Ekonomi Teknik

40
Equivalensi, Cashflow Equivalensi, Cashflow dan Rumus Bunga dan Rumus Bunga Ekonomi Teknik #2 1 Ekotek _ Teknik Industri UTY

description

Slide mata kuliah Ekonomi Teknik Pertemuan 2

Transcript of Ekonomi Teknik

Page 1: Ekonomi Teknik

Equivalensi, Cashflow dan Equivalensi, Cashflow dan Rumus BungaRumus Bunga

Ekonomi Teknik #2

1Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 2: Ekonomi Teknik

Nilai uang tidak sama dengan Nominal uang Nilai uang berkaitan erat dengan waktu; Time Value of money Dengan nominal yang sama, Nilai uang saat

ini lebih berharga dari pada nilai uang tersebut pada masa yang akan datang

Sehingga nilai uang terhadap waktu akan selalu berubah (mengalami penurunan)

2Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 3: Ekonomi Teknik

contoh

Nominal uang Rp.1000 pada 10 tahun yang lalu dapat digunakan untuk membeli 1 kg gula (nilai uang Rp.1000 = 1 kg gula)

Nominal uang Rp.1000 saat ini hanya dapat membeli 100 gr gula (nilai uang Rp.1000 = 100 gr gula)

Sehingga apabila diinginkan membeli 1kg gula saat ini maka akan dibutuhkan nominal uang sebesar Rp.10.000

Sehingga Rp.1000 pada 10 tahun yang lalu sama dengan Rp.10.000 pada saat ini (equivalensi)

3

Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 4: Ekonomi Teknik

Cashflow terjadi apabila ada perpindahan uang tunai dari satu pihak ke pihak lain baik cash- in maupun cash-out.

Cashflow senantiasa terjadi pada akhir periode bunga.

Cashflow dapat disajikan dalam ilustrasi grafis pada garis skala waktu yang disebut Diagram Casflow

4

Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 5: Ekonomi Teknik

Diagram Cash Flow5

Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 6: Ekonomi Teknik

Compounding atau pemajemukan adalah suatu proses matematis penambahan bunga (i) pada induk (P) sehingga terjadi penambahan jumlah induk secara nominal pada periode mendatang (F)

Nilai ekuivalen pada periode mendatang disebut dengan istilah future worth (FW) dari nilai sekarang(P)

6Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 7: Ekonomi Teknik

Discounting adalah suatu proses matematis untuk mengetahui nilai sekarang (P) dari sejumlah uang yang nilainya beberapa periode mendatang diketahui (F)

Nilai sekarang dari suatu jumlah uang periode mendatang (F) disebut dengan istilah present worth (PW)

7Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 8: Ekonomi Teknik

Mencari F bila diketahui PMencari F bila diketahui P

8Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 9: Ekonomi Teknik

LatihanLatihanAnda menyimpan $ 500 dalam

rekening tabungan dengan pembayaran bunga majemuk (i) 10% per tahun.

Berapa yang anda peroleh dalam lima tahun?

9Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 10: Ekonomi Teknik

Mencari P bila diketahui FMencari P bila diketahui F

10Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 11: Ekonomi Teknik

LatihanLatihanSekarang berapa banyak yang

anda butuhkan untuk disimpan dalam rekening tabungan (P) dengan bunga (i) 10% digandakan tahunan untuk mendapatkan $805.26 dalam waktu lima tahun (F) ?

11Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 12: Ekonomi Teknik

BungaBungaEquivalensi nominal uang Rp.1.000,

10 tahun yang lalu pada saat ini adalah Rp.10.000

Pertambahan nominal Rp.9.000 untuk equivalensi pada kasus tersebut dapat disebut sebagai BUNGA yang terjadi selama 10 tahun

Sehingga 3 hal yang harus diketahui untuk melakukan equivalensi adalah;

◦ jumlah awal (induk),◦ periode/ masa dan◦ tingkat bunga

12Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 13: Ekonomi Teknik

Time Value of MoneyTime Value of Money Konsep nilai uang terhadap waktu

Sejumlah uang yang nilainya dipengaruhi oleh perjalanan waktu, Dimana nilai gunanya/efektifnya sama, padahal nilai nominalnya tidak

sama

EKIVALENSIIlustrasi Pinjaman yang berbunga

Contoh : Pokok pinjaman : Rp 10.000.000,-Jangka waktu : 5 tahunSuku bunga : 10 % / tahunAda 4 cara pengembalian :Ada 4 cara pengembalian :

1. Tiap tahun dibayar bunganya saja, kemudian pada tahun 1. Tiap tahun dibayar bunganya saja, kemudian pada tahun terakhir dibayarkan terakhir dibayarkan

pokok pinjamanpokok pinjamanTahun Bunga Jumlah Angsuran Sisa 0 0 0 0 10.000.000 1 1.000.000 11.000.000 1.000.000 10.000.000 2 1.000.000 11.000.000 1.000.000 10.000.000 3 1.000.000 11.000.000 1.000.000 10.000.000 4 1.000.000 11.000.000 1.000.000 10.000.000 5 1.000.000 11.000.000 11.000.000 0

1.000.000

Rp 10.000.000

0

1 432 5

13Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 14: Ekonomi Teknik

2.2. Tiap tahun dibayarkan bunganya dan angsuran sama rata dari Tiap tahun dibayarkan bunganya dan angsuran sama rata dari pokok pinjamanpokok pinjaman

Tahun Bunga Jumlah Angsuran Sisa 0 0 0 0 10.000.000 1 1.000.000 11.000.000 3.000.000 8.000.000 2 800.000 8.800.000 2.800.000 6.000.000 3 600.000 6.600.000 2.600.000 4.000.000 4 400.000 4.400.000 2.400.000 2.000.000 5 200.000 2.200.000 2.200.000 0

Rp 10.000.000

0

1 432 5

3.000.0002.800.000

2.600.0002.400.000

2.200.000

33. Tiap tahun tidak dibayarkan apa-apa, baru pada tahun . Tiap tahun tidak dibayarkan apa-apa, baru pada tahun terakhir dibayarkan seluruh terakhir dibayarkan seluruh pokok pinjaman beserta seluruh pokok pinjaman beserta seluruh bunga-bunganyabunga-bunganya

Tahun Bunga Jumlah Angsuran Sisa 0 0 0 0 10.000.000 1 1.000.000 11.000.000 0 11.000.000 2 1.100.000 12.100.000 0 12.100.000 3 1.210.000 13.310.000 0 13.310.000 4 1.331.000 14.641.000 0 14.641.000 5 1.464.100 16.105.100 16.105.100 0

Rp 10.000.000

0

1 432 5

Rp 16.105.000 14Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 15: Ekonomi Teknik

44. Tiap tahun dibayarkan suatu angsuran yang sama besar. Tiap tahun dibayarkan suatu angsuran yang sama besarTahun Bunga Jumlah Angsuran Sisa 0 0 0 0 10.000.000 1 1.000.000 11.000.000 2.638.000 8.362.000 2 836.200 9.198.200 2.638.000 6.560.200 3 656.020 7.216.220 2.638.000 4.578.220 4 457.822 5.036.042 2.638.000 2.398.042 5 239.804 2.637.846 2.638.000 (154)

Rp 10.000.000

0

1 432 5

Rp 2.638.000

Catatan : A/P ; 10 % ; 5 = 0,26380

15Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 16: Ekonomi Teknik

Tingkat BungaTingkat BungaTingkat bunga adalah rasio dari bunga

yang dibayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu dan biasanya dinyatakan dalam prosentase dari induk (ANZI,1972)

Periode waktu yang biasanya digunakan untuk menyatakan tingkat bunga adalah 1tahun

Ada 2 jenis bunga yang biasa digunakan yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk.

16Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 17: Ekonomi Teknik

Bunga SederhanaBunga SederhanaBunga sederhana dihitung dari induk

tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya

Fn = Po (1 + i.n) Fn = nilai induk/investasi pada

periode ke n Po = nilai induk i = tingkat bunga per periode n = jumlah periode

17Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 18: Ekonomi Teknik

18Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 19: Ekonomi Teknik

LatihanLatihanIbu Eko meminjam uang sebesar

Rp.100.000 di koperasi dengan bunga sederhana sebesar 10% per tahun

Bagaimana perkembangan kewajiban pengembalian pinjaman uang Ibu Eko tersebut selama 4 tahun?

19Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 20: Ekonomi Teknik

JawabanJawaban

20Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 21: Ekonomi Teknik

Bunga MajemukBunga MajemukBunga majemuk dihitung

berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang terakumulasi pada periode sebelumnya (bunga ber bunga)

21Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 22: Ekonomi Teknik

LatihanLatihanIbu Eko meminjam uang sebesar

Rp.100.000 di koperasi dengan bunga majemuk sebesar 10% per tahun.

Bagaimana perkembangan kewajiban pengembalian pinjaman uang Ibu Eko tersebut selama 4 tahun?

22Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 23: Ekonomi Teknik

23Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 24: Ekonomi Teknik

Bunga Nominal dan Bunga Bunga Nominal dan Bunga EfektifEfektifJenis bunga efektif dan nominal

digunakan apabila periode pemajemukan suatu induk/ investasi kurang dari satu tahun misalnya setiap bulan, setiap tiga bulan, dsb

Nominal interest rate per year (r) is the annual interest rate without considering the effect of any compunding

r = i x m

24Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 25: Ekonomi Teknik

Bunga EfektifBunga EfektifEffective interest rate per year

(ieff) is the annual interest rate taking into account the effect of any compounding during the year

Ieff = ( 1 + i )m – 1atau Ieff = ( 1 + r/m )m – 1

25Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 26: Ekonomi Teknik

Contoh kasusContoh kasusJika bank simpanan

membayarkan bunga 1,5% setiap tiga bulan, berapa tingkat bunga nominal dan bunga efektifnya per tahun?

26Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 27: Ekonomi Teknik

PenyelesaianPenyelesaianBunga nominal(r) = i x m = 1,5% x 4 = 6%Bunga efektif (Ieff ) = ( 1 + i ) m – 1

= ( 1 + 0,015)4 – 1= 0,061 = 6,1%

atauIeff = ( 1 + r/m )m – 1

= ( 1 + 0,06/4 )4 – 1= 0,06l = 6,1%

27Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 28: Ekonomi Teknik

PerbandinganPerbandingan

28Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 29: Ekonomi Teknik

Pemajemukan KontinyuPemajemukan Kontinyu

Bunga efektif akan meningkat bila frekuensi pemajemukan per tahun bertambah

Frekuensi pemajemukan bunga per tahun dapat terjadi sejumlah tak terhingga

29Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 30: Ekonomi Teknik

Rumus-Rumus BungaRumus-Rumus BungaKeterangan notasi 1. Interest (i) : suku bunga analisis (% per periode waktu)2. Number of Year (n) : jangka waktu analisis (jumlah periode waktu)3. Present (P) : - transaksi tunggal diawal jangka waktu analisis

(periode ke 0) - jumlah uang pada saat sekarang

4. Future (F) : jumlah uang pada akhir periode ke n, yang ekivalen dengan p5. Annual (A) : jumlah uang dari serangkaian transaksi seragam pada setiap akhir periode, dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n, yang ekivalen dengan P dan F

Hubungan antara P, F dan A bisa dicari dengan jalan memperkalikannya dengan faktor bunga yang sesuaiHubungan P dan FHubungan P dan F

P

F

21 n

n = 0 F0 = P = P (1 + i)0 n = 1 F1 = F0+ F0i = F0 (1 + i) = P (1 + i)1

n = 2 F2 = F1 + F1i = F1 ( 1 + i) = P (1 + i)(1 + i) = P (1 + i)2

n = 3 F3 = F2 + F2i = F2 ( 1 + i) = P (1 + i)2(1 + i) = P (1 + i)3

30Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 31: Ekonomi Teknik

………………….. n = n Fn = P (1 + i)n Fn = P (1 + i)n

Rumus simbolisRumus simbolisP = F (P/F ; i ; n)P = F (P/F ; i ; n)F = P (F/P ; i ; n)F = P (F/P ; i ; n)

Hubungan antara F dan A

F

21n

3 n-2 n-1

AAAAAA

0 F = A + A (1 + i) + A (1 + i) 2 + …+ A (1 + i) n-3 + A (1 + i) n-2 + A (1 + i) n-1…………….(1)

(1 + i) F = A (1 + i) + A (1 + i) 2 + …+ A (1 + i) n-3 + A (1 + i) n-2 + A (1 + i) n-1 + A (1 + i)

n.............................................(2)

Pers 1 dan 2 dikurangkanF – F – Fi = A – A (1 + i) n

Fi = – A + A (1 + i) n

F

i

i

i

i

1n

n

)(1A

)(1AA

}ni) (11F{ P

31Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 32: Ekonomi Teknik

Rumus simbolisRumus simbolisA = F (A/F ; i ; n)A = F (A/F ; i ; n)F = A (F/A ; i ; n)F = A (F/A ; i ; n)

Hubungan antara A dan P

i

i 1)( n1AF

1)1( ni

iFA

i

1i)(1AF

i)(1PFn

n }

i

ii

1)1()1(

nn AP

n

ni)(1 A P

)1(

1

ii

1n

)(1

n)(1

PA

i

ii

Rumus simbolisRumus simbolisP = A (P/A ; i ; n)P = A (P/A ; i ; n)A = P (A/P ; i ; n)A = P (A/P ; i ; n)

A

21 n

A

P

0

A

32Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 33: Ekonomi Teknik

Hubungan antara P ; A ; F dengan menggunakan GRADIEN

i

niiiii

ii

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

G111...........)1()1(

G

1)(nG1)1(G

1)1(G

............1)1(

G1)1(

GF

1)1(GF

1)1(GF

.

.

1)1(GF

1)1(GF

22n1n

2

2n1n

1-n

2

2-n

2n

2

1n

1

1 432n

(n-1) G

0G

3G

1G2G

Fn

0 5

4G

33Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 34: Ekonomi Teknik

i

i

ii

i

nn ; ;F/A GF

nn ; ;F/A GF

1

ii

i

i

in

i

i

i

nGF

GGF

n

n

111

11

(F/A ; i ; n)(F/A ; i ; n)

F = G (F/G ; i ; F = G (F/G ; i ; n)n)

i

i

ii

i

nn ; ;F/A GF

nn ; ;F/A

1G F

F = G (F/G ; i ; n)F = G (F/G ; i ; n)……….……….(1)(1)A = F (A/F ; i ; n)A = F (A/F ; i ; n)………..………..(2)(2)

Pers 1 dan Pers 1 dan 22

A = G (F/G ; i ; n) (A/F ; A = G (F/G ; i ; n) (A/F ; i ; n)i ; n)A = G (A/G ; i ; A = G (A/G ; i ; n)n)Dengan analog Dengan analog diperolehdiperoleh

P = G (P/G ; i ; P = G (P/G ; i ; n)n)

34Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 35: Ekonomi Teknik

Contoh-Contoh Penggunaan Rumus BungaContoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga1. Bila Rp 1.000.000,-

ditabung pada 1-1-1994 dengan suku bunga 15 % per tahun, berapa nilai tabungan itu pada 1-1-2004.

21 6

P = 10.000.000

A = ?

0

21 3

5

P = ?

F = 10.000.000

0

21 3

10

P = 1.000.000

F = ?

0

F = P (F/P ; 15 % ; 10)

= 1.000.000 x 4,0456

= Rp 4.045.600,-2. Berapa harus

ditabung pada 1-1-1995, dengan suku bunga 20 % per tahun agar nilai tabungan itu menjadi Rp 10.000.000,- pada 1-1-2000.

3. Bila Rp 10.000.000,- ditabung pada 1-1-1999 dengan suku bunga 25 % per tahun, berapa bisa diambil tiap tahun sejumlah yang sama besar dari 1-1-2000 sampai dengan 1-1-2005 sehingga sisa tabungan itu persis habis.

P = F (P/F ; 20 % ; 5)

= 10.000.000 x 0,4019

= Rp 4.019.000,-

A = P (A/P ; 25 % ; 6)

= 10.000.000 x 0,33882

= Rp 3.388.200,-

35Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 36: Ekonomi Teknik

Contoh-Contoh Penggunaan Rumus BungaContoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga4. Bila Rp 1.000.000,- ditabung tiap tahun dari 1-1-1999 sampai 1-1-2005 dengan suku bunga 12 %/tahun, berapa nilai tabungan itu pada 2005

F = A (F/A ; 12 % ; 7)

= 1.000.000 x 10,089

= Rp 10.089.600,-

5. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1992 sampai 1-1-2000 dengan suku bunga 15 %/tahun, agar nilai tabungan itu menjadi Rp 10.000.000,- pada tahun 20006. Berapa harus ditabung pada 1-1-1997 dengan suku bunga 20 %/tahun, agar bisa diambil Rp 1.000.000,- tiap tahun dari 1-1-1998 sampai dengan 1-1-2005

A = F (A/F ; 15 % ; 9)= 10.000.000 x

0,059957= Rp 599.570,-

P = A (P/A ; 20 % ; 8)

= 1.000.000 x 3,837

= Rp 3.837.000,-

21 8

A = 1.000.000

0

219

F = 10.000.000

0

217

A = 1.000.000

F = ?

0

36Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 37: Ekonomi Teknik

Contoh-Contoh Penggunaan Rumus BungaContoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga7. Berapa harus ditabung pada 1-1-1996 dengan suku bunga

15 % per tahun agar bisa diambil setiap tahun berturut-turut sbb :Tanggal Pengambilan 1-1-1997 Rp 500.000 1-1-1998 Rp 1.000.000 1-1-1999 Rp 1.500.000 1-1-2000 Rp 2.000.000

21 3 5

P = ?

G = 500.000

0

P = G (P/G ; 15 % ; 5)= 500.000 x 5,7751= Rp 2.887.550,-8. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap

tahun dari 1-1-1996 sampai dengan 1-1-2001 dengan suku bunga 20 % per tahun, agar bisa diambil tiap tahun berturut-turut sbb :

Sehingga sisa tabungan itu persis habis

Tanggal Pengambilan 1-1-1997 Rp 1.000.000 1-1-1998 Rp 2.000.000 1-1-1999 Rp 3.000.000 1-1-2000 Rp 4.000.000 1-1-2001 Rp 5.000.000

21 36

A = ?

G = 1.000.000

0

Sehingga sisa tabungan itu persis habis

A = G (A/G ; 20 % ; 6)

= 1.000.000 x 1,98 = Rp 1.980.550,-

37Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 38: Ekonomi Teknik

Contoh-Contoh Penggunaan Rumus BungaContoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga9. Berapa modal yang harus diinvestasikan sekarang dengan

suku bunga 5 % per tahun, agar dapat disediakan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 5; Rp 12.000.000,- pada tahun ke 10; Rp. 12.000.000,- pada tahun ke 15, dan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 20Jawab :n1 = 5 ; n2 = 10; n3 = 15 ; n4 = 20F1 = 12 juta F2 = 12 juta F3 = 12 juta F4 = 12 juta

P1 = F1 (P/F ; 5 %; 5) = 12.000.000 (0,7835) = 9.402.000,-P2 = F2 (P/F ; 5 %; 10) = 12.000.000 (0,6139) = 6.367.000,-P3 = F3 (P/F ; 5 %; 15) = 12.000.000 (0,4810) = 5.720.000,-P4 = F4 (P/F ; 5 %; 20) = 12.000.000 (0,3769) = 4.523.000,-

Jadi modal yang harus diinvestasikan :P1 + P2 + P3 + P4 = Rp 27.064.000

Atau F1 = F2 = F3 = F4

P = F (A/F ; 5 %; 5) (P/A ; 5 %; 20)= 12.000.000 (0,18097) (12,462)= Rp 27.063.000

38Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 39: Ekonomi Teknik

Contoh-Contoh Penggunaan Rumus BungaContoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga10. Seseorang mendepositokan uang sekarang Rp 20.000.000,-; 2 tahun kemudian RP 15.000.000,-; 4 tahun kemudian RP 10.000.000,-. Suku bunga 8 % per tahun. Berapa jumlah total pada tahun ke 10 ?

Jawab :n1 = 10 ; n2 = 8; n3 = 6 ; F = F1 + F2 + F3

= P1 (F/P; 8 %; 10) + P2 (F/P; 8 %; 8) + P3 (F/P; 8 %; 6)= 20 juta (2,1589) + 15 juta (1,8509) + 10 juta (1,5869)= Rp 86.810.000,-11. Seorang bapak memberi hadiah ultah sebesar RP

1.000.000,- per tahun dalam bentuk tabungan, yaitu dari ultah ke 1 - 18; suku bunga 20 % per tahun. Sejak ultah ke 19 – 25 si anak mengambil sejumlah Rp 3.000.000,- per tahun. Berapa kelebihan/kekurangan tabungan tersebut ?

Jawab :F1 = A1 (F/A ; 20 % ; 18)

= 1.000.000 (128,117)= Rp 128.117.000,-

39Ekotek _ Teknik Industri UTY

Page 40: Ekonomi Teknik

Contoh-Contoh Penggunaan Rumus BungaContoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga

F2’= P2’ (F/P ; 20 % ; 7)= 128.117.000 (3,5832)= Rp 459.068.830,-

Seandainya tidak diambil sampai dengan ultah ke 25 menjadi :

F2 = A2 (F/A ; 20 % ; 7)= 3.000.000 (129,16)= Rp 387.480.000,-

}F = F2’ - F2

= 459.068.830 – 387.480.000

= Rp 71.588.830,-

12. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan suatu mesin pada akhir tahun pertama Rp 155.000.000,-, dan naik tiap tahun Rp 35.000.000,- selama 7 tahun. Berapa uang yang harus disediakan sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan selama 8 tahun dengan suku bunga 6 % per tahun

Jawab :P = 155 juta (P/A; 6 %; 8) + 35 juta (P/G; 6 %; 8)

= 155 juta (6,210) + 35 juta (19,842)= Rp 1.657.200.000,-

40Ekotek _ Teknik Industri UTY