EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA KOTAK … · 4. Siswa dan siswi kelas VIII SMP Kanisius...
Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA KOTAK … · 4. Siswa dan siswi kelas VIII SMP Kanisius...
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA “KOTAK
GESER” DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA
KELAS VIII SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI OPERASI
PERKALIAN DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Angela Merici Dwi Nugraheni
NIM: 121414075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA “KOTAK
GESER” DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA
KELAS VIII SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI OPERASI
PERKALIAN DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Angela Merici Dwi Nugraheni
NIM: 121414075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Yesus berkata:
“Jika engkau hendak menyenangkan Daku, percayalah
kepada-Ku. Jika engkau hendak lebih menyenangkan
Daku, berharaplah pada-Ku selalu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA “KOTAK
GESER” DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA
KELAS VIII SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI OPERASI
PERKALIAN DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar
siswa antara kelas yang menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dan kelas
yang tidak menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”, efektivitas penggunaan
media alat peraga “Kotak Geser” pada proses pembelajaran, dan mengetahui tingkat
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga
“Kotak Geser”. Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah operasi perkalian
dan pemfaktoran bentuk aljabar.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Juli hingga bulan Agustus 2016 di SMP Kanisius Kalasan. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan siswa kelas VIII C. Pembelajaran
dengan menggunakan media alat peraga Kotak Geser dilaksanakan di kelas
eksperimen (VIII A) dan pembelajaran dengan tidak menggunakan media alat
peraga Kotak Geser dilaksanakan di kelas kontrol (VIII C). Data penelitian
diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada guru matematika, tes
kemampuan awal (pretest), tes hasil belajar (posttest), observasi keaktifan siswa
oleh observer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasarkan uji-t dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dan kelas yang tidak menggunakan
media alat perga “Kotak Geser”. Hal ini juga dapat dilihat dari rata-rata nilai
posttest kelas eksperimen (VIII A) lebih tinggi dibanding kelas kontrol (VIII C).
siswa kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai sebesar 46.13 sedangkan kelas
kontrol memperoleh 40.27. (2) Penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” tidak
efektif digunakan dalam proses pembelajaran untuk mendukung hasil belajar siswa
karena persentase hasil belajar siswa yang tuntas tidak mencapai target, yaitu
sebesar 20%. (3) Berdasarkan hasil analisis data, persentase keaktifan siswa kelas
VIII A pada pertemuan pertama dan kedua mencapai 69.52% dan 72.86%. Dilihat
dari tabel kriteria keaktifan siswa, siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga
dapat disimpulkan bahwa media alat peraga “Kotak Geser” efektif untuk
digunakan.
Kata kunci: pembelajaran, hasil belajar, efektivitas, keaktifan, alat peraga, Kotak
Geser, perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF PROPS “KOTAK GESER” IN
TERMS OF STUDENT’S LEARNING RESULT AND ACTIVENESS OF
CLASS VIII AT SMP KANISIUS KALASAN ON THE MATERIAL OF
MULTIPLICATION OPERATIONS AND FACTORING ALGEBRA
This research aims to determine if there is the difference of student’s
learning result between class that using the props “Kotak Geser” and the class that
does not using the props “Kotak Geser”, the effectiveness of the use of props “Kotak
Geser” in the learning process, and to know the activeness of students in the
learning process by using props “Kotak Geser”. The learning materials in this study
is the multiplication operations and factoring algebraa.
The kind of this research is quasi experimental. This research was conducted
on July until August 2016 at SMP Kanisius Kalasan. The samples of this research
are the students of class VIII A and VIII C. The learning process by using props
“Kotak Geser” was held in the experimental class (VIII A) and the learning process
by not using props “Kotak Geser” was implemented in the control class (VIII C).
The data of this research was obtained by interviewing the math teacher, conducting
the pretest, conducting the posttest, and doing observation the student’s activity by
the observer.
The result shows that (1) based on the t-test, it can be concluded that there
is the difference of student’s learning result between class class that using the props
“Kotak Geser” and the class that does not using the props “Kotak Geser”. It can
also be seen from the average score of posttest in the experimental class (VIII A) is
higher than the control class (VIII C). The students of experimental class get 46.13
and the students of control class get 40.27. (2) The use of the props “Kotak Geser”
in the learning process is not effective to support student’s learning result because
the percentage of the completeness of student’s learning result does not reach the
target, which is 20%. (3) Based on the data analysis, the percentages of Grade VIII
A student’s activity reached 69.52% at the first meeting and 72.86% at the second
meeting. From the student’s activity criteria table, students are active in the learning
process so it can be concluded that the props “Kotak Geser” is effective to use.
Keywords: learning, learning outcome, effectiveness, activeness, props/tool media,
Kotak Geser, multiplication operation and factoring algebraic form.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya
dalam penyusunan skripsi yang berjudul ‘Efektivitas Penggunaan Media Alat
Peraga “Kotak Geser” Ditinjau dari Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Kelas
VIII SMP Kanisius Kalasan pada Materi Operasi Perkalian dan Pemfaktoran
Bentuk Aljabar’ sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi syarat
kelulusan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, tidak terlepas dari banyak
pihak yang turut memberi dukungan, doa, materi, serta bantuan dan semangat yang
sangat bermanfaat bagi penulis. Oleh karena itu penulis ingin berterimakasih
kepada :
1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma;
2. Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dukungan, masukan, dan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
3. Yusup Indrianto Purwito, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Kanisius
Kalasan yang telah mengijinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian.
4. Siswa dan siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan atas kerjasama sebagai
sampel penelitian;
5. Bapak Nur Subiyantoro, Ibu Yoana Fransiska Rini Sudewi, kakakku
Bernadeta Iska Dewi, dan adikku Cyrilus Argo Ismoyo atas doa restu, cinta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
kasih sayang, perhatian, arahan, dukungan finansial, serta kesabaran kepada
penulis selama ini;
6. Penyemangatku Okta Agus Sulistyono yang selalu memberikan motivasi,
perhatian, semangat, dan selalu mendampingiku dalam keadaan apapun;
7. Sahabat-sahabatku, Ita Susanti, Steffani Dessy, dan Jesee Pertiwi yang
selama ini memberikan dukungan dan semangat.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................ 6
D. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6
E. Pembatasan Istilah ............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 11
A. Belajar dan Pembelajaran ................................................................ 11
B. Penilaian Hasil Belajar .................................................................... 13
C. Bahan Ajar Materi Operasi Perkalian dan Pemfaktoran Bentuk
Aljabar ............................................................................................. 16
D. Media Pembelajaran dan Alat Peraga .............................................. 22
E. Alat Peraga “Kotak Geser” .............................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Alat Peraga “Kotak Geser” dalam Pembelajaran ............................ 26
G. Efektivitas Pembelajaran ................................................................. 32
H. Aktivitas Belajar .............................................................................. 33
I. Penelitian yang Relevan .................................................................. 36
J. Kerangka Berpikir ........................................................................... 37
K. Hipotesis .......................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 40
B. Waktu dan Tempat ........................................................................... 41
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 42
D. Perumusan Variabel ......................................................................... 42
E. Bentuk Data ..................................................................................... 43
F. Treatment Pengumpulan Data ......................................................... 44
G. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 47
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 50
I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 52
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA .................. 62
A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 62
B. Analisis Data Penelitian................................................................... 69
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 85
A. Kesimpulan ...................................................................................... 85
B. Saran ................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 88
LAMPIRAN ............................................................................................................. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Siswa secara Kuantitatif ........ 33
Tabel 3.1. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ...................................................... 48
Tabel 3.2. Kesesuaian Indikator dengan Soal Pretest dan Posttest ....................... 49
Tabel 3.3. Kesesuaian Kisi-kisi dengan Soal Pretest dan Posttest ........................ 49
Tabel 3.4. Koefisien Korelasi Product Moment ......................................................... 54
Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Pretest ......... 55
Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Posttest ........ 55
Tabel 3.7. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest .. 57
Tabel 3.8. Kriteria Presentase Keaktifan Siswa .......................................................... 61
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................................... 62
Tabel 4.2. Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 71
Tabel 4.3. Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 73
Tabel 4.4. Uji Normalitas Posttest .............................................................................. 74
Tabel 4.5. Uji Kesamaan Variansi ............................................................................ 76
Tabel 4.6. Hasil Uji Independent Sample t-test .......................................................... 77
Tabel 4.7. Rangkuman Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM ............... 80
Tabel 4.8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa ........................................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alat Peraga “Kotak Geser” ............................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................................................................... 91
Lampiran A ............................................................................................................ 92
Lampiran A.1. Surat Ijin Observasi dan Penelitian Sekolah .................................. 93
Lampiran A.2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 94
Lampiran B............................................................................................................. 95
Lampiran B.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............ 96
Lampiran B.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 113
Lampiran B.3. Rubrik Penilaian Pretest ............................................................. 134
Lampiran B.4. Rubrik Penilaian Posttest Kelas Kontrol ..................................... 136
Lampiran B.5. Rubrik Penilaian Posttest Kelas Eksperimen ............................... 138
Lampiran B.6. Lembar Observasi Keaktifan Siswa dan Skor Maksimal ............ 141
Lampiran C........................................................................................................... 143
Lampiran C.1. Hasil Wawancara Guru ............................................................... 144
Lampiran C.2. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ........................................ 147
Lampiran C.3. Hasil Uji Rata-Rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Menggunakan SPSS 17.0 .......................................................... 173
Lampiran C.6. Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM......................... 178
Lampiran D .......................................................................................................... 180
Lampiran D.1. Contoh Lembar Jawab Siswa Uji Coba Soal ............................... 181
Lampiran D.2. Contoh Lembar Jawab Pretest Siswa Kelas Eksperimen ............ 184
Lampiran D.3. Contoh Lembar Jawab Posttest Siswa Kelas Eksperimen ........... 185
Lampiran D.4. Contoh LembarJawab Pretest Siswa Kelas Kontrol .................... 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran D.5. Contoh Lembar Jawab Posttest Siswa Kelas Kontrol ................. 187
Lampiran D.6. Lembar Hasil Observasi Keaktifan Siswa ................................... 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang di dunia pasti mengalami proses belajar. Menurut Suyono
dan Hariyanto (2011), belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian. Proses memperoleh pengetahuan
merupakan suatu proses di mana seseorang yang awalnya belum mengerti
menjadi mengerti. Pengetahuan bisa diperoleh dari adanya pengalaman
seseorang yang terjadi berulang-kali. Proses belajar digolongkan menjadi dua,
yaitu proses belajar formal dan non formal. Proses belajar non formal bisa
didapatkan dari alam, lingkungan sekitar, keluarga, teman, dan sebagainya,
sedangkan proses belajar formal biasa didapatkan dari sekolah atau lembaga
belajar.
Sekolah memiliki beberapa jenjang, mulai dari TK (Taman Kanak-
kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA/K
(Sekolah Menengah Atas/Kejuruan), hingga perguruan tinggi. Pada semua
jenjang pendidikan tersebut, selalu terdapat mata pelajaran matematika tetapi
pada perguruan tinggi tidak semua mempelajari matematika secara spesifik
karena bergantung pada jurusan yang diambil. Matematika merupakan mata
pelajaran yang sangat penting karena banyak ilmu atau hal lain, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun teori ilmu pengetahuan yang didasari oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
matematika. Oleh karena itu, pada wajib sekolah 9 tahun, matematika selalu
menjadi kategori mata pelajaran untuk Ujian Nasional (UN). Namun banyak
siswa yang merasa dan menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran
yang sulit sehingga matematika seringkali dihindari oleh siswa.
Pada jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama), siswa dikenalkan
dengan hal baru yang berkaitan dengan Matematika, yaitu aljabar. Materi
aljabar merupakan salah satu pra syarat untuk mempelajari materi lain seperti
program linear, persamaan kuadrat, dll. Guru SMP Kanisius Kalasan
mengatakan bahwa aljabar merupakan materi yang cukup sulit bagi siswa,
khususnya materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Hal itu
diketahui berdasarkan pengalaman siswa dari tahun ke tahun. Rata-rata nilai
ulangan siswa untuk materi aljabar masih kurang baik, bahkan terdapat 60% −
70% siswa yang memiliki nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
sehingga dikatakan tidak tuntas. Kesulitan siswa dalam memahami materi
tersebut juga bervariatif, di antaranya adalah malas belajar, sulit memahami
konsep aljabar, kurang teliti, dan sebagainya. Siswa juga malas untuk berperan
aktif dalam pembelajaran padahal proses pembelajaran yang baik dan
berkualitas adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa ikut berperan aktif
agar mereka ikut berpikir dan mudah menangkap materi. Siswa lebih suka
berdiskusi hal lain dengan temannya daripada berdiskusi tentang materi
pelajaran dengan guru dan siswa lain. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus
memiliki strategi khusus atau alternatif lain yang lebih inovatif dalam mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
agar siswa dapat lebih mudah memahami apa yang sedang dipelajari dan dapat
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk menunjang proses
pembelajaran agar bisa berjalan dengan optimal. Salah satu lingkungan belajar
yang sangat berperan dalam memudahkan penguasaan siswa terhadap materi
adalah penerapan teknologi dalam penggunaan media pembelajaran (Mulyanta
dan Leong, 2009: 2). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi
dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Menurut Mulyanta
dan Leong (2009), media pembelajaran dapat memudahkan pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari, yang pada akirnya diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar. Terdapat enam kategori dasar media pembelajaran
yang digunakan dalam belajar menurut Smaldino, dkk, yaitu teks (contoh: buku,
poster, papan tulis, layar komputer, dsb), audio (contoh: suara orang, musik,
suara mekanis, dsb), visual (contoh: diagram, gambar, dsb), video (media yang
menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer, dsb),
perekayasa bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh siswa, dan
orang-orang (seperti guru, siswa, ahli bidang studi, dll).
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa banyak hal yang dapat
menjadi media pembelajaran seperti power point, gambar, video, alat peraga,
dll. Ali (dalam Sundayana, 2015) menyatakan bahwa alat peraga adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran,
perasaan dan perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar. Guru SMP Kanisius Kalasan belum pernah mencoba menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
media pembelajaran seperti alat peraga, karena tidak tersedianya alat peraga.
Guru hanya pernah menggunakan power point, tetapi hal itu tidak membantu
siswa dalam belajar terlebih pada materi pemfaktoran bentuk aljabar. Pada
perkalian bentuk aljabar, rata-rata siswa dapat memahami konsepnya, hanya
saja terkadang siswa kurang teliti dalam hal operasi bilangan bulat, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan positif dan negatif, dan
sebagainya.
Seorang guru bernama Amirullah telah membuat sebuah media
pembelajaran alat peraga. Alat peraga tersebut bernama “Kotak Geser”.
Amirullah membuat media alat peraga “Kotak Geser” untuk melakukan
penelitian terhadap pembelajaran siswa kelas VIII pada materi faktorisasi
bentuk aljabar. Alat peraga tersebut kemudian dikembangkan oleh peneliti lain
sehingga tidak hanya digunakan untuk materi faktorisasi bentuk aljabar tetapi
juga untuk materi perkalian bentuk aljabar. Media alat peraga “Kotak Geser”
tersebut dirancang untuk membantu mempermudah siswa dalam menghitung
perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar, baik dari segi ketelitian maupun
langkah mudah dalam menghitung dan menentukan hasil perkalian dan
pemfaktoran bentuk aljabar.
Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian di SMP
Kanisius Kalasan kelas VIII, terkait dengan materi aljabar khususnya pada
operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Peneliti ingin melakukan
eksperimen dengan membandingkan dua kelas, dengan yang satu menggunakan
media alat peraga “Kotak Geser” dan yang lain tidak menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
apapun seperti yang dilakukan oleh guru. Peneliti ingin mengetahui apakah
dengan menggunakan media alat peraga tersebut, siswa menjadi lebih mudah
dalam memahami dan menguasai materi, serta dapat menunjukkan adanya hasil
belajar yang lebih baik dibanding dengan yang tidak menggunakan media alat
peraga. Peneliti juga ingin melihat bagaimana tingkat keaktifan siswa saat
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan media alat
peraga. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga “Kotak
Geser” tersebut dapat membuat siswa berperan aktif sehingga dapat
menciptakan proses pembelajaran yang baik dan berkualitas, serta dapat
membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik sehingga proses pembelajaran
dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” efektif untuk
digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dan kelas yang tidak
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”?
2. Apakah penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” efektif ditinjau dari
hasil belajar siswa?
3. Apakah penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” efektif ditinjau dari
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan
media alat peraga “Kotak Geser” dan kelas yang tidak menggunakan media
alat peraga “Kotak Geser”.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan media alat peraga “Kotak Geser”
ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan.
3. Mengetahui efektivitas penggunaan media alat peraga “Kotak Geser”
ditinjau dari keaktifan siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan dalam proses
pembelajaran.
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan pada
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa pada dua kelas yang berbeda. Dua kelas
tersebut adalah kelas VIII A dan VIII C. Pada kedua kelas tersebut, peneliti
sama-sama melakukan pembelajaran yang maksimal. Hanya saja terdapat
perbedaan pada proses pembelajarannya. Pada kelas VIII A, peneliti
menggunakan metode ceramah dan media alat peraga “Kotak Geser” dalam
pembelajarannya sedangkan pada kelas VIII C peneliti tidak menggunakan
media apapun, hanya menggunakan metode ceramah. Berdasarkan pengalaman
dari tahun ke tahun, pembelajaran konvensional pada materi operasi perkalian
dan pemfaktoran bentuk aljabar tidak mendapatkan hasil yang optimal sehingga
peneliti mengharapkan hasil yang lebih baik pada kelas VIII A karena dilakukan
pembelajaran dengan media khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Alat peraga “Kotak Geser” tersebut digunakan untuk memudahkan
siswa dalam menghitung operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar.
Alat peraga tersebut dapat memudahkan siswa dalam pemecahan soal. Biasanya
siswa hanya mengira-ira dan mencoba-coba dalam memecahkan soal terkait
materi tersebut, tetapi dengan adanya alat peraga “Kotak Geser” siswa dapat
lebih mudah dan teratur dalam mengerjakannya. Namun, ketelitian juga sangat
diperlukan karena tanpa ketelitian cara semudah apapun juga tidak akan bisa
berhasil.
E. Pembatasan Istilah
1. Belajar
Belajar adalah suatu proses seseorang dalam memperoleh
pengetahuan dan membentuk diri.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah adanya suatu proses komunikasi atau interaksi
antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa yang bertujuan untuk
mengembangkan atau merubah tingkah laku.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah tingkat kemampuan seseorang yang diperoleh
dari belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah suatu proses memberikan penilaian
terhadap hasil-hasil belajar yang telah dicapai siswa berdasarkan kriteria
tertentu.
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan isi pesan pembelajaran dan merangsang atau menarik
perhatian siswa untuk belajar.
6. Alat Peraga
Alat peraga merupakan media atau sarana yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk membantu mempermudah siswa dalam
memahami materi.
7. Alat Peraga “Kotak Geser”
Alat peraga “Kotak Geser” adalah alat peraga yang digunakan untuk
menjelaskan materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Alat
peraga ini terbuat dari papan, yang berisi kolom-kolom. Alat peraga ini
diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar sehingga mendapatkan
hasil yang optimal.
8. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan guru dalam
mengajarkan suatu materi pembelajaran kepada siswa yang dilihat dari
ketuntasan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9. Aktivitas Belajar
Perbuatan atau perubahan tingkah laku baik bersifat fisik maupun
mental yang apabila terjalin keserasian antara keduanya akan menghasilkan
kesgiatan belajar yang optimal.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Peneliti berharap agar peneliti dapat
- Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa SMP
Kanisius Kalasan kelas VIII yang menggunakan media alat peraga
“Kotak Geser” dan tidak menggunakan media alat peraga pada materi
operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar dengan menggunakan
media alat peraga “Kotak Geser”.
- Mengetahui efektivitas penggunaan media alat peraga “Kotak Geser”
dalam proses pembelajaran untuk mendukung hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Kanisius Kalasan.
- Mengetahui efektivitas penggunaan media alat peraga “Kotak Geser”
dilihat dari tingkat keaktifan siswa SMP Kanisius Kalasan kelas VIII
pada saat pembelajaran terkait materi operasi perkalian dan pemfaktoran
bentuk aljabar.
2. Bagi siswa
- Siswa dapat lebih mudah dalam memperlajari operasi perkalian dan
pemfaktoran sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
- Siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
3. Bagi guru
- Sebagai bahan pertimbangan guru tentang adanya sarana atau strategi
yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran guna mendukung
hasil belajar siswa agar menjadi lebih baik.
4. Bagi pembaca
- Diharapakan dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca atau peneliti
lain tentang penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (1984) dalam Dahar (2011) belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman, sedangkan menurut Suyono dan
Hariyanto (2011) belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi
tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains
konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan
pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi lebih dari satu kali akan
melahirkan suatu pengetahuan.
Siregar dan Nara (2011) juga mendefinisikan belajar merupakan
sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan)
hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar
sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan
(kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai
dan sikap (afektif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan definisi belajar yang telah dikemukakan oleh beberapa
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau
proses seseorang untuk memperoleh pengetahuan dimana pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan adanya suatu pengalaman diri. Dari
pengalaman tersebut seseorang mengalami proses belajar yang kemudian
menjadi tahu (memperoleh pengetahuan). Pengetahuan yang diperoleh akan
membentuk seseorang menjadi lebih baik, dalam segi pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif).
2. Pengertian Pembelajaran
Setiap kegiatan belajar yang dilakukan dalam suatu lembaga seperti
sekolah, bimbingan belajar, dan lain-lain akan selalu ada yang disebut
dengan pembelajaran. Menurut Jihad dan Haris (2013:11) pembelajaran
merupakan suatu proses yang terdiri dari dua aspek, yaitu belajar dan
mengajar. Belajar tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh siswa dan
mengajar berorientasi pada apa yang harus disampaikan atau diberikan oleh
guru kepada siswa. Kedua aspek tersebut akan berkolaborasi sehingga
menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa,
dan siswa dengan siswa dalam pembelajaran. Suherman (1992) dalam Jihad
dan Haris (2013) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses
komunikasi antara peserta didik dan pendidik, serta antar peserta didik
dalam rangka perubahan sikap. Disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
adanya suatu proses komunikasi atau interaksi antara guru dengan siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dan siswa dengan siswa yang bertujuan untuk mengembangkan atau
merubah tingkah laku.
B. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Kegiatan belajar selalu menghasilkan sesuatu yang disebut dengan
hasil belajar. Seberapa banyak pengetahuan yang dapat dipahami oleh
seseorang akan terlihat pada hasil belajarnya. Hasil belajar juga digunakan
untuk mengukur kemampuan seseorang setelah melakukan kegiatan belajar.
Abdurrahman (dalam Jihad dan Haris, 2013) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Adapun menurut Benjamin S. Bloom terdapat tiga ranah (domain)
hasil belajar, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik
(keterampilan). A.J. Romizowski juga berpendapat bahwa hasil belajar
merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan
(input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi
dan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
Melihat beberapa pendapat yang dipaparkan oleh para ahli, Jihad dan
Haris (2013:14) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu pencapaian
bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif,
afektif, dan psikomotoris dari proses atau kegiatan belajar yang dilakukan
dalam waktu tertentu. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil
belajar merupakan suatu perubahan tingkat kemampuan seseorang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ranah kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif
(sikap) yang diperoleh setelah melalui kegiatan atau proses belajar.
2. Penilaian Hasil Belajar
Ditinjau dari segi bahasa, penilaian berarti proses menentukan nilai
suatu objek. Menurut Nana Sudjana (2010:3) inti penilaian adalah adalah
proses memberikan atau menentukan nilai kepada suatu objek tertentu
berdasarkan dengan kriteria tertentu. Kriteria adalah suatu ukuran, di mana
untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang, dibutuhkan ketentuan atau
ukuran yang jelas bagaimana yang dinamakan baik, sedang, kurang
tersebut. Jadi penilaian hasil belajar adalah suatu proses memberikan
penilaian terhadap hasil-hasil belajar yang telah dicapai siswa berdasarkan
kriteria tertentu.
Terdapat beberapa jenis penilaian menurut Nana Sudjana (2010:5)
yaitu
a. Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
kegiatan guna melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar.
Melihat hasil penilaian ini diharapkan guru dapat memperbaiki kegiatan
pembelajaran dan strategi pelaksanaanya apabila hasil penilaian kurang
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
semester atau akhir tahun dalam rangka melihat pencapaian hasil belajar
siswa, seberapa jauh siswa dapat menguasai materi.
c. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa dan faktor penyebabnya. Penilaian ini
dilaksanakan untuk keperluan remedial, bimbingan belajar, menemukan
kasus-kasus, dll.
d. Penilaian Selektif
Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan
seleksi.
e. Penilaian Penempatan
Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat siswa yang diperlukan untuk
memulai program kegiatan belajar.
Pada penelitian ini, jenis penilaian yang digunakan adalah penilaian
formatif di mana peneliti memberikan tes di akhir program pembelajaran
(posttest) untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.
Menggunakan penilaian ini, peneliti dapat melihat tingkat keberhasilan
proses belajar siswa dengan menggunakan media alat peraga “Kotak
Geser”. Apabila hasilnya tidak sesuai dengan diharapkan atau belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
optimal dan tidak mengalami peningkatan, guru dapat mempersiapkan
program atau kegiatan pengajaran dan strategi baru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
C. Bahan Ajar Materi Operasi Perkalian dan Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Berdasarkan sumber buku Matematika SMP Kelas VIII yang diterbitkan
oleh Kementrian dan Kebudayaan, bahan ajar untuk materi operasi perkalian
dan pemfaktoran adalah sebagai berikut.
1. Operasi Perkalian Bentuk Aljabar
Terdapat beberapa macam bentuk aljabar dalam perkalian bentuk aljabar,
yaitu
(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏) = 𝑎𝑥(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝑏(𝑎𝑥 + 𝑏)
= 𝑎2𝑥2 + 𝑎𝑥𝑏 + 𝑎𝑥𝑏 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 + 𝑎𝑏𝑥 + 𝑎𝑏𝑥 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 + (𝑎𝑏 + 𝑎𝑏)𝑥 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 + 2𝑎𝑏𝑥 + 𝑏2
(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏) = 𝑎𝑥(𝑎𝑥 − 𝑏) + 𝑏(𝑎𝑥 − 𝑏)
= 𝑎2𝑥2 − 𝑎𝑥𝑏 + 𝑎𝑥𝑏 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 − 𝑎𝑏𝑥 + 𝑎𝑏𝑥 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 + 𝑏2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(𝑎𝑥 − 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏) = 𝑎𝑥(𝑎𝑥 − 𝑏) − 𝑏(𝑎𝑥 − 𝑏)
= 𝑎2𝑥2 − 𝑎𝑥𝑏 − 𝑎𝑥𝑏 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 − 𝑎𝑏𝑥 − 𝑎𝑏𝑥 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 − (𝑎𝑏 + 𝑎𝑏)𝑥 + 𝑏2
= 𝑎2𝑥2 − 2𝑎𝑏𝑥 + 𝑏2
2. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Sebelum mempelajari pemfaktoran bentuk aljabar, terdapat materi
pengantar yang harus diingat kembali yang akan digunakan sebagai dasar
pemfaktoran bentuk aljabar, yaitu :
a. Faktor Bilangan
Faktor bilangan adalah bilangan-bilangan asli yang apabila dikalikan
menghasilkan bilangan asli tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
Misal terdapat bilangan asli 𝑚, bilangan asli yang apabila dikalikan
dengan bilangan asli lain hasilnya sama dengan 𝑚 disebut faktor
bilangan 𝑚.
Contoh 2.1
Perhatikan perkalian dua bilangan bulat berikut ini :
1 × 16 = 16
2 × 8 = 16
4 × 4 = 16
Bilangan 1, 2, 4, 8, dan 16 disebut faktor dari 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Contoh 2.2
Perhatikan perkalian dua bilangan bulat berikut :
5 × 7 = 35
Jadi, 5 dan 7 adalah faktor dari 35.
b. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Faktor persekutu terbesar (FPB) adalah faktor persekutuan yang
nilainya terbesar di antara faktor-faktor persekutuan lainnya.
Contoh 2.3
FPB dari 15 dan 20 dapat diperoleh dengan menentukan faktor-faktor
bilangan
Faktor dari 15 = 1, 3, 5, 15
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 15
Faktor yang sama dan terbesar dari dua bilangan tersebut adalah 5.
Jadi, FPB dari 15 dan 20 adalah 5.
Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Terdapat beberapa macam bentuk aljabar dalam pemfaktoran bentuk
aljabar, yaitu
Faktor-faktor suku aljabar
Cara untuk memfaktorkan bentuk aljabar adalah sebagai.
a. Carilah faktor persekutuan setiap suku
b. Bagilah bentuk aljabar tersebut dengan faktor persekutuan setiap
suku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Contoh 2.4
Carilah faktor dari bentuk aljabar 6𝑏 + 8 :
FPB (6,8) = 2
Bagilah setiap suku dengan FPB tersebut
6𝑏
2= 3𝑏
8
2= 4
Jadi, 6𝑏 + 8 = 2(3𝑏 + 4)
Pemfaktoran bentuk selisih dua kuadrat 𝒙𝟐 − 𝒚𝟐
𝑥2 − 𝑦2 = 𝑥2 + (𝑥𝑦 − 𝑥𝑦) − 𝑦2
= (𝑥2 + 𝑥𝑦) − (𝑥𝑦 + 𝑦2)
= 𝑥(𝑥 + 𝑦) − 𝑦(𝑥 + 𝑦)
= (𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 𝑦)
Dengan demikian, diketahui bahwa faktor dari bentuk selisih dua
kuadrat 𝑥2 − 𝑦2 = (𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 𝑦)
Contoh 2.5
Carilah faktor dari bentuk aljabar 𝑥2 − 25 :
𝑥2 − 25 = (𝑥 − 5)(𝑥 + 5)
Pemfaktoran Bentuk 𝒙𝟐 ± 𝟐𝒙𝒚 + 𝒚𝟐
Pemfaktoran dari bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 adalah sebagai berikut :
(𝑥 + 𝑦)2 = 𝑥2 + 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 + 𝑦2
= 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sedangkan faktorisasi dari bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 adalah sebagai
berikut :
(𝑥 − 𝑦)2 = 𝑥2 − 𝑥𝑦 − 𝑥𝑦 + 𝑦2
= 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2
Dengan demikian, diketahui bahwa pemfaktoran bentuk
𝑥2 ± 2𝑥𝑦 + 𝑦2 = (𝑥 ± 𝑦)2
Contoh 2.6
2.6.1 Faktor dari 𝑥2 + 6𝑥 + 9
𝑥2 + 6𝑥 + 9 = 𝑥2 + 3𝑥 + 3𝑥 + 32
= (𝑥 + 3)2
2.6.2 Faktor dari 𝑥2 − 14𝑥 + 49
𝑥2 − 14𝑥 + 49 = 𝑥2 − 7𝑥 − 7𝑥 + 72
= (𝑥 − 7)2
Pemfaktoran bentuk 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄
Faktorisasi Bentuk 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 dengan 𝒂 = 𝟏
Perhatikan berikut ini :
(𝑥 + 2)(𝑥 + 5) = 𝑥2 + 2𝑥 + 5𝑥 + 10
= 𝑥2 + 7𝑥 + 10
Perhatikan suku kedua, yaitu 7𝑥. Koefisien suku kedua tersebut
adalah 7, merupakan hasil penjumlahan konstanta, yaitu 7 = 2 +
5. Adapun suku ketiga, yaitu 10, merupakan hasil kali dua
konstanta, yaitu 10 = 2 × 5.
Sehingga :
Faktorisasi bentuk 𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 adalah (𝑥 + 𝑝)(𝑥 + 𝑞) dengan
𝑏 = 𝑝 + 𝑞 dan 𝑐 = 𝑝 × 𝑞
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pemfaktoran Bentuk 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 dengan 𝒂 ≠ 𝟏
Langkah-langkah melakukan faktorisasi bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
dengan 𝑎 ≠ 1 adalah sebagai berikut :
1) Ubah bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 menjadi 𝑎𝑥2 + (𝑝 + 𝑞)𝑥 + 𝑐 =
𝑎𝑥2 + 𝑝𝑥 + 𝑞𝑥 + 𝑐 dengan 𝑝 + 𝑞 = 𝑏 dan 𝑝 × 𝑞 = 𝑐.
2) Bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑝𝑥 + 𝑞𝑥 + 𝑐 dapat kamu pandang
sebagai jumlah dua bentuk aljabar, yaitu 𝑎𝑥2 + 𝑝𝑥 dan 𝑞𝑥 + 𝑐.
3) Tentukan FPB suku-suku 𝑎𝑥2 dan 𝑝𝑥. Kemudian, tuliskan
𝑎𝑥2 + 𝑝𝑥 dalam bentuk hasil kali faktor-faktornya.
4) Tentukan pula FPB suku-suku 𝑞𝑥 dan 𝑐. Kemudian, tuliskan
𝑞𝑥 + 𝑐 dalam bentuk hasil kali faktor-faktornya.
5) Setelah melakukan langkah (3) dan (4), kamu akan
memperoleh
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 𝑎1𝑥(𝑎2𝑥 + 𝑏2) + 𝑏1(𝑎1𝑥 + 𝑏2)
= (𝑎1𝑥 + 𝑏1)(𝑎2𝑥 + 𝑏2)
Dengan 𝑎1 ∙ 𝑎2 = 𝑎 dan (𝑎1 ∙ 𝑏2) + (𝑎2 ∙ 𝑏1) = 𝑏 dan
𝑏1 ∙ 𝑏2 = 𝑐
Contoh 2.7
Faktorkanlah bentuk aljabar 12𝑥2 + 8𝑥 + 1
Jawab :
Pertama, carilah nilai-nilai 𝑝 dan 𝑞 dengan ketentuan
𝑝 × 𝑞 = 12 × 1 = 12 dan 𝑝 + 𝑞 = 8
Kamu peroleh nilai 𝑝 dan 𝑞 yang dimaksud adalah 6 dan 2,
sehingga
12𝑥2 + 8𝑥 + 1 = 12𝑥2 + 6𝑥 + 2𝑥 + 1
Selanjutnya, tentukanlah FPB dari 12𝑥2 dan 6𝑥 serta FPB dari
2𝑥 dan 1. Diperoleh FPB dari 12𝑥2 dan 6𝑥 adalah 6𝑥 dan FPB
dari 2𝑥 dan 1 adalah 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Jadi, bentuk 12𝑥2 + 8𝑥 + 1 dapat ditulis sebagai
12𝑥2 + 8𝑥 + 1 = 6𝑥(2𝑥 + 1)(2𝑥 + 1)
= (6𝑥 + 1)(2𝑥 + 1)
Dengan demikian, faktorisasi dari 12𝑥2 + 8𝑥 + 1 adalah
(6𝑥 + 1)(2𝑥 + 1)
D. Media Pembelajaran dan Alat Peraga
Media merupakan sarana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan
(Sundayana, 2015:4). Gerlach dan Ely (1971) dalam Sundayana (2015)
menyatakan bahwa media adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Sebagai contoh dalam pengetahuan adalah guru, buku
teks, lingkungan sekolah, dll. AECT (Association Of Education and
Communication Technology, 1977) dalam Sundayana (2015) memberi batasan
media bahwa media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut sebagai
media pengajaran.
Gagne dan Briggs (1975) dalam Sundayana (2015) menyatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi dalam pembelajaran antara lain buku, tape-recorder,
kaset, video, kamera, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
sarana fisik yang mengandung materi instruksional atau pengajaran di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sundayana
(2015:6) juga menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berfungsi dan digunakan untuk pesan suatu pembelajaran. Setelah mengetahui
definisi media pembelajaran tersebut dapat dikatakan bahwa media
pemebelajaran merupakan suatu alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan isi pesan pembelajaran dan merangsang atau menarik perhatian
siswa untuk belajar.
Berikut ini adalah kriteria media pembelajaran yang ideal menurut
Mulyanta dan Leong (2009), yaitu
1) Kesesuaian atau relevansi, artinya media pembelajaran harus sesuai dengan
kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program pembelajaran, tujuan
belajar dan karakteristik siswa,
2) Kemudahan, artinya semua isi pembelajaran melalui media harus mudah
dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh siswa, dan sangat operasional
dalam penggunaannya,
3) Kemenarikan, artinya media pembelajaran harus mampu menarik maupun
merangsang perhatian siswa, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya.
Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat siswa untuk
menggunakan media tersebut, dan
4) Kemanfaatan, artinya isi dari media pembelajaran harus bernilai atau
berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta
tidak sia-sia atau merusak siswa.
Menurut Smaldino, dkk (2011) terdapat enam kategori dasar media
pembelajaran yang digunakan dalam belajar, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1) Teks. Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan
dalam format apapun seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer, dsb.
2) Audio. Audio adalah segala sesuatu yang dapat didengar, sebagai contoh:
suara orang, musik, suara mekanis, dsb.
3) Visual. Visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat, antara lain diagram,
gambar, dsb.
4) Video. Video adalah gambar bergerak, bisa juga terdapat audio di dalamnya
contohnya adalah DVD, rekaman video, animasi komputer, dsb.
5) Perekayasa bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh siswa.
6) Orang-orang. Media ini dapat berupa guru, siswa, ahli bidang studi, dll.
Akibat adanya perkembangan teknologi dan kreativitas manusia,
terdapat media pembelajaran yang disebut dengan alat peraga. Alat peraga
tergolong dalam kategori perekayasa bersifat tiga dimensi. Ali (dalam
Sundayana, 2015), mengemukakan bahwa alat peraga adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan
dan perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
Ruseffendi (1992) juga mengemukakan bahwa alat peraga adalah alat yang
menerangkan atau mewujudkan konsep-konsep matematika. Adapula
pengertian alat peraga menurut Pramudjono (1995), alat peraga matematika
adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja dalam
rangka membantu menanamkan atau mengembangkan konsep matematika.
Jadi, dengan kata lain alat peraga matematika adalah suatu alat atau
sarana yang sengaja dibuat untuk mempermudah dalam menyampaikan isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
materi dan dapat menarik perhatian serta antusias siswa untuk belajar sehingga
isi materi atau konsep matematika yang dipelajari dapat dengan mudah tertanam
dalam pikiran siswa (mudah dipahami oleh siswa).
E. Alat Peraga “Kotak Geser”
Alat peraga “Kotak Geser” adalah alat peraga yang dibuat dan
digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran terkait
dengan pokok bahasan operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Alat
peraga ini merupakan alat peraga yang dibuat oleh Bapak Amirullah, S.Pd
dalam rangka melakukan penelitian di Kelas VIII.6 SMP Negeri 1 binamu
Kabupaten Jeneponto pada tahun 2006. Dengan teknik penggunaan alat peraga
“Kotak Geser” ini, Bapak Amirullah, S.Pd berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar. Banyak peneliti lain
yang mengembangkan alat peraga “Kotak Geser” ini, tidak hanya untuk pokok
bahasan faktorisasi bentuk aljabar tetapi juga operasi perkalian bentuk alajabar.
Alat peraga ini berisi kotak-kotak atau kolom yang digunakan untuk mencari
faktor-faktor dari suatu bilangan. Apabila faktor-faktor yang mungkin sudah
tertulis di dalam kotak, kotak tersebut digeser hingga memperoleh faktor-faktor
yang tepat. Faktor-faktor yang tepat tersebut yang digunakan sebagai faktor
bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(alat peraga “Kotak Geser”)
F. Alat Peraga “Kotak Geser” dalam Pembelajaran
Menghitung perkalian bentuk aljabar dengan menggunakan Kotak Geser:
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 + 𝒃)(𝒂𝒙 + 𝒃), dengan 𝒂 = 𝟏
Contoh 2.8
Perkalian dua bentuk aljabar bentuk aljabar (𝑥 + 3)(𝑥 + 4) :
Langkah-langkah :
1. Misalkan 3 sebagai p dan 4 sebagai q
2. Letakkan p yaitu 3 di kolom pada baris p
3. Letakkan q yaitu 4 di kolom pada baris q
4. Letakkan jumlah dari p dan q pada kolom bawahnya (jumlah dari p
dan q dianggap sebagai b)
5. Letakkan hasil kali p dan q di kolom terbesar paling kiri (hasil kali p
dan q dianggap sebagai c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
12
𝒑
3
𝒒
4
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Dari kotak geser tersebut dapat dilihat, 7 sebagai b (koefisien dari 𝑥) dan
12 sebagai 𝑐 (konstanta). Karena perkalian ini berbentuk (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 +
𝑏) dengan 𝑎 = 1 maka 𝑎 (koefisien dari 𝑥2) adalah 1.
Jadi, persamaannya menjadi 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 𝑥2 + 7𝑥 + 12
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 + 𝒃)(𝒂𝒙 − 𝒃), dengan 𝒂 = 𝟏
Contoh 2.9
Perkalian dua bentuk aljabar bentuk aljabar (𝑥 + 6)(𝑥 − 2) :
−𝟏𝟐
𝒑
𝟔
𝒒
−𝟐
Hasil Perkalian
Hasil Penjumlahan
7
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Maka, persamaannya menjadi 𝑥2 + 4𝑥 − 12
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 − 𝒃)(𝒂𝒙 − 𝒃), dengan 𝒂 = 𝟏
Contoh 2.10
Perkalian dua bentuk aljabar bentuk aljabar (𝑥 − 3)(𝑥 − 2) :
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Maka, persamaannya menjadi 𝑥2 − 5𝑥 + 6
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 + 𝒃)(𝒂𝒙 + 𝒃), dengan 𝒂 ≠ 𝟏
Contoh 2.11
Perkalian dua bentuk aljabar (2𝑥 + 5)(3𝑥 + 4) :
Langkah-langkah :
1. Misalkan 2 sebagai a1 dan 3 sebagai a2
2. Misalkan 5 sebagai b1 dan 4 sebagai b2
3. Letakkan hasil kali b1 dan b2 di kolom terbesar paling kiri (hasil kali
b1 dan b2 dianggap sebagai c)
𝟔
𝒑
−𝟑
𝒒
−𝟐
−5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4. Letakkan hasil kali dari a1 dengan b2 yaitu 2 × 4 = 8 di kolom pada
baris p
5. Letakkan hasil kali dari a2 dengan b1 yaitu 3 × 5 = 15 di kolom pada
baris q
6. Letakkan jumlah p dan q pada kolom bawahnya (jumlah tersebut
dianggap sebagai b)
𝟐𝟎
𝒑
𝟖
𝒒
𝟏𝟓
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Dari kotak geser tersebut dapat dilihat, 23 sebagai b (koefisien dari 𝑥) dan
20 sebagai 𝑐 (konstanta). Karena perkalian ini berbentuk (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 +
𝑏) dengan 𝑎 ≠ 1 maka 𝑎 (koefisien dari 𝑥2) adalah a1 × a2 = 2 × 3 = 6.
Jadi, persamaannya menjadi 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 6𝑥2 + 23𝑥 + 20
Pemfaktoran bentuk aljabar dengan menggunakan Kotak Geser
Pemfaktoran bentuk aljabar 𝒙𝟐 − 𝒚𝟐
Contoh 2.12
Faktor dari bentuk aljabar 𝑥2 − 25 :
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Langkah-langkah :
- Letakkan nilai 𝑐 pada kolom terbesar paling kiri
- Carilah kemungkinan-kemungkinan 2 bilangan yang jika dikalikan
dapat membentuk 𝑐. Dua bilangan tersebut diletakkan pada kolom
atas-bawah
- Jumlahkan setiap 2 bilangan yang ada, dan carilah jumlah kedua
bilangan yang sama dengan 𝑏.
- 2 bilangan yang apabila dijumlahkan sama dengan 𝑏, maka dua
bilangan tersebut yang digunakan untuk mencari faktor bentuk aljabar.
- Misalkan dua bilangan yang apabila dikalikan sama dengan 𝑏 disebut
𝑝 dan 𝑞
Dalam soal 𝑏 = 0 maka dari tabel diperoleh 𝑝 = −5 dan 𝑞 = 5.
Sehingga diperoleh persamaan :
𝑥2 − 25 = (𝑥 − 5)(𝑥 + 5)
Jadi, faktor aljabarnya adalah (𝑥 − 5)(𝑥 + 5).
Pemfaktoran bentuk aljabar 𝒂𝒙𝟐 ± 𝒃𝒙 + 𝒄 , 𝒂 = 𝟏
Contoh 2.13
Faktor dari bentuk aljabar 𝑥2 + 6𝑥 + 9 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Langkah-langkah :
- Letakkan 𝑐 pada kolom terbesar paling kiri
- Carilah kemungkinan-kemungkinan 2 bilangan yang jika dikalikan
dapat membentuk 𝑐. Dua bilangan tersebut diletakkan pada kolom
atas-bawah
- Jumlahkan setiap 2 bilangan yang ada, dan carilah jumlah kedua
bilangan yang sama dengan 𝑏.
- 2 bilangan yang apabila dijumlahkan sama dengan 𝑏, maka dua
bilangan tersebut yang digunakan untuk mencari faktor bentuk aljabar.
Dari tabel diperoleh 𝑝 = 3 dan 𝑞 = 3 sehingga diperoleh persamaan :
𝑥2 + 6𝑥 + 9 = (𝑥 + 3)(𝑥 + 3)
Maka faktor aljabarnya adalah (𝑥 + 3)(𝑥 + 3).
Pemfaktoran bentuk aljabar 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 dengan 𝒂 ≠ 𝟏
Contoh 2.14
Faktor dari bentuk aljabar 3𝑥2 + 7𝑥 + 2 :
Langkah-langkah :
- Letakkan hasil kali dari 𝑎 dan 𝑐 pada kolom terbesar paling kiri
- Carilah kemungkinan-kemungkinan 2 bilangan yang jika dikalikan
dapat membentuk 𝑐. Dua bilangan tersebut diletakkan pada kolom
atas-bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
- Jumlahkan setiap 2 bilangan yang ada, dan carilah jumlah kedua
bilangan yang sama dengan 𝑏.
- 2 bilangan yang apabila dijumlahkan sama dengan 𝑏, maka dua
bilangan tersebut yang digunakan untuk mencari faktor bentuk aljabar.
Misal dua bilangan yang apabila dikalikan sama dengan 𝑏 disebut 𝑝 dan 𝑞.
Dari tabel diperoleh 𝑝 = 1 dan 𝑞 = 6 sehingga diperoleh persamaan :
3𝑥2 + 7𝑥 + 2 = 3𝑥2 + 𝑝𝑥 + 𝑞𝑥 + 2
= 3𝑥2 + 6𝑥 + 1𝑥 + 2
= (3𝑥2 + 6𝑥) + (1𝑥 + 2)
= 3𝑥(𝑥 + 2) + 1(𝑥 + 2)
= (3𝑥 + 1)(𝑥 + 2)
Maka faktor aljabarnya adalah (3𝑥 + 1)(𝑥 + 2).
G. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas (kata benda) berasal dari kata efektif (kata sifat). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 284), efektif adalah 1) ada efeknya
(akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2) dapat membawa hasil; berhasil guna (tt
usaha, tindakan). Sementara itu, efektivitas memiliki pengertian keefektifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
yang berarti keberhasilan (tt usaha, tindakan). Marpaung, Kartika, dan Wens
(1995) menyatakan bahwa efektivitas guru didefinisikan sebagai suatu ukuran
keberhasilan guru mengajarkan suatu mata pelajaran kepada siswa. Efektivitas
itu dinyatakan dengan hasil (outcome) yang dicapai siswa. Oleh karena itu
disimpulkan bahwa efektivitas suatu pembelajaran adalah tingkat keberhasilan
guru dalam mengajarkan suatu materi pembelajaran kepada siswa yang dilihat
dari ketuntasan hasil belajar siswa. Ditetapkan bahwa suatu proses
pembelajaran dikatakan efektif apabila 60% dari siswa tersebut dapat tuntas
(mencapai KKM). Nilai KKM SMP Kanisius Kalasan pada mata pelajaran
Matematika adalah 65. Persentase siswa yang memperoleh nilai dengan tuntas
(mencapai KKM) kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria efektivitas
hasil belajar siswa secara kuantitatif sebagai berikut:
Tabel 2.1: Tabel Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Siswa secara
Kuantitatif
% yang berhasil Efektivitas
≤ 40 Sangat rendah
41 − 55 Rendah
56 − 65 Cukup
66 − 79 Tinggi
80 − 100 Sangat tinggi
(Kartika Budi, 2001: 54)
H. Aktivitas Belajar
Pada prinsipnya, belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku,
dengan kata lain melakukan kegiatan sehingga selalu ada aktivitas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
belajar. Oleh sebab itu, tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin
berlangsung dengan baik. Sardiman (2011:100) menyatakan bahwa aktivitas
belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental, keduanya akan selalu
berkaitan. Apabila terjadi ketidakserasian antara aktivitas fisik dan mental,
maka belajar tidak akan optimal. Sebagai contoh, seorang anak membaca buku.
Secara fisik, anak tersebut sedang membaca menghadap buku, tetapi pikirannya
tidak tertuju pada apa yang dibaca sehingga terjadi ketidakserasian antara
aktivitas fisik dan aktivitas mental yang mengakibatkan belajar menjadi tidak
optimal. Piaget dalam Sardiman (2011) juga menerangkan bahwa seorang anak
berpikir selama ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak tersebut tidak berpikir
sehingga anak harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri agar ia berpikir.
Jadi, aktivitas belajar adalah perbuatan atau perubahan tingkah laku baik
bersifat fisik maupun mental yang apabila terjalin keserasian antara keduanya
akan menghasilkan kegiatan belajar yang optimal. Sekolah merupakan tempat
untuk mengembangkan aktivitas sehingga terdapat nilai keaktifan. Aktivitas
tidak cukup dengan mendengarkan dan mencatat penjelasan guru saja, tetapi
masih banyak jenis aktivitas lain yang dapat dilakukan oleh siswa.
Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2011) membuat suatu daftar yang
berisi 177 macam kegiatan siswa yang dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Visual activities, misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, antara lain menyatakan, meluruskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,
musik, pidato.
4. Writing activities, contohnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
5. Drawing activities, misalnya adalah menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
6. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model
mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, contoh yang termasuk didalamnya adalah menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
8. Emotional activities, di antaranya adalah menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Untuk mengembangkan aktivitas siswa di sekolah, peneliti membuat suatu
penilaian keaktifan untuk mengetahui bagaimana keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga. Presentase dari jumlah
siswa yang termasuk dalam indikator keaktifan yang telah ditentukan,
kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria keaktifan siswa agar diketahui
tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar tersebut. Berdasarkan daftar
aktivitas yang sudah digolongkan menurut Paul B. Diedrich di atas, peneliti
membuat indikator atau kriteria yang menandakan bahwa siswa tergolong aktif
dalam pembelajaran. Indikator siswa aktif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa mencatat materi yang dijelaskan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Siswa bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi yang telah
disampaikan.
3. Siswa bertanya kepada teman lain saat tidak memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Siswa mau mencoba alat peraga yang telah disediakan.
5. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
6. Siswa mau bekerjasama dengan teman sekelompoknya dalam mengerjakan
tugas yang diberikan.
7. Siswa berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
8. Siswa menanggapi presentasi hasil pekerjaan temannya.
9. Siswa berani mengutarakan pendapatnya.
I. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini, peneliti terinspirasi oleh makalah yang berjudul
Efektivitas Pembelajaran Remedial dengan Menggunakan Alat Peraga “Kotak
Geser” pada Materi Perkalian dan Faktorisasi Bentuk Aljabar Di Kelas VIII
SMPN 2 Jetis Bantul. Makalah tersebut disusun oleh Angelia Padmarini
Dharmamurti dan Ch. Enny Murwaningtyas dan telah dipresentasikan di
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika pada tanggal 10
November 2012 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Penelitian
yang dilakukan oleh Angelia Padmarini Dharmamurti dan Ch. Enny
Murwaningtyas bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran remedial
dengan menggunakan alat peraga “Kotak Geser” ditinjau dari hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
siswa pada materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil yang dicapai setelah pembelajaran remedial dengan
menggunakan alat peraga tidak melebihi target yaitu sebesar 58,1%
ketuntasan, namun hasil tersebut telah mengalami peningkatan dari yang
semula sebesar 6,1%. Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa
pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga pada materi perkalian
dan faktorisasi bentuk aljabar yang dilakukan pada siswa kelas VIII b SMPN
2 Jetis tidak efektif.
J. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran matematika, siswa banyak mengalami kesulitan
dalam belajar sehingga tidak mendapatkan hasil belajar yang optimal. Oleh
karena itu, strategi pembelajaran perlu dipikirkan oleh guru untuk membantu
mengatasi kesulitan belajar siswa agar mendapatkan hasil yang optimal.
Berdasarkan wawancara guru, siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan
mengalami kesulitan pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk
aljabar. Hasil belajar siswa kurang memuaskan setiap tahunnya sehingga hal itu
mendorong peneliti untuk melakukan eksperimen pembelajaran dengan
menggunakan media alat peraga.
Alat peraga merupakan suatu media atau sarana untuk memudahkan
siswa dalam membayangkan dan memahami materi serta untuk menarik
perhatian siswa agar mau belajar. Alat peraga yang digunakan untuk materi
operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar adalah alat peraga “Kotak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Geser”. Alat peraga “Kotak Geser” ini sudah banyak digunakan oleh peneliti
lain dan hasilnya pun bervariasi. Ada yang mengalami perubahan dan
memperoleh hasil belajar secara optimal dengan rata-rata nilai siswa tuntas
mencapai KKM setelah menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dan ada
pula yang mengalami perubahan lebih baik tetapi belum optimal. Akan ada
banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan
alat peraga tersebut.
Alat peraga “Kotak Geser” dapat membantu siswa dalam
membayangkan bentuk aljabar sehingga mempermudah siswa dalam
menghitung atau mencari hasil perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Alat
peraga ini membantu siswa dalam mengatasi masalah dari segi ketelitian,
mempermudah langkah-langkah dalam menyelesaikan soal, dan membuat
bentuk aljabar terlihat lebih nyata. Selain itu alat peraga “Kotak Geser” juga
dapat membuat siswa aktif dalam belajar dengan menggunakan sendiri alat
peraga tersebut untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah terkait
materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar dengan media alat
peraga “Kotak Geser” dapat membuat siswa merasa lebih mudah, tertarik dan
lebih semangat dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut menguatkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” efektif
digunakan untuk mendukung siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik
dan dapat membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
K. Hipotesis
𝐻0 : Media alat peraga “Kotak Geser” efektif digunakan dalam proses
pembelajaran pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk
aljabar.
𝐻1 : Media alat peraga “Kotak Geser” tidak efektif digunakan dalam proses
pembelajaran pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk
aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu. Menurut
Trianto (2011), penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab
akibat. Sesuai dengan judul penelitian tentang penggunaan media alat peraga
“Kotak Geser” untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini,
peneliti ingin mengetahui akibat dari penggunaan media alat peraga “Kotak
Geser” dalam pembelajaran. Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat atau
tidak. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif (Trianto, 2011). Namun penelitian
eksperimen dibagi menjadi beberapa jenis. Penelitian terhadap penggunaan
media alat peraga “Kotak Geser” ini termasuk dalam penelitian eksperimen
semu. Eksperimen semu pada dasarnya sama dengan eksperimen murni,
perbedaannya terdapat pada pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya
dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling
dominan. Pada penelitian ini, variabel yang dilihat cukup dominan adalah nilai-
nilai hasil belajar (posttest) siswa. Terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang diberi perlakuan berbeda untuk melihat bagaimana hasil
belajar siswa dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”, apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
terjadi perbedaan lebih baik dibanding hasil belajar siswa yang tidak
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” atau sebaliknya. Penelitian ini
menggunakan desain sebagai berikut:
The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group Design
Treatment Group M O X O
Control Group M O C O
M
25 siswa untuk
kelas eksperimen
O
Pretest
X
Pembelajaran
menggunakan media alat
peraga “Kotak Geser”
O
Posttest
M
25 siswa untuk
kelas eksperimen
O
Pretest
C
Pembelajaran tanpa
media alat peraga “Kotak
Geser”
O
Posttest
B. Waktu dan Tempat
1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang beralamat
di Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY.
2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus tahun ajaran
2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita,
baik sekelompok orang, hewan, maupun benda lainnya (Walpole, 1993:7).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Kanisius Kalasan kelas
VIII, yang meliputi VIII A, VIII B, VIII C. Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:81).
Sampel disebut juga sebagai himpunan bagian dari populasi. Berdasarkan hal
tersebut, dari populasi seluruh siswa SMP Kanisius Kalasan kelas VIII diambil
siswa dalam dua kelas tertentu untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Sampel pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII A dan VIII C.
D. Perumusan Variabel
Variabel adalah suatu konsep yang mengungkapkan kelompok objek
atau hal yang nilainya berbeda-beda seperti gender, kemampuan, intelegensi,
nilai, minat, sikap, motivasi, warna mata, penghasilan, umur, dll (Suparno,
2007:29). Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah suatu variabel yang variasi
nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain (Mustafa, 2009:23).
Variabel bebas (Independent Variable) pada penelitian ini adalah
penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) adalah suatu variabel yang variasi
nilainya diperngaruhi atau dijelaskan oleh variasi nilai variabel yang lain.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent variable) yaitu:
a) Hasil belajar siswa kelas VIII A.
b) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Variabel Kontrol (Control Variable)
Variabel kontrol (control variable) adalah variabel bebas yang dalam
pelaksanaan penelitian tidak dimasukkan sebagai variabel bebas tapi justru
keberadaannya dikendalikan (dikontrol) (Mustafa, 2009: 24-25). Pada
penelitian ini, yang menjadi variabel kontrol adalah sebagai berikut:
a) Guru yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b) Materi yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c) Waktu yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
E. Bentuk Data
Bentuk data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Disebut data
kuantitafif karena penelitian ini merupakan penelitian yang didasarkan pada
pengumpulan dan analisis berbentuk angka (numerik) untuk menjelaskan,
memprediksi, dan/atau mengontrol fenomena yang diminati. Data kuantitatif ini
diperoleh dari hasil pretest, posttest, dan hasil observasi keaktifan siswa. Pretest
dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa
dan mengetahui bahwa kedua kelas tersebut memiliki nilai rata-rata yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
atau tidak. Posttest dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran berakhir sebagai hasil belajar siswa. Observasi keaktifan
dilaksanakan pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media alat
peraga “Kotak Geser” berlangsung. Data berupa rasio karena data hasil
pelaksanaan tes dan pelaksanaan observasi keaktifan siswa tersebut berupa
angka/nilai yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika.
F. Treatment Pengumpulan Data
Data sangat beperan penting dalam proses penelitian ini karena data yang
akan diolah untuk mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan. Oleh karena
itu peneliti melakukan pengumpulan data. Untuk melakukan pengumpulan data,
peneliti melakukan treatment agar data yang diperoleh merupakan data yang
akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan. Treatment adalah perlakuan peneliti
kepada subjek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang
diinginkan (Suparno, 2007:51).
1. Kelas Kontrol (Ceramah)
Pada penelitian ini, kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan metode
ceramah aktif dengan membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok
masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa. Berikut ini adalah
proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti:
a. Guru membuka pembelajaran.
b. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran.
d. Guru membantu siswa membentuk kelompok.
e. Guru memberikan latihan soal kepada kelompok.
f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya.
g. Guru memberikan timbal balik pada hasil kerja siswa.
h. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
i. Guru menutup pembelajaran.
2. Kelas Eksperimen (Alat Peraga)
Pembelajaran dengan menggunakan metode alat peraga “blok aljabar”
diberikan pada kelas eksperimen, juga dengan membentuk siswa ke dalam
beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 sampai dengan 4
siswa. Berikut ini adalah proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peneliti :
a. Guru membuka pembelajaran.
b. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah
dipelajari.
c. Guru menjelaskan tentang alat peraga yang akan digunakan.
d. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga.
e. Guru membantu siswa membentuk kelompok.
f. Guru memberikan latihan soal kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya.
h. Guru memberikan timbal balik pada hasil kerja siswa.
i. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
j. Guru menutup pembelajaran.
3. RPP
RPP adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Segala sesuatu yang akan
dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran yang juga sebagai proses
penelitian disusun dalam RPP. RPP yang disusun harus sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. SMP Kanisius Kalasan menggunakan kurikulum
KTSP (2006) sehingga RPP yang disusun juga menggunakan sistem KTSP.
RPP kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran B.1 dan
B.2.
4. Alat Peraga
Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini bernama “Kotak Geser”.
Alat peraga ini dibuat dengan harapan dapat membantu memudahkan siswa
dalam menghitung hasil dari operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk
aljabar.
5. Dokumentasi
Pada penelitian ini, peneliti membuat suatu dokumentasi yang berupa foto
dan video. Dokumentasi ini bertujuan untuk merekam semua kegiatan saat
pembelajaran di kelas sehingga peneliti dapat lebih mudah menganalisis
bagaimana kegiatan pembelajaran saat itu terutama mengenai keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
siswa. Dokumentasi ini juga membantu peneliti untuk mencatat hal-hal
penting yang mungkin terlewatkan pada saat observasi.
G. Instrumen Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan
mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan
tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan
untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis (Herdiansyah, 2010
dalam Samirin, 2013:131). Pada tahap observasi ini, peneliti mengundang
beberapa observer untuk mengamati siswa selama proses belajar mengajar
di dalam kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
siswa berperan dalam proses belajar mengajar. Dari situ, peneliti dapat
mengetahui bagaimana proses pembelajaran terkait dengan keaktifan siswa
dalam proses belajar tersebut. Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis
oleh peneliti dan disimpulkan bagaimana tingkat keaktifan siswa dalam
proses belajar.
Berikut ini adalah lembar observasi keaktifan siswa yang dibentuk dalam
tabel :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.1: Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No. Indikator Jumlah
Siswa
1 Siswa mencatat materi yang dijelaskan
oleh guru
2 Siswa bertanya kepada guru ketika tidak
memahami materi yang telah disampaikan
3 Siswa bertanya kepada teman lain saat
tidak memahami materi yang telah
disampaikan
4 Siswa mencoba alat peraga yang telah
disediakan
5 Siswa berdiskusi dengan teman
sekelompoknya
6 Siswa bekerjasama dengan teman
sekelompoknya dalam mengerjakan tugas
yang diberikan
7 Siswa berani mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
8 Siswa menanggapi presentasi hasil
pekerjaan temannya
9 Siswa berani mengutarakan pendapatnya
2. Lembar Tes
Terdapat dua jenis tes yang dilakukan oleh peneliti untuk pengumpulan data
yaitu pretest dan posttest. Pretest adalah suatu tes yang digunakan peneliti
untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan melihat kesetaraan antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Posttest adalah suatu tes yang
mengacu pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Hasil posttest tersebut digunakan untuk melihat dan mengukur apakah
terjadi peningkatan hasil prestasi siswa apabila proses pembelajarannya
menggunakan media alat peraga dibanding dengan tanpa menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
media pembelajaran (metode ceramah). Instrumen tes ini digunakan setelah
materi yang dipelajari telah selesai.
Tabel 3.2: Kesesuaian indikator dengan soal pretest dan posttest
Indikator Nomor Soal
(Pre test)
Nomor Soal
(Post test)
Menyelesaikan operasi perkalian bentuk
aljabar
1a, 1b, 1c 1a, 1b, 1c,
1d, 1e
Menyelesaikan pemfaktoran bentuk
aljabar 𝑥2 − 𝑦2
2a 2a
Menyelesaikan pemfaktoran bentuk
aljabar 𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, 𝑎 = 1
2b 2b, 2e
Menyelesaikan pemfaktoran bentuk
aljabar 𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, 𝑎 ≠ 1
2c 2c, 2d
Tabel 3.3: Kesesuaian kisi-kisi dengan soal pretest dan posttest
Kompetensi
Dasar
Melakukan operasi aljabar
Kisi-kisi Soal Pretest Soal Posttest
Melakukan
operasi
perkalian
bentuk
aljabar
1. Tentukan hasil kali dari
bentuk aljabar berikut
a. (𝑥 + 4)(𝑥 + 8)
b. (2𝑥 + 9)(3𝑥 − 3)
c. (4𝑚 − 2𝑛)(5𝑚 − 4𝑛)
1. Tentukan hasil kali dari
bentuk aljabar berikut
a. 8(5𝑥 + 4)
b. (𝑥 + 7)(𝑥 + 3)
c. (𝑥 + 9)(𝑥 − 4)
d. (7𝑚 + 3)(2𝑚 − 8)
e. (5𝑝 − 5𝑞)(4𝑝 + 3𝑞)
Melakukan
faktorisasi
bentuk
aljabar
2. Faktorkanlah bentuk-
bentuk aljabar berikut
a. 𝑥2 − 9
b. 𝑥2 − 9𝑥 + 14
c. 3𝑎2 + 13𝑎 − 10
2. Faktorkanlah bentuk-
bentuk aljabar berikut
a. 𝑥2 − 16𝑦2
b. 𝑥2 + 9𝑥 + 18
c. 3𝑥2 + 10𝑥 − 8
d. 5𝑥2 − 27𝑥 + 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Hasil pretest dan posttest siswa dinilai berdasarkan rubrik penilaian
(terlampir).
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian, terdapat beberapa tahapan-tahapan yang
dilaksanakan sebagai prosedur pelaksanaan penelitian. Berikut ini adalah tahap-
tahap pelaksanaan penelitian yang telah disusun oleh peneliti.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum
melakukan penelitian. Tahap persiapan tersebut meliputi.
a. Menyusun proposal penelitian.
b. Mengurus surat perijinan penelitian di sekolah
c. Melakukan wawancara dengan guru.
d. Membuat instrumen dan alat peraga “Kotak Geser” yang akan
digunakan saat pembelajaran dan direvisi oleh pakar (dosen) sampai
dianggap siap dan baik untuk digunakan.
e. Melakukan uji coba soal yaitu soal pretest dan posttest kepada siswa
kelas IX. Dari hasil uji coba soal kemudian dilakukan uji validitas dan
reliabilitas soal tes tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Memberikan pretest pada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
untuk melihat bagaimana kemampuan awal siswa dari dua kelas
tersebut.
b. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”.
c. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dengan tanpa media
apapun (metode ceramah)
d. Melaksanakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Tahap Analisis
a. Menganalisis hasil pretest siswa untuk mengetahui kemampuan awal
siswa (menguji kesetaraan kemampuan siswa).
b. Menganalisis hasil posttest siswa untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan hasil belajar antara siswa dengan proses pembelajaran
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dan yang tidak.
c. Menganalisis hasil posttest siswa kelas eksperimen untuk mengetahui
efektivitas media alat peraga “Kotak Geser” bila ditinjau dari hasil
belajar siswa.
d. Menganalisis hasil observasi saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga “Kotak Geser” untuk mengetahui efektivitas
media alat peraga “Kotak Geser” bila ditinjau dari tingkat keaktifan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
I. Teknik Analisis Data
Analisis data sangat diperlukan dalam suatu penelitian agar data
yang diperoleh dapat menghasilkan suatu bukti untuk menjawab rumusan
masalah. Adapun langkah yang dilakukan untuk menganalisis data, yaitu.
1. Validitas Tes
Semua tes yang digunakan untuk penelitian harus diuji validitasnya.
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh
mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan
(valid untuk) (Suparno, 2007:67). Pada penelitian ini, ada 2 jenis
validitas yang dilakukan yaitu:
a. Validitas oleh pakar
Validitas oleh pakar adalah validitas item yang dilakukan oleh
pakar/ahli. Tes yang akan digunakan dalam penelitian, sebelumnya
divalidasi terlebih dahulu oleh pakar atau ahli. Pakar/ahli tersebut
adalah Bapak/Ibu Dosen dari peneliti dan guru pengampu mata
pelajaran kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan. Pada tahap validasi
oleh dosen, lembar tes seperti pretest dan posttest tidak ada yang
dirubah dan dinyatakan telah valid. Setelah itu, dilakukan validasi
oleh guru matematika SMP Kanisius Kalasan pada tanggal 25 Juli
2016. Menurut guru, soal pretes dan posttest yang akan digunakan
sudah baik dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sehingga
soal-soal tersebut dapat digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Validitas Butir Soal atau Validitas Item
Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang
besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total
menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan di
sini bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada
item mempunyai kesejajaran dengan skor total (Arikunto, 2012).
Validitas dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Moment sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
𝑋 : skor yang diperoleh siswa dalam setiap soal
𝑌 : skor total yang diperoleh siswa
Setelah dilakukan perhitungan, maka dilakukan penafsiran harga
koefisien korelasi, ada dua cara sebagai berikut :
i. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment
sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut.
Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka
korelasi tersebut tidak signifikan atau tidak valid. Namun jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
harga r lebih besar dari harga kritik dalam tabel, makan
korelasi tersebut signifikan atau valid.
ii. Dengan melihat harga r dan diinterprestasikan misalnya
korelasi tinggi, cukup, dan sebagainya.
Tabel 3.4: Koefisien Korelasi Product Moment
Angka Korelasi Makna
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Cukup
0,200 – 0,400 Rendah
0,00 – 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2012: 89)
Lembar tes seperti tes kemampuan awal (pretest) dan tes hasil belajar
(posstest) yang sudah divalidasi oleh ahli atau dosen pembimbing dan
guru kemudian diuji coba kepada siswa yang sudah pernah mendapatkan
materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Uji coba tes
atau soal ini dilakukan pada tanggal 27 Juli 2016 di kelas IX A. Hasil
kerja siswa kelas IX A yang telah diperoleh kemudian diolah untuk
diperiksa apakah soal-soal dalam lembar tes tersebut valid atau
sebaliknya.
Berdasarkan tabel harga kritik 𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡, dapat diketahui
bahwa 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan menggunakan tingkat signifikasi 5% dan N = 25
adalah 0,396. Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka korelasi tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
signifikan atau tidak valid. Namun apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
korelasi tersebut signifikan atau valid. Berikut ini adalah tabel hasil
perhitungan koefisien korelasi uji validitas butir soal pretest dan
posttest:
Tabel 3.5: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas
Butir Soal Pretest
No. Butir Soal 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Keterangan Interprestasi nilai r
1a 0,61 VALID Tinggi
1b 0,50 VALID Cukup
1c 0,76 VALID Tinggi
21 0,56 VALID Cukup
2b 0,84 VALID Sangat tinggi
2c 0,73 VALID Tinggi
Tabel 3.6: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas
Butir Soal Posttest
No. Butir Soal 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Keterangan Interprestasi nilai r
1a 0,48 VALID Cukup
1b 0,45 VALID Cukup
1c 0,46 VALID Cukup
1d 0,53 VALID Cukup
1e 0,42 VALID Cukup
2a 0,55 VALID Cukup
2b 0,40 VALID Cukup
2c 0,69 VALID Tinggi
2d 0,52 VALID Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan kedua tabel di atas terlihat bahwa butir soal pretest 1a, 1b,
1c, 2a, 2b, dan 2c signifikan atau valid sehingga soal-soal tersebut layak
untuk digunakan. Selain itu, terlihat pula bahwa butir soal posttest 1a,
1b, 1c, 1d, 1e, 2a, 2b, 2c, dan 2d signifikan atau valid sehingga soal-soal
tersebut layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes
dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi apabila tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, sehingga reliabilitas tes itu
berhubungan dengan ketetapan hasil tes (Arikunto, 2012:100). Rumus
yang digunakan peneliti untuk melakukan uji reliabilitas adalah rumus
alpha karena tes yang diujikan kepada siswa berbentuk uraian atau
essay.
Rumus Alpha :
𝑟11 = (𝑛
(𝑛−1)) (1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 )
Keterangan :
𝑟11 : reliabilitas yang dicari
𝑛 : banyaknya item soal
1 : konstanta
∑ 𝜎𝑖2 : jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑡2 : varians total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tinggi-rendahnya reliabilitas dapat diketahui dengan
mengkonsultasikan 𝑟11 dengan tabel 𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 (Arikunto,
2012:122-125). Setelah berkonsultasi dengan tabel harga kritik
𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡, dapat diketahui bahwa 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan
menggunakan tingkat signifikasi 5% dan N = 25 adalah 0,396. Jika
𝑟11 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka intstrumen tersebut tidak reliabel. Namun jika 𝑟11 ≥
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrumen tersebut reliabel.
Tabel 3.7: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji
Reliabilitas Pretest dan Postest
Instrumen 𝑟11 Keterangan Interprestasi nilai r
Pretest 0,69 RELIABEL Tinggi
Posttes 0,61 RELIABEL Tinggi
Dari tabel tersebut disimpulkan bahwa instrumen tes pretest dan posttest
reliabel dan reliabilitas kedua instrumen tes tersebut tinggi.
3. Uji Normalitas
Terdapat beberapa data yang diperoleh dalam penelitian ini, data
tersebut tergolong data independen (tidak berpasangan) dan data
dependen (saling berpasangan). Data independen yaitu nilai hasil belajar
(posttest) siswa kelas eksperimen (VIII A) dan nilai hasil belajar
(posttest) siswa kelas kontrol (VIII C), sedangkan data dependen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
meliputi nilai pretest dengan nilai posttest siswa kelas VIII A dan nilai
pretest dengan nilai posttest siswa kelas VIII C. Data yang diperoleh
tersebut kemudian diuji normalitasnya. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah suatu data berditribusi normal atau tidak. Hal ini
penting diketahui berkaitan dnegan ketepatan pemilihan uji statistik
yang akan digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka akan
digunakan uji statistik parametrik, jika sebaliknya maka akan digunakan
uji statistik nonparametrik (Supardi, 2013:129).
Untuk uji normalitas digunakan Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut:
𝐷 = 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚{|𝑆𝑁(𝑋𝑡) − 𝐹0(𝑋𝑡)|, |𝑆𝑁(𝑋𝑡−1) − 𝐹0(𝑋𝑡−1)|}
dengan 𝑆𝑁(𝑋) =𝑘
𝑁
Keterangan :
𝐹0(𝑋) : fungsi sebaran kumulatif yang dihipotesiskan
𝑆𝑁(𝑋) : fungsi sebaran kumulatif dari suatu sampel acak
yang diamati dengan N pengamatan
𝑋 : Nilai dalam suatu data
4. Uji Kesamaan Beberapa Variansi
Data independen yang telah diuji normalitasnya dan terbukti
berdistribusi normal, kemudian dilakukan uji kesamaan variansi.
Rumus uji kesamaan beberapa variansi yang digunakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
𝑏 =[(𝑆1
2)𝑛1−1(𝑆22)𝑛2−1⋯(𝑆𝑘
𝑛)𝑛𝑘−1]1
(𝑁−𝑘)⁄
𝑆𝑝2
dengan 𝑆𝑝2 =∑ (𝑛𝑖−1)𝑆𝑖
2𝑘𝑖=1
𝑁−𝑘
Variansi populasi dikatakan sama apabila 𝑏 > 𝑏𝑘(𝛼, 𝑛). Nilai kritis
(𝑏𝑘(𝛼, 𝑛)) diambil dari tabel Bartlet.
5. Analisis Data Uji-T (Independent)
Data hasil belajar (posttest) kedua kelas yang sudah melalui uji
normalitas dan terbukti berdistribusi normal, dapat dianalisis
menggunakan uji-t. Analisis data uji-t ini dilakukan untuk dapat
membuktikan hipotesis yang sudah dibuat oleh peneliti, apakah hasilnya
sesuai dengan hipotesis atau tidak. Teknik analisis uji-t ini digunakan
tidak hanya karena data berdistribusi normal tetapi juga karena data
tidak berpasangan. Seperti yang dikemukakan oleh Supardi (2013: 328)
bahwa jika analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara
membandingkan data dua kelompok sampel, atau membandingkan data
antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maka dilakukan
pengujian hipotesis dengan rumus uji-t menurut Sugiyono (2008: 138)
sebagai berikut:
𝑡 =�̅�1−�̅�2
√(𝑛1−1)𝑆1
2+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
, (varians populasi diketahui)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Keterangan :
�̅�1 : rerata skor kelompok eksperimen
�̅�2 : rerata skor kelompok kontrol
𝑆12 : varian kelompok eksperimen
𝑆22 : varian kelompok kontrol
𝑛1 : banyaknya sampel kelompok ekperimen
𝑛2 : banyaknya sampel kelompok kontrol
Selanjutnya nilai thitung dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t
(ttabel) untuk pengujian hipotesis. Cara penentuan nilai ttabel didasarkan
pada taraf signifikansi tertentu dan 𝑑𝑘 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2.
6. Analisis Observasi (Pengamatan)
Data yang didapatkan dari proses observasi (pengamatan) oleh observer,
dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis observasi ini digunakan
untuk mengetahui bagaimana sikap siswa saat melaksanakan kegiatan
belajar. Melalui hasil observasi ini, peneliti ingin melihat tingkat
keaktifan siswa, apakah siswa dapat digolongkan sebagai siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran atau sebaliknya.
Skor data siswa yang aktif tersebut diolah ke dalam bentuk persentase
dengan perhitungan sebagai berikut :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil persentase tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria
yang digunakan oleh Kartika Budi dalam Widya Dharma edisi April
2001.
Tabel 3.8: Kriteria Presentase Keaktifan Siswa
Frekuensi (%) Kriteria
80 < 𝑥 ≤ 100 Sangat Aktif
60 < 𝑥 ≤ 80 Aktif
40 < 𝑥 ≤ 60 Cukup Aktif
20 < 𝑥 ≤ 40 Kurang Aktif
0 < 𝑥 ≤ 20 Tidak Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan yang
telah disusun oleh peneliti, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan penelitian.
Berikut ini adalah tabel jadwal pelaksanaan penelitian yang telah disusun:
Tabel 4.1: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Pengajuan surat izin penelitian di SMP
Kanisius Kalasan
21 Juli 2016
2 Wawancara guru 22 Juli 2016
3 Validasi soal oleh guru 25 Juli 2016
4 Uji coba soal ke siswa 27 Juli 2016
5 Pemberian pre test dan kegiatan
belajar mengajar di kelas VIII A
29 Juli 2016
6 Pemberian pre test dan kegiatan
belajar mengajar di kelas VIII C
02 Agustus 2016
7 Kegiatan belajar mengajar dan
observasi keaktifan siswa di kelas VIII
A
09 Agustus 2016
8 Kegiatan belajar mengajar dan
observasi keaktifan siswa di kelas VIII
C
11 Agustus 2016
9 Pemberian post test kelas VIII A 15 Agustus 2016
10 Pemberian post test kelas VIII C 15 Agustus 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan kegiatan belajar mengajar di
kelas VIII A (kelas kesperimen) pada tanggal 29 Juli 2016. Pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” yang
dilakukan pada siswa kelas VIII A (kelas eksperimen) dan pembelajaran tanpa
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” yang dilakukan pada siswa
kelas VIII C (kelas kontrol) masing-masing dilaksanakan sebanyak 2 kali
pertemuan atau 4 JP (empat jam pertemuan). Masing-masing pembelajaran
tersebut dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Deskripsi
pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
sebagai berikut :
1. Pembelajaran kelas eksperimen
Pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen adalah pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”.
a. Pertemuan pertama
Pertemuan pertama pembelajaran kelas eksperimen dengan
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dilaksanakan pada hari
Jumat, 29 Juli 2016. Kelas eksperimen yaitu kelas VIII A terdiri dari 25
siswa. Peneliti memasuki ruang kelas VIII A didampingi oleh guru
pengampu. Peneliti belum mengetahui bagaimana kondisi siswa kelas
VIII A karena peneliti tidak melakukan observasi kelas. Hal itu
disebabkan oleh kurangnya waktu yang tersedia untuk melakukan
observasi. Saat pertama kali peneliti masuk ke kelas VIII A, guru
memperkenalkan peneliti kepada siswa dan memberi informasi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
untuk beberapa pertemuan ke depan akan diampu oleh peneliti. Sesi
perkenalan berjalan kurang lebih 5 menit. Setelah itu, peneliti memberi
pretest kepada siswa. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mengerjakan
pretest. Banyak siswa yang terlihat kesulitan dalam mengerjakan. Usai
mengerjakan pretest, peneliti mulai memasuki materi pembelajaran.
Pada pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari adalah
perkalian bentuk aljabar. Saat duduk di kelas VII, siswa sudah
mempelajari materi ini sebelumnya sehingga peneliti lebih mudah
dalam menjelaskan. Setelah mencoba mengingat kembali materi
tersebut, peneliti memperkenalkan media alat peraga “Kotak Geser”
yang akan digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal
perkalian bentuk aljabar. Peneliti menjelaskan bagaimana cara
penggunaan alat peraga tersebut untuk berbagai soal perkalian bentuk
aljabar yang bervariasi. Pada saat siswa sudah mulai memahami
bagaimana cara menggunakan media alat peraga tersebut, peneliti
meminta siswa untuk secara bersama-sama mengerjakan contoh soal
yang diberikan. Setelah itu, peneliti membagi siswa ke dalam 6
kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5
siswa. Peneliti memberikan undian kepada masing-masing kelompok
yang berisi soal perkalian bentuk aljabar. Setiap kelompok mendapatkan
satu soal, satu alat peraga “Kotak Geser”, satu kertas karton dan spidol.
Saat mereka mengerjakan dalam kelompok, peneliti berkeliling untuk
melihat pekerjaan siswa dan membantu bila ada yang kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Beberapa siswa tampak bermalas-malasan dalam mengerjakan dan tidak
mau berusaha. Sebagian besar siswa tersebut merupakan siswa laki-laki.
Ketika jam pelajaran tersisa sekitar 20 menit, perwakilan 2 siswa dari
tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan. Siswa
yang lain memperhatikan teman yang presentasi kemudian peniliti
mengajak seluruh siswa untuk berani bertanya apabila ada yang kurang
mengerti atau menanggapi hasil pekerjaan teman yang presentasi
tersebut. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pekerjaannya, peneliti memberikan timbal balik dan penguatan kepada
siswa serta mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari ini
secara lisan. Peneliti juga memberikan PR kepada siswa agar siswa
belajar di rumah.
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa, 9
Agustus 2016. Pertemuan kedua tersebut diawali dengan membahas PR
secara singkat kemudian dilanjutkan pembelajaran dengan materi
berikutnya. Untuk memulai materi pemfaktoran atau faktorisasi bentuk
aljabar, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi
tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) agar siswa mudah dalam
memahami materi pemfaktoran bentuk aljabar. Setelah itu, peneliti
mulai memasuki materi pemfaktoran bentuk aljabar. Peneliti
menjelaskan materi pemfaktoran bentuk aljabar, kemudian memberikan
contoh soal untuk tiap bentuk aljabar. Seperti pembelajaran pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pertemuan pertama, peneliti menyelesaikan contoh-contoh soal
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dengan mengajak siswa
untuk ikut serta dalam memecahkan masalah. Hal itu dilakukan agar
dapat membuat siswa lebih memahami materi yang diajarkan karena
mereka turut berpikir dalam menyelesaikan masalah. Setelah itu,
peneliti membentuk siswa dalam kelompok seperti pada pertemuan
pertama kemudian peneliti memberikan latihan soal. Kali ini tidak
hanya 1 soal tetapi 6 soal sesuai dengan jumlah kelompok. Siswa secara
berkelompok mencoba menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal
secara bersama-sama dengan menggunakan media alat peraga “Kotak
Geser”. Peneliti berkeliling untuk melihat siswa bekerja sama
menyelesaikan soal dalam kelompok. Masing-masing kelompok dapat
mempresentasikan hasil pekerjaannya secara sukarela. Masing-masing
kelompok mempresentasikan 1 nomor soal dari 6 nomor soal yang
tersedia. Saat jam pembelajaran tersisa kurang lebih 20 menit, peneliti
mulai meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Sama seperti hari sebelumnya, ketika ada kelompok yang
mempresentasikan hasil pekerjaanya, siswa lain memperhatikan dan
menanyakan atau menanggapi hasil pekerjaan temannya tersebut. Usai
mempresentasikan hasil pekerjaan mereka, siswa lain memberi tepuk
tangan sebagai tanda penghargaan bagi kelompok yang sudah berani
mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas. Peneliti memberikan
timbal balik kepada siswa dan memberi cara yang benar apabila terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
kelompok yang masih kurang tepat dalam menyelesaikan soal. Di akhir
pembelajaran, peneliti memberikan refleksi tentang apa saja yang telah
dipelajari dan didapat hari itu. Peneliti juga memberikan motivasi untuk
lebih giat belajar agar dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik
sehingga mendapat hasil prestasi yan optimal. Sebelum mengakhiri
kegiatan pembelajaran, peneliti memberitahukan bahwa pada hari
Senin, 15 Agustus 2016 akan diadakan tes (posttest) mengenai materi
yang telah dipelajari bersama peneliti, yaitu operasi perkalian dan
pemfaktoran bentuk aljabar.
2. Pembelajaran kelas kontrol
Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kontrol adalah pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah seperti biasa dan tanpa
menggunakan media alat peraga. Kelas yang digunakan sebagai kelas
kontrol yaitu kelas VIII C yang terdiri dari 25 siswa. Pembelajaran di kelas
VIII C dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Agustus 2016 dan Kamis, 11
Agustus 2016. Sesi perkenalan juga dilaksanakan di kelas VIII C pada
pertemuan pertama. Sistem pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
kontrol (VIII C) kurang lebih sama dengan pembelaaran yang dilaksanakan
di kelas eksperimen (VIII A). Perbedaannya hanya terletak pada media
pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran di kelas VIII A menggunakan
media alat peraga ‘Kotak Geser”, sedangkan pembelajaran di kelas VIII C
tidak menggunakan media alat peraga apapun. Cara penyelesaian masalah
pada operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
manual. Sama seperti kelas eksperimen, kelas VIII C yang sebagai kelas
kontrol juga dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan
masalah dalam latihan soal yang diberikan. Peneliti juga selalu memberikan
timbal balik dan refleksi di akhir pembelajaran, serta motivasi agar siswa
mau terus belajar.
3. Pemberian posttest kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Pada hari Senin, 15 Agustus 2016 peneliti memberikan tes hasil belajar
(posttes) kepada siswa kelas VIII A dan VIII C. Jadwal jam pelajaran
matematika siswa kelas VIII A lebih dulu daripada kelas VIII C. Siswa
diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan soal posttest tersebut. Pada saat
pengerjaan, terlihat beberapa siswa cukup gelisah dan cemas dalam
mengerjakan. Ada beberapa siswa yang mencoba mencontek atau
menanyakan jawaban kepada teman lainnya. Namun peneliti langsung
menegur apabila ditemukan siswa yang berusaha mencontek. Usai
mengerjakan posttest, peneliti membahas penyelesaian soal posttest
tersebut. Peneliti menanyakan nomor berapa saja yang dirasa sulit, dan
siswa secara sukarela mengerjakan soal yang mereka bisa di papan tulis.
Beberapa siswa terlihat kecewa saat membahas penyelesaian posttest
tersebut karena merasa jawaban yang mereka kumpulkan kurang tepat atau
bahkan tidak tepat atau salah. Setelah membahas penyelesaian posttest
tersebut, peneliti menanyakan pesan dan kesan kepada siswa atas
pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Peneliti juga mengucapkan
terimakasih kepada siswa karena telah ikut ambil bagian dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
penelitian tersebut. Peneliti menyampaikan pesan dan kesan kepada siswa,
kemudian mengucapkan salam untuk mengakhiri jam pelajaran.
4. Observasi keaktifan siswa
Observasi keaktifan siswa ini tidak dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti
menyiapkan beberapa observer untuk mengamati siswa dalam proses
pembelajaran di kelas eksperimen (VIII A) pada tanggal 29 Juli 2016 dan 9
Agustus 2016. Observer mengamati siswa dalam kelompok masing-masing,
mengamati bagaimana peran siswa dalam bekerja sama dengan kelompok
untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan hingga mempresentasikan
hasil pekerjaannya tersebut. Tidak semua siswa terlihat berperan aktif, tetapi
sebagian besar siswa sudah menunjukkan sikap aktif mereka dalam belajar.
Data hasil observasi ini akan diolah secara deskriptif dan skor hasil
keaktifan siswa akan diubah dalam bentuk presentase. Hasil presentase
tersebut menunjukkan seberapa besar tingkat keaktifan siswa dalam belajar.
Selain itu, hasil presentase keaktifan siswa kemudian dibandingkan dengan
tabel kriteria keaktifan siswa agar dapat diketahui bagaimana tingkat
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media
alat peraga “Kotak Geser”.
.
B. Analisis Data Penelitian
Analisis hasil instrumen pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
adanya perbedaan hasil belajar atau tidak antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil instrumen pengumpulan data yang akan dianalisis adalah hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tes kemampuan awal (pretest) kelas eksperimen dan kelas kontrol dan data nilai
tes hasil belajar (posttest) kedua kelas tersebut. Hasil observasi keaktifan siswa
juga dianalisis untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran dengan
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dilihat dari tingkat keaktifan
siswa.
Analisis hasil instrumen pengumpulan data dan penyajian data adalah sebagai
berikut:
1. Analisis data hasil belajar siswa
Instrumen-instrumen yang sudah melalui uji pakar (validitas oleh pakar), uji
validitas dan reliabilitas dinyatakan layak untuk digunakan sebagai
instrumen pengambilan data.
a. Tes kemampuan awal (pretest)
Tes kemampuan awal (pretest) dilaksanakan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa. Sejauh mana kemampuan siswa terhadap
materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Selain itu, tes
kemampuan awal (pretest) juga digunakan untuk membandingkan
kemampuan awal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan
melihat dan membandingkan nilai yang diperoleh dari pretest kedua
kelas tersebut, peneliti dapat mengetahui kesetaraan kemampuan awal
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terdapat dua kemungkinan
yang dapat terjadi, yaitu kemampuan awal kedua kelas tersebut
sama/setara atau kemampuan awal salah satu dari kedua kelas tersebut
lebih unggul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil tes kemampuan awal (pretest) kelas eksperimen dan kelas kontrol
akan ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2: Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Siswa Kelas VIII A
(Kelas Eksperimen)
Kelas VIII C
(Kelas Kontrol)
S1 9,52 23,81
S2 4,76 4,76
S3 0,00 0,00
S4 0,00 0,00
S5 0,00 33,33
S6 9,52 23,81
S7 1,29 23,81
S8 1,29 42,86
S9 0,00 4,76
S10 14,29 42,86
S11 0,00 14,29
S12 9,52 28,57
S13 14,29 28,57
S14 0,00 23,81
S15 9,52 33,33
S16 0,00 9,52
S17 14,29 23,81
S18 0,00 9,52
S19 0,00 14,29
S20 2,81 19,05
S21 0,00 0,00
S22 0,00 42,86
S23 0,00 42,86
S24 0,00 14,29
S25 0,00 14,29
Jumlah 138,10 519,05
Rata-rata 5,52 20,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Keterangan :
S1 : Siswa dengan nomor absen 1
S2 : Siswa dengan nomor absen 2
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
pretest siswa kelas VIII adalah 5,52 sedangkan siswa kelas VIII C
memperoleh nilai rata-rata pretest 20,76. Nilai rata-rata siswa kelas VIII
C (kelas kontrol) lebih besar dibanding nilai rata-rata siswa kelas VIII
A (kelas eksperimen). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan awal siswa kelas VIII A dan VIII C tidak sama/setara
melainkan kemampuan awal siswa kelas VIII C lebih baik dan lebih
unggul dibanding kemampuan awal siswa kelas VIII A.
b. Tes Hasil Belajar (Posttest)
Tes hasil belajar (posttest) dilaksanakan untuk melihat bagaimana hasil
proses belajar siswa, baik proses belajar dengan menggunakan media
alat peraga “Kotak Geser” (VIII A) maupun proses belajar dengan tanpa
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” (VIII C). Nilai hasil
belajar dari kedua kelas tersebut kemudian dibandingkan untuk
mengetahui apakah nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih baik atau
lebih unggul dibanding nilai rata-rata siswa kelas kontrol.
Berikut ini adalah tabel nilai tes hasil belajar (posttest) siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.3: Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Siswa Kelas VIII A
(Kelas Eksperimen)
Kelas VIII C
(Kelas Kontrol)
S1 56,67 60,00
S2 40,00 13,33
S3 13,33 13,33
S4 63,33 23,33
S5 23,33 60,00
S6 60,00 40,00
S7 50,00 43,33
S8 46,67 53,33
S9 40,00 53,33
S10 33,33 36,67
S11 16,67 33,33
S12 56,67 60,00
S13 86,67 56,67
S14 40,00 26,67
S15 26,67 43,33
S16 80,00 33,33
S17 40,00 00,00
S18 30,00 60,00
S19 66,67 26,67
S20 36,67 53,33
S21 76,67 43,33
S22 73,33 66,67
S23 63,33 60,00
S24 26,67 30,00
S25 6,67 16,67
Jumlah 1153,33 1006,67
Rata-rata 46,13 40,27
Keterangan :
S1 : Siswa dengan nomor absen 1
S2 : Siswa dengan nomor absen 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Proses pengolahan data yang pertama kali dilakukan untuk menguji rata-
rata nilai posttest dari kedua kelas tersebut adalah uji normalitas. Data
yang berupa nilai posttest tersebut harus diuji normalitas terlebih dahulu
agar dapat ditentukan uji hipotesis yang akan digunakan untuk menguji
rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji
normalitas dilakukan dengan perhitungan menggunakan SPSS 17.0.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data yang digunakan adalah uji normal One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test.
Hipotesa
𝐻0 : Data berdistribusi normal
𝐻1 : Data berdistribusi tidak normal
Tabel 4.4: Uji Normalitas Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pengambilan Keputusan :
a) Jika 𝐷𝐴 < 𝐷𝛼 dan 𝐷𝐵 < 𝐷𝛼 maka 𝐻0 diterima.
Jika 𝐷𝐴 > 𝐷𝛼 dan 𝐷𝐵 > 𝐷𝛼 maka 𝐻0 ditolak.
b) Jika sig Posttest A > 0,05 dan sig Posttest B > 0,05 maka 𝐻0
diterima.
Jika sig Posttest A < 0,05 dan sig Posttest B < 0,05 maka 𝐻0
ditolak.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 𝐷𝐴 = −0,0297 < 𝐷𝛼 =
0,270 dan 𝐷𝐵 = −0,0999 < 𝐷𝛼 = 0,270. Selain itu, tampak dalam
tabel bahwa nilai Sig data dari kelas eksperimen adalah 0,784 lebih
besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan Sig data dari kelas kontrol
adalah 0,516 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga
disimpulkan bahwa 𝐻0 diterima. Jadi, nilai posttest kelas
eksperimen (VIII A) dan kelas kontrol (VIII B) berdistribusi normal.
2) Uji Kesamaan Beberapa Variansi
Sebelum melakukan uji rata-rata dengan menggunakan Uji
Independent Sample t-test, harus dilakukan uji kesamaan variansi
terlebih dahulu. Uji kesamaan variansi ini dilakukan untuk melihat
apakah variansi nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah sama.
Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.5: Uji Kesamaan Variansi
Hipotesa
𝐻0 : variansi data kedua kelas sama.
𝐻1 : variansi data kedua kelas tidak sama.
Pengambilan Keputusan :
a) Jika 𝑏 > 𝑏𝑘 = 0,9216 maka 𝐻0 diterima.
Jika 𝑏 < 𝑏𝑘 = 0,9216 maka 𝐻0 ditolak.
b) Jika Sig. > 0,05 maka 𝐻0 diterima.
Jika Sig. < 0,05 maka 𝐻0 ditolak.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 𝑏 = 0,9844 > 0,9216 dan
dari uji kesamaan variansi yang dilakukan dengan menggunakan
SPSS 17.0, diperoleh bahwa Sig. = 0,332 lebih dari tingkat
signifikasi 0,05 sehingga 𝐻0 diterima. Jadi, variansi data (nilai
posttest) kelas eksperimen (VIII A) dan kelas kontrol (VIII C) sama.
3) Uji Independent Sample t-test
Berikut ini adalah tabel hasil analisis menggunakan SPSS 17.0 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hipotesa
𝐻0 : rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi
dibanding kelas kontrol
𝐻1 : rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih rendah
dibanding kelas kontrol
Pengambilan Keputusan :
a) Jika 𝑡 < 𝑡∝,𝑑𝑘 = 2,013 maka 𝐻0 diterima.
Jika 𝑡 > 𝑡∝,𝑑𝑘 = 2,013 maka 𝐻0 ditolak.
b) Jika Sig. > 0,05 maka 𝐻0 diterima.
Jika Sig. < 0,05 maka 𝐻0 ditolak.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai 𝑡 = 1,0345 < 2,013
dan tabel hasil perhitungan menggunakan SPSS 17.0 menunjukkan
bahwa Sig. = 0,332 > 𝛼 = 0,05 sehingga 𝐻0 diterima. Jadi, rata-
rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas
kontrol, dengan kata lain terdapat perbedaan rata-rata nilai posttest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rata-rata nilai
kelas eksperimen lebih unggul dibanding kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Efektivitas pembelajaran
Efektivitas pembelajaran ini ditinjau dari hasil belajar yang diperoleh
siswa kelas eksperimen.
Hipotesa
𝐻0 : proses pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga
“Kotak Geser” efektif
𝐻1 : proses pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga
“Kotak Geser” tidak efektif
Persentase ketuntasan siswa diperoleh dengan rumus perhitungan
sebagai berikut :
𝑃 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝐾𝐾𝑀
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠× 100%
Keterangan :
P : Persentase siswa yang tuntas mencapai KKM
Hasil persentase siswa kelas eksperimen (VIII A) dan kelas kontrol
(VIII C) yang tuntas mencapai KKM disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.7: Rangkuman Analisis Hasil Belajar (Posttest) Siswa
Berdasarkan KKM
Kelas Kontrol
(VIII C)
Kelas Eksperimen
(VIII A)
Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase
5 20% 1 4%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan
hasil belajar siswa kelas eksperimen (VIII A) lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol (VIII C). Selisih persentase kedua kelas tersebut sebesar
19%. Namun, persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas
eksperimen belum mencapai target yaitu sebesar 60% (< 60%). Selain
itu, persentase yang diperoleh kelas eksperimen kemudian
dikonsultasikan dengan tabel kriteria efektivitas hasil belajar siswa
secara kuantitatif. Berdasarkan tabel tersebut, penggunaan media alat
peraga pada pembelajaran termasuk dalam tingkat efektivitas sangat
rendah sehingga 𝐻0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”
tidak efektif. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak efektifnya
penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” dalam proses
pembelajaran. Salah satunya adalah kondisi kelas yang kurang kondusif.
Terdapat beberapa siswa yang sulit diatur dan suka membuat suasana
kelas menjadi ramai. Sama seperti proses pembelajaran yang diampu
oleh guru matematika SMP Kanisius Kalasan, siswa juga cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
ramai dan sulit diatur. Hal itu diketahui pada saat peneliti melakukan
observasi sebelum melaksanakan penelitian. Selain itu, kurangnya jam
pertemuan dan kurang maksimalnya pembuatan media alat peraga juga
bisa membuat siswa tidak dapat memahami materi secara mendalam,
sehingga tidak dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
d. Observasi keaktifan siswa
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga
“Kotak Geser”, siswa terlihat mau ikut serta dalam berperan. Meskipun
belum semua siswa ikut berperan, namun hampir sebagian besar siswa
ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat peneliti
menjelaskan materi dengan menggunakan media alat peraga, siswa ikut
berpikir, menghitung, dan mengutarakan pendapatnya. Siswa juga
terlihat dapat berdinamika dan bekerja sama dalam kelompok. Mereka
berdiskusi dan saling membantu satu sama lain saat mengerjakan soal
dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”. Siswa juga mau
bertanya saat mereka merasa kesulitan. Keberanian mereka pun terlihat
saat mau mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas. Terdapat
beberapa kelompok saling berebut, tetapi ada juga yang masih merasa
malu untuk tampil di depan kelas. Kekurangan siswa yang sangat
terlihat yaitu siswa sangat malas apabila disuruh mencatat materi. Hal
itu disebabkan oleh kebiasaan mereka yang tidak pernah mencatat saat
melaksanakan proses pembelajaran dengan guru karena mereka merasa
telah memiliki LKS. Keaktifan siswa juga dapat terlihat jelas dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
observasi yang dilakukan oleh observer. Hasil observasi keaktifan siswa
yang telah didapat kemudian diolah untuk melihat bagaimana tingkat
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
media alat peraga “Kotak Geser”. Hasil observasi diolah secara
perhitungan manual. Setiap indikator memiliki skor 1. Skor akan
diakumulasi dalam setiap kelompok. Namun, pada indikator nomor 8,
setiap kelompok maksimal mendapat skor 2 karena dalam tiap
kelompok hanya dipilih 2 siswa untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Total skor atau skor maksimal yang dapat diperoleh
dalam satu kelompok dapat dilihat dalam lampiran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, diperoleh
data penilaian sebagai berikut :
Tabel 4.8: Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Pertemuan ke- Kelompok Skor Total yang
Diperoleh
Jumlah Skor
Tiap Pertemuan
1 1 28
146
2 29
3 25
4 33
5 31
2 1 28
153
2 32
3 27
4 34
5 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasar tabel tersebut, terlihat bahwa skor yang diperoleh selama 2 hari
proses pembelajaran adalah 146 dan 143.
1) Pertemuan pertama
Persentase keaktifan siswa =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙× 100%
=146
210× 100%
= 69,52%
2) Pertemuan kedua
Persentase keaktifan siswa =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙× 100%
=153
210× 100%
= 72,86%
Persentase keaktifan siswa yang diperoleh selama dua pertemuan adalah
69,52% dan 72,86% . Hasil persentase keaktifan siswa yang diperoleh
oleh kelas VIII A (kelas eksperimen) kemudian dibandingkan dengan
tabel kriteria keaktifan siswa. Berdasarkan tabel kriteria keaktifan siswa,
persentase atau frekuensi yang diperoleh pada proses pembelajaran
selama dua kali pertemuan tersebut termasuk dalam kriteria aktif. Jadi,
proses pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga “Kotak
Geser” efektif untuk menciptakan siswa yang aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian yang menyebabkan tidak
efektifnya media alat peraga “Kotak Geser” apabila ditinjau dari hasil
belajar. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kondisi kelas eksperimen tidak kondusif. Terdapat beberapa siswa yang
sulit untuk berkonsentrasi dan mengganggu teman yang lainnya.
Konsentrasi siswa mudah terpecah apabila terdapat gangguan di
sekitarnya meskipun hanya gangguan kecil.
2. Jam pertemuan terlalu singkat (hanya 4JP) untuk proses pembelajaran
sehingga peneliti terburu-buru dalam menjelaskan materi menggunakan
media alat peraga. Hal itu juga menyebabkan siswa tidak dapat
memahami materi secara mendalam.
3. Media alat peraga “Kotak Geser” yang dibuat kurang maksimal karena
keterbatasan waktu dan biaya. Hal tersebut menyebabkan proses
pembelajaran menggunakan media alat peraga kurang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan dan pembahasan
pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran
menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dan tidak menggunakan
media alat peraga “Kotak Geser”. Hal tersebut ditunjukkan oleh perolehan
nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut
yaitu 46,13 dan 40,27.
2. Penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” tidak efektif ditinjau dari
hasil belajar siswa. Hal tersebut dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan
bahwa persentase siswa kelas eksperimen yang mencapai KKM (≥ 65)
adalah 20% . Berdasarkan tabel kriteria efektivitas hasil belajar secara
kuantitatif, persentase tersebut juga masih tergolong sangat rendah.
3. Penggunaan media alat peraga “Kotak Geser” efektif ditinjau dari tingkat
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilihat dari
persentase perolehan skor keaktifan siswa kelas eksperimen yaitu sebesar
69,52% pada pertemuan pertama dan 72,86% pada pertemuan kedua.
Berdasarkan tabel kriteria keaktifan siswa, persentase perolehan skor
tersebut termasuk dalam kategori aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan hasil
penelitian yang telah diperoleh, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Guru Pengampu Mata Pelajaran Matematika
Guru dapat menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” untuk
proses pembelajaran pada materi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar.
Selain lebih nyata dan menarik, dengan menggunakan media alat peraga ini
siswa dapat lebih mudah dalam menyelesaikan masalah atau soal terkait
perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Oleh karena itu, penggunaan
media alat peraga “Kotak Geser” dapat membuat hasil belajar siswa menjadi
lebih baik, meskipun dalam penelitian terlihat bahwa masih sedikit siswa
yang tuntas.
2. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya menekankan atau menganjurkan kepada guru
untuk membuat pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, salah satunya
dengan menggunakan media alat peraga. Media alat peraga diketahui dapat
menarik perhatian siswa dalam belajar sehingga siswa tidak bosan dan
membantu siswa lebih mudah dalam memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3. Bagi Calon Peneliti
Media alat peraga “Kotak Geser” ini dapat digunakan untuk
penelitian, namun sebaiknya dimodifikasi kembali agar siswa lebih tertarik
untuk belajar dan lebih mudah dalam memahami sehingga mendapatkan
hasil yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Dharmamurti, Angelia Padmarini & Murwaningtyas, C. E. (2012). Efektivitas
Pembelajaran Remedial dengan Menggunakan Alat Peraga “Kotak Geser”
pada Materi Perkalian dan Faktorisasi Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMPN
2 Jetis Bantul. Yogyakarta: Lumbung Pustaka UNY.
Herdiansyah, Haris. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT RajaGravindo Persada.
Jihad, A. & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2003). Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa-
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kartika Budi. (2001). Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif
dalam Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Efektivitas dan Sikap Mereka
Pada Strategi Tersebut. Yogyakarta: Widya Dharma.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Matematika SMP Kelas VIII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Marpaung,Yansen. 1995. Peningkatan Efektivitas Pengajaran Matematika Guru
Kelas I dan II Dua Sekolah Dasar di Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyanta & Leong, Marlon. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif
Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RajaGravindo Persada.
Siregar, E. & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Smaldino, Sharon R., dkk. (2011). Instruction Technology & Media for Learning
(Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar). Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sundayana, Rostina. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika untuk Calon Guru, Orang Tua, dan Para Pecinta Matematika.
Bandung: Alfabeta.
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif. Jakarta Selatan: Change Publication.
Suparno, Paul. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Walpole, Ronald E., dkk. (2012). Probability & Statistics for Engineers &
Scientists. New York: Mcamillan Publishing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN A
1. Surat Ijin Observasi dan Penelitian
2. Surat Keterangan Telah Melakukan
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN B
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
3. Rubrik Penilaian Pretest
4. Rubrik Penilaian Posttest Kelas Kontrol
5. Rubrik Penilaian Posttest Kelas
Eksperimen
6. Lembar Observasi Keaktifan Siswa dan
Skor Maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran B.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Program/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
A. Standar Kompetens : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus.
B. Kompetensi Dasar : 1.1 Melakukan operasi aljabar
C. Indikator : Menyelesaikan operasi perkalian bentuk aljabar
Menyelesaikan perkalian bentuk (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏)
Menyelesaikan perkalian bentuk (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
Menyelesaikan perkalian bentuk (𝑎𝑥 − 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
D. Tujuan :
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara menyelesaikan
perkalian bentuk aljabar (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara menyelesaikan
perkalian bentuk aljabar (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara menyelesaikan
perkalian bentuk aljabar (𝑎𝑥 − 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
E. Materi Pembelajaran : (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Presentasi
Tanya jawab
G. Proses Belajar Mengajar
Pertemuan Pertama ( 2 × 40 menit)
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan
memberi salam dan berdoa
Guru memberikan pretest kepada siswa
Melalui tanya jawab, guru mengingatkan
kembali tentang perkalian bilangan bulat
dan penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar
Guru menegaskan tujuan pembelajaran
pada hari ini.
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberikan penjelasan tentang
materi perkalian bentuk aljabar
Guru memberi contoh soal perkalian
bentuk aljabar dan menjelaskan cara
penyelesaiannya
Elaborasi
Siswa diberikan latihan soal terkait
perkalian bentuk aljabar
Siswa mengerjakan latihan soal dengan
cara berdiskusi bersama teman kelompok
yang terdiri dari 3 – 4 orang
Konfirmasi
Secara perwakilan, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
pekerjaannya
Siswa lain mencoba menanggapi hasil
pekerjaan dari temannya
Guru memberikan umpan balik kepada
pekerjaan atau diskusi siswa
55 menit
3. Penutup
Guru bersama siswa menarik kesimpulan
dari pembelajaran hari ini
Guru memberikan tugas atau PR kepada
siswa
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari di pertemuan yang akan datang
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
H. Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika SMP
Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal.
47-51)
I. Media Pembelajaran
Papan tulis
Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran Materi
Materi Pengantar
Perkalian bilangan bulat
Dalam perkalian bilangan bulat, digunakan sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan :
𝑎(𝑚 + 𝑛) = 𝑎𝑚 + 𝑎𝑛, dengan 𝑎, 𝑚, 𝑛 adalah bilangan bulat.
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan tersebut dapat diperluas menjadi
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐) dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah bilangan bulat, dan diperoleh
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐) = 𝑎(𝑎 + 𝑐) + 𝑏(𝑎 + 𝑐)
= 𝑎2 + 𝑎𝑐 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑐
= 𝑎2 + 𝑎(𝑏 + 𝑐) + 𝑏𝑐
Perkalian Bentuk Aljabar
Dalam perkalian bentuk aljabar, digunakan sifat distributif perkalian sama halnya
dengan perkalian bilangan bulat
𝑎(𝑚𝑥 + 𝑛) = 𝑎𝑚𝑥 + 𝑎𝑛, dengan 𝑎, 𝑚, 𝑛 adalah bilangan bulat
dan 𝑥 adalah suatu variabel
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan tersebut dapat diperluas menjadi
(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑐) dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah bilangan bulat, dan diperoleh
(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑐) = 𝑎𝑥(𝑎𝑥 + 𝑐) + 𝑏(𝑎𝑥 + 𝑐)
= 𝑎2𝑥2 + 𝑎𝑥𝑐 + 𝑎𝑥𝑏 + 𝑏𝑐
= 𝑎2𝑥2 + 𝑎𝑐𝑥 + 𝑎𝑏𝑥 + 𝑏𝑐
= 𝑎2𝑥2 + (𝑎𝑏 + 𝑎𝑐)𝑥 + 𝑏𝑐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Hasil kali dua bentuk aljabar suku dua akan membentuk bentuk kuadrat 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 adalah koefisien dari 𝑥2, 𝑏 adalah koefisien dari 𝑥, dan 𝑐 adalah
konstanta.
Pak Bani memiliki sawah berbentuk persegi dan Pak Joko memiliki sawah
berbentuk persegi panjang. Panjang sawah Pak Joko 5m lebihnya dari panjang sisi
sawah Pak Bani. Lebar sawah Pak Joko 4m lebihnya dari panjang sisi sawah Pak
Bani. Berapa luas sawah Pak Joko?
Pak Bani memiliki sawah berbentuk persegi yang belum diketahui panjang sisinya,
sehingga dimisalkan panjang sisi sawah Pak Bani adalah 𝑥. Panjang sawah Pak Joko
5m lebihnya dari sisi sawah Pak Bani sehingga dapat ditulis (𝑥 + 5). Lebar sawah
Pak Joko 4m lebihnya dari sisi sawah Pak Bani sehingga dapat ditulis (𝑥 + 4).
Sawah Pak Joko berbentuk persegi panjang, dan kita ketahui luas persegi panjang
adalah 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟.
Jadi, luas sawah Pak Joko = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
= (𝑥 + 5)(𝑥 + 4)
= 𝑥(𝑥 + 4) + 5(𝑥 + 4)
= 𝑥2 + 4𝑥 + 5𝑥 + 20
= 𝑥2 + (4 + 5)𝑥 + 20
= 𝑥2 + 9𝑥 + 20 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠
Masalah
Alternatif pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Agar lebih jelas bagaimana cara menghitung pekalian bentuk aljabar, kita amati
ilustrasi berikut :
𝑥 + 5
𝑥
4
𝑥 5
Secara umum, perkalian aljabar mengikuti proses sebagai berikut :
= 𝑎(𝑐 + 𝑑) + 𝑏(𝑐 + 𝑑)
= 𝑎𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑑
Contoh :
1. (𝑥 + 2)(𝑥 − 2)
2. (2𝑥 + 3)(3𝑥 − 2)
𝑥 × 𝑥
atau
𝑥2
5 × 𝑥
atau
5𝑥
𝑥 × 4 atau 4𝑥 5 × 4 atau 20
𝑥+
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Penyelesaian :
1.
2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Program/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
A. Standar Kompetens : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus.
B. Kompetensi Dasar : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
faktornya
C. Indikator :
Faktorisasi bentuk aljabar selisih dua kuadrat 𝑥2 − 𝑦2
Faktorisasi bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 = 1
Faktorisasi bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 ≠ 1
D. Tujuan :
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara melakukan
faktorisasi bentuk aljabar selisih dua kuadrat 𝑥2 − 𝑦2
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara melakukan
faktorisasi bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara melakukan
faktorisasi bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 ≠ 1
E. Materi Pembelajaran (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Presentasi
Diskusi
Tanya jawab
G. Proses Belajar Mengajar
Pertemuan Pertama ( 2 × 40 menit)
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan
memberi salam dan berdoa
Melalui tanya jawab, guru
mengingatkan kembali tentang faktor
bilangan dan konsep variabel,
koefisien, dan konstanta dalam
bentuk aljabar
Guru menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberikan penjelasan tentang
materi faktorisasi bentuk aljabar
Guru memberi contoh-contoh soal
menentukan faktor-faktor dari bentuk
aljabar kemudian diselesaikan secara
bersama
Elaborasi
Siswa diberikan latihan soal terkait
faktorisasi bentuk aljabar
Siswa mengerjakan latihan soal
dengan cara berdiskusi bersama
teman kelompok yang terdiri dari 4 –
5 orang
Konfirmasi
Perwakilan masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
pekerjaannya
Siswa lain mencoba menanggapi
hasil pekerjaan dari teman yang
presentasi
Guru memberikan umpan balik
terhadap pekerjaan atau diskusi siswa
65 menit
3. Penutup
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari pembelajaran hari
ini
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Guru memberikan tugas atau PR
kepada siswa
Guru menyampaikan akan diadakan
posttest untuk pertemuan yang akan
datang
H. Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika SMP Kelas
VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal. 47-51)
I. Media Pembelajaran
Papan tulis
Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran materi
Materi Pengantar
o Faktor Bilangan
Faktor dari suatu bilangan asli 𝑚 adalah suatu bilangan asli yang apabila
dikalikan dengan bilangan asli lain hasilnya sama dengan 𝑚.
Contoh 1
Perhatikan perkalian dua bilangan bulat berikut ini :
1 × 16 = 16
2 × 8 = 16
4 × 4 = 16
Bilangan 1, 2, 4, 8, dan 16 disebut faktor dari 16.
Contoh 2
5 × 7 = 35
Jadi, 5 dan 7 adalah faktor dari 35.
o Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Faktor persekutuan terbesar (FPB) adalah faktor persekutuan yang nilainya
terbesar di antara faktor-faktor persekutuan lainnya.
Contoh :
FPB dari 15 dan 20 dapat diperoleh dengan menentukan faktor-faktor bilangan
Faktor dari 15 = 1, 3, 5, 15
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 15
Faktor yang sama dan terbesar dari dua bilangan tersebut adalah 5.
Jadi, FPB dari 15 dan 20 adalah 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Menentukan faktor-faktor dari suatu bentuk aljabar disebut pemfaktoran bentuk
aljabar.
Perhatikan berikut ini :
5𝑥 + 50 dapat ditulis 5 × (𝑥 + 10)
5 dan (𝑥 + 10) disebut faktor dari bentuk aljabar 5𝑥 + 50
𝑥2 + 9𝑥 + 20 dapat ditulis (𝑥 + 5) × (𝑥 + 4)
(𝑥 + 5) dan (𝑥 + 4) disebut faktor dari bentuk aljabar 𝑥2 + 9𝑥 + 20
Pemfaktoran suku aljabar
1. Faktor-faktor suku aljabar
Cara untuk memfaktorkan bentuk aljabar adalah sebagai.
a. Carilah faktor persekutuan setiap suku
b. Bagilah bentuk aljabar tersebut dengan faktor persekutuan setiap suku.
Contoh :
Carilah faktor dari bentuk aljabar 6𝑏 + 8 :
FPB (6,8) = 2
Bagilah setiap suku dengan FPB tersebut
6𝑏
2= 3𝑏
8
2= 4
Jadi, 6𝑏 + 8 = 2(3𝑏 + 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Faktorisasi Bentuk 𝒙𝟐 ± 𝟐𝒙𝒚 + 𝒚𝟐
Faktorisasi dari bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 adalah sebagai berikut :
(𝑥 + 𝑦)2 = 𝑥2 + 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 + 𝑦2
= 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2
Sedangkan faktorisasi dari bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 adalah sebagai berikut :
(𝑥 − 𝑦)2 = 𝑥2 − 𝑥𝑦 − 𝑥𝑦 + 𝑦2
= 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2
Faktor dari bentuk 𝑥2 ± 2𝑥𝑦 + 𝑦2 adalah (𝑥 ± 𝑦)2
Contoh :
i. Faktor dari 𝑥2 + 6𝑥 + 9
𝑥2 + 6𝑥 + 9 = 𝑥2 + 3𝑥 + 3𝑥 + 32
= (𝑥 + 3)2
ii. Faktor dari 𝑥2 − 14𝑥 + 49
𝑥2 − 14𝑥 + 49 = 𝑥2 − 7𝑥 − 7𝑥 + 72
= (𝑥 − 7)2
3. Faktorisasi bentuk 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄
a. Faktorisasi Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = 1
Perhatikan berikut ini :
(𝑥 + 2)(𝑥 + 5) = 𝑥2 + 2𝑥 + 5𝑥 + 10
= 𝑥2 + 7𝑥 + 10
Perhatikan suku kedua, yaitu 7𝑥. Koefisien suku kedua tersebut adalah
7, merupakan hasil penjumlahan konstanta, yaitu 7 = 2 + 5. Adapun
suku ketiga, yaitu 10, merupakan hasil kali dua konstanta, yaitu 10 =
2 × 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sehingga :
b. Faktorisasi Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 1
Langkah-langkah melakukan faktorisasi bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan
𝑎 ≠ 1 adalah sebagai berikut :
1) Ubah bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 menjadi 𝑎𝑥2 + (𝑝 + 𝑞)𝑥 + 𝑐 = 𝑎𝑥2 +
𝑝𝑥 + 𝑞𝑥 + 𝑐 dengan 𝑝 + 𝑞 = 𝑏 dan 𝑝 × 𝑞 = 𝑐.
2) Bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑝𝑥 + 𝑞𝑥 + 𝑐 dapat kamu pandang sebagai
jumlah dua bentuk aljabar, yaitu 𝑎𝑥2 + 𝑝𝑥 dan 𝑞𝑥 + 𝑐.
3) Tentukan FPB suku-suku 𝑎𝑥2 dan 𝑝𝑥. Kemudian, tuliskan 𝑎𝑥2 +
𝑝𝑥 dalam bentuk hasil kali faktor-faktornya.
4) Tentukan pula FPB suku-suku 𝑞𝑥 dan 𝑐. Kemudian, tuliskan 𝑞𝑥 + 𝑐
dalam bentuk hasil kali faktor-faktornya.
5) Setelah melakukan langkah (3) dan (4), kamu akan memperoleh
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 𝑎1𝑥(𝑎2𝑥 + 𝑏2) + 𝑏1(𝑎2𝑥 + 𝑏2)
= (𝑎1𝑥 + 𝑏1)(𝑎2𝑥 + 𝑏2)
Dengan 𝑎1 ∙ 𝑎2 = 𝑎 dan (𝑎1 ∙ 𝑏2) + (𝑎2 ∙ 𝑏1) = 𝑏 dan
𝑏1 ∙ 𝑏2 = 𝑐
Faktorisasi bentuk 𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 adalah (𝑥 + 𝑝)(𝑥 + 𝑞) dengan
𝑏 = 𝑝 + 𝑞 dan 𝑐 = 𝑝 × 𝑞
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Contoh :
o Faktorkanlah bentuk aljabar 12𝑥2 + 8𝑥 + 1
Jawab :
Pertama, carilah nilai-nilai 𝑝 dan 𝑞 dengan ketentuan
𝑝 × 𝑞 = 12 × 1 = 12 dan 𝑝 + 𝑞 = 8
Kamu peroleh nilai 𝑝 dan 𝑞 yang dimaksud adalah 6 dan 2,
sehingga
12𝑥2 + 8𝑥 + 1 = 12𝑥2 + 6𝑥 + 2𝑥 + 1
Selanjutnya, tentukanlah FPB dari 12𝑥2 dan 6𝑥 serta FPB dari
2𝑥 dan 1. Diperoleh FPB dari 12𝑥2 dan 6𝑥 adalah 6𝑥 dan FPB
dari 2𝑥 dan 1 adalah 1.
Jadi, bentuk 12𝑥2 + 8𝑥 + 1 dapat ditulis sebagai
12𝑥2 + 8𝑥 + 1 = 6𝑥(2𝑥 + 1)(2𝑥 + 1)
= (6𝑥 + 1)(2𝑥 + 1)
Dengan demikian, faktorisasi dari 12𝑥2 + 8𝑥 + 1 adalah
(6𝑥 + 1)(2𝑥 + 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran B.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Program/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
A. Standar Kompetens : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus.
B. Kompetensi Dasar : 1.1 Melakukan operasi aljabar
C. Indikator : Menyelesaikan operasi perkalian bentuk aljabar
Menyelesaikan bentuk perkalian (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏)
Menyelesaikan bentuk perkalian (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
Menyelesaikan bentuk perkalian (𝑎𝑥 − 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
D. Tujuan :
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara menyelesaikan
perkalian bentuk aljabar (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara menyelesaikan
perkalian bentuk aljabar (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
Siswa dapat mengerti dan memahami bagaimana cara menyelesaikan
perkalian bentuk aljabar (𝑎𝑥 − 𝑏)(𝑎𝑥 − 𝑏)
Siswa dapat menentukan hasil perkalian bentuk aljabar menggunakan
alat peraga “Kotak Geser”
E. Materi Pembelajaran : (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Presentasi
Diskusi
Tanya jawab
G. Proses Belajar Mengajar
Pertemuan Pertama ( 2 × 40 menit)
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
Keterangan
1. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran
dengan memberi salam dan
berdoa
Guru memberikan pretest
kepada siswa
Melalui tanya jawab, guru
mengingatkan kembali tentang
perkalian bilangan bulat dan
penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Guru menegaskan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
Guru menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberikan penjelasan
tentang materi perkalian bentuk
aljabar
Guru menjelaskan tentang alat
peraga “Kotak Geser” dan
bagaimana cara
penggunaannya
Guru memberi contoh soal
perkalian bentuk aljabar dan
menjelaskan cara
penyelesaiannya dengan
menggunakan alat peraga
“Kotak Geser”
Elaborasi
Siswa diberikan latihan soal
terkait perkalian bentuk aljabar
Siswa mengerjakan latihan soal
dengan cara berdiskusi bersama
teman kelompok yang terdiri
dari 4 – 5 orang dengan
menggunakan alat peraga
“Kotak Geser”
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Konfirmasi
Perwakilan masing-masing
kelompok mempresentasikan
hasil pekerjaannya dengan
menggunakan alat peraga
“Kotak Geser”
Siswa lain menanggapi hasil
pekerjaan teman yang
presentasi
Guru memberikan umpan balik
terhadap pekerjaan atau diskusi
siswa
3. Penutup
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari pembelajaran
hari ini
Guru memberikan tugas atau
PR kepada siswa
Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari di
pertemuan yang akan datang
5 menit
H. Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika SMP
Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal.
47-51)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
I. Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat Peraga “Kotak Geser”
Papan tulis
Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran Materi
Materi Pengantar
Perkalian bilangan bulat
Dalam perkalian bilangan bulat, digunakan sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan :
𝑎(𝑚 + 𝑛) = 𝑎𝑚 + 𝑎𝑛, dengan 𝑎, 𝑚, 𝑛 adalah bilangan bulat.
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan tersebut dapat diperluas menjadi
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐) dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah bilangan bulat, sehingga diperoleh
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐) = 𝑎(𝑎 + 𝑐) + 𝑏(𝑎 + 𝑐)
= 𝑎2 + 𝑎𝑐 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑐
= 𝑎2 + 𝑎(𝑏 + 𝑐) + 𝑏𝑐
Perkalian Bentuk Aljabar
Dalam perkalian bentuk aljabar, digunakan sifat distributif perkalian sama halnya
dengan perkalian bilangan bulat
𝑎(𝑚𝑥 + 𝑛) = 𝑎𝑚𝑥 + 𝑎𝑛, dengan 𝑎, 𝑚, 𝑛 adalah bilangan bulat
dan 𝑥 adalah suatu variabel
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan tersebut dapat diperluas menjadi
(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑐) dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah bilangan bulat, sehingga diperoleh
(𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑐) = 𝑎𝑥(𝑎𝑥 + 𝑐) + 𝑏(𝑎𝑥 + 𝑐)
= 𝑎2𝑥2 + 𝑎𝑥𝑐 + 𝑎𝑥𝑏 + 𝑏𝑐
= 𝑎2𝑥2 + 𝑎𝑐𝑥 + 𝑎𝑏𝑥 + 𝑏𝑐
= 𝑎2𝑥2 + (𝑎𝑏 + 𝑎𝑐)𝑥 + 𝑏
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Hasil kali dua bentuk aljabar akan membentuk bentuk kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐,
dengan 𝑎 adalah koefisien dari 𝑥2, 𝑏 adalah koefisien dari 𝑥, dan 𝑐 adalah
konstanta.
Pak Bani memiliki sawah berbentuk persegi dan Pak Joko memiliki sawah
berbentuk persegi panjang. Panjang sawah Pak Joko 5m lebihnya dari panjang sisi
sawah Pak Bani. Lebar sawah Pak Joko 4m lebihnya dari panjang sisi sawah Pak
Bani. Berapa luas sawah Pak Joko?
Pak Bani memiliki sawah berbentuk persegi yang belum diketahui panjang sisinya,
sehingga dimisalkan panjang sisi sawah Pak Bani adalah 𝑥. Panjang sawah Pak Joko
5m lebihnya dari panjang sisi sawah Pak Bani sehingga dapat ditulis (𝑥 + 5). Lebar
sawah Pak Joko 4m lebihnya dari panjang sisi sawah Pak Bani sehingga dapat
ditulis (𝑥 + 4). Sawah Pak Joko berbentuk persegi panjang, dan kita ketahui luas
persegi panjang adalah 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟.
Jadi, luas sawah Pak Joko = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
= (𝑥 + 5)(𝑥 + 4)
Masalah
Alternatif pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Menggunakan alat peraga kotak geser :
20
𝒑
5
𝒒
4
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Maka, persamaannya menjadi 𝑥2 + 9𝑥 + 20
Jadi, luas sawah Pak Joko adalah 𝑥2 + 9𝑥 + 20
Menghitung perkalian bentuk aljabar dengan menggunakan Kotak Geser :
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 + 𝒃)(𝒂𝒙 + 𝒃), dengan 𝒂 = 𝟏
Contoh : (𝑥 + 3)(𝑥 + 4)
Langkah-langkah :
1. Misalkan 3 sebagai p dan 4 sebagai q
2. Letakkan p yaitu 3 di kolom pada baris p
3. Letakkan q yaitu 4 di kolom pada baris q
4. Letakkan jumlah dari p dan q pada kolom bawahnya (jumlah dari p dan q
dianggap sebagai b)
5. Letakkan hasil kali p dan q di kolom terbesar paling kiri (hasil kali p dan q
dianggap sebagai c)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
12
𝒑
3
𝒒
4
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Dari kotak geser tersebut dapat dilihat, 7 sebagai b (koefisien dari 𝑥) dan 12
sebagai 𝑐 (konstanta). Karena perkalian ini berbentuk (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏) dengan
𝑎 = 1 maka 𝑎 (koefisien dari 𝑥2) adalah 1.
Jadi, persamaannya menjadi 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 𝑥2 + 7𝑥 + 12
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 + 𝒃)(𝒂𝒙 − 𝒃), dengan 𝒂 = 𝟏
Contoh : (𝑥 + 6)(𝑥 − 2)
Menggunakan alat peraga kotak geser :
−𝟏𝟐
𝒑
𝟔
𝒒
−𝟐
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Maka, persamaannya menjadi 𝑥2 + 4𝑥 − 12
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 − 𝒃)(𝒂𝒙 − 𝒃), dengan 𝒂 = 𝟏
Contoh : (𝑥 − 3)(𝑥 − 2)
Menggunakan alat peraga kotak geser :
𝟔
𝒑
−𝟑
𝒒
−𝟐
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Maka, persamaannya menjadi 𝑥2 − 5𝑥 + 6
Perkalian dengan bentuk (𝒂𝒙 + 𝒃)(𝒂𝒙 + 𝒃), dengan 𝒂 ≠ 𝟏
Contoh : (2𝑥 + 5)(3𝑥 + 4)
Langkah-langkah :
1. Misalkan 2 sebagai a1 dan 3 sebagai a2
2. Misalkan 5 sebagai b1 dan 4 sebagai b2
3. Letakkan hasil kali b1 dan b2 di kolom terbesar paling kiri (hasil kali b1
dan b2 dianggap sebagai c)
4. Letakkan hasil kali dari a1 dengan b2 yaitu 2 × 4 = 8 di kolom pada baris
p
5. Letakkan hasil kali dari a2 dengan b1 yaitu 3 × 5 = 15 di kolom pada
baris q
−5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
6. Letakkan jumlah p dan q pada kolom bawahnya (jumlah tersebut dianggap
sebagai b)
𝟐𝟎
𝒑
𝟖
𝒒
𝟏𝟓
Hasil Penjumlahan
Hasil Perkalian
Dari kotak geser tersebut dapat dilihat, 23 sebagai b (koefisien dari 𝑥) dan 20
sebagai 𝑐 (konstanta). Karena perkalian ini berbentuk (𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑎𝑥 + 𝑏) dengan
𝑎 ≠ 1 maka 𝑎 (koefisien dari 𝑥2) adalah a1 × a2 = 2 × 3 = 6.
Jadi, persamaannya menjadi 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 6𝑥2 + 23𝑥 + 20
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Program/ Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
A. Standar Kompetens : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus.
B. Kompetensi Dasar : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
faktornya
C. Indikator :
Menentukan hasil dari pemfaktoran bentuk aljabar selisih dua kuadrat
𝑥2 − 𝑦2
Menentukan hasil dari pemfaktoran bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐,
dengan 𝑎 = 1
Menentukan hasil dari pemfaktoran bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐,
dengan 𝑎 ≠ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
D. Tujuan :
Siswa dapat mengerti, memahami, dan menyelesaikan pemfaktoran
bentuk aljabar selisih dua kuadrat 𝑥2 − 𝑦2 dengan menggunakan alat
peraga “Kotak Geser”
Siswa dapat mengerti, memahami, dan menyelesaikan pemfaktoran
bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 = 1, dengan menggunakan alat
peraga “Kotak Geser”
Siswa dapat mengerti, memahami, dan menyelesaikan pemfaktoran
bentuk aljabar 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, dengan 𝑎 ≠ 1, dengan menggunakan alat
peraga “Kotak Geser”
E. Materi Pembelajaran (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Presentasi
Diskusi
Tanya jawab
G. Proses Belajar Mengajar
Pertemuan Pertama ( 2 × 40 menit)
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan
memberi salam dan berdoa
Melalui tanya jawab, guru
mengingatkan kembali tentang faktor
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
bilangan dan konsep variabel, koefisien,
dan konstanta dalam bentuk aljabar
Guru menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberikan penjelasan tentang
materi pemfaktoran bentuk aljabar
Guru memberikan contoh-contoh soal
menentukan faktor-faktor dari bentuk
aljabar
Guru menjelaskan cara menyelesaikan
beberapa contoh soal dengan
menggunakan alat peraga “Kotak
Geser”
Elaborasi
Siswa diberikan latihan soal terkait
faktorisasi bentuk aljabar
Siswa mengerjakan latihan soal dengan
cara berdiskusi bersama teman
kelompok yang terdiri dari 3 – 4 orang
dan dengan menggunakan bantuan alat
peraga “Kotak Geser”
Konfirmasi
Perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaannya
dengan menggunakan alat peraga
“Kotak Geser”
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Siswa lain menanggapi hasil pekerjaan
dari teman yang presentasi
Guru memberikan umpan balik terhadap
pekerjaan atau diskusi siswa
3. Penutup
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari pembelajaran hari ini
Guru memberikan PR kepada siswa
sebagai bahan untuk belajar di rumah
Guru menyampaikan akan diadakan
posttest untuk pertemuan yang akan
datang
5 menit
H. Sumber Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika SMP
Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal.
47-51)
I. Media Pembelajaran
Alat Peraga “Kotak Geser”
Papan tulis
Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran Materi
Materi Pengantar
o Faktor Bilangan
Faktor dari suatu bilangan asli 𝑚 adalah suatu bilangan asli yang apabila
dikalikan dengan bilangan asli lain hasilnya sama dengan 𝑚.
Contoh 1
Perhatikan perkalian dua bilangan bulat berikut ini :
1 × 16 = 16
2 × 8 = 16
4 × 4 = 16
Bilangan 1, 2, 4, 8, dan 16 disebut faktor dari 16.
Contoh 2
5 × 7 = 35
Jadi, 5 dan 7 adalah faktor dari 35.
o Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Faktor persekutuan terbesar (FPB) adalah faktor persekutuan yang nilainya
terbesar di antara faktor-faktor persekutuan lainnya.
Contoh :
FPB dari 15 dan 20 :
Faktor dari 15 = 1, 3, 5, 15
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 15
Faktor yang sama dan terbesar dari dua bilangan tersebut adalah 5.
Jadi, FPB dari 15 dan 20 adalah 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Pemfaktoran bentuk aljabar
Mengubah suatu bentuk aljabar menjadi bentuk perkalian disebut pemfaktoran
bentuk aljabar.
Perhatikan berikut ini :
5𝑥 + 50 dapat ditulis 5 × (𝑥 + 10)
5 dan (𝑥 + 10) disebut faktor dari bentuk aljabar 5𝑥 + 50
𝑥2 + 9𝑥 + 20 dapat ditulis (𝑥 + 5) × (𝑥 + 4)
(𝑥 + 5) dan (𝑥 + 4) disebut faktor dari bentuk aljabar 𝑥2 + 9𝑥 + 2
Pemfaktoran bentuk aljabar dengan menggunakan Kotak Geser
Faktorisasi aljabar bentuk 𝒙𝟐 − 𝒚𝟐
Contoh : 𝑥2 − 25
Langkah-langkah :
1. Letakkan nilai 𝑐 pada kolom terbesar paling kiri
2. Carilah kemungkinan-kemungkinan 2 bilangan yang jika dikalikan
dapat membentuk 𝑐. Dua bilangan tersebut diletakkan pada kolom
atas-bawah
3. Jumlahkan setiap 2 bilangan yang ada, dan carilah jumlah kedua
bilangan yang sama dengan 𝑏.
4. 2 bilangan yang apabila dijumlahkan sama dengan 𝑏, maka dua
bilangan tersebut yang digunakan untuk mencari faktor bentuk aljabar.
5. Misalkan dua bilangan yang apabila dikalikan sama dengan 𝑏 disebut
𝑝 dan 𝑞
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Dalam soal 𝑏 = 0 maka dari tabel diperoleh 𝑝 = −5 dan 𝑞 = 5.
Sehingga diperoleh persamaan :
𝑥2 − 25 = (𝑥 − 5)(𝑥 + 5)
Jadi, faktorisasi aljabarnya adalah (𝑥 − 5)(𝑥 + 5).
Faktorisasi aljabar bentuk 𝒂𝒙𝟐 ± 𝒃𝒙 + 𝒄 , 𝒂 = 𝟏
Contoh : 𝑥2 + 6𝑥 + 9
Langkah-langkah :
1. Letakkan 𝑐 pada kolom terbesar paling kiri
2. Carilah kemungkinan-kemungkinan 2 bilangan yang jika dikalikan
dapat membentuk 𝑐. Dua bilangan tersebut diletakkan pada kolom
atas-bawah
3. Jumlahkan setiap 2 bilangan yang ada, dan carilah jumlah kedua
bilangan yang sama dengan 𝑏.
4. 2 bilangan yang apabila dijumlahkan sama dengan 𝑏, maka dua
bilangan tersebut yang digunakan untuk mencari faktor bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Dari tabel diperoleh 𝑝 = 3 dan 𝑞 = 3 sehingga diperoleh persamaan :
𝑥2 + 6𝑥 + 9 = (𝑥 + 3)(𝑥 + 3)
Maka faktorisasi aljabarnya adalah (𝑥 + 3)(𝑥 + 3).
Faktorisasi bentuk 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 dengan 𝒂 ≠ 𝟏
Contoh : 3𝑥2 + 7𝑥 + 2
Langkah-langkah :
1. Letakkan hasil kali dari 𝑎 dan 𝑐 pada kolom terbesar paling kiri
2. Carilah kemungkinan-kemungkinan 2 bilangan yang jika dikalikan
dapat membentuk 𝑐. Dua bilangan tersebut diletakkan pada kolom
atas-bawah
3. Jumlahkan setiap 2 bilangan yang ada, dan carilah jumlah kedua
bilangan yang sama dengan 𝑏.
4. 2 bilangan yang apabila dijumlahkan sama dengan 𝑏, maka dua
bilangan tersebut yang digunakan untuk mencari faktor bentuk
aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Misal dua bilangan yang apabila dikalikan sama dengan 𝑏 disebut 𝑝 dan 𝑞.
Dari tabel diperoleh 𝑝 = 1 dan 𝑞 = 6 sehingga diperoleh persamaan :
3𝑥2 + 7𝑥 + 2 = 3𝑥2 + 𝑝𝑥 + 𝑞𝑥 + 2
= 3𝑥2 + 6𝑥 + 1𝑥 + 2
= (3𝑥2 + 6𝑥) + (1𝑥 + 2)
= 3𝑥(𝑥 + 2) + 1(𝑥 + 2)
= (3𝑥 + 1)(𝑥 + 2)
Maka faktorisasi aljabarnya adalah (3𝑥 + 1)(𝑥 + 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran B.3
Rubrik Penilaian Pretest
No. Soal Jawaban Skor Skor
Total
1.a (𝑥 + 4)(𝑥 + 8) (𝑥 + 4)(𝑥 + 8)
= 𝑥(𝑥 + 8) + 4(𝑥 + 8)
= 𝑥2 + 8𝑥 + +4𝑥 + 32
= 𝑥2 + 12𝑥 + 32
1
1
1
3
1.b (2𝑥 + 9)(3𝑥 − 3) (2𝑥 + 9)(3𝑥 − 3)
= 2𝑥(3𝑥 − 3) + 9(3𝑥 − 3)
= 6𝑥2 − 6𝑥 + 27𝑥 − 27
= 6𝑥2 + 21𝑥 − 27
1
1
1
3
1.c (4𝑚 − 2𝑛)(5𝑚 − 4𝑛) (4𝑚 − 2𝑛)(5𝑚 − 4𝑛)
= 4𝑚(5𝑚 − 4𝑛) − 2𝑛(5𝑚 −
4𝑛)
= 20𝑚2 − 16𝑚𝑛 − 10𝑚𝑛 +
8𝑛2
= 20𝑚2 − 26𝑚𝑛 + 8𝑛2
1
1
1
3
2.a (𝑥2 − 9) (𝑥2 − 9)
= 𝑥2 + 3𝑥 − 3𝑥 − 9
= (𝑥2 + 3𝑥) − (3𝑥 + 9)
= 𝑥(𝑥 + 3) − 3(𝑥 + 3)
1
1
1
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
= (𝑥 + 3)(𝑥 − 3) 1
2.b (𝑥2 − 9𝑥 + 14) (𝑥2 − 9𝑥 + 14)
= 𝑥2 − 2𝑥 − 7𝑥 + 14
= (𝑥2 − 2𝑥) − (7𝑥 − 14)
= 𝑥(𝑥 − 2) − 7(𝑥 − 2)
= (𝑥 − 2)(𝑥 − 7)
1
1
1
1
4
2.c (3𝑎2 + 13𝑎 − 10)
(3𝑎2 + 13𝑎 − 10)
= 3𝑎2 + 15𝑎 − 2𝑎 − 10
= (3𝑎2 + 15𝑎) − (2𝑎 + 10)
= 3𝑎(𝑎 + 5) − 2(𝑎 + 5)
= (3𝑎 − 2)(𝑎 + 5)
1
1
1
1
4
Jumlah Skor Total 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran B.4
Rubrik Penilaian Posttest Kelas Kontrol
No. Soal Jawaban Skor Skor
Total
1.a 8(5𝑥 + 4) 8(5𝑥 + 4)
= 8 × 5𝑥 + 8 × 4
= 40𝑥 + 32
1
1
2
1.b (𝑥 + 7)(𝑥 + 3)
(𝑥 + 7)(𝑥 + 3)
= 𝑥(𝑥 + 3) + 7(𝑥 + 3)
= 𝑥2 + 3𝑥 + 7𝑥 + 21
= 𝑥2 + 10𝑥 + 21
1
1
1
3
1.c (𝑥 + 9)(𝑥 − 4)
(𝑥 + 9)(𝑥 − 4)
= 𝑥(𝑥 − 4) + 9(𝑥 − 4)
= 𝑥2 − 4𝑥 + 9𝑥 − 36
= 𝑥2 + 5𝑥 − 36
1
1
1
3
1.d (7𝑚 + 3)(2𝑚 − 8) (7𝑚 + 3)(2𝑚 − 8)
= 7𝑚(2𝑚 − 8) + 3(2𝑚 − 8)
= 14𝑚2 − 56𝑚 + 6𝑚 − 24
= 14𝑚2 − 50𝑚 − 24
1
1
1
3
1.e (5𝑝 − 5𝑞)(4𝑝 + 3𝑞)
(5𝑝 − 5𝑞)(4𝑝 + 3𝑞)
= 5𝑝(4𝑝 + 3𝑞) − 5𝑞(4𝑝 + 3𝑞)
= 20𝑝2 + 15𝑝𝑞 − 20𝑝𝑞 − 15𝑞2
1
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
= 20𝑝2 − 5𝑝𝑞 − 15𝑞2 1
2.a 𝑥2 − 16𝑦2
𝑥2 − 16𝑦2
= 𝑥2 + 4𝑥𝑦 − 4𝑥𝑦 − 16𝑦2
= (𝑥2 + 4𝑥𝑦) − (4𝑥𝑦 + 16𝑦2)
= 𝑥(𝑥 + 4𝑦) − 4𝑦(𝑥 + 4𝑦)
= (𝑥 + 4𝑦)(𝑥 − 4𝑦)
1
1
1
1
4
2.b 𝑥2 + 9𝑥 + 18
𝑥2 + 9𝑥 + 18
= 𝑥2 + 6𝑥 + 3𝑥 + 18
= (𝑥2 + 6𝑥) + (3𝑥 + 18 )
= 𝑥(𝑥 + 6) + 3(𝑥 + 6)
= (𝑥 + 6)(𝑥 + 3)
1
1
1
1
4
2.c 3𝑥2 + 10𝑥 − 8 3𝑥2 + 10𝑥 − 8
= 3𝑥2 + 12𝑥 − 2𝑥 − 8
= (3𝑥2 + 12𝑥) − (2𝑥 + 8)
= 3𝑥(𝑥 + 4) − 2(𝑥 + 4)
= (3𝑥 − 2)(𝑥 + 4)
1
1
1
1
4
2.d 5𝑥2 − 27𝑥 + 10
5𝑥2 − 27𝑥 + 10
= 5𝑥2 − 25𝑥 − 2𝑥 + 10
= (5𝑥2 − 25𝑥) − (2𝑥 − 10)
= 5𝑥(𝑥 − 5) − 2(𝑥 − 5)
= (5𝑥 − 2)(𝑥 − 5)
1
1
1
1
4
Jumlah Skor Total 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran B.5
Rubrik Penilaian Posttest Kelas Eksperimen
No. Soal Jawaban Skor Skor
Total
1.a 8(5𝑥 + 4) 8(5𝑥 + 4)
= 8 × 5𝑥 + 8 × 4
= 40𝑥 + 32
1
1
2
1.b (𝑥 + 7)(𝑥 + 3)
(𝑥 + 7)(𝑥 + 3)
21
7
3
10
= 𝑥2 + 10𝑥 + 21
1
2
3
1.c (𝑥 + 9)(𝑥 − 4)
(𝑥 + 9)(𝑥 − 4)
−36
9
−4
5
= 𝑥2 + 5𝑥 − 36
1
2
3
1.d (7𝑚 + 3)(2𝑚 − 8) (7𝑚 + 3)(2𝑚 − 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
−24
−56
6
−50
= 14𝑚2 − 50𝑚 − 24
1
2
3
1.e (5𝑝 − 5𝑞)(4𝑝 + 3𝑞)
(5𝑝 − 5𝑞)(4𝑝 + 3𝑞)
−15
15
−20
−5
= 20𝑝2 − 5𝑝𝑞 − 15𝑞2
1
2
3
2.a 𝑥2 − 16𝑦2
𝑥2 − 16𝑦2
−16
−4
4
0
= (𝑥2 − 4𝑥𝑦) + (4𝑥𝑦 − 16𝑦2)
= 𝑥(𝑥 − 4𝑦) + 4𝑦(𝑥 − 4𝑦)
= (𝑥 + 4𝑦)(𝑥 − 4𝑦)
1
1
1
1
4
2.b 𝑥2 + 9𝑥 + 18
𝑥2 + 9𝑥 + 18
18
6
3
9
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
= (𝑥2 + 6𝑥) + (3𝑥 + 18 )
= 𝑥(𝑥 + 6) + 3(𝑥 + 6)
= (𝑥 + 6)(𝑥 + 3)
1
1
1
4
2.c 3𝑥2 + 10𝑥 − 8 3𝑥2 + 10𝑥 − 8
−24
12
−2
0
= (3𝑥2 + 12𝑥) − (2𝑥 + 8)
= 3𝑥(𝑥 + 4) − 2(𝑥 + 4)
= (3𝑥 − 2)(𝑥 + 4)
1
1
1
1
4
2.d 5𝑥2 − 27𝑥 + 10
5𝑥2 − 27𝑥 + 10
50
−25
−2
−27
= (5𝑥2 − 25𝑥) − (2𝑥 − 10)
= 5𝑥(𝑥 − 5) − 2(𝑥 − 5)
= (5𝑥 − 2)(𝑥 − 5)
1
1
1
1
4
Jumlah Skor Total 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
Kelas : VIII.....
Kelompok : ………
Lampiran B.6
Indikator Jumlah Siswa
Siswa mencatat materi yang dijelaskan oleh guru
Siswa bertanya kepada guru ketika tidak memahami
materi yang telah disampaikan
Siswa bertanya kepada teman lain saat tidak
memahami materi yang telah disampaikan
Siswa mau mencoba alat peraga yang telah
disediakan
Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya
Siswa mau bekerjasama dengan teman
sekelompoknya dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
Siswa berani mempresentasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas
Siswa menanggapi presentasi hasil pekerjaan
temannya
Siswa berani mengutarakan pendapatnya
Kalasan, ……………….2016
Validator
(…………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Skor maksimal yang dapat diperoleh dalam satu kelompok :
1 siswa = skor 1
No Indikator Total Skor
1 Siswa mencatat materi yang dijelaskan oleh
guru
5
2 Siswa bertanya kepada guru ketika tidak
memahami materi yang telah disampaikan
5
3 Siswa bertanya kepada teman lain saat tidak
memahami materi yang telah disampaikan
5
4 Siswa mau mencoba alat peraga yang telah
disediakan
5
5 Siswa berdiskusi dengan teman
sekelompoknya
5
6 Siswa mau bekerjasama dengan teman
sekelompoknya dalam mengerjakan tugas
yang diberikan
5
7 Siswa berani mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
2
8 Siswa menanggapi presentasi hasil
pekerjaan temannya
5
9 Siswa berani mengutarakan pendapatnya 5
Jumlah 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN C
1. Hasil Wawancara Guru
2. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
3. Hasil Uji Rata-Rata Nilai Posttest Kelas
Eksperimen dan Kontrol Menggunakan SPSS
17.0
4. Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan
KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran C.1
Hasil Wawancara Guru
P “Apakah materi aljabar merupakan materi yang sulit bagi
siswa?”
G “Ya, mbak. Materi aljabar adalah materi yang menurut saya sulit
bagi siswa. Siswa di sini memang dari tahun ke tahun cukup
buruk pada materi aljabar. Mereka terbilang lamban dalam
membayangkan dan memahami aljabar.”
P “Bagaimana hasil belajar siswa terkait materi aljabar selama ini?
Apakah sebagian besar dapat lulus mencapai KKM atau tidak?”
G “Tidak, mbak. Selama ini rata-rata nilai siswa tidak lulus. Banyak
siswa yang tidak bisa mencapai KKM.”
P “Pada subbab manakah yang menjadi kesulitan bagi siswa?”
G “Hampir semua subbab dalam materi aljabar dirasa sulit bagi
siswa. Bahkan dalam operasi penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar pun terkadang ada beberapa siswa yang masih
kesulitan dan kurang teliti dalam menyelesaikannya. Walaupun
sedikit, tetapi masih ada yang suka salah dalam menghitung
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.”
P “Apakah siswa merasa kesulitan pada subbab operasi perkalian
dan pemfaktoran bentuk aljabar?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
G “Ya. Kalau operasi penjumlahan dan pengurangan saja kadang
ada yang masih kesulitan apalagi operasi perkalian dan
pemfaktoran bentuk aljabar. Dalam perkalian bentuk aljabar,
mungkin sebagian besar masih bisa memahami dan
menyelesaikan soal-soal, tetapi pada materi pemfaktoran bentuk
aljabar, banyak sekali yang merasa kesulitan dan tidak dapat
menyelesaikan soal.”
P “Apa yang menyebabkan siswa merasa kesulitan?”
G “Seperti yang saya katakan tadi, siswa di sekolah ini cukup
lamban dalam menangkap dan memahami suatu informasi atau
materi. Mereka juga suka ramai sendiri, konsentrasinya dalam
belajar masih kurang. Mereka belajar sesuai mood mereka.
Kalau saya belum sampai marah sekali, banyak dari mereka
tidak mau memperhatikan pembelajaran dengan maksimal.”
P “Strategi apa yang guru lakukan untuk mengatasi kesulitan
siswa?”
G “Saya hanya memberikan banyak latihan soal karena dengan
begitu siswa mencoba menyelesaikan soal berulang kali. Itu saya
lakukan agar siswa terbiasa dalam menyelesaikan soal dan dapat
memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menyelesaikan soal.”
P “Metode mengajar apakah yang digunakan oleh guru kepada
siswa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
G “Saya tidak menggunakan metode apa-apa. Saya mengajar
dengan memberikan penjelasan dengan menggunakan bantuan
buku paket atau LKS, kemudian saya berikan contoh soal dan
penyelesaiannya, lalu siswa saya beri soal-soal untuk dikerjakan.
Karena yang saya takutkan apabila menggunakan metode-
metode yang bervariasi malah membuat siswa tidak dapat
memahami materi, karena siswa di sekolah ini belum dapat aktif
berpikir sendiri.”
P “Apakah guru menggunakan media pembelajaran bagi siswa,
seperti power point, alat peraga, atau yang lainnya?”
G “Tidak, saya tidak menggunakan media apapun. Saya tidak
pernah menggunakan power point, selain viewer terkadang tidak
bisa digunakan, itu juga saya rasa kurang efektif untuk siswa di
sini. Saya pernah menggunakan power point, siswa merasa
terlalu cepat dan kurang jelas. Kalau alat peraga, saya memang
belum pernah, karena tidak ada.”
P “Bagaimana respon siswa pada pembelajaran yang guru
berikan?”
G “Respon siswa biasa saja mbak, mereka mengikuti pembelajaran
seperti biasa, namun terkadang gangguang-gangguan kecil dapat
merusak konsentrasi siswa. Siswa juga kurang dapat membatasi
diri, sehingga mereka terlalu mudah untuk membuat keributan
atau tidak berkonsentrasi pada pembelajaran.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran C.2
Perhitungan Hasil Uji Coba Pretest Kelas IX
Keterangan :
X1 : no. 1a X4 : no. 2a X12 : kuadrat no. 1a X4
2 : kuadrat no. 2a Y : skor total
X2 : no. 1b X5: no. 2b X22 : kuadrat no. 1b X5
2 : kuadrat no. 2b Y2 : kuadrat skor total
X3 : no. 1c X6 : no. 2c X32 : kuadrat no. 1c X6
2 : kuadrat no. 2c SM : Skor Max
Subjek Skor untuk butir item nomor : Y Y2 Nilai
X1 X2 X3 X4 X5 X6
Skor per item 3 3 3 4 4 4 SM=21
S1 0 3 1 2 2 0 8 64 38.10
S2 3 2 3 2 2 2 14 196 66.67
S3 3 1 1 2 2 2 11 121 52.38
S4 3 3 3 4 4 4 21 441 100.00
S5 2 0 3 0 2 2 9 81 42.86
S6 3 3 3 2 2 2 15 225 71.43
S7 3 3 3 2 2 2 15 225 71.43
S8 3 0 0 2 0 0 5 25 23.81
S9 3 2 3 0 2 2 12 144 57.14
S10 3 3 3 2 2 2 15 225 71.43
S11 1 0 1 2 2 2 8 64 38.10
S12 1 0 0 2 0 0 3 9 14.29
S13 0 3 0 2 2 2 9 81 42.86
S14 3 3 0 2 2 2 12 144 57.14
S15 0 3 0 2 0 2 7 49 33.33
S16 0 3 3 2 2 2 12 144 57.14
S17 3 3 3 2 2 0 13 169 61.90
S18 0 2 0 0 2 2 6 36 28.57
S19 0 3 3 2 2 2 12 144 57.14
S20 3 3 0 2 2 0 10 100 47.62
S21 3 3 0 2 2 0 10 100 47.62
S22 0 0 0 2 0 0 2 4 9.52
S23 0 2 0 0 0 0 2 4 9.52
S24 3 3 3 2 2 2 15 225 71.43
S25 1 2 2 2 2 2 11 121 52.38
S26 0 2 2 2 2 2 10 100 47.62
S27 1 2 2 2 2 2 11 121 52.38
S28 3 2 2 2 2 2 13 169 61.90
S29 0 3 0 2 2 0 7 49 33.33
S30 3 2 3 4 4 4 20 400 95.24
Jumlah 51 64 47 56 54 46 318 3980 1514.29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Subjek Skor untuk butir item nomor :
X12 X2
2 X32 X4
2 X52 X6
2
S1 0 9 1 4 4 0
S2 9 4 9 4 4 4
S3 9 1 1 4 4 4
S4 9 9 9 16 16 16
S5 4 0 9 0 4 4
S6 9 9 9 4 4 4
S7 9 9 9 4 4 4
S8 9 0 0 4 0 0
S9 9 4 9 0 4 4
S10 9 9 9 4 4 4
S11 1 0 1 4 4 4
S12 1 0 0 4 0 0
S13 0 9 0 4 4 4
S14 9 9 0 4 4 4
S15 0 9 0 4 0 4
S16 0 9 9 4 4 4
S17 9 9 9 4 4 0
S18 0 4 0 0 4 4
S19 0 9 9 4 4 4
S20 9 9 0 4 4 0
S21 9 9 0 4 4 0
S22 0 0 0 4 0 0
S23 0 4 0 0 0 0
S24 9 9 9 4 4 4
S25 1 4 4 4 4 4
S26 0 4 4 4 4 4
S27 1 4 4 4 4 4
S28 9 4 4 4 4 4
S29 0 9 0 4 4 0
S30 9 4 9 16 16 16
Jumlah 143 172 127 128 124 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Subjek Skor untuk butir item nomor :
X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y
S1 0 24 8 16 16 0
S2 42 28 42 28 28 28
S3 33 11 11 22 22 22
S4 63 63 63 84 84 84
S5 18 0 27 0 18 18
S6 45 45 45 30 30 30
S7 45 45 45 30 30 30
S8 15 0 0 10 0 0
S9 36 24 36 0 24 24
S10 45 45 45 30 30 30
S11 8 0 8 16 16 16
S12 3 0 0 6 0 0
S13 0 27 0 18 18 18
S14 36 36 0 24 24 24
S15 0 21 0 14 0 14
S16 0 36 36 24 24 24
S17 39 39 39 26 26 0
S18 0 12 0 0 12 12
S19 0 36 36 24 24 24
S20 30 30 0 20 20 0
S21 30 30 0 20 20 0
S22 0 0 0 4 0 0
S23 0 4 0 0 0 0
S24 45 45 45 30 30 30
S25 11 22 22 22 22 22
S26 0 20 20 20 20 20
S27 11 22 22 22 22 22
S28 39 26 26 26 26 26
S29 0 21 0 14 14 0
S30 60 40 60 80 80 80
Jumlah 654 752 636 660 680 598
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Uji Validitas nomor 1a
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 0 8 0 64 0
S2 3 14 9 196 42
S3 3 11 9 121 33
S4 3 21 9 441 63
S5 2 9 4 81 18
S6 3 15 9 225 45
S7 3 15 9 225 45
S8 3 5 9 25 15
S9 3 12 9 144 36
S10 3 15 9 225 45
S11 1 8 1 64 8
S12 1 3 1 9 3
S13 0 9 0 81 0
S14 3 12 9 144 36
S15 0 7 0 49 0
S16 0 12 0 144 0
S17 3 13 9 169 39
S18 0 6 0 36 0
S19 0 12 0 144 0
S20 3 10 9 100 30
S21 3 10 9 100 30
S22 0 2 0 4 0
S23 0 2 0 4 0
S24 3 15 9 225 45
S25 1 11 1 121 11
S26 0 10 0 100 0
S27 1 11 1 121 11
S28 3 13 9 169 39
S29 0 7 0 49 0
S30 3 20 9 400 60
Jumlah 51 318 143 3980 654
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1a
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(654) − (𝟓𝟏)(𝟑𝟏𝟖)
√{(30)(143) − (51)2}{(30)(𝟑𝟗𝟖𝟎) − (318)2}
𝑟𝑥𝑦 =3402
√{1689}{18276}
𝑟𝑥𝑦 = 0,61
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟔𝟏 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Uji Validitas nomor 1b
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 3 8 9 64 24
S2 2 14 4 196 28
S3 1 11 1 121 11
S4 3 21 9 441 63
S5 0 9 0 81 0
S6 3 15 9 225 45
S7 3 15 9 225 45
S8 0 5 0 25 0
S9 2 12 4 144 24
S10 3 15 9 225 45
S11 0 8 0 64 0
S12 0 3 0 9 0
S13 3 9 9 81 27
S14 3 12 9 144 36
S15 3 7 9 49 21
S16 3 12 9 144 36
S17 3 13 9 169 39
S18 2 6 4 36 12
S19 3 12 9 144 36
S20 3 10 9 100 30
S21 3 10 9 100 30
S22 0 2 0 4 0
S23 2 2 4 4 4
S24 3 15 9 225 45
S25 2 11 4 121 22
S26 2 10 4 100 20
S27 2 11 4 121 22
S28 2 13 4 169 26
S29 3 7 9 49 21
S30 2 20 4 400 40
Jumlah 64 318 172 3980 752
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1b
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(752) − (𝟔𝟒)(𝟑𝟏𝟖)
√{(30)(172) − (64)2}{(30)(𝟑𝟗𝟖𝟎) − (318)2}
𝑟𝑥𝑦 =2208
√{1064}{18276}
𝑟𝑥𝑦 = 0,50
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟓𝟎 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Uji Validitas nomor 1c
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 1 8 1 64 8
S2 3 14 9 196 42
S3 1 11 1 121 11
S4 3 21 9 441 63
S5 3 9 9 81 27
S6 3 15 9 225 45
S7 3 15 9 225 45
S8 0 5 0 25 0
S9 3 12 9 144 36
S10 3 15 9 225 45
S11 1 8 1 64 8
S12 0 3 0 9 0
S13 0 9 0 81 0
S14 0 12 0 144 0
S15 0 7 0 49 0
S16 3 12 9 144 36
S17 3 13 9 169 39
S18 0 6 0 36 0
S19 3 12 9 144 36
S20 0 10 0 100 0
S21 0 10 0 100 0
S22 0 2 0 4 0
S23 0 2 0 4 0
S24 3 15 9 225 45
S25 2 11 4 121 22
S26 2 10 4 100 20
S27 2 11 4 121 22
S28 2 13 4 169 26
S29 0 7 0 49 0
S30 3 20 9 400 60
Jumlah 47 318 127 3980 636
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1c
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(636) − (𝟒𝟕)(𝟑𝟏𝟖)
√{(30)(127) − (47)2}{(30)(𝟑𝟗𝟖𝟎) − (318)2}
𝑟𝑥𝑦 =4134
√{1601}{18276}
𝑟𝑥𝑦 = 0,76
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟕𝟔 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Uji Validitas nomor 2a
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 8 4 64 16
S2 2 14 4 196 28
S3 2 11 4 121 22
S4 4 21 16 441 84
S5 0 9 0 81 0
S6 2 15 4 225 30
S7 2 15 4 225 30
S8 2 5 4 25 10
S9 0 12 0 144 0
S10 2 15 4 225 30
S11 2 8 4 64 16
S12 2 3 4 9 6
S13 2 9 4 81 18
S14 2 12 4 144 24
S15 2 7 4 49 14
S16 2 12 4 144 24
S17 2 13 4 169 26
S18 0 6 0 36 0
S19 2 12 4 144 24
S20 2 10 4 100 20
S21 2 10 4 100 20
S22 2 2 4 4 4
S23 0 2 0 4 0
S24 2 15 4 225 30
S25 2 11 4 121 22
S26 2 10 4 100 20
S27 2 11 4 121 22
S28 2 13 4 169 26
S29 2 7 4 49 14
S30 4 20 16 400 80
Jumlah 56 318 128 3980 660
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2a
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(660) − (𝟓𝟔)(𝟑𝟏𝟖)
√{(30)(128) − (56)2}{(30)(𝟑𝟗𝟖𝟎) − (318)2}
𝑟𝑥𝑦 =1992
√{704}{18276}
𝑟𝑥𝑦 = 0,55
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟓𝟓 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Uji Validitas nomor 2b
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 8 4 64 16
S2 2 14 4 196 28
S3 2 11 4 121 22
S4 4 21 16 441 84
S5 2 9 4 81 18
S6 2 15 4 225 30
S7 2 15 4 225 30
S8 0 5 0 25 0
S9 2 12 4 144 24
S10 2 15 4 225 30
S11 2 8 4 64 16
S12 0 3 0 9 0
S13 2 9 4 81 18
S14 2 12 4 144 24
S15 0 7 0 49 0
S16 2 12 4 144 24
S17 2 13 4 169 26
S18 2 6 4 36 12
S19 2 12 4 144 24
S20 2 10 4 100 20
S21 2 10 4 100 20
S22 0 2 0 4 0
S23 0 2 0 4 0
S24 2 15 4 225 30
S25 2 11 4 121 22
S26 2 10 4 100 20
S27 2 11 4 121 22
S28 2 13 4 169 26
S29 2 7 4 49 14
S30 4 20 16 400 80
Jumlah 54 318 124 3980 680
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2b
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(680) − (𝟓𝟒)(𝟑𝟏𝟖)
√{(30)(124) − (54)2}{(30)(𝟑𝟗𝟖𝟎) − (318)2}
𝑟𝑥𝑦 =3228
√{804}{18276}
𝑟𝑥𝑦 = 0,84
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟖𝟒 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Uji Validitas nomor 2c
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 0 8 0 64 0
S2 2 14 4 196 28
S3 2 11 4 121 22
S4 4 21 16 441 84
S5 2 9 4 81 18
S6 2 15 4 225 30
S7 2 15 4 225 30
S8 0 5 0 25 0
S9 2 12 4 144 24
S10 2 15 4 225 30
S11 2 8 4 64 16
S12 0 3 0 9 0
S13 2 9 4 81 18
S14 2 12 4 144 24
S15 2 7 4 49 14
S16 2 12 4 144 24
S17 0 13 0 169 0
S18 2 6 4 36 12
S19 2 12 4 144 24
S20 0 10 0 100 0
S21 0 10 0 100 0
S22 0 2 0 4 0
S23 0 2 0 4 0
S24 2 15 4 225 30
S25 2 11 4 121 22
S26 2 10 4 100 20
S27 2 11 4 121 22
S28 2 13 4 169 26
S29 0 7 0 49 0
S30 4 20 16 400 80
Jumlah 46 318 108 3980 598
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2c
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(598) − (𝟒𝟔)(𝟑𝟏𝟖)
√{(30)(108) − (46)2}{(30)(𝟑𝟗𝟖𝟎) − (318)2}
𝑟𝑥𝑦 =3312
√{1124}{18276}
𝑟𝑥𝑦 = 0,73
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟕𝟑 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
ANALISIS RELIABILITAS PRETEST UJI COBA
VARIANS SKOR TIAP ITEM
𝝈𝒊𝟐 =
∑ 𝑿𝟐−((∑ 𝑿)𝟐
𝑵)
𝑵
𝝈𝟏𝟐 =
𝟏𝟒𝟑−(𝟓𝟏𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟖𝟕𝟕
𝝈𝟏𝟐 =
𝟏𝟕𝟐−(𝟔𝟒𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟏𝟖𝟐
𝝈𝟏𝟐 =
𝟏𝟐𝟕−(𝟒𝟕𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟕𝟕𝟗
𝝈𝟏𝟐 =
𝟏𝟐𝟖−(𝟓𝟔𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟎, 𝟕𝟖𝟐
𝝈𝟏𝟐 =
𝟏𝟐𝟒−(𝟓𝟒𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟎, 𝟖𝟗𝟑
𝝈𝟏𝟐 =
𝟏𝟎𝟖−(𝟒𝟔𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟐𝟒𝟗
JUMLAH VARIANS SKOR TIAP ITEM
∑ 𝝈𝒊𝟐 = 𝝈𝟏
𝟐 + 𝝈𝟐𝟐 + 𝝈𝟑
𝟐 + 𝝈𝟒𝟐 + 𝝈𝟓
𝟐 + 𝝈𝟔𝟐
= 𝟏, 𝟖𝟕𝟕 + 𝟏, 𝟏𝟖𝟐 + 𝟏, 𝟕𝟕𝟗 + 𝟎, 𝟕𝟖𝟐 + 𝟎, 𝟖𝟗𝟑 + 𝟏, 𝟐𝟒𝟗
= 𝟕, 𝟕𝟔𝟐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
VARIANS TOTAL
𝝈𝒕𝟐 =
∑ 𝒀𝟐−((∑ 𝒀)
𝟐
𝑵)
𝑵
𝝈𝒕𝟐 =
𝟑𝟗𝟖𝟎−(𝟑𝟏𝟖𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟐𝟎, 𝟑𝟎𝟕
KOEFISIEN RELIABILITAS TES
𝑟11 = (𝑛
(𝑛−1)) (1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 )
𝑟11 = (6
(6−1)) (1 −
7,762
20,307)
= 𝟎, 𝟕𝟒𝟏𝟑 = 𝟎, 𝟕𝟒
Koefisien 𝑟11 yang telah diperoleh kemudian dibandingkan dengan 𝑟 tabel yaitu 0,361.
Koefisien 𝑟11 adalah 0,74 > 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen pretest ini
reliabel dengan interpretasi tinggi. Jadi, instrumen pretest memiliki kualitas yang baik dan
dapat digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Perhitungan Hasil Uji Coba Posttest Kelas IX
Keterangan :
X1 : no. 1a X12 : kuadrat no. 1a Y : skor total
X2 : no. 1b X22 : kuadrat no. 1b Y2 : kuadrat skor total
X3 : no. 1c X32 : kuadrat no. 1c SM : Skor Max
X4 : no. 1d X42 : kuadrat no. 1d
X5 : no. 1e X52 : kuadrat no. 1e
X6 : no. 2a X62 : kuadrat no. 2a
X7: no. 2b X72 : kuadrat no. 2b
X8 : no. 2c X82 : kuadrat no. 2c
X9 : no. 2d X92 : kuadrat no. 2c
Subjek Skor untuk butir item nomor : Y Y2 Nilai
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
Skor
per
item 2 3
3
3 3 4 4 4 4
SM=
30
S1 2 3 3 2 3 2 0 2 2 19 361 61.29
S2 2 3 0 0 2 0 2 2 2 13 169 41.94
S3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 20 400 64.52
S4 0 0 3 1 0 2 2 2 2 12 144 38.71
S5 0 2 3 3 3 0 0 0 0 11 121 35.48
S6 2 3 3 3 2 0 4 2 2 21 441 67.74
S7 2 3 3 3 0 0 0 0 2 13 169 41.94
S8 2 1 3 3 3 2 2 2 0 18 324 58.06
S9 0 3 3 3 3 2 2 2 2 20 400 64.52
S10 2 3 3 3 0 2 3 2 2 20 400 64.52
S11 0 2 2 0 3 2 2 2 2 15 225 48.39
S12 0 3 3 3 3 0 0 0 0 12 144 38.71
S13 0 2 1 0 3 2 2 0 0 10 100 32.26
S14 0 3 1 3 3 2 2 2 0 16 256 51.61
S15 2 3 3 2 3 2 0 2 2 19 361 61.29
S16 2 3 3 2 3 2 2 2 2 21 441 67.74
S17 2 3 3 3 3 4 4 4 4 30 900 96.77
S18 2 0 0 3 3 4 4 0 4 20 400 64.52
S19 2 3 3 3 3 2 2 2 2 22 484 70.97
S20 2 3 3 3 3 2 2 2 2 22 484 70.97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Subjek Skor untuk butir item nomor : Y Y2 Nilai
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
S21 2 3 2 2 2 2 2 21 441 67.74
S22 2 3 3 3 3 2 0 2 2 20 400 64.52
S23 2 3 3 3 3 2 0 2 2 20 400 64.52
S24 2 0 2 0 0 0 2 2 2 10 100 32.26
S25 0 3 3 3 3 2 2 2 2 20 400 64.52
S26 0 3 3 3 3 2 2 2 2 20 400 64.52
S27 0 2 0 3 2 2 0 0 2 11 121 35.48
S28 0 2 2 0 0 2 2 0 2 10 100 32.26
S29 2 0 0 3 0 2 2 2 2 13 169 41.94
S30 2 3 3 3 0 2 2 2 2 19 361 61.29
Jumlah 38 70 71 69 65 52 51 48 54 518 9616 1670.97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Subjek Skor untuk butir item nomor :
X12 X2
2 X32 X4
2 X52 X6
2 X72 X8
2 X92
S1 4 9 9 4 9 4 0 4 4
S2 4 9 0 0 4 0 4 4 4
S3 4 4 9 4 9 4 4 4 4
S4 0 0 9 1 0 4 4 4 4
S5 0 4 9 9 9 0 0 0 0
S6 4 9 9 9 4 0 16 4 4
S7 4 9 9 9 0 0 0 0 4
S8 4 1 9 9 9 4 4 4 0
S9 0 9 9 9 9 4 4 4 4
S10 4 9 9 9 0 4 9 4 4
S11 0 4 4 0 9 4 4 4 4
S12 0 9 9 9 9 0 0 0 0
S13 0 4 1 0 9 4 4 0 0
S14 0 9 1 9 9 4 4 4 0
S15 4 9 9 4 9 4 0 4 4
S16 4 9 9 4 9 4 4 4 4
S17 4 9 9 9 9 16 16 16 16
S18 4 0 0 9 9 16 16 0 16
S19 4 9 9 9 9 4 4 4 4
S20 4 9 9 9 9 4 4 4 4
S21 4 9 9 9 4 4 4 4 4
S22 4 9 9 9 9 4 0 4 4
S23 4 9 9 9 9 4 0 4 4
S24 4 0 4 0 0 0 4 4 4
S25 0 9 9 9 9 4 4 4 4
S26 0 9 9 9 9 4 4 4 4
S27 0 4 0 9 4 4 0 0 4
S28 0 4 4 0 0 4 4 0 4
S29 4 0 0 9 0 4 4 4 4
S30 4 9 9 9 0 4 4 4 4
Jumlah 76 196 203 197 187 120 129 104 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Subjek Skor untuk butir item nomor :
X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8Y X9Y
S1 38 57 57 38 57 38 0 38 38
S2 26 39 0 0 26 0 26 26 26
S3 40 40 60 40 60 40 40 40 40
S4 0 0 36 12 0 24 24 24 24
S5 0 22 33 33 33 0 0 0 0
S6 42 63 63 63 42 0 84 42 42
S7 26 39 39 39 0 0 0 0 26
S8 36 18 54 54 54 36 36 36 0
S9 0 60 60 60 60 40 40 40 40
S10 40 60 60 60 0 40 60 40 40
S11 0 30 30 0 45 30 30 30 30
S12 0 36 36 36 36 0 0 0 0
S13 0 20 10 0 30 20 20 0 0
S14 0 48 16 48 48 32 32 32 0
S15 38 57 57 38 57 38 0 38 38
S16 42 63 63 42 63 42 42 42 42
S17 60 90 90 90 90 120 120 120 120
S18 40 0 0 60 60 80 80 0 80
S19 44 66 66 66 66 44 44 44 44
S20 44 66 66 66 66 44 44 44 44
S21 42 63 63 63 42 42 42 42 42
S22 40 60 60 60 60 40 0 40 40
S23 40 60 60 60 60 40 0 40 40
S24 20 0 20 0 0 0 20 20 20
S25 0 60 60 60 60 40 40 40 40
S26 0 60 60 60 60 40 40 40 40
S27 0 22 0 33 22 22 0 0 22
S28 0 20 20 0 0 20 20 0 20
S29 26 0 0 39 0 26 26 26 26
S30 38 57 57 57 0 38 38 38 38
Jumlah 722 1276 1296 1277 1197 976 948 922 1002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Uji Validitas nomor 1a
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 19 4 361 38
S2 2 13 4 169 26
S3 2 20 4 400 40
S4 0 12 0 144 0
S5 0 11 0 121 0
S6 2 21 4 441 42
S7 2 13 4 169 26
S8 2 18 4 324 36
S9 0 20 0 400 0
S10 2 20 4 400 40
S11 0 15 0 225 0
S12 0 12 0 144 0
S13 0 10 0 100 0
S14 0 16 0 256 0
S15 2 19 4 361 38
S16 2 21 4 441 42
S17 2 30 4 900 60
S18 2 20 4 400 40
S19 2 22 4 484 44
S20 2 22 4 484 44
S21 2 21 4 441 42
S22 2 20 4 400 40
S23 2 20 4 400 40
S24 2 10 4 100 20
S25 0 20 0 400 0
S26 0 20 0 400 0
S27 0 11 0 121 0
S28 0 10 0 100 0
S29 2 13 4 169 26
S30 2 19 4 361 38
Jumlah 38 518 76 9616 722
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1a
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑁 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(722) − (𝟑𝟖)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(76) − (38)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =1976
√{836}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,48
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟒𝟖 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Uji Validitas nomor 1b
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 3 19 9 361 57
S2 3 13 9 169 39
S3 2 20 4 400 40
S4 0 12 0 144 0
S5 2 11 4 121 22
S6 3 21 9 441 63
S7 3 13 9 169 39
S8 1 18 1 324 18
S9 3 20 9 400 60
S10 3 20 9 400 60
S11 2 15 4 225 30
S12 3 12 9 144 36
S13 2 10 4 100 20
S14 3 16 9 256 48
S15 3 19 9 361 57
S16 3 21 9 441 63
S17 3 30 9 900 90
S18 0 20 0 400 0
S19 3 22 9 484 66
S20 3 22 9 484 66
S21 3 21 9 441 63
S22 3 20 9 400 60
S23 3 20 9 400 60
S24 0 10 0 100 0
S25 3 20 9 400 60
S26 3 20 9 400 60
S27 2 11 4 121 22
S28 2 10 4 100 20
S29 0 13 0 169 0
S30 3 19 9 361 57
Jumlah 70 518 196 9616 1276
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1b
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑁 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(1276) − (𝟕𝟎)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(196) − (70)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2020
√{980}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,45
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟒𝟓 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Uji Validitas nomor 1c
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 3 19 9 361 57
S2 0 13 0 169 0
S3 3 20 9 400 60
S4 3 12 9 144 36
S5 3 11 9 121 33
S6 3 21 9 441 63
S7 3 13 9 169 39
S8 3 18 9 324 54
S9 3 20 9 400 60
S10 3 20 9 400 60
S11 2 15 4 225 30
S12 3 12 9 144 36
S13 1 10 1 100 10
S14 1 16 1 256 16
S15 3 19 9 361 57
S16 3 21 9 441 63
S17 3 30 9 900 90
S18 0 20 0 400 0
S19 3 22 9 484 66
S20 3 22 9 484 66
S21 3 21 9 441 63
S22 3 20 9 400 60
S23 3 20 9 400 60
S24 2 10 4 100 20
S25 3 20 9 400 60
S26 3 20 9 400 60
S27 0 11 0 121 0
S28 2 10 4 100 20
S29 0 13 0 169 0
S30 3 19 9 361 57
Jumlah 71 518 203 9616
1296
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1c
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(1296) − (𝟕𝟏)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(203) − (71)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2102
√{1049}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,46
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟒𝟔 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Uji Validitas nomor 1d
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 19 4 361 38
S2 0 13 0 169 0
S3 2 20 4 400 40
S4 1 12 1 144 12
S5 3 11 9 121 33
S6 3 21 9 441 63
S7 3 13 9 169 39
S8 3 18 9 324 54
S9 3 20 9 400 60
S10 3 20 9 400 60
S11 0 15 0 225 0
S12 3 12 9 144 36
S13 0 10 0 100 0
S14 3 16 9 256 48
S15 2 19 4 361 38
S16 2 21 4 441 42
S17 3 30 9 900 90
S18 3 20 9 400 60
S19 3 22 9 484 66
S20 3 22 9 484 66
S21 3 21 9 441 63
S22 3 20 9 400 60
S23 3 20 9 400 60
S24 0 10 0 100 0
S25 3 20 9 400 60
S26 3 20 9 400 60
S27 3 11 9 121 33
S28 0 10 0 100 0
S29 3 13 9 169 39
S30 3 19 9 361 57
Jumlah 69 518 197 9616
1277
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1d
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(1277) − (𝟔𝟗)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(197) − (69)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2568
√{1149}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,53
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟓𝟑 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Uji Validitas nomor 1e
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 3 19 9 361 57
S2 2 13 4 169 26
S3 3 20 9 400 60
S4 0 12 0 144 0
S5 3 11 9 121 33
S6 2 21 4 441 42
S7 0 13 0 169 0
S8 3 18 9 324 54
S9 3 20 9 400 60
S10 0 20 0 400 0
S11 3 15 9 225 45
S12 3 12 9 144 36
S13 3 10 9 100 30
S14 3 16 9 256 48
S15 3 19 9 361 57
S16 3 21 9 441 63
S17 3 30 9 900 90
S18 3 20 9 400 60
S19 3 22 9 484 66
S20 3 22 9 484 66
S21 2 21 4 441 42
S22 3 20 9 400 60
S23 3 20 9 400 60
S24 0 10 0 100 0
S25 3 20 9 400 60
S26 3 20 9 400 60
S27 2 11 4 121 22
S28 0 10 0 100 0
S29 0 13 0 169 0
S30 0 19 0 361 0
Jumlah 65 518 187 9616
1197
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 1e
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(1197) − (𝟔𝟓)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(187) − (65)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2240
√{1385}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,42
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟒𝟐 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Uji Validitas nomor 2a
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 19 4 361 38
S2 0 13 0 169 0
S3 2 20 4 400 40
S4 2 12 4 144 24
S5 0 11 0 121 0
S6 0 21 0 441 0
S7 0 13 0 169 0
S8 2 18 4 324 36
S9 2 20 4 400 40
S10 2 20 4 400 40
S11 2 15 4 225 30
S12 0 12 0 144 0
S13 2 10 4 100 20
S14 2 16 4 256 32
S15 2 19 4 361 38
S16 2 21 4 441 42
S17 4 30 16 900 120
S18 4 20 16 400 80
S19 2 22 4 484 44
S20 2 22 4 484 44
S21 2 21 4 441 42
S22 2 20 4 400 40
S23 2 20 4 400 40
S24 0 10 0 100 0
S25 2 20 4 400 40
S26 2 20 4 400 40
S27 2 11 4 121 22
S28 2 10 4 100 20
S29 2 13 4 169 26
S30 2 19 4 361 38
Jumlah 52 518 120 9616 976
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2a
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(976) − (𝟓𝟐)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(120) − (52)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2344
√{896}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,55
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟓𝟓 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Uji Validitas nomor 2b
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 0 19 0 361 0
S2 2 13 4 169 26
S3 2 20 4 400 40
S4 2 12 4 144 24
S5 0 11 0 121 0
S6 4 21 16 441 84
S7 0 13 0 169 0
S8 2 18 4 324 36
S9 2 20 4 400 40
S10 3 20 9 400 60
S11 2 15 4 225 30
S12 0 12 0 144 0
S13 2 10 4 100 20
S14 2 16 4 256 32
S15 0 19 0 361 0
S16 2 21 4 441 42
S17 4 30 16 900 120
S18 4 20 16 400 80
S19 2 22 4 484 44
S20 2 22 4 484 44
S21 2 21 4 441 42
S22 0 20 0 400 0
S23 0 20 0 400 0
S24 2 10 4 100 20
S25 2 20 4 400 40
S26 2 20 4 400 40
S27 0 11 0 121 0
S28 2 10 4 100 20
S29 2 13 4 169 26
S30 2 19 4 361 38
Jumlah 51 518 129 9616 948
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2b
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(948) − (𝟓𝟏)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(129) − (51)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2022
√{1269}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,40
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟒𝟎 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Uji Validitas nomor 2c
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 19 4 361 38
S2 2 13 4 169 26
S3 2 20 4 400 40
S4 2 12 4 144 24
S5 0 11 0 121 0
S6 2 21 4 441 42
S7 0 13 0 169 0
S8 2 18 4 324 36
S9 2 20 4 400 40
S10 2 20 4 400 40
S11 2 15 4 225 30
S12 0 12 0 144 0
S13 0 10 0 100 0
S14 2 16 4 256 32
S15 2 19 4 361 38
S16 2 21 4 441 42
S17 4 30 16 900 120
S18 0 20 0 400 0
S19 2 22 4 484 44
S20 2 22 4 484 44
S21 2 21 4 441 42
S22 2 20 4 400 40
S23 2 20 4 400 40
S24 2 10 4 100 20
S25 2 20 4 400 40
S26 2 20 4 400 40
S27 0 11 0 121 0
S28 0 10 0 100 0
S29 2 13 4 169 26
S30 2 19 4 361 38
Jumlah 48 518 104 9616 922
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2c
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(922) − (𝟒𝟖)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(104) − (48)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2796
√{816}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,69
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟔𝟗 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Uji Validitas nomor 2d
Subjek X Y X2 Y2 XY
S1 2 19 4 361 38
S2 2 13 4 169 26
S3 2 20 4 400 40
S4 2 12 4 144 24
S5 0 11 0 121 0
S6 2 21 4 441 42
S7 2 13 4 169 26
S8 0 18 0 324 0
S9 2 20 4 400 40
S10 2 20 4 400 40
S11 2 15 4 225 30
S12 0 12 0 144 0
S13 0 10 0 100 0
S14 0 16 0 256 0
S15 2 19 4 361 38
S16 2 21 4 441 42
S17 4 30 16 900 120
S18 4 20 16 400 80
S19 2 22 4 484 44
S20 2 22 4 484 44
S21 2 21 4 441 42
S22 2 20 4 400 40
S23 2 20 4 400 40
S24 2 10 4 100 20
S25 2 20 4 400 40
S26 2 20 4 400 40
S27 2 11 4 121 22
S28 2 10 4 100 20
S29 2 13 4 169 26
S30 2 19 4 361 38
Jumlah 54 518 124 9616
1002
𝑟𝑥𝑦 : indeks validitas item soal
pretest
𝑋 : skor siswa pada item soal
nomor 2d
𝑌 : skor total yang dicapai siswa
𝑁 : banyaknya subjek penelitian
Nilai 𝑟𝑥𝑦 pada tabel 5% dengan 𝑛 =
30 adalah 0,361.
Perhitungan :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
𝑟𝑥𝑦
=(30)(1002) − (𝟓𝟒)(𝟓𝟏𝟖)
√{(30)(124) − (54)2}{(30)(𝟗𝟔𝟏𝟔) − (518)2}
𝑟𝑥𝑦 =2088
√{804}{20156}
𝑟𝑥𝑦 = 0,52
𝒓𝒙𝒚 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟎, 𝟓𝟐 > 𝟎, 𝟑𝟔𝟏
Soal valid dengan interpretasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
ANALISIS RELIABILITAS PRETEST UJI COBA
VARIANS SKOR TIAP ITEM
𝝈𝒊𝟐 =
∑ 𝑿𝟐−((∑ 𝑿)𝟐
𝑵)
𝑵
𝝈𝟏𝟐 =
𝟕𝟔−(𝟑𝟖𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟎, 𝟗𝟐𝟗
𝝈𝟐𝟐 =
𝟏𝟗𝟔−(𝟕𝟎𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟎𝟖𝟗
𝝈𝟑𝟐 =
𝟐𝟎𝟑−(𝟕𝟏𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟏𝟔𝟔
𝝈𝟒𝟐 =
𝟏𝟗𝟕−(𝟔𝟗𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟐𝟕𝟕
𝝈𝟓𝟐 =
𝟏𝟖𝟕−(𝟔𝟓𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟓𝟑𝟗
𝝈𝟔𝟐 =
𝟏𝟐𝟎−(𝟓𝟐𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟎, 𝟗𝟗𝟔
𝝈𝟕𝟐 =
𝟏𝟐𝟗−(𝟓𝟏𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟏, 𝟒𝟏𝟎
𝝈𝟖𝟐 =
𝟏𝟎𝟒−(𝟒𝟖𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟎, 𝟗𝟎𝟕
𝝈𝟗𝟐 =
𝟏𝟐𝟒−(𝟓𝟒𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟎, 𝟖𝟗𝟑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
JUMLAH VARIANS SKOR TIAP ITEM
∑ 𝝈𝒊𝟐 = 𝝈𝟏
𝟐 + 𝝈𝟐𝟐 + 𝝈𝟑
𝟐 + 𝝈𝟒𝟐 + 𝝈𝟓
𝟐 + 𝝈𝟔𝟐 + 𝝈𝟕
𝟐 + 𝝈𝟖𝟐 + 𝝈𝟗
𝟐
= 𝟎, 𝟗𝟐𝟗 + 𝟏, 𝟎𝟖𝟗 + 𝟏, 𝟏𝟔𝟔 + 𝟏, 𝟐𝟕𝟕 + 𝟏, 𝟓𝟑𝟗 + 𝟎, 𝟗𝟗𝟔 + 𝟏, 𝟒𝟏𝟎 + 𝟎, 𝟗𝟎𝟕 +
𝟎, 𝟖𝟗𝟑
= 𝟏𝟎, 𝟐𝟎𝟔
VARIANS TOTAL
𝝈𝒕𝟐 =
∑ 𝒀𝟐−((∑ 𝒀)
𝟐
𝑵)
𝑵
𝝈𝒕𝟐 =
𝟗𝟔𝟏𝟔−(𝟓𝟏𝟖𝟐
𝟑𝟎)
𝟑𝟎= 𝟐𝟐, 𝟑𝟗𝟔
KOEFISIEN RELIABILITAS TES
𝑟11 = (𝑛
(𝑛−1)) (1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2 )
𝑟11 = (9
(9−1)) (1 −
10,206
22,396)
= 𝟎, 𝟔𝟏𝟐𝟑 = 𝟎, 𝟔𝟏
Koefisien 𝑟11 yang telah diperoleh kemudian dibandingkan dengan 𝑟 tabel yaitu 0,361.
Koefisien 𝑟11 adalah 0,61 > 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen posttest ini
reliabel dengan interpretasi tinggi. Jadi, instrumen posttest memiliki kualitas yang baik dan
dapat digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran C.3
Hasil Uji Rata-rata Nilai Posttest dengan Menggunakan SPSS 17.0
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data yang digunakan adalah uji normal One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test.
Keterangan :
POSTESA : nilai posttest kelas VIII A (eksperimen)
POSTESB : nilai posttest kelas VIII C (kontrol)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
i) Hipotesa
𝐻0 : data berdistribusi normal
𝐻1 : data tidak berdistribusi normal
ii) Tingkat signifikansi 𝛼 = 0,05
iii) Daerah penolakan
𝐻0 ditolak jika sig POSTESA < 0,05 dan
sig POSTESB < 0,05
iv) Output SPSS
POSTESA: sig = 0,784
POSTESB : sig = 0,516
v) Karena sig Posttest A = 0,784 > 0,05 dan
sig Posttest B = 0,516 > 0,05 maka 𝐻0 diterima.
vi) Jadi, nilai posttest kedua kelas berdistribusi normal.
2. Uji Kesamaan Beberapa Variansi
Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Pengujian uji variansi nilai posttest
i) Hipotesa
𝐻0 : variansi data kelas eksperimen dan kelas kontrol sama
(𝜎12 = 𝜎2
2)
𝐻1 : variansi data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
sama (𝜎12 ≠ 𝜎2
2)
ii) Tingkat signifikansi 𝛼 = 0,05
iii) Daerah penolakan
𝐻0 ditolak jika Sig. < 0,05
iv) Output SPSS
Sig. = 0,332
v) Karena Sig. = 0,332 > 0,05 maka 𝐻0 diterima
vi) Jadi, variansi data nilai posttest kedua kelas sama.
3. Uji Independent Sample t-test
Pengujian Dua Rata-rata Posttest :
Berikut ini adalah tabel hasil analisis dengan menggunakan SPSS
17.0 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Pengujian uji dua rata-rata nilai posttest
i) Hipotesa
𝐻0 : rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi
dibanding rata-rata nilai posttest kelas kontrol (𝜇1 ≥ 𝜇2)
𝐻1 : rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih rendah
dibanding rata-rata nilai posttest kelas kontrol (𝜇1 < 𝜇2)
ii) Tingkat signifikansi 𝛼 = 0,05
iii) Daerah penolakan
𝐻0 ditolak jika Sig. < 𝛼 = 0,05
iv) Output SPSS
t = 1,035
Sig. = 0,332
v) Karena Sig. = 0,332 > 𝛼 = 0,05 maka 𝐻0 diterima.
vi) Jadi, rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi
dibanding rata-rata nilai posttest kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran C.4
Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Nilai KKM
Siswa
Kelas VIII A
(Kelas
Eksperimen)
Keterangan
Kelas VIII C
(Kelas
Kontrol)
Keterangan
S1 56,67 Tidak
Tuntas 60,00
Tidak
Tuntas
S2 40,00 Tidak
Tuntas 13,33
Tidak
Tuntas
S3 13,33 Tidak
Tuntas 13,33
Tidak
Tuntas
S4 63,33 Tidak
Tuntas 23,33
Tidak
Tuntas
S5 23,33 Tidak
Tuntas 60,00
Tidak
Tuntas
S6 60,00 Tidak
Tuntas 40,00
Tidak
Tuntas
S7 50,00 Tidak
Tuntas 43,33
Tidak
Tuntas
S8 46,67 Tidak
Tuntas 53,33
Tidak
Tuntas
S9 40,00 Tidak
Tuntas 53,33
Tidak
Tuntas
S10 33,33 Tidak
Tuntas 36,67
Tidak
Tuntas
S11 16,67 Tidak
Tuntas 33,33
Tidak
Tuntas
S12 56,67 Tidak
Tuntas 60,00
Tidak
Tuntas
S13 86,67 Tuntas 56,67 Tidak
Tuntas
S14 40,00 Tidak
Tuntas 26,67
Tidak
Tuntas
S15 26,67 Tidak
Tuntas 43,33
Tidak
Tuntas
S16 80,00 Tuntas 33,33
Tidak
Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Siswa
Kelas VIII A
(Kelas
Eksperimen)
Keterangan
Kelas VIII C
(Kelas
Kontrol)
Keterangan
S17 40,00 Tidak
Tuntas 00,00
Tidak
Tuntas
S18 30,00 Tidak
Tuntas 60,00
Tidak
Tuntas
S19 66,67 Tuntas 26,67 Tidak
Tuntas
S20 36,67 Tidak
Tuntas 53,33
Tidak
Tuntas
S21 76,67 Tuntas 43,33 Tidak
Tuntas
S22 73,33 Tuntas 66,67 Tuntas
S23 63,33 Tidak
Tuntas 60,00
Tidak
Tuntas
S24 26,67 Tidak
Tuntas 30,00
Tidak
Tuntas
S25 6,67 Tidak
Tuntas 16,67
Tidak
Tuntas
Jumlah 1153,33 1006,67
Rata-
rata 46,13 40,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
LAMPIRAN D
1. Contoh Lembar Jawab Siswa Uji Coba Soal
2. Contoh Lembar Jawab Pretest Siswa Kelas
Eksperimen
3. Contoh Lembar Jawab Posttest Siswa Kelas
Eksperimen
4. Contoh Lembar Jawab Pretest Siswa Kelas
Kontrol
5. Contoh Lembar Jawab Posttest Siswa Kelas
Kontrol
6. Lembar Hasil Observasi Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran D.1
Uji Coba Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Uji Coba Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran D.2
Lembar Jawab Pretest (Eksperimen)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran D.3
Lembar Jawab Posttest (Eksperimen)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran D.4
Lembar Jawab Pretest (Kontrol)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran D.5
Lembar Jawab Posttest (Kontrol)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran D.6
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI