Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif...

14
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Disusun Oleh ARIFIYAH SHINTA 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATA 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Transcript of Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif...

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL

Disusun Oleh

ARIFIYAH SHINTA

202009117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATA 1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

AKTIF SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Arifiyah Shinta (202009101), Kriswandani, Wahyudi,

Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia.

e_mail: [email protected]

Abstract

This Quasi Experimental research aims to know the effectiveness of “snowball throwing” active

learning strategies towards the results of students’ mathematics study. The subjects are grade VIII

C (experimental group) and grade VIII-B (control group) in SMP Negeri 2 Tuntang semester II in

school year 2012/2013. Datas were collected by tests methods , pre-test as a prior test which is

given before the treatment and post-test which is given after the treatment. They are used to test

the results of uji-t differences between the two classes, learning about mathematics and counting

n-gain to calculate the results of the students, the increase in mathematics learning in order to

know the effectiveness of snowball throwing strategy. The result obtained from uji-t research

indicated the results of the study with significance 0,000 < 0.05 which means there is a significant

difference between the study grade VIII C and grade VIII-B. Value n-gain obtained by grade VIIIC

showed 0.34 to grade level categorized, its effectiveness and to grade VIIIB obtained n-gain 00.04

and the value of its effectiveness is categorized as low. The result showed that there are difference

results and learning about mathematics students on grade VIIIC value n-gain show the level of its

effectiveness larger than the grade VIIIB, so that the use of a strategy of learning active snowball

throwing effective against the result of learning about mathematics student on any material

geometric the flat side class VIII in SMPN 2 Tuntang.

Key words: effectiveness, Active Learning Strategies, the Snowball Throwing, the results of the

study.

2

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika menggunakan berbagai cara dari metode, teknik,

model, sampai strategi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh guru agar siswa

mudah dan cepat memahami materi yang diajarkan. Siswa belajar hampir seluruhnya

tergantung pada pengalaman guru mengajar di kelas tiap harinya. Hal yang harus

disiapkan guru sebelum memulai pembelajaran di kelas adalah harus memilih tugas-

tugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pembelajaran (De Walle,

2008).

Usaha guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan memilih

berbagai metode sampai strategi dalam menyampaikan materi. Guru selalu dihadapkan

pada suatu kenyataan tentang keanekaragaman kemampuan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Keanekaragaman kemampuan ini akan membuat tingkat

penguasaan belajar yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain, sehingga ada

siswa yang mencapai hasil belajar yang amat baik, dalam arti menguasai seluruh bahan

pelajaran. Siswa yang tidak mampu mencapai hasil belajar secara tuntas. Siswa yang

memang tergolong memiliki kemampuan akademik yang kurang. Jika siswa yang tidak

mampu menguasai bahan pembelajaran secara tuntas ini dibiarkan terus menerus, akan

berdampak negatif terhadap penguasaan bahan pelajaran pada pembelajaran berikutnya,

sehingga bahan belajar yang belum mampu dikuasai menjadikan siswa mengalami

kesulitan untuk mengejarnya (Surya, M, dalam Sri Anitah, 2009).

Usaha guru untuk menangani masalah di atas guru berkolaborasi dengan siswa

menciptakan suasana belajar aktif. Siswa dituntut untuk aktif mencari informasi-

informasi yang berkaitan dengan pelajaran. Secara fisik belajar aktif dituntut untuk

melakukan kerja individual, kerja kelompok, diskusi dan kegiatan–kegiatan gabungan

yang berhubungan dengan metode ceramah. Secara mental belajar aktif juga menuntut

pembelajar untuk melakukan kegiatan kognitif yang lebih tinggi yaitu analisis, sintesis

dan evaluasi (Mujiman, 2007).

Salah satu cara untuk membuat siswa aktif adalah bertanya dan menjawab

pertanyaan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk berpikir dan berkomunikasi.

Pembelajaran aktif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran

karena dengan pembelajaran aktif siswa belajar memahami konsep mereka sendiri

dengan cara belajar berkelompok yang anggotanya heterogen (Suprijono, 2011).

Menurut Slavin (2005) pentingnya tujuan kelompok dan tanggung jawab individu

adalah dalam memberikan insentif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain

3

dan untuk saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal. Jika nilai siswa

cukup baik sebagai kelompok, dan kelompok hanya akan berhasil dengan memastikan

bahwa semua anggotanya telah mempelajari materinya, maka anggota kelompok akan

termotivasi untuk saling mengajar. Kajian tentang perilaku dalam kelompok yang

banyak berhubungan dengan perolehan pencapaian secara konsisten menunjukan bahwa

siswa yang saling memberikan penjelasan terperinci satu sama lain adalah siswa yang

paling banyak belajar dalam pembelajaran aktif.

Aktivitas memberi atau menerima jawaban tanpa penjelasan umumnya

menurunkan tingkat pencapaian. Akan tetapi setidaknya, tujuan kelompok dan

tanggung jawab individu dapat menarik perhatian siswa untuk terikat dalam perilaku

yang dapat meningkatkan pencapaian dan menghindari perilaku yang dapat

menurunkannya. Jika anggota kelompok ingin agar kelompok mereka berhasil maka dia

harus mengajari anggota kelompoknya (Webb, dalam Slavin, 2005).

Kesulitan dan masalah yang sudah diperoleh dari wawancara guru matematika

kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang adalah

kurangnya sikap antusias siswa, kurang kerjasama dalam kerja kelompok, rendahnya

respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru, kurangnya konsentrasi

perhatian siswa, dan seperti yang sudah dipaparkan di atas, terdapat keanekaragaman

kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Masalah-masalah tersebut yang

mengakibatkan hasil belajar matematika siswa menunjukan belum memuaskan dan

masih rendah.

Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas proses

pembelajaran dan peningkatan pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran

matematika. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memperbaiki proses

pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang lebih interaktif, artinya ada komunikasi dua arah antara guru dan siswa.

Tidak hanya guru yang selalu menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, tetapi

siswa juga ikut aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar materi yang

diterima siswa benar-benar memberikan makna. Salah satu bentuk usaha guru dalam

mengadakan pendekatan dengan siswa adalah strategi pembelajaran aktif.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui efektivitas dari penggunaan strategi pembelajaran snowball throwing

terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini berjudul “Efektivitas

Penggunaan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar

4

Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Pada Semester II Tahun Ajaran 2012/2013”.

Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah

penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang pada semester II tahun ajaran 2012/2013?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan strategi

pembelajaran aktif snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa kelas

VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada semester

II tahun ajaran 2012/2013.

B. KAJIAN TEORITIS

Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-

sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2011). Menurut Soedijarto (1997) hasil

belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar mengikuti program

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar

(Sudjana, 2009). Menurut Arikunto (2002) hasil belajar adalah hasil yang dicapai

seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang

dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana pelajaran atau materi yang

diajarkan sudah diterima oleh siswa. Menurut Purwanto (2008) hasil belajar merupakan

perubahan perilaku siswa akibat belajar.

Strategi pembelajaran aktif snowball thowing adalah strategi pembelajaran aktif

yang melatih siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari orang lain. Siswa

membuat pertanyaan yang ditulis di selembar kertas dan dibuat seperti bola, dan

dilemparkan ke anggota kelompok lain (Suhana, 2009).

Suprijono (2011) menyatakan langkah-langkah strategi pembelajaran aktif

snowball throwing adalah Guru menyampaikan materi yang akan disajikan; Guru

membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang materi; Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh

guru kepada temannya; Kemudian siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok; Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke

5

siswa lain selama kurang lebih 15 menit; Setelah siswa mendapat satu bola/satu

pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian; Evaluasi dan penutup.

Menurut Miarso (dalam Bambang Warsita, 2008), “Pembelajaran yang efektif

adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi siswa, melalui pemakaian prosedur

yang tepat”. Menurut Dick dan Reiser (dalam Bambang Warsita, 2008), “pembelajaran

efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar

keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat siswa senang”.

Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball

throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun ajaran 2012-

2013.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental

(eksperimen semu). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Nonequivalent Control Group Design.

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang semester II tahun ajaran 2012/2013

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas

VIIIB sebagai kelas kontrol SMP Negeri 2 Tuntang. Penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampelnya adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Penelitian ini mengambil kelas VIIIB

dan kelas VIIIC karena memiliki tingkatan hasil belajar yang hampir sama.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda. Soal pretest

setelah selesai disusun, kemudian diuji cobakan kepada siswa diluar kelas kontrol dan

kelas eksperimen yaitu kelas VIIIA SMP Negeri 2 Tuntang Semester Genap Tahun

ajaran 2012/2013. Data hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Hasil uji coba yang diperoleh kemudian dianalisis, yaitu meliputi uji

validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran. Analisis ini digunakan untuk menentukan

instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

Data hasil penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.

6

Sedangkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar menggunakan uji t

(independent sampel t-test) dengan bantuan SPSS 16.00 for windows dan untuk

mengetahui tingkat efektivitas maka menggunakan uji N-Gain.

D. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian dapat diketahui dengan cara menganalisis data yang telah

diperoleh selama penelitian. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttes

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Penelitian pada tahap awal ini, diperoleh data dari uji pretest. Uji pretest

diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna mempeloleh data

awal. Pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal siswa antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Uji pretest pada kelompok eksperimen dan kelompk

kontrol dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013. Hasil uji pretest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rata-rata Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Kelompok Rata-rata

1 Eksperimen 60.46

2 Kontrol 58.63

Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa rata-rata untuk kelompok eksperimen

diperoleh sebesar 60,46 dan untuk kelompok kontrol sebesar 58,63.

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa data baik kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai

𝛼 = 5% (0,05) yaitu diperoleh 0,663 untuk kelompok eksperimen dan 0,795 untuk

kelompok kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok

berdistribusi normal.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya sebaran

data yang akan dianalisis. Berdasarkan uji homogenitas diketahui bahwa taraf

signifikansi lebih dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 0,199 > 0,05. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

Tahap uji kesamaan dua rata-rata pretest ini digunakan untuk melihat apakah

kedua kelompok berbeda atau tidak. Uji t ini menggunakan Uji Independent t-test

diperoleh nilai F hitung sebesar 0,199 dengan probabilitas 0,395 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain

kedua kelas homogen. Dengan demikian uji t-test harus menggunakan asumsi equal

variance assumed. Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa nilai t adalah 0,856 dengan sig.

7

0,395 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak terdapat perbedaan rata-rata.

Penelitian pada tahap akhir ini, diperoleh data dari uji posttest. Uji posttest

diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna mempeloleh data

akhir. Posttest dilakukan untuk mengetahui keadaan akhir siswa antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Posttest pada kelompok eksperimen dan

kelompk kontrol dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012.

Tabel 2 Rata-rata Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Kelompok Rata-rata

1 Eksperimen 74.06

2 Kontrol 60.11

Berdasarkan Tabel 2, terlihat jelas perbandingan siswa setelah diberi perlakuan

dalam pembelajaran. Kelompok eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 74,06,

sedangkan untuk kelompok kontol hanya 60,11.

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan terlihat bahwa kedua kelompok

memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai 𝛼 = 5% (0,05) yaitu diperoleh nilai

signifikansi yang sama untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,334

dan 0,384. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua

kelompok berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan uji

homogenitas diketahui bahwa taraf signifikansi > tingkat alpha yang ditetapkan yaitu

0,002 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak homogen.

Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu uji t. Jenis data yang akan diuji

adalah data hasil belajar matematika. Uji t ini digunakan untuk melihat perbedaan dua

rerata yang berupa data interval atau rasio. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 T-Test Hasil Belajar Posttest

posttest

Mann-Whitney U 171.000

Wilcoxon W 801.000

Z -5.227

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: kelas

Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dilihat nilai sig. 0,000 < 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan

Strategi Pembelajaran Aktif Snowball Throwing dan metode pembelajaran

konvensional.

8

Hasil dari uji-t menunjukan adanya perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kontrol, maka diperlukan uji N-Gain. N gain digunakan untuk

mengetahui selisih hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Hasil uji N Gain dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Analisis Rata-Rata Pretest dan Posttest

No Kelompok Rata-rata N-

Gain Kategori

Pretest Posttest

1 Eksperimen 60,80 74,06 0,34 Sedang

2 Kontrol 58,63 60,11 0,04 Rendah

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa rata-rata pretest dan posttest diperoleh

peningkatan 13,26 untuk kelompok eksperimen dan 1,48 untuk kelompok kontrol.

Berdasarkan rata-rata pretest dan posttest, selanjutnya dilakukan uji N Gain untuk

melihat selisih hasil belajar. Hasil analisis data uji N Gain diperoleh nilai N Gain untuk

kelompok eksperimen sebesar 0,34 (sedang), sedangkan untuk kelompok kontrol

sebesar 0,04 (rendah).

E. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah apakah strategi

pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Dikatakan efektif jika proses pembelajaran yang

mampu membuat siswa belajar dengan baik dan memperoleh ilmu pengetahuan dan

juga keterampilan melalui suatu prosedur yang tepat. Pelaksanaan penelitian ini,

perlakuan yang berbeda hanya terletak pada strategi dan metode yang digunakan, yaitu

pada kelompok eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball

throwing sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode konvensional.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kedua kelompok memiliki perbedaan hasil

belajar matematika, dan untuk hasil uji N-gain diperoleh tingkat efektivitas perlakuan

dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing termasuk dalam

kategori sedang dan tingkat efektivitas penggunaan metode konvensional termasuk

dalam kategori rendah. Penggunaan metode konvensional ini juga terdapat 12 siswa

yang mengalami penurunan hasil belajar matematika. Berdasarkan hal tersebut maka

diperoleh untuk kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif snowball throwing

lebih banyak siswa yang memperoleh hasil N-Gain sedang. Hal ini berarti strategi

9

pembelajaran aktif snowball throwing lebih efektif dibandingkan dengan metode

konvensional.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim, dkk (2012)

tentang Keefektifan Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Lembar Kegiatan

Siswa. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Snowball

Throwing berbantuan LKS efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Kaliori pada materi lingkaran.

Terjadinya perbedaan hasil belajar matematika disebabkan penggunaan strategi

pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif, dan terlibat secara langsung dalam

proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif Snowball

Throwing juga mengajarkan siswa arti tanggung jawab, dan percaya diri. Berbeda

dengan kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional,

siswa bersikap kurang aktif karena yang berperan dalam pembelajaran guru bukan

siswa. Guru yang menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran. Hal ini

menyebabkan siswa kurang mampu mengungkapkan pendapatnya. Hasil dari penelitian

ini adalah strategi pembelajaran aktif Snowball Throwing lebih efektif terhadap hasil

belajar matematika dibanding dengan metode pembelajaran konvensional.

F. KESIMPULAN

Penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball throwing efektif digunakan

dalam pembelajaran matematika siswa dengan ditujukan adanya perbedaan hasil belajar

siswa dari nilai posttest yang telah diuji dengan uji Mann-Whitney U yang menunjukan

nilai sig adalah 0,000 < 0,05. Penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball

throwing diperoleh rata-rata nilai posttest lebih besar dibandingkan dengan rata-rata

nilai posttest kelas yang menggunakan metode konvensional, yaitu 74,06 dan 60,11.

Hasil perhitungan N-Gain diperoleh untuk kelas yang menggunaan strategi

pembelajaran aktif snowball throwing 0,34 yang termasuk kategori sedang, dan kelas

yang menggunakan metode konvensional diperoleh nilai N-Gain sebesar 0,04. Selain

itu penggunaan metode konvensional juga terdapat 12 siswa yang mengalami

penurunan hasil belajar, dan untuk penggunaan strategi pembelajaran aktif snowball

throwing hampir semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar matematika.

Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran aktif snowball throwing lebih aktif dari pada siswa yang diajarkan dengan

menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi

10

pembelajaran aktif snowball throwing efektif terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada

semester II tahun ajaran 2012/2013.

DAFTAR PUSTAKA

Alim, P. G, Mashuri, Putriaji. H. 2012. KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL

THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Semarang: UNNES.

Jurnal : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/256. Diunduh 10

Maret 2013.

Anitah, S. W, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Bambang W. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

De Walle, J. A. V. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah: Pengembangan

Pengajaran. Jakarta: Erlangga.

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Slavin, R. E. 2005. COOPERATIF LEARNING: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa

Media.

Soedijarto, 1997. Menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Jakarta.

Suharsimi, A. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.