EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

27
NAMA : DWI SETYO PURNOMO (115070201131003) DIAN NAJMI ( 125070206111001 ) YUNI HARTINI DWI CAHYANI ( (125070206111002 ) EKG ( ELEKTROKARDIOGRAF )

description

Elektrokardiografi

Transcript of EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Page 1: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

NAMA : •DWI SETYO PURNOMO (115070201131003)•DIAN NAJMI( 125070206111001 )•YUNI HARTINI DWI CAHYANI ( (125070206111002 )

EKG ( ELEKTROKARDIOGRAF )

Page 2: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

DEFINISI

Elektrokradiogram (EKG) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat aktivitas listrik jantung (di atrium maupun ventrikel) serta membentuk gelombang dan kompleks yang spesifik

Aktivitas listrik ditangkap oleh seperangkat lead atau elektroda yang diletakkan pada titik – titik tertentu di tubuh yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG (Dharma, 2010).

Page 3: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Siklus Konduksi Jantung

Page 4: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

LANJUT...

Nodus Sinoatrial (SA): Terletak antara sambungan vena kava superior dan atrium kanan, adalah titik permulaan sistem hantaran dan normalnya sebagai pacu jantung ke seluruh miokardium. Nodus SA memulai sekitar 60 sampai 100 impuls per menit pada saat jantung dalam akitivitas yang normal, tetapi dapat mengubah frekuensinya sesuai kebutuhan tubuh (Smeltzer and Brenda, 2002)

Nodus Atrioventrikularis (AV) : Sinyal listrik yang dimulai oleh nodus SA kemudian dihantarkan sepanjang sel miokardium ke nodus AV (terletak di dinding atrium kanan dekat katup trikuspidalis). Nodus ini merupakan sekelompok sel – sel otot khusus lainnya yang menyerupai nodus SA tetapi dengan kecepatan intrinsik sekitar 40 – 60 impuls per menit (Smeltzer and Brenda, 2002).

Page 5: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Kertas Untuk Mencetak Hasil Rekaman EKG

Page 6: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

1 kotak besar pada kertas EKG terdiri dari 25 kotak kecil. Berikut ini merupakan interpretasi waktu dari kertas EKG (horisontal)

5 kotak besar = 1 detik300 kotak besar = 1 menit1 kotak besar = 1/5 = 0,2 detik1 kotak kecil = 1 /25 = 0,04 detik1 mm garis horisontal = 0,04 detik

Interpretasi kekuatan listrik dari kertas EKG (Vertikal)1 mm (1 kotal kecil) = 0,1 mV1 kotak besar = 0,1 mV x 5 = 0,5 mV (Suharsono, 2012)

Page 7: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Hubungan Sistem konduksi Jantung dengan EKG

Page 8: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Gelombang P : Berasal dari SA node Gelombang ini menggambarkan depolarisasi otot atrium. Normalnya setinggi 2,5 atau kurang dengan durasi 0,11 detik atau kurang (maksimal 3 kotak kecil) (Smeltzer and Brenda, 2002).

PR interval : permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang Q atau R. menggambarkan waktu yangdiperlukan untuk depolarisasi atrium dan perlambatan impuls di nodus AV sebelum depolarisasi ventrikel. normalnya berdurasi antara 0,12 sampai 0,20 detik

Page 9: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Kompleks QRS : dimulai oleh gelombang Q (atau gelombang R bila tidak ada gelombang Q) dan diakhiri oleh gelombang S yang menggambarkan depolarisasi otot ventrikel. menggambarkan waktu yang diperlukan oleh impuls untuk berjalan dari bundle of his ke serabut purkinje yang menyebabkan kontraksi ventrikel. normalnya berdurasi 0,04 sampai 0,10 detik (kurang dari 3 kotak kecil).

Segmen ST : menggambarkan repolarisasi ventrikel awal, berlangsung dari akhir gelombang S sampai permulaan gelombang T.

Gelombang T : menggambarkan repolarisasi otot ventrikel (fase pemulihan setelah kontraksi ventrikel).

Page 10: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

QT Interval : menggambarkan waktu total repolarisasi dan depolarisasi ventrikel, diukur dari awal gelomban Q atau gelombang R jika tidak ada gelombang Q, diakhiri dengan gelombang T

Gelombang U : Gelombang U menggambarkan repolarisasi serat purkinje tetapi kadang – kadang ditemukan pada pasien dengan hipokalemia (kadar kalium rendah).

Page 11: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Interpretasi Irama EKG

Menghitung Heart Rate : 1. Dengan cara pembagian yaitu dengan cara 1500

dibagi dengan jumlah kotak kecil diantara gelombang R. cara ini akurat apabila heart ratenya teratur.

2. Metode dikali 10, yaitu dengan cara menghitung jumlah gelombang R dalam 6 detik dan dikalikan dengan 10. Tiap gelombang R menggambarkan satu kali kontraksi ventrikel. Jika dikali dengan 10 maka HR menjadi 6 x 10 = 60 detik = 1 menit. Metode ini digunakan pada HR yang irreguler.

Page 12: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Mengukur keteraturan gelombang R1. Metode pen/pensil dan kertas : Posisikan tepi

kertas di atas strip EKG dan beri tanda titik pada puncak dari dua gelombang R. cek apakah jarak yang ditandai sama pada setiap interval R-R. jika sama berarti iramanya reguler dan jika tidak berarti iramanya ireguler.

2. Metode jangka : Mengukur interval R-R dari kedua puncak gelombang R yang berurutan. Jika interval R-R iramanya sama berarti irama gelombang tersebut reguler sedangkan jika tidak maka iramanya irreguler.

Page 13: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Memeriksa gelombang P : Cek apakah gelombang P selalu mengawali setiap kompleks QRS dan apakah bentuknya nornal serta sama baik bentuk dan ukurannya.

Memeriksa interval PR : Hitung jumlah kotak kecil antara gelombang P sampai awal kompleks QRS. Jumlah kotak seharusnya tidak boleh lebih dari 5 kotak kecil.

Mengevaluasi kompleks QRS : Hitung jumlah kotak kecil dari awal sampai akhir kompleks QRS (seharusnya tidak lebih dari 3 kotak kecil).

Page 14: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Karakteristik Normal Sinus rhythim

Irama reguler (Interval P-P reguler, interval R-R reguler) (Dharma, 2010)

Heart rate : 60 – 100 x/menitGelombang P mendahului setiap kompleks QRS

(Suharsono, 2012)PR interval normal (0,12 – 0,20 detik dan konstan dari

beat to beat)Semua kompleks QRS sama bentuk dan ukurannya

(durasi QRS kurang dari 0,10 detik kecuali ada gangguan konduksi intraventrikel) (Dharma, 2010)

Gelombang T muncul setelah kompleks QRSBentuk dan ukuran gelombang QRST sama dengan

standard (Suharsono, 2012)

Page 15: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Orientasi 12 Lead EKG

Enam dari 12 lead disebut ekstremitas lead, karena mereka mendeteksi pengeluaran arus listrik dari jantung melalui elektrode yang diletakkan pada ekstremitas pasien.

Enam ekstremitas lead tersebut ditunjukkan pada lead I, II, III, aVR, aVL, aVF yang merekam aktivitas listrik pada jantung depan / frontal plane.

Page 16: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Bipolar Lead : Lead I, II, III yang merekam aktivitas listrik antara 2 elektrode, satu positif dan satu negatif. Lead I memberikan informasi tentang keadaan sisi kiri atau lateral dari jantung. Lead II dan III memberikan informasi te ntang keadaan dinding jantung bagian inferior

Unipolar lead : AVR (augmented vector right), aVL (augmented vector left), aVF (augmented vector foot) Dengan unipolar lead, suatu penglihatan/penampakan ekstremitas merupakan perekaman elektrode positif dalam hubungannya dengan pusat jantung yang netral.

Page 17: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Page 18: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Prekordial lead : ditunjukkan pada V1 – V6, menyediakan penglihatan horisontal dari aktifitas listrik jantung.

Lead V1 – V4 memberikan informasi tentang aktivitas listrik bagian anterior.

Lead V5 – V6 memberikan data aktivitas listrik bagian lateral.

Page 19: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Lanjut...

Lead Elektrode Positif

V1 Intercostalis space (ICS) empat pada batas kanan sternum

V2 ICS empat pada batas kiri sternum

V3 Pertengahan antara V2 dan V4

V4 ICS lima pada garis midklavikula

V5 Garis axilla anterior (pertengahan antara V4 dan V6 )

V6 Garis midaxilla sejajar dengan V4 (ICS 5)

Page 20: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Indikasi Pemasang EKG

Adanya kelainan –kelainan irama jantungAdanya kelainan-kelainan myokard seperti Infark

Miokard, hypertrofi atrial dan ventrikelAdanya pengaruh obat-obat jantung terutama

DigitalisGangguan ElektrolitAdanya PerikarditisPembesaran JantungKelainan Penyakit inflamasi pada jantung ( Skill

Lab. Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, 2009 ).

Page 21: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Merekam EKG 12 Lead

Persiapan Pasien : Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/ keluarga, Menjelaskan Tujuantindakan kepada pasien / keluarga, Meminta persetujuan pasien, Mengatur posisi tidur terlentang

pada pasien.Prosedur : Perawat mencuci tangan Memasang Arde, Menghidupkan monitor EKG, Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas pasien serta melepas jam tangan, gelang dan

logam lain, Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas alcohol pada daerah dada, kedua

pergelangan tangan dan kedua tungkai di lokasi pemasangan manset electrode, Mengoleskan Jelly EKG pada permukaan electrode. Bila tidak ada jelly, gunakan kapas basah, Menyambungkan Kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien, untuk

merekam ekstremitas lead ( Lead I, II, III, aVR, aVF, AVL), Melakukan Kalibrasi 10mm dengan keadaan 25 mm/volt/ detik , Membuat rekaman EKG secara berurutan sesuai dengan pilihan Lead yang terdapat pada mesin

EKG, Melakukan Kalibrasi kembali setelah perekaman selesai, Memberi identitas pasien hasil rekaman : nama, umur, tanggal dan jam rekaman serta nomor

Lead dan nama pembuat rekaman EKG

Page 22: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Hal-hal yg Perlu diperhatikan

Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG. Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan. Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing

2 - 4 kompleks Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila

gambar terlalu kecil. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam

tangan, tremor, bergerak, batuk dan lain-lain. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien

Page 23: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Faktor yg Mempengaruhi Perekaman EKG

Penempatan elektroda yang tidak benar atau elektroda yang tidak menempel sempurna di kulit dapat mempengaruhi keakuratan rekaman EKG.

Suhu di area pemeriksaan harus dipertahankan pada suhu 20-25oC dan kelembabannya harus rendah.

Pemeriksaan EKG harus jauh dari peralatan yang menyebabkan bising seperti ultrasonic, X-ray, handphone atau alat elektronik lainnya.

Pasien harus dalam kondisi tenang, tidak bergerak atau berbicara selama pemeriksaan. Kaki dan lengan pasien dipastikan tidak kontak dengan bahan metal.

Data usia dan jenis kelamin pasien harus benar karena beberapa jenis alat EKG menginterpretasi hasil berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Tidak menggunakan barang yang mengandung logam seperti jam, handphone, kunci dll.

Pasien tidak diperkenankan berolah raga sebelum pemeriksaan.

Page 24: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Kelainan Pada Hasil EKG

AritmiaGangguan konduksi

Page 25: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Aritmia

Aritmia adalah pola dan/atau perubahan yang cepat dari denyut jantung normal.

 Berdasarkan Irama aritmia di bagi menjadi :1. Irama sinus : Aritmia yang terjadi pada keadaan

bradikardia atau takikardi atau sinus aresst. Diantaranya ada Sinus Bradikardi, Sinus Takikardi, Sinus Aresst

2. Irama Atrial : dibagi menjadi Atrial Flutter, Atrial Fibrilasi, Atrial takikardi, Ekstrasistole atrial.

3. Irama Junctional Biasanya disebabkan karena nodus SA kurang aktiv sehingga diambil alih di bagi menjadi AV junctional ektrasistole dan AV junctional takikardi paroksimal seperti PAT

4. Irama Ventrikuler : dibai menjadi Ventrikel Ekstra Sistole (VES) , Ventrikular Takikardi (VT), Ventrikel Fibrilasi (VF), Ventrikel Flutter

Page 26: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

Gangguan Konduksi

Gangguan konduksi adalah gangguan yang terjadi pada jaringan konduksi ( jalur listrik jantung ) sehingga listrik jantung tidak berjalan lancar atau berhenti di tengah jalan.terdiri atas :

1. Block SA node : Gangguan pada SA node menyebabkan block SA dan sinus Aresst .

2. Gangguan pada serabut HIS menyebabkan RBBB dan LBBB3. Gangguan AV Block•  AV Block derajat 1• AV Block derajat II terdiri atas  Mobitz tipe 1  ( wenckebach

block) dan  Mobitz tipe 2 • AV Block derajat III

Page 27: EKG-ELEKTROKARDIOGRAF-.pptx

TERIMA KASIH