ehk-baru

20

Click here to load reader

description

ehk

Transcript of ehk-baru

Page 1: ehk-baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Team Medical Dragon merupakan cerita yang menggunakan tokoh karakter dan

berfokus pada banyak masalah umum di bidang kedokteran modern, seperti malpraktik

medis , obat percobaan, dan stagnasi reformasi untuk sistem perawatan masalah kesehatan.

Ceritanya bermula disebuah kamp pengungsian Amerika – tempat perawatan kesehatan

NGO, dimana seorang dokter cewek muda jepang menyadari kesalahan salah satu kesalahan

besarnya dan kesalahan besar dunia kedokteran jepang yang menganggap bahwa suster

perawat itu tidak lebih dari sekedar pembantu dokter yang berada dibawah dokter dan

tidak boleh menggantikan tugas dokter. Dokter cewek muda jepang itu adalah Dr. Katou

Akira.

Di sana pula ia melihat kehebatan team yang dijuluki TEAM MEDICAL DRAGON, yang

saling kerjasama bahu membahu menyembuhkan pasien yang terluka sangat parah dan

membutuhkan penanganan sangat sulit karena dibutuhkan tekhnik dan kecepatan

pembedahan yang sangat tinggi, berhasil diselamatkan dengan gemilang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana isi ringkasan cerita team medical dragon chapter 22 ?

2. Bagaimana karakter pada setiap tokoh team medical dragon ?

3. Konflik apa saja yang dialami para team medical dragon ?

4. Bagaimana hubungan cerita team medical dragon dengan etika kedokteran ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui isi cerita team medical dragon.

2. Mengetahui karakter pada setiap tokoh team medical dragon.

3. Mengetahui konflik-konflik yang dialami para team medical dragon.

4. Memahami hubungan dari cerita team medical dragon dengan prinsip etika

kedokteran.

Page 2: ehk-baru

1.4 Manfaat

Dapat meningkatkan pembelajaran tentang prinsip etika dan hukum kedokteran

melalui media selain materi kuliah yaitu komik.

Page 3: ehk-baru

BAB II

ISI

2.1 Sinopsis

Chapter 22

Disuatu rumah sakit akan melakukan operasi besar yaitu operasi BATISTA, untuk melakukan

operasi ini sedikit terjadi konflik atau perdebatan antara dokter-dokter yang akan melakukan

operasi. Ryotaru meminta persetujuan kepada professor Takeo untuk melakukan operasi ini,

disamping itu Akira yang berkedudukan sebagai Asisten Professor mengajukan diri dalam

pengerjaan operasi ini sebagai Asisten pertama.

Akira juga meminta persetujuan Ryotaru sebagai asisten pertama BATISTA, dan Ryotaru

menyetujuinya. Tetapi Ryotoru meminta Akira melupakan kedudukannya sebagai asisten professor

pada saat diruangan operasi karena dia team leadernya.

Kemudian Ryotaru meminta Noboru (Dokter Trainee) untuk menjadi asisten dua BATISTA,

Noboru kaget karena dia merasa itu bukan bagiannya. Noboru pun bingung, karena permintaan ini

telah disetujui oleh Akira (Asisten Professor) dan Professor Takeo.

Noboru terlihat stress dengan keputusan ini, sampai-sampai dia muntah. Ini pertama kalinya

dia seperti ini. Dia memikirkan kemungkinan-kemungkinan dan resiko yang akan terjadi.

Dia juga berfikir dengan kata lain, masuk tim BATISTA itu sama dengan bunuh diri bersama

Ryotaru.

Dikeadaan lain, Noboru diajak seniornya untuk minum minum namun dia telah menolak

karena dia masih bimbang akan keputusan yang harus dia ambil apakah dia harus menerima

tawaran Ryotaru atau menolaknya.

Pada saat Noboru berjalan dilorong rumah sakit, dia bertemu dengan Akira. Akira

memastikan tentang tawaran Ryotaru, dan Noboru tidak ada pilihan lagi. Dia menerima tawaran itu

karena kepatuhannya kepada atasan, kemudian ia melaporkan kepada Ryotoru yang sedang Image

Training bahwa dia menerima tawaran trsebut.

2.1.1 Unsur Instrinsik

a. Tema

Sistim senioritas yang berbelit-belit pada pekerjaan medis. Pada cerita ini dijelaskan

bagaimana sistem senioritas yang rumit dan segala sesuatunya harus seijin atasan,

Page 4: ehk-baru

berbenturan dengan tindakan medis yang membutuhkan tindakan cepat dan tepat guna

keselamatan nyawa pasien.

b. Alur cerita

Cerita Team Medical Dragon ini dijelaskan bahwa latar tempat di sebuah Rumah Sakit

Universitas Mei Shin di kota Tokyo. Tokoh utama cerita berprofesi sebagai dokter bedah

dada dan jantung bernama Ryutaro Asada. Ia adalah sosok seorang dokter yang jenius dan

selalu mendahulukan keselamatan pasien. Tokoh cerita lainnya adalah dr.Akira Kato seorang

asisten profesor wanita yang meminta bantuan Ryutaro untuk menyelesaikan thesisnya.

Tokoh utama digambarkan kerap membuat masalah dengan atasannya. Selain itu

digambarkan pula adanya konflik perebutan kekuasaan hinggak gerakan reformasi dunia

medis yang diusulkan oleh tokoh utama. Setiap tokoh yang berkonflik mulai menunjukkan

sifat buruk masing-masing dan berusaha saling menjatuhkan satu sama lain.

c. Tokoh

1. Akira Katou : Asisten 1 tim Batista, telah diangkat menjadi profesor bagian

jantung di Mei Makoto setelah pembedahan Batista

2. Noboru : Asisten 2 tim Batista, seorang dokter magang yang dalam

penilaiannya Asada adalah satu-satunya dokter yang masih

“bersih” di bagian jantung.

3. Profesor Takeo : Memiliki sifat licik dan tamak, merupakan dokter anggota tim

Batista

4. Ryutaro : Dokter bedah jenius dimana ia adalah tokoh sentral dalam

cerita komik ini

d. Setting

Setting tempat pada komik Team Medical Dragon sebagian besar bertempat di lingkungan

Rumah Sakit Universitas Mei Shin di kota Tokyo. Cerita ini terjadi pada tahun 2004.

2.1.2 Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik pada komik Team Medical Dragon ini adalah biografi dari pengarangnya.

Pengarang merupakan unsur ekstrinsik yang berpengaruh akan bangun cerita pada sebuh karya fiksi.

Pengarang dari komik Team Medical Dragon ini adalah Nagizaka Taro seorang mangaka dan Nagai

Akira seorang dokter serta jurnalis.

Page 5: ehk-baru

2.2 Teori

Dalam bahasa Indonesia, kita membedakan antara Etik dan Etika. Dimana etik berarti

kumpulan asa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etika merupakan ilmu tentang

apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dengan kata lain,

tujuan dari etika adalah memberikan dasar rasional dari suatu perbuatan yang baik dan yang buruk.

Sehubungan dengan kedokteran, maka kalau kita bicara mengenai etika kedokteran

berarti berbicara mengenai ilmu tentang yang baik dan yang buruk atau benar dan salah serta

mengenai hak dan kewajiban moral sebagai dokter. Selain iyu, jika mengenai etik kedokteran maka

kita berbicara mengenai kumpulan azas (KODEKI, sumpah dokter, dsb) yang darinya keluarlah

beberapa poin mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat kedokteran. (DR. CB.

Kusmaryanto, SCJ)

Tujuan dari etika antara lain.

1. Sebagai seorang dokter, suatu tindakan kedokteran juga bisa menjadi perbuatan

yang baik ataupun yang buruk.

2. Bioetika akan membantu para dokter memberikan penalaran suatu tindakan,

seperti :

3. Keputusan terakhir dari suatu tindakan medis, tentu saja bukan hanya berdasarkan

pertimbangan medis, tetapi pertimbangan holistic yang menyangkut seluruh

manusia.

4. Jadi, tujuan utama bioetika bagi para dokter adalah bukan untuk menjadikan

dokter yang baik, tetapi memberikan dasar-dasar rasional dari tindakan medisnya.

CRITICAL THINKING ON THE 4 BASIC ETHICAL PRINCIPLES

Dalam beberapa decade terakhir, Medical Ethics yang banyak dianut adalah 4 prinsip, yakni

Respect for Autonomy, Nonmaleficence, Beneficence, dan Justice. (Tom L. Beauchamp dan James F.

Childress, Principles of Biomedical Ethics, 1979)

1. Respect for Autonomy

Kata autonomy berasal dari kata bahasa Yunani “autos” yang berarti diri sendiri

dan “nomos” yang berarti memerintah. Di alam Yunani kuno, kata autonomy dipakai

untuk menunjukkan bahwa kota-kota (polio) memerintah sendiri.

Penggunaannya lalu diperluas bagi masing-masing manusia dan berarti

“memerintah diri sendiri” dalam artian dapat menentukan sendiri. Manusia pada

dasarnya adalah makhluk yang otonom karena dia harus bisa menentukan sendiri apa

yang baik sehingga akan dilakukan sendiri. Otonomi diri berarti bahwa dia bebas dari

Page 6: ehk-baru

campur tangan orang lain sehingga dapat menentukan sendiri pilihan-pilihannya yang

sesuai dengan tata nilai yang dianut.

Prinsip Respect for Autonomy berarti bahwa masing-masing manusia harus

punya kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang akan dibuat dan dihormati

keputusannya tersebut. Penghormatan ini bersumber pada kodrat manusia bahwa

masing-masing manusia mempunyai nilai intrinsic dan unconditional sehingga dengan

alasan apapun juga manusia tidak bisa dipandang hanya sebagai objek tetapi harus

sebagai subjek.

2. Nonmaleficence

Nonmaleficence terdiri dari dua kata yaitu male (jahat) dan fic (berbuat). Jadi,

prinsip Nonmaleficence berarti adanya kewajiban berat untuk tidak mencelakai

(melukai) atau berbuat jahat secara sengaja.

3. Beneficence

Prinsip Beneficence ini mewajibkan kepada kita bukan hanya untuk

menghormati otonominya dan tidak berbuat jahat tetapi kita juga wajib untuk

memberikan atau menyumbang bagi kebaikan bersama. Kewajiban ini berdasarkan

pada kodrat manusia yang merupakan amkhluk sosial dimana masing-masing orang

berkewajiban untuk menyumbang demi kebaikan bersama (bonum commune).

Dalam prinsip Beneficence ini harus dilandasi dengan mercy, kindness, charity,

altruism, love dan humanities. Apabila suatu tindakan tidak memberikan manfaat

ataupun keuntungan bagi pasien, maka seorang dokter tidak boleh melakukannya.

Ketika kriterianya demikian, ada bahaya bahwa orang akan jatuh pada

instrumentalisasi manusia yakni memandang manusia hanya sebagai objek untuk

mencapai suatu tujuan. Tentu saja ini mendegradasikan manusia hanya sebgai alat

dan bukan lagi sebagai subjek.

Kita memang mempunyai kewajiban untuk berbuat demi keuntungan pasien.

Hanya kadang-kadang pilihannya tidak selalu mudah. Ada kalanya semua pilihannya

sulit dan jelek dan tidak ada pilihan yang baik. Oleh karena itu, dalam kasus ini harus

diterapkan dua prinsip etis yaitu minus mallum dan double effect.

a. Prinsip Minus Mallum

Yang dimaksud dengan prinsip minus mallum ialah kalau kita harus

memilih beberapa pilihan yang semuanya adalah jelek/jahat, maka pilihan

Page 7: ehk-baru

harus dijatuhkan kepada suatu pilihan yang paling sedikit nilai

kejahatannya atau paling sedikit nilai tidak baiknya.

b. Prinsip Double Effect

Prinsip double effect ialah suatu tindakan diperkenankan hanya bila

efek jahat itu terpaksa terjadi demi alasan-alasan yang baik dan efek jahat

itu tidak dimaksudkan oleh tindakan itu dan efek jahat itu secara

proporsional lebih kecil dari efek baiknya. Yang menjadi intensinya adalah

efek baik itu sendiri dan bukan efek jahatnya.

Seorang dokter, dalam melakukan tugasnya juga memiliki kewajiban-kewajiban yang harus

dipenuhinya karena berlaku “Aegroti Salus Lox Supreme”, yang berarti keselamatan pasien adalah

hukum yang tertinggi atau utama. Menurut KODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia), kewajiban

dokter terbagi atas :

1. Kewajiban Umum (Pasal 1-9)

2. Kewajiban Dokter Terhadap Teman Pasien (Pasal 10-13)

3. Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat (Pasal 14-15)

4. Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri (pasal 16-17)

Pada penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik dijelaskan bahwa seorang dokter

harus menjalin kerjasama dengan teman sejawat sebagai suatu bentuk kewajiban seorang dokter

yang dibahas pada sumpah dokter (dr. F. Y. Widodo), yaitu :

1. Tidak membedakan sejawat

2. Bekerjasama dalam tim :

a. Menunjuk ketua tim

b. Memahami tanggung jawab individu dan tim

Page 8: ehk-baru

BAB III

PEMBAHASAN

1.1. Pendapat Mahasiswa

NO

.

NPM NAMA MAHASISWA PENDAPAT

1. 11700022 Diah Ismiyati -

2. 11700026 Dyah Rachmasari 1. PADA KASUS RESPECT FOR AUTONOMY

Meskipun bukan ditujukan kepada pasien,

namun pada bagian ini dr. Asada Ryutaro

masih memberikan kesempatan kepada

Ijyuuin Noboru selaku dokter muda untuk

mempertimbangkan keputusannya sesuai

dengan kehendak dirinya sendiri tanpa

campur tangan orang lain, baik Profesor

Yaguchi, dr. Katou maupun dr. Asada sendiri.

2. PADA KASUS NONMALEFICENCE

Ijyuuin Noboru tidak ingin membahayakan

atau berbuat jahat terhadap calon pasien

operasi Batista, sebab ia tahu bahwa

kemungkinan pasien meninggal adalah 4

dari 10 kasus operasi.

3. PADA KASUS BENEFICENCE

Sebenarnya pada karte 22 ini, pasien operasi

Batista merupakan orang yang dijadikan

objek penelitian (pembuatan tesis) oleh dr.

Katou, dimana jika ia dan timnya yang

dipimpin oleh dr. Asada Ryutaro berhasil,

maka ia memiliki peluang besar untuk

menduduki jabatan professor rumah sakit.

Selain itu, dr. Katou juga menjadikan dr.

Page 9: ehk-baru

Asada sebagai tameng dirinya karena jika

operasi Batista gagal, maka yang paling

disalahkan adalah dr. Asada sendiri.

Menurut saya, hal tersebut juga dapat

membahayakan teman sejawatnya.

4. PADA KASUS KERJASAMA DENGAN

SEJAWAT

TIDAK MEMBEDAKAN SEJAWAT

Ijyuuin Noboru dipilih sebagai asisten

kedua dalam operasi meskipun ia

merupakan dokter magang atau dokter

muda yang disepelekan oleh banyak

pihak. Hal ini berarti, dr. Asada tidak

melihat Ijyuuin sebagai junior atau

bawahannya yang berpengetahuan

dangkal, namun ia tetap memandangnya

sebagai teman sejawat yang

berkompeten.

BEKERJA DALAM TIM

Ijyuuin dapat memahami tanggung

jawabnya sebagai anggota tim Batista

karena telah diberikan kepercayaan

besar oleh dr. Asada sehingga ia akhirnya

bersedia menjadi anggota tim operasi

Batista tersebut.

3. 11700030 Sri Wahyuni Berdasarkan critical thinking of the 4 basic

ethical principle :

1. Memberikan contoh kasus pada

beneficence, walaupun mengetahui bahwa

kemungkinan resiko pembedahan 4 dari

10 kasus akan gagal. Tetapi, tindakan ini

akan memberikan keuntungan dan

Page 10: ehk-baru

manfaat bagi pasien.

2. Nonmaleficence, operasi Batista

merupakan salah satu contoh dari kasus

nonmaleficence karena operasi ini

mempunyai tanggung jawab besar agar

tidak mencelakai atau berbuat jahat secara

sengaja terhadap pasien.

4. 11700032 Etty Herlin Asada Ryutaro tidak boleh seenak sendiri

memutuskan operasi itu sendiri, seharusnya

tidak oleh karena dalam suatu operasi itu adalah

kerjasama tim yang saling membantu agar

operasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Ryutaro ingin menjadikan Noboru sebagai

asisten kedua meskipun Noboru masih sebagai

dokter Trainee yang belum berpengalaman dan

ia diberi kesempatan untuk memikirkan sendiri

keputusan apa yang ingin diambilnya. Sebagai

seorang dokter meskipun masih dokter Trainee,

Noboru tidak memiliki rasa percaya diri yang

tinggi dengan kemampuan yang ia miliki,

seharusnya sebagai dokter ia harus mengasah

kemampuannya sendiri dengan ikut membantu

operasi atau tindakan-tindakan lain yang

dilakukan oleh dokter-dokter senior agar ia bisa

menjadi lebih berpengalaman dari teman-

temannya dan kemampuannya dapat menjadi

lebih dalam.

5. 11700034 Farisa Indah P. sebagai dokter trainee yang sedang bertugas di

suatu rumah sakit tidaklah mudah. Disini

diceritakan seorang dokter trainee yang bingung

saat dia terpilih menjadi salah satu team operasi

BATISTA. Posisi dokter trainee tidak mudah

Page 11: ehk-baru

disamping pengalaman masih sedikit juga

operasi ini harusnya dilakukan oleh dokter yang

ahli.

6. 1170036 Jacob Martins Apa yang dilakukan oleh dr. Asada Ryutaro

mengenai Image Training sangat bagus untuk

tim medis dalam ilmu bedah karena seorang

dokter harus mengenal ataupun mengetahui

letak struktur anatomi manusia.

7. 11700040 Nurlaili Arbaatin H. tindakan yang dilakukan Ryotaru pada noboru

yang melibatkannya dalam operasi besar

BATISTA itu sedikit memaksa kan

kehendak,karena disini noboru kedudukannya

hanya sebagai dokter trainee yg masih sangat

terlalu awam dalam melakukan operasi bedah,

belum adanya pengalaman serta ilmu yg

diperoleh juga bisa dijadikan perhitungan dan

perbandingan dalam melibatkannya ke operasi

besar ini yang mengandung banyak resiko

kegagalannya

8. 11700042 Masriani keputusan Ryotaru untuk meminta noboru

sebagai asisten dua tidak memaksa noboru,

tetapi memberikan kesempatan kepada noboru

untuk ikut dalam melaksanakan operasi BATISTA

karena dilihat dari segi kedudukan noboru

hanya sebagai dokter trainee dan skill serta ilmu

yang dimiliki belum terlalu banyak tentang

BATISTA tetapi ini dapat menjadi pengalaman

dan tambahan ilmu bagi noboru, hal ini

termasuk dalam Respect For Autonomy.

Tetapi noboru juga memikirkan dampak yang

akan terjadi karena terlalu besar resiko yang

diambil karena ini seharusnya dilakukan oleh

Page 12: ehk-baru

ahlinya/spesialis yang bersangkutan dengan

BATISTA, karena resiko kematian tinggi. Hal ini

termasuk dalam Nonmaleficience . selain itu

pula operasi BATISTA ini seolah-olah

mempermainkan nyawa seseorang sebagai

bahan percobaan. Hal ini masuk dalam

Beneficence.

Kerja sama antara rekan sejawat di dalam komik

ini diskriminasi antara senior dan juniornya,

terlihat pada saat noboru dipaksa ikut minum-

minum oleh seniornya. Dan noboru harus ikut

padahal dia sudah lelah karena baru selesai jaga

ICU dan harus menyelesaikan tugas lainnya.

9. 11700196 Putri Kartika N. keputusan untuk meminta Noboru menjadi

asisten kedua dalam operasi besar BATISTA

terlalu memaksa karena dilihat dari segi

kedudukan Noboru yang masih sebagai dokter

trainee yang masih sangat awam dalam

melakukan operasi bedah, serta masih belum

ada atau sedikit pengalaman dan ilmu yang

diperoleh juga dapat di pertimbangkan dalam

melibatkannya ke dalam suatu operasi besar

yang mungkin akan mengandung resiko

kegagalan.

1.2. Konflik

Page 13: ehk-baru

1. Terjadinya konflik batin oleh Ijyuuin Noboru mengenai keterkaitannya dalam tim

Batista sebab ia khawatir akan kegagalan operasi tersebut.

2. Skill/kemampuan dari seorang dokter trainee yang diragukan untuk melakukan

sebuah operasi besar seperti Batista.

3. Resiko kematian besar pada operasi Batista.

BAB IV

Page 14: ehk-baru

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan cerita dan pendapat yang kami utarakan dapat kami simpulkan

bahwa.

1. Pada chapter 22 terdapat beberapa kasus yang mengindikasi adanya

critical thinking on the 4 basic ethical principles yaitu Respect for

Autonomy, Beneficence, dan Nonmaleficence.

2. Kekerasan hati atau watak seseorang dapat melunak apabila terdapat

nilai kebaikan yang diutarakan kepada dirinya seperti pembesaran

hatinya.

3. Sebagai seorang dokter, tidak selayaknya ada senior ataupun junior,

karena semua pelayan kesehatan merupakan teman sejawat.

4. Tindakan seorang dokter seharusnya mengutamakan kepentingan atau

keselamatan pasiennya dan bukan menjadikan pasien sebagai objek.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: ehk-baru

http://en.wikipedia.org/wiki/Team_Medical_Dragon

http://indozone.net/reviews/review/180/

Amelia, Suci Rizki. Skripsi : Analisis Konflik Sosial dalam Komik Team Medical Dragon Karya Taro

Nagizaka dan Nagai Akira. 2010. Universitas Sumatera Utara Medan.