EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS...

20
EFEKTIVITAS PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2006-2007 Abstrak Untuk dapat menghadapi tantangan pembangunan dan globalisasi, peran dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi pada Bangsa Indonesia belakangan ini. Upaya-upaya ini tentunya harus juga mulai dilakukan di tingkat Sekolah dan pada tingkat Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di segala bidang. Berdasarkan pada kebijakan nasional dalam bidang kependidikan, yakni pemerataan kesempatan belajar, peningkatan relevansi pendidikan sesuai dengan tuntutan pembangunan, peningkatan mutu pendidikan, serta efisiensi efektivitas pendidikan maka guru secara professional menempati titik sentral. Upaya mewujudkan pendidik yang memiliki kompetensi yangingin dicapai, maka didesainlah kurikulum yang struktur isinya mencakup berbagai satuan mata kuliah. Dalam kurikulum Fakultas Tarbiyah diketemukan berbagai mata kuliah yang mengarahkan mahasiswa memiliki keahlian mengajar yang dalam bahasa kurikulum UIN Sunan Kalijaga sebagaimana termaktub dalam Kompetensi Program Studi disebut sebagai Elemen Kompetensi Kemampuan Berkarya. Elemen kompetensi ini mencakup dataran teorik dan praksis. Dalam dataran teoritik mewujud dalam sejumlah mata kuliah seperti desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah, pengembangan kurikulum, metode, strategi, dan pengembangan sistem evaluasi. Sementara dalam wilayah Praksis mewujud dalam mata kuliah Pembelajaran Mikro (Micro Teaching) dan PPL (Program / Praktek Pengenalan Lapangan). Pembelajaran Mikro dilakukan di lingkungan fakultas dengan pembimbing dosen baik tetap maupun dosen tidak tetap dan disebut dengan PPL I. Sedang Praktek Pengenalan Lapangan dilakukan di sekolah sebagai benruk real teaching dan pengenalan manajemen sekolah dan disebut dengan PPL II. Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 117

Transcript of EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS...

Page 1: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

EFEKTIVITAS PRAKTEKPENG AL AM AN LAPANG AN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2006-2007

Abstrak

Untuk dapat menghadapi tantangan pembangunan dan globalisasi,peran dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalammenghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi padaBangsa Indonesia belakangan ini. Upaya-upaya ini tentunya harus jugamulai dilakukan di tingkat Sekolah dan pada tingkat LembagaPendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di segala bidang. Berdasarkanpada kebijakan nasional dalam bidang kependidikan, yakni pemerataankesempatan belajar, peningkatan relevansi pendidikan sesuai dengantuntutan pembangunan, peningkatan mutu pendidikan, serta efisiensiefektivitas pendidikan maka guru secara professional menempati titiksentral. Upaya mewujudkan pendidik yang memiliki kompetensiyangingin dicapai, maka didesainlah kurikulum yang struktur isinyamencakup berbagai satuan mata kuliah. Dalam kurikulum FakultasTarbiyah diketemukan berbagai mata kuliah yang mengarahkanmahasiswa memiliki keahlian mengajar yang dalam bahasa kurikulumUIN Sunan Kalijaga sebagaimana termaktub dalam KompetensiProgram Studi disebut sebagai Elemen Kompetensi KemampuanBerkarya. Elemen kompetensi ini mencakup dataran teorik dan praksis.Dalam dataran teoritik mewujud dalam sejumlah mata kuliah sepertidesain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampaimenengah, pengembangan kurikulum, metode, strategi, danpengembangan sistem evaluasi. Sementara dalam wilayah Praksismewujud dalam mata kuliah Pembelajaran Mikro (Micro Teaching) danPPL (Program / Praktek Pengenalan Lapangan). Pembelajaran Mikrodilakukan di lingkungan fakultas dengan pembimbing dosen baik tetapmaupun dosen tidak tetap dan disebut dengan PPL I. Sedang PraktekPengenalan Lapangan dilakukan di sekolah sebagai benruk real teachingdan pengenalan manajemen sekolah dan disebut dengan PPL II.

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 117

Page 2: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

A. Pendahuluan

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang saling berkellndandalam proses pembelajaran. Apa yang dilakukan pendidik untuk melaku-kan transfer pengetahuan, sikap, prilaku dan ketrampilan merupakanaktivitas mengajar. Belajar merupakan respon peserta didik atas apa yangdilakukan seorang pendidik.. Dan interaksi antara kedua aktivitas tersebutmerupakan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan upaya mencapai tujuan yang sudahdirumuskan. Pembelajaran tidak semata-mata merupakan kewajibanpendidik dalam menghabiskan cakupan materi dalam rentang waktu yangditentukan. Tetapi merupakan proses yang penuh aktivitas produktif yangdilakukan pendidik dan peserta didik. Karenanya pembelajaran merupa-kan proses aktif. Pertanyaannya adalah, "apakah proses aktif dimaksudsudah dilakukan oleh pendidik"?, bagaimana pendidik mendesain pem-belajarannya sehingga mampu menciptakan kelas yang dinamis, bukankelas yang tenang tapi tanpa aktivitas. Lebih dari itu, menurut MuchtarBuchari, satu problem dalam sistem pedidikan guru adalah bagaimanamenghasilkan guru yang mampu mengajar sekaligus mendidik (MuchtarBuchori, 1991 :19). Karenanya, UU Nomer 20 Tahun 2003 mengamantakanpada Bab XI pasal 40 ayat (2) poin a, bahwa pendidik berkwajiban men-ciptakan uasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,dinamis dan dialogis (UU No. 20 Th. 2003 : 29).

Jawaban terhadap pertanyaan di atas sangat ditentukan oleh seberapajauh pendidik memiliki ketrampilan mengajar yang merupakan ekspresisimbolik dari kompetensi yang dimiliki. Ketrampilan mengajar setidakny amencakup dua kompetensi sekaligus, yaitu kompetensi pedagogik dankompetensi profesional.

Kompetensi Pedagogik dalam bahasa PP No. 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kemampuan metodologisseorang pendidik dalam mengajarkan suatu disiplin ilmu tertentu. Kom-petensi ini lazim disebut sebagai kemampuan metodologi pembelajaran.Secara metodologis, pembelajaran mencakup berbagai komponen. Kom-ponen dimaksud adalah pertama, desain instruksional yang mencakupkemampuan pendidik merumuskan tujuan instruksional yang mewujuddalam indikator-indikator yan terukur (Nana Sudjana, 2000:59-60),

118 Aplikasia.JurnalAplikasillmu-ilmuAgama.Vol. IX, No. 2 Desember2008:117-136

Page 3: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

pengorganisasian materi, pemilihan metode, penentuan media, dan pengem-bangan alat evaluasi. Kedua, proses pembelajaran yang mencakup kemampu-an mengimplementasikan desain instruksional yang sudah dibuat.

Sementara kompetensi profesional adalah cerminan penguasaan pen-didik terhadap materi yang diajarkan. Kompetensi ini mencakup dua ke-mampuan, penguasaan materi yang diajarkan dan kemampuan dalammengembangkan materi pembelajaran.

Untuk mewujudkan pendidik yang memiliki kompetensi dimaksud,didesainlah kurikulum yang struktur isinya mencakup berbagai satuanmata kuliah. Dalam kurikulum Fakultas Tarbiyah diketemukan berbagaimata kuliah yang mengarahkan mahasiswa memiliki keahlian mengajaryang dalam bahasa kurikulum UIN Sunan Kalijaga sebagaimana termaktubdalam Kompetensi Program Studi disebut sebagai Elemen KompetensiKemampuan Berkarya. Elemen kompetensi ini mencakup dataran teorikdan praksis. Dalam dataran teoritik mewujud dalam sejumlah mata kuliahseperti desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasarsampai menengah, pengembangan kurikulum, metode, strategi, dan pengem-bangan sistem evaluasi (Pokja Akademik UIN SIKA, 2005 : 111-1600).Sementara dalam wilayah Praksis mewujud dalam mata kuliah PembelajaranMikro (Micro Teaching) dan PPL (Program/Praktek Pengenalan Lapangan).Pembelajaran Mikro dilakukan di lingkungan fakultas dengan pembim-bing dosen baik tetap maupun dosen tidak tetap dan disebut dengan PPLI. Sedang Praktek Pengenalan Lapangan dilakukan di sekolah sebagaibentuk real teaching dan pengenalan manajemen sekolah dan disebutdengan PPL II (Nurrohmah, dkk, 2006).

B. Pokok Masalah

Sebagai mata kuliah yang lebih mengedepankan aktivitas praksissebagai implementasi teori-teori pembelajaran yang dipelajari sebelumnya,terkadang diketemukan kritik dari berbagai pihak baik yang bersifatargumentatif maupun bersifat apologetik. Dari observasi awal diketemu-kan beberapa kelemahan diantaranya, pertama, dalam pembelajaran atausenantiasa memahami metodologi pembelajaran sehingga evaluasi yangdilakukan menjadi sangat beragam meskipun sudah ada acuan dalampenilaian. Kedua, dalam praktek pembelajaran di sekolah banyak guru

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 119

Page 4: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

pembimbing yang kurang memiliki kompetensi pedagogik maupunprofessional yang ditunjukkan oleh kondisi banyak guru pembimbingyang tidak memiliki persiapan pembelajaran olehkarenanya dalam pem-bimbingan kurang memiliki ukuran jelas tentang evaluasi mahasiswapraktikan.

Disamping karena alasan di atas, maka masalah mi menjadi layakditeliti karena sebagai sebuah program belum dilakukan evaluasi. Olehsebab itu, dirumuskan masalahnya sebagai berikut.

1 Bagaimana proses Praktek Pengalaman Lapangan Fakultas TarbiyahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta?

2. Bagaimana hasil/penguasaan Praktek Pengalaman Lapangan bagimahasiswa/ praktikan?

C. Landasan Teori

1. Evaluasi Program

Evaluasi program mencakup keseluruhan kegiatan mulai dari peren-canaan. pelaksanaan, dampak, ef isiensi dan keefektifan dengan meng-gunakan instrumen dan kriteria tertentu. Jika diklasifikasi akan mencakuptiga aspek, yaitu deskripsi, kriteria dan pertimbangan program (OemarHamalik, 2006 : 238). Deskripsi merupakan gambaran lengkap danmenyeluruh tentang unsur-unsur suatu program. Ada tiga jenis pen-dekatan dalam penentuan unsur-unsur, yaitu struktural, fungsional dansistematis. Pada pendekatan sistematis, perhatian dirujukan kepadakeseluruhan program yang terdiri atas masukan (input), proses danproduk (Oemar Hamalik, 1993 : 68-69).

Kriteria adalah ukuran-ukuran yang dirumuskan secara spesifik danterbatas yang menjadi kerangka acuan dalam mengkaji data deskriptifprogram. Kriteria evaluasi program dapat dikategorikan menjadi dua;internal dan eksternal. Keduanya merupakan kategori alternatif untukdipilih dan dipertimbangkan dalam penggunaan. Kriteria internal adalahukuran yang dipergunakan dalam kerangka program itu sendiri yangmencakup koherensi antar unsur, sumber manusiawi (pelaksana), persepsipemakai program, persepsi penyediaan program, kefektifan penggunaanbiaya, kemampuan generatif (munculnya hasil positif meski tidak masuk

120 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 2 Desember 2008:117-136

Page 5: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

dalam rancangan), dan dampak (capaian atas apa yang direncanakan)(Oemar Hamalik, 1993:69-72)

Kriteria eksternal adalah ukuran-ukuran yang digunakan terhadapprogram dari sumber di luar kerangka program. Kriteria eksternal men-cakup tiga hal, yaitu pengarahan kebijakan, analisis cost-benefit, dandampak berganda. Pengarahan kebijakan berkaitan dengan kebijakanyang ditentukan oleh pemegang otoritas. Analisis cost-benefit mengacukepada perkiraan keuntungan program baik yang tampak maupun yangtidak tampak. Sedang dampak beganda dimaksudkan sebagai dampakyang mengena terhadap satu kelompok berimbas kepada kelompok lain(Oemar Hamalik, 1993 : 72-74).

Pertimbangan adalah proses pembuatan keputusan berdasarkan datayang terkumpul setelah membandingkan antara deskripsi program dankriteria. Oleh sebab iru kriteria pokok dalam evaluasi program adalahsejauhmana keberhasilan telah diperoleh setelah pelaksanaan program.Tujuan evaluasi program adalah untuk memperoleh informasi yangakurat tentang derajat keberhasilan program dan kelancaran pelaksanaan,sehingga diketahui kelemahan dan kelebihannya. Secara operasioanaltujuan evaluasi program adalah menetapkan: pertama, apakah programyang telah disusun memenuhi kebutuhan sasaran, kedua, apakah programlayak untuk dilaksanakan, ketiga, apakah pelaksanaan program berlang-sung sebagaimana yang diharapkan? Keempat, berapa besar pengaruhprogram terhadap sasaran, kelima, berapa besar program mampu memberi-kan nilai tambah ditinjau dari segi biaya, tenaga dan waktu yang diguna-kan, keenam, kelemahan-kelemahan dan kekurangan apa yang terdapatdalam program dan bagaimana cara memperbaikinya. (Oemar Hamalik,1993:65).

2. Fraktek Pengalaman Lapangan

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah praktek kependidikanbagi calon guru. PPL pengalaman lapangan dan bukan hanya praktekmengajar. Karena kegiatan ini tidak hanya mencakup latihan mengajar.Tetapi mencakup berbagai akivitas yang berhubungan dengan duniapersekolahan atau keguruan. Dalam kurikulum berbasis kompetensi,Praktek Pengalaman Lapangan masuk dalam kawasan Proses Belajar

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 121

Page 6: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Mengajar. Praktek Pengalaman Lapangan merupakan bagian integraldalam pembentukan profesionalisme keguruan. Praktek PengalamanLapangan merupakan proses penyatuan wilayah teoritik berbagai matakuliah metodologi pembelajaran dan manajemen pendidikan (M. Entang,1980:1)

Secara praksis Praktek Pengalaman Lapangan mencakup beberapakegiatan berbeda. Pertama, pengalaman pembelajaran terbatas atau pem-belajaran mikro (micro teaching/isolated skill development) yaitu pembelajaransesungguhnya (real teaching) tetapi dalam bentuk mikro atau dibatasi baikjumlah peserta didik, waktu, bahan, maupun ketrampilan mengajar sehinggadapat dikontrol. Sifat mikro dimaksudkan sebagai upaya mengisolasi se-cara sistematis bagian-bagian pembelajaran yang meliputi curriculum skill,material skill dan instnicsional skill. (S.L. LaSulo, dkk, 1984:6-8)

Kedua, pengalaman persekolahan yang mencakup dua kegiatan; 1).pembelajaran di kelas sesungguhnya (real teaching/real classroom teaching)yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan di sekolahdalam kelas baik dalam bimbingan (supervied teaching) sampai dapatbertangungjawab penuh (full responsibility teaching).dan 2). Praktek berbagaiaktivitas yang berhubungan dengan sekolah (field familiarization) yangdimaksudkan sebagai upaya memperkenalkan mahasiswa praktikan akankehidupan sekolah (school lift) (S.L. La Sulo, dkk, 1984 :4).

D. Metode penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Penelitian evaluasidapat dinyatakan sebagai sebagai evaluasi atau sebagai penelitian Sebagaievaluasi, penelitian evaluasi berarti proses pembuatan keputusan dengancara membandingkan kejadian atau produk dengan standar yang telahditetapkan. Sebagai penelitian berarti penelitian evaluasi berfungsi men-jelaskan fenomena. Penelitian evaluasi dapat dikategorikan menjadi eva-luasi formatif dan sumatif. Formatif dipergunakan untuk mendapatkanfeedback dari sebuah kegiatan sebagai upaya peningkatan kualitas programdan produk. Sumatif dimaksudkan sebagai upaya melihat efektifitaspencapaian program (Sugiyono, 2004:10).

122 Aplikasia,JumalAplikasillmu-ilmuAgama, Vol. IX, No. 2 Desember 2008:117-136

Page 7: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya melihat kedua klasif ikasidua evaluasi di atas. Di satu sisi, berfungsi sebagai evaluasi terhadapefektifitas pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) FakultasTarbiyah UIN Sunan Kalijaga (Sumatif). Di sisi lain, dimaksudkan sebagaiupaya mencari/eed back dari mahasiswa praktikan dan guru pembimbingPPL II (real teaching) (formatif).

Subyek penelitian ini adalah Pembantu Dekan I, Para Ketua Jurusan,Panitia Pelaksana, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL I (micro teaching),Guru Pembimbing Lokasi PPL II (Real teaching danfieldfamiliarization) danMahasiswa Praktikan periode terakhir.

Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam, observasidan studi dokumentasi. Dengan metode-metode tersebut, maka dari Pem-bantu Dekan I akan digali data tentang posisi PPL dalam struktur kuri-kulum Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga yang akan ditriangulasi(triangulasi metode) dengan dokumen-dokumen kurikulum tertulis (idealcurriculum) yang dimiliki dan di trianggulasi (trainggulasi subyek/sumber)dengan para ketua jurusan. Dari Panitia Pelaksana digali data tentang pe-laksanaan Praktek Pelaksanaan Lapangan baik perencanaan, pelaksanaanmaupun evaluasi yang ditrianggulasi dengan guru pembimbing dandampaknya bagi sekolah atau madrasah lokasi penelitian. Dari mahasiswapraktikan digali data tentang pelaksanaan PPL dan dampak bagi pening-katan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru.

Dari data yang terkumpul, akan dianalisis secara kualitatif denganlangkah sebagai berikut. Pertama, menelaah seluruh data yang diperoleh.Kedua, Mereduksi data dengan jalan membuat abstraksi yang merupakanrangkuman atas data yang masih dipergunakan. Ketiga, menyusun datadalam satuan-satuan secara kategoris sambil membuat koding. Keempat,Memeriksa keabsahan data dan menafsirkannya".

* Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), p. 190 - 200.

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 123

Page 8: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

E. Hasil dan Pembahasan

1. Mekanisme PPLPraktek Pengalaman Lapangan merupakan bagian integral dari kuri-

kulum Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogy akarta y ang wajib diikutioleh semua mahasiswa Fakultas Tarbiyah Program SI dan wajib lulus. PPLmencakup 2 kegiatan, yaitu PPL I (Micro) dan PPL II (real) merupakanmatakuliah yang diprogramkan secara khusus dan terkonsentrasi.

PPL merupakan salah satu syarat bagi lulusan Fakultas Tarbiyah untukmendapatkan akta mengajar IV sebagai legalitas kewenangan mengajardalam bidangnya. Sejalan dengan tujuan serta target yang ingin dicapai,maka ruang lingkup kegiatan PPLI mencakup perumusan RPP danmelaksanakannya dalam kelas dibawah bimbingan DPL (Dosen Pembim-bing Lapangan). Sementara PPL II meliputi: pertama, Orientasi/pembe-kalan, Kedua, Praktek pembelajaran yang mencakup Observasi Pembelajar-an, penyusunan Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Melaksana-kan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun.Ketiga, Praktik persekolahan yang mencakup Kegiatan administrasi sekolah/madrasah, Penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling, Penye-lenggaraan kegiatan ekstrakurikuler, Pengelolaan pusat sumber belajar(perpustakaan). Keempat, Penyusunan laporan akhir. kelima, Ujian.

Dalam prakteknya, baik PPL I maupun PPL II dikelola oleh sebuahkepanitia yang diangkat oleh Dekan Fakultas. Mengapa Dekan Fakultaskarena proses pelaksanaan PPL diikuti oleh mahasiswa di seluruh jurusan.Secara garis besar struktur kepanitiaan adalah Dekanat sebagai penang-gungjawab dan pengarah, seorang ketua, seorang sekretaris dan bidang-bidang: akademik, sekretariat, akomodasi dan humas. Kepanitaan inihanya berlaku untuk satu kali periode dan diperbaharui setiap saat.

2. Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran, mencakup PerencanaanYang dimaksud mata kuliah Metodologi Pembelajaran adalah mata

kuliah yang mengantarkan mahasiswa memiliki kompetensi pedagogicsebagaimana diamantakan oleh UU No. 20 tahun 2003 dan PP19 2005tentang guru dan dosen. Mata kuliah ini dalam struktur kurikulum UINdisebut sebagai elemen kompetensi Kemampun Berkarya yang berjumlah17 mata kuliah (Pokja Akademik, 107). Tetapi dalam penelitian hanya

124 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 2 Desember2008'. 117-136

Page 9: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

diambil 7 (delapan), yaitu Perencanaan Pembelajaran/Desain instruksi-onal, Telaah Materi PAI, Metde pengajaran PAI, Strategi Pembelajaran,Pengembangan Kurikulum PAI, Pengembangan Media PAI, PengembanganEvalasi PAI.

3. PesertaPeserta PPL I tidak ada prasyarat lulus mata kuliah metodologi pem-

belajaran. Karena beberapa mata kuliah metodologi pembelajaran dipelajaripada semester yang sama (semester VI) dengan mikro, seperti PerencanaanPembelajaran/Desain instruksional, Telaah Materi PAI, Metde pengajaranPAI, Strategi Pembelajaran, Pengembangan Kurikulum PAI. Oleh sebabitu,diketemkan beberapa mahasiswa yang belum lulus atau memiliki nilaiminimal (B- ke bawah) mata kuliah metodologi pembelajaran yangditempuh pada semester sebelumhya (V) tetap dapat mengikuti Mikrodan pada semester berikutnya mengikuti PPL II karena dia lulus dalamPPL I (Mikro).,

Berikut contoh ketimpangan nilai mahasiswa dilihat dari hubunganantara mata kuliah metodologi pembelajaran dengan PPL.

No

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

Mikro

AAA-A-AA-A-A-A-A-

PengembanganMedia (smt. V)

EA-B-A

C+B+B-AAA

PengembanganKurikulum

(smt. VI)EA-A-ACB+B+A-DB+

StrategiPembelaj aran

(VI)EEBBBAB+A-E

B+

PPL II

AA-A+A-AAA-AAA

Gambaran nilai di atas hanya diambil 10 sampel mahasiswa darijumlah keseluruhan 179 mahasiswa yang mengikuti PPL I dan PPL II padatahun akademik 2006/ 2007. Melihat hasil nilai baik yang bersifat teoritik,seperti mata kuliah metodologi penelitian, dan aspek praktis seperti microteaching dan real teaching, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 125

Page 10: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

a). Nilai praktikan yang lebih tinggi dengan nilai teoritik.

Tingginya nilai PPL dengan mata kuliah elemen berkarya meng-esankan adanya beberapa hal yang janggal yaitu, standar penilaianyang tidak jelas, baik standar nilai untuk mata kuliah metodologipembelajaran maupun nilai PPL, dan kurangnya, kalau tidak bolehdikatakan tidak, seleksi akademik sehingga nilai mata kuliah yangsangat terkait dan mendukung dengan praktik pengalaman lapangantidak menjadi pertimbangan.

b). Kurangnya Sistem Evaluasi Terkontrol.

Adanya kesenjangan nilai antara PPL dengan nilai mata kuliahkelompok MKB terjadi karena tidak adanya sistem nilai kontrol. Artinyanilai-nilai mata kuliah tersebut hendaknya dijadikan pertimbangandalam memberikan nilai akhir praktik pengalaman lapangan (PPL) baikbaik micro teaching maupun real teaching. Sehingga nilai teoritik dengannilai pratikan akan balance dan tidak terjadi kesenjangan.

Dalam rumusan panduan PPL Mikro (p. 1), yang dimaksud PPLI (Mikro) adalah mata kuliah intrakurikuler yang bersifat aplikatifdan terpadudari sejumlah pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihanprajabatan untuk menyiapkan mahasiswa agar menguasai kompetensi keguran,sehingga dapat mengemban tugas dan tanggungjawab secara professional.

Berikut tanggapan mahasiswa tentang peletakan mata-mata kuliahmetodologi pembelajaran.

No.

1234

5

6

MataKuliah

Desain InstruksionalStrategi PembelajaranMetode PembelajaranPengembanganEvaluasi PAIPengembanganKurikulum PAIPengembangan MediaPAI

Semester (dalam prosentase)

2

0005

0

0

3

5055

5

0

4

405300

5

25

5

45L80

4560

30

55

6

10152030

60

20

7

0000

0

0

126 Aplikasia.JumalAplikasillmu-ilmuAgama, Vol. IX, No.2 Desember2008:117-136

Page 11: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

4. Dosen Pembimbing Lapangan (DPI)

Peserta PPL I terbagi ke dalam 18 kelompok. Tiap kelompok di-bimbing oleh seorang dosen yang disebut Dosen Pembimbing Lapang-an. Menurut buku Panduan, DPL adalah dosen biasa/tetap jurusanatau dosen luar biasa yang diusulkan oleh jurusan dan di Syahkan olehDekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan kalijaga. Kedua, bersedia menjadiDPL.

Dalam prakteknya, penentuan DPL dilakukan oleh Panitia. Yangdimaksud panitia disini adalah Ketua, sekretaris dan tim akademik.Tim akademik adalah kelompok dosen yang diberikan tugas meran-cangkan aspek-aspek akademik program PPL, seperti materi pem-bekalan, penilaian. Oleh sebab itu, ketua prodi tidak mengusulkan,tetapi lebih banyak menyetujui. Mengapa panitia yang menetukan ?.Setidaknya ada dua alas an, pertama, keaktif an dalam pembimbinganyang ditunjukkan oleh lengkapnya administrasi DPL pada PPL sebelum-nya. Kedua, adalah kesibukan DPL pada semester berjalan.

Dalam aktivitasnya, DPL PPLI memiliki tugas yang berbedadengan DPL PPL II. DPL PPL I melakukan pembimbingan terhadapmahasiswa secara langsung terhadap aspek substansi pembelajaran,yaitu penyusunan RPP dan Pelaksanaan pembelajaran. Sementara DPLPPL II lebih bersifat teknis administrative karena pembimbingan di-lakukan oleh Guru Pembimbing. Oleh sebab itu, jika melihat kom-petensi DPL lebih tepat dilihat pada DPL PPL I.

Berikut Tanggapan Mahasiswa tentang Kompetensi Pedagogik danProfesional DPL PPL I.

No.

1.2.

Kompetensi

PedagogikProfesional

Kategori (dalam Prosentase)

SangatBaik

55

Baik

5560

Cukup

4030

Kurang

05

SangatKurang

00

5. Pembekalan

Pembekalan disebut juga dengan orientasi, yaitu upaya memerikanbekal kepada mahasiswa tentang kesiapan memasuki praktek pembelajar-

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 127

Page 12: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

an. Dalam prakteknya, pembekalan dilakukan dua kali, yaitu awal PPL Idan awal PPL II. Dari sisi materi, kedua pembekalan ini mencakup tigamateri. Pada PPL I materiny a adalah: Persiapan Pembelajaran, Teaching Still,Strategi Pembelajaran. Sedang pada pembekalan PPL II, materinya adalahEtika PPL, Mekanisme dan Pelaporan PPL serta Profesionalisme TenagaKependidikan.

Materi tersebut ditentukan oleh tim akademik. Mengapa 3 itu? maha-siswa yang lulus mikro dianggap memiliki bekal untuk ke PPL II. Tiapmateri diberikan selama satu jam, sehingga setiap mahasiswa mendapat-kan 3 materi dalam tiga jam. Relevansi materi pembekalan dengankegiatanPPL II, Mahasiswa memberikan respon terhadap pembekalan PPL Isebagai berikut.

No.

1.23

4

5

6.

Komponen

WaktuMateriPenyajiPersiapanpembelajaranPenyajiTeachingSkillPenyajiStrategiPembelajaranRuang

Katori (dalam Prosentase)

SangatBaik

500

0

5

0

Baik

553530

35

50

25

Cukup

154055

50

35

55

Kurang

252515

15

10

20

SangatKurang

000

0

0

0

Ketimpangan diketemukan ketika terjadi proses pemilihan pesertaterbaik dari tiap kelompok. DPL diminta mengajukan 2 (dua) orang maha-siswanya yang akan diberi tindakan khsuus oleh panitia. Sebagai pesertapilihan, mereka akan dijadikan model dengan cara diambil gambar sebagaidokumentasi untuk peserta mikro teaching angkatanberikutnya, dan akandidistribusikan ke sekolah-sekolah "favorit", seperti SMAN 3, SmAN 8,SMAN Sewon dan-lain lain. Ketimpangan dimaksud adalah adanyabeberapa praktikan yang masih kurang mampu melakukan penyusunan

128 Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 2 Desember 2008:117-136

Page 13: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada PPL II sebagai akibat tidakmendapat bimbingan yang semestinya pada PPL I. Praktek Pern

Dalam PPL II (Real teaching di sekolah/madrasah), peserta dibimbingoleh beberapa eksponen, yaitu DLP, Kordinator guru pembimbing danGuru pembimbing. Bimbingan yang dierikan oleh DPL berkisar seputarteknis administrative PPL. Pembimbingan yang diberikan oleh Kordinatorguru pembimbing berorientasi kepada kompetensi social dan kompetensipersonal serta praktek persokolahan. Kompetensi personal adalah kom-petensi yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian yang harus di-miliki oleh seorang guru/calon guru. Kompetensi Sosial berhubungandengan cara mahasiswa sebagai calon guru menempatkan diri dalamlingkungannya dan cara menjalin hubungan dengan orang lain. Sedangpraktek persekolahan dimaksudkan sebagai kegiatan administrasi sekolah,Pelaksanaan prinsip-prinsip supervisi di sekolah/madrasah, kegiatanbimbingan dan konseling. kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, UKS,pengelolaan Pusat Sumber Belajar.

Guru pembimbing memberikan bimbingan aspek kompetensi peda-gogic dan kompetensi professional. Dalam prakteknya, proses bimbinganoleh guru menjadi tidak maksimal, karena beberapa faktor, seperti tidakmemiliki perencanaan pembelajaran (bahkan ada yang meminta maha-siswa membuat Silabi dan RPP mata pelajarn untuk satu tahun pelajaran).tidak memberikan bimbingan semestinya, (mengobservasi di kelas sehinggatidak dapat memberikan feed back). Guru sering kosong, sehingga maha-siswa menggantikan tanpa observasi guru dan evaluasi.

No.

1.

2.

3.

4.

5.

Komponen

DokumentasiGuruKompetensiPedagogikKompetensiProfesionalObservasi PraPraktekObservasi gurudansaran

Kategori (dalam prosentase)

Sangatbaik

5

5

10

15

20

baik

55

35

50

20

30

cukup

25

50

35

10

20

kurang

15

10

5

50

20

Sangatkurang

0

0

0

5

10

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 129

Page 14: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Sementara itu, diketemukan beberapa kelemahan DPL PPL II. Pertama,DPL tidak sesuai dengan mahasiswa yang dibimbingnya. Di SMA Sewonseluruh peserta adalah mahasiswa jurusan PAI, tetapi DPL berasal darijurusan Tadris. Kondisi ini menjadi pemicu bagi kurang intennya maha-siswa untuk berkonsultasi dengan DPL karena kompetensi professionalyang tidak sama. Kondisi ini di picu juga oleh factor kedua, yaitu keakifanDPL yang kurang. Kondisi ini menjadi faktor penyebab terjadinya misko-munikasi antara Fakultas dan Sekolah/madarash. Padahal jika merujukkepada buku panduan tertulis, bahwa tugas DPL adalah

a. Memberitahukan kepada pihak sekolah tempat praktik, perihal ke-datangan mahasiswa praktikan untuk melakukan PPL II.

b. Menjadi penghubung antara fakultas dengan sekolah tempat praktik.c. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa praktikan sebelum pener-

junan ke sekolah untuk melaksanakan PPL.d. Menjelaskan kepada guru pembimbing dan koordinator guru pem-

bimbing perihal apa yang akan dikerjakan mahasiswa di sekolah dancara melakukan evaluasinya.

e. Memberikan bimbingan kepada para mahasiswa selama PPL ber-langsung, baik yang terkait dengan persoalan praktik pembelajaran,praktik persekolahan, maupun pembuatan laporan hasil praktik pem-belajaran dan praktik persekolahan.

f. Bersama guru pembimbing dan kepala sekolah mengawasi dan meng-evaluasi pelaksanaan praktik mahasiswa.

g. Memberikan penilaian atas laporan hasil praktik pembelajaran danpraktik persekolahan dari mahasiswa praktikan.

h. Mengisi buku kunjungan (monitoring) dan menyerahkan kepada panitiasetelah selesai kunjungan.

i. Menarik kembali mahasiswa praktikan setelah menyelesaikan tugas-tugas PPL.

Faktor lain, adalah Sekolah menganggap mahasiswa PPL, sepertimahasiswa KKN. Karena beberapa sekolah/ madrasah tempat PPL ditem-pati PPL KKN oleh perguruan tinggi lain. Sehingga beberapa sekolahmeminta mahasiswa mewujudkan sarana fisik atau membiayai kegiatantertentu.

130 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 2 Desember 2008:117-136

Page 15: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Satu hal yang paling krusial adalah Standar Penilaian yang sangatberbeda antara Satu sekolah dengan sekolah lain. Sehingga, praktikan yangmerupakan peserta pilihan dan ditempatkan di sekolah favorit, justrumendapatkan nilai lebih rendah. Lihat perbandingan berikut: SMANSewon, 5 orang A-1, B+ = 4, SMAN 3 5 orang A- semuanya. Kondisi ini sangatberbeda dengan beberapa sekolah bukan unggulan dengan mahasiswayang bukan pilihan justru mendapatkan nilai jauh lebih tinggi.

Dari situ dapat disimpulkan bahwa ada enam aspek yang menjadiacuan dalam penilaian akhir PPL II yaitu: nilai orientasi, nilai persiapanpembelajaran, nilai praktik pembelajaran, kompetensi personal & social,laporan akhir PPL II dan uian PPL II. Kemudian kelima aspek tersebutdigabungkan dengan memakai rumus seperti di bawah ini:

Nilai Akhir: Vi Nl + 1,5 N2 + 3 N3 + 2 N4 + 2 N5 + 1 N6

10

Keterangan:

Nl : Nilai orientasiN2 : Nilai persiapan pembelajaranN3 : Nilai praktik pembelajaranN4 : Nilai kompetensi personal dan sosialN5 : Nilai Laporan PPL IIN6 : Nilai ujian PPL IIVi, dst. : Proporsi masing-masing unsur penilaian

F. Hasil Yang diperoleh mahasiswa.

Yang dimaksud hasil yang diperoleh mahasiswa Secara teoritik meru-juk kepada 2 (dua) hal, yaitu tujuan dan target PPL. Tujuan PPL adalahsebagai berikut. Pertama, Memperdalam pengertian dan penghayatanmahasiswa tentang proses pendidikan di sekolah/madrasah, Kedua, Mem-berikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan proses pem-belajaran dan kegiatan administrasi di sekolah/madrasah.

Sedang Target PPL adalah terbentuknya maahsiswa Fakultas Tarbiyahyang memiliki 4 (empat) kompetensi, yaitupersonal, social, professionaldan pedagogis.

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 131

Page 16: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Untuk mengetahui hasil yang diperoleh mahasiswa diajukan tigapertanyaan, pertama, kesempatan melakukan praktek pengelolaan dibeberapa bagian sekolah, seperti Bimbingan Konseling, UKS, perpustaka-an dan Iain-lain. Kedua, Mendapatkan pengetahuan dan ketrampilantentang pengelolaan pembelajaran, Ketiga, mendapatkan ketrampilan caramemahami dan mempraktekkan cara bersosialisasi.

Dari ketiga pertanyaan tersebut, diketemukan hasil sebagai berikut:

No.

1.

2.

3.

Komponen

PraktekPembelajaranPemahamantentangpengelolaansekolah/ madrasahCara bersosialisasi

Kategori (dalam jSangatcukup

45

25

20

Cukup

40

55

55

wosentase)sedang

0

10

15

kurang

15

10

10

Sangatkurang

0

0

0

Hasil akhir dapat dilihat pada nilai akhir mahasiswa. Pada PPL I yangdiikuti oleh 179 mahasiswa yang tidak berhasil lulus sebanyak 5 maha-siswa. Sementara PPL II lulus 100 %.

Bagi Sekolah/Madrasah Lokasi PPL.(sekolah merasa terbantu, apalagisekarang Nilai jadi Pembimbing itu nilainya tinggi = sebagai pembimbingteman sejawat. Mahasiswa praktikan disebut sebagai teman sejawat karenasekolah memperlakukan mereka sebagai guru muda dan tidak dipahamisebagai mahasiswa praktek sehingga ia diperlakukan seperti guru untukmemberikan dukungan psikologis bagi mereka dihadapan siswa.

E. Penutup

1. Simpulan

Dari uraian hasil penelitian yang dijabarkan pada bab-bab sebelum-nya maka penelitian tentang Efekrivitas Praktek Pengalaman LapanganJurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas IslamNegeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, sebagai sebuah usaha pencapaian kompetensi pedagogik,maka program PPL yang ada di Fakultas Tarbiyah, khususnya jurusan PAI

132 AplikasiaJumalAplikasillmu-ilmuAgama, Vol. IX, No.2Desember2008:117-136

Page 17: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

telah relevan dengan berbagai kajian teoritis. Hal tersebut jika merujukkepada kajian teoritik sebagaimana dikemukakan oleh SL La Suloa, bahwabahwa Praktek Pengalaman Lapangan mencakup beberapa kegiatanberbeda. 1), pengalaman pembelajaran terbatas atau pembelajaran mikro(micro teaching/isolated skill development), 2), pengalaman persekolahan yangmencakup dua kegiatan; a), pembelajaran di kelas sesungguhnya (realteaching/real classroom teaching) yaitu pembela^ran yang dilakukan olehmahasiswa praktikan di sekolah dalam kelas baik dalam bimbingan(supervied teaching) sampai dapat bertangungjawab penuh (full responsibilityteaching).dan b). Praktek berbagai aktivitas yang berhubungan dengansekolah (field familiarization) yang dimaksudkan sebagai upaya memper-kenalkan mahasiswa praktikan akan kehidupan sekolah (school life).

Kedua, dalam pelaksanaan PPL yang mencakup 2 aspek, yaitu microteaching dan real teaching, sebagaimana diterjemahkan dalam buku panduanbelum sepenuhnya mencerminkan proses ideal pencapaian kompetensipedagogik calon guru. Karena dalam proses mikro tidak disyaratkankelulusan mata kuliah-mata kuliah metodologi pembelajaran. Demikianjuga dalam penyebaran mata kuliah persmester, beberapa mata kuliahdipelajari mahasiswa pada semester VI yang waktunya bersamaan denganpelaksaan mikro. Sehingga tidak terhindarkan terjadinya "mal praktek"dimana mahasiswa dengan nilai minimal bahkan mati dapt mengikutimikro teaching dan secara mengejutkan mendapatkan nilai A. Kondisi inipula yang menyebabkan belum terpenuhinya PPL dengan baik karenameskipun mahasiswa bersangkutan tidak lulus pada mata kuliah semesterVI tetap ia lulus mikro, maka ia dapat mengikuti PPL II (real teaching).

Ketiga, dalam perspektif evaluasi program dapat dijelaskan sebagaiberikut Dalam evaluasi program terdapat 3 jenis pendekatan, yaitu strak-tural, fungsional dan sistematis. Dalam kajian ini dipergunakan pende-katan sistematis, yaitu perhatian ditujukan kepada keseluruhan programyang terdiri atas masukan (input), proses dan produk. Input adalah pesertaPPL I dan II yang sudah mendapatkan nilai dari sejumlah mata kuliahmetodologi pembelajaran. Sedang proses dimaksudkan sebagai prosesPPL I oleh DPL dan proses PPL II oleh guru pembimbing. Sedang produkadalah nilai akhir diperoleh mahasiswa sebagai produk kuantitatif danpemahaman mahasiswa tentang target PPL sebaga produk kualitatif.

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 133

Page 18: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Dengan mengikuti kriteria yang dirumuskan secara spesifik danterbatas dalam buku panduan yang menjadi kerangka acuan dalammengkaji data deskriptif program, maka secara internal belum terjadikoherensi antar unsur karena input (nilai mata kuliah metodologi pem-belajaran) belum menjadi prasyarat bagi proses (PPL I/Mikro). Sedangsumber manusiawi (pelaksana) belum maksimal memerankan programkarena masih bersifat temporer (kepanitaan). Dalam aspek persepsi pe-makai program yaitu sekolah/ madrasah dapat diketemukan hasil positif.Kondisi tersebut ditunjukkan oleh belum diketemukannya sekolah/madrasah yang menolak ditempati PPL. Dalam aspek Persepsi penyediaanprogram terjadi keinginan untuk menggabungkannya dengan KKN se-hingga menjadi PPL-KKN. Dari aspek keefektifan penggunaan biaya belumdiketemukan hasil secara signifikan. Dari aspek kemampuan generatif,yaitu munculnya hasil positif meski tidak masuk dalam rancangan, dandampak, yaitu capaian atas apa yang direncanakan dapat dilihat dalamhasil akhir mahasiswa yang secara kuantitatif menunjukkan tingkatkelulusan yang signifikan. Dan secara kualitatif adalah pengalamanpengelolaan Sekolah/Madrasah.

2. Rekomedasi

Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang setiap tahunnyadi laksanakan di Fakultas Tarbiy ah UIN Sunan Kalijaga akan sangat ef ektifjika dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:

a. Pengembangan Kerangka Konseptual dan Praktis Keilmuan BerbasisIntegrasi-Interkoneksi. Pengembangan pada ranah ini menjadi sebuahkeniscayaan agar core dari keilmuan yang dikembangan di UIN SunanKalijaga, integrasi-interkoneksi, segera rnenemukan bentuknya yangideal dalam praktik-praktik pembelajaran di sekolah atau madrasah.

b. Restrukturisasi Distribusi Mata Kuliah.Langkah ini ditempuh agar kesan adanya "mal praktik" bisa segera di-minimalisir, tidak adanya kesenjangan antara nilai mata kuliah rum-pun metodologi dengan nilai PPL. Selain itu juga diharapkan agarmahasiswa yang akan mengikuti pelaksanaan program PPL telahmempunyai bekal keimuan teoritik yang kokoh dan baik.

134 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 2 Desember 2008:117-136

Page 19: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

c. Evaluasi Sistemik dan Terprogram.Evaluasi merupakan langkah untuk menilai apakah sebuah programberjalan sesuai rencana atau tidak. Karena begitu pentingnya evaluasimaka diperlukan standar yang jelas serta cara yang tepat dalam melak-sanakan evaluasi program, yaitu meliputi input (nilai mata kuliah yangterkait dengan metodologi pembelajaran), kepanitiaan, serta bidangkerjasama dengan sekolah ataupun madrasah.

DAFT AR FUST AKA

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik danImplementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Suatu Panduan Praktis,(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006)

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2004)

M. Entang, Program Pengalaman Lapangan, Jakarta: Proyek PengembanganPendidikan Guru Depdiknas, 1980)

Muchtar Buchori, Ilmu Guru, "Hmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan",dalam Jumal Ilmu Pendidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga,No. 2 Volume 1, April-Juni 1991.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2007).

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar baruAlgesindo, 2000)

Nurrohmah, dkk, Buku Panduan PPL II, (Yogyakarta : Fakultas TarbiyahUIN Sunan Kaliaga, 2006).. dkk, Buku Panduan PPL I, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN

Sunan Kaliaga, 2007).

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2006).

Pokja Akademik, Kompetensi Program Studi Universitas Islam Negeri (UIN)Sunan Kalijaga Yogyakarta, (Yogyakarta : Pokja Akademik, 2005)

. Silabus Mata Kuliah Program Studi Pendidikan Agama Islam FakultasTarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2006.

Efektivitas Praktek Pengalaman Lapangan (Rofik) 135

Page 20: EFEKTIVITAS PRAKTEK PENG AL AM AN LAPANG ANdigilib.uin-suka.ac.id/8225/1/ROFIK EFEKTIVITAS PRAKTEK.pdf · desain instruksional, telaah materi pelajaran pada jenjang dasar sampai menengah,

Sabarudin, "Rekonstruksi Praktik Pengalaman Lapangan MahasiswaPendidikan Islam Fakultas Tarbiyah", dalam Jumal llmu PendidikanIslam, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Volume4, No. 3, Juli 2002.

Sabarudin, "Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) dan Pem-berdayaan PPL I Mahasiswa (Studi Kasus di Universitas NegeriYogyakarta)" dalam Jumal llmu Pendidikan Islam, Fakultas TarbiyahIAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Volume 4, No.l, Januari 2003.

S.L. La Sulo, dkk, Pengajam Mikro, 0akarta: Dirjen Penddikan Tinggi, 1984)

Suharsimi Arikunto, "Prosedur dan Langkah Penelitian Kuantitatif",Makalah Penelitian Kuantitatif UIN 2007, Tidak dipublikasikan .

Rofik Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta danAktivis Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM).

136 Aplikasia.JurnalAplikasillmu-ilmuAgama, Vol. IX, No. 2 Desember 2008:117-136