EFEKTIVITAS RETRIBUSI TERMINAL DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjambi.ac.id/2313/1/YULI...
Transcript of EFEKTIVITAS RETRIBUSI TERMINAL DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjambi.ac.id/2313/1/YULI...
i
EFEKTIVITAS RETRIBUSI TERMINAL
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
(STUDI DI TERMINAL RAWASARI KOTA JAMBI)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam
Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
Oleh:
YULI YANTO
NIM: SIP. 141801
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1440 H / 2019 M
ii
iii
iv
v
MOTTO
ه ۞إن وا ٱلل د ت يهأمركم أهن تؤه ىه متم بهيهه ٱلهمه كه ا حه إذه أههلهها وه ٱلىاس إلهى
دل أهن تهحكمىا ب ه إن ٱلعه ا يهعظكم به ٱلل ه إن ۦ وعم ا بهصيرا ٱلل ميعه انه سه كه
٨٥
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat” (Qs. An-nissa : 58 )1
1QS: An-Nissa (4): 58
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Hirobbil alamin
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dengan ini saya persembahkan skripsi ini untuk,
Kedua orang tua kami, bapak saya KUAT terima kasih atas limpahan kasih sayangmu semasa
hidup, dan memberikan rasa rindu yang sangat berarti.
Kemudian kepada orang yang telah melahirkan dan membesarkan saya ibunda tercinta
WAGIYAH terimakasih atas limpahan Do’a dan kasih sayang yang tak terhingga dan selalu
memberikan yang terbaik
Serta kakak-kakakku, adik ku terimakasih atas dukungan moril dan materilnya, Kalian adalah
tempat saya untuk kembali disaat saya benar dan salah, disaat saya menang dan kalah, disaat
saya suka maupun duka.
Teman-teman sahabat seperjuangan yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu (Program
Studi Ilmu Pemerintahan angkatan 2014), serta orang yang selalu ada menjadi penyemangat,
menemani dari awal semester pertama sampai akhir dan seluruh teman-teman sahabat UIN
STS Jambi.
Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari dan diberikan kemudahan
dalam segala hal.
Aammiiinn...
vii
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Penerapa dan membahas tentang efektifitas
Retribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah di terminal Kota Jambi. 1) Untuk
mengetahui pengelolaan retribusi terminal guna meningkatkan pendapatan asli daerah
studi kasus di terminal rawasari kota Jambi. 2) Untuk mengetahui kendala yang di
hadapi pemerintah kota jambi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.Skripsi ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: 1) Kebijakan tentang Pengelolaan
Retribusi Terminal Rawasari harus sesuai dengan kebijakan yang telah di buat oleh
Pemerintah Kota Jambi yaitu Kebijakan tentang retribusi di Kota Jambi di atur dalam
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha pada bagian
ketiga tentang Retribusi terminal Pasal 15-Pasal 20, sedangkan dasar hukum dalam
pemungutan retribusi terminal di Kota Jambi di atur dalam Peraturan Walikota Jambi
Nomor 5 Tahun 2018 tentang tata cara pemungutan retribusi terminal pada dinas
perhubungan kota jambi. Pengelolaan retribusi terminal di laksanakan oleh dinas
perhubungan kota Jambi. 2) penerimaan pendapatan asli daerah kota jambi di terminal
rawasari sangat efektif dalam hasil pendapatan retribusi yang telah melebihi target yang
ditetapkan oleh pemerintah kota jambi.
Kata Kunci: efektivitas Retribusi Terminal, Peraturan Daerah
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat beriring salam kepada
junjugan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan
ilmu pengetahuan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Efektivitas Retribusi Terminal dalam
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah( Studi di Terminal Rawasari Kota Jambi)”. Dalam
rangka proses tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof.Dr.H. Suaidi Asyari ,MA., PH.DselakuRektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. A.A.Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
3. Bapak Dr. H.Hermanto, Lc, M.HI.,Ph.D, IbuDr.Rahmi Hidayati, S.Ag.,M.HI, dan
IbuDr.Yuliatin, S.Ag.,M.HI selaku pembantu Dekan I,II dan III di lingkungan
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.Ibu Mustiah, S.Ag, M.Sy dan Ibu Tri Endah
Karya Lestiyani, S.IP, M.IP Selaku ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Bapak Sayuti Una, S.Ag., MH danYudi Armansyah, M.Hum, SelakuPembimbing I
dan selaku Pembimbing II skripsiini.
5. Bapak dan Ibu Dosen,Asisten dosen, dan seluruh karyawan/I Fakultas Syariah UIN
STS Jambi.
6. Teman-teman, Sahabat seperjuangansaya yang tidak mungkin disebutkan satu
persatu.
ix
7. Semua pihak yang terlibat dalam skripsi ini baik langsung maupunti dak langsung
yang telah terlibat banyak membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Selain itu, penulis sadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh
karenanya di harapkan oleh semua pihak untuk dapat memberi kontribusi pemikiran demi
perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampunannya dan kepada manusia kita
memohon kemaafannya, semoga amal kebajikan kita di nilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, November 2019
Penulis,
Yuli Yanto
SIP.141801
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 5
D. Kerangka Teori ................................................................................ 7
E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 18
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 21
B. Jenis Dan Sumber Data ................................................................... 22
C. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 24
D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 25
E. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 26
xi
F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 26
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Dinas Perhubungan ........................................... 28
B. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Jambi ................................ 29
C. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan
Kota Jambi ....................................................................................... 31
D. Data Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Jambi ....................... 44
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kebijakan Tentang pengelolaan Retribusi Terminal Rawasari
Kota Jambi ...................................................................................... 45
B. Efektivitas Pengelolaan Retribsui Terminal Rawasari
dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi ............. 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 66
B. Saran ............................................................................................... 67
C. Kata Penutup ................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel1 :Informan ............................................................................................................
Tabel 2 : Sarana danPrasarana Terminal ........................................................................
Tabel 3 :Data Pegawai Dinas Perhubungan Kota Jambi ................................................
Tabel 4 :Laporan Bulanan Setoran retrebusi terminal Rawasari periode 2018 ..............
Tabel 5 :persentasi Klasifikasi nilai Efektivitas ..............................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi ......................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak di berlakunya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menyebabkan daerah-daerah yang Kabupaten yang ada di
Indonesia harus membiayai pembangunan daerahnya masing-masing tanpa
menunggu subsidi dari pemerintahan pusat. Karena adanya peralihan sistem dari
sentralisasi menjadi desentralisasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pembangunan daerah, terutama di tunjukan untuk meningkatkan taraf
kesejahteraan rakyat dengan memberikan kesempatan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat sebagai daerah otonomi daerah mempunyai wewenang
dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat dan
pertanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat dan pertanggung
jawaban kepada masyarakat.
Pembangunan merupakan proses perubahan berencana yang dilakukan
secarasadar menuju suatu kondisi yang lebih baik dan direalisasikan melalui
berbagai aktivitas dalam segala aspek kehidupan. Pembangunan Nasional yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakatIndonesia seluruhnya
2
untuk meningkatkan harkat, martabat serta mewujudkan masyarakat sejahtera
adil dan makmur, merata baik spiritual maupun material2.
Dengan demikian pemerintahan daerah dapat menjalankan pemerintahan
nya sendiri dan menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang di tetapkan undang-undang menjadi pemerintahan pusat.
selain itu juga pemerintah daerah dapat menetapkan peraturan daerah dan
peraturan lainnya guna mendukung pelaksanaan daerah.3
Pelaksanaan otonomi daerah di harapkan dapat mendorong peningkatan
partisipasi dan kreatifitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong
penerataan pembangunan di seluruh daerah dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang tersedia di masing-masing daerah.Tujuan pemberian otonomi
kepada daerah adalah untuk memungkinkan daerah yang bersangkutan mengurus
dan mengatur rumah tangganya sendiri.Penyelenggaraan otonomi daerah di
dasarkan pada otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta
memperhatikam potensi dan keanekaragaman daerah.
Peran otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab ini di harapkan
mampu untuk membiayai penyelengaraan pemerintah daerahnya. Pemerintah
daerah dituntut lebih aktif dalam mengelola dana yang di kuasai secara efektif
dan efesien adalah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata
kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah
2Ahmad yani. 2004. Hubungan Keuangan Antar Pemerintah Pusat Dan Daerah. PT Raja Grafindo
Persada.Jakarta hlm 23 3Pramono Hariadi.2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Salamba Empat.Jakarta hlm 03
3
kemampuan self-supporting dalam bidang keuangan. Dengan perkataan lain,
faktor keuangan merupakan faktor esensial dalam mengukur tingkat kemampuan
daerah dalam melaksanakan otonominya.4
Dalam hal pembangunan daerah yang meliputi segala aspek keuangan
tidak hanya bersumber dari pendapatan asli daerah melainkan juga dari
pendapatan pajak dan retribsui terminal, faktor keuangan anggaran daerah
menjadi tolak ukur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan tanggung
jawab pemerintahan kota Jambi khusus nya dengan demikian melihat akan
betapa pentingnya implementasi dari retribsui pendapatan yang dihasilkan oleh
sebab dan akibat pengelolaan yang di peroleh dari retribsui dalam hal ini adalah
di terminal rawasari Kota Jambi.
Undang-undang nomor 32 tahun 2004 memberikan kewenangan kepada
daerah secara luas, nyata, dan bertanggungjwawab untuk mengelola sumber
keuangannya sendiri termasuk retribusi. Dalam hal ini pengertian retribusi secara
umum adalah pembayaran- pembayaran pada Negara yang dilakukan pada
mereka yang menggunakan jasa-jasa Negara. Seperti yang dikatakan oleh
munawir yang dikutip oleh marihot . Retribusi Daerah tersebut adalah merupakan
pungutan disamping pajak yang dipungut oleh daerah tergantung pada
kemampuan dalam menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat.5 Seperti
4Rahardjo Adisasmita.2011.pengelolaan pendapatan dan anggaran daerah.Graha ilmu. Yogyakarta hlm
21 5Siahaan, marihot P., 2005, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta, PT. Raja Grafindo Utama. hal
4
4
yang dikatakan oleh Kristiadi bahwa sumber-sumber pembiayaan yang ideal
kiranya dapat dirintis adalah pendapatan asli daerah seyogyanya lebih dititik
beratkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi sumber retribusi .Hal ini mengingat
bahwa retribusi sangat berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat
,dengan demikian dapt memacu peningkatn pelayanan.
Salah satu retribusi daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah
Kabupaten dan Kota adalah Retribusi Terminal yang merupakan salah satu
sumber pendaptan asli daerah yang pada umumnya dapat digali oleh pemerintah
daerah. Dengan berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah daerah
mengharapkan sumber pendapatan dari retribusi daerah ini dapat terus meningkat
setiap tahunnya sehingga pembangunan daerah akan berjalan lancar apabila
tersediannya dana yang cukup.
Keberhasilan dari Retribusi Terminal sudah barang tentu banyak
bergantung dari beberapa hal atau faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sedangkan ukuran keberhasilan pada realisasi pendapatan Retribusi Terminal
tersebut dapat dilihat dari realisasi pencapaian target dan tingkat kenaikan
pendapatan dari penerimaan Retribusi Terminal, dengan banyaknya faktor yang
mempengaruhi penerimaan Retribusi Terminal, maka tercapainya target
penerimaan Retribusi akan ditentukan oleh sejauhmana usaha yang dilakukan
pemerintah daerah itu dengan cara intensif dan baik, maka apa yang diharapkan
dapat terwujud . Sebaliknya apabila tidak dilakukan secara intensif atau kurang
mendapatkan perhatian dalam mengelola faktor-faktor yang mempengaruhinya
5
tersebut, maka penerimaan Retribusi terminal tidak akan tercapainyasebagaimana
yang diharapkan.
Selanjutnya Suparmako, retribusi adalah suatu pembayarandari rakyat
kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubunganantara balas jasa
yang langsung diterima dengan adanya balas jasa tersebut.6Adapun defenisi dari
hasil retribusi daerah itu sendiri, menurut Kesit Bambang Prakoso adalah sebagai
berikut :Hasil retribusi daerah adalah penerimaan yang berasal dari
pungutandaerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus di sediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan7.
Dalam hubungan tersebut maka kesadaran masyarakat untuk membayar
retribusi menjadi sangat penting mengingat retribusi menjadi sumber penerimaan
langsung bagi daerah. Oleh karena itu permasalahan pemungutan retribusi
didaerah menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Karena kenyataan
menunjukanbahwa masalah retribusi daerah masih menghadapi berbagai
masalah. Termasuk dalam pemungutan retribusi terminal sehingga
mempengaruhi pencapaian efektivitas Pemungutan.
Akan tetapi masalah-masalah yang timbul dan yang menyebabkan tidak
efektif nya sebuah pengeloaan dalam lembaga atau badan biasanya munculnya
dari exsternal dan internal dalam hal ini sistem kinerja dalam pengeloalaan
6Suparmoko,MA,Ph.D. 2002. Ekonomi Publik, Untuk Keuangan danPembangunan Daerah. Andi.
Yogyakarta hal 94 7Prakoso, kesit Bambang, 2003. Pajak dan Retribusi Daerah, Yogyakarta : UII Press. Hal 88
6
retribsui itu sendiri atau bisa juga dari penertipan yang kurang efektif pada sopir
angkutan umum.
Berdasarkan Perda Nomor 06 tahun 2005 tentang Terminal bahwa
pembahasan tentang retrubsui menjelaskan pada bagian ke empat pasal 21 ayat
1”setiap orang atau badan yang memperoleh pelayanan pemanfaatan fasilatas
dalam terminal wajib membayar retribusi”.8
Dalam penelitian dilapangan ini penulis melakukan wawancara dengan
bapak Arfan, ia menjelaskan :
“Bahwa pengelolaan retribusinya mengalami pasang surut dalam mencapai
Pendapatan Asli Daerah yang menurun lebih dari 50% di karenakan sarana
dan prasarana kurang memadahi seperti angkutan kota yang kurang
memenuhi standar yang layak untuk melakukan pengoperasian kendaraan
angkot tersebut , fasilatas yang ada di dalam terminal khusus nya di rawasari
kurang memadai dan terawat untuk para penumpang angkutan kota Jambi,
selain dari pada itu angkutan kota juga kalah saing dengan pengemudi
online jadi masyarakat kurang tertarik dengan angkutan kota tersebut”9.
Jadi, menurut peneliti bahwa kekurangan sarana dan prasarana di
terminal Rawasari Kota Jambi seperti jalan, wc dan fasilitas umum lainnya yang
berada terminal Rawasari, dan terdapat juga persaingan pengemudi online
sehingga kurangnya peminat masyarakat yang membuat faktor-faktor
menurunnya pendapatan asli daerah, selain itu juga jika dilihat dari fasilitas-
fasilitas umum yang ada di sekitar terminal Rawasari memang belum sesuai
dengan kebijakan pemerintah yang di tetapkan dalan PERDA Nomor 06 tahun
8Perda kota Jambi No 06 tahun 2005 pasal 21 ayat 1 tentang Terminal.
9Wawancara Kepala UPTD angkutan penumpang di kantor Dinas Perhubungan terminal rawasari kota
Jambi
7
2005 pasal 15 dan pasal 16 yang menyebutkan bahwa objek retribusi adalah
pelayanan dan pemanfaatan fasilitas di dalam terminal sehinga kurangnya
dukungan untuk meremajakan Terminal rawasari kota jambi. Untuk itu perlu
dilakukan kajian lebih mendalam tentang fenomena ini sehingga menjadi suatu
keingin tahuan penulis untuk melakukan sebuah penelitian skripsi dengan judul
:Efektivitas Retribusi Terminal untuk Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah(Studi di Terminal Rawasari Kota Jambi).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok
permasalah yang dikaji lebih lanjut adalah:
1. Bagaimana kebijakan tentang pengelolaan retribusi terminal Rawasari di
kota jambi ?
2. Bagaimana efektivitas pengelolaan retribsui terminal Rawasari dalam
meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Jambi ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Penelitian ini pada hakekatnya adalah memberikan informasi atau
gambaran yang jelas terhadap pengelolaan, kendala dan upaya retribusi terminal
didalam meningkatkan pendapatan asli daerah studi kasus di terminal rawa sari
Kota Jambi selama tahun 2018 melalui analisa dan telaah data dan informasi
yang diperoleh dilapangan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
8
a) Untuk mengetahui pengelolaan retribusi terminal guna
meningkatkanpendapatan asli daerah studi kasus di terminal rawasari kota
Jambi.
b) Untuk mengetahui efektivitas pungutan retrebusi terminal rawasari kota
jambi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.
2. Manfaat penelitian
Adapun yang menjadi manfaat ini adalah :
a) Sebagai sumbangsih penulis terhadap pecinta ilmu pengetahuan
umumnya, dan bagi ilmu pemerintahan khususnya.
b) Untuk menambah cakrawala berfikir bagi penulis dan untuk menambah
keilmuan yang dipersembahkan kepada almamater khususnya fakultas
Syariah dan UIN STS Jambi pada umumnya.
c) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)
pada jurusan Ilmu Pemerintahan fakultas Syariah UIN STS Jambi.
d) Sebagai suatu jalan alternatif referensi dan panduan mahasiswa-
mahasiswi umumnya, dan mahasiswa-mahasiswi fakultas Syariah jurusan
Ilmu Pemerintahan khususnya.
e) Sebagai suatu saran kepada pemerintah mengenai cara yang efektif dan
solusi dalam mengatasi pengelolaan retribusi terminal Rawasari dalam
meningkatkan PAD Kota Jambi.
9
D. Kerangka Teori
Kerangka Teori merupakan informasi ilmiah yang di peroleh dengan
meningkatkan abstraksi pengertian-pengertian maupun hubungan-hubungan
pada proposisi.10
Berikut adalah kerangka konseptual yang di maksudkan di
dakam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Unsur-unsur Manajemen
Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam
ilmu dan pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun
organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau
pengawasan. Bisa juga diartikan bahwa manajemen merupakan suatu
ilmupengetahuan yang sistematis agar dapat memahami mengapa
danbagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat menghasilkan
sesuatuyang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu
danmasyarakat luas.11
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk
melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang
mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha
bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut. Sehingga, ada
orang yang merumuskan dan melaksanakan tindakan manajemen yang disebut
dengan manajer.
10
Ishaq, Metodologi Penelitian Hukum,(Bandung:Alfabeta 2017), hal 62 11
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen/. Diakses pada
tanggal 10-Juli-2019
10
Pada dasarnya, fungsi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Perencanaan (planning)
Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan
itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih
cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-
bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung
jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.12
12
Ibid di akses pada tanggal 10-Juli-2019
11
3) Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha.
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem
manajerial yang baik.Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika
salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas
dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut.13
a. Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
13
Suradinata, Ermaya, Manajemen SDM Orientasi Masa Depan.(Bandung: Ramadhan. 1996). Hlm 74
12
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c. Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi.Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia
tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
d. Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efisiensi kerja.
e. Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode
dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
13
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusia itu sendiri.14
f. Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang
menentukan dalam perusahaan.Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas
dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen
karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan
perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga menjadi penunjang dalam
melaksanakan proses manajemen. Kini, Anda dapat membuat laporan
keuangan dengan mudah menggunakan software akuntansi seperti
Jurnal.Dengan menggunakan laporan keuangan dari Jurnal, Anda dapat lebih
mudah melakukan kegiatan manajemen prusahaan hingga memudahkan dalam
menentukan keputusan manajemen.15
14
Ibid, hlm 76 15
Ibid, hlm 77
14
2. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dicapainya
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.Efektifitas selalu
terkait dengan hubungan antar hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas
merupakan suatu keterkaitan hubungan antara hasil (outcome) yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai dengan kata lain
efektivitas merupakan hubungan antara output dengan ujian,semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan,maka akan semakin efektif
organisasi, program atau kegiatan didalam pelayanan public yang di berikan
kepada masyarakat.16
Menurut Agung Kurniawan dalam bukunya Transformasi pelayanan
public “Efektivitas adalah kemampuan melaksankan tugas, fungsi (operasi
kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang
tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksananya”.17
Dari
beberapa pengertian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dapat aktif
apabila suatu pekerjaan suseuai dengan di kehendaki.Artinya, pencapaian
tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal tersebut.Akhir
dari efektivitas adalah pencapaian tujuan.Dengan demikian efektifitas dapat
kita katakana sebagai ketetapan harapan, implementasi dan hasil yang di
capai.
16
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN,2005),hlm.92. 17
WWW.google.com Tanggal 28 Maret 2009, diakses Tanggal 15 Desember 2014.
15
3. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh
daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.18
Kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pendapatan
yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.19
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yaitu
Pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil pengelolaan ke kayaan yang dipisahkan,
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undang.Selain itu juga
pendapatan asli daerah yaitu penerimaan yang di peroleh dari sektor pajak
daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengeloaan
kekayaan daerah, yang di pisahkan,dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah. Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan salah sautu komponen sumber
pendapatan daerah sebagaiman yang telah di atur dalam pasal 6 undang-
undang no 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan, berdasarkan pasal 6
UU Nomor 33 Tahun 2004 disimpulkan bahwa suatu yang di peroleh
pemerintah daerah yang dapat di ukur dengan uang karena kewenangan
18
Siahaan Marihot P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta. PT Raja Grafindo.2005 Hal 19
19
Ibid.Hal.15
16
(otoritas) yang di berikan masyarakat dapat memberikan hasil pajak daerah
dan retribusi daerah.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan tulang punggung
pembiayaan daerah. Karena itu, kemampuan suatu daerah menggali PAD akan
mempengaruhi perkembangan dan pembangunan daerah tersebut. Di samping
itu semakin besar kontribusi PAD terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), maka akan semakin kecil pula ketergantungan terhadap
bantuan pemerintah pusat. Sumber keuangan yang berasal dari PAD lebih
penting dibanding dengan sumber yang berasal dari luar PAD.Hal ini karena
PAD dapat dipergunakan sesuai dengan kehendak dan inisiatif pemerintah
daerah demi kelancaran penyelenggaraan urusan daerahnya.Sementara sumber
keuangan yang berasal dari bantuan pemerintah pusat, umumnya sudah
ditentukan untuk pembiayaan tertentu yang sifatnya mengikat.Pemerintah
daerah berusaha bagaimana menggali PAD semaksimal mungkin agar bisa
memperoleh pendapatan yang sebesarbesarnya demi perkembangan dan
pembangunan pada suatu daerah.
Menurut Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Pasal 1, “Pendapatan
Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di
dalam daerahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerahsesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PendapatanAsli Daerah
merupakan sumber penerimaan daerah yang asli digali didaerah yang
17
digunakan untuk modal dasar pemerintah daerah dalam membiayai
pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk memperkecil ketergantungan
dana dari pemerintah pusat.
Berdasarkan ketentuan dan defenisi tersebut di atas, maka PAD
dapatdisimpulkan sebagai berikut:
a. PAD merupakan sumber pendapatan daerah dengan mengelolah
danmemanfaatkan potensi daerah.
b. Di dalam mengelolah dan memanfaatkan potensi daerah, PAD dapat
berupa pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Menurut Undang-undang 32 Tahun 2004 pada pasal 157, sumber PAD
terdiriatas:
a. Hasil pajak daerah
b. Hasil retribusi daerah
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.20
Selain PAD yang berperan sebagai tulang punggung perkembangan
dan pembangunan suatu daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil
juga tidak kalah pentingnya.Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi
Hasil (DBH) merupakan komponen belanja pada APBN namun pada APBD
20
Pramono Hariadi. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta. Salamba Empat. 2010, 35
18
diakui sebagai salah satu kompenen pendapatan yang berperan untuk
memaksimalkan perkembangan dan pembangunan suatu daerah. Hal ini
kembali ditekankan dengan di keluarkannya Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dinyatakan pada Pasal 1 ayat 21 bahwa DAU adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Kemudian pada Pasal 1 ayat
20 menerangkan Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi.
4. Retrebusi daerah
Saat ini di Indonesia, khususnya di daerah, penarikan sumber daya
ekonomi melalui retribusi daerah dilakukan dengan aturan hukum yang jelas,
yaitu dengan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah sehingga dapat
diterapkan sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Retribusi Daerah,
yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi
atau badan. Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada Negara
19
karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh Negara bagi penduduknya
secara perorangan. Jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung, yaitu
hanya yang membayar retribusi yang menikmati balas jasa dari Negara. Salah
satu contoh retribusi adalah retribusi terminal yang dikelolah oleh
pemerintah. Setiap oran yang ingin masuk menggunakan fasilitas di dalam
terminal pemerintah harus membayar retribusi yang ditetapkan oleh
pemerintah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas terminal
pemerintah tersebut. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di
Indonesia saat ini penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah
daerah. Jadi, retribusi yang dipungut di Indonesia dewasa ini adalah retribusi
daerah. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebgai pembaywaran atas
jasa atau pemberian izintertentu yang khusus diseddiakan dan atau diberikan
oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Jasa
adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya, dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan. Sama halnya dengan penjelasan di atas, bila
seseorang ingin menikmati jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah, ia
harus membayar retribusi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini
dipungut di Indonesia adalah sebagai berikut.21
21
Siahaan, marihot P., 2005, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta, PT.
Raja Grafindo Utama.
20
a. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-
undang dan peraturan daerah yang berkenaan.
b. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah.
c. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas
jasa) secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran
yang dilakukannya.
d. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah yang dinikmati oleh orang atau badan.
e. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secra
ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi, tidak akan
memperoleh jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.22
.
5. Terminal Angkutan Kota
Terminal merupakan titik simpul dari berbagai sarana (moda)
angkutan yang berfungsi sebagai titik perpindahan penumpang dari satu
sarana angkutan ke sarana angkutan lainnya dan sebagai tempat pengaturan,
pergerakan kendaraan maupun penumpang dan merupakan titik awal maupun
titik akhir perjalanan orang untuk melakukan perjalanan.Di samping itu,
terminal merupakan prasarana angkutan jalan dan sebagai sumber
pembangkit.
22
Ibid,54
21
Menurut Setiono E. Terminal diartikan sebagaiberikut :23
a) Titik simpul dari jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai
pelayanan umum.
b) Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu
lintas.
c) Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk
melancarkan arus angkutan dan barang.
d) Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efesiensi
kehidupan kota.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dijelaskan bahwa terminal sebagai
tempat yang mana sekelompok bus atau angkutan kota mengakhiri dan
mengawali lalu lintas operasionalnya pada daerah terminalnya, dimana akan
terjadi interaksi antara penumpang dan lintas rute.24
Retribusi Terminal adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan
parkiruntuk kendaraan penumpang umum, tempat kegiatan usaha, fasilitas
lainnya dilingkungan terminal yang dimiliki dan atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
Retribusi terminal merupakan salah satu jenis Retribusi Daerah,
artinya dalam pengenaan Retribusi Terminal harus ada jasa pelayanan dari
23
Syaripudin,2010, Pegelolaan Retrebusi Terminal. Jakarta : Mitra Wacana , Hlm 32
24http://www.pengertianilmu.com/2015/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none30.html Diakses
Pada 11 April 2018 Pukul 13:25
22
pemerintah daerah. Retribusi terminal adalah pungutan pembayaran yang
dikenakan terhadap setiap kendaraan umum yang memasuki Terminal dan
menikmati jasa pelayanan dalam Terminal berupa tempat parkir, tempat
kegiatan usaha dan fasilitas lainnya dilingkungan terminal berupa jalur
kedatangan, jalur pemberangkatan, tempat tunggu kendaraan, tempat istirahat
kendaraan, tempat tunggu penumpang serta tersedianya fasilitas utama lainnya
dan fasilitas penunjang yang dibangun dan dikelolah oleh Pemerintah Daerah.
Retribusi Terminal, adalah salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten/kota dibidang Retribusi, jenis Retribusi Jasa Usaha.
Retribusi terminal sebagai salah satu bidang retribusi jenis Retribusi
Jasa Usaha ada karena adanya Sistem Pemerintahan Daerah yang beraasaskan
Desentralisasi yang mewujudkan daerah Otonom dengan Hak Otonomi
Daerah. Retribusi Terminal harus diatur dengan Peraturan Daerah dan tidak
boleh berlaku surut. Syaripuddin mengemukakan bahwa retribusi terminal
adalah jasa usaha yang dipungut oleh Pemerintah daerah kepada orang
pribadi/badan yang memakai jasa layanan terminal yang menyelenggarakan
angkutan orang/barang dengan kendaraan umum. Menurut Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 130 objek retribusi terminal adalah pelayanan
terminal yang disediakan pemerintah daerah kepada setiap pengguna jasa
layanan terminal, berupa:
1. Pelayanan Parkir Kendaraan Umum.
2. Tempat Kegiatan Usaha.
23
3. Fasilitas lainnya di Lingkungan yang dimiliki dan dikelolah oleh
Pemerintah Daerah.
4. Subjek retribusi terminal adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan terminal dari Pemerintah Daerah
dalam hal ini adalah seluruh sopir yang memakai jasa usaha terminal
meliputi sopir angkut kota dan sopir bis. Retribusi terminal merupakan
jenis retribusi jasa usaha. Retribusi terminal dapat dikenakan oleh
pengguna jasa layanan terminal yang ada di Kabupaten/Desa. Adapun
tingkat tariff yang dikenakan retribusi yaitu semua jenis angkutan
dikenakan tariff Rp. 2000/mobil.25
Dalam hal Retribusi Terminal ini terdapat yang namanya pelayanan
terminal yang merupakan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan
penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya
dilingkungan terminal yang dimiliki dan / atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah. Untuk mengkaji lebih dalam tentang Retribusi Terminal perlu
dipahami lebih jauh apa yang dimaksud dengna Terminal, khususnya
Terminal penumpang, Tipe Terminal Penumpang, Fasilitas Terminal
Penumpang dan pengertian-pengertian istilah yang berkaitan dengan
Terminal. Dalam pasal 1 Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995
25
Syaripudin,2010, Pegelolaan Retrebusi Terminal. Jakarta : Mitra Wacana, 34
24
tentang Terminal Transportasi Jalan, dijelaskan tentang istilah-istilah yang
berhubungan dengan terminal sebagai berikut:26
1. Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar
moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum.
2. Jalur Pemberangkatan Kendaraan Umum adalah pelataran di dalam
terminal penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk
menaikkan penumpang.
3. Jalur Kedatangan Kendaraan Umum adalah pelataran di dalam terminal
penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk menurunkan
penumpang.
4. Tempat Tunggu Kendaraan Umum, adalah pelataran di dalam
terminalpenumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk
menunggu dansiap menuju jalur pemberangkatan.
5. Tempat Istirahat Kendaraan, adalah pelataran didalam terminal
yangdisediakan bagi kendaraan umum untuk beristirahat sementara
danmembersihkan kendaraan sebelum melakukan perjalanan.
26
Syaripudin,2010, Pegelolaan Retrebusi Terminal. Jakarta : Mitra Wacana, 36
25
6. Tempat Tunggu Penumpang, adalah bangunan berupa ruang
tunggudidalam terminal penumpang yang disediakan bagi penumpang
yang akanmelakukan perjalanan.
7. Kendaraan Umum, adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakanuntuk digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
Tipe Terminal Penumpang terdiri dari :
a. Terminal Penumpang Tipe A : “berfungsi melayani kendaraan umum
untuk angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas
Negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota, dan angkutan
pedesaan”.
b. Terminal Penumpang Tipe B : “berfungsi melayani kendaraan umum
untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan atau
angkutan pedesaan”.
c. Terminal Penumpang Tipe C : “berfungsi melayani kendaraan umum
untuk angkutan pedesaan”.
Fasilitas Terminal Penumpang terdiri dari Fasilitas Utama dan Fasilitas
Penunjang.
1. Fasilitas Utama terdiri dari :
a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum
b. Jalur kedatangan kendaraan umum
26
c. Tempat parker kendaraan umum selama menunggu keberangkatan,
termasuk didalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan
umum
d. Bangunan kantor terminal
e. Tempat tunggu penumpang dan/ atau pengantar
f. Menara pengawas
g. Loket penjualan karcis
h. Rambu-rambu dan papan informasi yang sekurang-kurangnya memuat
petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan.
i. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/ atau taksi.
2. Adapun Fasilitas Penunjang berupa :
a. Kamar kecil/toilet
b. Mushola
c. Kios atau kantin
d. Ruang pengobatan
e. Ruang informasi dan pengaduan
f. Telepon umum
g. Tempat penitipan barang
h. Taman
Setelah memahami persyaratan terminal atau fasilitas terminal tersebut diatas
pengenaan Retribusi Terminal obyeknya adalah kendaraan penumpang umum,
sedangkan subyeknya adalah orang pribadi atau badan hukum.
27
KarenaRetribusi Terminal merupakan salah satu Sumber Pendapatan Asli
daerah makaperanannya bersama-sama Sumber Pendapatan Asli Daerah
lainnya merupakandana yang dipergunakan oleh pemerintah daerah untuk
menjalankan rodapemerintahan dan melaksanakan pembangunan daerah.
Hal - hal yang berhubungan dengan Pelaksanaan Retribusi Terminal adalah:
a. Adanya Peraturan Daerah tentang Retribusi Terminal.
b. Adanya terminal yang disediakan oleh dan/ atau dikelola oleh pemerintah
daerah yang memenuhi persyaratan dan memenuhi fasilitas utama
danfasilitas penunjang.
c. Kupon Retribusi Terminal yang terjamin keabsahannya.
d. Petugas pemungut retribusi yang disiplin dan jujur.
e. Penyetoran ke kas daerah teratur.
f. Sanksi yang tegas terhadap aparat yang melanggar peraturan daerah.27
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yuliana Subekti28
Dengan
judul “Pengelolaan Retribusi Terminal Untuk Meningkatkan Realisasi
Penerimaan Retribusi Terminal di Kabupaten Lampung Timur(Studi Pada Dinas
Perhubkominfo Kabupaten Lampung Timur).Sumber-sumber keuangan daerah
merupakan sumber yang sangat penting yang dapat digunakan untuk
27
Siahaan, marihot P., 2005, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta, PT.
Raja Grafindo Utama. 28
Mahasiswa universitas lampung, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik tahun 2013
28
meningkatkan pembangunan daerah.Pengelolaan terhadap sumber keuangan
yang ada sangat diperlukan agar hasil yang didapat mampu menambah kas
daerah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan retribusi
terminal Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika untuk meningkatkan
realisasi penerimaan retribusi terminal di kabupaten Lampung Timur.Jenis data
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Sedangkan pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.hasil penelitian
ini diketahui bahwa pengelolaan retribusi terminal untuk meningkatkan realisasi
penerimaan retribusi terminal untuk meningkatkan realisasi penerimaan retribusi
terminal di Kabupaten Lampung Timur belum maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Irma Yuningsih dengan
judul “Potensi Retribusi Pasar di Pasar Petir Kabupaten Serang” .mengenai
potensi retribusi pasar di pasar petir Kabupaten Serang secara umum dapat di
katakan belum tergali secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat
berbagai permasalahan yang ada dalam proses pemungutan Retribusi Pasar di
Pasar Petir tersebut. Dari hasil penelitian mengenai Potensi Retribsui Pasar di
Pasar Petir Kabupaten Serang yaitu :
Pertama, Pendapatan retribusi pasar di Pasar Petir masih sangat sedikit
dikarenakan mayoritas pedagang hanya membayar retribusi pasar ketika kios
atau losnya buka dan jika penjualannya banyak juga karena masih banyak kios
dan los non aktif, sehingga kurang setoran retribusi masih mengandalkan dari
pendapatan retribusi pedagang kaki lima (PKL), dan asongan serta iuran
29
kebersihan, keamanan/ketertiban dan toilet. Kedua,Pedagang tidak memenuhi
peraturan yang ada di pasar petir, dari mulai peraturan zonasi (penempatan
pedagang sesuai jenisnya), kios dan los non aktif, auning (unit-unit yang berupa
deretan los-los tanpa sekat yang di tunjukan untuk tempat berdagang para
pedagang kaki lima) yang belum dioperasikan, terutama mengenai retribusi pasar
di karenakan kurangnya sosialisasi dank arena belum ada sanksi tegas. Ketiga,
Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang asongan di kenakan retribusinamun
belum termasuk ke dalam subjek retribusi pasar di Pasar Petir.
Sedangkan peneliti membahas tentang Retribusi Terminal Terhadap
peningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Terminal Rawasari Kota Jambi yang
lebih memfokuskan peningkatan retribusi terminal agar dalam peningkatan
pendapatan asli daerah bisa maksimal.Jadi antara peneliti terdahulu dan peneliti
ini terdapat perbedaan dan persamaan diantaranya.Persamaan penelitiannya
adalah dengan sama-sama meneliti pada retribusinya, dan perbedaannya adalah
peneliti Yuliana Subekti meneliti Pengelolaan Retribusi Terminal Dinas
Perhubungan, Komunikasi, Informatika untuk Meningkatkan Realisasi
Penerimaan Retribusi Terminal di Kabupaten Lampung Timur.Dan penelitian
Irma Yuningsih meneliti Potensi Retribusi Pasar di Pasar Petir studi di
Kabupaten Serang, sedangkan peneliti membahas Efektifitas Retribusi Terminal
terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Studi di Terminal Rawasari Kota
Jambi.
30
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Yuridis empiris dengan menggunakan metode deskriftif kualitatif. Analisis
deskriftif kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang beberapa
kondisi dan menjelaskan serta menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan
dilingkungan penelitian. Penelitian kualitatif adalah Penelitian dibidang ilmu-
ilmu sosial dan kemanusiaan dengan aktivitas yang berdasarkan disiplin ilmiah
untuk mengumpulkan, mengklaskan, menganalisis dan mentafsir fakta-fakta serta
hubungan-hubungan antara fakta-fakta alam, masyarakat, kelakuan dan rohani
manusia guna menemukan prinsip-prinsip pengetahuan dan metode-metode baru
dalam usaha menanggapi hal-hal tersebut.29
Dengan teknik analisis deskriptif
disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif
bukan dengan cara kuantitatif yang menggunakan alat ukur tertentu. Melalui
metode deskritif kualitatif ini diharapkan terangkat gambaran mengenai
pengelolaan retribusi terminal Rawa Sari di Kota Jambi untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD) dan aparat pemerintahan dalam situasi dan kondisi
yang ada dilapangan.Dalam bidang keilmuan, perspektif akan mempengaruhi
29
Imron Arifin, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang:Kalimasahada
Press,1996, hlm. 22.
31
definisi, model atau teori kita yang melakukan penelitian. Perspektif menentukan
apa yang dianggap fenomena yang relevan bagi penelitian dan metode yang
sesuai untuk menemukan hubungan diantara fenomena yang kelak disebut
teori.30
B. Waktu Penelitian
Waktu pengambilan data untuk penelitian ini di lakukan pada bulan juli
samapi dengan agustus 2018 dan di lakukan di kantor terminal rawasari Dinas
perhubungan Kota Jambi yang beralamat di kelurahan sungai asam , kecamatan
Pasar, Kota jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Secara umum jenis dapat di kelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 31
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data utama dan kebutuhan
mendasar dari penelitian ini.Sumber data diperoleh dari informasi saat
terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.Informan ialah orang
yang bisa memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
30
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, hlm. 17. 31
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi:edisi revisi,hlm.34
32
penelitian. Dan beberapa dari informan akan dipilih berdasarkan
kebutuhan penelitian, serta berkaitan dengan tema penelitian.32
Data primer dalam penelitian ini meliputi data-data mengenai
tentang Pengelolaan Retribusi Terminal Rawa Sari dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam penelitian ini data primer yang
diperoleh langsung dari sumbernya data yang diperoleh melalui
wawancara dan dokumentasi data yang diperoleh dari Dinas
perhubungan Kota Jambi dan para supir angkot yang terkait.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peniliti misalnya: dari table-tabel, biro statistik,
majalah, koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.33
Data
sekunder yang penulis maksud disini adalah data yang diperoleh dari
data yang sudah terdokumentasi yang berkaitan dengan tujuan
penelitian.Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah perundang-
undangan, literatur pustaka, dan lain-lain selain dari data primer.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sebagai bahan baku informasi atau subjek tempat
asal data diperoleh, dapat berupa bahan pustaka atau orang yaitu informan
atau responden. Penentuan sumber data yang berdasarkan atas jenis data
32
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:CV.Alfabeta,2008), hlm.102 33
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2011), hlm. 42
33
yang telah ditentukan seperti sumber data yang berdasarkan dari sumber
dokumen, sumber kepustakaan, dan sumber lapangan.34
Sumber data pada
penelitian ini berasal dari para pejabat dan orang yang berwenang di
Terminal Rawasari Kota Jambi yaitu:
Tabel 1 : Informan
NO Nama Jabatan/kedudukan ket
1 M.Shaleh Ridho,S.
SPT
Kepala Dishub
2 Arpan,SH Kepala UPTD terminal
3 Cek mat Kasubbag TU UPTD
Terminal
4 Hasan Petugas terminal
5 Pendi Supir angkot
6 Alan Masyarakat berkunjung
D. Instrument Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Para ilmuan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang di
peroleh melalui observasi.Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti sudah
mengamati fenomena yang relevan dengan pokok bahasan peneliti yakni
34
Ibid, hlm. 12
34
melakukan pengamatan dalam Pengelolaan Retribusi Terminal Rawa Sari dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).35
b. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Peneliti langsung terjun ke lapangan, degan cara
menanyakan terhadap informan mengenai pengelolaan, Kendala dan Upaya
Pengelolaan Retribusi Terminal Rawa Sari dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mendapatkan data-data
yang berupa dokumen baik yang berupa gambar, tulisan dan bentuk-bentuk
dokumen lainnya.Metode ini untuk mencari atau memperoleh data tentang
keadaan, kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang di gunakan adalah analisis data kualitatif
yaitu data yang di peroleh dari responden, di seleksi keabsahan dan ke jujurannya,
kemudian di generalisasikan untuk menggambarkan keadaan populasi secara
induktif, sedangkan data sekunder di gunakan sebagai landasan berpikir untuk
merumuskan sekaligus membahas hasil penelitian lapangan. Dengan cara ini di
peroleh kesimpulan tentang pengelolaan, Kendala dan Upaya Pengelolaan
35
Sugiono, Memahami Penelitian Bisnis, cetakan ke-15, (Bandung: Alfabeta. 2012) hlm.193
35
Retribusi Terminal Rawa Sari dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Selanjutnya hasil dari penelitian di deskripsikan untuk menjawab
permasalahan yang di angkat, dan di susun menjadi karya ilmiah dalam bentuk
tesis.36
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di Terminal Rawasari Kota Jambi.
Penelitian mengambil lokasi ini karena Terminal ini salah satu sumber
pendapatan asli daerah kota jambi, sedangkan waktu penelitian ini berkisar pada
bulan November 2018 hingga bulan januari 2019.
G. Sistematika Penulisan
Agar penulis skripsi ini tidak keluar dari pembahasan, maka penulis
membuat sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan
skripsi ini dan menjadi ringkasan dari pembahasan-pembahasan yang ada di
dalam setiap babnya seperti berikut :
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari : Latar belakang, Rumusan
masalah, Batasan masalah, Tujuan dan kegunaan penelitian, Kerangka teori,
Tinjauan pustaka, dan Metode penelitian.
36
basrowi dan sukidi, metode penelitian kualitatif,persepektif mikro,(Surabaya:insane
cendikia.2002)hlm 45
36
Bab II : merupakan bab yang membahas mengenai metode penelitian
yang di dalamnya membahas tentang : pendekatan penelitian, jenis dan sumber
data, instrument pengumpulan data, dan serta sistematika penulisan.
Bab III : Merupakan bab yang membuat gambaran umum lokasi
Bab IV: Pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang ada di
dalam penelitian ini, tentang Pengelolaan Retribusi Terminal Rawasari dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Bab V : Penutup yang terdiri dari : Kesimpulan dan saran
37
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Dinas Perhubungan
Kota jambi adalah ibu kota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu
dari 10 daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara historis,
Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur Sumatera
No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian
diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah
Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah. Dengan
dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1948, maka sejak itu pula Kota
Jambi resmi menjadi Ibu Kota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi sebagai
Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dati tiga Provinsi yakni Provinsi
Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Jambi sekarang. Salah satu
tuntutan era reformasi yang berkembang saat ini, memberikan kekuasaan bagi
Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan Otonomi Daerah. Perubahan pradigma
pemerintah yang semula sentralistik menjadi desentralistik membutuhkan
komitmen birokrat dalam mengelola institusi publik.37
Dalam pelaksanaannya pejabat publik harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan prinsip Good Governance antara lain
mengedepankan prinsip keadilan, akuntabilitas, transparansi dan responbilitas
37Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi, Arsip, 24 Juli 2018
38
dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional. Selanjutnya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksanaan Teknis
(UPT) Kementrian dan Lembaga Pemerintah Non Kementrian, dan pembentukan
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah, pada awal tahun 2017 penggabungan dari Kantor
Pengelola Parkir ke Kantor Dinas Perhubunngan Kota Jambi, dan menjadi
Bidang Pengelola Parkir Dinas Perhubungan Kota Jambi adapun juga dalam
pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis terdiri dari UPT Terminal Barang, UPT
Terminal Penumpang serta UPT Pengujian Kendaraan Bermotor.38
Berdesarakan
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pelayanan publik merupakan kegiatan
untuk pemenuhan kebutuhan setiap masyarakat sebagai penerimaan pelayanan
yang dilakukan oleh penyelenggara Negara sesuai dengan Undang-Undang agar
mendapatkan sebuah pelayanan publik yang baik.
B. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Jambi
Visi Dinas Perhubungan Kota Jambi “Menjadikan Sistem Trasnportasi
Yang Handal dan Terjangkau Oleh Masyarakat”. Maksud dari Visi tersebut
adalah sebagai penjabaran dan pendorong terwujudnya peran trasnportasi yang
meliputi lalu lintas dan angkutan jalan, pelayaran, penerbangan dan modal
lainnya, harus handal artinya melayani masyarakat dan sektor-sektor
pembangunan disegala bidang secara selamat, cepat, lancar, bersih, aman dan
38Peraturan Daerah, Nomor 14 Tahun 2016. Tentang pembentukan dan susunan perangkat derah
39
nyaman dengan biaya transportasi yang dapat terjangkau oleh masyarakat,
terjangkau mengingat banyak sekali kebutuhan lain yang juga perlu dipenuhi
dalam waktu yang sama dengan harga yang terjangkau maka masyarakat bisa
menjangkau dengan mudah dan mendapatkan kendaraan yang aman dan nyaman.
Berarti dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi mengingat Kota Jambi sebagai
pusat Kegiatan Nasional maka kebijakan yang dilaksanakan harus dapat seiring
dan bersinergi positif dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jambi dan
Pemerintah Pusat.
Adapun Misi Dinas Perhubungan Kota Jambi yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan jasa transportasi melalui peningkatan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui peningkatan sarana dan
prasarana transportasi yang berorientasi terbentuknya ramah lingkungan.
3. Menciptakan faktor penunjang mobilitas masyarakat melalui peningatan
pelayanan transportasi dalam mencapai pusat-pusat kegiatan pelayanan
perkotaan secara aman dan nyaman.
4. Meningkatkan prosuktifitas ekonomi masyarakat melalui penyediaan jasa dan
prasarana transportasi secara terpadu, tertib, lancar dan efisien.
40
5. Meningkatkan sumber pendapatan asli daerah dalam rangka memenuhi
kebutuhan penyediaan dana pembangunan prasrana transportasi darat dan
sungai.39
C. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Terminal
RawasariKota Jambi
Pada umumnya organisasi yang baik haruslah sederhana, fleksibel, dan
adanya fungsi yang tepat serta adanya penetapan wewenang dan tanggung
jawab.Alasan penting penyusunan organisasi adalah unutk membedakan suatu
tugas dengan tugas yang lainnya, sehingga diperoleh efisiensi yang lebih
besar, karena dimungkinkan setiap individu menspesifikan dirinya.
Pembatasan tanggung jawab ini harus dicerminkan dalam rantai atau garis
wewenang dari pimpinan atau Kepala Dinas sampai pada bawahan yaitu staf
pelaksana.
39Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi, visi dan misi, 24 Juli 2018
41
Gambar 1
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Jambi
Adapun tugas
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
M. SALEH RIDHA, S.STP
SEKRETARIS
H. ZAINAL ARIFIN, SH
SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
MUHAMMAD TAUFIK, SH
SUBBAG PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
SUPARNA, SE
BIDANG PENGELOLA
PARKIR
ALVIAN BUKIA, S. SIT
SEKSI PENAGIHAN PARKIR
MUHAMMAD AZWAN, SE
SEKSI SARANA
PRASARANA PARKIR
H. UNTUNG SURYADI, SH
SEKSI ANALISA DAN
PENATAAN PARKIR
SETIA BUDI, SE
BIDANG PENGENDALIAN
OPERAIONAL
INDRA ALAMSAH, SE
SEKSI PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
SEKSI OPERASIONAL
MERIZON, MA, S.SIT
SEKSI BIMBINGAN MASYARAKAT
DEDI AFRIANTO, ST
BIDANG LALU LINTAS
ANGKUTAN
MUAMAR GADAFI, Amd LLAJ, SI
SEKSI LALU LINTAS
DODDY MARYANTO, SH
SEKSI ANGKUTAN
SAMSURI, SE
SEKSI TEKNIS LLAJ
AKMAL
KEPALA UPTD. PKB
A. JAMALUDIN, SE
KASUB BAG. TU.UPTD. PKB
AHMAD JUNAIDI, SE
KEPALA UPTD ANGKUTAN
BARANG
FIRDAUS, SE
KASUB BAG TU UPT. ANGKUTAN
BARANG
A. JAMALUDIN, SE
KEPALA UPTD ANGKUTAN ORANG
SYAIFUL ANSORI, SE
KEPALA TU.UPTD ANGKUTAN
ORANG
ARPAN, SH
JABATAN FUNGSIONAL
STK
PRANATA KOMPUTER
ARSIPARIS
MR. KIR
42
Struktur Dinas Perhubungan Kota Jambidiantaranya:
1. Kepala Dinas
Kepala dinas mempunyai tugas membantu walikota melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang perhubungan
dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas
sebgaimana yang dimaksud diatas, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dinas.
b. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran dinas.
c. Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan urusan
dibidang perhubungan.
d. Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pembinaan, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan sistem perhubungan.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala Dinas dalam rangka
mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan, serta pembinaan dan
pengembangan perencanaan program, keuangan dan aset serta administrasi
43
umum dan kepegawaian lingkup dinas dan sekretariat. Untukmelaksanakan
tugas sebaimana dimaksud diatas, sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran sekretariat.
b. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan dan regulasi teknis bidang
perhubungan.
c. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang dinas.
d. Pembinaan pengembangan tenaga fungsional dan tenaga teknis di bidang
perhubungan.
e. Pelaksanaan kegiatan kerumah tanggaan dan surat menyurat dinas.
f. Pengelolaan kearsipan dinas.
g. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara dinas.
h. Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kantor dinas.
i. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
j. Pelaksanaan fungsi lain diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.40
3. Subbag umum dan kepegawaian
Untuk menjalanan tugas sebagimana dimaksud, subbagian umum dan
kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan dan pelaksanaan bahan rencana strategis dan rencana kerja serta
anggaran sekretariat sesuai dengan ligkup tugasnya.
40Ibid .Hal.28
44
b. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan surat menyurat dan kerumah tanggaan
dinas.
c. Pelaksanaan kegiatan penata usahaan kepegawaian dinas.
d. Pelaksanaan kegiatan kearsipan dinas.
e. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan
ketertiban dinas.
f. Pelaksanaan pengelolaan ruang rapat atau ruang pertemuan dinas.
g. Pelaksanaan penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, dan pendistribusikan
prasarana dan sarana dinas.
h. Pelaksanaan kegiatan pengembangan karir pegawai dinas.
i. Penghimpunan, pengelolaan, penyajian dan pemeliharaan data, informasi dan
dokumen kepegawai.
j. Pelaksanaan perencanaan kebutuhan, penempatan, mutasi, pengembangan
kompetensi pegawai.
k. Pelaksanaan monitoring, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan
pelaporan kinerja disiplin pegawai.
l. Pelaksanaan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan pangkat,
cuti dan pensiun pegawai.
m. Penyiapan administrasi pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
pegawai dalam dan dari jabatan.
n. Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja dinas.
o. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelakasnaan tugas subbagian.
45
p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.41
4. Subbag perencanaan dan keuangan
Subbag peencanaan dan keuangan mempunyai tugas membantu sekretariat
melaksanakan rencana program kesekretariatan, menghimpun dan menyusun standar
operasional prosedur (SOP), standar pelayanan minimal (SPM), dan rencana
kebutuhan barang milik daerah (RKBMD) / rencana kebutuhan pemeliharaan barang
milik daerah (RKPMD) serta menata usaha adminitrasi keuangan dan mengelola aset
dinas. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya diantaranya:
a. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
sekretariat.
b. Penghimpunan dan penyusunan SOP dan SPM dinas.
c. Penyusunan RKBMD dan RKPBMD dinas.
d. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dinas.
e. Penghipunan dan penyusunan bahan pertanggungjawaban keuangan dinas.
f. Penerimaan, penelitian dan pengujian kelengkapan serta pemprosesan surat
permintaan pembayaran (SPP) yang diajukan oleh bendahara.
g. Pelaksanaan proses penertiban SPM.
h. Penghimpunan bahan dan penyusunan laporan keuangan dinas.
i. Pelaksanaan analisis dan evaluasi nilai dan manfaat asset dinas.
j. Pencatatan, pembukuan dan penyusunan akuntansi asset dinas.
41Ibid. Hal.28
46
k. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas subbagian.
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.42
5. Bidang Lalu Lintas Angkutan (LLA)
Untuk menjalanan tugas sebagimana dimaksud, bidang lalu lintas
angkutan menjalankan fungsi :
a. Penataan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kota.
b. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kota.
c. Penyelenggaraan analisa dampak lalu lintas.
d. Penataan dan pengendalian perparkiran jariangan dan ruas-ruas jalan.
e. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan.
f. Penyelenggaraan fasilitas perlengkapan jalan.
g. Pembinaan keselamatan lalu lintas jalan dan analisa daerah rawan kecelakaan.
h. Pelaksanaan teknis jalan.
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan angkutan jalan.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugasnya.43
6. Bidang pengendalian operasional
Untuk menjalanan tugas sebagimana dimaksud, bidang pengendalian
operasional menyelenggarakan fungsi:
42Ibid .Hal.28
43
Ibid. Hal .28
47
a. Penyusunan program kerja di bidang pengendalian operasional.
b. Pengawasan dan pengendalian kelancaran lalu lintas angkutan jalan.
c. Perencanaan dan evaluasi perilaku masyarakat mentaati aturan sektor
perhubungan.
d. Penyusunan dan pelaksanaan penindakan penegakan hukum sektor
perhubungan.
e. Pengawasan, pengendalian, penertiban dan penindakan hukum sesuai aturan
larangan parkir di jalan.
f. Pembuatan statistik dan pemetaan daerah rawan pelanggaran aturan
perhubungan dan penanganannya.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang
tugasnya.44
7. Bidang pengelola parkir
Untuk menjalanan tugas sebagimana dimaksud, bidang pengendalian
operasional menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pengelola parkir.
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah di bidang pengelola
parkir.
c. Pembinaan dan pengembangan di bidang pengelola parkir.
d. Penertiban dan pengamanan di bidang pengelola parkir.
44Ibid.28
48
e. Pengkoordinasian hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah maupun
swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas di bidang pengelola parkir.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan dibidang
tugas dan fungsinya.45
8. Bidang UPTD Angkutan barang
Untuk menjalanan tugas sebagimana dimaksud, bidang UPTD angkutan barang
menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun rencana kerja UPTD Terminal angkutan barang.
b. Melaksanakan pembinaan adminitrasi UPTD Terminal angkutan barang.
c. Melaksanakan pelayanan terminal angkutan barang
d. Melaksanakan pemeriksaan dan penyedikan terhadap surat-surat kendaraan
yang menyalahi peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
e. Melaksanakan pemungutan retribusi terminal angkutan barang dan sewa.
f. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan dan keindahan lingkungan terminal.
g. Membantu bidang pengendalian operasioanal dalam memfungsikan dan
mengoperasikan terminal angkutan barang.
h. Menyusun sistem informasi manajemen kegiatan terminal barang.
i. Membuat laporan bulanan dan tahunan.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.46
45Ibid. Hal.28
46
Ibid. Hal.28
49
9. Bidang UPTD Pengujian kendaraan
Untuk menjalanan tugas sebagimana dimaksud, bidang UPTD
pengujian kendaraan menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan pengelolaan pengujian kendaraan
bermotor.
b. Penyelenggaraan kegiatan pengelolaan pengujian kendaraan bermotor.
c. Pelaksanaan pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor.
d. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan pengujian.
e. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD.
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.47
Dinas Perhubungan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
wewenang Desentralisasi dan tugas Dekonsentralisasi di bidang perhubungan.
Sejalan dengan Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) dikeluarkan ssebagai wujud pengembangan dan
penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legilimiate. Dan
dengan dikeluarkannya Inpers ini pemerintah telah menerapkan sistem
pertanggung jawaban yang berfokus kepada kinerja yang meliputi penyusunan
Rencana Strategik (RENSTRA), pengukuran kinerja secara terpadu dalam
47Ibid.Hal.28
50
pertanggung jawaban keberhasilan / kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta misi organisasi.48
Dinas perhubungan mempunyai tugas pokok membantu walikota
dalam melaksanakan urusan perancanaan, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, pelayanan dan pembangun di bidang perhubungan yang meliputi
lalu-lintas, pelayaran dan udara, pengendalian operasional, angkutan dan
teknik sarana prasarana dan ketatausahaan.
Adapun fungsi Dinas Perhubungan Kota Jambi dapat dilihat di bawah ini:
1. Perumusan Kebijakan teknis di bidang perhubungan.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perhubungan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup bidang
perhubungan .
4. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang perhubungan.
5. Pengkoordinasikan hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah
maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas.49
Hal yang paling penting yang sangat mempengaruhi
optimalisasi pemanfaatan fungsi terminal adalah kenyamanan maupun
operator kendaraan dalam menggunakan terminal.Indikator kenyamanan
itu adalah kelengkapan fasilitas terminal itu sendiri. Jika kondisi baik akan
48Ibid. Hal.28
49
Ibid.Hal.28
51
semakin banyak orang bersedia menggunakan terminal sebagai fasilitas
perpindahan moda angkutan.
Untuk melihat fasilitas utama dan penunjang di terminal,
berdasarkan hasil data dari Dinas Perhubungan Kota Jambi fasilitas utama
dan penunjang di Terminal Rawasari Kota Jambi antara lain:
Tabel 2
Sarana Dan Prasarana Terminal Rawasari Kota Jambi50
No Jenis Bangunan Luas / Jumlah Keterangan
1 Tahun pembangunan 1972/974 Baik
2 Letak Lokasi Jl. H. P Kusuma Baik
3 Mulai Beroperasi 1973 Baik
4 Luas Terminal 7,890 M2 Baik
5 Jenis Terminal Angkot Baik
6 Kantor Terminal 48 M2 Baik
7 Ruang Data - Kurang Baik
8 Pos Keamanan - Baik
9 Kamar Mandi/Wc 36 M2 M
10 Lapngan parker 1,500 M2 Baik
11 Ruang Tunggu 32 M2 Kurang Baik
12 Mushola 1,500 M2 Kurang Baik
13 Parkir kendaraan pengantar - Baik
50Ibid.Hal.28
52
14 Loket
Kurang Baik
15 Kios 23 Unit U
16 Listrik PLN -
17 Air Bersih Sumur
18 Pos kesehatan -
19 Gudang Bongkar Muat - Baik
20 Pos polisi - Kurang Baik
21 Pos Damkar - Kurang Baik
22 Maksimum kendaraan 225 Kendaraan Baik
23 Jalur Pemberangkatan 25 Kendaraan
24 Jalur penurunan penumpang 7 Kendaraan
25 Jalur Parkir Kendaraan 15 Kendaraan
26 Jumlah Kendaraan Masuk/Hari 700 Kendaraan
27 Jumlah Rata-Rata 7000 Orang
28 Menara Pengawas 9 M2
29 Pos Retribusi 6 M2
Sumber Data: Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi. Tahun 2016-2017
Berdasarkan data diatas, dari aspek sarana dan prasarana Terminal
Alam Barajo Kota Jambi sudah cukup memadai, namun masih banyak lokasi
bangunanyang sudah rusak sehingga penumpang tidak nyaman menunggu di
dalam terminal.
53
D. Data Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Jambi
Dalam pelaksanaan efisiensi dan produktivitas organisasi dibutuhkan
sumber daya manusia yang profesional, disamping dibutuhkan sarana dan
prasarana yang mendukung pelaksanaan kerja. Terutama peningkatan
kemampuan dan keterampilan dengan mengirim pelatihan ketenagakerjaan.
Tetapi tidak semua keinginan tersebut dapat tercapai. Oleh karena itu, status
golongan pegawai di lingkunagan Dinas Perhubungan Kota Jambi sangat
beragam. Hal itu dapat dilihat ditabel berikut ini:
Tabel 3
Data pegawai Dinas Perhubungan Kota Jambi berdasarkan Golongan51
Sumber Data: Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi. Tahun 2017-2018.
51Ibid.Hal.28
No golongan Jumlah Keterangan
1 PNS 125 Pegawai Negeri Sipil
2 Honorer 2 Honorer
3 TKK 179 Tenaga Kerja Kontrak
4 TKS 4 Tenaga Kerja Suka Rela
Jumlah 310
54
Dilihat dari data kepegawaian aspek tingkat golongan Dinas
Perubungan Kota Jambi sebenarnya sudah cukup memadai dalam
melaksanakan tugas pokok berdasarkan fungsinya.
55
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kebijakan tentang Pengelolaan Retribusi Terminal Rawasari di Kota
Jambi
1. Kebijakan Tentang Retribusi
Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang di tetapkan oleh
pemerintah yang berasal dari semua kejadian yang terjadi dalam masyarakat
yang berguna untuk kepentingan masyarakat.Sedangkan retribusi adalah
pungutan daerah sebagaipembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu
yang khusus disediakan danatau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi ataubadan.52
Selain Mardiasmo, adabeberapa
pengertian Retribusi lainnya menurutbeberapa sumber antara lain. Menurut
Marihot, Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada negara
karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya
secara perorangan.53
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
dalam menggunakan/pemanfaatan sarana dan prasarana yang disediakan oleh
pemerintah daerah, maka perlu adanya partisipasi dari masyarakat.Retribusi
52
Mardiasmo 2009.Perpajakan.Edisi revisi 2009. Yogyakarta: Penerbit Andi, Hal. 14
53Siahaan, Marihot P, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT Raja. Grafindo Hal.6
56
jasa usaha merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting
guna membiayaipelaksanaan pembangunan dan pemerintahan daerah.54
Kebijakan tentang retribusi di Kota Jambi di atur dalam Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, sedangkan dasar
hukum dalam pemungutan retribusi terminal di Kota Jambi di atur dalam
Peraturan Walikota Jambi Nomor 5 Tahun 2018 tentang tata cara
pemungutan retribusi terminal pada dinas perhubungan kota jambi. Retribusi
daerah yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah kontribusi wajib kepada
daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang – undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar – besarnya
kemakmuran rakyat.55
Dalam Peraturan Walikota Jambi Nomor 5 Tahun 2018 tentang tata
cara pemungutan retribusi terminal pada dinas perhubungan kota jambi
terdapat empat Bab, dan lima pasal dimana Bab I adalah ketentuan umum
berisi pasal 1, Bab II tentang Pemungutan Retribusi berisi 2 pasal, yaitu pasal
2 dan 3, Bab III Tata cara pembayaran dan Penyetoran Retribusi Berisi dua
54 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha .
55
Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2018 tentangtentang tata cara pemungutan
retribusi terminal pada dinas perhubungan kota jambi.
57
pasal yaitu pasal 4 tentang pembayaran tunai dan pasal 5 tentang pembayaran
non tunai, dan Bab IV kentuan Penutup.56
Dalam peraturan di atas di jelaskan bahwa Pembayaran retribusi
secara tunai diterima langsung oleh perwakilan bank yang ditempatkan di
lokasi pembayaran retribusi. Pembayaran secara tunai melalui bendahara
khusus penerima Dinas dapat dilaksakan apabila belum atau tidak terdapat
perwakilan dari bank yang di tunjuk. Hasil Pembayaran tunai harus segera
disetorkan kepada perwakilan dari bank yang ditunjuk atau ke kas daerah
paling lambat 1 x 24 jam.Pembayaran retribusi secara non tunai
menggunakan sarana digital dengan sistem kartu elektronik.mbayaran secara
non tunai dapat dilakukan melalui :
a. Dinas Perhubungan Kota Jambi.
b. Jasa Telekomunikasi Selular; dan
c. Bank yang ditunjuk.
Infrastrukter Kota Jambi salah satunya ialah terminal, di Kota jambi
memiliki 1 (satu) terminal bongkar muat dan 5 (lima) terminal lokal untuk
angkutan umum, yaitu :
1. Terminal Alam Barajo,
2. Terminal Truk Paal X
56Ibid.
58
3. Terminal Rawasari,
4. Terminal Angdes Paal X, dan
5. Terminal Sijenjang.
Jumlah kendaraan umum yang tercatat di Kota Jambi yaitu sebanyak
5.092 unit, 80 unit taksi, dan 3.412 unit truk, dan 861 unit angkutan antar
kota.57
Karena terminal Rawasari merupakan salah satu bagian dari
infrastruktur Kota Jambi maka pengaturannya harus sesuai dengan kebijakan
yang telah di buat oleh Pemerintah Kota Jambi yang telah di sebutkan di atas.
2. Pengelolaan Retribusi
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan
Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau Badan. Salah satu jenis retribusi usaha adalah
retribusi terminal.58
Retribusi terminal dipungut sebagai pembayaran atas pelayanan
pemanfaatan fasilitas di lingkungan terminal.59
Objek retribusi terminal adalah
pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bus
umum, tempat kegiatan usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal,
yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh pemerintah
daerah.Dikecualikan dari objek retribusi adalah terminal yang disediakan,
57https://jambikota.go.id/new/infrastruktur-transportasi/, diakses Pada 27 Januari 2018.
58
Pasal 2 Perda Nomor 3 Tahun 2012.
59
Pasal 15 Perda Nomor 3 Tahun 2012.
59
dimiliki, dan/atau dikelola oleh pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta.
Subjek Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau badan
yangmenggunakan/menikmati pelayanan jasa terminal.Tingkat penggunaan
jasa terminal pelayanan pamanfaatan fasilitas di dalam terminal didasarkan
atas ruang terpakai, frekuensi dan jenis kendaraan, serta lamanya waktu
pemakaian.Prinsip dalam penetapan struktur retribusi terminal dimaksudkan
untuk biaya penyelenggaraan pelayanan administrasi, operasional dan
pengawasan di lingkungan terminal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Hasan selaku petugas retribusi
UPTD angkutan orang diterminalrawasari mengatakan :
“Pengelolaan retribusi terminal di laksanakan oleh dinas perhubungan kota
Jambi sesuai dengan kewenangannya untuk melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang perhubungan dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.”
Dinas perhubungan mempunyai tugas pokok membantu walikota
dalam melaksanakan urusan perancanaan, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, pelayanan dan pembangun di bidang perhubungan yang meliputi
lalu-lintas, pelayaran dan udara, pengendalian operasional, angkutan dan
teknik sarana prasarana dan ketatausahaan.60
Adapun fungsi Dinas Perhubungan Kota Jambi dapat dilihat di bawah ini:
60wawancara denganHasan selaku petugas Retribusi UPTD angkatan orang di terminal
Rawasari kota Jambi pada 25 November 2018.
60
1. Perumusan Kebijakan teknis di bidang perhubungan.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perhubungan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup bidang
perhubungan.
4. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang perhubungan.
5. Pengkoordinasikan hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah
maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas.61
Berdasarkan hasil wawancara dengan cek mat Abdullah SE, Selaku
Kassubag TU UPTD Angkutan Orang menjelaskan :
“Sebagai unsur penunjang dalam menyediakan data angkutan penumpang,
unsur penunjang kegiatan teknis operasional dalam menyediakan jasa
angkutan berupa data parameter kualitas angkutan orang dalam wilayah
angkutan kota jambi maka di bentuklah UPTD Terminal angkutan penumpang
dinas perhubungan kota jambi.”
UPTD Terminal Angkutan penumpang menyediakan jasa di mulai dari
masuk angkutan terminal penumpang, petugas selanjutnya memakirkan
kendaraan di kawasan dalam terminal, mengambil retribusi terminal,
melaksanakan naik turunnya penumpang, pelaksanaan pengwasan dan
pembinaan di lakukan terus menerus sesuai dengan yang mendapat izin
angkutan.62
61Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi, visi dan misi, 24 Juli 2018.
62
Wawancara dengan Cek Mat Abdullah selaku KASSUBAG TUUPTD terminal angkutan
orang di terminal rawasari dikota Jambi pada 25 November 2018.
61
3. Ketentuan tarif dari pemerintah mengenai terminal rawasari
Obyek retribusi terminal adalah keseluruhan fasilitas yang tersedia di
dalam terminal yang dimanfaatkan oleh pengguna jasa usaha yang dapat
dipungut bayaran atau biaya dari penggunaan fasilitas yang tersedia didalam
terminal tersebut. Adapun obyek retribusi terminal yang dapat dimanfaatkan
dan digunakan oleh pengguna jasa yang dipungut biaya retribusi antara lain
adalah Angkutan antar kota, Sewa kio dan Pemakaian toilet sebagaimana
yang dikemukakan oleh Bapak Arpan SH,Selaku Kepala UPTD Angkutan
orang di Terminal Rawasari kota jambi, sebagai berikut:
“Retribusi itu sendiri kita dapatkan dari berbagai yang ada disini. Dari mulai
Angkutan antar kota, Sewa kios dan Pemakaian toilet. Retribusi yang kita
dapatkan harus kita kumpulkan dengan baik dilakukan dengan secara terbuka,
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaporannya”.63
Berdasarkan wawancara diatas dapat dicermati bahwa kewajiban
dalam membayar retribusi dapat dikenakan terhadap setiap orang dan semua
jenis angkutan yang menggunakan fasilitas yang sudah disediakan didalam
kawasan Terminal Rawasari Kota Jambi.Dalam ketentuan tarif retribusi ini,
besar pungutan retribusi diatur sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2012.Dan untuk obyek retribusi lainnya juga dikenakan pungutan
retribusi berdasarkan dengan Peraturan Daerah yang ada. Hal itu dibenarkan
63Wawancara bersama Bapak Arpan selaku Kepala UPTD Anagkutan orang di terminal
Rawasari, pada 22 Noember 2018, Jam 09:30
62
berdasarkan wawancara peneliti terhadap Bapak Arpan selaku Kepala UPTD
Angkutan Orang Dinas Perhubungan Kota Jambi, sebgai berikut:
“Untuk besarnya tarif retribusi yang berlaku di Terminal Rawasari
menggunakan tarif yang sudah diatur berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha, agar penerimaan retribusi
yang masuk di Terminal Rawasari dapat optimal”.64
Pasal 20 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Jasa Usaha menjelaskan Setiap orang atau badan yang memperoleh pelayanan
pemanfaatan fasilitasdi lingkungan terminal wajib membayar retribusi.
Struktur besarnya tarif retribusi :Terminal C.
a. pemanfaatan Loket ................................ Rp. 200.000,-/m2 pertahu
b. pemanfaatan Kios .............................. Rp. 200.000,-/m2 pertahun
c. Gudang :
WC / sarana Kebersihan Umum :
1. Buang air kecil ........................... Rp. 1.000,-/orang
2. Buang air besar .......................... Rp. 2.000,-/orang
4. Pemungutan Retribusi
Pasal 1 Peraturan Walikota Jambi Nomor 5 Tahun 2018 tentang tata
cara pemungutan retribusi terminal, dinas yang berhubungan atau memiliki
kewenangan tentang retribusi isalah Dinas Perhubungan Kota
64Wawancara bersama Bapak Arpan selaku Kepala UPTD Terminal, pada 26 Juli 2018, Jam
09:30
63
Jambi.Pemungutan, pembayaran dan penyetoran retribusi pada dinas
perhubungan dapat dilaksanakan secara tunai maupun non tunai dalam bentuk
SKRD, struk, atau dokumen lain yang dipersamakan.
Pemungutan retribusi secara Tunai merupakan pembayaran langsung
menggunakan uang tunai yang dilaksanakan oleh wajib retribusi kepada
bendaraha penerima atau pihak bank yang ditunjuk.Pemungutan retribusi
secara Non Tunai merupakan pembayaran yang dilakukan menggunakan
sarana digital. Tanda terima atau dokumen hasil baik dari pembayaran tunai
maupun non tunai sebagaimana dimasud pada pasal (2) merupakan alat bukti
yang sah bagi orang atau badan yang telah membayar retribusi. Format Tanda
terima atau dokumen hasil diatur dalam surat keputusan kepala dinas.65
Pembayaran retribusi secara tunai diterima langsung oleh perwakilan
bank yang ditempatkan di lokasi pembayaran retribusi. Pembayaran secara
tunai melalui bendahara khusus penerima Dinas dapat dilaksakan apabila
belum atau tidak terdapat perwakilan dari bank yang di tunjuk. Hasil
Pembayaran tunai harus segera disetorkan kepada perwakilan dari bank yang
ditunjuk atau ke kas daerah paling lambat 1 x 24 jam.
Pembayaran retribusi secara non tunai menggunakan sarana digital
dengan sistem kartu elektronik. Pembayaran secara non tunai dapat dilakukan
melalui :
1. Dinas Perhubungan Kota Jambi;
65 Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2018 tentang Retribusi Terminal
64
2. Jasa Telekomunikasi Selular; dan Bank yang ditunjuk.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Teknis pelaksanaan pembayaran retribusi
secara non tunai di tetapkan dengan keputusan kepala dinas.
B. Efektivitas Pengelolaan Retribsui Terminal Rawasari dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi
1. Efektivitas dari Sisi Tujuan Kebijakan
Kebijakan pemerintah pada prinsipnya dibuat atas dasar kebijakan yang
bersifat luas yang dimaksud dengan kebijakan adalah usaha mencapai tujuan
tertentu dengan sasaran tertentu dan dalam urutan tertentu. Sedangkan
kebijakan pemerintah mempunyai pengertian baku yaitu suatu keputusan yang
dibuat secara sistematik oleh pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu
yang menyangkut kepentingan umum. (Soenarko, 2003:41)
Menurut Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Pasal 1, “Pendapatan
AsliDaerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di
dalam daerahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah
merupakan sumber penerimaan daerah yang asli digali di daerah yang
digunakan untuk modal dasar pemerintah daerah dalam membiayai
pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk memperkecil ketergantungan
dana dari pemerintah pusat.
65
Selain PAD yang berperan sebagai tulang punggung perkembangan dan
pembangunan suatu daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil juga
tidak kalah pentingnya.Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil
(DBH) merupakan komponen belanja pada APBN namun pada APBD diakui
sebagai salah satu kompenen pendapatan yang berperan untuk
memaksimalkan perkembangan dan pembangunan suatu daerah. Hal ini
kembali ditekankan dengan di keluarkannya Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dinyatakan pada Pasal 1 ayat 21 bahwa DAU adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Kemudian pada Pasal 1 ayat
20 menerangkan Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi.
Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) :
a. Hasil Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pungutan wajib yang dibayar oleh rakyat kepada
pemerintah daerah dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan
kepentingan umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan dapat merasakan
manfaat atau keuntungan tersebut secara langsung, karena pajak daerah ini
66
akan digunakan untuk kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. Pajak
daerah merupakan salah satu sumber dana pemerintah dalam menjalankan
program-progam pemerintahannya. Pajak daerah merupakan iuran dari rakyat
kepada pemerintah daerah yang dapat dipaksakan karena prosesnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jenis – Jenis Pajak
daerah antara lain adalah sebagai berikut : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C, Pajak Parkir, Pajak rokok, Pajak Kendaraan Bermotor,
Pajak Air Permukaan.
b. Hasil Retribusi Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan yang wajib dibayarkan oleh orang
pribadi atau badan kepada pemerintah atas jasa atau pemberian izin
tertentu.Retribusi dipungut langsung oleh pemerintah daerah dan dalam
pemungutannya dapat bersifat paksaan secara ekonomis karena sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Retribusi daerah ini dipungut dengan
menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dukomen lain
yang dipersamakan. Beberapa jenis retribusi antara lain : Retribusi pelayanan
kesehatan, Retribusi pemakaian kekayaan daerah, Retribusi terminal,
Retribusi tempat khusus parker, Retribusi pengujian kapal perikanan,
Retribusi pelayanan pasar.
67
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Kekayaan daerah yang dipisahkan adalah kekayaan daerah yang
dilepaskan dari penguasaan umum yang dipertanggungjawabkan melalui
anggaran belanja daerah dan dimaksudkan untuk dikuasai dan
dipertanggungjawabkan sendiri. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan ini antara lain termasuk laba dari lembaga keungan bank, laba dari
Perusahaan daerah, dan laba dari penyertaan modal kepada badan usaha
lainnya.
d. Pinjaman Daerah
Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang membuat daerah menerima
sejumlah uang atau menerima manfaat yang dapat dinilai dengan uang dari
pihak lain. Pinjaman ini dibebani kewajiban untuk membayar kembali dan
dibuat dengan kesepakatan tertulis oleh pemerintah daerah dengan pihak yang
memberikan pinjaman.
e. Pendapatan Daerah Lainnya yang Sah
Sesuai dngan pasar 6 dalam Undang Undang Nomor 33 Taun 2004,
tentang Perimbangan Keuagan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
Pendapatan Daerah lainnya yang sah meliputi : Hasil penjualan kekayaan
daerah yang tidak dipisahkan, Jasa Giro, Pendapatan Bunga, Keuntungan
selisih nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing, Komisi,
potongan, atau bentuk lain dari penjualan dan pengadaan barang atau jasa oleh
daerah.
68
2. Efektivitas dari Sisi Penerimaan Retribusi
Berdasarkan Perda Nomor 06 tahun 2005 tentang Terminal bahwa
pembahasan tentang retrubsui menjelaskan pada bagian ke empat pasal 21
ayat 1”setiap orang atau badan yang memperoleh pelayanan pemanfaatan
fasilatas dalam terminal wajib membayar retribusiPendapatan Asli Daerah
(PAD) merupakan tulang punggung pembiayaan daerah. Karena itu,
kemampuan suatu daerah menggali PAD akan mempengaruhi perkembangan
dan pembangunan daerah tersebut. Di samping itu semakin besar kontribusi
PAD terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka akan
semakin kecil pula ketergantungan terhadap bantuan pemerintah pusat.
Sumber keuangan yang berasal dari PAD lebih penting dibanding dengan
sumber yang berasal dari luar PAD.Hal ini karena PAD dapat dipergunakan
sesuai dengan kehendak dan inisiatif pemerintah daerah demi kelancaran
penyelenggaraan urusan daerahnya.Sementara sumber keuangan yang berasal
dari bantuan pemerintah pusat, umumnya sudah ditentukan untuk pembiayaan
tertentu yang sifatnya mengikat.
Efektifnya pemungutan retribusi terminal di Terminal Rawasari kota
jambi dapat di dilihat dari pencapain tujuan dan sasaran yang diinginkan, atau
dengan kata lain untuk mengukur tingkat efektivtias adalah dengan
perbandingan antara rencana atau target yang telah ditentukan dengan hasil
yang dicapai. Semakin tinggi hasil yang dicapai dibanding dengan target yang
direncakanan maka semakin tinggi pula efektivitasnya. Dengan demikian
69
usaha atau hasil pekerjaan tersebut itulah yang dikatakan efektif, namun jika
usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak tercapai sesuai dengan apa
yang telah direncanakan, maka hal tersebut dikatakan tidak efektif. Nah untuk
melihat apakah retribusi terminal di Terminal Rawasari Kota Jambi sudah
efektif atau belum kita dapa mengetahuinya berdasarkantabel bawah.
Tabel 4
Laporan Bulanan Setoran Retribusi Terminal Rawasari Kota Jambi Priode
2018
BLN
TARGET
PENERIMAAN REALIASASI PENERIMAAN
RASIO
TAHUN 2018 RETRIBUSI
TERMINAL
SEWA
KIOS/LOKET WC JUMLAH REALISASI
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) %
1
15.000.000
11.574.000 6.000.000
640.000
18.214.000 121,43
2
15.000.000
9.138.000 6.000.000
560.000
15.698.000 104,65
3
15.000.000
9.970.000 6.000.000
620.000
16.590.000 110,60
4
15.000.000
9.320.000 6.000.000
600.000
15.920.000 106,13
5
15.000.000
11.698.000 6.000.000
920.000
18.618.000 124,12
6
15.000.000
6.580.000 6.000.000
540.000
13.120.000 87,47
7
15.000.000
7.954.000 6.000.000
620.000
14.574.000 97,16
8
15.000.000
6.072.000 6.000.000
600.000
12.672.000 84,48
9
15.000.000
6.992.000 6.000.000
600.000
13.592.000 90,61
70
10
15.000.000
9.242.000 6.000.000
620.000
15.862.000 105,75
11
15.000.000
7.880.000 6.000.000
600.000
14.480.000 96,53
12
15.000.000
7.580.000 6.000.000
620.000
14.200.000 94,67
180.000.000
104.000.000 72.000.000
7.540.000
183.540.000 101,97
Dari table diatas data pendapatan asli daerah dinas perhubungan
terminal rawasari kota jambi tahun 2018 diatas, tiap bulan PAD dari dinas
perhubungan terminal rawasari mengalami kenaikan pasang dan
surut.pemungutan retribusi terminal tertinggi terjadi pada bulan mei mencapai
Rp 18.618.000 atau 124,12% dari target yang di tetapkan, selanjutnya
penerimaan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 12.672.000
atau84,48. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dari tahun januari
2018 sampai Desember presentase penerimaan retribusi Terminal Rawasari
kota jambi mengalami pasang surut atau dinanmis, pada bulan bulan tertentu
target tercapai namun pada bulan bulan tertentu juga target yang ingin di tuju
tidak tercapai, tapi jika dilihat dari presentase secara keseluruhan pertahun
penerimaan retrebusi mencapai target sebesar 101,97%. Dan untuk
mengetahui apakah dari presentase diatas penerimaan retribusi Terminal
Rawasari Kota jambi sudah bisa dikatakan efektiv atau belum efektif, maka
dari itu penulis mencoba mengukur presentase yang telah dicapai melalui
tabel klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas dibawah ini.
71
Tabel 5
Presentase Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas pemungutan retribusi di
Terminal Rawasari Kota jambi.
Presentase Kriteria
Diatas 100% Sangat Efektif
90-100% Efektif
80-90% Efektif
60-80% Kurang Efektif
Kurang dari 60% Tidak Efektif
Sumber: Terminal Rawasari Kota Jambi
Berdasarkan Tabel 5 Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas retribusi terminal
diTerminal Rawasari Kota jambi dan dengan melihat Tabel Penerimaan tahun
2018, dapat di ketahui bahwa pada tahun 2018 secara keseluruhan mendapat
kreteria sangat efektif.Jadi, menurut peneliti bahwa untuk PAD retribusi di
terminal rawasari kota jambi tahun 2018 telah mencapai target dan
berfluktuatif.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga Penerimaan
retribusi terminal di Terminal Rawasari Kota jambi Berfluktuatif berdasarkan
Kejanggalan yang peneliti dapatkan dalam penelitian dilapangan yaitu :
1. Sarana dan Prasarana yang kurang baik
2. Banyak nya masyarakat yang menggunakan kendaraan Pribadi
3. Kurangnya kesadaran penumpang untuk masuk kedalam terminal.
72
4. Kurang maksimalnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pengurus Terminal
kepada masyarakat terkait masalah peraturan perundang-undangan,
tentang menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal.
sebagaimana yang di ungkapkan Bapak Arfan selaku pimpinan ketua
UPTD Terminal ia menjelaskan :
“Bahwa pengelolaan retribusinya mengalami pasang surut dalam mencapai
Pendapatan Asli Daerah kota Jambidi karenakan sarana dan prasarana
kurang memadai seperti angkutan kota yang kurang memenuhi standar yang
layak untuk melakukan pengoperasian kendaraan angkot tersebut , fasilitas
yang ada di dalam terminal khusus nya di Rawasari kurang memadai dan
kurang terawat untuk para penumpang angkutan kota Jambi, selain dari pada
itu angkutan kota juga kalah saing dengan pengemudi online jadi
masyarakat kurang tertarik dengan angkutan kota tersebut”66
.
Jadi, menurut peneliti bahwa banyaknya kekurangan sarana dan
prasarana di terminal rawasari kota jambi seperti jalan, wc dan fasilitas
umum lainnya yang berada terminal Rawasari, dan terdapat juga persaingan
pengemudi online sehingga kurangnya peminat masyarakat yang membuat
factor-faktor menurun nya pendapatan asli daerah, selain itu juga jika dilihat
dari fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar terminal Rawasari memang
belum sesuai dengan kebijakan pemerintah yg di tetapkan dalan PERDA
NO 06 tahun 2005 pasal 15 dan pasal 16 yang menyebutkan bahwa objek
retribusi adalah pelayanan dan pemanfaatan fasilitas di dalam terminal
sehinga kurangnya dukungan untuk meremajakan Terminal rawasari kota
66
Wawancara bersama Bapak arfan selaku kepala UPTD terminal Rawasari, pada tanggal 22
November 2018,jam 09:00
73
jambi. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap Efektifitas
Retribusi Terminal untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di
Terminal Rawasari Kota Jambi.Sebagaimana yang juga di ungkapkan oleh
Bapak Pendi selaku supir angkutan kota :
“Karena masyarakat sekarang sudah banyak yang memiki kendaraan
pribadi bahkan masyarakat sekarang satu rumah memiliki 1 kendarann
bahkan 3 kendaraan pribadi, belum lagi supir angkutan kota ini bersaing
dengan para Ojol, belum lagi tempat di terminal keadaan nya sudah kurang
bagus banyak lubang-lubang, toilet yang kurang bersih sehingga penumpang
pun kurang tertarik67
”
Dari hasil wawancara diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa
dalam melaksanakan pemungutan retribusi terminal di Terminal Rawasari
kota Jambi, sarana dan prasarana sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan
pemungutan. Dan sudah terbukti bahwa banyak pengguna jasa retribusi
yang mengeluh terhadap kondisi jalan di Terminal Rawasari kota Jambi.
Maka dari itu penataan terhadap prasarana sangat diperlukan guna untuk
mencapai terget yang ditetapkan sehingga keadaan di terminal dapat di
remejakan.
Penulis juga mewawancarai salah satu penumpang angkutan kota di
terminal Rawasari Kota Jambi yang bernama bapak Alan beliau mengatakan
: “kenyamanan angkutan kota saat ini kurang memuaskan karena fasilitas yg
diberikan pemkot kota jambi kurang memfasilitasi sehingga kami sebagai
67
Wawancara bersama Bapak Pendi selaku Supir angkutan kota, pada tanggal 22 November 2018,jam
09:30
74
penumpang merasakan kurang nyaman dan terganggu.,juga fasilitas umum
seperti tolilet harus ditambah dan jalan masuk keterminal perlu di
remajakan, dan juga kami berharap mobil angkot itu diganti dengan yang
baru,serta para sopir-sopirnya mempunyai intregritas yang baik.68
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dicapainya
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.Efektifitas selalu
terkait dengan hubungan antar hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas
merupakan suatu keterkaitan hubungan antara hasil (outcome) yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya di capai dengan kata lain
efektivitas merupakan hubungan antara output dengan ujian,semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka akan semakin efektif
organisasi, program atau kegiatan didalam pelayanan public yang di berikan
kepada masyarakat.69
MenurutAgung Kurniawan dalam bukunya Transformasi pelayanan
public “Efektivitas adalah kemampuan melaksankan tugas, fungsi (operasi
kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang
tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksananya”.70
Dari beberapa pengertian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
dapat aktif apabila suatu pekerjaan suseuai dengan di kehendaki.Artinya,
68 Wawancara kepada Bapak Alan selaku penumpang angkutan kota jambi di Terminal
Rawasari Kota Jambi 69
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN,2005),hlm.92. 70
WWW.google.com Tanggal 28 Maret 2009, diakses Tanggal 15 Desember 2014.
75
pencapaian tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal
tersebut.Akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan.Dengan demikian
efektifitas dapat kita katakana sebagai ketetapan harapan, implementasi dan
hasil yang di capai.
Menurut analisa penulis bahwa efektivitas adalah pencapaian
tujuan.Dengan demikian efektifitas dapat kita katakana sebagai ketetapan
harapan, implementasi dan hasil yang di capai. Tujuan adanya retribusi
terminal adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), jika
dilihat dari data Laporan Bulanan Setoran Retribusi Terminal Rawasari
Periode 2018, retribusi tersebut memang meningkatkan PAD namun
terdapat beberapa hal yang mengurangi jumlah pendapatan tadi dilihat dari
hasil wawancara sebelumnyakarenakan sarana dan prasarana kurang
memadai seperti angkutan kota yang kurang memenuhi standar yang layak
untuk melakukan pengoperasian kendaraan angkot tersebut , fasilatas yang
ada di dalam terminal khusus nya di Rawasari kurang memadai dan kurang
terawat untuk para penumpang angkutan kota Jambi, selain dari pada itu
angkutan kota juga kalah saing dengan pengemudi online, karena
penyediaan kualitas sarana pelayanan merupakan faktor yang
mempengaruhi pendapatan.
3. Efektivitas dari Sisi Rasio Penerimaan dengan Target Untuk PAD
76
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh
daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.71
Kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pendapatan
yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.72
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yaitu
Pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan,
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undang.
Selain itu juga pendapatan asli daerah yaitu penerimaan yang
di peroleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan
milik daerah, hasil pengeloaan kekayaan daerah, yang di pisahkan,dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan asli daerah (PAD)
merupakan salah sautu komponen sumber pendapatan daerah sebagaiman
yang telah di atur dalam pasal 6 undang-undang no.33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan, berdasarkan pasal 6 UU Nomor 33 Tahun 2004
disimpulkan bahwa suatu yang di peroleh pemerintah daerah yang dapat di
71
Siahaan, Marihot P.0pcit.Hal.14 72
Ibid.Hal.15
77
ukur dengan uang karena kewenangan (otoritas) yang di berikan
masyarakat dapat memberikan hasil pajak daerah dan retribusi daerah.
Berdasarkan analisa penulis bahwa pendapatan asli daerah
merupakan salah satu penerimaan yang di peroleh dari sumber
pendapatan dalam daerahnya sendiri yang di pungut berdasarkan
peraturan daerah yang sesuai peraturan perundang-undagan yang berlaku,
jika dilihat dari peraturan perundang-undangan nomor 32 tahun 2004
bahwa pemerintah daerah menyebababkan daerah-daerah yang kabupaten
di Indonesia harus membiayai daerahnya masing-masing tanpa menunggu
subsidi dari pemerintah pusat karena adanya peralihan system, tujuan nya
untuk meningkatkan pembangunan daerah. Hasil pendapatan retribusi
terminal rawasari pada tahun 2018 sebesar Rp 183.540.000 sedangkan
target yang ditetapkan oleh pemerintah kota jambi sebsar Rp180.000.000.
maka dari itu rasio penerimaan terhadap target pendapatan daerah telah
tercapai dan melebihi target yang telah di tetapkan.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian diatas mengenai kebijakan
dan efektivitas tentang pengelolaan retribusi terminal Rawasari di kota jambi
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebijakan tentang Pengelolaan Retribusi Terminal Rawasari di Kota Jambi
terminal Rawasari merupakan salah satu bagian dari infrastruktur Kota Jambi
maka pengaturannya harus sesuai dengan kebijakan yang telah di buat oleh
Pemerintah Kota Jambi yaitu Kebijakan tentang retribusi di Kota Jambi di
atur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Usaha pada bagian ketiga tentang Retribusi terminal Pasal 15-Pasal 20,
sedangkan dasar hukum dalam pemungutan retribusi terminal di Kota Jambi
di atur dalam Peraturan Walikota Jambi Nomor 5 Tahun 2018 tentang tata
cara pemungutan retribusi terminal pada dinas perhubungan kota jambi.
Pengelolaan retribusi terminal di laksanakan oleh dinas perhubungan kota
Jambi.
2. Menurut hasil kesimpulan efektftas penerimaan retribusi penerimaan
pendapatan asli daerah kota jambi di terminal rawasari sangat efektif dalam
hasil pendapatan retribusi yang telah melebihi target yang di tetapkan oleh
pemerintah kota jambi. Dengan demikian pemerintah kota jambi dalam hal ini
harus meningkatkan sarana dan prasarana dalam pengelolaan terminal
79
rawasari dikarenakan masyarakat kota masih sangat membutuhkan angkutan
kota dilihat dari hasil pendapatan tahun 2018.
B. Saran
Ukuran keberhasilan pada realisasi pendapatan Retribusi Terminal
tersebut dapat dilihat dari realisasi pencapaian target dan tingkat kenaikan
pendapatan dari penerimaan retribusi terminal, dengan banyaknya faktor yang
mempengaruhi penerimaan retribusi terminal, maka tercapainya target
penerimaan Retribusi akan ditentukan oleh sejauh mana usaha yang dilakukan
pemerintah daerah itu dengan cara intensif dan baik, maka apa yang diharapkan
dapat terwujud. Sebaliknya apabila tidak dilakukan secara intensif atau kurang
mendapatkan perhatian dalam mengelola faktor-faktor yang mempengaruhinya
tersebut, maka penerimaan Retribusi terminal tidak akan tercapai sebagaimana
yang diharapkan.
C. Kata Penutup
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT,
berkat rahmat, hidayah dan Inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki. Kemudian dari pada itu,
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu
pembimbing atas jerih payah dalam memberikan bimbingan kepada penulis
sehingga terwujud skripsi ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi, bahasa dan susunannya. Hal ini disebabkan
80
karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, diharapkan kepada para pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini dan penulis akan menerima dengan lapang dada. Mudah–mudahan
Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang turut
membantu sehingga selesainya skripsi ini, Amin ya Robbal’alamin.
81
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Ahmad Yani. Hubungan Keuangan Antar Pemerintah Pusat Dan Daerah. Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada. 2004
B.N Rahardjo Adisasmita.pengelolaan pendapatan dan anggaran
daerah.Yogyakarta.Graha ilmu.2011.
Basrowi dan Sukidi, Metode penelitian kualitatif, persepektif mikro, Surabaya insane
cendikia. 2002
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008,
Husein Umar.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta.Raja
Grafindo Persada. 2011
Imron Arifin, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan,
Malang:Kalimasahada Press,1996,
Ishaq, Metodologi Penelitian Hukum,Bandung. Alfabeta. 2017
Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi, Arsip, 24 Juli 2018
Kantor Dinas Perhubungan Kota Jambi, visi dan misi, 24 Juli 2018
Mahasiswa universitas lampung, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik tahun 2013
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: UPP
AMPYKPN,2005),hlm.92
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta. UPP AMPYKPN. 2005
Mardiasmo 2009.Perpajakan.Edisi revisi 2009. Yogyakarta: Penerbit Andi, Hal. 14
Mardiasmo.Perpajakan.Edisi revisi 2009.Yogyakarta. Penerbit Andi.2009
Pipin Syahrini dan Dedah Jubaedah, Pemerintahan Daetrah di Indonesia…,hlm75
82
Pramono Hariadi.Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta. Salamba Empat. 2010
Rahardjo Adisasmita.2011.pengelolaan pendapatan dan anggaran daerah.Graha ilmu.
Yogyakarta hlm
Sudarsono, Skripsi, Efektivitas Pemungutan Retribusi Terminal Di Terminal Regional
Daya (Trd)Kota MakassarMakassar, 2015
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi:edisi revisi
Siahaan Marihot P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta. PT Raja
Grafindo.2005
Siswanto Sunarno.Hukum pemerintahan daerah di Indonesia.Jakarta. Sinar Grafika.
2006
Solichin A. Wahab.Analisi Kebijakan Negara. Jakarta. Rinika cipta. 1990
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. CV. Alfabeta. 2008
Sugiono.Memahami Penelitian Bisnis, cetakan ke-15. Bandung. Alfabeta. 2012
Suradinata, Ermaya, Manajemen SDM Orientasi Masa Depan.(Bandung: Ramadhan.
1996).
Syaripudin,2010, Pegelolaan Retrebusi Terminal. Jakarta : Mitra Wacana
B. Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha .
Peraturan Daerah, Nomor 14 Tahun 2016. Tentang pembentukan dan susunan
perangkat derah
Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2018 tentang tata cara pemungutan
retribusi terminal pada dinas perhubungan kota jambi.
Perda kota Jambi No 06 tahun 2005 pasal 21 ayat 1 tentang Terminal.
C. Lain-Lainya
http//Kebijakan public.com diakses, 28 Maret 2014
83
http://rangkumanpustaka.blogspot.com/2017/04/makalah-pemerintah-kota.html. di
akses pada tanggal 15 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB.
http://www.pengertianilmu.com/2015/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none30.html Diakses Pada 11 April 2018 Pukul 13:25
https://jambikota.go.id/new/infrastruktur-transportasi/, diakses Pada 27 Januari
2018.
WWW.google.com Tanggal 28 Maret 2009, diakses Tanggal 15 Desember 2014.
84
LAMPIRAN
Kepala UPTD Terminal Rawasari
Plakat terminal Rawasari Kepala UPTD Terminal Rawasari
Surat Tugas terminal Rawasari VISI MISI DISHUB
85
Kondisi Terminal
Kondisi Terminal