EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

80
EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI MELALUI KOPERASI GAPOKTAN DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN PINRANG ADRIANI 10596 00880 11 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Transcript of EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Page 1: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI

MELALUI KOPERASI GAPOKTAN DI KECAMATAN

LEMBANG KABUPATEN PINRANG

ADRIANI

10596 00880 11

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

i

EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI

MELALUI KOPERASI GAPOKTAN DI KECAMATAN

LEMBANG KABUPATEN PINRANG

ADRIANI

10596 00880 11

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

ii

Page 4: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

iii

Page 5: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :Efektivitas

Penyaluran Kredit Modal Usahatani melalui Koperasi Gapoktan adalah benar

merupakan hasil karya yang belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan oleh penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Makassar, April 2015

Adriani

105960088011

Page 6: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

v

ABSTRAK

ADRIANI. 1059688011. Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani melalui

Koperasi Gapoktan di Kecamatan Lembang Kabupaten pinrang. Dibimbing oleh

SRI MARDIYATI dan DEWI SARTIKA.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2015 dengan tujuan

untuk mengetahui efektivitas penyaluran kredit modal usahatani melalui Koperasi

Gapoktan di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Pengambilan populasi pada penelitian ini dilakukan dengan Purposive

Sampling yaitu secara sengaja memilih responden yang akan diteliti yakni

nasabah yang masih aktif meminjam modal usahatani, pihak keluarga yang

menjadi nasabah atau nasabah untuk memudahkan proses pengambilan data

sebesar 30 petani yang menjadi responden. Analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.

Sumber data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer dikumpulkan dari seluruh responden melalui wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan juga observasi.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari perpustakaan, literatur dan instansi terkait

dengan koperasi gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang

Kabupaten Pinrang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit modal usahatani

melalui koperasi gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang

Kabupaten Pinrang telah efektif berdasarkan hasil analisis yang menggunakan

skala likert dengan persentase 79,80 %. Hal ini dapat dilihat dari prosedur

penyaluran kredit dilaksanakan secara mudah dan sehat tanpa ada pungutan biaya

yang menguntungkan suatu pihak tertentu, tanpa bunga tetapi bagi hasil yang

telah ditetapkan dan disepakati bersama serta pelayanan yang memuaskan yang

dilakukan oleh pengurus koperasi.

Page 7: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, hidayah-Nya dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada

penulis. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW

beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, sehingga dengan penuh

ketenangan hati dan keteguhan pikiran penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani melalui Koperasi

Gapoktan di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Ibu Dr. Sri Mardiyati, SP., M.P. selaku Pembimbing I dan Ibu Dewi Sartika,

S.TP., M.Si. selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

2. Bapak Ir. Saleh Molla, M.M selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Amruddin, S.Pt., M.Si selaku ketua Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

vii

4. Seluruh dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yng telah membekali segudang ilmu kepada penulis.

Tak lupa penulis berterima kasih kepada seluruh staf TU Fakultas Pertanian

yang telah banyak membantu dan mengurusi segala administrasi.

5. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Lembang khususnya Kepala Desa

Benteng Paremba dan jajarannya yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian di daerah tersebut.

6. Kepada Pengurus Koperasi Gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan informasi yang dibutuhkan penulis.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis ayahanda Abdullah dan ibunda

Antaria atas dukungan baik moril maupun material, cinta dan kasih sayang

yang tak pernah habis serta do’a yang senantiasa selalu dipanjatkan dalam

sujud setiap malam-malamnya yang tidak akan pernah bisa terbalaskan.

8. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudari di

Program Studi Agribisnis angkatan 2011 terkhusus buat sahabat-sahabat 4

Kilogram Zulfadlyani, Ummatul Wahidah dan Irma.S yang telah mengukir

banyak kenangan indah di Kampus Biru ini dan selalu memotivasi penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Page 9: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

viii

Sebagai manusia biasa, tentunya penulis masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan sangat senang jika menerima masukan

dari para pembaca baik berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangun.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Amin.

Makassar, April 2015

Adriani

Page 10: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5

2.1 Efektivitas .................................................................................. 5

2.2 Koperasi dan Ruang Lingkupnya .............................................. 8

2.3 Manajemen Koperasi ................................................................. 11

2.4 Kredit dan Ruang Lingkupnya..... ............................................. 14

2.5 Sistem Pemberian Kredit ........................................................... 20

2.6 Gapoktan .................................................................................... 20

2.7 Kerangka Pemikiran .................................................................. 29

Page 11: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

x

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 30

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 30

3.2. Teknik Penentuan Sampel ......................................................... 30

3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 30

3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................. 32

3.6. Definisi Operasional ................................................................. 34

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.............................. 36

4.1. Sejarah Koperasi Gapoktan ....................................................... 36

4.2. Visi dan Misi Koperasi Gapoktan ............................................. 37

4.3. Struktur Organisasi Koperasi Gapoktan .................................... 38

4.4. Tugas dan Tanggung jawab Koperasi Gapoktan ....................... 38

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 40

5.1 Identitas Responden ................................................................... 40

5.2 Gambaran Umum Nasabah Koperasi Gapoktan ........................ 47

5.3 Prosedur Pemberian Kredit ........................................................ 47

5.4 Masalah yang Dihadapi oleh Koperasi Gapoktan ..................... 49

5.5 Hasil Analisis ............................................................................. 50

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 55

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 55

5.2 Saran ............................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Skala Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani ..................... 34

2. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 40

3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Umur ............................. 41

4. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 42

5. Identitas Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani ........... 44

6. Identitas Responden Berdasarkan Jumlah tanggungan Keluarga ..... 45

7. Luas Lahan Usahatani Reponden ...................................................... 46

8. Hasil Analisis Respon Petani terhadap Pertanyaan yang Diajukan

melalui Kuesioner ............................................................................. 50

9. Hasil Analisis Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

Responden .......................................................................................... 52

10. Hasil Skor Jawaban dari Keseluruhan Responden ............................ 53

Page 13: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Skema Kerangka Pikir ..................................................................... 29

2. Struktur Organisasi Koperasi Gapoktan .......................................... 38

Page 14: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Kuesioner Penelitian ........................................................................ 59

2. Identitas Responden ......................................................................... 61

3. Rekapitulasi Data ............................................................................. 62

4. Peta Lokasi Penelitian ...................................................................... 63

5. Dokumentasi Penelitian ................................................................... 64

6. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 65

Page 15: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usahatani memiliki ciri khas tersendiri dalam penggunaan modal.

Penggunaan modal dilakukan dari awal usahatani, tiap minggu bahkan bisa lebih

sering lagi dan baru akan mendapatkan keuntungan beberapa bulan kemudian

yaitu saat panen. Dalam menyiasati hal ini tentu petani harus menggunakan

penyisihan uang hasil panen untuk keperluan musim tanam berikutnya

(menabung). Namun bagi petani subsisten hal tersebut sulit dilakukan mengingat

hasil yang diperolehnya dari usahatani itu sendiri sangat sedikit. Untuk

menyiasati masalah tersebut, maka pemerintah melakukan usaha pemberian kredit

untuk usaha pertanian melalui koperasi (Nurmansyahindra, 2011).

Menurut Undang-undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-

pokok Perkoperasian, Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang

berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi

yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan. Koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian.

Kegiatan koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada anggota, tetapi juga

kepada masyarakat umum (Anoraga dan Widiyanti, 2003).

Koperasi sebagai badan usaha senantiasa harus diarahkan dan didorong

untuk ikut berperan secara nyata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

anggotanya agar mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial,

sehingga mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat. Koperasi

berperan membantu permasalahan yang dihadapi oleh petani melalui penyaluran

Page 16: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

2

kredit atau membantu permodalan usahatani. Dengan peran serta koperasi dalam

pemberian kredit, maka dapat meringankan masalah permodalan dan dapat

meningkatkan usahanya dengan kualitas yang baik dan bermutu sehingga usaha

dari sektor pertanian dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan petani (Yunita, 2010).

Sistem koperasi juga sangat adil, siapa yang banyak berkontribusi maka

semakin banyak pula imbal hasil yang diperoleh. Dengan adanya koperasi, petani

juga bisa memanfaatkannya sebagai wadah untuk menabung dan memperoleh

pinjaman untuk biaya sekolah. Negosiasi harga kepada konsumen besar juga

dapat dilakukan. Selain itu, kebutuhan pedagang besar akan sebuah komoditas

juga bisa terpenuhi.

Gapoktan adalah gabungan kelompok tani yang bergabung dan

bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Membangun

Gapoktan yang ideal diperlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas

melalui pembinaan yang berkelanjutan. Proses penumbuhan dan pengembangan

Gapoktan yang kuat dan mandiri diharapkan secara langsung dapat menyelesaikan

permasalahan petani, pembiayaan dan pemasaran (Septiyanti, 2014).

Koperasi gapoktan (gabungan kelompok tani) merupakan koperasi yang

dibentuk dari gabungan beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis

di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan

produksi dan pendapatan usahatani bagi anggotanya dan petani lainnya. Tujuan

utama pembentukan dan penguatan gapoktan adalah untuk memperkuat

Page 17: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

3

kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah kepada petani

akan terfokus dengan sasaran yang jelas (Septiyanti, 2014 ).

Kabupaten Pinrang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang

memiliki potensi sumberdaya alam. Kendala yang sering dihadapi dalam memulai

usahatani salah satunya adalah keterbatasan modal yang dimiliki. Sulitnya

memperoleh modal usahatani atau tambahan modal usahatani membuat

kebanyakan petani menjalankan usahataninya dengan modal seadanya atau

meminjam dana pada rentenir dengan bunga yang cukup tinggi sehingga justru

dapat merugikan petani.

Koperasi gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang

Kabupaten Pinrang merupakan salah satu dari sedikitnya koperasi yang ada di

Sulawesi Selatan yang masih bertahan. Banyak koperasi yang hanya berjalan

sesaat kemudian berhenti beroperasi lantaran dana yang dipinjam oleh petani tidak

dikembalikan sesuai dengan yang dipinjam. Oleh karena itu, koperasi ini sangat

diharapkan mampu mengatasi masalah petani utamanya dalam hal permodalan.

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Penyaluran Kredit Modal

Usahatani melalui Koperasi Gapoktan di Kecamatan Lembang Kabupaten

Pinrang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah

bagaimanakah efektivitas penyaluran kredit modal usahatani melalui koperasi

gapoktan di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang ?

Page 18: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyaluran

kredit modal usahatani melalui koperasi gapoktan di Kecamatan Lembang

Kabupaten Pinrang.

Kegunaan dari penelitian ini yaitu, sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan berpikir dan

pengetahuan. Selain itu, penelitian ini berguna sebagai bahan penulisan

skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk kemajuan

koperasi dalam hal penyaluran kredit modal usahatani.

c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

tambahan informasi, pengetahuan, dan referensi dalam menyusun penelitian

selanjutnya atau penelitian-penelitian sejenis.

Page 19: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang memiliki makna tercapainya

suatu keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari

pengertian menurut asal istilah tersebut bisa diketahui bahwa efektivitas selalu

berkaitan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang telah dicapai. Berikut

ada beberapa pengertian efektivitas menurut beberapa ahli (Anonim, 2014):

1. Menurut Abdurahmat, efektivitas adalah pemanfaatan suatu sumberdaya,

sarana, dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya dengan tujuan untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada

waktunya.

2. Menurut Agung Kurniawan, efektivitas adalah kemampuan melaksanakan

tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) suatu organisasi atau

sejenisnya tanpa adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksanaanya.

3. Menurut Prasetyo Budi Saksono, efektivitas adalah seberapa besar tingkat

kelekatan hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan dari sejumlah

pekerjaan.

4. Menurut Susanto, efektivitas adalah daya pesan untuk mempengaruhi atau

tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi, bisa juga diartikan

sebagai pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan

sebelumnya secara matang.

Page 20: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

6

5. Menurut Hidayat, efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target berupa kuantitas, kualitas, dan waktu telah tercapai sesuai dengan

apa yang telah direncanakan tersebut.

6. Menurut Schemerhon John R. Jr, efektivitas adalah pencapaian target hasil atau

output yang diukur dengan cara membandingkan anggaran dan realisasi.

2.2 Koperasi dan Ruang Lingkupnya

2.2.1 Pengertian Koperasi

Salah satu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian adalah

koperasi. Kerjasama dalam koperasi ini dilaksanakan berdasarkan prinsip saling

membutuhkan dan kesamaan kebutuhan di antara beberapa orang. Orang-orang

secara bersama mengupayakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik yang

terkait dengan keperluan pribadi maupun perusahaan. Untuk mencapai tujuan itu,

suatu kerjasama yang berlangsung terus menerus diperlukan (Anoraga dan

Sudantoko, 2002).

Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan sebagaimana yang

tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu tercapainya masyarakat yang

adil dan makmur baik materiil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi. Istilah

koperasi, dalam bahasa Inggris disebut cooperation, dimana Co berarti bersama,

dan operation berarti bekerjasama. Dalam hal ini, lembaga koperasi adalah suatu

cara atau sistem hubungan kerjasama antara orang-orang yang memiliki

kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama-sama dalam suatu wadah koperasi (Widiyanti dan Sunindhia, 2003).

Page 21: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

7

Koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari

tujuan-tujuan individu dari anggotanya. Berikut adalah konsep defenisi dari

koperasi menurut beberapa ahli, yaitu :

1. Paul Hubert Casselman dalam bukunya yang berjudul: “The Cooperative

Movement and some of its Problems” mengatakan: “ Cooperation is an

economic system with social content”. (Koperasi adalah suatu sistem ekonomi

yang mengandung unsur sosial) (Hendrojogi, 2002).

2. R.M. Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 Tahun

Koperasi: Penerangan tentang Koperasi oleh Pemerintah 1930-1940”

menyatakan bahwa: ”Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang

yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan

ekonominya” (Firdaus dan Susanto, 2002).

3. Prof. R.S. Soeriaatmadja memberikan definisi koperasi sebagai suatu

perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai

manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela

masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan

atas tanggungan bersama (Firdaus dan Susanto, 2002).

4. Prof. Marvin A. Schaars seorang guru besar dari Universitas of Wisconsin,

Madison USA mengatakan: “Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara

sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga

pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar

nirlaba atau atas dasar biaya” (Firdaus dan Susanto, 2002).

Page 22: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

8

5. Menurut Undang-Undang Perkoperasian No.25 tahun 1992 Pasal 1:“Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.” (Reksohadiprodjo, 1998).

Dari beberapa rumusan pengertian koperasi di atas dapat disimpulkan

bahwa pada tiap-tiap koperasi akan terlihat paling tidak ciri-ciri sebagai berikut:

1. Adanya sekelompok orang yang mempunyai kepentingan ekonomis yang

sama.

2. Memiliki dan membangun suatu usaha bersama.

3. Memiliki motivasi yang kuat untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama

bagi kelompok.

4. Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan

individu/anggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka (Sudarsono dan

Edilius, 2005).

2.2.2 Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 tahun 1992 pasal 4,

fungsi dan peran koperasi adalah (Yunita, 2010):

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

Page 23: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

9

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

2.2.3 Nilai-Nilai Koperasi

Nilai-nilai koperasi merupakan seperangkat landasan dan norma moral

yang menjadi dasar keyakinan para pendiri dan seluruh anggota koperasi untuk

menyelenggarakan kegiatan koperasi. Bersifat integratif, yaitu antara nilai satu

dengan yang lain tidak terpisahkan. Nilai-nilai koperasi tersebut antara lain:

a. Menolong diri sendiri

b. Tanggung jawab sendiri

c. Demokrasi

d. Persamaan, berarti bahwa setiap anggota memiliki hak yang sama untuk

berpartisipasi, mendapatkan dan memberikan suara dalam pengambilan

keputusan, serta bertanggungjawab dalam mengaktualisasikan dirinya dalam

koperasi.

e. Keadilan, bahwa setiap anggota diperlakukan secara adil dalam hal

penggunaan hak, pemikulan tanggung jawab, dan partisipasi anggota yang

antara lain tercermin dalam pembagian SHU (sisa hasil usaha) sesuai dengan

jasa anggota terhadap koperasinya.

f. Solidaritas, berarti koperasi memberikan makna terhadap kenyataan, bahwa

koperasi adalah lebih dari sekedar perkumpulan-perkumpulan individu.

Page 24: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

10

Solidaritas dalam koperasi adalah nilai yang dapat berwujud menjadi kekuatan

kolektif dan dalam bentuk tanggung jawab bersama. Bilamana solidaritas ini

dalam arti tolong-menolong berinteraksi dalam nilai swadaya dalam suatu

kegiatan koperasi yang berimbang, maka kepentingan umum yang menjadi

tujuan koperasi dapat diharapkan terwujud.

g. Kejujuran, merupakan nilai etis yang dicirikan adanya perilaku yang taat dan

patuh dengan norma atau nilai sosial yang berlaku di masyarakat umum

khususnya masyarakat koperasi. Kejujuran dalam koperasi dapat diwujudkan

atau dilihat dari pengeloalaan bidang usaha termasuk keuangan dan prinsip-

prinsip keanggotaan yang tujuannya adalah pencapaian kinerja koperasi yang

tinggi.

h. Keterbukaan mengandung arti bahwa koperasi merupakan organisasi yang

secara teratur membuka dan menyebarluaskan informasi yang berharga

mengenai kegiatan koperasi kepada anggota-anggota, masyarakat, dan

pemerintah.

i. Tanggung jawab sosial merupakan nilai etis koperasi yang dicirikan adanya

konsekuensi dari hubungan koperasi dengan komunitasnya (Yunita, 2010).

2.2.4 Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman bagi koperasi-koperasi dalam

melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam praktek. Prinsip koperasi merupakan rule

of the game dalam kehidupan koperasi. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan

watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain

(Hendrojogi, 2002).

Page 25: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

11

Berdasarkan UU Koperasi Nomor 25 tahun 1992, prinsip-prinsip tersebut

antara lain:

a. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela, terbuka bagi semua

orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya dan bersedia menerima

tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan jenis kelamin (gender) latar

belakang sosial, ras, politik atau agama.

b. Pengawasan Demokratis oleh Anggota

Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh para

anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan.

Pria dan wanita yang dipilih sebagai wakil anggota bertanggungjawab kepada

rapat anggota. Dalam koperasi primer, para anggota memiliki hak suara sama

(satu anggota satu suara) dan koperasi pada tingkat-tingkat lainnya juga

dikelola secara demokratis.

c. Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi

Para anggota memberikan kontribusi permodalan koperasi secara adil

dan melakukan pengawasan secara demokratis terhadap modal tersebut.

Setidak-tidaknya sebagian dari modal itu adalah milik bersama koperasi.

Apabila ada, para anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas atas

modal yang disyaratkan untuk menjadi anggota.

Page 26: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

12

Para anggota mengalokasikan sisa hasil usaha untuk beberapa atau semua

dari tujuan berikut ini:

Mengembangkan koperasi mereka, mungkin dengan membentuk dana

cadangan, sebagian daripadanya tidak dapat dibagikan.

Membagikan kepada anggota seimbang dengan transaksi mereka dengan

koperasi.

Mendukung kegiatan lainnya yang disahkan oleh rapat anggota.

d. Otonomi dan Kemandirian (Independence)

Koperasi merupakan lembaga otonom, yakni memiliki kewenangan

untuk mengatur diri sendiri dan mengatur kepentingan anggota atas dasar

prakarsa dan aspirasi anggota. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan

organisasi lain, termasuk pemerintah, atau memupuk modal dari sumber luar,

koperasi melakukannya berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan

demokratis oleh para anggotanya dan yang mempertahankan otonomi mereka.

e. Pendidikan, Pelatihan dan Penerangan

Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para anggota,

wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta para manajer dan

karyawan, agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi

perkembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada

masyarakat umum tentang hakikat perkoperasian dan manfaat berkopersi.

f. Kerjasama antarkoperasi

Koperasi melayani para anggotanya secara kolektif dan memperkuat

gerakan koperasi dengan bekerjasama melalui organisasi koperasi tingkat

Page 27: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

13

lokal, nasional, regional, dan internasional. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan

untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

g. Kepedulian terhadap Masyarakat

Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat

sekitarnya secara berkelanjutan melaui kebijakan-kebijakan yang diputuskan

oleh rapat anggota (Hendrojogi, 2002).

2.3 Manajemen Koperasi

Menurut Ewell Paul Roy dalam Darmawan (2013), mengatakan bahwa

manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu, anggota, pengurus,

manajer, karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota

pelanggan. Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat

Organisasi Koperasi adalah Rapat anggota, Pengurus, Pengawas.

1. Rapat Anggota adalah setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban

yang sama. Seorang anggota berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan

suara dalam rapat anggota serta mengemukakan pendapat dan saran kepada

pengurus baik di luar maupun di dalam rapat anggota. Anggota juga harus ikut

serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.

2. Pengurus Koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka

adalah otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang

menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi. Menurut Leon Garayon dan Paul

O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions of Cooperatives” fungsi

pengurus adalah pusat pengambilan keputusan tertinggi, pemberi nasihat,

Page 28: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

14

pengawas atau orang yang dapat dipercaya, penjaga berkesinambungannya

koperasi dan simbol dari koperasi tersebut.

3. Pengawas Koperasi bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan

koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan

pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.

4. Peranan Manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang

lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan

perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama

dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by

working with and through people).

2.4 Kredit dan Ruang Lingkupnya

2.4.1 Pengertian Kredit

Kebutuhan manusia selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk

mencapainya terbatas. Untuk memenuhi kebutuhannya, seseorang memerlukan

bantuan dalam bentuk permodalan diantaranya berupa kredit (Marbun, 2006).

Kredit merupakan bantuan dalam bentuk tambahan permodalan untuk

meningkatkan usaha, atau meningkatkan daya guna suatu barang yang diperoleh

dengan cara meminjam dari bank atau usaha lain yang menyediakan simpan

pinjam.

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti “percaya”.

Jadi seandainya seseorang memperoleh kredit, berarti ia memperoleh kepercayaan

(trust). Dengan perkataan lain maka kredit mengandung pengertian adanya suatu

kepercayaan dari seseorang atau badan yang diberikan kepada seseorang atau

Page 29: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

15

badan lainnya yaitu bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang akan

memenuhi segala sesuatu kewajiban yang telah diperjanjikan terlebih dahulu

(Marbun, 2006).

Kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan pembayaran dan prestasi

yang diberikan sekarang baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa. Disini terlihat

bahwa faktor utama yang memisahkan prestasi dan kontraprestasi. Dengan

demikian kredit dapat pula berarti bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik

berupa uang, barang, atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan

diterima kemudian dalam jangka waktu tertentu (Marbun, 2006).

Definisi kredit menurut Raymond P. Kent yang dikutip oleh Thomas

Suyatno, et. all dalam Marbun (2006), mendefinisikan kredit sebagai berikut;

“Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan

pembayaran pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang

sekarang”. Selanjutnya definisi kredit menurut Rollin G. Thomas yang dikutip

oleh Rachmat Firdaus dalam Marbun (2006) sebagai berikut: “Dalam pengertian

umum kredit didasarkan pada kepercayaan atas kemampuan si peminjam untuk

membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang”.

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-

Undang Tentang Perbankan, pengertian kredit sebagai berikut: “kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antarbank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

Page 30: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

16

tertentu dengan pemberian bunga”. Dari definisi yang telah diuraikan di atas dapat

dilihat bahwa dalam kredit:

1. Adanya suatu penyerahan uang atau tagihan.

2. Adanya suatu kesepakatan antara kreditur dengan debitur.

3. Adanya suatu syarat bagi pihak debitur berkenaan dengan pinjaman dan bunga

yang harus dibayar.

2.4.2 Unsur-Unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas

kepercayaan, dengan demikian pemberian kredit merupakan pemberian

kepercayaan. Hal ini berarti lembaga kredit akan memberikan kredit jika betul-

betul yakin nasabah akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai

dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah

pihak.

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit

menurut Kasmir dalam Aritonang (2009) adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang

diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang.

2. Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan

ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

Page 31: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

17

3. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4. Risiko

Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu

pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit

semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi

tanggungan perusahaan, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,

maupun risiko yang tidak disengaja.

5. Balas Jasa

Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit, atau jasa

tersebut atau yang kita kenal dengan nama bunga.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam sistem

pemberian kredit akan senantiasa terkandung unsur kepercayaan yang merupakan

falsafah dasar yang melatarbelakangi timbulnya kredit, adanya kesepakatan antara

pemberi kredit (kreditur) dengan penerima kredit (debitur) untuk melaksanakan

tugasnya masing-masing, adanya jangka waktu yang mencakup masa

pengembalian kredit yang telah disepakati bersama oleh kreditur dan debitur,

risiko dan bunga.

2.4.3 Tujuan Kredit

Dalam membahas tujuan kredit, kita tidak akan dapat melepaskan diri dari

falsafah suatu negara. Di negara-negara liberal, tujuan kredit didasarkan pada

usaha untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut

Page 32: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

18

oleh negara yang bersangkutan, yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya

untuk memperoleh manfaat atau keuntungan yang wajar. Oleh karena pemberian

kredit yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan, suatu lembaga kredit akan

memberikan kredit pada nasabah jika ia betul-betul merasa yakin bahwa nasabah

yang akan menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah

diterimanya. Dari faktor kemampuan tersebut, Suyatno dalam Aritonang (2009)

menyatakan bahwa :

1. Keuntungan atau profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit yang

terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

2. Keamanan atau safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang

diberikan harus benar-benar terjamin pemngembaliannya, sehingga tujuan

profitability benar-benar tercapai tanpa hambatan-hambatan yang berarti.

Dari uraian tersebut, tampak jelas bahwa tujuan dari pemberian kredit

adalah untuk memperoleh keuntungan. Namun tujuan ini hendaknya tidak semata-

mata untuk mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan di negara

kita yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dengan

demikian tujuan kredit yang diberikan oleh koperasi yang akan mengembangkan

agent of development menurut Suyatno dalam Aritonang (2009) adalah untuk:

1. Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan.

2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalakan fungsinya guna

menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

Page 33: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

19

3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat

memperluas usahanya.

Dari tujuan tersebut, terlihat adanya kepentingan yang seimbang antar

kepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat (rakyat), dan kepentingan

pemilik modal (pengusaha).

2.4.4 Fungsi kredit

Usaha pokok dari koperasi simpan pinjam atau lembaga kredit adalah

memberikan kredit. Kredit yang diberikan mempunyai pengaruh yang sangat luas

dalam segala bidang kehidupan, khususnya dalam bidang ekonomi. Selain itu juga

merupakan pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka

mendorong dan memperlancar produksi, perdagangan jasa-jasa dan konsumsi

(Aritonang, 2009).

Suatu kredit mencapai fungsinya apabila secara sosial ekonomis baik bagi

debitur, kreditur, maupun masyarakat membawa pengaruh kepada tahapan yang

lebih baik. Dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan, fungsi kredit adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan Daya Guna Uang

Memberikan pinjaman uang kepada pengusaha yang memerlukan dana untuk

kelangsungan usahanya berarti mendayagunakan uang itu secara benar.

2. Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang

Pemberian kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat

menciptakan adanya alat pembayaran yang baru seperti bilyet giro, cek, wesel,

dan sebagainya. Ini berarti ada peningkatan peredaran uang giral. Pemberian

Page 34: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

20

kredit uang dalam bentuk tunai juga meningkatkan daya guna peredaran uang

kartal.

3. Meningkatkan Daya Guna dan Peredaran Barang

Dengan modal dari kredit, para pengusaha di bidang industri dapat

menjalankan usaha membeli bahan baku yang kemudian memproses bahan

baku menjadi barang jadi sehingga daya guna barang itu meningkat.

4. Sebagai Salah Satu Stabilitas Ekonomi

Untuk meningkatkan keadaan ekonomi dari keadaan kurang sehat ke keadaan

lebih sehat, biasanya kebijaksanaan diarahkan kepada usaha-usaha untuk

memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, mengendalikan inflasi, dan

mendorong kegiatan ekspor.

5. Meningkatkan Kegairahan Berusaha

Kemampuan para pengusaha untuk mengadakan modal sendiri bagi usahanya

sangat terbatas bila dibandingkan dengan keinginan dan peluang yang ada

untuk memperluas usahanya. Untuk itu pemberian kredit dapat lebih

meningkatkan kegairahan usaha.

6. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan

Para pengusaha dapat memperluas usahanya dengan bantuan modal kredit.

Biasanya perluasan usaha ini memerlukan tenaga kerja tambahan. Hal ini sama

saja dengan membuka peluang adanya pemerataan pendapatan.

7. Meningkatkan Hubungan Internasional

Bantuan kredit dapat diselenggarakan dalam negeri maupun luar negeri.

Perusahaan dalam negeri mempunyai kemungkinan untuk menerima bantuan

Page 35: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

21

kredit dari bank atau lembaga keuangan luar negeri, demikian pula sebaliknya

(Tohar dalam Aritonang, 2009).

2.4.5 Kredit Usahatani

Tujuan dikeluarkannya kredit usahatani yaitu untuk membantu petani

dalam rangka meningkatkan produksi pangan khususnya padi dan palawija, dan

pendapatan serta kesejahteraan petani yang bersangkutan. Disamping itu, kredit

usahatani juga untuk memobilisasi dana masyarakat dalam upaya menunjang

pembentukan dana pembangunan dari masyarakat, juga menciptakan pemerataan

kesempatan untuk memperoleh fasilitas jasa perbankan ditingkat pedesaan.

Menurut Faisal Afif dalam Budianas (2013) menyatakan bahwa kredit

usahatani adalah merupakan kredit modal kerja yang diperuntukkan kepada petani

guna membelanjai usahataninya dalam rangka intensifikasi

padi/palawija. Menurut MG. Sulistyawardhani dalam Budianas (2013) kredit

usahatani adalah kredit untuk menutup biaya penggarapan lahan, pembelian bibit

padi, pembelian peralatan pertanian, dan penyewaan atau pembelian sawah dan

ternak, dan sebagainya yang berkaitan dengan usahatani.

2.5 Sistem Pemberian Kredit

Sistem pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan operasi tata usaha

koperasi yang termuat dalam sistem akuntansi manual suatu koperasi. Dimana

dalam sistem pemberian kredit tersebut tercakup dalam prosedur pemberian kredit

yang didukung dengan prinsip-prinsip pemberian kredit yang akan dijelaskan

seperti berikut.

Page 36: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

22

2.5.1 Ketentuan-ketentuan Pemberian Kredit

Menurut Muchdarsyah Sinungan, mengatakan bahwa faktor-faktor yang

dipergunakan dalam menganalisis pemberian kredit yaitu sering disebut dengan

The 5 C's Credit analisis, yang terdiri dari :

1. Character yaitu watak dari calon peminjam merupakan salah satu

pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan dalam pemberian kredit.

2. Capacity (kemampuan) yaitu pihak bank harus mengetahui dengan pasti

sampai dimana kemampuan menjalankan usaha calon peminjam. Kemampuan

ini sangat penting artinya mengingat bahwa kemampuan inilah yang

menentukan besar kecilnya pendapatan atau penghasilan suatu perusahaan

dimasa yang akan datang.

3. Capital (modal) yaitu modal ini menyangkut berapa banyak dan bagaimana

struktur modal yang dimiliki oleh calon peminjam. Jumlah capital yang

dimiliki ini penting untuk diketahui oleh bank untuk menilai tingkat debt to

equity ratio (DER) yang selanjutnya berkaitan dengan tingkat rentabilitas dan

solvabilitas serta jangka waktu pembayaran kembali kredit yang akan diterima.

4. Collateral (jaminan) yaitu jaminan atau agunan harta benda milik debitur atau

pihak ketiga yang diikat sebagai agunan andaikata terjadi ketidakmampuan

debitur untuk menyelesaikan utangnya sesuai dengan perjanjian kredit.

5. Condition of economy (kondisi ekonomi) yaitu kondisi atau situasi ekonomi

perlu pula diperhatikan dalam pertimbangan pemberian kredit terutama dalam

hubungannya dengan sektor usaha calon peminjam.

Page 37: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

23

2.5.2 Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan

di dalam mengelola permohonan kredit saat permohonan tersebut diterima sampai

dengan pencairan dana kredit. Manfaat dari prosedur pemberian kredit antara lain

adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggota, untuk

mengetahui dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam permohonan

kredit tersebut, dan untuk mengusahakan pemberian kredit dalam waktu singkat.

Secara umum prosedur pemberian kredit menurut Tohar (2004:108) adalah

sebagai berikut:

1. Permohonan kerdit

2. Evaluasi analisis pemberian kredit

3. Keputusan pemberian kredit

4. Perjanjian kredit

5. Pencairan kredit.

Tahapan-tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Permohonan Kredit

Permohonan kredit umumnya dilakukan dengan mengisi formulir

permohonan kredit. Prosedur pengisian formulir permohonan kredit tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Calon peminjam terlebih dahulu mengisi formulir permohonan pinjaman

yang telah tersedia.

b. Pertugas memberikan petunjuk serta bimbingan kepada calon peminjam

dalam pengisian formulir.

Page 38: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

24

c. Proses permohonan diteruskan untuk diproses.

2. Evaluasi atau Analisis Kredit

Fungsi utama dari evaluasi atau analisis pinjaman adalah untuk menilai

sampai sejauh mana kredit tersebut diperlukan oleh calon peminjam dan

menilai kondisi serta kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman tersebut.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam mengevaluasi pinjaman adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan interview pada calon peminjam

Tujuan dari interview atau tanya jawab adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui sampai sejauh mana calon penerima kredit mengusai

kegiatan usahanya;

2) Meneliti kembali kebenaran data atau informasi yang diterima;

3) Mengenal lebih dekat pribadi sifat serta watak dari calon peminjam;

4) Mengetahui hal-hal lain dari calon peminjam seperti latar belakang

kehidupan, pendidikan, dan pengalaman usaha.

b. Melaksanakan Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi dari berbagai pihak

tentang:

1) Reputasi dan kondisi calon peminjam;

2) Hubungan dengan pemberian kredit, bank, atau koperasi lain dan

kondisinya sampai saat ini;

3) Penilaian dari teman atau rekan usaha atau tetangganya.

Page 39: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

25

c. Melakukan Peninjauan ke Tempat Usaha

Hal ini dilakukan apabila sifat, jenis usaha calon peminjam benar-benar

memerlukan untuk ditinjau guna melihat sampai sejauh mana

perkembangannya.

3. Keputusan Kredit

Keputusan pinjaman ini berisi hal-hal sebagai berikut:

a. Setiap permohonan pinjaman memperoleh wewenang dari pengurus

koperasi.

b. Manajer simpan pinjam di dalam mengambil keputusan, mempergunakan

bahan pertimbangan sebagai berikut:

(1) Hasil evaluasi dari permohonan pinjaman, rekomendasi dari pengurus

kelompok;

(2) Informasi lain yang diperoleh dari sumber lain sepanjang menyangkut

calon peminjam.

c. Ketentuan-ketentuan peminjam yang tertulis pada lembaran evaluasi yang

memuat:

(1) Jumlah pinjaman yang disetujui;

(2) Penggunaan pinjaman;

(3) Besarnya bunga pinjaman;

(4) Tanggal jatuh tempo pinjaman;

(5) Jaminan pinjaman.

Page 40: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

26

d. Setiap keputusan yang diambil harus ditandatangani manajer simpan pinjam

koperasi yang bersangkutan.

4. Perjanjian Kredit

Perjanjian peminjaman berisi hal-hal berikut ini:

a. Perjanjian peminjaman merupakan hal yang harus dilaksanakan sebelum

kredit dicairkan.

b. Penandatangan perjanjian pinjaman baru yang harus dapat dilakukan setelah

adanya keputusan pinjaman dari hasil evaluasi.

c. Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan yang meliputi surat perjanjian

pinjaman dan surat kuasa menjual memindah hak.

d. Surat perjanjian yang asli harus disimpan pada koperasi.

e. Penandatangan perjanjian dilaksanakan di kantor koperasi.

f. Copy dari perjanjian harus dipegang oleh peminjam, aslinya ada pada kantor

koperasi.

5. Pencairan Kredit

Pencairan pinjaman merupakan tahap terakhir setelah ketentuan-ketentuan

dipenuhi oleh peminjam. Peminjam harus menandatangani kuitansi dua

rangkap dua sebagai bukti tanda terima uang tersebut. Pinjaman ini diberikan

secara tunai dan tidak dibenarkan diberikan dalam bentuk lain. Bilamana

memungkinkan agar diusahakan pencairannya secara bertahap. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam

penggunaan dana tersebut.

Page 41: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

27

2.6 Gapoktan

Gapoktan adalah gabungan kelompok tani yang bergabung dan

bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan

dibentuk atas dasar:

a. Kepentingan bersama antara anggota,

b. Berada pada kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama di

antara anggota,

c. Mempunyai kader pengelolaan yang berdedikasi untuk menggerakkan petani,

d. Memiliki kader atau piminan yang diterima oleh petaninya,

e. Mempunyai kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar

anggotanya,

f. Adanya dorongan atau manfaat dari tokoh masyarakat setempat.

Membangun gapoktan yang ideal diperlukan dukungan sumberdaya

manusia yang berkualitas melalui pembinaan yang berkelanjutan. Proses

penumbuhan dan pengembangan gapoktan yang kuat dan mandiri diharapkan

secara langsung dapat menyelesaikan permasalahan petani, pembiayaan dan

pemasaran. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

273/KPTS/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Kelembagaan Petani, pembinaan

kelompok tani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis, peningkatan peran,

peran serta petani, dan anggota masyarakat pedesaan.

Gapoktan merupakan kelembagaan ekonomi di pedesaan yang di

dalamnya bergabung kelompok-kelompok tani. Gapoktan sebagai aset

kelembagaan dari Kementerian Pertanian diharapkan dapat dibina dan dikawal

Page 42: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

28

selamanya oleh seluruh komponen masyarakat pertanian mulai dari pusat,

provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan untuk dapat melayani seluruh

kebutuhan petani di pedesaan.

Fungsi gapoktan antara lain ;

1) Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar

(kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan harga).

2) Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan

lainnya) serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya.

3) Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/pinjaman kepada para

petani yang memerlukan.

4) Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading,

pengepakan, dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai tambah.

5) Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk petani kepada

pedagang/industri hilir (Septiyanti, 2014).

Page 43: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

29

2.7 Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

melalui Koperasi Gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang

Penyaluran Kredit

Efektif Tidak Efektif

Kesejahteraan Meningkat

KOPERASI GAPOKTAN

Bantuan Pemerintah (BLM PUAP)

Petani

(Anggota Koperasi)

Modal Usahatani

Bertambah

Produksi Meningkat

Pendapatan Meningkat

Modal Usahatani

Tidak Bertambah

Page 44: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

30

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang pada bulan Maret sampai bulan Mei 2015.

Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive (sengaja) dengan

pertimbangan bahwa koperasi gapoktan ini berada di daerah tempat tinggal

peneliti sehingga akan memudahkan proses pengambilan data.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (secara

sengaja) yaitu memilih responden secara sengaja seperti nasabah yang masih aktif

meminjam modal usahatani, pihak keluarga dan nasabah terdekat sehingga dapat

memudahkan proses pengambilan data serta meminimalisir biaya selama

penelitian. Jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 30 responden yang

representatif dari 149 populasi.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Sumber

data diperlukan untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan

fokus penelitian. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan

data sekunder.

Page 45: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

31

1. Data primer

Data primer adalah yang diperoleh dari orang yang terlibat atau yang

menjadi subyek penelitian dari obyek yang diteliti, yaitu pengurus, pegawai,

anggota koperasi gapoktan dan petani sebagai nasabah. Data tentang informasi

yang diperoleh langsung dari sampel melalui wawancara dan pengamatan di

lapangan.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang yang diperoleh dari data yang sudah

ada, seperti data monografi, dokumen, laporan, dan studi kepustakaan tentang

buku-buku yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang harus digunakan

dalam mengadakan suatu penelitian, agar mendapat data sesuai dengan apa yang

diinginkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilaksanakan secara

langsung untuk dapat mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya dari obyek

penelitian. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipan yang bertujuan untuk menjaring perilaku individu yang terjadi dalam

kenyataan sebenarnya. Kegiatan yang dilakukan dalam observasi ini adalah

mengamati kondisi dan keadaan responden yang menjadi objek penelitian ini.

Page 46: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

32

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan tanyajawab kepada responden untuk mendapat data yang akurat.

Tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam

pikiran dan hati orang lain, yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui

observasi. Disamping itu juga untuk memastikan dan mengecek informasi yang

diperoleh.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan pencarian data mengenai hal-hal

berupa catatan, transkrip, buku, rapat, agenda, dan sebagainya. Teknik ini

dipergunakan untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang diperlukan dalam

penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif

dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh

dan dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan metode yang telah ditetapkan

dan bertujuan untuk menguji efektivitas penyaluran kredit modal usahatani oleh

koperasi gapoktan. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan dalam

menghitung skala efektivitas dari penyaluran kredit modal usaha tani, dimana

datanya diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden.

Page 47: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

33

a) Skala Likert

Menurut Sugiyono (2010), skala likert merupakan suatu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban dari setiap item instrumen skala Likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata dengan

perolehan skornya antara lain:

1. Sangat setuju/selalu/sangat positif, diberi skor 5

2. Setuju/sering/positif, diberi skor 4

3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral, diberi skor 3

4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif, diberi skor 2

5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/negatif, diberi skor 1

b) Skala Efektivitas

Rumus Efektivitas

Keterangan : Jumlah skor ideal = Skor ideal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

Page 48: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

34

Tabel 1. Skala Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

No. Skala Bobot (%)

1 Tidak efektif 0-20

2 Kurang efektif 21-40

3 Sedang 41-60

4 Efektif 61-80

5 Sangat efektif 81-100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

2.3 Definisi Operasional

1. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan atau program dengan

tujuan yang telah ditetapkan bersama, yaitu penyaluran kredit yang sehat,

aman, dan lancar serta benar-benar digunakan untuk kegiatan usahatani.

2. Koperasi gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten

Pinrang adalah lembaga keuangan yang dibentuk dari gabungan beberapa

kelompok tani berdasarkan asas kekeluargaan untuk memudahkan petani dalam

memperoleh modal usahatani.

3. Kredit merupakan sistem keuangan untuk memudahkan pemindahan modal

dari koperasi yang diperuntukkan untuk kegiatan usahatani.

4. Penyaluran kredit adalah sistem pemindahan atau pemberian modal dari

koperasi gapoktan kepada petani sebagai nasabah untuk membantu keuangan

petani dalam berusahatani.

5. Modal usahatani adalah modal yang dimiliki petani dan ditambah modal dari

kredit modal usahatani dari koperasi gapoktan berupa dana untuk melakukan

kegiatan usahatani dalam bentuk uang.

Page 49: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

35

6. Petani merupakan orang yang melakukan kegiatan usahatani sekaligus sebagai

nasabah koperasi.

7. Usahatani merupakan suatu kegiatan dimana petani mengelola usahataninya

mulai dari pembudidayaan tanaman hingga pascapanen.

Page 50: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

36

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Koperasi Gapoktan

Permasalahan mendasar yang dihadapi petani yaitu kurangnya akses

kepada sumber permodalan yang merupakan salah satu sarana produksi yang

dibutuhkan oleh petani. Maka dari itu, dipandang perlu untuk didirikannya

koperasi sebagai jembatan untuk membantu perekonomian masyarakat.

Koperasi gapoktan didirikan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang di desa tersebut. Koperasi ini merupakan koperasi

yang berbasis syariah. Koperasi ini berdiri pada tanggal 18 April 2007. Dana awal

yang digunakan koperasi ini berasal dari dana milik pribadi pengurus koperasi

yaitu salah satu penyuluh pertanian dan merupakan salah satu pengurus gapoktan

sebesar Rp 50.000.000,00. Kemudian pada tahun 2012, koperasi ini mendapat

bantuan dana dari pemerintah (BLM PUAP) sebesar Rp 100.000.000,00.

Koperasi Gapoktan ini belum memiliki kantor resmi. Pelaksanaan atau

proses penyaluran kredit dilakukan di rumah ketua koperasi yang bernama

Syahrir, S.Pd. Lokasi Koperasi ini berada di Dusun Lombo yaitu dusun yang

berada di tengah-tengah desa sehingga jarak yang ditempuh nasabah ataupun

calon nasabah ke koperasi tidak terlalu jauh.

BLM PUAP (Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha

Agribisnis Pedesaan) merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk

petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah

tanggatani. PUAP dilaksanakan dengan fokus pada mekanisme pemberdayaan

untuk penanggulangan kemiskinan, mengembangkan potensi dan perkuatan

Page 51: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

37

kapasitas kelompok masyarakat miskin khususnya petani di pedesaan

(Hendiawan, 2014).

Syarat-syarat pencairan dana :

1. Harus mendapat rekomendasi dari ketua kelompok tani.

2. Pinjaman maksimal Rp. 1.000.000/orang.

3. Bagi hasil 2 % / bulan.

4. Administrasi 1 %.

5. Masing-masing anggota harus menabung minimal Rp. 50.000,-

6. Saat pelunasan harus dibayar pokok dan bagi hasil yang telah ditentukan.

7. Gagal panen tidak dikenakan margin (bagi hasil) tetapi pokok pinjaman harus

dibayar.

8. Jangka waktu pengembalian maksimal 3 bulan.

4.2 Visi dan Misi Koperasi Gapoktan

Visi koperasi gapoktan yaitu :

“Sebagai lembaga wirausaha sosial agribisnis yang maju dan mandiri

untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui kegiatan agribisnis

berlandaskan syariah Islam”.

Misi koperasi gapoktan yaitu :

1. Penyediaan modal dengan bunga rendah bagi petani yang membutuhkan.

2. Tidak menyulitkan petani dengan memberikan jaminan dalam proses

pengambilan kredit.

3. Tidak dikenakan bunga jika gagal panen karena akan semakin merugikan

petani.

Page 52: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

38

4.3 Struktur Organisasi Koperasi gapoktan

Gambar 2. Struktur Organisasi Koperasi Gapoktan

4.4 Tugas dan Tanggungjawab

1. Gapoktan

Koperasi gapoktan merupakan salah satu unit usaha yang dijalankan oleh

gapoktan dan bertanggungjawab untuk mengkordinir unit-unit usaha dibawahnya.

2. Poktan

Ketua kelompok tani bertugas untuk merekomendasikan petani yang layak

untuk dijadikan nasabah dan bertanggung jawab untuk memantau dan menagih

anggotanya jika telah lewat dari tempo yang telah ditetapkan.

GAPOKTAN

POKTAN KOPERASI

KETUA

Syahrir, S.Pd

SEKRETARIS

Husnah

BENDAHARA

Munira

ANGGOTA

Petani

PENGAWAS

H. jamaluddin

H. Sere

Hasan Catuo

Page 53: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

39

3. Pengawas

Tugas dan tanggung jawab pengawas yaitu melakukan pemeriksaan

terhadap tata kehidupan koperasi, dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta

membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.

4. Ketua

Ketua bertanggung jawab dalam pengelolaan koperasi, termasuk

mengajukan anggaran pendapatan dan belanja koperasi, dan menandatangani

surat-surat yang berhubungan dengan koperasi. Ketua juga bertanggungjawab

menyelenggarakan dan memimpin rapat anggota serta menyusun laporan tahunan.

5. Bendahara

Bendahara bertanggungjawab terhadap ketua dan bertugas melaksanakan

dan mengerjakan administrasi keuangan, mengendalikan anggaran belanja dan

pendapatan koperasi. Bendahara juga berwenang untuk menyimpan dan

menyalurkan dana pinjaman.

6. Sekretaris

Sekretaris bertanggungjawab atas terlaksananya tata kelolah yang baik,

menyusun konsep dan membuat surat yang dibutuhkan koperasi.

7. Anggota

Anggota yang dimaksud adalah petani yang menjadi nasabah. Tanpa

nasabah koperasi tidak dapat berjalan dan tidak dapat terjadi perputaran modal.

Page 54: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

40

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Responden pada penelitian ini merupakan petani yang menjadi nasabah

koperasi gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten

Pinrang. Karakteristik responden dapat dilihat dari segi jenis kelamin, umur,

pendidikan, pengalaman berusahatani, tanggungan keluarga dan luas lahan.

Adapun kerekteristik responden sebagai berikut :

5.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran mengenai jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Benteng

Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, 2015

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1. Laki-laki 25 83,33

2. Perempuan 5 16,67

Total 30 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah petani responden yang berjenis

kelamin laki-laki lebih dominan dibanding perempuan yakni sebanyak 25

responden yang berjenis kelamin laki-laki (83,33 %) dan 5 responden yang

berjenis kelamin perempuan (16,67 %). Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak

laki-laki yang melakukan kegiatan usahatani dibanding perempuan.

Page 55: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

41

5.1.3 Umur Responden

Petani responden dalam mengelola usahataninya memiliki tingkat umur

yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh

menunjukkan umur responden bervariasi, mulai dari umur 25 - 70 tahun,

komposisi responden disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Umur di Desa Benteng

Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, 2015

Umur

(Tahun)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

25 – 37

38 – 50

51 – 64

7

12

11

23,33

40,00

36,67

Total 30 100

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2015

Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah petani responden yang berada

pada kelompok umur 25 – 37 tahun jumlah petani responden sebanyak 7 orang

dengan persentase 23,33 %, kelompok umur 38 – 50 tahun sebanyak 12 petani

responden dengan persentase 40 %, dan kelompok umur 51 – 64 tahun berjumlah

11 petani responden dengan persentase 36,67 %. Responden didominasi oleh

kelompok umur 38 – 50 tahun yaitu terdiri 12 orang (40 %) dari 30 responden

dengan umur paling muda adalah 25 tahun dan umur yang tertua adalah 63 tahun .

Melihat komposisi umur tersebut di atas menunjukkan bahwa responden

didominasi oleh petani yang masih tergolong dalam kategori umur produktif

sehingga dapat dikatakan bahwa petani responden masih potensial untuk

mengelola usahataninya. Hal ini sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal

1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu

Page 56: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

42

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar

penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan

bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah

memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur

15 tahun – 64 tahun (Anonim, 2014).

5.1.4 Tingkat Pendidikan Responden

Latar belakang pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam

kehidupannya di masyarakat. Di samping itu latar belakang pendidikan akan

menjadi dasar berpikir dan mengungkapkan pendapat dalam mengambil

keputusan termasuk di dalamnya menjadi nasabah. Pada Tabel 3 dapat dilihat

identitas responden berdasarkan pendidikan.

Tabel 4. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Benteng

Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, 2015

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

(Org)

Persentase

(%)

1. Tidak Tamat SD 6 20,00

2. SD 14 46,67

3. SMP 6 20,00

4. SMA 3 10,00

5. PERGURUAN TINGGI 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2015

Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase tertinggi pada tingkat

pendidikan adalah responden tingkat pendidikan Sekolah Dasar yang jumlahnya

14 orang dengan persentase sebesar 46,67 % dan yang kedua adalah tingkat

pendidikan yang Tidak Tamat SD dan SMP masing-masing sebanyak 6 orang

Page 57: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

43

dengan persentase 20 %, Tingkat Sekolah Menengah Atas yang jumlahnya 6

orang dengan persentase 20 %. Selanjutnya, tingkat pendidikan Sekolah

Menengah Atas sebanyak 3 orang dengan persentase 10 %. Kemudian persentase

terendah berada pada tingkat pendidikan Perguruan Tinggi yaitu 3,33 % dengan

jumlah 1 orang.

Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal petani

responden tergolong rendah karena sebagian besar petani hanya mampu

mengeyam pendidikan selama 6 tahun. Rendahnya tingkat petani dan keterbatasan

teknologi modern merupakan dua faktor penyebab utama yang menyebabkan

kemiskinan di sektor pertanian di Indonesia. Keterbatasan dua faktor produksi

tersebut yang sifatnya komplementer satu sama lain mengakibatkan rendahnya

tingkat produktivitas yang pada akhirnya membuat rendahnya tingkat pendapatan

riil petani sesuai mekanisme pasar yang sempurna. (Tambunan, 2003).

5.1.5 Pengalaman Berusahatani Responden

Lama berusahatani petani responden mempengaruhi perilakunya dalam

mengelola usahataninya. Bagi petani yang memiliki pengalaman berusahatani

lebih lama atau banyak, cenderung memiliki banyak pengetahuan berusahatani di

banding yang tidak, sehingga mereka lebih berhati-hati untuk mengambil

keputusan. Komposisi petani responden yang didasarkan pada pengalaman dalam

berusahatani, dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 58: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

44

Tabel 5. Identitas Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di

Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, 2015

Pengalaman Berusahatani

(tahun)

Jumlah (orang) Persentase (%)

1-13

14-27

28-40

9

10

11

30,00

33,33

36,67

Total 30 100,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015

Berdasarkan dari hasil pengumpulan data yang diperoleh data pada tabel 5

menunjukkan bahwa petani responden memiliki pengalaman dalam berusahatani

yang cukup lama. Sebagian besar petani responden di Desa Benteng Paremba

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, memiliki pengalaman dalam melakukan

usahatani selama 28-40 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase 36,67 %,

pengalaman usahatani 14-27 tahun berjumlah 10 orang dengan persentase 33,33

% dan pengalaman usahatani 1-13 tahun berjumlah 9 orang dengan persentase

36,67 %.

Semakin banyak pengalaman usahatani yang dimiliki seorang petani,

maka akan semakin efektif pengelolaan usahataninya, termasuk semakin selektif

dalam memilih lembaga keuangan untuk memperoleh kredit yang paling

menguntungkan bagi usahataninya.

5.1.6 Jumlah Tanggungan Keluarga Responden

Jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi pendapatan petani. Semakin

besar jumlah tanggungannya, semakin besar pula pengaruhnya terhadap

pendapatan yang di terima petani tersebut. Semakin besar jumlah tanggungan

keluarganya, maka mereka semakin bersemangat dalam mengelola usahataninya

Page 59: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

45

karena adanya dorongan untuk rasa tanggung jawab terhadap keluarga, untuk

mengetahui penyebaran jumlah tanggungan keluarga dari petani responden dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Identitas Petani Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang,

2015

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan keluarga yang

mendominasi yaitu 4 orang. Terdapat 9 kepala keluarga yang memiliki

tanggungan keluarga 4 orang dengan persentase sebesar 30 %, kemudian terdapat

8 kepala keluarga yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 2 orang dengan

persentase sebesar 26,67 %, terdapat masing-masing 6 kepala keluarga yang

memiliki jumlah tanggungan keluarga 3 dan 5 orang dengan persentase 20 %.

Serta 1 kepala keluarga yang memiliki tanggungan keluarga sebanyak 6 orang

dengan persentase 3,33 %.

Banyaknya jumlah tanggungan keluarga mengakibatkan banyaknya

pengeluaran terhadap rumah tangganya. Keadaan demikian sangat beralasan,

karena tuntutan kebutuhan uang tunai rumah tangga yang besar, sehingga petani

harus berhati-hati dalam bertindak. Kegagalan petani dalam berusaha tani akan

sangat berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Jumlah anggota

Jumlah Tanggungan Keluarga

(orang)

Jumlah (KK) Persentase (%)

2

3

4

5

6

8

6

9

6

1

26,67

20,00

30,00

20,00

3,33

Total 30 100

Page 60: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

46

keluarga yang besar seharusnya memberikan dorongan yang kuat untuk berusaha

tani secara intensif dengan menerapkan teknologi baru sehingga akan

mendapatkan pendapatan (Soekartawi, 2002).

5.1.7 Luas Lahan Responden

Berdasarkan dari hasil pengumpulan yang diperoleh, menunjukkan bahwa

petani responden memiliki luas lahan padi sawah yang bervariasi yaitu mulai dari

0,2 sampai 2 ha. Komposisi petani responden yang didasarkan pada jumlah luas

lahan dapat disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Luas Lahan Usahatani dari Petani Responden di Desa Benteng Paremba

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, 2015

Luas Lahan

(ha)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

0,10 – 0,80

0,81 – 1,50

1,51 – 2,20

13

14

3

43,33

46,67

10,00

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Tabel 7 menunjukkan bahwa luas lahan usahatani padi sawah yang

dimiliki petani responden usahatani sebagian besar memiliki luas lahan 0,81 –

1,50 ha yaitu sebanyak 14 orang dengan persentase 46,67 %, luas lahan 0,10 –

0,80 ha yaitu 13 orang dengan persentase 43,33 %, dan luas lahan 1,51 – 2,20 ha

sebanyak 3 orang dengan persentase 10 %.

Ketersediaan lahan garapan yang dimiliki petani yang jauh dibawa skala

usaha ekonomi menjadi salah satu penyebab yang membuat rendahnya

pendapatan petani di Indonesia. Baik didaerah perkotaan maupun daerah

Page 61: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

47

pedesaan, jumlah petani miskin yang tidak memiliki lahan jauh lebih banyak

dibandingkan dengan petani miskin yang memiliki lahan (Tambunan, 2003).

5.2 Gambaran Umum Nasabah Koperasi Gapoktan

Petani yang menjadi nasabah pada koperasi gapoktan di Desa Benteng

Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang rata-rata merupakan petani

budidaya padi sawah karena mayoritas petani merupakan petani padi. Petani

budidaya perkebunan seperti tanaman kakao ataupun pedagang yang bergerak di

bidang agribisnis tidak berani mengambil risiko dengan meminjam modal usaha

di koperasi. Hal itu dikarenakan risiko hasil panen kakao yang sering gagal panen

akibat dari serangan hama dan penyakit tinggi yang dapat mengakibatkan harga

jualnya jatuh. Akibatnya, pendapatan yang diperoleh sedikit apalagi jika harus

membayar bagi hasil pinjaman. Sedangkan bagi pedagang buah hasil penjualan

yang tidak menentu mengakibatkan mereka tidak mau mengambil risiko dengan

meminjam modal pada koperasi. Selain itu, para pedagang tersebut merasa bahwa

apabila meminjam modal pada koperasi maka harus menyisihkan 2 % dari

pendapatan yang diperoleh sehingga pendapatan yang diterima akan berkurang.

5.3 Prosedur Pemberian Kredit

Sistem pemberian kredit oleh Koperasi Gapoktan di Desa Benteng

Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang sangatlah mudah. Adapun

prosedur pengajuan kredit adalah sebagai berikut :

1. Calon nasabah mengajukan permohonan kepada kelompok tani agar

direkomendasikan untuk menjadi nasabah.

Page 62: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

48

2. Jika menurut ketua kelompok tani tempat ia mengajukan permohonan kredit

dianggap layak menjadi nasabah maka calon nasabah boleh meminjam dana di

koperasi dengan melampirkan KTP dan KK. Kelayakan menjadi nasabah

dinilai dari watak, kemampuan untuk mengelolah usahanya, dapat dipercaya

dan bertanggung jawab untuk membayar kembali kredit yang telah diterima

oleh nasabah dengan tepat waktu.

3. Kredit bisa diambil langsung di koperasi atau dapat melalui ketua kelompok

tani dengan jumlah maksimal Rp 1.000.000/orang dengan biaya administrasi

sebesar Rp 10.000 dan kontribusi sebesar Rp 50.000/orang.

4. Jangka waktu pengembalian maksimal 3 bulan dengan bagi hasil 2 %/bulan.

Pada saat pengembalian, kredit langsung dibayar beserta bagi hasil yang telah

ditetapkan bersama. Apabila melewati tempo yang telah ditentukan maka akan

dikenakan sanksi dan bagi hasil tetap berjalan sesuai bulannya. Nasabah

dikenakan sanksi apabila kredit yang dipinjam selama setahun ke atas belum

dikembalikan. Sanksinya adalah dikeluarkan menjadi nasabah dan kredit yang

dipinjam tetap harus dikembalikan.

Prinsip-prinsip dasar perkreditan menrut Muchdarsyah Sinungan (2003),

yaitu prinsip 5 C terdiri dari Charakter (watak), Capacity (kemampuan), Capital

(modal), Collateral (jaminan), Condition of Economy (kondisi ekonomi). Sistem

pemberian kredit yang dilakukan koperasi ini hanya menggunakan 3 prinsip

sebelum kredit diberikan yaitu watak, kemampuan dan kondisi ekonomi. Watak

dilihat dari tingkah laku atau tabiat baik sehari-hari calon nasabah. Kemampuan

dilihat dari bagaimana nasabah menjalankan usahataninya. Serta kondisi ekonomi

Page 63: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

49

calon nasabah menjadi pertimbangan pemberian kredit. Apabila calon nasabah

dipandang mampu untuk memenuhi kebutuhannya maka nasabah yang paling

membutuhkanlah yang didahulukan.

Ketua kelompok tani memiliki peran penting dalam menilai layak atau

tidaknya petani tersebut menjadi nasabah di koperasi. Dengan mempertimbangkan

keempat prinsip tersebut maka ia boleh menjadi nasabah. Akan tetapi, meskipun

prinsip tersebut telah diterapkan pada akhirnya ada beberapa yang

direkomendasikan tidak lagi memenuhi prinsip-prinsip tersebut setelah menjadi

nasabah.

5.4 Masalah yang Dihadapi oleh Koperasi Gapoktan

Dalam proses penyaluran kredit modal usahatani yang dijalankan oleh

koperasi gapoktan terdapat masalah yang sering dihadapi yaitu sebagai berikut :

1. Tenggang waktu pengembalian kurang

Masalah tenggang waktu pengembalian yang kurang lama menurut

sebagian responden untuk mengembalikan kredit terjadi karena batas waktu yang

ditentukan hanya 3 bulan sementara petani yang meminjam modal di awal

budidaya tanaman padi selalu terlambat membayar kredit karena harus menunggu

waktu panen tiba. Akibatnya pengembalian kredit tidak lancar. Tetapi, hal ini

masih dimaklumi kecuali bagi nasabah yang terlambat di atas 6 bulan maka akan

diberi teguran oleh ketua kelompok tani. Apabila sudah mencapai batas satu tahun

maka ia akan dikeluarkan menjadi anggota dan tetap harus mengembalikan pokok

pinjaman. Sudah 10 nasabah yang tidak menjadi anggota karena terlalu lama

meminjam kredit.

Page 64: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

50

2. Kredit macet

Kredit macet terjadi apabila pengembalian kredit tidak lancar sehingga

dana yang dapat digulirkan sedikit. Masalah ini terjadi pada saat musim tanam

hingga pasca panen budidaya tanaman padi berlangsung. Akan tetapi, masalah ini

belum pernah berlangsung lama hanya saja dana yang disalurkan sedikit demi-

sedikit.

3. Jumlah dana yang disalurkan sedikit

Jumlah kredit yang disalurkan dibatasi sebanyak Rp 1.000.000,00/orang.

Tetapi, dalam satu keluarga petani jika anggota keluarga memiliki KTP maka

boleh menjadi nasabah. Hal ini memberikan keuntungan bagi petani yang

memiliki beberapa anggota keluarga yang dapat menjadi nasabah sehingga modal

usahataninya dapat tercukupi. Akan tetapi, bagi petani yang tidak memiliki

anggota keluarga yang dapat menjadi nasabah maka dana yang diperoleh juga

sedikit.

5.5 Hasil Analisis

5.5.1 Respon Petani terhadap Pertanyaan yang Diajukan melalui Kuesioner

Analisis respon petani dilakukan untuk mengetahui tanggapan positif dan

negatif pertanyaan yang diajukan kepada responden. Untuk mengetahui respon

petani terhadap pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat dilihat pada

tabel 8.

Page 65: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

51

Tabel 8. Hasil Analisis Respon Petani terhadap Pertanyaan yang Diajukan

melalui kuesioner di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang

Kabupaten Pinrang, 2015

No. Pernyataan Kategori Total

Skor

Persentase

(%) SS S K TS STS

1. Prosedur Kredit Mudah 20 10 0 0 0 140 11,70

2. Bunga Rendah 14 15 1 0 0 133 11,11

3. Kredit Lancar 5 19 6 0 0 119 9,94

4. Dana Cukup 6 8 5 11 0 99 8,27

5. Membantu Mengurangi Beban Petani 10 17 3 0 0 127 10,61

6. Meningkatkan Produksi 8 13 9 0 0 119 9,94

7. Penyaluran Kredit Tepat Sasaran 6 19 5 0 0 121 10,11

8. Batas Waktu Pengembalian Cukup 3 9 9 9 0 96 8,02

9. Pengembalian Kredit Tepat Waktu 3 9 14 4 0 101 8,44

10. Pelayanan Memuaskan 23 6 1 0 0 142 11,86

Total 98 125 53 24 0 1197 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 8. Dapat disimpulkan bahwa respon positif atas

pertanyaan yang diajukan peneliti kepada responden yaitu terdapat pada

pertanyaan ke 10 yaitu pelayanan di koperasi memuaskan dengan total skor

sebesar 142 (11,86 %), kemudian pertanyaan pertama dengan skor 140 (11,70 %),

pertanyaan ke 2 dengan total skor 133 (11,11 %), pertanyaan ke 5 dengan total

skor 127 (10,61 %), pertanyaan ke 7 dengan total skor 121 (10,11 %), pertanyaan

ke 3 dan dengan total skor masing-masing 119 (9,94 %), pertanyaan ke 9 dengan

total skor 101 (8,44 %), pertanyaan ke 4 dengan total skor 99 (8,27 %), dan

pertanyaan ke 8 yaitu tenggang waktu pengembalian cukup untuk mengembalikan

modal pinjaman dengan total skor terendah sebanyak 96 (8,02 %) berarti tenggang

waktu yang ditentukan oleh koperasi kepada nasabahnya tidak cukup untuk

mengembalikan modal pinjaman.

Page 66: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

52

5.5.2 Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

Untuk mengetahui hasil analisis efektivitas penyaluran kredit modal

usahatani melalui koperasi gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang diperoleh hasil jawaban yang tersaji dalam tabel 9.

Sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Analisis Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

Responden di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten

Pinrang, 2015

Kategori Likert Total Persentase (%)

Tidak Efektif (0 - 20 %) 0 0,00

Kurang Efektif (21-40 %) 0 0,00

Cukup Efektif (41-60 %) 0 0,00

Efektif (61-80 %) 17 56,67

Sangat Efektif (81-100%) 13 43,33

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Pada Tabel 9 dapat dikatakan bahwa efektivitas penyaluran kredit modal

usahatani melalui Koperasi Gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang telah efektif yakni mencapai 61-80 % berdasarkan

hasil perhitungan dengan menggunakan skala likert secara parsial atau

menghitung efektivitas tiap responden kemudian dihitung jumlah responden yang

masuk kategori yang telah ditentukan.

Untuk mengetahui efektivitas hasil penelitian secara keseluruhan yaitu

dengan menghitung rata-rata hasil analisis efektivitas dari keseluruhan responden

yang diteliti atau dapat pula dihitung dengan cara sebagai berikut.

Page 67: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

53

Tabel 10. Skor Jawaban dari Keseluruhan Responden

Kategori Jumlah Pilihan Jawaban Total Skor

Sangat Setuju 98 490

Setuju 125 500

Kadang-kadang 53 159

Tidak Setuju 24 48

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 300 1.197

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Seluruh jawaban hasil kuesioner akan dikalikan dengan kriteria nilai yang

telah ditetapkan yaitu “Sangat Setuju = 5”, “Setuju = 4”, “Kadang-Kadang = 3”,

“Tidak Setuju = 2”, dan Sangat Tidak Setuju = 1” kemudian dijumlahkan dengan

tiap skornya, sehingga akan diperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

Nilai Efektivitas =

=

= 79,80

Penyaluran Kredit Modal Usahatani melalui koperasi gapoktan di Desa

Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang telah berjalan secara

efektif berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh yakni sebesar 79,80 %.

Petani lebih memilih meminjam kredit di koperasi ini dibandingkan meminjam

kredit di tempat lain seperti bank, atau masyarakat. Prosedur pengambilan kredit

di Bank cukup sulit bagi petani karena harus melampirkan jaminan serta bunga

yang dikenakan cukup tinggi, dan tidak ada toleransi apabila terjadi gagal panen

maka bunga tetap harus dibayar. Sedangkan, jika meminjam pada masyarakat

yang ingin melipatgandakan uangnya maka mereka mengenakan bunga.

Page 68: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

54

Meskipun tidak ada jaminan yang diberikan tetapi jika gagal panen maka

bunganya tetap harus dibayar.

Prosedur pemberian kredit pada koperasi gapoktan di Desa Benteng

paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang mudah tanpa ada syarat-syarat

yang merugikan atau memberatkan petani seperti mengeluarkan biaya untuk

menjadi nasabah yang dapat menguntungkan suatu pihak yang tidak

bertanggungjawab. Bagi hasil yang dikenakan cukup rendah yaitu 2 %. Bagi hasil

yang dikenakan berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara pengurus koperasi

dengan masyarakat melalui rapat anggota. Pelayanan di koperasi juga

memuaskan. Maksudnya yaitu ketika nasabah datang ke koperasi maka pengurus

dalam hal ini ketua atau bendahara melayani nasabah dengan baik dengan

bersikap ramah dan langsung mengurus berkas pengambilan kredit.

Page 69: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

55

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Koperasi

Gapoktan di Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang kabupaten Pinrang,

penulis dapat menyimpulkan bahwa efektivitas penyaluran kredit modal usahatani

tersebut telah efektif (79,80 %). Hal ini dapat dilihat dari prosedur penyaluran

kredit dilaksanaan secara mudah dan sehat tanpa ada pungutan biaya yang

menguntungkan suatu pihak tertentu, tanpa bunga tetapi bagi hasil yang telah

ditetapkan dan disepakati bersama serta pelayanan yang memuaskan yang

dilakukan oleh pengurus koperasi.

Kredit yang disalurkan kepada petani paling banyak pada saat musim

tanam padi tiba. Prosedur pemberian kredit juga tidak memberatkan petani. Akan

tetapi, dana yang disalurkan masih sedikit sehingga jika musim tanam padi tiba

akan ada petani yang tidak bisa dengan cepat memperoleh kredit dan harus

menunggu hingga ada nasabah yang lain mengembalikan kredit tersebut. Serta

jangka waktu pengembalian modal masih terasa berat menurut responden karena

batas waktu yang diberikan hanya 3 bulan sementara untuk menunggu budidaya

tanaman padi hingga panen butuh waktu lebih dari batas waktu yang telah

ditentukan.

Page 70: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

56

5.2 Saran

Mengingat masalah yang dihadapi oleh koperasi gapoktan yaitu tidak

adanya sanksi yang tegas terhadap nasabah mengenai pengembalian kredit yang

melewati batas jatuh tempo sehingga memungkinkan ada nasabah yang terlambat

mengembalikan modal. Hal ini berpengaruh terhadap macetnya kredit

dikarenakan sebagian dana yang dipinjam masih berada pada nasabah. Oleh

karena itu, dalam sistem penyaluran kredit perlu adanya jaminan dan sanksi yang

tegas untuk meminimalisir risiko tersebut.

Page 71: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Pengertian Efektivitas menurut Beberapa Ahli. (On-Line).

http://dilihatya.com/2014.html diakses 16 Februari 2015.

Anoraga, P. dan Sudantoko, D. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha

Kecil. Jakarta: Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.

Anoraga, P. dan Widiyanti, N. 2003. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta

dan Bina Adiaksara.

Aritonang, H. M. 2009. Analisis Keberadaan Kredit Union (CU) sebagai Lembaga

Pembiayaan di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten

Simalungung. Skripsi. Fakultas Pertanian Sumatera Utara. Medan.

Budianas, Nanang. 2013. Pengertian Kredit Usaha Tani (KUT). (On-Line).

http://nanangbudianas.blogspot.com/html diakses 26 Februari 2015.

Darmawan, M. A. 2013. Pola Manajemen Koperasi. (On-Line).

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/pola-manajemen-koperasi.

html diakses 26 Februari 2015.

Firdaus, M. dan Susanto, A. E. 2002. Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Handoko, T. H. 1999. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE.

Yogyakarta.

Harahap, R. E. 2010. Bab II Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan Kerangka

Pemikiran. (Jurnal). http://repository.usu.ac.id/bitsream/pdf.html diaskes

28 Mei 2015.

Hendiawan, Mulyadi. 2014. Pedoman Pengembangan LKM-A pada Gapoktan

PUAP. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Hendrojogi. 2002. Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Marbun, A. 2006. Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas

Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Widyatama. Bandung.

Nurmansyahindra. 2011. Kredit Usaha Tani (KUT). (On-Line).

http://agribisnisbelajarwordpress.com diakses 16 Februari 2015.

Page 72: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Reksohadiprojo, Sukanto. 1998. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta.

Septiyanti, Revina. 2014. Koperasi Gapoktan Al-Ikhwan. (On-Line).

http://www.kampoengternak.or.id diakses 16 Februari 2015.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Strategi Manajemen Bank. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta: Press.

Soedarsono dan Edilius. 2005. Koperasi dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudharta, Widi. 2013. Metode Penelitian Skripsi. (On-Line).

http://www.metodepenelitian-widisudharta.html diakses 3 Mei 2015.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Widiyanti, Ninink. 2004. Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Widiyanti, N. dan Sunindhia, Y. W. 2003. Koperasi dan Perekonomian

Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.

Wikipedia. 2014. Tenaga Kerja. (On-Line).

http://wikipedia.org/wiki/Tenaga_Kerja/2014.html diakses 3 Mei 2015.

Yunita, Nur. 2010. Efektivitas Kemitraan Usaha pada Koperasi Susu “SAE” Unit

Pujon dalam Meningkatkan Kesejahteraan Peternak Sapi Perah. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Malang.

Page 73: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

melalui Koperasi Gapotan di Desa Benteng Paremba Kecamatan

Lembang Kabupaten Pinrang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS PERTANIAN

KUESIONER

Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani Melalui Koperasi Gapoktan

di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

ADRIANI

10596 00880 11

A. Identitas Responden

Nama : ...........................................

Jenis Kelamin : L/P

Umur :............................................

Pendidikan Terakhir :............................................

Jumlah Tanggungan Keluarga :............................................

Pengalaman Usahatani :............................................

Luas Lahan Usahatani : ........................................ha

Total Pinjaman/Kredit : Rp ......................................

B. Gambaran Umum Koperasi Gapoktan

1. Apakah syarat-syarat utama dalam pengajuan kredit modal usahatani?

........................................................................................................................

2. Berapakah range nilai kredit modal usahatani di Koperasi Gapoktan?

........................................................................................................................

3. Bagaimanakah cara menentukan besarnya jasa atau bunga?

........................................................................................................................

4. Bagaimanakah aturan atau sistem pengembalian kredit modal usahatani ?

........................................................................................................................

5. Bagaimanakah sanksi yang diberlakukan apabila terjadi pelanggaran?

.......................................................................................................................

Page 74: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

6. Permasalahan-permasalahan apakah yang sering terjadi dalam penyaluran

kredit modal usahatani ini dan bagaimana mengatasinya?

......................................................................................................................

C. Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

No. Pertanyaan

Jawaban

SS

5

S

4

RR

3

TS

2

STS

1

1 Prosedur pemberian kredit mudah.

2 Bunga pinjaman tidak memberatkan

petani.

3 Kredit lancar/tidak macet.

4 Dana yang diberikan cukup.

5

Bantuan kredit dapat membantu

mengurangi beban petani dalam

memperoleh modal usahatani

6

Bantuan kredit dapat membantu

dalam meningkatkan produksi

usahatani.

7 Penyaluran kredit modal usahatani

sudah tepat sasaran.

8

Tenggang waktu pengembalian cukup

untuk mengembalikan modal

pinjaman.

9 Pengembalian kredit modal usahatani

sudah tepat waktu.

10 Pelayanan di koperasi memuaskan.

Keterangan: SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

RR : Ragu-Ragu

Page 75: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Lampiran 2. Identitas Responden Nasabah Koperasi Gapoktan di Desa Benteng

Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

No. Nama Umur

(tahun)

Tingkat

Pendidikan

(tahun)

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

(orang)

Pengalaman

Usahatani

(tahun)

Luas lahan

(hektar)

Jumlah

Kredit

(Rp/Jt)

1 Usman 50 6 6 35 2,00 1

2 Aminuddin 50 12 4 30 0,40 1

3 Kadang Dara 49 9 3 12 0,50 1

4 Paddara 52 9 5 30 2,00 1

5 Abd. Hamid 52 6 4 32 1,00 2

6 Hasan Catuo 51 6 4 39 1,50 2

7 Upang 51 6 4 33 1,00 2

8 Lira 56 6 2 23 0,10 1

9 Jabir 54 6 5 27 1,00 2

10 Hj. Cenna 55 3 2 30 1,00 1

11 Muh. Radi 43 12 4 12 1,50 2

12 Hasan Basri 46 12 5 21 1,30 2

13 Kona 46 4 5 15 1,00 2

14 Ali 63 2 2 39 1,00 1

15 Suburia 38 6 4 15 0,20 1

16 Syamsiah 36 9 2 17 0,50 1

17 Kattang 35 6 2 11 1,00 3

18 Latang 41 6 4 10 0,30 1

19 Syahrir, S.Pd 25 16 3 1 0,80 2

20 Salma 26 12 3 2 0,20 2

21 Marwan 30 9 3 11 0,30 1

22 Sakka 35 6 3 20 0,50 1

23 Liming 57 6 2 34 1,00 2

24 Umar 38 6 5 12 0,50 2

25 Bolong 48 6 2 26 1,00 1

26 Ramli 45 9 2 22 0,20 1

27 Lahaseng 38 9 5 11 1,50 2

28 Tikkang 29 3 4 6 1,30 2

29 Lamani 58 4 3 39 2,00 2

30 Kunu 42 6 4 23 0,30 1

JUMLAH 1.339 218 106 638 26,90 46

Page 76: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Lampiran 3. Rekapitulasi Data Nilai Skor Efektivitas Penyaluran Kredit Modal

Usahatani melalui Koperasi Gapoktan di Desa Benteng Paremba

Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

No.

Responden

Efektivitas Penyaluran Kredit

Jumlah

Skala

Efektivitas

(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 5 3 3 4 4 4 3 3 5 39 78,00

2 4 4 4 2 4 3 5 2 2 5 35 70,00

3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 78,00

4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40 80,00

5 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 36 72,00

6 4 4 4 5 5 5 3 2 3 3 38 76,00

7 4 5 5 2 5 5 4 4 4 5 43 86,00

8 4 5 4 3 4 4 4 2 3 5 38 76,00

9 4 4 3 2 4 3 4 2 2 5 33 66,00

10 5 5 3 2 4 3 4 2 3 5 36 72,00

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100,00

12 5 5 5 3 5 4 5 2 3 5 42 84,00

13 5 4 4 2 5 5 5 3 3 5 41 82,00

14 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 44 88,00

15 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 42 84,00

16 5 3 3 2 4 3 4 2 2 4 32 64,00

17 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 40 80,00

18 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 38 76,00

19 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 43 86,00

20 5 4 4 3 4 3 4 2 3 5 37 74,00

21 5 4 4 2 4 3 4 3 3 5 37 74,00

22 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 42 84,00

23 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 39 78,00

24 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 47 94,00

25 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 47 94,00

26 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 42 84,00

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 80,00

28 5 5 3 2 3 3 3 2 2 5 33 66,00

29 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 86,00

30 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 82,00

TOTAL 141 135 122 103 132 125 128 104 110 152 1.197 2.394

RATA-

RATA 4,55 4,35 3,94 3,32 264 250 256 208 220 4,90 39,90 79,80

Page 77: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Lampiran 4. Peta Lokasi Penelitian

Page 78: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

a. Proses wawancara dengan Bapak Abd. Hamid yang merupakan salah satu

nasabah koperasi

b. Proses pengambilan kredit modal usahatani oleh nasabah koperasi melalui

salah satu ketua kelompok tani

Page 79: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

c. Proses pengembalian kredit oleh nasabah

Page 80: EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT MODAL USAHATANI …

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pinrang pada tanggal 30 April

1993 yang merupakan anak tunggal dari pasangan Abdullah

dan Antaria. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah

masuk SDN 146 Botto pada tahun 1999 dan lulus tahun 2005.

Pada tahun yang sama penulis kemudian melanjutkan studi di

SMPN 2 Lembang dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama kembali

melanjutkan studinya ke jenjang berikutnya yaitu di SMAN 3 Polewali dan lulus

pada tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Perguruan

Tinggi Swasta Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian yaitu di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi anggota UKM Tapak Suci

pada tahun 2012. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan

menulis skripsi yang berjudul “Efektivitas Penyaluran Kredit Modal Usahatani

melalui Koperasi gapoktan di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang”.