Ekotek

11

description

Enkonomi Teknik

Transcript of Ekotek

Page 1: Ekotek
Page 2: Ekotek

I. PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata

pencarian di bidang pertanian. Tentunya dalam hal ini masing-masing penduduk mempunyai

komoditas jenis tanaman yang berbeda-beda. Dalam proses bertani, langkah awal yang harus

dilakukan adalah melakukan pemilihan benih yang baik untuk mendapatkan hasil yang

optimal. Setelah benih dipilih, maka langkah selanjutnya adalah untuk penanaman benih.

Untuk memenuhi kualitas tanaman pertanian yang baik, sehat harus diusahakan suatu

penanaman benih secara baik danbenar. Untuk memudahkan penanaman benih tanaman

terhadap jenih tanah atau lahan, tentunya membutuhkan alat pertanian yang cocok dan efisien

dalam penggunaannya. Sebab jika menggunakan alat yang tidak cocok akan berdampak pada

proses penanaman benih yang tidak sempurna dan akan menurunkan hasil produksi. Oleh

karena itu pada praktikum analisis kelayakan penanaman benih kali ini kita akan melakukan

analisis kelayakan terhadap alat tersebut. Alat pertanian yang akan di analisis yaitu grain

seeder.

Analisis kali ini sangat erat hubungannya dengan studi praktikan. Dengan mempelajari

praktikum analisis kali ini, maka praktikan diharapkan akan mendapatkan pengetahuan yang

lebih mengenai grain seeder sehingga tidak akan mengalami kesulitan ketika nantinya sudah

bekerja di bidang teknologi pertanian. Selain itu praktikan juga akan mendapatkan ilmu yang

lebih, sehingga dalam masa perkuliahannya akan semakin mudah menyelesaikan masalah-

masalah yang ada.

1.2   Tujuan

1.      Mahasiswa mampu menganalisis kelayakan alat pertanian terhadap penggunaanya di

bidang pertanian.

2.      Mengetahui kondisi layak dan tidak layak alat untuk aplikasinya pada bidang

pertanian.

3. Menganalisis biaya kelayakan terhadap alat penanaman benih .

1.3   Manfaat

Page 3: Ekotek

Pada praktikum analisis kali ini diharapakan dapat membuat mahasiswa bisa mendapatkan

kondisi yang layak serta tidak layaknya terhadap penggunaan grain seeder dalam penanaman

benih. Selain itu diharapkan juga mengetahui jenis-jenis grainseeder yang digunakan dalam

proses penanaman benih.

Page 4: Ekotek

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alat dan Mesin Penanaman

Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menempatkan benih,

tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah disiapkan baik di dalam ataupun di atas

permukaan tanah. Tujuan penanaman adalah menempatkan biji di dalam tanah untuk

memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman Alat

mesin penanam dibedakan menjadi dua, yaitu seeder dan rice transplanter (Purwadi, 1990).

2.2 Fungsi Alat dan Mesin Penanaman

Fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah

tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam akan menutup dengan tanah

kembali (Ciptohadijoyo dan Bambang P 1991, hal. 1) Alat dan Mesin Pertanian dapat

membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja. Penggunaan alat dan

mesin pertanian dapat membantu petani dalam memperluas garapan dan intensitas tanam

serta pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu ( Alihamsyah 1991, hal.108).

2.3 Pengertian Penanaman

Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman

tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di

dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkanperkecambahan serta pertumbuhan biji

yang baik (Irwanto 1980). Benih adalah bahan pertanaman berupa biji yang berasal dari biji

yang terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi atau

pemiliham. Dan biji adalah hasil dari persarian suatu tanaman.

2.4 Seeder

Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman

dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam

dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih dengan menggunakan alat tanam dengan

menggunakan alattanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih

Page 5: Ekotek

didalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang,jarak

antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di samping itu adakemungkinan kerusakan

benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Benihtanaman yang berupa biji-bijian ada

bermacam-macam, seperti kacang tanah,jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masing-

masing memiki bentuk, ukuran,kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan

alat tanam yangmemiliki kekuatan tanam yang bebrbeda pula. Beberapa sifat fisis benih

yangmempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman bentukdan ukuran,density

per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan gesekan.Penebaran benih dan pola

pertanaman dengan alat penanam (seeder) inidapat digolongkan menjadi 5 macam

diantaranya :

1.      Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah).

2.      Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu

dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).

3.      Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur).

4.      Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir

sama dengan alur).

5.      Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur

tanaman dengan dua arah yang sama).

2.4.1 Bagian-Bagian Seeder

Adapun bagian dari seeder adalah:

-          Copper, berfungsi untuk tempat biji-bijian yang akan ditanam.

-          Roda depan, berfungsi untuk membuat alur tanam.

-          Singkal Penutup Alur, Berfungsi untuk menutup alur setelah ditabur benih. Bagian ini

terletak di belakang roda depan.

-          Roda belakang, berfungsi untuk meratakan tanah dan sebagai sumber daya putaran

lempengan pembagi benih.

-          Gir dan rantai, berfungsi untuk penyalur daya yang dihasilkan oleh roda belakang ke

lempengan pembagi benih.

-          Rangka, berfungsi untuk menggabungkan semua bagian dari seeder atau sebagai

penopang.

-          Selang, berfungsi untuk mengeluarkan benih menuju tanah.

-          Mata roda, berfungsi untuk menghindari  slip roda belakang saat melakukan pekerjaan.

Page 6: Ekotek

2.4.2 Mekanisme Kerja Grain Seeder

Adapun mekanisma kerja dari grain seeder adalah sebagai berikut:

a.       Pertama-tama benih ditampung di copper.

b.      Setelah benih ditampung di copper, lalu roda belakang berputar ,menghasilkan daya

putaran.

c.       Daya putaran yang dihasilkan oleh roda belakang akan dihubungkan oleh rantai menuju

bawah copper yaitu lempengan pembagi benih.

d.      Maka benih akan turun dari copper secara perlahan sedikit demi sedikit melalui lubang.

e.       Setelah itu roda depan membuat alur tanam yang akan dijatuhi oleh benih.

f.       Setelah alur terbuat maka benih akan jatuh ke dalam alur melalui selang yang berada

dibelakang roda depan.

g.      Setelah itu, singkal yang berada di belakang roda akan menutup alur setelah ditaruh

benih.

h.      Kemudian roda belakang akan meratakan tanah atau alur. Pada roda belakang terdapat

mata roda berfungsi untuk  menghindari slip.

Page 7: Ekotek

Langkah Analisis (masuk ke metode)

Pada  tugas akhir mata kuliah Ekonomi Teknik yaitu membuat laporan analisis tentang

kelayakan penanaman benih menggunakan grain seeder ini melalui tahap-tahapan dalam

menyelesaikannya. Kegiatan dimulai dengan mencari data dari alat yang ingin kita analisis

kinerjanya terhadap kegunaan alat. Pada kali ini alatnya yaitu grain seeder. Setelah data

terkumpul yang bersumber dari wawancara dan searching di internet kami memulai

perhitungan analisis biaya atau ekonomi dengan menggunakan metode penyusutan sinking

fund. Dalam perhitungan analisis biaya banyak komponen biaya yang harus dihitung, dan

komponen tersebut terbagi atas biaya tetap (BT) dan biaya tidak tetap (BTT). Biaya tersebut

akan dapat menentukan biaya pokok (BP) dari alat tersebut. Setelah terhitung biaya pokok

alat tersebut, maka selanjutnya kita akan menghitung analisis proyek dengan komponen

Biaya dan manfaat. Dari perhitungan analisis proyek inilah kita akan mengetahui proyek

layak atau tidak dengan kriteria nilai NPV, IRR, dan BC Ratio. Pada kasus ini proyek yang

kami analisis memiliki kriteria proyek yang layak dilaksanakan.

Analisis biaya

Pada analisis biaya, komponen yang dihitung pertama yaitu penyusutan yang terjadi setiap

tahunnya. Metode penyusutan dibagi menjadi empat yaitu Metode Garis Lurus (Straight Line

method), Metode Penjumlahan Angka Tahun (Sum Of The Year Digits Method), Metode

Keseimbangan Menurun Berganda (Double Declining Balance Method), Metode Sinking

Fund (Sinking Fund Method) (Prabawa, 2013). Dalam proyek kali ini kami menggunakan

salah satu metode yaitu metode sinking fund. Metode ini adalah metode yang paling

mendekati nilai sebenarnya. Sebelum menghitung analisis biaya tentunya ada komponen-

komponen dari analisis biaya ini. Komponen-komponen itu yaitu dikelompokkan dalam

Biaya Tetap (BT) dan Biaya Tidak Tetap (BTT).

Pada biaya tetap kali ini terdiri dari biaya penyusutan (Dn), Biaya bunga modal dan asuransi

(I), Biaya bangunan atau garasi (BG). Untuk alat petanian biaya pajak dianggap memiliki

nilai nol (0). Pada perhitungan biaya penyusutan ini merupakan nilai yang turun akibat dari

pemakaian atau umur pakai bertambah.

Analisis proyek

Page 8: Ekotek

Pada kali ini kita akan membahas analisis proyek pada alat pertanian yaitu knapsack

handsprayer. Tujuan analisis ini yaitu ingin melihat bahwa proyek layak apa tidak. Namun

sebelum itu kita harus tahu apa yang dimaksud proyek itu sendiri. Menurut Sigit Prabawa

(2013) proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber

daya untuk memperoleh suatu manfaat (Benefit). Hal ini selaras dengan tujuan kami yaitu

ingin mengetahui bahwa proyek yang kami analisis ini layak apa tidak.

Kriteria menentukan proyek layak atau tidak ada tiga yaitu:

  NPV

  IRR

  B/C Ratio

NPV

NPV sendiri adalah perbedaan nilai sekarang dari manfaat biaya. Jika NPV dihasilkan

memiliki nilai yang negatif maka proyek mengalami kerugian. Dan jika proyek mengalami

keuntungan maka akan ditandai dengan hasil NPV positif. Pada analisis kali ini jika manfaat

dikurang dengan biaya investasi maka hasilnya akan positif. Selanjutnya akan dikalikan

dengan discount faktor setiap tahunnya selama 5 tahun. Dan untuk proyek kali ini dinyatakan

layak untuk diteruskan.

IRR

Pada analisis dengan IRR ini mempunyai syarat proyek layak yaitu IRR lebih besar dari

tingkat discount rate. IRR sendiri adalah tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam

suatu proyek. IRR juga merupakan tingkat bunga dimana NPV bernilai nol. Namun pada

kasus analisis kami saat ini NPV akan bernilai positif terus walaupun discount rate memakai

100%. Hal ini menunjukkan proyek akan sangat menguntungkan.

BC Ratio

BC Ratio merupakan Manfaat dibagi dengan biaya. Jika BC Ratio menunjukkan nilai lebih

besar sama dengan 1 maka proyek dinyatakan layak. Pada analisis saat ini knapsack

handsrpayer dinyatakan layak karena menghasilkan BC ratio melebihi angka 1.