adalah gelatin sekitar 2-5 % dari bobot tablet. Berikut akan dijelaskan profil dari binder yang dapat digunakan pada granulasi kering.

Copovidone (C6H9NO)n.(C4H6O2)m

BM: (C6H9NO) n (C4H6O2) m (111,1) n + (86,1) m Copovidone berbentuk bubuk amorf putih kekuningan Fungsi: pembuatan film, proses granulasi, dan tablet binder Kelarutan: Lebih dari 10% kelarutan pada 1,4-butanediol, glycerol, butanol, chloroform, dichloromethane, ethanol (95%), glycerol, methanol, propan-2-ol, propanol, propylene glycol, and air Kurang dari 1% kelarutan di cyclohexane, diethyl ether, liquid paraffin, and pentane. Aplikasi dalam formulasi sediaan farmasi: Tablet binder Pembuatan film Sebagai bagian dari bahan matriks yang digunakan dalam formulasi control release Stabilitas dan kondisi penyimpanan. Copovidone stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering Copovidone kompatibel dengan bahan farmasi yang organik dan anorganik. Namun, ketika terkena air dalam jumlah banyak, copovidone dapat membentuk molekul dengan beberapa bahan

Hidroksi-propil-metil Selulosa (Hypromellosa)

Ph : 5.5-8.0 Massa jenis : 1,326 g/cm3 Kelarutan : larut dalam air dingin, membentuk koloid yang kental dalam pelarut, praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan eter namun larut dalam campuran etanol dan diklorometana, campuran metanol dan diklorometana, dan campuran air dan alkohol Organoleptis : Hypromellosa tidak berbau dan berasa, berwarna putih, atau berserat putih-krem atau serbuk granul Penyimpanan : Larutan stabil pada pH 3-11. Temperature yang tinggi dapat menurunkan viskositas dari larutan Hypromellosa digunakan secara luas untuk eksipien oral dan topikal pada sediaan farmasi, serta digunakan secara ekctensid dalam produk kosmetik dan makanan Dalam sediaan oral, hypromellosa digunakan sebagai tablet binder, film-coating dan sebagai matriks yang digunakan pada formulasi sediaan tablet extended-release Konsentrasi 2-5% digunakan sebagai binder pada proses wet atau dry granulation Inkompatibilitas : Pada kondisi pH ekstrem dan senyawa pengoksidasi. Sukrosa (-D-fruktofuranosil--D-glukopiranosid)

Densitas : 1.6 g/cm3 Titik lebur : 160-186 c Organoleptis : serbuk sukrosa berwarna putih, bentuk granul tidak beraturan, material kristali berisi kristal tidak berwarna, dan granul kasar. Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu kamar. Sukrosa akan menkaramel ketika dipanaskan hingga suhu diatas 160C Digunakan untuk agen penyalut, agen granulasi, tambahan dalam sugar coating, suspending agent, pemanis, tablet binder dan pengisi kapsul, tablet filler serta peningkat viskositas Sukrosa digunakan secara luas dalam formulasi sediaan oral Dalam bentuk serbuk, sukrosa digunakan sebagai binder pada ranulasi kering dengan konsentrasi 2-2-% b/b Inkompatibel terhadap senyawa yang mengandung logam berat dan senyawa sulfit, pada pH terlalu asam sukrosa dapat terhidrolisis, dan dapat diserang oleh mikroorganisme.Gelatin Tidak larut dalam air dingin dan alkohol, tetapi larut dalam air panas Pada suhu 35-40oC, gelatin membentuk gel Pada suhu di atas 40oC, sistem yang terbentuk adalah larutan. Digunakan 5-10 % dalam granulasi tablet Apabila menggunakan gelatin sebagai binder, tablet yang terbentuk memiliki sifat yang keras dan terdisintegrasi dengan lambat Inkompatibilitas terhadap suhu pemanasan dan pH yang ekstrem