SKRIPSI SISTEM AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA …
Transcript of SKRIPSI SISTEM AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA …
ii
SKRIPSI
SISTEM AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA BANK
PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SULAWESI MANDIRI
MAKASSAR
KARMIATI
10573 03608 12
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
iii
SKRIPSI
SISTEM AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA BANK
PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SULAWESI MANDIRI
MAKASSAR
KARMIATI
10573 03608 12
Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
iv
v
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : KARMIATI
Nim : 10573 03608 12
Jurusan : AKUNTANSI
Judul Skripsi : SISTEM AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA
BANK PERKREDITAN RAKYAT SULAWESI MANDIRI MAKASSAR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan
tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang
lain atau dibuatkan siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima
sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Agustus 2016
Peneliti
Karmiati
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Pendidikan bukan persiapan untuk hidup.
Pendidikan adalah hidup itu sendiri.
Prestasi, ikuti hasratmu dan kesuksesan akan mengikutimu
Pemenang adalah orang-orang yang pantang menyerah. Bahkan segala sesuatu
berjalan dengan lancar.
Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada:
1. Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku Tersayang, terima kasih atas do’a dan
motivasinya.
2. Semua teman-temanku, thanks for you kindness.
3. Almamaterku tercinta.
viii
ABSTRAK
Karmiati . 105730360812. Sistem Akuntansi Penyaluran Kredit Pada BPR
Sulawesi Mandiri Makassar. di bimbing oleh H.Ansyarif Khalid Pembimbing I
dan Chairul Ihsan Pembimbing II.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Mengenai
Bagaimana sistem akuntansi penyaluran kredit dari BPR Sulawesi Mandiri
Makassar yang meliputi apa saja dokumen yang digunakan,apa saja catatan
akuntansi yang digunakan dan bagaimana prosedur penyaluran kredit.
Hasil penelitian system akuntansi penyaluran kredit pada BPR Sulawesi
Mandiri Makassar didapati Dokumen yang digunakan yaitu surat aplikasi kredit,
surat kuasa kepada juru bayar/bendahara, surat pernyataan dari juru
bayar/bendahara, surat perjanjian kredit, buku registrasi pinjaman, kartu
kredit/kartu piutang, slip pencairan kredit, surat kuasa pemilik jaminan, laporan
pemeriksaan dan analisis kredit, laporan khas pembantu. Sistem akuntansi yang
digunakan adalah jurnal pengeluaran khas, jurnal penerimaan khas, dan buku
besar. Prosedur penyaluran kredit yaitu permohonan oleh debitur, wawancara
kepada debitur, analisis kredit menggunakan 5C, persetujuan kredit, perjanjian
kredit, dan pencairan kredit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa sistem akuntansi penyaluran kredit pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar
sudah cukup baik.
Kata kunci : Sistem akuntansi, penyaluran kredit, BPR
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1)
pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Judul yang dipilih Penulis dalam menyusun skripsi ini adalah “SISTEM
AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA BPR SULAWESI MANDIRI
MAKASSAR”.
Sebagai peneliti pemula, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini
jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saran dan kritikan yang sifatnya konstruktif
dari berbagai pihak dengan senang hati penulis akan menerimanya. Penulis
menyadari bahwa selama skripsi ini disusun banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis
menghanturkan terima kasih kepada Dr. H .Ansyarif Khalid,SE.,M.Si.Ak.CA
Pembimbing I dan Chairul Ihsan,SE.,M.Ak Pembimbing II yang telah
meluangkan waktunyan dan dengan penuh kesabaran senantiasa memberikan
motivasi dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan ucapan terima kasih
yang tulus kepada Ayahanda Taharuddin dan Ibunda Andi Kebo’ serta saudara-
saudaraku, Muliadi, Judaeng dan Farhan atas segala pengorbanan dan doa restu
yang telah diberikan demi keberhasilan penulis menuntut ilmu sejak kecil sampai
x
sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi
cahaya dan penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Begitu pula ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,
penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Dr. H. Mahmud Nuhung, SE., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ismail Badollahi SE.,M.Si.Ak.CA selaku ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Ridwan Sartono selaku Direktur PT BPR Sulawesi Mandiri Makassar.
5. Bapak Rudi Markus Singgih selaku Manajer Operasional PT BPR Sulawesi
Mandiri Makassar.
6. Bapak Ferdinan Chandra selaku Kabag. Operasional dan Bapak Elvi Pakhri
Rezi SH selaku Kabag. Kredit PT BPR Sulawesi Mandiri Makassar.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak sempat penulis
sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada
penulis selama dibangku kuliah.
8. Seluruh karyawan yang telah meluangkan waktunya dan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan
tersebut.
xi
9. Teman seperjuangan seluruh Angkatan 2012 terkhusus untuk Jurusan
Akuntansi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerja
sama dan kekompakan yang diberikan selama menjalani perkuliahan.
10. Sahabatku tercinta Handayani dan Sri Winda yang selalu setia menemani dan
membantu baik suka dan duka, penulis ucapkan terima kasih atas semuanya.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan tidak sempat disebutkan satu
persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya tiada imbalan
yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT., penulis
menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisin-Nya Amin.
Makassar, Agustus 2016
Penulis,
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB II TINAJUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
A. Landasa Teoritis .................................................................................... 8
1. Defenisi Sistem dan Sistem Akuntansi ...................................... 8
a. Defenisi Sistem ..................................................................... 8
b. Defenisi Sistem Akuntansi .................................................... 9
2. Sistem Akuntansi Pemberian Krdit ............................................. 14
a. Defenisi Kredit ...................................................................... 14
b. Unsur-unsur Kredit ............................................................... 16
xiii
c. Fungsi dan Tujuan Kredit ...................................................... 17
d. Penggolongan Kredit ............................................................. 19
e. Dokumen yang Digunakan .................................................... 20
f. Catatan Akuntansi yang Digunakan ...................................... 21
3. Tahap-tahap Prosedur Sistem Akuntansi Pemberian Kredit ....... 22
a. Permohonan Kredit ............................................................... 22
b. Penyelidikan dan Analisis Kredit ......................................... 24
c. Keputusan Atas Permohonan Kredit ..................................... 31
d. Penolakan Atas Permohonan Kredit ...................................... 32
e. Persetujuan Atas Permohonan Kredit .................................... 33
f. Pencairan Kredit .................................................................... 34
4. Bank Perkreditan Rakyat............................................................. 35
1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat ..................................... 35
2. Pendirian Bank Perkreditan Rakyat ...................................... 36
3. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat ....................................... 36
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 37
C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 39
D. Hipotesis .............................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 41
A. Daerah dan Objek Penelitian ................................................................ 41
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 42
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 43
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 44
A. Sejarah PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar ...................................... 44
B. Visi dan Misi PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar ............................ 44
C. Legalitas PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar ................................... 45
D. Struktur Organisasi .............................................................................. 47
xiv
E. Manajemen dan Kepemilikan ............................................................... 48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 51
A. Sistem dan Prosedur Akuntansi ........................................................... 51
1. Sistem dan Prosedur Akuntansi yang digunakan pada PT. BPR
Sulawesi Mandiri Makassar ............................................................ 51
2. Dokumen Akuntansi yang digunakan pada PT. BPR Sulawesi
Mandiri Makassar .......................................................................... 51
B. Sistem Penyaluran Kredit ..................................................................... 52
C. Sistem Penerimaan Kas dan Pembayaran Angsuran kredit .................. 57
1. Sistem Penerimaan Kas .................................................................... 57
2. Sistem Pembayaran Angsuran Kredit ............................................... 59
D. Evaluasi Sistem Kredit dan Manfaat kredit .......................................... 60
1. Evaluasi Sistem Kredit ..................................................................... 61
2. Manfaat Sistem Kredit ..................................................................... 62
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 63
A. Simpulan ............................................................................................... 63
B. Saran ..................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka pikir ............................................................................... 39
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi ........................................................................ 47
Gambar 5.1 : Bagan Prosedur Penyaluran Kredit Umum ................................... 54
Gambar 5.2 : Sistem Penerimaan Kas ................................................................. 56
Gambar 5.3 : Sistem Pembayaran Angsuran Kredit ........................................... 58
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu .......................................................................... 37
Tabel 4.1 : Legalitas Perusahaan ......................................................................... 45
Tabel 4.2 : Daftar kepemilikan modal ................................................................ 50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2 : Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara
Lampiran 4 : Formulir Permohonan Kredit
Lampiran 5 : Voucher Umum
Lampiran 6 : Voucher Transaksi General Ledger (Kredit)
Lampiran 7 : Voucher Transaksi General Ledger (Debet)
Lampiran 8 : Slip Setoran
Lampiran 9 : Slip Penarikan
Lampiran 10 : Daftar Angsuran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan mempunyai tugas yang sangat penting dalam rangka
mendorong pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan
pemerataan taraf hidup masyarakat. Dimasa ini perbankan merupakan salah
satu unsur pengembangan perekonomian juga sebagai lembaga yang
berkewajiban turut serta memperlancar arus kegiatan dibidang ekonomi dan
moneter. Semakin berkembangnya kegiatan perekonomian saat ini, maka
semakin diperlukan juga sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan
ekonomi tersebut. Pembangunan di bidang usaha dan industry memerlukan
dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, peranan perbankan yang sehat dan
dinamis harus mampu memberikan pelayanannya kepada masyarakat yang
memerlukan dana.
Pengertian Bank menurut (Kasmir, 2012:12) merupakan lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa
bank lainnya. Sebagai lembaga perantara keuangan antara pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.
Sedangkan menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang
perbankan menyatakan bahwa bank adalah suatu lembaga keuangan yang
2
tugas utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali. Bank menghimpun dana dalam bentuk simpanan yaitu tabungan,
giro dan deposito, menyalurkan dalam bentuk kredit. Agar bank mampu
beroperasi dan berkembang, maka tabungan, giro, deposito berjangka harus
tetap digalakkan terutama deposito sehingga dapat meningkatkan
pembangunan melalui kredit. Selain Bank umum, di Indonesia juga terdapat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroprasi di wilayah kecamatan. Bank
Pengkreditan Rakyat adalah suatu bank yang fungsinya menerima simpanan
dalam bentuk uang dan menyalurkan kredit jangka pendek untuk masyarakat
pedesaan. Tujuan utama pembentukan BPR di desa-desa adalah untuk
menghindari praktik lintah darat dengan ketentuan bunga yang sangat tinggi.
Pemerataan pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
dengan beroprasinya BPR di daerah pedesaan.
Pengertian kredit menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Pasal 1 angka 11, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga. Sedangkan menurut (Abdullah & Tantri, 2014:164), dalam arti luas
kredit diartikan sebagai kepercayaan. Maksud dari percaya disini adalah ia
percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan
dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan
3
penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar
sesuai jangka waktu.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kredit
adalah Penyediaan uang dari bank untuk nasabah dengan persetujuan yang
telah disepakati kedua belah pihak, nasabah mempunyai kewajiban untuk
mengembalikan uang dengan bunga dan dibayar tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan asset terbesar
bagi bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko
kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut.
Pengertian sistem menurut (Mulyadi, 2001:2 dalam Budijayanto, 2012).
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,
yang berfungsi sama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan
untuk mengenai sesuatu yang berulangkali atau secara rutin yang terjadi.
Sedangkan menurut (Baridwan, 1998:3 dalam Budijayanto, 2012). Sistem
adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan
disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Berdasarkan pendapat-pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu susunan dari prosedur-
prosedur yang saling berkaitan yang dikelola oleh sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama.
Definisi sistem akuntansi penyaluran kredit adalah suatu sistem yang
terdiri dari sekelompok unsur yang mempunyai keterkaitan satu dengan yang
4
lainnya, sehingga sistem tersebut dapat digunakan untuk mengelola data yang
berhubungan dengan usaha-usaha suatu perusahaan, menyebabkan terjadinya
peristiwa pemberian kredit yang meliputi prosedur, dokumen, pencatatan dan
bagian yang terkait dengan tujuan menghasilkan laporan yang dibutuhkan
oleh manajemen dan pihak lain yang berkempentingan.
Dengan adanya sistem akuntansi penyaluran kredit tersebut maka
pembayaran kredit dilakukan pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati
dalam perjanjian. Pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar didirikan untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan
daerah di segala bidang. Sebagai perusahaan daerah yang usahanya di bidang
jasa keuangan. BPR Sulawesi Mandiri Makassar selalu berupaya untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya dengan menyediakan
berbagai macam simpanan dan kredit. Bagi sebuah bank penyaluran kredit
kepada nasabah merupakan sumber pendapatan atau keuntungan yang
terbesar. Oleh karena itu sesuai dengan tujuan setiap perusahaan untuk
meningkatkan pendapatannya dan menjaga kelangsungan hidupnya, maka
penyalueran kredit merupakan hal yang pasti secara terus menerus akan
dilakukan oleh bank.
Pendapatan terbesar bagi bank perkreditan rakyat adalah berasal dari
bunga kredit yang diberikan. Namun demikian penyaluran kredit ini memiliki
faktor resiko yang cukup tinggi, dan berpengaruh cukup besar pula terhadap
tingkat kesehatan Bank. Pihak bank selalu dihadapkan pada resiko yang cukup
5
besar apakah dana dan bunga dari kredit yang diberikan akan dapat diterima
kembali sesuai dengan yang telah dijanjikan dalam ikatan perjanjian kredit.
Agar kegiatan perkreditan berjalan dengan lancar BPR Sulawesi Mandiri
Makassar memerlukan sistem akuntansi penyaluran kredit untuk mengetahui
prosedur pemberian kredit dan pengelolaan uang yang sesuai prosedur,
terutama pada salah satu bidang usaha yang bergerak pada simpan pinjam.
Dalam hal ini sistem akuntansi penyaluran kredit perlu diteliti untuk
mengetahui apakah prosedur penyaluran kredit, dokumen yang digunakan,
dan catatan akuntansi sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur
agar tidak terjadi resiko kredit. Agar kredit yang diberikan debitur akan
kembali pada bank dengan lancar sesuai perjanjian kredit. Jadi sistem
akuntansi penyaluran kredit mempunyai peranan yang sangat penting bagi
perkembangan sektor penyaluran kredit pada BPR. Berdasarkan uraian
tersebut dan pentingnya sistem akuntansi penyaluran kredit, peneliti ingin
meneliti lebih lanjut mengenai prosedur pemberian kredit, catatan akuntansi,
dan dokumen atau yang digunakan dalam sistem akuntansi penyaluran kredit.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul “SISTEM
AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT PADA BPR SULAWESI
MANDIRI MAKASSAR.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka masalah yang akan
dibahas adalah bagaimana tahap-tahap prosedur Sistem Akuntansi Penyaluran
Kredit pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dibahas, maka secara obyektif
penelitian ini imempunyai tujuan yaitu Mengetahui tahap-tahap prosedur
Sistem Akuntansi Penyaluran Kredit pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Dalam sebuah kegiatan mempunyai tujuan yang jelas setelah menetapkan
tujuan tersebut maka dapat ditentukan manfaat dari kegiatan yang dilakukan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan mengenai system akuntansi penyaluran kredit pada BPR
Sulawesi Mandiri Makassar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan baru tentang system
akuntansi penyaluran kredit pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar.
7
b. Bagi Bank Perkreditan Rakyat
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan masukan serta
bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang ada pada BPR
Sulawesi Mandiri Makassar.
c. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi
bagi mahasiswa khususnya yang akan menyusun laporan akhir yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Defenisi Sistem dan Sistem Akuntansi
a. Defenisi Sistem
Dalam setiap perusahaan, sistem diperlakukan untuk menjaga
kesinambungan kegiatan suatu perusahaan. Dengan adanya sistem maka
penyelenggaraan operasional perusahaan diharapkan dapat berjalan baik
dan terkoordinasi sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Sistem
adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,
yang berfungsi sama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
diciptakan untuk mengenai sesuatu yang berulangkali atau secara rutin
yang terjadi (Mulyadi, 2001 dalam Putri, 2012). Sistem adalah suatu
kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun
sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 1998 dalam
Budijayanto, 2012).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu susunan dari prosedur-prosedur yang saling
berkaitan yang dikelola oleh sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama.
9
b. Defenisi Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji,
2002: dalam Budijayanto, 2012). Sedangkan menurut (Mulyadi 2001
dalam Budijayanto, 2012) adalah organisasi, formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna untuk
memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi pemberian
kredit adalah suatu sistem yang terdiri dari sekelompok unsur yang
mempunyai keterkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga sistem
tersebut dapat digunakan untuk mengelola data yang berhubungan
dengan usaha-usaha suatu perusahaan, menyebabkan terjadinya
peristiwa pemberian kredit yang meliputi prosedur, dokumen,
pencatatan dan bagian yang terkait dengan tujuan menghasilkan
laporan yang dibutuhkan oleh manajemen dan pihak lain yang
berkempentingan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan arti dari
sistem akuntansi yaitu formulir, catatan akuntansi, prosedur, dan alat-
alat yang digunakan untuk memproses data untuk mendapatkan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan dan
pihak lain yang berkempentingan. Dengan adanya sistem akuntansi
10
pemberian kredit tersebut maka pembayaran kredit dilakukan pada
jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian.
Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
a. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh
perusahaan, baik mengenai jumlah fisik maupun jumlah rupiahnya,
serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi
perusahaan.
b. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam
dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
c. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan
akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
Menurut Marom dalam Munandar (2015:842), sistem akuntansi
sebagai gabungan dari catatan-catatan, formulir-formulir, alat yang
digunakan untuk mengelolah data dalam suatu usaha/tujuan untuk
informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam usaha
atau pihak lain yang ingin menggunakannya.
Dalam menyusun sistem akuntansi untuk suatu perusahaan
diperlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor penting yaitu:
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memnuhi prinsip cepat yaitu
bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang
11
diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan
dengan kualitas yang sesuai.
b. Prinsip akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang
berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan
harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik
perusahaan, maka sistem akuntansi harus disusun dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.
c. Prinsip akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah
yang berati bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi
itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata
lain dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu
informasi.
Dari definisi sistem akuntansi diatas, unsur suatu sistem akuntansi
pokok adalah formulir, catatan yang terdiri jurnal, buku besar dan
buku pembantu serta laporan berikut ini akan diurai lebih jelas
mengenai unsur-unsur dari sistem akuntansi tersebut diantaranya:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah
dokumen. Karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam
organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.
12
Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir
merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam
organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang
bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai
dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah faktur
penjualan, bukti kas keluar dan cek.
b. Jurnal
Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan serta meringkas data keuangan serta data
lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam pelaporan keuangan serta
terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasilnya diposting ke
rekening yang bersangkutan dalam buku besar dalam bentuk jumlah
rupiah dari suatu transaksi tertentu. Contoh jurnal adalah jurnal
penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal
umum.
c. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini
disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan
13
disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu
pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data
keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (Subsidiary
Ladger). Buku pembantu atau Subsidiary Ladger terdiri dari
rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang
tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar
dan buku pembantu dapat disebut sebagai catatan akuntansi akhir
karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku
tersebut, prosedur akuntansi berikutnya adalah penyajian laporan
keuangan.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang
ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,
laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang
yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran
14
sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer
dan tayangan pada layar monitor komputer.
2. Sistem Akuntansi Penyaluran Kredit
a. Defenisi Kredit
Menurut (Abdullah & Tantri, 2014:164) dalam arti luas kredit
diartikan sebagai kepercayaan. Maksud dari percaya disini adalah ia
percaya kepada sipenerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti
akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi sipenerima kredit
merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban
untuk membayar sesuai jangka waktu. Sedangkan menurut (Kasmir,
2012:82) kredit atau pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Menurut (Hasibun Melayu, 2004:87 dalam Nur:5) Dasar-dasar
perbankkan, menyatakan bahwa kredit adalah semua jenis pinjaman
yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati.
15
Dengan demikian pengertian khusus kredit, menurut UU No.10
Tahun 1998 yaitu meminjamkan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan perjanjian tertulis baik dibawah
tangan maupun dihadapan notaris dari berbagai pengamanan maka
debitur akan menyerahkan suatu jaminan baik yang berupa kebendaan
maupun yang bukan kebendaan, dan pihak debitur berkewajiban untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu di masa mendatang
dengan balas prestasi yaitu berupa pemberian bunga.
Pengertian kredit yang lebih jelas menurut Undang- Undang
Nomor 7/1992 (UU Pokok Perbankan) memberikan mengenai kredit
sebagai berikut : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan - tagihan
yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga hasil keuntungan imbalan atau pembagian hasil
kuntungan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kredit adalah Penyediaan uang dari bank untuk nasabah dengan
persetujuan yang telah disepakati kedua belah pihak, nasabah
mempunyai kewajiban untuk mengembalikan uang dengan bunga dan
dibayar tepat pada waktu yang telah ditentukan.
16
b. Unsur-Unsur Kredit
Menurut (Kasmir, 2012:83) kredit mengandung unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi
kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa barang, uang atau
jasa) benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang
sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank
sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani
di kucurkan. Oleh karena itu sebelum kredit dikucurkan harus
dilakukan penelitian dan penyelidikan lebih dulu secara mendalam
tentang kondisi nasabah, baik secara intern maupun ekstern.
Penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetehui kemauan
dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan.
b. Kesepakatan
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana
masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya.
Kemudian dituangkan dalam akad kredit dan ditandatangani kedua
belah pihak sebelum kredit dikucurkan, yaitu pihak bank dan
nasabah.
c. Jangka waktu
17
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek,
jangka menengah atau jangka panjang.
d. Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian
kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya
demikian pula sebalikya. Resiko ini menjadi tanggungan bank,
baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh
resiko tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau
bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.
e. Balasa jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa
tersebut yang kita kenal dengan bunga. Balas jasa dalam bentuk
bunga dan biaya administrasi kedit merupakan keuntungan bank.
Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas
jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
c. Fungsi dan Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan
yang hendak dicapai. Tujuan pemberian kredit juga tidak akan
18
terlepas dari misi BPR itu sendiri. Fungsi kredit bagi masyarakat
menurut (Hasibuan 2001 dalam Budijayanti, 2012) antara lain dapat :
1. Menjadi motivator dan dinamisor peningkatan kegiatan
perdagangan dan perekonomian
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat
3. Memperlancar aru sbarang dan arus uang
4. Meningkatkan hubungan internasional
5. Meningkatkan produktifitas dana yang ada
6. Meningkatkan daya guna barang
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat
8. Memperbesar modal kerja perusahaan
9. Meningkatkan income per capita (IPC) masyarakat
10. Mengubah cara berpikir atau bertindak masyarakat untuk lebih
ekonomis
Tujuan penyaluran kredit menurut Kasmir (2012:166) antara
lain adalah untuk:
1) Mencari keuntungan yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari
pemberian kredit tersebut hasilnya terutama dalam bentuk bunga
yang diterinma oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
19
2) Membantu usaha nasabh; tujuan lain dari pemberian kredit adalah
untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana
investasi maupun dana untuk kerja.
3) Membantu pemerintah; bagi pemerintah semakin banyak kredit
yang disalurkan oleh pihak perbankan maka semakin baik,
mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan
pembangunan diberbagai sector.
d. Penggolongan Kredit
Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SK direksi BI
No 23/68/KEP/DIR serta SEBI NO se 23/12/BPPP bertanggal 28
Februari 1991 tentang penggolongan kolektibitas aktiva produktif,
dan pembentukan cadangan atas aktiva. Dari sudut kolektibitas
yaitu keadaan pembayaran pokok dan pembayaran bunga kredit oleh
nasabah, maka kredit yang diberikan oleh bank dapat digolongkan ke
beberapa keadaan yaitu:
1) Lancar berarti tidk terdapat tuggakan angsuran pokok bunga atau
cerukan
2) Kurang lancer berarti ada keterlambatan sebentar dalam
pembayaran agsuran pokok, bunga atau tetapi debitur masih
membayar dan dapat ditolirer
20
3) Diragukan berarti selalu terlambat cukup lama dalam pembayaran
angsuran pokok, tetapi debitur masih membayar dan sulit ditolirer
4) Macet berarti menunggak dan tidak lagi membayar angsuran,
bunga atau cerukan.
e. Dokumen Yang Digunakan
Dokumen merupakan secarik kertas yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi yang pertama kalinya sebagai dasar
pencatatan dalam catatan (Mulyadi, 2001 dalam Budijayanto, 2012).
Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit adalah :
a) Formulir permohonan kredit
Formulir ini berisi data mengenai calon debitur yang akan
mengajukan kredit. Formulir permohonan kredit (FPK) diisi oleh
calon debitur yang ingin mengajukan kredit dan akan di cek ulang
oleh bagian pemasaran. Dokumen ini akan di otorisasi oleh
Direktur dan Bagian kredit, kemudian dimintakan tanda tangan
permohonan yang bersangkutan.
b) Kwitansi
Kwitansi dibuat rangkap tiga oleh bendahara simpan pinjam
sebagai bukti telah mengeluarkan uang.
c.) Bukti pengeluaran kas
21
Bukti pengeluaran kas ini dilakukan oleh seksi akuntansi untuk
mencatat akuntansi pengeluaran kas berdasarkan slip atau bukti
transaksi.
d) Bukti penerimaan kas
Bukti penerimaan kas sebagai bukti penerimaan kas dari
debitur ketika membayar angsuran kredit.
e) Kartu pinjaman
Kartu ini dibuat oleh bagian kredit yang digunakan untuk
mencatat atas pembayaran angsuran kredit dari debitur.
f. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pemberian pinjaman merupakan catatan akuntansi yang digunakan
untuk mencatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan
data lainnya (Mulyadi, 2001 dalam Budijayanto, 2012). Catatan yang
digunakan dalam sistem pemberian kredit adalah:
a. Jurnal umum.
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi selain yang
dicatat dalam jurnal khusus.
b. Jurnal pengeluaran kas.
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi
pengeluaran kas.
22
c. Jurnal peneriamaan kas.
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas.
d. Kartu piutang.
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo
piutang kepada setiap debitur.
e. Buku Besar
Digunakan untuk merekap semua bukti pengeluaran dan
penerimaan kas bank.
3. Tahap-tahap Prosedur Sistem Akuntansi Penyaluran Kredit
Tahap-tahap prosedur dalam penyaluran kredit yang biasa dilakukan
dalam perbankan menurut (Hermansyah, 2005:68 dalam Ningsih, 2012:21-
31) yaitu :
a. Prosedur permohonan kredit.
Prosedur penyaluran kredit merupakan tahap-tahap yang harus
dilalui sebelum suatu kredit diputuskan untuk diberikan (Ahmad,
2013:22). Tujuannya adalah untuk mempermudah bank dalam menilai
kelayakan suatu permohonan kredit. Prosedur penyaluran kredit oleh
dunia perbankan antara bank yang satu dengan bank yang lain tidak
jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari
23
bagaimana cara-cara bank tersebut menilai serta persyaratan yang
ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing bank.
Menurut (Suyatno dkk, 2003:69 dalam Ahmad, 2013:22) prosedur
perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu:
a. Tahap Permohonan Kredit
Permohonan fasilitas kredit mencakup:
1) Permohonan baru untuk mendapatkan suatu fasilitas kredit.
2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
3) Permohonan perpanjangan/pembaharuan masa lalu kredit yang
telah berakhir jangka waktunya.
4) Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat
fasilitas kredit yang berjalan, antara lain penukaran jaminan,
perubahan/pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.
b. Berkas
Setiap berkas permohonan kredit dari nasabah terdiri dari:
1) Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara
lengkap dan sah.
2) Daftar isian yang disediakan oleh bank yang secara sebenarnya
dan lengkap diisi oleh nasabah.
3) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas
kredit.
24
2. Pencatatan
Setiap surat permohonan kredit yang diterima harus dicatat
register khusus yang disediakan.
3. Kelengkapan dan Berkas Permohonan
Permohonan dinyatakan lengkap bila telah memenuhi
persyaratan yang ditentukan untuk pengajuan permohonan menurut
jeniskreditnya. Selama permohonan kredit sedang dalam proses,
maka berkas-berkas permohonan harus dipelihara dalam berkas
permohonan.
4. Formulir Daftar Isian Permohonan Kredit
Untuk memudahkan bank memperoleh data yang diperlukan,
bank menggunakan daftar isian permohonan kredit yang harus diisi
oleh nasabah, formulir-formulir neraca, daftar rugi/laba.
b. Penyelidikan dan analisis kredit.
Penyidikan (investigasi) kredit adalah suatu pekerjaan yang harus
dilakukan sebelum permohonan kredit disetujui atau ditolak (Ahmad,
2013:24). Didalam penyidikan, pekerjaan yang pertama kali dilakukan
adalah melakukan wawancara dengan debitur, setelah itu
mengumpulkan data yang berhubungan dengan permohonan kredit
yang diajukan kepada nasabah, baik data intern maupun ekstern.
Dalam hal ini ternasuk informasi antarbank dan pemeriksaan pada
25
daftar-daftar kredit macet. Kemudian melakukan
pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-
hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh,
dan penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang
telah dilaksanakan.
Menurut (Ahmad, 2013:22) Analisis kredit adalah pekerjaan yang
meliputi:
a. Pekerjaan yang mempersiapkan pekerjaan penilaian dari segala
aspek baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengetahui
kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan
kredit.
b. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penilaian
dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari
permohonan kredit nasabah.
Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh petugas yang bertugas sebagai
penyidik kredit, sedangkan pekerjaan analisis dilakukan oleh kredit
analisis. Pembagian kerja tersebut apabila kondisi organisasibagian
kredit memungkinkan. Namun apabila bank tidak memiliki petugas
khusus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, maka
penyidikan dan analisis dilakukan oleh pejabat tertinggi pada bank
yang bersangkutan, karena pimpinan bank dianggap sesuai untuk dapat
26
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Bank perlu mengadakan
penelitian mengenai kewajarandan kebenaran atas data dan informasi
yang diperoleh dari nasabah sebelum bank melakukan analisis analisis
selanjutnya yang tingkatnya lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk
mencegah adanya penarikan kesimpulan yang kurang tepat serta untuk
menghindari keterlambatan pengambilan keputusan.
Keadaan usaha atau proyek permohonan kredit dalam tahap ini
diadakan penilaian secara mendalam. Penilaian tersebut meliputi
berbagai aspek dan pada umumnya terdiri :
a) Aspek menajemen dan organisasi (Management dan organization).
Pada dasarnya seorang debitur adalah seorang yang berjiwa
wiraswasta dan mempunyai keahlian, serta mempunyai struktur
organisasi usaha yang efisien.
b) Aspek pemasaran (Marketing).
Barang atau jasa yang dihasilkan harus mempunyai prospek
pemasaran.
c) Aspek teknik (Technical).
Peralatan atau teknologi yang digunakan baik kepastian
meupun jenisnya serta proses produksinya, hendaknya efektif dan
efisien.
27
d) Aspek keuangan (Financial).
Perhitungan keungan perusahaan mencerminkan kemampuan
calon debitur untuk memenuhi kewajibannya, baik untuk
pengembalian pokok pinjaman maupun bunganya dalam waktu
yang wajar.
e) Aspek hukum (Legal).
Usaha yang diberikan bantuan kredit harus memenuhi
ketentuan hukum yang berlaku.
f) Aspek sosial ekonomi (Social economy).
Usaha yang akan dibiayai oleh kredit hendaknya dapat
meyerap tenaga kerja yang menganggur dan sedapat mungkin tidak
merusak lingkungan hidup. Hal-hal yang perlu di lakukan dalam
penyelidikan kredit adalah :
a. Wawancara dengan calon debitur.
b. Pemeriksaan kebenaran informasi yang dilakukan oleh calon
debitur.
c. Peninjauan terhadap jaminan yang diserahkan.
d. Bank cheking yang bertujuan untuk memperoleh bank to bank
information atas kondisi dan fasilitas yang sudah diperoleh
debitur bank lain.
e. Menyususn laporan mnegenai hasil penyelidikan yang telah di
laksanakan.
28
f. Perusahaan melakukan analisis terhadap barbagai aspek dari data
yang telah dilakukan yaitu :
a) Analisis keuangan, misalnya analisis mutasi rekening Koran,
dan analisis neraca laporan rugi laba.
b) Analisis kerakter yang yang merupakan hasil dari cheking.
c) Analisis jaminan yaitu layak atau tidaknya objek jaminan
serat tingkat maeketability.
d) Analisis resiko yaitu resiko yaitu seriko usaha (demand dan
supply), manajemen dan ekonomi mikro.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat,
terdapat prinsip 5C dalam penilaian permohonan kredit, yaitu (Kasmir,
2012:101) :
a. Character (kepribadian).
Dasar dari pemberian kredit adalah kepercayaan dan yang
mandasari suatu kepercayaan adalah keyakinan pihak bahwa si
peminjam mempunyai moral, waktu maupun sifat-sifat pribadi yang
positif yang kooperatif dan harus memiliki rasa tanggung jawab
baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan sebagai anggota
masyarakat ataupun dalam menjalankan usahanya.
b. Capacity (kemampuan).
Capacity yang dimaksud disini yaitu suatu penilaian kepada
calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kawajiban
29
dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan
kredit dari bank.
c. Capital (modal).
Capital adalah jumlah dana atau modal sendiri oleh calon
debitur. Kemapuan capital antara lain dapat dimanifestasikan dalam
bentuk kewajiban untuk menyediakan modal sendiri sampai jumlah
tertentu dan sebaliknya, besarnya modal sendiri itu lebih besar dari
kredit yang akan dipinjam dari bank.
d. Condition of economy (kondisi ekonomi)
Kondisi ekonomi yitu situasi politik, social, ekonomi, budaya
dan lainnya yang mempengaruhi keadaan ekonomi pada kurun
waktu tertentu yang memungkinkan akan kelancaran usaha dari
perusahaan yang memperoleh kredit.
e. Collateral (jaminan).
Jaminan yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh
peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang
diterimanya. Manfaat collateral ini adalah sebagai alat pengaman
apabila usaha yang dibiayai oleh kredit tersebut gagal atau sebab-
sebab lain dimana kreditnya dari suatu usaha yang normal.
Penilaian kredit selain dilakukan dengan 5C dapat pula di
lakukan dengan analisi 7P menurut (Dendawijaya: 2009) yaitu :
a. Party (Golongan).
30
Party (Golongan) yaitu calon peminjam digolongkan ke dalam
kelompok tertentu menurut carachter, capacity dan capital.
b. Purpose (Tujuan).
Purpose (Tujuan) yaitu tujuan penggunaan kredit yang
diajukan, dengan tujuan yang sebenarnya dari kredit tersebut.
c. Payment (Sumber pembayaran).
Payment (Sumber pembayaran) yaitu perhitungan akan
kemampuan debitur untuk membayar kembali kreditnya karena
telah diperkirakan kemungkinan besarnya pendapatan yang akan
dicapai.
d. Profitability (Kemampuan mendapat keuntungan).
Profitability (Kemampuan mendapatkan keuntungan) yaitu
keuntungan yang ingin dicapai debitur dan mungkin juga yang ingin
di capai kreditur.
e. Protection (Perlindungan).
Protection (Perlindungan) yaitu berjaga-jaga dengan hal-hal
yang tidak di duga-duga antara lain dengan jaminan.
f. Personality (Kepribadian).
Personality (Kepribadian) yaitu penilaian segi kepribadian atau
tingkah laku sehari-hari dan masa lalu. Personality mengcangkup
sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan debitur dalam menghadapi
suatu masalah.
31
g. Prospect (Potensi).
Prospect (Potensi) yaitu penilaian terhadap usaha debitur di
masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak.
c. Keputusan atas permohonan kredit.
Keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan
wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak,
menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada
pejabat yang lebih tinggi (Ahmad, 2013:25). Setiap keputusan
permohonan kredit harus memperhatikan penilaian syarat-syarat umum
yang pada dasarnya tercantum dalam laporan pemeriksaan kreditdan
analisis kredit. Bahan pertimbangan atau informasi-informasi lainnya
yang diperoleh pejabat pengambil keputusan, harus ditambahkan
secara tertulis. Jumlah permohonan dalam jenis kredit ditentukan oleh
direksi/kantor pusat, kepala bagian kredit/kepala cabang diberi
wewenang untuk memutuskan permohonan dalam batas-batas tertentu
tanpa mengusulkan terlebih dahulu kepada kantor pusat.
Jika permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah di luar
bataswewenang kepala cabang, maka cabang harus mengusulkan
terlebih dahulu permohonan fasilitas kredit tersebut kepada
direksi/kantor pusat disertai hasil penilaian yang telah dilakukan
sebelumnya. Kemudian setelah permohonan kredit itu dipelajari maka
32
direksi/kantor pusat akan memberikan keputusan permohonan fasilitas
kredit yang dilakukan oleh bagian kredit/kepala cabang setelah
mengadakan penilaian permohonan fasilitas kredit yang diusulkan.
d. Penolakan Atas Permohonan Kredit
Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata-nyata
dianggap oleh bank yang secara teknis tidak memenuhi persyaratan.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah semua keputusan
penolakanharus disampaikan secara tertulis kepada nasabah yang
disertai alasan penolakannya (Ahmad, 3013:27).
Penolakan atas permohonan kredit dapat terjadi bila nyata-nyata
dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.
Permohonan kredit calon debitur dapat langsung ditolak pada awal
sebelum calon debitur tersebut mengisi dan melengkapi persyaratan
yang telah ditetapkan. Hal ini sangat mungkin terjadi bila saat
penyidikan awal sudah diperoleh informasi yang negative tentang
debitur. Permohonan kredit juga dapat ditolak setelah formulir,
persyaratan dan kelengkapan yang lainnya diajukan kepada bagian
kumite kredit dilakukan secara tertulis dengan mencantumkan alasan
penolakan. Bagian kredit akan memberitahukan segera penolakan
permohonan kredit tersebut kepada calon debitur baik secara lisan
maupun tulisan.
33
e. Persetujuan atas permohonan kredit.
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk
mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon
debitur (Ahmad, 2013:30). Bagian kredit dapat menyampaikan
persetujuan atas permohonan kredit calon debitur secara tertulis dalam
bentuk surat penawaran kredit atau surat penegasan persetujuan
dengan mencantumkan maksimum/limit kredit, jangka waktu
berlakunya kredit, bentuk pinjaman, tujuan pinjaman, suku bunga,
provisi kredit, bea materai yang harus dibayar, keharusan
mendatangani surat perjanjian kredit, penutupan asuransi barang-
barang jaminan, sanksi-sanksi, syarat-syarat untuk pengajuan
permohonan perpanjangan dan tambahan kredit, laporan-laporan yang
harus diserahkan dan ketentuan-ketentuan lain selain keperluan. Calon
debitur menyetujui atas isi surat penawaran atau surat penegasan
persetujuan dituangkan ke dalam surat perjanjian kredit. Langkah-
langkah yang harus diambil dalam setelah membuat surat perjanjian
kredit adalah penandatanganan perjanjian kredit, asuransi barang
jaminan dan asuransi kredit.
f. Pencairan kredit.
Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan
menggunakan kredit yang disetujui oleh pihak bank. Dalam
34
prakteknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran dana atau
pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya
(Ahmad, 2013:32).
Tindakan yang wajib dilakukan bank sebelum mencairkan kredit
adalah memeriksa ulang seluruh dokumen yang telah dikumpulkan
sejak tahap pengajuan permintaan kredit, memeriksa persyaratan
sebelum penarikan pertama kredit telah dipenuhi kreditur yang
hasilnya dituangkan dalam sebuah laporan tertulis dan mengumpulkan
dokumen yang di perlukan dalam rangka pencairan kredit. Cara
pencairan kredit yang telah di setujui dapat di lakukan melalui
penarikan dengan cek atau bilyet giro, dengan kwitansi, dengan
dokumen-dokumen lain sebagai alat perintah pembayaran atau dengan
pemindah bukuan atas tujuan rekening pinjaman debitur. Alat
pencairan kredit seperti cek, kwitansi, nota pemindah buku dan
dokumen-dokumen lain akan menjadi alat pembukuan.
4. Bank Perkreditan Rakyat
1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
bank berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
35
1. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Dari pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa kegiatan Bank
Perkreditan Rakyat lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan
bank umum. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat hanya meliputi kegiatan
menghimpun dana dan penyalur dana, dan dalam kegiatan menghimpun
dana Bank Perkreditan Rakyat dilarang untuk menerima simpanan
dalam bentuk simpanan giro. Jika dilihat dari jangkauan operasional,
Bank Perkreditan Rakyat hanya dibatasi dalam wilayah-wilayah tertentu
saja dan juga tidak diperkenankan ikut kliring dan transaksi valuta asing.
2. Pendirian Bank Perkreditan Rakyat
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
izin pendirian BPR biasanya diberikan sesuai dengan persyaratan yang
berlaku. Untuk memperoleh izin usaha bank persyaratan yang harus
dipenuhi adalah:
36
Susunanorganisasi
Permodalan
Kepemilikan
Keahliandibidangperbankan
Kelayakankerja
3. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
Menurut Pasal 13 dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa usaha Bank Perkreditan
Rakyat meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit
3. Menyediakan alat pembayaran bagi masyarakat berdasarkan prinsip
bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Menempatkan dana dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertipikat
deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Sedangkan larangan usaha bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah :
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran
37
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
c. Melakukan penyertaan modal
d. Melakukan usaha perasuransian
e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
B. Peneliti Terdahulu
Sebelum dilakukannya penelitian ini, telah ditulis beberapa penelitian
mengenai sistem akuntansi penyaluran kredit mengguankan analisis deskriptif
kualitatif . Penelitian tersebut akan dikemukakan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 2. 1
Penelitian terdahulu
NO Keterangan Uraian
1 Penulis Esa Darmawan Bhudijayanto (2012)
Judul
Sistem Akuntansi Pemberian Kredit. (Studi
Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat).
Persamaan Sistem akuntansi dan pemberian kredit
Perbedaan Jenis data, data kuantitatif
Kesimpulan
Sistem akuntansi pemberian kredir sudah
cukup baik/sesuai dengan prosedur yang
38
berlaku pada Bank , tetapi harus lebih teliti
dan perlu melakukan pemeriksaan ke
lapangan bukan hanya dengan kepercayaan.
2 Penulis Syaiful Nur (2012)
Judul
Analisis Penyaluran Kredit Usaha Kecil
Terhadap Pengusaha Ekonomi Lemah PT
BNI Tbk Cabang Kolaka Sulawesi Tenggara.
Skripsi
Persamaan
Penyaluran kredit
Perbedaan Metode pengumpulan data, data kuantitatif
Kesimpulan
prosedur penyaluran kredit usaha kecil pada
pengusaha ekonomi lemah telah diterapkan
sesuai aturan”.
39
C. Kerangka Pikir
Adapun kerangka pikir yang telah diuraikan dapat digambarkan dalam
bentuk skhema sebagai berikut :
BPR Sulawesi Mandiri
Sistem Penyaluran kredit
Nasabah
Gambar 2.1 : Kerangka pikir
40
D. Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan dapat dirumuskan
hipotesis adalah :
“Diduga bahwa prosedur penyaluran kredit telah diterapkan sesuai dengan
prosedur-prosedur penyaluran kredit yang berlaku pada Bank”.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Daerah dan Objek Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti
melakukan penelitian pada Bank Perkreditan Rakyat Sulawesi Mandiri
Makassar di Jalan Kakatua No 47 Makassar.
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
system akunansi pemberian kredit pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif,
yaitu data yang diperoleh dari hasil perusahaan baik dalam bentuk
infomrasi secara lisan maupun secara tertulis. Menurut Sugiyono
(2014:15) Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis
42
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat pertama kalinya. Data yang diperoleh adalah data
yang mengenai Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada BPR
Sulawesi Mandiri Makassar.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain,
dikumpulkan untuk maksud tertentu. Data ini diperoleh dengan
menggunakan metode dokumentasi dan studipustaka.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data diusahakan sebanyak mungkin data
mengenai masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. Data tersebut
dalam hal ini dilakukan dengan 2 cara :
1. Studi Lapangan
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
memperoleh data primer dengan melakukan penelitian langsung pada
lokasi perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi
yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut:
43
a. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. (Sugiyono
2014:317)
b. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara langsung pada objek atau lokasi penelitian yang
berhubungan dengan topik pembahasan penelitian.
2. Studi kepustakaan
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara
membaca buku, dokume-dokumen serta referensi lainnya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
D. Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu metode analisa yang
menjelaskan prosedur penyaluran kredit pada BPR Sulawesi Mandiri
Makassar.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENYALURAN KREDIT
1. Sistem dan Prosedur Akuntansi yang digunakan Pada PT. BPR
Sulawesi Mandiri Makassar
Dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat Sistem akuntansi
yang digunakan pada PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar adalah :
1. Jurnal pengeluaran kas
Jurnal pengeluaran kas ini digunakan untuk mencatat transaksi
pengeluaran kas.
2. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas ini digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas.
3. Buku besar
Buku besar ini digunkan untuk merekap semua bukti penerimaan
dan pengeluaran kas.
2. Dokumen yang digunakan Pada PT. BPR Sulawesi Mandiri
Makassar
Dalam Penyaluran kredit juga di butuhkan beberapa dokumen.
Adapun dokumen yang digunakan pada pemberian kredit umum di
PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar adalah :
51
52
1. Surat aplikasi kredit
2. Kartu kredit
3. Surat kuasa pemilik jaminan
4. Surat perjanjan kredit
5. Buku registrasi pinjaman
6. Slip pencairan kredit
7. Laporan pemeriksaan dan analisis kredit
B. SISTEM PENYALURAN KREDIT
Prosedur penyaluran kredit pada PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar
yaitu kredit umum dimana kredit umum yaitu kredit yang diberikan
kepada selain pegawai atau pegawai yang tidak bisa dimasukkan kedalam
kredit karyawan karena tidak terpenuhinya syarat-syarat kredit karyawan.
Prosedur yang harus ditempuh, yaitu :
1. Seksi kredit bulanan
a. Menerima surat aplikasi kredit dari peminjam yang telah
ditandatangani dan yang dilampiri dokumen berikut :
1) Surat keterangan dari kelurahan yang diketahui oleh camat
2) Foto copy KTP
3) Surat jaminan
b. Meneliti kebenaran berkas-berkas kredit
c. Menyerahkan berkas kredit ke Kabag. Kredit
53
d. Menerima kembali berkas kredit yang telah diputuskan oleh
Direktur
e. Menyiapkan perjanjian kredit dan meminta tandatangan
Direktur
f. Mencatat data kredit di dalam kartu kredit
g. Menyiapkan surat perintah pencairan kredit (SPPK) rangkap 2
dan slip pencairan Kredit (rangkap 2)
h. Menyerahkan dokumen berikut ke kasir :
1) SPPK rangkap 2
2) Slip pencairan kredit (tanda terima) rangkap 2
i. Mengarsip dokumen berikut :
1) Laporan pemeriksaan dan analisis kredit
2) Surat aplikasi kredit
3) Surat keterangan dari kelurahan yang diketahui oleh camat
4) Foto copy KTP
5) Surat jaminan
6) Surat kuasa pemilik jaminan
7) Surat perjanjian kredit
8) Kartu kredit
2. Kabag. Kredit
a. Menerima dokumen berikut dari seksi kredit bulanan :
1) Surat aplikasi kredit
2) Surat keterangan dari kelurahan yang diketahui oleh camat
54
3) Foto copy KTP
4) Surat jaminan dan surat kuasa jaminan apabila jaminan
orang lain
b. Memvertifikasi dokumen yang diterima
c. Melakukan analisis kredit 5C
d. Melakukan pemeriksaan lapangan
e. Membuat laporan pemeriksaan dan analisis kredit dan
menyerahkan kepada direktur, yang didukung dengan dokumen
berikut :
1) Surat aplikasi kredit
2) Surat keterangan dari kelurahan yang diketahui oleh camat
3) Foto copy KTP
4) Surat jaminan
3. Direktur
a. Menerima dokumen berikut dari Kabag. Kredit :
1) Laporan pemeriksaan dan analisis kredit
2) Surat aplikasi kredit
3) Surat keterangan dari kelurahan yang diketahui oleh camat
4) Foto copy KTP
5) Surat jaminan
6) Surat kuasa pemilik jaminan
b. Memvertifikasi kebenaran data yang terdapat kedalam berkas
kredit tersebut
55
c. Memberi persetujuan kredit dengan menandatangani Surat
Aplikasi Kredit dan menulis kata-kata ACC pada Surat Aplikasi
Kredit.
d. Menyerahkan berkas kredit untuk diteruskan ke seksi kredit
bulanan.
4. Kasir
a. Menerima dokumen SPPK 2, dan slip pencairan kredit rangkap 2
dari seksi kredit bulanan
b. Menyerahkan uang sejumlah yang terdapat di dalam SPPK
bersama-sama dengan SPPK lembar 1 dan slip pencairan kredit
lembar 1
c. Melakukan pencatatan terhadap transaksi pencairan kredit di
dalam buku kasir
d. Menyerahkan SPPK lembar 2 dan slip pencairan kredit lembar 2
ke seksi pembukuan/komputer
5. Seksi pembukuan/komputer
a. Menerima SPPK lembar 2 dan Slip Pencairan Kredit
b. Memeriksa dokumen Slip Pencairan Kredit
c. Mencatat transaksi pencairan kredit di jurnal kas keluar
d. Memposting ke buku besar
e. Mengarsip Slip Pencairan Kredit
56
Gambar 5.1: Bagan Prosedur Penyaluran Kredit Umum
Prosedur Kredit Umum
Seksi kredit bulanan Kabag. Kredit Direktur
Calon Nasabah
V
z
Surat aplikasi
Surat jaminan
Srt ket. kelu.
Fotocopy KTP
Memverifikasi
dokumen
pinjaman
Surat aplikasi
Surat jaminan
Srt ket. kelu.
Fotocopy KTP
1 Buku
register
pinjaman
1
Surat aplikasi
Surat jaminan
Srt ket. kelu
Fotocopy KTP
Memverifikasi
dokume,
melakukan
analisis kredit
Surat aplikasi
Surat jaminan
Srt ket. Kel.
Fotocopy KTP
Lap. Pemeriksaan
dan analisis
kredit
2
2
Surat aplikasi
Surat jaminan
Srt ket. kel
Fotocopy KTP
Srt
pertimbangan
kredit
Memberikan
persetujuan
dengan ttd dan
ACC
Surat kuasa
Surat apliksai
Fotocopy KTP
Lap.
Pemeriksaan
dan analisis
kredit
3
57
C. SISTEM PENERIMAAN KAS DAN PEMBAYARAN ANGSURAN
1. Sistem penerimaan kas yang digunakan Pada PT. BPR Sulawesi
Mandiri Makassar
Sistem akuntansi penerimaan kas dari penerimaan umum
(pendapatan provisi)
1. Kasir
Saat ada penerimaan umum, tugas kasir untuk laporan
keuangan antara lain:
a. Bukti penerimaan umum ditransaksi melalui komputer
(validasi), dimasukkan dalam penerimaan kas.
b. Sebelum bukti penerimaan umum diberikan kepada bagian
umum, kasir mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi
kas di bagian kas masuk.
2. Bagian Umum/Sekretariat
Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam
jurnal harian. Penerimaan umum akan dicatat: Kas (debet),
Pendapatan provisi (kredit), Artinya, kas bertambah dan
pendapatan provisi juga bertambah.
3. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari
kasir melalui komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui
komputer (validasi), secara otomatis transaksi tersebut akan
masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua transaksi sudah
58
terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba. Pendapatan provisi masuk dalam neraca dan
rugi/laba (saldo kas bertambah (neraca) dan saldo pendapatan
provisi bertambah (rugi/laba).
Gambar : 5.2 Sistem Penerimaan Kas
Bagian Kasir
Keterangan: BPU : Bukti Penerimaan Umum
Buku Mutasi
Neraca L/R
Menerima Uang
Dari Nasabah
BPU di Validasi
Bagian
Umum
Membuat bukti
Penerimaan Umum
Buku Jurnal
Bagian Pelayanan
60
2. Sistem pembayaran angsuran kredit yang digunakan Pada PT.
BPR Sulawesi Mandiri Makassar
Adapun sistem pembayaran angsuran kredit yang digunakan pada
PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar, yaitu :
1. Nasabah membawa Kartu Angsuran datang ke Seksi Administrasi
Kredit
2. Seksi Administrasi Kredit membut bukti penerimaan Kas berupa
bukti Setoran dan Kwitansi
3. Bukti Penerimaan Kas diserahkan ke Kasir
4. Kasir menerima uang sebesar Bukti Setoran dan Kwitansi dan
mengisis Kartu Angsuran
5. Bukti setoran, Kwitansi dan kartu Angsuran diserahkan ke
Nasabah, Seksi Administrasi Kredit dan Pembukuan
59
60
Gambar 5.3 : Sistem Pembayaran Angsuran
Bagian Nasabah
Kasir
Nasabah Seksi Administrasi
Nasabah
Kartu Angsuran
Administra
si
Setoran Kwitansi
Bukti Setoran
Pembukuan
60
D. EVALUASI SISTEM KREDIT DAN MANFAAT KREDIT
1. Evaluasi Sistem Kredit
Dalam sistem perkreditan, ada beberapa hal yang perlu di evaluasi.
Hal-hal yang perlu dievaluasi, yaitu :
a. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan cukup
memadai. Hal tersebut dapat dilihat dengan dicatatnya semua
penerimaan dan pengeluaran kas pada Jurna Umum dan Mutasi
Kas Harian, sehingga tidak ada suatu transaksi penerimaan atau
pengeluaran kas yang tidak dicatat.
b. Evaluasi Terhadap Dokumen yang Digunakan
Pengendalian interen yang baik mensyaratkan penggunaan
formulir bernomor urut tercetak yang penggunaannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang berwenang, penggunaan
dokumen rangkap, dan sistem otorisasi. Dengan dibuat formulir
bernomor urut tercetak akan memudahkan perusahaan dalam
mengarsipkan, menelusuri, meminta pertanggungjawaban laryawan
apabila terjadi penyelewengan.
c. Evaluasi Terhadap Prosedur Penyaluran Kredit
Prosedur penyaluran kredit pada PT. BPR Sulawesi
Mandiri Makassar sudah cukup baik. Dapat dilihat dari prosedur
penyaluran kredit yang terdiri dari: prosedur pemberian kredit,
61
60
prosedur analisis kredit, prosedur pencairan kredit, dan prosedur
pembayaran angsuran.
d. Manfaat Sistem Kredit
Berikuta adalah manfaat sistem kredit pada PT BPR Sulawesi
Mandiri Makassar, yaitu :
1. Dengan adanya dokumen yang telah dicek dan diotorisasi
langsung oleh bagian yang berwenang dalam PT. BPR
Sulawesi Mandiri dapat digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi pemberian kredit.
2. Dengan adanya catatan akuntansi yang digunakan PT. BPR
Sulawesi Mandiri, melalui pencatatan via komputer yang
dilakukan oleh seksi pelayanan kredit akan memberikan
informasi tentang pemberian kredit secara tegas dan baik.
3. Prosedur Penyaluran Kredit pada PT. BPR Sulawesi Mandiri
yang sudah diotorisasi dengan baik, akan dapat dilaksanakan
dengan sistematis dan dijalankan sesuai dengan prosedur
penyaluran kredit secara tegas.
62
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada dasarnya sistem akuntansi penyaluran kredit terdapat
beberapa hal yang berkaitan, yaitu
1. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penyaluran kredit pada
BPR Sulawesi Mandiri Makassar meliputi surat aplikasi kredit,
kartu kredit, surat kuasa pemilik jaminan, surat perjanjian kredit,
buku registrasi pinjaman, slip pencairan kredit dan laporan
pemeriksaan dan analisis kredit.
2. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang digunakan dalam sistem penyaluran kredit
pada BPR Sulawesi Mandiri Makassar adalah jurnal pengeluaran
kas, jurnal penerimaan kas, dan buku besar.
3. Prosedur Penyaluran Kredit
Prosedur pemberian kredit pada BPR Kabupaten Kepulauan
Selayar sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan teori
Hermansyah yaitu permohonan/pengajuan kredit oleh debitur,
wawancara kepada debitur, analisis kredit menggunakan analisis
5C, persetujuan kredit, perjanjian kredit, dan pencairan kredit.
4. Evaluasi Sistem dan Manfaat Kredit
64
Catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan cukup
memadai dan Pengendalian interen yang baik mensyaratkan
penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang penggunaannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang berwenang, penggunaan
dokumen rangkap, dan sistem otorisasi.
B. Saran
Penulis mencoba memberikan saran yang semoga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi BPR Sulawesi Mandiri Makassar
dalam pelaksanaan prosedur penyaluran kredit umum, yaitu:
1. Pihak bank sebaiknya lebih serius dalam menindaklanjuti nasabah
yang tidak memenuhi persyaratan untuk mempunyai rekening
tabungan di BPR Sulawesi Mandiri Makassar karena tabungan
mereka dapat digunakan sebagai pengaman kredit.
2. Karyawan perlu memahami mengenai pengertian analisis 5C
khususnya capacity (kemampuan) dan condition of economy
(kondisi ekonomi) agar tidak terjadi kredit yang bermasalah. Dan
perlu menambahkan analisis 7P agar lebih baik sehingga tidak
terjadi adanya kredit yang bermasalah. Khususnya pada analisis
prospect (potensi) yaitu penilaian terhadap usaha debitur dimasa
yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin & Tantri, Francis. 2014, Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
Andayani, Anita. 2013. Analisis Perkembangan Penyaluran Kredit Usaha Kecil
(KUK) Bagi Pengusaha Ekonomi Lemah Pada PT Bank Niaga Tbk
Cabang Makassar. Skripsi. STIEM Bongaya.
Ahmad, Amirah. 2013. Tinjauan Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Internal
Pemberian Kredit Makassar. Skripsi. STIEM Bongaya.
Darmawan Bhudijayanto, Esa. 2012. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada BPR.
Semarang. Skripsi. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dendawijaya, L. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia
Gambaran umum PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar. 2016.
Kasmir. 2012, Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Munandar, Aris. 2015. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada Bank Perkreditan
Rakyat. Jurnal EMBA. Vol. 3. No.2. Universitas Sam Ratulangi Manado :
Manado.
Ningsih, Tri Wulan. 2012. Sistem Akutansi Pemberian Kredit Pada BPR Kartasura
Sari Bumi Randudongkal Pemalang. Skripsi. UNIVERSITAS SEBELAS
MARET.
Nur, Syaiful. 2012. Analisis Penyaluran Kredit Usaha Kecil Terhadap
Pengusaha Ekonomi Lemah PT BNI Tbk Cabang Kolaka Sulawesi Tenggara.
Skripsi. STIEM Bongaya.
PT. BPR Sulawesi Mandiri Makassar. 2016
Putri, Dian Anggari. 2012. Sistem Pemberian Kredit Pada PT BPR MEKAR
NUGRAHA KLEPU. Skripsi. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan . 2002. Jakarta :
Diperbanyak oleh PT Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, Tentang Pokok-Pokok
Perbankan Pasal 1 ayat 1. Jakarta.
BIOGRAFI PENULIS
KARMIATI lahir di Labuang Pakangkang,
Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan
Selayar, 21 November 1995, anak ke tiga dari empat
bersaudara dari pasangan keluarga Taharuddin dan
Andi Kebo’. Jenjang pendidikan pertama tahun 2000 di SD Inpres Labuang
Pakangkang, Kabupaten Kepulauan Selayar dan selesai tahun 2006. Kemudian
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Pasimasunggu Timur tahun 2006 dan
selesai tahun 2009. Ditahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1
Pasimasunggu dan selesai tahun 2012. Dan tahun 2012 terdaftar sebagai
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Akuntansi.