Eighth Joint National Committee

download Eighth Joint National Committee

of 5

Transcript of Eighth Joint National Committee

  • 7/24/2019 Eighth Joint National Committee

    1/5

    Eighth Joint National Committee (JNC 8)

    : Update Terbaru dalam Penatalaksanaan

    HipertensiArtikel ini sudah dibaca 36484 kali!

    Pada tahun 2013, Joint National Committee telah mengeluarkan guideline terbaru

    mengenai tatalaksana hipertensi atau tekanan darah tinggi, yaitu JNC 8. Mengingat

    bahwa hipertensi merupakan suatu penyakit kronis yang memerlukan terapi jangka

    panjang dengan banyak komplikasi yang mengancam nyawa seperti infark miokard,

    stroke, gagal ginjal, hingga kematian jika tidak dideteksi dini dan diterapi dengan tepat,

    dirasakan perlu untuk terus menggali strategi tatalaksana yang efektif dan efisien.

    Dengan begitu, terapi yang dijalankan diharapkan dapat memberikan dampakmaksimal.

    Secara umum, JNC 8 ini memberikan 9 rekomendasi terbaru terkait dengan target

    tekanan darah dan golongan obat hipertensi yang direkomendasikan.

    Kekuatan rekomendasi sesuai dengan tabel berikut

    Grade A/Rekomendasi A Strong recommendation. Terdapat tingkat keyakinan yang

    tinggi berbasis bukti bahwa hal yang direkomendasikan tersebut memberikan manfaat

    atau keuntungan yang substansial.

    Grade B/Rekomendasi B Moderate recommendation. Terdapat keyakinan tingkat

    mengenah berbasis bukti bahwa rekomendasi yang diberikan dapat memberikan

    manfaat secara moderate.

    Grade C/Rekomendasi C Weak recommendation. Terdapat setidaknya keyakinan

    tingkat moderate berbasis bukti bahwa hal yang direkomendasikan memberikan

    manfaat meskipun hanya sedikit.

    Grade D/Rekomendasi D Recommendation against. Terdapat setidaknya keyakinan

    tingkat moderate bahwa tidak ada manfaat atau bahkan terdapat risiko atau bahaya

    yang lebih tinggi dibandingkan manfaat yang bisa didapat.

    Grade E/Rekomendasi E Expert opinion. Bukti-bukti belum dianggap cukup atau

    masih belum jelas atau terdapat konflik (misal karena berbagai perbedaan hasil), tetapi

    direkomendasikan oleh komite karena dirasakan penting untuk dimasukan dalam

    guideline.

    Grade N/Rekomendasi N no recommendation for or against. Tidak ada manfaat yang

    jelas terbukti. Keseimbangan antara manfaat dan bahaya tidak dapat ditentukan karena

    tidak ada bukti-bukti yang jelas tersebut.

  • 7/24/2019 Eighth Joint National Committee

    2/5

    Rekomendasi 1. Rekomendasi pertama yang dipublikasikan melalui JNC 8 ini terkait

    dengan target tekanan darah padapopulasi umum usia 60 tahun atau lebih.Berbeda

    dengan sebelumnya, target tekanan darah pada populasi tersebut lebih tinggi yaitu

    tekanan darah sistolik kurang dari 150 mmHgserta tekanan darahdiastolik kurang

    dari 90 mmHg.Rekomendasi A menjadi label dari rekomendasi nomor 1 ini.Apabila ternyata pasien sudah mencapai tekanan darah yang lebih rendah, seperti

    misalnya tekanan darah sistolik

  • 7/24/2019 Eighth Joint National Committee

    3/5

    sebelumnya pada JNC 7. Selain itu, tidak ada alasan yang dirasakan membuat standar

    tersebut perlu diganti.

    Alasan berikutnya terkait dengan penelitian tentang tekanan darah diastolic yang

    digunakan pada rekomendasi 2 yang mana didapatkan bahwa pasien yang

    mendapatkan tekanan darah kurang dari 90 mmHg juga mengalami penurunan tekanandarah sistolik kurang dari 140 mmHg. Sulit untuk menentukan bahwa benefit yang

    terjadi pada penelitian tersebut disebabkan oleh penurunan tekanan darah sistolik,

    diastolic atau keduanya. Tentunya dengan mengkombinasikan rekomendasi 2 dan 3,

    manfaat yang didapatkan seperti pada penelitian tersebut juga diharapkan mampu

    digapai.

    Rekomendasi 4.Rekomendasi 4 dikhususkan untuk populasi penderita tekanan darah

    tinggi denganchronic kidney disease (CKD). Populasi usia 18 tahun atau lebih

    dengan CKD perlu diinisiasi terapi hipertensi untuk mendapatkan targettekanan darah

    sistolik kurang dari 140 mmHg sertadiastolik kurang dari 90 mmHg.Rekomendasiini merupakan expert opinion.

    RCT yang digunakan untuk mendukung rekomendasi ini melibatkan populasi usia

    kurang dari 70 tahun dengan eGFR atau measured GFR kurang dari 60 mL/min/1.73

    m2 dan pada orang dengan albuminuria (lebih dari 30 mg albumin/g kreatinin) pada

    berbagai level GFR maupun usia.

    Perlu diperhatikan bahwa setelah kita mengetahui data usia pasien, pada pasien lebih

    dari 60 tahun kita perlu menentukan status fungsi ginjal. Jika tidak ada CKD, target

    tekanan darah sistolik yang digunakan adalah 150/90 mmHg sementara jika ada CKD,

    targetnya lebih rendah, yaitu 140/90 mmHg.

    Rekomendasi 5.Pada pasien usia 18 tahun atau lebihdengan diabetes,inisiasi terapi

    dimulai untuk menurunkantekanan darah sistolik kurang dari 140 mmHg dan

    diastolic kurang dari 90 mmHg.Rekomendasi ini merupakan expert opinion. Target

    tekanan darah ini lebih tinggi dari guideline sebelumnya, yaitu tekanan darah sistolik

  • 7/24/2019 Eighth Joint National Committee

    4/5

    dibandingkan CCB dalam meningkatkan outcome pada gagal jantung. Jadi pada kasus

    selain gagal jantung kita dapat memilih salah satu dari golongan obat tersebut, tetapi

    pada gagal jantung sebaiknya thiazid yang dipilih.

    Beta blocker tidak direkomendasikan untuk terapi inisial hipertensi karena penggunaan

    beta blocker memberikan kejadian yang lebih tinggi pada kematian akibat penyakitkardiovaskular, infark miokard, atau stroke dibandingkan dengan ARB.

    Sementara itu, alpha blocker tidak direkomendasikan karena justru golongan obat

    tersebut memberikan kejadian cerebrovaskular, gagal jantung dan outcome

    kardiovaskular yang lebih jelek dibandingkan dengan penggunaan diuretic sebagai

    terapi inisiasi.

    Rekomendasi 7.Padapopulasi kulit hitam, termasuk mereka dengan diabetes, terapi

    inisial hipertensi sebaiknya menggunakandiuretic tipe thiazide atau CCB.Pada

    populasi ini, ARB dan ACEI tidak direkomendasikan. Rekomendasi untuk populasi kulit

    hitam adalah rekomendasi B sedangkan populasi kulit hitam dengan diabetes adalahrekomendasi C.

    Pada studi yang digunakan, didapatkan bahwa penggunaan diuretic thiazide

    memberikan perbaikan yang lebih tinggi pada kejadian cerebrovaskular, gagal jantung

    dan outcome kardiovaskular yang dikombinasi dibandingkan ACEI. Sementara itu,

    meski CCB lebih kurang dibandingkan diuretic dalam mencegah gagal jantung, tetapi

    outcome lain tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan diuretik thiazide.

    CCB juga lebih direkomendasikan dibandingkan ACEI karena ternyata didapatkan hasil

    bahwa pada pasien kulit hitam memiliki 51% kejadian lebih tinggi mengalami stroke

    pada penggunaan ACEI sebagai terapi inisial dibandingkan dengan penggunaan CCB.Selain itu, pada populasi kulit hitam, ACEI juga memberikan efek penurunan tekanan

    darah yang kurang efektif dibandingkan CCB.

    Rekomendasi 8.Pada populasi berusia 18 tahun atau lebihdengan CKD dan

    hipertensi,ACEI atau ARB sebaiknya digunakandalam terapi inisial atau terapi

    tambahan untuk meningkatkan outcome pada ginjal. Hal ini berlaku pada semua pasien

    CKD dalam semua ras maupun status diabetes.

    Pasien CKD, dengan atau tanpa proteinuria mendapatkan outcome ginjal yang lebih

    baik dengan penggunaan ACEI atau ARB. Sementara itu, pada pasien kulit hitam

    dengan CKD, terutama yang mengalami proteinuria, ACEI atau ARB tetap

    direkomendasikan karena adanya kemungkinan untuk progresif menjadi ESRD (end

    stage renal disease). Sementara jika tidak ada proteinuria, pilihan terapi inisial masih

    belum jelas antara thiazide, ARB, ACEI atau CCB. Jadi, bisa dipilih salah satunya. Jika

    ACEI atau ARB tidak digunakan dalam terapi inisial, obat tersebut juga bisa digunakan

    sebagai terapi tambahan atau terapi kombinasi.

  • 7/24/2019 Eighth Joint National Committee

    5/5

    Penggunaan ACEI dan ARB secara umum dapat meningkatkan kadar kreatinin serum

    dan mungkin menghasilkan efek metabolic seperti hiperkalemia, terutama pada mereka

    dengan fungsi ginjal yang sudah menurun. Peningkatan kadar kreatinin dan potassium

    tidak selalu membutuhkan penyesuaian terapi. Namun, kita perlu memantau kadar

    elektrolit dan kreatinin yang mana pada beberapa kasus perlu mendapatkan penurunandosis atau penghentian obat.

    Rekomendasi 9. Rekomendasi 9 ini termasuk dalam rekomendasi E atau expert

    opinion. Rekomendasi 9 dari JNC 8 mengarahkan kita untuk melakukan penyesuaian

    apabila terapi inisial yang diberikan belum memberikan target tekanan darah yang

    diharapkan. Jangka waktu yang menjadi patokan awal adalah satu bulan, Jika dalam

    satu bulan target tekanan darah belum tercapai, kita dapat memilih antara

    meningkatkan dosis obat pertama atau menambahkan obat lain sebagai terapi

    kombinasi. Obat yang digunakan sesuai dengan rekomendasi yaitu thiazide, ACEI, ARB

    atau CCB. Namun, ARB dan ACEI sebaiknya tidak dikombinasikan. Jika dengan duaobat belum berhasil, kita dapat memberikan obat ketiga secara titrasi. Pada masing-

    masing tahap kita perlu terus memantai perkembangan tekanan darahnya serta

    bagaimana terapi dijalankan, termasuk kepatuhan pasien. Jika perlu lebih dari tiga obat

    atau obat yang direkomendasikan tersebut tidak dapat diberikan, kita bisa

    menggunakan antihipertensi golongan lain.