EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI …

125
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19 S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh: Felisitas Erika Kusumawardhani NIM: 171124006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI …

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS

DARING BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN

KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS SANATA

DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI

COVID- 19

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh:

Felisitas Erika Kusumawardhani

NIM: 171124006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

S K R I P S I

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI

MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19

Oleh:

Felisitas Erika Kusumawardhani

NIM: 171124006

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Patrisius Mutiara Andalas, SJ, S. S, S. T. D 02 Juli 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

S K R I P S I

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI

MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Felisitas Erika Kusumawardhani

NIM: 171124006

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada 19 Juli 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat.

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Tanda tangan

Ketua : Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J.

Sekretaris : F. X Dapiyanta, S.F.K., M. Pd

Anggota : 1. Patrisius Mutiara Andalas, SJ,S.S, S.T.D

2. P. Banyu Dewa HS, S. Ag., M. Si

3. Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd

Yogyakarta, 19 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

KEPADA

Kedua orangtuaku Bapak Fransiscus Xaverius Wardoyo, Ibu Florentina

Andiriyanti, dan kakak Laurensius Pandu Mahardhika yang dengan setia telah

memberikan doa, dukungan, perhatian, dan kepercayaan kepada saya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTO

Sistem pendidikan yang bijaksana setidaknya akan mengajarkan kita betapa

sedikitnya yang belum diketahui oleh manusia, seberapa banyak yang masih harus

ia pelajari.

-Sir John Lubbock-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 03 Juli 2021

Penulis,

Felisitas Erika K.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Felisitas Erika Kusumawardhani

NIM : 171124006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI

MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu izin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 02 Juli 2021

Yang Menyatakan,

Felisitas Erika K.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Skripsi S- 1 berjudul EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING BAGI

MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID- 19 penulis pilih berdasarkan keingintahuan terhadap keefektifan penerapan

pembelajaran daring pada masa pandemi covid- 19 bagi Prodi Pendidikan

Keagamaan Katolik. Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran

berhenti secara luring selama beberapa waktu dan berganti menggunakan sistem

pembelajaran daring untuk mengurangi penyebaran virus. Pembelajaran daring

memiliki banyak tantangan, di antaranya fokus mahasiswa kurang efektif karena

proses penyampaian materi tidak dilakukan secara langsung atau tatap muka.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis merumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut. Bagaimana efektivitas pembelajaran daring bagi

mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik? Penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah empat puluh

mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik angkatan 2017-2020. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan dosen telah melaksanakan kegiatan pembelajaran

daring scara baik. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan mahasiswa, bahwa

dosen dapat menjelaskan materi dengan baik dan mahasiswa mudah

memahaminya. Dosen juga memanfaatkan teknologi dengan baik untuk

menunjang pembelajaran daring. Selain itu, mahasiswa menyatakan ‘sangat

setuju’ bahwa dosen memiliki waktu untuk merespon tanggapan dan pertanyaan

mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah

mampu menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga mengurangi

hambatan yang terjadi saat perkuliahan. Efektivitas menjadi pedoman atas

keberhasilan dari suatu kegiatan pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan

sebanyak 32,5% mahasiswa merasa ‘cukup’ dengan pernyataan tersebut. Penulis

menafsirkan bahwa informan masih kurang merasakan manfaat dampak positif

dan juga merasakan dampak negatif dari pembelajaran daring ini. Penulis

memberi saran kegiatan pembelajaran daring berlangsung diselingi dengan

pembelajaran tatap muka kurang lebih satu hingga dua kali dalam seminggu

dengan jumlah peserta 50% dari kapasitas kelas. Penulis juga mengusulkan para

pengajar meningkatkan kreativitas dengan menggunakan media pembelajaran

yang dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan.

Kata Kunci: Pandemi Covid- 19, Efektivitas, Pembelajaran Daring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis entitled ONLINE LEARNING EFFECTIVENESS

FOR CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION STUDENTS SANATA

DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA DURING THE COVID-19

PANDEMIC The authors chose based on curiosity about the effectiveness of the

application of online learning during the Covid-19 pandemic for Catholic

Religious Education Study Program. The Covid-19 pandemic has caused learning

activities to stop offline for some time and switch to using an online learning

system to reduce the spread of the virus. This online learning has many

challenges, including an ineffective student focus because delivering material

does not take place directly or face to face. Based on these problems, the authors

formulate the following research questions. How effective is online learning for

Catholic Religious Education students? This study uses descriptive qualitative

research methods. The research subjects were forty Catholic Religious Education

students in class from 2017-2020. The results showed that the lecturers had

carried out online learning activities well. This result is shown in student

statements that the lecturer can explain the material well and students understand

it easily. Lecturers also make good use of digital technology to support online

learning. In addition, students stated that they strongly agreed that the lecturer

had time to respond to their responses and questions. The results showed that

most of the students had been able to use learning tools well to reduce the

obstacles during online lectures. Effectiveness becomes a guide for the success of

a learning activity. These results show as many as 32.5% of students feel 'enough'

about the statement. The author interprets that the resource persons still do not

feel the positive impact and feel the negative effect of this online learning. The

author suggests that online learning activities take place interspersed with face-

to-face learning approximately one to two times a week with the number of

participants 50% of class capacity. The author also proposes that teachers

increase creativity by using learning media to make it easier for students to

understand lecture material.

Keywords: Covid-19 Pandemic, Effectiveness, Online Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan rahmat- Nya dalam penyusunan hingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa Pendidikan

Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma di masa Pandemi Covid- 19.

Selama penelitian, penulis menemukan hambatan untuk bertemu dengan

informan secara langsung karena pandemi covid-19. Dalam penyelesaian skripsi

ini penulis mendapat banyak dorongan, bimbingan, bantuan, dan arahan dari

berbagai pihak. Harapan penulis, semoga dengan adanya skripsi ini dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya

kapada:

1. Patrisius Mutiara Andalas, SJ, S.S, S.T.D, selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia memberikan perhatian, memberikan masukkan, meluangkan

waktu serta memberikan kritik dalam penyusunan skripsi dari awal hingga

akhir penulisan skripsi ini.

2. P. Banyu Dewa H. S, S. Ag, M. Si selaku dosen pembimbing akademik dan

dosen penguji II yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

3. Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd selaku dosen penguji III, yang telah

memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Keagamaan Katolik, yang telah memberikan izin bagi penulis untuk

melaksanakan penelitian ini.

5. Staf Dosen Prodi Pendikkat yang telah mendidik dan membimbing selama

penulis menyelesaikan studi.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini

memberikan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga

penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi

ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan

Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik terhadap proses pembelajaran terutama

pada masa pandemi.

Yogyakarta, 02 Juli 2021

Penulis,

Felisitas Erika K.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTO ............................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 5

D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 5

E. Metode Penulisan ............................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN KAJIAN TERKAIT ...................................... 8

A. Kajian Teori ....................................................................................... 8

1. Efektivitas Pembelajaran ................................................................ 8

2. Pembelajaran Daring ..................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

3. Pandemi Covid- 19 ........................................................................ 20

B. Kajian Terkait .................................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 24

A. Desain Penelitian ............................................................................... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 26

C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 26

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 26

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 28

1. Lembar Angket Mahasiswa ........................................................ 28

2. Pedoman Wawancara.................................................................. 29

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 30

H. Teknik Pengujian Keabsahan Data .................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 35

A. Profil Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik ..................................... 35

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 38

1. Penyebaran Angket ................................................................... 38

2. Wawancara ................................................................................ 52

C. Pembahasan........................................................................................ 61

D. Usulan ................................................................................................ 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 66

A. Kesimpulan ........................................................................................ 66

B. Saran .................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian ........................................................... (1)

Lampiran 2: Hasil Angket Angkatan 2017 ............................................. (2)

Lampiran 3: Hasil Angket Angkatan 2018 ............................................. (9)

Lampiran 4: Hasil Angket Angkatan 2019 ............................................. (16)

Lampiran 5: Hasil Angket Angkatan 2020 ............................................. (23)

Lampiran 6: Hasil Transkip Wawancara 1 ............................................. (30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

Lampiran 7: Hasil Transkip Wawancara 2 ............................................. (32)

Lampiran 8: Hasil Transkip Wawancara 3 ............................................. (34)

Lampiran 9: Hasil Transkip Wawancara 4 ............................................. (36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Gereja

IL : Instrumentum Laboris. Mendidik di Masa Kini dan Masa

Depan: Semangat yang diperbarui, 07 April 2014

B. Singkatan-Singkatan Lain

COVID- 19 : Corona Virus Disease- 19

DARING : Dalam Jaringan

LMS : Learning Management System

WAG : Whatsapp Grup

KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum

PRODI : Program Studi

PENDIKKAT : Pendidikan Keagamaan Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kisi- Kisi Angket .............................................................................. 28

Tabel 2: Kisi- Kisi Wawancara ........................................................................ 29

Tabel 3: Skala Penelitian .................................................................................. 33

Tabel 4: Hasil Angket Mahasiswa Prodi Pendikkat ......................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan aktivitas interaksi antara pendidik dan peserta

didik dengan komunikasi timbal balik langsung untuk mencapai tujuan belajar.

Sering dalam proses penyampaian materi peserta didik merasa tidak tertarik

dengan materi pembelajaran, karena cara pendidik menyampaikannya terlalu

monoton sehingga membosankan. Seorang pendidik dituntut untuk mampu

mewujudkan suasana dan proses belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,

dan menantang serta dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 19 yang menyebutkan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sistem pendidikan nasional memberikan arahan dalam menjalankan

sistem pendidikan yang menyangkut setiap individu, kelompok, organisasi dan,

masyarakat. Sistem pendidikan nasional menjadi pedoman untuk tercapainya

tujuan pendidikan nasional.

Permasalahan ini bertambah dengan pandemi Corona Virus Disease

(Covid-19). Sistem pembelajaran berbasis daring akhir-akhir ini menjadi

keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah persebaran virus corona.

Kebijakan pembelajaran daring tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36962/ MPK. A/ HK/ 2020 tentang

pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan

penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Cara tersebut diambil sebagai salah

satu upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19 dengan melakukan

pembatasan interaksi masyarakat. Kebijakan pemerintah ini menyebabkan segala

kegiatan pendidikan dilakukan di rumah, sehingga menyebabkan para pendidik

untuk lebih kreatif dalam membuat bahan ajar yang dapat dilakukan di rumah.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa

berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Peranan teknologi informasi dan

komunikasi semakin berkembang dalam berbagai sektor termasuk di bidang

pendidikan. Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas

pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan

luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat dilaksanakan secara masif dengan

peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran daring dapat saja berlangsung dan

mengikuti secara gratis maupun berbayar. Di dalam bukunya “The One World

Schoolhouse”, Salman Khan (2012) mengatakan:

“Pendidikan tidak terjadi di dalam ruang antara mulut pendidik dan

telinga peserta didik. Pendidikan terjadi di ruang di dalam otak

masing- masing.”

Melalui pembelajaran berbasis daring ini, peserta didik dapat

melakukan pembelajaran dari tempat masing- masing tanpa harus bertemu secara

tatap muka dengan pendidik. Adanya metode pembelajaran diharapkan mampu

membantu mengatasi masalah dalam bidang pendidikan saat pandemi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Penggunaan jaringan internet diharapkan dapat menjadi jalan keluar yang baik

agar proses pembelajaran dapat tetap berlangsung.

Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang

dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.

Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada

bagian Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada pasal 31 ayat 1

bertujuan: memberikan layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok Masyarakat

yang tidak dapat mengikuti Pendidikan secara tatap muka atau reguler; dan

memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan Tinggi dalam

Pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam

berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan

belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.Pembelajaran berbasis daring ini tentunya memliki

berbagai tantangan, salah satu tantangan yang dihadapi adalah keefektifan

pembelajaran ini bagi mahasiswa karena tidak melakukan pembelajaran secara

langsung. Media online yang digunakan seperti youtube, whatsapp, e-learning,

zoom. Materi yang diberikan dalam bentuk power point, video singkat, serta

bahan bacaan. Sistem pembelajaran ini merupakan sistem pembelajaran tanpa

tatap muka antara pengajar dan peserta didik, sehingga hal ini dapat dilakukan di

mana pun selama terhubungan dengan jaringan internet. Penggunaan sistem ini

juga merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas dalam proses pembelajaran

sehingga kualitas hasil belajar peserta didik juga meningkat. Pembelajaran secara

tidak langsung ini memiliki banyak tantangan di antaranya fokus mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

kurang efektif karena proses penyampaian materi tidak dilakukan secara langsung

atau tatap muka. Adanya pembelajaran secara daring mengharapkan mahasiswa

mampu bertangggung jawab terhadap kewajibannya masing-masing. Pelaksanaan

pembelajaran berbasis daring perlu adanya media yang mampu menambah

semangat peserta didik untuk selalu fokus dalam pembelajaran.

Seperti yang terjadi di Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik

Universitas Sanata Dharma, karena adanya covid-19 memberikan dampak dalam

bidang pendidikan. Adanya peraturan baru, mengakibatkan perkuliahan yang

awalnya tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dosen-dosen memanfaatkan

LMS, Zoom, Google Meet, Whatsapp, serta Google Classroom untuk melakukan

perkuliahan. Penggunaan media tersebut dianggap paling mudah untuk diakses

dan tidak rumit. Beberapa mahasiswa mengatakan ada beberapa hal yang dapat

menjadi penghambat salah satunya yaitu akses internet. Hal tersebut terjadi karena

ada beberapa dosen yang selalu menggunakan aplikasi zoom yang menghabiskan

biaya yang mahal dan terkadang jaringan internet yang tidak selalu stabil.

Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa

Pendidikan Keagamaan Katolik di Masa Pandemi Covid-19”. Subjek yang

dijadikan bahan penelitian oleh peneliti adalah mahasiswa Pendidikan Keagamaan

Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

B. Rumusan Masalah

Adapun pernyataan masalah dalam penelitian ini, yakni “Bagaimana

efektivitas pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan

Katolik?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

efektivitas pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan

Katolik.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tolak ukur bagi

penyelenggara pendidikan sebagai tindak lanjut dari proses pengajaran berbasis

daring. Serta hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

dalam penentuan kebijakan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi mahasiswaPendidikan Keagamaan Katolik, penelitian ini dapat membantu

melihat sejauh mana keefektifan pembelajaran dengan basis daring.

b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat membantu mengetahui pengaruh penggunaan

pembelajaran ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

c. Bagi universitas, dapat menjadi bahan masukkan agar dapat mengembangkan

metode pembelajaran berbasis daring sebagai salah satu upaya meningkatkan

mutu pendidikan.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan wawancara, dan

pengumpulan angket. Angket digunakan sebagai sarana mencari data berkaitan

dengan respon mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran berbasis daring. Angket

tersebut akan diberikan pada 10 mahasiswa pada setiap angkatan yang berisi

beberapa pernyataan yang akan dinilai oleh mahasiswa berkaitan dengan yang

mereka alami selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk wawancara

digunakan untuk memperkuat data berkaitan dengan jawaban mereka yang

diambil dari angket tersebut. Fokus dalam penelitian ini yaitu ingin melihat

sejauh mana keefektivan pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa

Pendidikan Keagamaan Katolik.

F. Sistematika Penelitian

Bab I terdiri pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penelitian. Pada bab ini, penulis berisi alasan memilih judul terkait efektivitas

pembelajaran daring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Bab II berisi kajian teori dan kajian terkait. Pada bagian pertama berisi

landasan teori yang digunakan pada penelitian. Sedangkan pada bagian kedua

berisi penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

Bab III berisi desain penelitian, tempat penelitian, waktu pelaksanaan

penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, instrumen

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik pengujian keabsahan data.

Bab IV mendeskripsikan hasil penelitian, pembahasan dan usulan dari

penelitian yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan efektivitas

pembelajaran daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik.

Bab V memberikan kesimpulan dan saran penelitian yang telah

dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KAJIAN TERKAIT

Pada bab sebelumnya, penulis telah membahas mengenai latar belakang

penulisan skripsi. Pembelajaran daring menjadi terobosan baru dalam dunia

pendidikan akibat dampak pandemi covid-19. Kegiatan pembelajaran

diberhentikan sementara dan berganti menggunakan sistem pembelajaran daring

untuk meminimalisasi penyebaran virus. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi

penulis terhadap efektivitas pembelajaran daring bagi mahasiswa Prodi

Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma.

Pada bab ini, penulis memaparkan kajian teori yang menjadi dasar

dalam melaksanakan penelitian. Secara khusus penulis menjelaskan mengenai

efektivitas pembelajaran, pembelajaran daring, dan ketentuan dari Prodi

Pendidikan Keagamaan Katolik. Selain itu, pada bab ini penulis menyertakan

kajian terkait berkaitan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan.

A. Kajian Teori

1. Efektivitas Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektivitas adalah

sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, membawa hasil

dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini

efektivitas dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan instruksional khusus

yang telah dicanangkan. Reigeluth dan Merrill (1979) mengemukakan bahwa

pengukuran keefektifan pembelajaran harus selalu berkaitan dengan pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

tujuan pembelajaran. Terdapat 7 indikator yang dapat digunakan untuk

menetapkan keefektifan suatu pembelajaran, yaitu.

a. Kecermatan penguasaan perilaku

b. Kecepatan unjuk kerja

c. Kesesuaian dengan prosedur

d. Kuantitas untuk kerja

e. Kualitas hasil akhir

f. Tingkat alih belajar

g. Tingkat retensi

Keefektifan adalah suatu keadaan yang menunjukkan rencana dapat

tercapai. Semakin banyak tujuan yang hendak dicapai, semakin efektif pula tujuan

tersebut. Keefektifan dapat disebut juga sebagai tingkat keberhasilan yang dapat

dicapai dari suatu cara atau usaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Harry Firman (1987: 25). Keefektifan program pembelajaran

ditandai dengan ciri- ciri sebagai berikut.

a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah

ditetapkan

b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif

sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional

c. Memiliki sarana- sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

Miarso Rohmawati (2015) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran

merupakan standar mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya

tujuan pembelajaran, dan dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

suatu situasi “doing the right things.” Dengan begitu standar mutu pendidikan

yaitu tingkat keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah

membuahkan hasil atau tidak.

Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas

pembelajaran merupakan pembelajaran yang tidak terlepas dari aktivitas yang

berkualitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh

guru dan akan menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam kelas. Jika dikaitkan

dengan hasil belajar maka pembelajaran dapat dikatakan efektif jika terdapat

perubahan yang positif pada siswa dan termasuk pada perolehan hasil belajar yang

meningkat atau sesuai dengan ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ditetapkan. Keefektivan pembelajaran tidak hanya meninjau dari segi

prestasi belajar saja, namun harus melihat dari segi proses dan sarana penunjang.

Kriteria efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kemampuan

pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan baik.

2. Pembelajaran Daring

a. Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring memiliki perbedaan arti dengan pembelajaran

jarak jauh. Pembelajaran daring dapat dilakukan untuk pembelajaran jarak jauh,

tetapi tidak semua pembelajaran jarak jauh harus bersifat daring.

Secara sederhana Brown (2002) mengatakan pembelajaran online

merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet) sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

metode penyampaian, interaksi dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk

layanan belajar lainnya.

Menurut Siahaan (Waryanto, 2006:11) pembelajaran daring merupakan

salah satu pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan. Terdapat berbagai istilah

untuk mengemukakan gagasan tentang pembelajaran jarak jauh dengan

memanfaatkan intenet, yaitu: online learning, e-learning (pembelajaran

elektronik), internet- enabled learning, virtual learning, virtual classrom atau web

based learning.

Pembelajaran daring diperkenalkan pertama kali oleh Universitas

Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis

komputer dan komputer bernama PLATO. Berikut perkembangan dari masa ke

masa.

1) Tahun 1990: Era Computer Based Training (CBT), bermunculan aplikasi e-

learning yang berjalan berbentuk CD- ROM.

2) Tahun 1994: CBT muncul dalam bentuk paket yang lebih menarik dan

diproduksi secara massal.

3) Tahun 1997: Learning Management System (LMS), membuat pemikiran baru

untuk mengatasi masalah antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar.

Bentuk yang standar yang muncul.

4) Tahun 1999: perkembangan LMS menuju aplikasi e- learning berbasis web

berkembang secara total, baik untuk pembelajaran maupun administrasi belajar

mengajarnya. LMS mulai menyatu dengan situs informasi, majalah dan surat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

kabar, dengan perpaduan multimedia, serta penampilan interaktif dalam

berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.

Pembelajaran daring mengenal dua model interaksi antara dosen

dengan mahasiswa berdasarkan waktu proses pembelajaran, yaitu synchronous

dan asynchronous. Synchronous berarti proses pembelajaran terjadi pada saat

yang sama antara pendidik dan peserta didik. Hal ini dimungkinkan interaksi

langsung secara daring, saat pendidik dan peserta didik wajib mengakses internet

secara bersamaan. Dalam proses pengajaran, pendidik memberikan materi

menggunakan presentasi atau makalah. Pengelolaan pembelajaran daring

diharapkan adanya perubahan cara pandang terhadap dinamika, pengetahuan

teknis dan ketrampilan untuk memfasilitasi pembelajaran secara optimal.

b. Karakteristik Pembelajaran Daring

Berdasarkan hasil Webinar APK Bappenas tentang Efektivitas

Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 merumuskan karakteristik

pembelajaran daring sebagai berikut.

1) Memanfaatkan berbagai media interaksi daring

Pembelajaran daring dapat berlangsung baik secara tatap muka maupun

tanpa tatap muka melalui aplikasi atau jasa layanan komunikasi audio visual

untuk menjembatani komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.

2) Tidak terikat jarak, tetapi terikat waktu,

Pembelajaran dapat dilakukan di tempat terpisah atau dalam satu tempat

atau ruangan yang sama dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3) Karakteristik interaksi

Pembelajaran daring tidak dapat disamakan dengan pembelajaran

konvensional yang menjadi daring. Metode yang dipilih berupa konvensional, dan

daring metode mempunyai karakteristik masing- masing sehingga pendidik perlu

lebih bijak dalam menerapkan metode pembelajaran yang dipilih. Selama ini yang

terjadi yaitu mendaringkan sekolah konvensional. Hal ini menimbulkan keluhan

karena banyaknya tugas dan materi yang banyak.

Kegiatan pembelajaran yang sebelumnya berpusat di sekolah berpindah

ke rumah membuat orang tua sebagai guru bagi anak mereka selama masa

pandemi. Tidak semua orang bisa menyampaikan materi pembelajaran, berbeda

yang dilakukan oleh pendidik yang paham akan pedagogi. Sehingga yang terjadi

jika pembelajaran daring hanya sebatas mendaringkan pembelajaran konvensional

yang dititipkan kepada orang tua mereka akan kewalahan. Peran orang tua yang

sebagai pencari nafkah, juga menjadi faktor keterbatasan bagi orang tua dalam

proses pendampingan anak.

c. Manfaat Pembelajaran Daring

Kemajuan teknologi saat ini berdampak pada semua bidang tidak

terkecuali pada bidang pendidikan yang dalam penyelenggaraannya menggunakan

teknologi secara total sebagai media utama dalam pembelajaran daring. Teknologi

ini dalam pendidikan bermanfaat untuk mencapai efektif dalam waktu belajar,

agar lebih mudah untuk mengakses materi pembelajaran dan sumber belajar.

Tantangan pembelajaran daring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1) Pendidik:

a) Literasi atau ketrampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

b) Ketersediaan sarana dan prasarana

c) Kemampuan mentransformasi pembelajaran konvensional menjadi daring

d) Manajemen waktu

e) Sulit mengamati perkembangan siswa

f) Banyak siswa merasa kesulitan melaksanakan pembelajaran dari rumah

g) Pendidik belum mampu mengoptimalkan media digital

h) Pendidik masih mengejar ketercapaian kurikulum

i) Pendidik lebih menekankan pada sebatas tugas, tidak menjelaskan materi,

diskusi atau tanya jawab.

2) Peserta didik

a) Ketersediaan sarana dan prasarana (laptop, listrik, jaringan internet, gawai)

b) Adaptasi pembelajaran daring

c) Belum mampu mengoptimalkan media digital

d) Banyaknya tugas dari pendidik yang harus dikerjakan dengan waktu

pengerjaan yang terlalu sempit

e) Kurang konsentrasi dalam belajar

f) Motivasi

3) Lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

a) Situasi dan aktifitas lingkungan siswa

b) Kemampuan orang tua siswa dalam mendampingi pembelajaran

d. Etika Pembelajaran Daring

Lembaga Pendidikan Yesuit berkomitmen untuk menghidupi etiket bagi

pembelajaran di kelas daring.

1) Peserta didik bersikap sopan dalam pembelajaran daring.

2) Peserta didik hadir di kelas daring dan tidak menciptakan gangguan suara

terhadap pembelajar lain.

3) Peserta didik mengenakan pakaian yang mengindahkankesopanan.

e. Prosedur Pembelajaran Daring

1) Materi pembelajaran diunggah sebelum perkuliahan dimulai

2) Perancangan mata kuliah paralel dikelola tim pengampu sehingga diperoleh

rangkaian materi dan strategi pembelajaran yang lengkap untuk setiap kelas

3) Dosen wajib memberikan layanan pembelajaran mata kuliah di jadwal

perkuliahan, contohnya menjawab pertanyaan, konsultasi

4) Perkuliahan tatap muka virtual wajib diselenggarakan oleh dosen pengampu

pada masing-masing mata kuliah pada jadwal yang telah ditentukan

f. Media Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring pendidik tidak dibatasi oleh aturan dalam memilih

dan menggunakan media online yang akan digunakan. Tapi pendidik harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

mengacu pada prinsip pembelajaran daring yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Artinya media yang digunakan oleh guru dapat pula digunakan oleh siswa

sehingga komunikasi dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Kedua

model interaksi ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara

keseluruhan. Proses pembelajaran daring dapat memanfaatkan aplikasi online

yang ada, seperti.

1) Whatsapp Grup (WAG)

Whatsapp merupakan aplikasi pesan instan lintas platform gratis yang

memanfaatkan teknologi voice over IP yang dimiliki oleh Facebook, Inc.

Penggunaan teknologi tersebut, pengguna dapat saling mengirim pesan teks dan

suara, melakukan panggilan suara (audio) dan video, berbagi gambar/ foto, video,

dokumen, lokasi, dan jenis format yang lain. Kemudahan komunikasi menjadi

alasan penggunaan Whatsapp sebagai media pendidikan dan pembelajaran.

Seperti sekolah, universitas, dan lembaga kursus memanfaatkan Whatsapp sebagai

wadah belajar dan berbagi informasi, baik secara personal maupun grup. Pandemi

Covid-19 juga memaksa peserta didik untuk belajar secara daring dari rumah

menggunakan aplikasi ini.

2) Learning Management System (LMS)

LMS adalah suatu perangkat lunak untuk keperluan administrasi,

dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan

secara online. Dengan menggunakan LMS pengajar dapat mengelola kelas dan

bertukar informasi dengan peserta didik. selain itu, akses terhadap materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

pembelajaran yang berlangsung dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Fitur-

fitur yang tersedia dalam LMS untuk institusi pendidikan adalah sebagai berikut.

a) Pengelolaan hak akses pengguna (user)

b) Pengelolaan courses

c) Pengelolaan bahan ajar (resource),

d) Pengelolaan aktifitas,

e) Pengelolaan nilai,

f) Penampilkan nilai,

g) Pengelolaan visualisasi e-learning, sehingga bisa diakses dengan web browser.

3) Zoom

Zoom adalah layanan video conference yang memungkinkan pengguna

untuk melakukan obrolan daring dengan memanfaatkan teknologi cloud

computer dan keamanan 256-bit TLS encryption. Zoom dikembangkan oleh

perusahaan Zoom Video Commucations, Inc. yang berpusat di San Jose,

California, Amerika Serikat. Dengan Zoom, pengguna dapat saling terhubung,

melakukan meeting, webinar, chatting, hingga melakukan diskusi dalam sebuah

Channel. Zoom menjadi alternatif untuk bekerja dan belajar jarak jauh dari

banyak organisasi dan lembaga di seluruh dunia. Dukungan OS untuk layanan

Zoom juga sangat beragam mulai dari MacOS, Windows, Linux, iOS, Android,

Web App, hingga ekstensi untuk Google Chrome dan Firefox.

4) Google Classroom

Google Classroom adalah aplikasi belajar dan mengajar. Semua orang

yang berusia di atas 13 tahun dan memiliki akun Google dapat langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

menggunakannya. Untuk menggunakanya, download aplikasi google classroom

untuk laptop di Chrome maupun di Hp, seperti Apple iOS dan Android. Biaya

yang dipungut adalah Rp 0 alias gratis. Cara menggunakan Google Classroom

dengan membuat akun terlebih dahulu. Ada tiga pilihan akun yang diberikan,

yakni akun sekolah, akun Google pribadi, atau akun G suite (perusahaan).

Pertama-tama, kunjungi situs alamat di classroom.google.com. Lalu klik 'Buka

Classroom'. Selanjutnya, masuk Google Classroom dengan Gmail. Kemudian, jika

ada pesan datang, klik 'Terima'. Lalu, jika Anda menggunakan akun G Suite untuk

Pendidikan, klik Saya Seorang Siswa atau Saya Seorang Pengajar. Terakhir klik

'Mulai' Pengajar di sini dapat membuat kelas. Sedangkan, siswa hanya dapat

bergabung ke kelas yang dibuat oleh sang pengajar.

5) Microsoft Teams

Microsoft Teams adalah sebuah platform komunikasi dan kolaborasi

terpadu yang menggabungkan fitur percakapan kerja, rapat video, penyimpanan

berkas (termasuk kolaborasi berkas) dan integrasi aplikasi. Microsoft Teams ini

terintegrasi dengan rangkaian produk Microsoft 365. Selain itu juga dapat

diintegrasikan dengan produk selain buatan Microsoft. Kelebihan:

a) Mudahnya memulai rapat

b) Mudah untuk berbagi file dan berkolaborasi

c) Meningkatkan kinerja

d) Alat komunikasi serba guna

e) Fitur dan fungsionalitas menarik

f) Sangat mudah mengorganisir pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

g) Tersedia alat perekam

h) Integrasi dengan perangkat lain

i) Platform all-in-one.

Kekurangan:

a) Struktur file cukup membingungkan. Hal ini terjadi ketika banyak pengguna

ingin mengetahuisebuah file berada dan melalui struktur folder untuk

menemukannya. Namun cara file yang disimpan pada Teams sangat

membingungkan. Jadi segala sesuatu yang diunggah ke percakapan dibuang ke

folder akar saluran.

b) Bandwidth yang besar. Microsoft Teams dapat dikatakan memiliki

penggunaan badwidth yang lebih besar.

Menurut Michael Molinda (2005: 205) keuntungan dan kekurangan

pembelajaran daring sebagai berikut.

Keuntungan:

a) Internet bisa memuat teks, audio, grafik, animasi video, dll

b) Bisa di update informasi dan siswa dapat mengaksses info tanpa batas

c) Siswa dapat mengakses informasi kemana- mana tanpa pergi jauh

d) Siswa dapat berkonsultasi dengan tenaga ahli dan bertukar pendapat dengan

siswa yang lain

e) Berkomunikasi dengan mudah

f) Tidak terlalu mahal (murah)

Kekurangan:

a) Banyak materi internet yang tidak sesuai dengan materi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

b) Terjadi pembajakan atas hak cipta

c) Sulit mencari informasi karena setiap hari ribuan web tumbuh

d) Membutuhkan tenaga teknisi untuk mengorganisir LAN

e) Membutuhkan alat koneksi untuk dapat mengakses internet

f) Kelambatan akses

g) Membutuhkan cara pandang kritis atas informasi yang masuk

3. Pandemi Covid- 19

Mengutip dari Kumparan.com pandemi Covid- 19 merupakan peristiwa

menyebarnya Coronavirus disease (Covid- 19). Penyakit ini disebabkan karena

adanya virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Virus ini pertama kali

dideteksi di Wuhan, Tiongkok pada tanggal 01 Desember 2019, dan ditetapkan

sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020.

Bulan Desember 2019, terjadi kasus radang paru-paru yang dihubungkan dengan

pasar makanan laut Huanan yang menjual berbagai macam hewan seperti ikan,

ayam, kelelawar, rusa, marmut, dan hewan liar lainnya. Kecurigaan muncul

bahwa virus ini bersumber dari hewan, sebagian besar virus corona bersirkulasi di

antara hewan, tetapi enam spesies di antaranya berevolusi dan mampu

menginfeksi manusia seperti yang nampak pada sindrom pernapasan akut berat

(SARS). Pencegahan untuk menghindari virus ini di antaranya mencuci tangan

dengan menggunakan sabun, menutup mulut saat bersin dan batuk, menjaga jarak,

serta isolasi diri bagi orang yang mencurigai bahwa mereka telah terinfeksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam pencegahan penyebaran

virus ini membatasi perjalanan, pemberlakuan jam malam, serta pengurangan

kegiatan kerja. Akibat menyebarnya covid- 19 di Indonesia, pemerintah membuat

kebijakan untuk menutup kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas.

Kegiatan tatap muka diganti dengan kegiatan belajar mengajar secara daring.

Akibat adanya pandemi, menyebabkan berbagai kebijakan untuk

memutuskan rantai penularan virus covid- 19. Salah satu upaya yang dilakukan

oleh pemerintah yaitu penerapan Work From Home (WFH). Bidang pendidikan

menjadi salah satu yang terdampak, dengan mengganti proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).

B. Kajian Terkait

Ada beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini, di antaranya

yaitu.

1. Penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi

Covid- 19: Survey Online” yang dilaksanakan oleh Hikmat, Endang

Hermawan, Aldim, Irwandi dari Program Studi Sosiologi UIN Sunan Gunung

Djati Bandung tahun 2020. Pandemi covid membuat sistem pembelajaran di

kampus terpaksa berubah secara drastis dari pertemuan tatap muka menjadi

pembelajar secara online. Banyak kampus yang belum memiliki infrastruktur

pembelajaran online dipaksa melakukan perkuliahan secara daring. Penelitian

ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan metode survey yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

secara online. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pembelajaran daring

hanya efektif untuk matakuliah teori dan praktikum saja, sementara untuk

matakuliah praktek lapangan tidak efektif dilakukan secara daring.

2. Penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-

19” yang dilaksanakan oleh Aas Aliana Futriani Hidayah, Robiah Al

Adawiyah, Prima Ayu Rizqi Mahanani tahun 2020. Pembelajaran daring

dipilih sebagai salah satu cara untuk mengurangi potensi penyebaran virus

corona. Pembelajaran daring yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran yang menggunakan media yang terkoneksi dengan internet.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif,

sumber primer didapatkan dari peserta didik, dan data sekunder berupa buku

referensi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancaram dan

kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, kendala yang dirasakan

oleh peserta didik beserta orang tua meliputi pemahaman materi yang kurang

karena pendidik hanya memberi penugasan, gangguan jaringan, adanya

kejenuhan, dan keterbatasan penguasaan teknologi.

3. Penelitian tentang “Analisis Efektivitas Pembelajaran Daring dalam

Menghadapi Wabah Pandemi Covid- 19” yang dilaksanakan oleh Dwinda Nur

Baety dan Dadang Rahman Munandar tahun 2021. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis efektivitas pembelajaran daring ditinjau dari akses

pendukung terlaksananya pembelajaran daring yang paling banyak digunakan

pada peserta didik jenjang menengah hingga perguruan tinggi serta faktor-

faktor yang dapat memengaruhi efektivitas pembelajaran daring. Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data

primer didapatkan dari kuisioner googleform, dan data sekunder berasal dari

buku referensi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, pembelajaran daring

masih dinilai belum efektif oleh sebagian besar peserta didik dikarenakan

pelaksanaan yang mendadak sehingga perlu dilakukan adaptasi media. Akses

yang paling banyak digunakan yaitu google calssroom dengan presentase 72,

9%. Pembelajaran daring dipengaruhi oleh beberapa faktor: ekonomi 38%,

sosial 30%, kesehatan 19% dan kepribadian 13%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab sebelumnya penulis telah memaparkan kerangka teori yang

berkaitan dengan penelitian yang ditulis. Penulis menjabarkan mengenai

efektivitas pembelajaran secara daring. Mahasiswa diharapkan mampu menerima

perubahan teknologi yang ada sebagai tanggapan pembaharuan pendidikan.

Pada bab IV, penulis akan menguraikan metodologi penelitian yang akan

digunakan dalam proses memperoleh data Efektivitas Pembelajaran Daring bagi

Mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik di Masa Pandemi Covid- 19. Metode

yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Pada bab iniakan dibahas langkah-

langkah yang akan digunakan dalam mengolah data hasil observasi dan

wawancara.

A. Desain Penelitian

Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskripstif, dengan

teknik pengumpulan angket dan wawancara. Penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial baik secara individu maupun kelompok. Menurut Bogdan dan Taylor dalam

Lexy L. Moleong (2012:4) mendeskripsikan metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan

dari orang dan perilaku yang dialami. Menurut Sugiyono (2014:14) mengatakan

metode kualitatif merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

saat peneliti bertindak sebagai instrumen kunci.

Sementara menurut Sukmadinata (2015:60), penelitian kualitatif adalah

suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, kepercayaan, pemikiran orang secara

individu atau kelompok. Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat

fleksibel sesuai dengan kebutuhan serta situasi yang ada di lapangan. Secara garis

besar tahapan penelitian kualitatif sebagai berikut.

1. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian

2. Mengumpulkan data di lapangan

3. Menganalisis data

4. Merumuskan hasil studi

5. Menyusun rekomendadi untuk pembuatan keputusan

Penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fakta mengenai populasi secara sistematis, dan akurat. Dalam

penelitian deskriptif hasil dari pengumpulan data disajikan apa adanya sesuai

dengan hasil yang diperoleh dari informan. Penelitian ini untuk mengetahui

efektivitas dari pembelajaran daring yang sedang dilakukan di Prodi Pendidikan

Keagamaan Katolik karena adanya pandemi covid- 19. Teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu pengisian angket online melalui google form. Peneliti

menyiapkan angket dengan beberapa pernyataan yang ditujukan untuk informan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Pernyataan yang disiapkan adalah yang berkaitan dengan pembelajaran daring

yang sedang dilaksanakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyebaran angket berlangsung tanggal

26 April hingga 03 Mei 2021 dengan melibatkan 40 informan. Angket dapat diisi

melalui https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScXXGDGvG-

rx6gmQGe3yDBqusfSwPA79gO0xxRaPbz6jT4VKw/viewform

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian merupakan 40 mahasiswa yang terdiri dari 10

informan dari setiap angkatan 2017- 2020. Informan pada setiap angkatan terdiri

dari mahasiswa-mahasiswa yang melakukan kegiatan pembelajaran di dalam

maupun di luar Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah efektivitas

pembelajaran daring di masa pandemi covid- 19.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel yang ada berupa keefektifan pembelajaran

berbasis daring. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengukuran terhadap

suatu variabel dengan menggunakan sebuah instrumen penelitian. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

penelitian ini variabel operasionalnya berupa keefektifan pembelajaran berbasis

daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu unsur dalam sebuah

penelitian. Serta rumusan masalah yang dijawab melalui penelitian menggunakan

pendekatan kualitatif. Angket digunakan sebagai sarana mencari data terkait

respon mahasiswa terhadap penbelajaran berbasis daring. Angket berisi beberapa

pernyataan yang akan dinilai dan disesuaikan oleh mahasiswa dengan yang

mereka alami. Pengisian angket dilakukan secara online dengan menggunakan

google form dengan menggunakan skala likert. Selanjutnya data tersebut

dianalisis dengan cara analisis deskriptif. Melalui angket tersebut, data demografis

berupa tempat tinggal hingga tahun angkatan.

Sedangkan untuk data wawancara digunakan untuk memperkuat terkait

respon mahasiswa yang telah diambil dari angket. Data ini diperoleh dengan

melakukan wawancara penelitian dengan mahasiswa Pendidikan Keagamaan

Katolik. Wawancara dilaksanakan secara lisan, pada penelitian ini yang dijadikan

sumber wawancara yaitu angkatan 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Instrumen Penelitian

1. Lembar angket mahasiswa

Lembar angket menggunakan skala 1-5, mahasiswa memberikan tanda

centang pada salah satu pilihan sesuai dengan kondisi yang ada. Angket ini

digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik

dalam pembelajaran berbasis daring. Berikut ini kisi-kisi angket dari mahasiswa.

Tabel 1

Indikator Pernyataan

Mahasiswa Pembelajaran berbasis daring

membantu saya dalam memahami

materi pembelajaran yang

disampaikan dalam pertemuan

Saat mengalami kesulitan saya

bertanya kepada dosen maupun teman

Selama proses perkuliahan, saya tidak

mengalami kesulitan dalam setiap

prosesnya

Dengan perkuliahan berbasis daring

menumbuhkan semangat dalam setiap

prosesnya

Nilai yang saya peroleh dari UTS,

UAS, Kuis sesuai dengan usaha yang

saya lakukan

Bagi saya pembelajaran daring yang

dilakukan saat ini membuat proses

pembelajaran menjadi lebih efektif

dan efisien

Dosen Dosen memberikan materi sebelum

perkuliahan berlangsung

Dosen selalu memastikan mahasiswa

dapat mengikuti perkuliahan

Penguasaan materi dosen dapat

tersampaikan dengan baik

Dosen mampu merespon pertanyaan

mahasiswa

Tugas yang diberikan mampu

membantu saya dalam memahami

materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Dosen selalu mengembalikan hasil

pekerjaan (UTS, UAS)

Fasilitas Saya dapat menggunakan perangkat

pembelajaran dengan baik

Pembelajaran daring membutuhkan

banyak biaya

Teknologi yang digunakan mampu

mendukung proses perkuliahan

Materi yang disajikan dalam LMS

bervariasi dan menarik sehingga

mampu menggugah semangat belajar

Seluruh kegiatan pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik (sesuai dengan

jadwal, terkoordinasi)

Pembelajaran daring dapat

menggantikan pembelajaran secara

langsung/ tatap muka

2. Pedoman wawancara

Wawancara digunakan untuk memperkuat jawaban mahasiswa pada

lembar angket. Berikut daftar pedoman pertanyaan wawancara terkait

pembelajaran berbasis daring.

Tabel 2

No. Aspek yang Diamati Pertanyaan

1. Ketercapaian tujuan

dari penggunaan

pembelajaran berbasis

daring

Apakah pembelajaran berbasis

daring membantu anda dalam

memahami tujuan umum dalam

perkuliahan?

Sebagai mahasiswa Pendidikan

Keagamaan Katolik, apakah dalam

menggunakan pembelajaran daring

membantu dalam mengingat

pembelajaran yang disampaikan

pada pertemuan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

2. Minat mahasiswa

terhadap

pembelajaran berbasis

daring

Apakah pembelajaran berbasis

daring membuat anda semakin

bersemangat dalam mengikuti

perkuliahan?

Apakah anda merasa senang

mengikuti pembelajaran berbasis

daring?

Sebagai mahasiswa Pendidikan

Keagamaan Katolik, mengikuti

perkuliahan dengan pembelajaran

berbasis daring dapat

menumbuhkan motivasi?

Apakah pembelajaran berbasis

daring meningkatkan perhatian

dalam mengikuti perkuliahan?

Bagaimana pendapat anda

mengenai pembelajaran yang

dilakukan secara daring?

3. Sikap mahasiswa

terhadap

pembelajaran berbasis

daring

Apakah dengan pembelajaran

berbasis daring membuat anda

semakin menumbuh rasa keingin

tahuan pada setiap mata kuliah?

Apakah yang anda rasakan setiap

mengikutiperkuliahan

menggunakan metode daring?

Apakah yang anda rasakan setiap

mengikuti perkuliahan

menggunakan metode daring?

G. Teknik Analisis Data

Menurut Cresswell, Rossman, dan Rallis (2013: 274) analisis data

merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus

terhadap data, mengajukan pertanyaaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan

singkat sepanjang penelitian. Analisis data melibatkan kumpulan data terbuka,

yang didasarkan pada pertanyaan dan analisis informasi dari informan. Data-data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

yang telah diperoleh diidentifikasi, dan dikelompokkan kembali untuk dianalisis.

Prinsip analisis data pada penelitian kualitatif sebagai berikut:

1. Peneliti menjadi instrumen utama pengumpulan data dan subjek yang diteliti

dipandang mempunyai kedudukan sama secara nisbi dengan peneliti.

2. Data peneliti yang dikumpulkan bersifat deskriptif. Peneliti mengumpulkan

data dan mencatat fenomena yang terkait langsung atau tidak langsung

dengan fokus penelitian. Ciri khas ini berimplikasi pada data yang terkumpul,

yaitu berupa kata- kata atau uraian deskriptif, tanpa mengabaikan bentuk

angka.

3. Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu

dengan mengutamakan pandangan dan pendirian informan terhadap situasi

yang ada.

4. Verifikasi data dan fenomena dilakukan dengan cara mencari kasus yang

berbeda atau bertentangan dengan menggunakan metode dan subjek yang

berbeda.

5. Kegiatan penelitian lebih mengutamakan proses daripada hasil dan data

penelitian untuk mendapatkan makna kondisi alami yang ada.

6. Pemberian makna merupakan dasar utama dalam memahami situasi,

pemaknaan tersebut selain berlangsung sendiri oleh peneliti juga didasari atas

interpretasi bersama dengan sumber data.

Hasil penelitian dipandang memenuhi kriteria ilmiah jika memiliki

tingkat kepercayaan tertentu, yaitu:

a. Credibility

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Menunjuk pada apakah kebenaran penelitian ini dapat dipercaya, dalam artian

dapat mengungkapkan kenyataan yang sesungguhnya.

b. Dependebility

Prinsip ini merujuk pada apakah hasil penelitian memiliki keandalan atau

reliabilitas. Prinsip ini dapat dipenuhi dengan cara mempertahankan konsistensi

teknik pengumpulan data dalam menggunakan konsep.

c. Corfirmability

Prinsip ini merujuk pada sangat perlunya upaya untuk mengkonfirmasi bahwa

temuan yang telah diperoleh dapat dipercaya kebenarannya.

d. Transferability

Prinsip ini mengandung makna hasil penelitian dapat diaplikasikan pada situasi

lain. Upaya untuk mentransfer hasil penelitian kualitatif pada situasi yang

berbeda sangat mungkin namun memerlukan penyesuaian menurut keadaan dan

asumsi yang mendasarinya.

Menurut Sugiyono (2012: 247) komponen analisis data yang digunakan

yaitu:

1. Data collection: mengumpulkan data dan mengukur informasi demi mencapai

tujuan penelitian melalui observasi, wawancara, dan lain sebagainya.

2. Data reduction: mereduksi data berarti merekam, memilih hal yang pokok,

memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan penulis untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3. Data display: penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian, bagan, hubungan

antar kategori atau dengan teks yang bersifat naratif.

4. Conclusion drawing: penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan

bukti yang kuat.

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis beberapa data berkaitan dengan

keefektifan pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa Pendidikan

Keagamaan Katolik.

1. Analisis data angket mahasiswa

Angket yang berisi penyataan dapat diakses dan diisi oleh mahasiswa

melalui googleform. Pengisian angket dilakukan untuk mempermudah

pengumpulan data di masa pandemi covid- 19 yang tidak memungkinkan

berinteraksi secara langsung antara peneliti dengan informan. Dalam penelitian

ini, peneliti membuat penyataan sebanyak 10 dengan skala 1- 5 untuk pilihan

jawaban.

Tabel 3

Skala Skor

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

2. Analisis hasil wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang nantinya

digunakan untuk memperkuat pernyataan yang telah dijawab oleh mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Wawancara yang dilakukan menggunakan media Whatsapp, karena keterbatasan

tempat peneliti dengan informan. Pada penelitian ini yang menjadi sumber dalam

wawancara yaitu mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik angktan 2018.

H. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan pada akurasi hasil

penelitian dengan menerapkan prosedur. Yin (Cresswell 2003: 285) menegaskan

bahwa para peneliti kualitatif harus mendokumentasikan prosedur studi kasus dan

sebanyak mungkin langkah dalam prosedur tersebut. Tema yang dibangun

berdasarkan sejumlah data akan menambah validitas penelitian.

1. Menerapkan member checking untuk mengetahui akurasi hasil penelitian. Cara

ini dapat dilakukan dengan membawa laporan akhir untuk mengecek hasil

sudah akurat.

2. Membuat deskripsi yang kaya dan padat tentang hasil penelitian. Penulis

menyajikan deskripsi yang detail mengenai setting.

3. Mengklarifikasi bias yang membawa peneliti ke dalam penelitian. Dengan

melakukan refleksi diri, peneliti akan mampu membuat narasi yang terbuka

dan jujur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang digunakan yaitu dengan metode kualitatif deskriptif.

Informasi yang didapat dengan melakukan penyebaran angket secara tertutup dan

wawancara dengan beberapa mahasiswa. Penelitian berlangsung selama bulan

April-Mei 2021. Pada tahap pertama peneliti melakukan penyebaran angket

melalui google form kepada 10 mahasiswa setiap angkatan Prodi Pendidikan

Keagamaan Katolik. Dari data yang diperoleh melalui google form, peneliti

melanjutkan dengan melakukan wawancara dengan 3 mahasiswa dari angkatan

2018. 3 mahasiswa ini dipilih berdasarkan perbedaan yang mendasar pada

jawaban yang telah diberikan.

Pada bab ini, penulis memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan. Penulis memfokuskan pada 3 aspek yaitu

ketercapaian tujuan pembelajaran, minat mahasiswa terhadap pembelajaran

daring, dan sikap mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis daring.

A. Profil Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik

Mengutip dalam buku Panduan Akademik Program Studi Pendidikan

Keagaman Katolik (PENDIKKAT) memiliki visi yaitu sebagai lembaga

pendidik mendidik calon sarjana Pendidikan Keagaaman Katolik yang beriman

tangguh dan profesional demi terwujudnya Gereja yang memperjuangkan

masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat. Misi Pendidikan Keagamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Katolik yaitu mendidik kaum muda menjadi sarjana Pendidikan Keagamaan

Katolik yang dapat berprofesi sebagai guru agama Katolik, Katekis, dan

Pengembang karya katekese di Indonesia.

Sebagai respon terhadap pencegahan penularan dan penyebaran

COVID-19, Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan pembelajaran secara

daringbagi mata kuliah praktek yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa pada

jenjang terakhir. Momentum ini menjadi pijakan Universitas Sanata Dharma

untuk mengawali impian besar yang tercantum dalam Renstra Universitas Sanata

Dharma 2018-2022 terkait pembelajaran tanggap zaman. Pelaksanaan

pembelajaran praktek tatap muka akan berlangsung sesuai protokol kesehatan.

Pembelajaran daring yang dipilih oleh setiap dosen wajib didasarkan

berdasarkan pada prinsip-prinsip pokok pembelajaran untuk menjamin mutu

layanan pendidikan.

Selama satu tahun pelaksanaan pembelajaran daring, prodi Pendikkat

telah menggunakan berbagai media untuk mendukung kelancaran perkuliahan.

Para dosen memanfaatkan LMS, Zoom, Google Meet, Whatsapp, serta Google

Classroom sebagai media yang paling mudah untuk diakses oleh mahasiswa.

Sebagian mahasiswa melakukan perkuliahan dari rumah, sehingga menimbulkan

rasa bosan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Mahasiswa menganggap,

pembelajaran yang berlangsung lebih memudahkan namun jika berlangsung

secara berkelanjutan akan menimbulkan kejenuhan karena mahasiswa kesulitan

dalam berdiskusi dari pihak dosen maupun sesama mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Panduan pembelajaran daring di Universitas Sanata Dharma

dikembangkan dengan mengacu pada ketentuan terkait pembelajaran. Kebijakan

Rektor terkait persiapan perkuliahan Kebijakan Rektor No. 189/Rektor/VII/

2020 tentang Kebijakan Persiapan Perkuliahan Semester I T.A. 2020/2021

mencantumkan beberapa poin penting sebagai landasan panduan terutama terkait

beberapa poin penting berikut ini.

a. Perkuliahan secara umum akan diselenggarakan secara daring untuk

setidaknya sampai dengan masa ujian tengah semester. Perkuliahan

praktikum, praktik, dan kegiatan penelitian di laboratorium dapat

diselenggarakan secara luring dengan syarat dapat diikuti oleh semua

mahasiswa yang menempuhnya dan pelaksanaannya mengikuti protokol

kesehatan secara ketat.

b. Ketentuan pelaksanaan kuliah daring, seperti model presensi, frekuensi

pertemuan daring, bentuk evaluasi, dan lain-lain, akan ditetapkan paling

lambat 2 minggu sebelum kuliah dimulai.

c. Pemberian bantuan pendanaan koneksi internet kepada mahasiswa aktif

akan ditentukan setelah perekaman data rencana studi mahasiswa selesai

dilakukan.

d. Kegiatan pembimbingan dan ujian tugas akhir dapat dilakukan secara

campuran antara daring dan luring.

e. Semua pihak yang membutuhkan layanan tatap muka di kampus akan

dipenuhi dengan mengikuti protokol kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Hasil Penelitian

Penyebaran covid-19 semakin hari semakin bertambah, hal ini

mengakibatkan terbatasanya ruang gerak di luar rumah yang mengharuskan

masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah untuk bekerja secara daring untuk

menekan penyebaran virus ini. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020

Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran

Coronavirus Disease (Covid-19), salah satu kebijakannya berisi tentang

pembelajaran dari rumah. Efektivitas menjadi pedoman keberhasilan dari suatu

kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari respon mahasiswa selama

pembelajaran berlangsung.

1. Penyebaran Angket

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti telah melakukan survei untuk

mengetahui keefektifan pembelajaran daring selama pandemi covid ini. Peneliti

melakukan penyebaran angket secara tertutup, pada 10 mahasiswa di setiap

angkatan 2017 hingga 2020. Dari hasil tersebut peneliti mendapatkan 40 informan

yang terdiri dari mahasiswa yang berada di luar maupun dalam Yogyakarta.

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan angketonline dalam google from diperoleh beberapa hal berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Berdasarkan angket yang telah terkumpul, dapat dilihat bahwa 55%

informan melakukan kegiatan pembelajaran daring di rumah pribadi (bersama

orang tua, saudara). Perkuliahan di rumah bukan berarti membiarkan kegiatan

yang berlangsung dikampus hilang, melainkan mahasiswa harus tetap produktif

melaksanakannya secara daring. Mahasiswa diharapkan mampu belajar mandiri,

namun masih memerlukan bimbingan dari dosen. Mahasiswa menyatakan dirinya

telah mampu menggunakan perangkat pembelajaran (laptop, smartphone,

internet) dengan baik sehingga mampu mendukung proses pembelajaran daring

selama pandemi covid- 19. Menurut Siahaan (Waryanto, 2006: 11) pembelajaran

daring merupakan salah satu pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan. Pada

penelitian yang dilakukan, dosen telah menggunakan Whatsapp dan zoom dalam

pembelajaran daring. Whatsapp digunakan untuk memberikan materi dan

informasi yang berkaitan dengan perkuliahan. Media ini digunakan karena seluruh

dosen dan mahasiswa telah terbiasa dan mampu menggunakannya. Sedangkan

zoom digunakan untuk proses interaksi bagi dosen dan mahasiswa saat

menjelaskan materi. Pemanfaatan internet di era digital perlu dikembangkan

terutama di bidang pendidikan. Melalui internet, kita dapat mengakses web setiap

hari tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Pemberian materi sebelum perkuliahan berlangsung telah berlangsung

dengan baik terlihat dalam diagram tersebut menunjukkan 47,5%. Materi yang

diberikan sebelum perkuliahan dimaksudkan untuk mempermudah interaksi

antara dosen dengan mahasiswa agar terjadi komunikasi timbal balik yang aktif.

Selama perkuliahan yang sering terjadi, saat dosen memberikan materi mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

hanya diam saja tanpa merespon pertanyaan yang diajukan sehingga dosen merasa

kesulitan dengan materi yang disampaikan sudah dapat diterima dengan baik atau

belum. Pemahaman mahasiswa saat diberi materi oleh dosen baik, karena dosen

telah memberikan materi sebelum perkuliahan ditambah dengan variasi yang

menarik dalam penyampaiannya baik di LMS, maupun metode yang digunakan.

Metode yang diberikan sering kali berupa power point, video ilustrasi, dan video

penyampaian dosen yang dibuat sendiri lalu diunggah pada laman Youtube.

Penyampaian yang diberikan terkadang tidak selalu memudahkan mahasiswa

dalam menanggapi hal tersebut, sehingga mahasiswa terkadang mengajukan

pertanyaan pada dosen terkait matrei yang kurang dipahami. Jika dirasa waktu

tersebut kurang, tidak jarang mereka bertanya dengan sesama mahasiswa. Namun

hal ini pun menjadi kesulitan juga, karena mereka terbiasa dengan diskusi secara

langsung di kampus tapi karena adanya covid mereka hanya dapat bertanya secara

virtual saja.

Salah satu ciri yang disebutkan oleh Harry Firman (1987: 25)

efektivitas pembelajaran merupakan pembelajaran yang tidak terlepas dari

aktivitas yang berkualitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang

dilakukan oleh dosen dan akan menjadi tolak ukur keberhasilan. Kesadaran diri

sendiri yang menjadi faktor utamanya, yaitu dengan cara berfikir positif dan

melakukan hal- hal yang membuat semangat dalam diri menjadi tumbuh.

Menumbuhkan motivasi untuk selalu belajar dengan giat, menjaga kesehatan diri

yang paling penting untuk mengurangi terjadinya penularan virus covid-19

dengan cara rajin berolahraga agar tidak mudah merasa bosan, dan lebih merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

bahagia setelah olahraga karena tubuh merasa bugar dan sehat. Penggunaan

LMS pengajar dapat mengelola kelas dan bertukar informasi dengan peserta

didik. Selain itu, akses terhadap materi pembelajaran yang berlangsung dalam

kurun waktu yang telah ditentukan. Pengembalian hasil pekerjaan oleh dosen

bertujuan untuk mengevaluasi diri untuk melihat sejauh mahasiswa memahami

materi yang telah disampaikan agar kedepannya dapat memperbaiki kesalahan

yang ada. Namun hal ini sering kali masih belum dilakukan oleh semua dosen,

hanya ada beberapa dosen saja yang mengembalikan hasil pekerjaan dan

membahasnya kembali dalam kelas.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti pembelajaran daring termasuk

banyak, terutama untuk membeli kuota. Berbeda dengan perkuliahan

sebelumnya, biaya yang dibutuhkan lebih banyak untuk kehidupan sehari-hari,

namun untuk saat ini biaya yang dikeluarkan untuk membeli kuota. Memang

dalam pelaksanaan ini, universitas telah memberikan bantuan kuota setiap

bulannya, namun kuota yang telah diberikan masih belum mencukupi untuk

keperluan perkuliahan. Hal ini dikarenakan rata-rata dosen setiap perkuliahan

menggunakan zoom dan juga wajib menyalakan kamera sehingga tidak

mencukupi hal tersebut. Media pembelajaran yang digunakan didominasi oleh

WAG, namun media tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan tatap muka

dengan jumlah lebih dari 20 orang, sehingga pembelajaran berlangsung dengan

penugasan mandiri dan sangat minim adanya interaksi, diskusi, kolaborasi

selama proses pembelajaran daring. Respon yang diberikan mahasiswa di setiap

perkuliahan sangat bagus 52, 5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Mahasiswa telah memberikan respon yang positif dan menggambarkan

pembelajaran daring sudah memfasilitasi interaksi antara dosen dengan

mahasiswa dalam berdiskusi. Dosen juga telah memberika waktu luangnya

untuk dapat merespon mahasiwa di dalam whatsapp grup yang ada di luar jam

perkuliahan berlangsung. Saat ini mahasiswa masih merasa pembelajaran daring

yang sedang berlangsung belum efektif karena belum terbiasa dan masih perlu

menyesuaikan diri dengan sistem yang ada. Fitur- fitur baru yang digunakan

dosen sering kali baru terdengar dan masih belum pandai dalam

pengoperasiannya. Sedangkan untuk kedepannya pembelajaran daring dinilai

mampu menggantikan pembelajaran tatap muka, terlebih dengan kondisi

pandemi covid-19 yang saat ini belum berangsur membaik dan praktek yang

dilakukan oleh mahasiswa dapat dilakukan di dalam dan di luar kota

Yogyakarta.

2. Wawancara

a. Profil Informan

Informan dalam penelitian ini terdiri dari 3 mahasiswa (dua perempuan

dan satu laki- laki. Penulis mewawancarai Kaprodi Pendidikan Keagamaan

Katolik, untuk memenuhi data triangulasi. Di bawah ini penulis memaparkan

profil informan dengan pengodean yang digunakan untuk mempermudah dalam

penyebutan. Berikut profil informan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

1) Informan 1 (I1), berusia 21 tahun, mahasiswa angkatan 2018 dan pada saat

melaksanakan pembelajaran daring berada di rumah, Temanggung.

2) Informan 2 (I2), berusia 21 tahun, mahasiswa angkatan 2018 dan pada saat

melaksanakan pembelajaran daring berada di rumah, Lampung.

3) Informan 3 (I3), berusia 22 tahun, mahasiswa angkatan 2018 dan pada saat

melaksanakan pembelajaran daring berada di kos.

4) Informan 4 (I4), informan triangulasi, Kepala Prodi Pendidikan Keagamaan

Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Wawancara dengan Mahasiswa Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik

1) Pendapat tentang ketercapaian tujuan dari penggunaan pembelajaran

berbasis daring

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga mahasiswa Pendidikan

Keagamaan Katolik, selama satu tahun mereka telah merasakan kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran daring. Pertanyaan awal sebagai pembuka yaitu

tentang pemahaman tujuan pembelajaran. Mereka semua setuju dengan

pertanyaan tersebut, bahwa tujuan pembelajaran yang akan dilakukan selama satu

semester telah disampaikan dosen dengan baik. Menurut I2, saat awal pertemuan

perkuliahan, dosen telah memberikan rancangan yang akan dicapai satu semester

kedepan dengan poin-poin yang harus didapatkan oleh mahasiswa sehingga

mereka dapat mengatur dan menata pola belajar yang akan diterapkan. Hal

tersebut selaras dengan Miarso (Rohmawati, 2015) efektivitas pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

merupakan standar mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya

tujuan pembelajaran, dan dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola

suatu situasi “doing the right things.” Walaupun pembelajaran dilakukan secara

daring, dosen sudah merumuskan tujuan secara jelas untuk menggambarkan hasil

belajar yang diharapkan, sehingga mahasiswa paham dengan kriteria yang

digunakan untuk menilai berkaitan pada tujuan. Informan mengungkapkan dengan

adanya pembelajaran secara daring menjadi terobosan baru bagi mereka yang

selama ini belum pernah mereka alami. Hal tersebut berkaitan pula pada surat

edaran pemerintah maupun universitas untuk mengurangi penyebaran virus yang

semakin tinggi.

Sementara itu, dalam hubungannya untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan penggunaan pembelajaran

daring membantu dalam mengingat pembelajaran yang disampaikan dalam

pertemuan. I1 dan I2 menyampaikan dengan model pembelajaran daring membuat

mahasiswa malas untuk mencatat materi yang disampaikan, karena materi yang

dibahas sudah dibagikan dalam bentuk file. Sehingga saat proses pembelajaran

mahasiswa hanya mendengarkan penyampaian dosen. Sedangkan jika perkuliahan

dilaksanakan secara langsung, mahasiswa mencatat materi yang disampaikan

sebagai catatan sehingga secara tidak langsung mahasiswa sambil belajar.

Berbeda dengan pernyataan informan I1 dan I2, I3 menyampaikan dengan metode

pembelajaran daring materi yang disampaikan dapat dengan mudah diingat. Hal

tersebut karena materi yang disampaikan berbeda dengan perkuliahan di kampus.

Dosen memberikan materi dengan video yang dibuat sendiri oleh dosen maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

video ilustrasi dari youtube. Dengan penggunaan video tersebut, mahasiswa

dituntut untuk mencatat materi yang disampaikan.

Berdasarkan data hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan

mahasiswa, dapat disimpulankan bahwa I1-I3 telah memahami tujuan

pembelajaran yang akan berlangsung selama satu semester. Dengan adanya

pedoman tersebut, mahasiswa dapat mempersiapkan strategi untuk mencapai

poin-poin yang telah ditetapkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Untuk

mencapai hal hal tersebut, mereka juga mengusahakan untuk tetap berdiskusi

secara virtual dengan sesama mahasiswa untuk bertukar pikiran dan saling

membantu satu sama lain.

2) Pendapat tentang minat terhadap pembelajaran berbasis daring

Pertama-tama, penulis mengajukan pertanyaan tentang tanggapan

mahasiswa tentang pembelajaran daring. Data yang didapatkan informan

menjawab dalam kondisi pandemi covid-19 mereka antusias dalam

pelaksanaannya, karena tingginya kekhawatiran orang tua terhadap persebaran

virus ini. Dalam pernyataan I1 mengatakan selama pembelajaran daring lebih

cepat lelah dan bosan. Pembelajaran sulit untuk dimengerti dan mudah stres

karena banyaknya tugas yang diberikan dan deadline sementara tidak dapat

berkomunikasi secara langsung dengan teman- teman untuk bertukar pikiran.

Terlebih I3 juga menambahkan hal yang membuat tidak semangat dalam

mengikuti pembelajaran daring yaitu karena praktek yang ada hanya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

dilakukan secara virtual mulai dari praktek mengajar di sekolah dan praktek

Shared Christian Praxis (SCP).

Mendukung pernyataan tersebut, penulis mengajukan pertanyaan

kembali berkaitan dengan cara mengajar dosen selama pembelajaran daring. I2

menyatakan dosen telah menggunakan LMS dan zoom dengan baik selama

kurang lebih satu tahun ini. Dalam proses perkuliahan dosen memanfaatkan pula

WAG untuk menyampaikan informasi, pemberian materi, dan melakukan presensi

saat LMS terjadi gangguan. Model yang digunakan dosen saat mengajar

bermacam- macam, ada yang menjelaskan dulu melalui zoom kemudian membaca

materi ppt/ pdf, ada yang membaca materi terlebih dahulu lalu dibahas dalam

zoom. Ada pula dosen yang hanya memberikan materi/ video dari youtube atau

video penjelasan yang sudah dosen buat. Untuk kuis pada semester lalu melalui

aplikasi quizizi dan pada semester ini menggunakan moodle. Kebanyakan dosen

menjelaskan melalui zoom, walaupun ada sebagian yang hanya menggunakan

WAG. Para dosen pun memiliki banyak waktu untuk merespon mahasiswa yang

kesulitan dalam mengikuti perkuliahan.

Berdasarkan data hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan

mahasiswa, diperoleh data mahasiswa menanggapi pembelajaran daring secara

positif. Hal tersebut berkaitan dengan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya

yang jauh dari rumah. Mahasiswa juga menyatakan, cara mengajar dosen sudah

baik dengan menggunakan metode yang menarik dan lebih baru sehingga dapat

menggugah semangat mahasiswa. Semangat yang timbul di mahasiswa hanya di

awal saja, sedangkan akhir- akhir ini mahasiswa merasa bosan dengan sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

yang ada. Adanya hal tersebut, mahasiswa terus mengupayakan untuk dapat

mengontrol setiap tingkah lakunya dalam setiap perkuliahan.

3) Pendapat tentang sikap mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis

daring

Pada bagian ini, penulis mengajukan pertanyaan tentang kegiatan yang

mendorong mahasiswa untuk menumbuhkan rasa keingintahuannya terhadap

suatu mata kuliah. I1 dan I2 menyatakan hal tersebut tergantung pada kuis atau

tugas yang diberikan oleh dosen. Jika tidak ada tugas yang diberikan, mahasiswa

tidak mencari tahu kembali bahan- bahan kuliah sehingga mereka hanya

berpatokan dari materi yang diberikan oleh dosen saja. Sedangkan pemaparan I3,

dengan pembelajaran daring ini membuat mahasiswa semakin tumbuh rasa

keingin tahuan terhadap suatu materi. Hal ini terjadi karena, sulitnya materi yang

didapatkan dan tidak bisa datang ke perpustakaan untuk mencari buku yang

dimaksud.

Pertanyaan selanjutnya, penulis mengajukan pertanyaan berkaitan

dengan keefektifan pembelajaran daring. Menurut ketiga informan, pembelajaran

daring dapat menggantikan pembelajaran secara langsung mengingat dengan

metode pembelajaran seperti ini dapat dilakukan di mana pun asal ada terkoneksi

dengan internet. Secara tidak langsung pula dengan adanya pembelajaran daring

ini, mahasiswa diajak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dengan waktu

yang ada karena dosen tidak dapat mendampingi proses perkuliahan secara

langsung karena keterbatasan jarak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Efektivitas pembelajaran menurut Rohmawati (2015:17) adalah ukuran

keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan

guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas

pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas peserta didik selama pembelajaran

berlangsung, respon peserta didik terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep

siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembelajaran yang efektif perlu adanya

hubungan timbal balik antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai suatu

tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi

lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang

dibutuhkan untuk membantu tercapainya seluruh aspek perkembangan peserta

didik.

c. Wawancara dengan Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan

Katolik

1) Pendapat tentang ketercapaian tujuan dari penggunaan pembelajaran

berbasis daring

Pada bagian ini, penulis mengajukan pertanyaan berkaitan dengan

ketercapaian tujuan dari penggunaan pembelajaran daring. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Kaprodi, informan mengatakan hasil yanng diperoleh selama

satu tahun pembelajaran daring kurang, tidak bisa optimal sehingga dapat

dikatakan menurun. Keterbatasan yang ada salah satunya bosan bukan hanya

mahasiswa saja melainkan juga dosen. Informan berpendapat untuk mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

halitu dosen harus dapat mencari cara untuk mengatasi itu semua salah satunya

dengan membuat kelompok diskusi agar memudahkan mahasiswa memahami

materi yang diberikan agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada

setiap bulannya pada saat rapat dosen, melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan,

dan persiapan khusus untuk mempersiapkan bahan kuliah dan evaluasi yang sudah

ada. (Komunikasi Personal, 27 Juni 2021).

Berdasarkan hasil wawancara, penulis mendapatkan informasi

bahwatujuan pembelajaran yang telah dirancang belum optimal. Hal tersebut

dapat dilihat dari hasil akhir yang diterima oleh mahasiswa dapat dikatakan

menurun. Beberapa faktor yang dianalis karena proses pembelajaran daring yang

belum terlalu optimal, dan mahasiswa masih belum terbiasa dengan perubahan

yang ada. Keterbatasan lainnya karena munculnya rasa bosan, dan kekurangan

pemahaman mahasiswa yang belajar sendiri. Berbeda dengan perkuliahan tatap

muka, dalam pembelajaran daring ini mahasiswa dituntut untuk dapat belajar

secara mandiri. Hal ini membuat kebiasaan mahasiswa yang terkadang

mengadakan diskusi bersama tidak dapat dilakukan seperti biasanya. Selain itu,

keterbatasan jangkauan internet merupakan faktor yang paling utama, terutama

bagi mahasiswa yang berada di luar jangkauan sehingga yang sering terjadi saat

perkuliahan berlangsung koneksi internet terputus dan mengakibatkan mahasiswa

terhambat menerima materi. Sebagai upaya untuk menangani masalah tersebut

dosen memberi tugas yang dapatmembantu mahasiswa untuk menambah poin

yang masih kurang dan meningkatkan usaha mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

2) Pendapat tentang minat terhadap pembelajaran berbasis daring

Informan menyampaikan, pemanfaatan zoom sudah tidak ada masalah,

hanya kendala yang terjadi masih banyak mahasiswa yang tidak menyalakan

kamera. Hal itu diakibatkan karena koneksi internet yang buruk, sehingga hal

tersebut tidak dapat diatasi. Untuk mengatasi mahasiswa yang tidak dapat

mengikuti zoom dengan baik, dosen memberikan tugas atau refleksi sehingga

mahasiswa dapat mengejar tugas yang tertinggal. Ketika diberi tugas membuat

mereka membaca atau melihat video dan direfleksikan. Dengan tugas tersebut

membantu mereka belajar walaupun masih kurang efektif. Penyesuaian, tapi lama

kelamaan juga bosen karena tidak adanya tatap muka dan terus- menerus menatap

layar. Dan mahasiswa pun akan merasa bosan, namun harus tetap dicari cara

untuk mengatasi hal tersebut. Maka dosen mengatasinya dengan membuat

kelompok diskusi.

Berdasarkan hasil wawancara, penulis mendapatkan informasi bahwa

kurang efektifnya penggunaan zoom yaitu keaktifan mahasiswa. Keaktifan yang

salah satunya yaitu mahasiswa mematikan kamera, hal ini terjadi karena koneksi

yang buruk, serta keterbatasan kuota mahasiswa karena sebagian besar pertemuan

perkuliahan diadakan lewat zoom.

3) Pendapat tentang sikap mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis

daring

Informan mengatakan, pembelajaran daring dapat menggantikan

pembelajaran secara langsung walaupun tidak secara langsung melainkan berganti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

dengan pembelajaran campuran (blended learning). Pada dasarnya proses

pembelajaran ini merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan

secara tatap muka dan secara virtual.

Menurut Semler (2005)

Blended learning combines the best aspect of online learning,

structured face to face activities, and real world practice. Online

learning systems, classroom training, and job experience have major

drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the

strengths of each to counter the others weaknesses.”

Pelaksanaan pembelajaran campuran tentunya sesuai dengan kebijakan

universitas. Kebijakan ini yaitu tatap muka 30% dari mata kuliah yang ada, dan

tatap muka 50% dari kapasitas kelas. Kelas yang akan berlangsung akan digilir

secara bergantian, namun hal ini kembali lagi pada aturan yang berlaku di

provinsi. Saat ini, aplikasi semakin banyak dipakai dalam manajemen

pengetahuan. Dalam hal ini, keterampilan diperlukan untuk mengelola dan

memperkaya pengetahuan dengan menggunakan sumber online dan offline.

Keterampilan yang yaitu keterhubungan, kemampuan kritis, dan kreativitas.

C. Pembahasan

Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas

pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau target yang masif dan luas.

Pembelajaran ini dilakukan oleh pendidik dan peserta didik yang berbeda tempat

sehingga perlu adanya sistem komunikasi yang dapat menyambungkannya,

sehingga dapat pembelajaran ini dapat dilakukan di mana saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, salah satunya pada Prodi Pendidikan

Keagamaan Katolik sejak bulan April 2020 lalu. Pada pelaksanaanya, pengajar

memanfaatkan LMS yang telah dibuat oleh universitas, selain itu menggunakan

aplikasi whatsapp, zoom, google from sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran. Penggunaan aplikasi whatsapp digunakan untuk bertukar

informasi, hingga file dalam bentuk pdf, doc, dan lainnya. Aplikasi zoom

dimanfaatkan untuk pertemuan kuliah tatap muka secara online dan google form

digunakan untuk membantu mahasiswa dalam presensi jika kesulitan dalam LMS.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengisian

angket pada 40 mahasiswa, yang setiap angkatan telah diwakili oleh 10

mahasiswa telah melakukan pembelajaran daring kurang lebih selama satu tahun.

Penelitian menunjukkan dosen telah melaksanakan kegiatan pembelajaran daring

dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan mahasiswa, bahwa dosen

dapat menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami oleh mahasiswa.

Dosen juga memanfaatkan teknologi dengan baik untuk menunjang pembelajaran.

Selain itu, mahasiswa menyatakan sangat setuju bahwa dosen memiliki waktu

untuk merespon tanggapan dan pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah

mampu menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga

meminimalisasi hambatan yang terjadi saat perkuliahan. Berdasarkan hasil

wawancara pula, mahasiswa merasa kurang pengalaman yang diakibatkan karena

praktek yang seharusnya dilakukan secara tatap muka harus berganti dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

praktek secara online. Mayoritas mahasiswa mengalami hambatan terutama biaya

yang dikeluarkan untuk mengikuti perkuliahan ini sangat besar, terutama untuk

membeli kuota. Memang dari pihak universitas sudah memberikan fasilitas kuota

disetiap bulannya, namun hal tersebut tidak cukup karena mayoritas perkuliahan

menggunakan zoom yang sangat menguras kuota.

Efektivitas menjadi pedoman atas keberhasilan dari suatu kegiatan

pembelajaran. Salah satu penyataan yang ada berisikan tentang proses

pembelajaran menjadi lebih efektif saat pembelajaran daring dilakukan. Hasil

tersebut menunjukkan sebanyak 32,5% mahasiswa merasa cukup dengan

pernyataan tersebut. Hal ini dapat diartikan informan masih kurang merasakan

manfaat dampak positif dan juga merasakan adanya adanya dampak negatif dari

pembelajaran daring ini. Namun disisi lain mahasiswa merasa bahwa dengan

adanya pembelajaran daring dapat menggantikan pembelajaran secara langsung.

Di dalam angket online yang telah disebarkan kepada mahasiswa,

peneliti juga telah mengadakan wawancara untuk menegaskan kembali jawaban

yang telah mereka isi dalam angket yang ada. Peneliti memberikan beberapa

pertanyaan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan saat mahasiswa

menanggapi pembelajaran daring yang telah mereka alami selama kurang lebih

satu tahun ini. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran

daring selama pandemi covid- 19.

Kelebihan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

1. Pembelajaran daring dapat dilakukan di mana saja, hal ini karena selama

pandemi tidak diperbolehkan adanya tatap muka. Jika kegiatan akan

dilaksanakan secara tatap muka perlu adanya protokol kesehatan.

2. Meminimalisasi mahasiswa terkena covid-19, karena tidak akan kontak

dengan orang lain.

3. Menghemat biaya hidup bagi mahasiswa rantau (biaya kost, biaya

transportasi, biaya makan).

Kekurangan:

1. Mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk membeli kuota internet untuk

menunjang perkuliahan.

2. Praktek yang seharusnya dilakukan secara tatap muka tidak dapat dilakukan

secara langsung karena harus berganti secara online.

3. Kendala sinyal, hal ini sering terjadi saat perkuliahan berlangsung. Sehingga

dalam pelaksanaannya sering terjadi kendala baik dari pengajar naupun

mahasiswa.

4. Kesehatan. Masalah kesehatan yang muncul akibat dari pembelajaran ini

yaitu menurunnya kualitas pengelihatan. Hal ini terjadi karena hampir setiap

hari bahkan dari pagi hingga sore, mahasiswa terus menatap laptop atau

smartphone untuk mengikuti kuliah ataupun mengerjakan tugas.

Pelaksanaan pembelajaran daring melatih mahasiswa untuk tidak

bergantung penuh pada dosen. Mahasiswa dapat mencari jawaban dari rasa ingin

tahunya dari pihak lain misalnya orangtua, teman, saudara atau dari internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Banyak kendala yang dihadapi saat pembelajaran daring misalnya jaringan

internet tidak merata dan akses internet yang mahal. Mengingat tempat

melaksanakan pembelajaran yang berbeda- beda setiap mahasiswa bahkan ada

yang dari daerah pegunungan jaringan adalah masalah yang utama. Jaringan yang

stabil sangat diperlukan dalam proses pembelajaran daring, karena digunakan

untuk mengirim tugas berupa foto, video atau audio membutuhkan koneksi yang

cukup. Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya dosen menggunakan media

pembelajaran yang memudahkan mahasiswa memahami materi agar pembelajaran

tetap efektif walaupun dilaksanakan dengan daring. Membuat video pembelajaran

yang semenarik mungkin, menggunakan animasi- animasi yang mana hal tersebut

sangat disukai, selain itu juga dapat membuat sebuah mind map yang isinya inti-

inti materi yang akan disampaikan oleh dosen, dapat dibuat gambar atau

menggunakan power point.

D. Usulan

Setelah melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring bagi

mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta ada saran yang diajukan oleh peneliti, yaitu

1. Pihak prodi maupun universitas perlu meningkatkan mutu Sumber Daya

Manusia (SDM) bagi dosen dengan disertai peningkatan sarana dan prasarana

pembelajaran daring seperti pelatihan penggunaan Learning Management

System (LMS), video pengajaran yang kreatif sehingga mampu mengurangi

penggunaan kuota yang berlebih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

2. Meningkatkan kreativitas pengajar. Dalam prosesnya, pengajar dituntut untuk

dapat meningkatkan media pembelajaran yang memudahkan mahasiswa

untuk lebih mudah memahami materi yang diberikan baik menggunakan

dokumen maupun dengan menggunakan video yang dibuat oleh pengajar itu.

Selain media ini digunakan pula untuk menghemat pengeluaran mahasiswa

terutama kuota yang selama pelaksanaan pembelajaran daring sangat besar.

Sebagai saran, dosen dapat menggunakan power point dalam bentuk video,

sehingga mahasiswa dapat secara langsung melihat proses dosen menjelaskan

secara rinci karena sering kali dosen hanya menjelaskan melalui suara saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab penutup ini, penulis akan memaparkan simpulan dan saran

yang berkaitan dengan “Efektivitas Pembelajaran Daring Bagi Prodi Pendidikan

Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Bagian simpulan

memuat pembaasan dari rumusan permasalahan, sedangkan bagian saran tindak

lanjut dari kesimpulan yang dapat digunakan untuk dapat membantu prodi dalam

pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi covid- 19.

A. KESIMPULAN

Pandemi covid- 19 ini membuat pemerintah melakukan Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran virus ini. Sistem

pembelajaran daring ini menjadi keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah

persebaran virus corona. Kebijakan pembelajaran daring tertuang dalam Surat

Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36962/

MPK. A/ HK/ 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah

dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19). Dengan

kebijakan pemerintah ini menyebabkan segala kegiatan pendidikan dilakukan di

rumah, sehingga menyebabkan para pendidik untuk lebih kreatif dalam membuat

bahan ajar. Hal ini karena masih banyak daerah yang belum memiliki akses untuk

koneksi internet yang dapat mempersulit pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas

pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan

luas. Melalui jaringan, pembelajaran berlangsung secara masif dengan peserta

didik yang tidak terbatas. Pembelajaran berbasis daring ini tentunya memliki

berbagai tantangan, salah satu hambatannya adalah keefektifan pembelajaran

daring bagi mahasiswa karena tidak melakukan pembelajaran secara langsung.

Penggunaan media daring juga merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas

dalam proses pembelajaran sehingga kualitas hasil belajar peserta didik juga

meningkat. Pembelajaran secara tidak langsung ini memiliki banyak tantangan di

antaranya fokus mahasiswa terganggu karena proses penyampaian materi tidak

dilakukan secara langsung. Dengan pembelajaran secara daring diharapkan

mahasiswa mampu bertangggung jawab terhadap tugasnya. Dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis daring ini perlu media yang mampu menambah semangat

peserta didik untuk selalu fokus dalam pembelajaran.

Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan

penyebaran angket secara daring melalui google form dan menggunakan teknik

wawancara untuk memperkuat jawaban. Subjek penelitian berlangsung pada 40

mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik angkatan 2017 hingga 2020 dengan

10 mahasiswa pada setiap angkatan sebagai perwakilan. Pertimbangan perwakilan

pada setiap angkatan dilihat dari tempat melaksanakan pembelajaran baik

mahasiswa yang berada di dalam atau di luar Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang berlangsung melalui pengisian angket

pada 40 mahasiswa, yang setiap angkatan telah diwakili oleh 10 mahasiswa telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

melakukan pembelajaran daring kurang lebih selama satu tahun. Penelitian

menunjukkan dosen telah melaksanakan kegiatan pembelajaran daring dengan

efektif. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa menyatakan bahwa dosen dapat

menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Dosen

juga memanfaatkan teknologi dengan baik untuk menunjang pembelajaran. Selain

itu, mahasiswa menyatakan sangat setuju bahwa dosen memiliki waktu untuk

merespon pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah

mampu menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga mengurangi

hambatan saat perkuliahan. Berdasarkan hasil wawancara pula, mahasiswa merasa

kurang pengalaman karena praktek yang seharusnya dilakukan secara tatap muka

harus berganti dengan praktek secara daring. Mayoritas mahasiswa mengalami

hambatan terutama biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti perkuliahan sangat

besar, untuk membeli kuota. Memang pihak universitas sudah memberikan

fasilitas kuota setiap bulannya, namun hal tersebut tidak cukup karena mayoritas

perkuliahan menggunakan zoom yang sangat menguras kuota.

Efektivitas menjadi pedoman atas keberhasilan dari suatu kegiatan

pembelajaran. Salah satu pernyataan yang ada berisikan tentang proses

pembelajaran menjadi lebih efektif saat pembelajaran daring berlangsung. Hasil

tersebut menunjukkan sebanyak 32,5% mahasiswa merasa cukup dengan

pernyataan tersebut. Hal ini dapat diartikan informan masih kurang merasakan

manfaat dampak positif dan juga merasakan adanya dampak negatif dari

pembelajaran daring ini. Hal lain diakibatkan karena mahasiswa merasa bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

dengan adanya pembelajaran daring dapat menggantikan pembelajaran secara

langsung.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring

bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta ada saran yang diajukan oleh peneliti, yaitu

1. Melakukan pembelajaran daring yang diselingi dengan pembelajaran tatap

muka. Pandemi ini memang menganjurkan universitas untuk mengalihkan

pembelajaran menjadi daringsecara keseluruhan. Hal ini perlu dibarengi

dengan tatap muka kurang lebih satu kali dalam seminggu, khususnya bagi

mereka yang berada di wilayah Jogja. Hal ini juga berdasarkan mahasiswa

angkatan 2020 yang belum pernah merasakan kuliah tatap muka secara

langsung untuk lebih mengenal keadaan kampus secara langsung.

2. Meningkatkan kreativitas pengajar. Dalam prosesnya, pengajar dituntut untuk

dapat meningkatkan media pembelajaran yang memudahkan mahasiswa

untuk lebih mudah memahami materi yang diberikan baik menggunakan

dokumen maupun dengan menggunakan video yang dibuat oleh pengajar itu.

Selain media ini digunakan pula untuk menghemat pengeluaran mahasiswa

terutama kuota yang selama pelaksanaan pembelajaran daring sangat besar.

Sebagai saran, dosen dapat menggunakan power point dalam bentuk video,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

sehingga mahasiswa dapat secara langsung melihat proses dosen menjelaskan

secara rinci karena sering kali dosen hanya menjelaskan melalui suara saja.

3. Mahasiswa perlu membangun motivasi dalam dirinya untuk dapat

melaksanakan pembelajaran daring secara bertanggung jawab, karena dosen

tidak dapat membimbing secara langsung.

4. Mahasiswa perlu memperhatikan secara serius setiap perkuliahan yang

diberikan dosen, agar tidak tertinggal materi dan informasi terbaru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Jagad Dewantara, Heru Nurgiansah. (2021). Efektivitas Pembelajaran

Daring diMasa Pandemi COVID- 19 Bagi Mahasiswa Universitas

PGRI Yogyakarta.

Amelia, Aisyah. Et al. (2020). Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di

Masa Pandemi Covid- 19. Universitas Trunojoyo Madura.

Bilfaqih, Yusuf dan M. nuh Qomarudin. (2015). Esensi Pengembangan

Pembelajaran Daring. Yogyakarta: Deepublish.

Choiroh, Nisaul (2020). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Daring/ E- Learning

Dalam Pandangan Siswa.

Cresswell, John W. (2013). Reseacrh Design. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Desyana, L. V. (2019). Efektivitas Penggunaan Media Kahoot pada Kegiatan

Penutup Pembelajaran Matematika Materi Aturan Sinus dan Consinus

di Kelas X MIPA 4 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Yogyakarta:

Skripsi, Universitas Sanata Dharma.

Dosen Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. (2018). Panduan Akademik: Program Studi

Pendidikan Keagamaan Katolik. Yogyakarta: Program Studi

Pendidikan Keagamaan Katolik.

IAIN Kediri. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-

19.

Kaba, Ghaleb, Shoruq. (2020). Distance Learning During Covid- 19 Pandemic:

Satisfaction, Opportunities and Challenges as Perceived by Faculty

Members and Students.

Kemendikbud. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3,

2020 tentang Standart Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia.

Kuntjojo. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri.

Nanang Sumanang (2020, 30 Agustus). Pendidikan Masa Pandemi, Pendidikan

Kehidupan. Antaranews. com

Pusat Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran. (2020). Panduan Pembelajaran

Daring Universitas Sanata Dharma.

Putri, U. H. (2019). Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan. Padang:

Universitas Negeri Padang.

Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Tim Konten Pembelajaran Daring PPIP. (2020). Panduan Pembelajaran Daring

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Triwiyanto, Teguh. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:

Sinar Grafika Offset.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring

Selama Masa Pandemi Covid- 19: Sebuah Survey Online.

Waryanto, N. H. (2006). Online Learning sebagai Salah Satu Inovasi

Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Webinar APK Bappenas. Teknologi untuk Pendidikan: Efektivitas Pembelajaran

Daring di Masa Pandemi Covid- 19. 16 Maret 2021 pukul 13. 30

WEBINAR XI “Teknologi untuk Pendidikan: Efektivitas Pembelajaran

Daring di Masa Pandemi COVID-19" - YouTube diakses pada bulan

April 2021

Webinar STEKOM. Kunci Sukses Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi

Covid- 19. 20 Juni 2020 pukul 09. 00 WEBINAR - Kunci Sukses

Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 - YouTube diakses

pada bulan Februari 2021

Yohanes Paulus II. (2014). Instrumentum Laboris Penerjemah: R.P. F.X.

Adisusanto, SJ. Jakarta: Dokpen KWI.

_______________. (2019). Gereja dan Internet; Etika dalam Internet;

Perkembangan Cepat. Penerjemah: R.P. F.X. Adisusanto, SJ. Jakarta:

Dokpen KWI.

Zahra Auliana Noor Alfatah. (2021, 17 Januari). Efektivitas Pembelajaran

Daring di Tengah Wabah Covid- 19. Kumparan.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(1)

Lampiran Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)

Hasil Angket Angkatan 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

Hasil Angket Angkatan 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

Hasil Angket Angkatan 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

Hasil Angket Angkatan 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

Wawancara 1 (I1)

Nama : Veronica Ancella

Lokasi : Rumah pribadi

Status : Mahasiswa

E: Bagaimana tanggapan anda saat mengetahui akan adanya pembelajaran secara

daring?

I: Disatu sisi senang dan disatu sisi sedih, senang karena dengan adanya

pembelajaran daring ini memperkecil ancaman untuk terkena covid ini, namun

disisi lain dengan adanya pembelajaran seperti ini membuat saya lebih mandiri

lagi dalam mengikuti perkuliahan karena tidak adanya pertemuan tatap muka.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring membantu anda dalam memahami tujuan

umum dalam perkuliahan?

I: Membantu karena setiap memulai perkuliahan pertama dosen sudah

memberikan rincian perkuliahan yang akan dijalankan.

E: Bagaimana menurut mahasiswa, berkaitan dengan dosen saat mengajar selama

pembelajaran daring?

I: Secara garis besar dosen mengajar menggunakan LMS dan zoom, semester lalu

ada satu dosesn yang menggunakan google meet dan google classroom dan ada

yang menggunakan WA. Biasanya kami dipersilahkan mengisi presensi lalu

bertemu di zoom atau juga memberi materi untuk dibaca sendiri, lalu mengerjakan

tugas yang diupload di LMS. Model yang digunakan dosen saat mengajar

bermacam- macam, ada yang menjelaskan dulu melalui zoom kemudian membaca

materi ppt/ pdf, ada yang membaca materi terlebih dahulu lalu dibahas dalam

zoom. Ada pula dosen yang hanya memberikan materi/ video dari youtube atau

video penjelasan yang sudah dosen buat. Untuk kuis pada semester lalu melalui

aplikasi quizizi dan pada semester ini menggunakan moodle. Kebanyakan dosen

menjelaskan melalui zoom, walaupun ada sebagian yang hanya menggunakan

WA grup.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin bersemangat

dalam mengikuti perkuliahan?

I: Selama pembelajaran daring lebih cepat lelah dan bosen. Pembelajaran sulit

masuk dan mudah stress karena menurutku banyak tugas yang dikerjakan dan

semua deadline sementara di rumah tidak ada hiburan yang bisa dinikmati. Kalau

offline walaupun banyak tugas, masih bisa bercanda dengan teman. Terutama buat

aku yang matanya minus merasa capek karena hampir setiap hari natap laptop.

Yang membuat kurang semangat juga, seharusnya di semester ini banyak praktek

namun tidak bisa dilaksanakan karena kondisi yang seperti ini jadi minim

pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

E: Apakah anda merasa nyaman mengikuti pembelajaran berbasis daring?

I: Tidak nyaman, merasa susah kalau daring seperti ini. Terutama saat mencari

materi lain tidak dapat ke perpus, belum lagi kalau sinyal tidak stabil bisa

menghambat semuanya, terlebih lagi biaya yang dikeluarkan lebih banyak dari

sebelumnya karena mayoritas dosen mengugunakan zoom.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring meningkatkan perhatian dalam

mengikuti perkuliahan?

I: Menurut saya kurang, karena pada saat pembelajaran berlangsung terganggu

dengan situasi lingkungan yang ada. Kadang- kadang situasi rumah yang berisik

membuat konsentrasi menjadi buyar.

E: Selama pembelajaran daring ini apakah semua kegiatan dilaksanakan secara

daring atau ada beberapa yang dilakukan melalui tatap muka?

I: Semester lalu semua kegiatan dilakukan secara daring, namun semester ini ada

mata kuliah praktek PAK yang jika (mau dan berkenan) melakukan SCP kelas di

kampus dapat dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan dan juga untuk

kelas homiletik, dosen memberi tahu jika UTS dan UAS dilaksanakan di kampus

hanya untuk mahasiswa yang berdomisili di Jogja.

E: Apakah dengan pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin

menumbuhkan rasa keingin tahuan pada setiap mata kuliah?

I: kadang- kadag, soalnya lebih sering mencari tahu hanya pada saat ada tugas saja

selain itu setelah perkuliahan selesai tidak belajar lagi.

E: Dilihat dari apa yang terjadi saat ini, apakah pembelajaran daring dapat

menggantikan pembelajaran secara langsung?

I: Menurut saya dengan adanya pembelajaran seperti ini dapat menghemat biaya

terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jogja karena dapat dilakukan di

rumah. Namun dilihat lagi dari dampat yang ada lebih banyak negatifnya yang

ditimbulkan, sehingga dirasa kurang efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(30)

Wawancara 2 (I2)

Nama : Clementine Ingrid

Lokasi : Rumah pribadi

Status : Mahasiswa

E: Bagaimana tanggapan anda saat mengetahui akan adanya pembelajaran secara

daring?

I: Kaget, karena untuk pertama kali mengalami proses perkuliahan seperti ini

tidak ada bayangan seperti apa pelaksanaannya.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring membantu anda dalam memahami tujuan

umum dalam perkuliahan?

I: Cukup membantu, karena dosen telah menyampaikan materi yang ada, apa yang

akan dilakukan satu semester ke depan sehingga mahasiswa dapat melihat dan

memperhitungkan poin- poin yang akan dicapai.

E: Bagaimana menurut mahasiswa, berkaitan dengan dosen saat mengajar selama

pembelajaran daring?

I: Dalam penggunaan media hampir semua dosen menggunakan LMS dan zoom.

Para dosen menyampaikan materi yang akan datang via LMS dan dibahas dalam

zoom. Model pembelajaran yang digunnakan rata- rata menggunakan PPT, video,

dan kuis. Para dosen pun memiliki banyak waktu untuk merespon mahasiswa

yang kesulitan dalam mengikuti perkuliahan.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin bersemangat

dalam mengikuti perkuliahan?

I: Selama pembelajaran daring lebih cepat lelah dan bosen. Pembelajaran sulit

masuk dan mudah stress karena menurutku banyak tugas yang dikerjakan dan

semua deadline sementara di rumah tidak ada hiburan yang bisa dinikmati. Kalau

offline walaupun banyak tugas, masih bisa bercanda dengan teman. Terutama buat

aku yang matanya minus merasa capek karena hampir setiap hari natap laptop.

Yang membuat kurang semangat juga, seharusnya di semester ini banyak praktek

namun tidak bisa dilaksanakan karena kondisi yang seperti ini jadi minim

pengalaman.

E: Apakah anda merasa nyaman mengikuti pembelajaran berbasis daring?

I: Di satu sisi nyaman karena berada di rumah sendiri, namun dalam memahami

materi yang disampaikan masih kesulitan.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring meningkatkan perhatian dalam

mengikuti perkuliahan?

I: Cukup meningkatkan perhatian, karena dengan kondisi saat ini yang melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

kegiatan perkuliahan tidak di kampus mau tidak mau kita harus bisa belajar secara

mandiri. Karena jika di kampus saat ada materi yang tidak dipahami dapat tanya

langsung ke temen, kalau saat pandemi seperti ini bertanya sama temen lewat WA

tidak selalu langsung paham karena kesulitan.

E: Selama pembelajaran daring ini apakah semua kegiatan dilaksanakan secara

daring atau ada beberapa yang dilakukan melalui tatap muka?

I: Untuk semester ini perkuliahan yang bersifat praktek dapat dilakukan secara

langsung di kampus, asalkan dapat dilaksanakan sesuai dengan protokol

kesehatan.

E: Apakah dengan pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin

menumbuhkan rasa keingin tahuan pada setiap mata kuliah?

I: Iya, karena pandemi ini mengharuskan mencari sumber lain untuk mendapatkan

informasi yang lain. Memakai sumber lain di internet karena tidak dapat

meminjam buku di perpustakaan jadi harus lewat internet.

E: Dilihat dari apa yang terjadi saat ini, apakah pembelajaran daring dapat

menggantikan pembelajaran secara langsung?

I: Bagi saya, pembelajaran ini dapat dilakukan untuk kedepannya mengingat dapat

dilakukan di mana saja, dari hasil yang ada lebih baik dari sebelumnya.

Pembelajaran daring ini juga melatih kita untuk bertanggung jawab dengan waktu

yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(32)

Wawancara 3 (I3)

Nama : Filipus Fajar

Lokasi : Kos

Status : Mahasiswa

E: Bagaimana tanggapan anda saat mengetahui akan adanya pembelajaran secara

daring?

I: Senang, karena pandemi ini membuat orang tua khawatir dengan kondisi saya

di Jogja apalagi saat itu covid baru muncul dan penyebarannya masih tinggi. Tapi

ada sedihnya juga karena tidak dapat belajar secara langsung dengan teman-

teman.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring membantu anda dalam memahami tujuan

umum dalam perkuliahan?

I: Cukup membantu, karena banyak dosen sudah memberitahu tujuan dari

pembelajaran ini untuk apa.

E: Bagaimana menurut mahasiswa, berkaitan dengan dosen saat mengajar selama

pembelajaran daring?

I: Saat proses perkuliahan dosen dapat membawakan materi dengan baik.

Penggunaan LMS dimanfaatkan dengan baik untuk pemberian materi dan tugas.

Selain itu penggunaan zoom juga dapat dioptimalkan tapi saat penggunaan zoom,

terkadang masih ada mahasiswa yang tidak selalu menyalakan kamera sehingga

dirasa pembelajaran masih kurang maksimal.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin bersemangat

dalam mengikuti perkuliahan?

I: Selama pembelajaran ini saya merasa semangat, karena dengan pembelajaran

daring ini, saya tidak perlu terburu- buru untuk datang ke kampus. Adanya

pembelajaran semacam ini dapat dijadikan terobosan baru, terutama dikalangan

mahasiswa yang dalam kenyataannya tidak selalu dapat bertemu secara tatap

muka karena terhalang tempat.

E: Apakah anda merasa nyaman mengikuti pembelajaran berbasis daring?

I: Sejauh yang saya rasakan saat ini, saya merasa nyaman. Walaupun saya

melakukan pembelajaran di kost tapi suasana yang tercipta dapat mendukung

perkuliahan. Mungkin jka saya melaksanakan perkuliahan di rumah akan terasa

berbeda, karena berkaitan dengan situasi rumah yang terkadang tidak kondusif.

E: Apakah pembelajaran berbasis daring meningkatkan perhatian dalam

mengikuti perkuliahan?

I: Tidak selalu, meningkatkan perhatian karena selama kuliah dilaksanakan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

mandiri saya dapat berkonsentrasi sacara penuh pada perkuliahan yang sedang

berlangsung berbeda jika di kampus secara tidak langsung terkadang mendapat

gangguan dari teman lain. Tapi saat melakukan perkuliahan ini secara mandiri

terkadang rasa malas dan jenuh sering datang sehingga menganggu.

E: Selama pembelajaran daring ini apakah semua kegiatan dilaksanakan secara

daring atau ada beberapa yang dilakukan melalui tatap muka?

I: Satu tahun ini hampir 100% kegiatan dilakukan secara daring dalam

penyampaian materi perkuliahan. Tapi untuk beberapa kuliah praktek yang dapat

dilaksanakan secara langsung tetap berjalan dengan memperhatikan protokol yang

asda.

E: Apakah dengan pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin

menumbuhkan rasa keingin tahuan pada setiap mata kuliah?

I: Semakin menumbuhkan, terutama saat dosen memberikan kuis sebelum

perkuliahan berlangsung sehingga mahasiswa dituntut untuk membaca materi

yang telah diberikan oleh dosen maupun mencari sumber lain untuk dapat

mengerjakan kuis tersebut.

E: Dilihat dari apa yang terjadi saat ini, apakah pembelajaran daring dapat

menggantikan pembelajaran secara langsung?

I: Menurut saya pembelajaran dengan model seperti ini dapat menggantikan

pembelajaran secara langsung. Walaupun pada prakteknya nanti mungkin dapat

digabungkan keduanya, agar mahasiswa yang kebetulan pada hari itu tidak dapat

mengikuti perkuliahan secara langsung dapat tetap mengikuti dengan perkuliahan

daring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

Wawancara 4

Nama : Rm B. Agus Rukiyanti, SJ

Status : Kaprodi Pendikkat

E: Bagaimana tanggapan Romo terkait pemanfaatan daring saat ini?

R: Pertama memanfaat sarana yang sudah ada yaitu LMS. Saya mengajak para

dosen mengisi LMS sebelum perkuliahan dimulai sehingga saat perkuliahan

sudah siap. Contohnya saat kuliah dilaksanakan bulan Februari maka bulan

Januari sudah disiapkan. Zoom yang sudah ada diatur setiap kelasnya sehingga

dosen tidak tabrakan saat mengajar. Dosen yang belum mahir dalam membuat

bahan LMS, ada pelatihan agar dapat mengenal teknik, cara membuat video, cara

mengisi LMS. Antar dosen juga saling membantu dan berkomunikasi. Dalam

rapat bulanan selalu ada persiapan khusus untuk mempersiapkan bahan kuliah dan

evaluasi yang sudah ada untuk memperbaiki proses belajar agar lebih efektif lagi.

E: Selama ini media yang digunakan untuk perkuliahan seperti zoom, LMS,

WAG. Apakah ada kesulitan pada penggunaan terutama dalam penyampaian

materi dan tugas?

R: Pemanfaat zoom sudah tidak ada masalah, kenadala yang ada tidak semua

mahasiswa menyalakan kamera karena sinyal yang lemah dan itu situasi yang

tidak bisa diatasi. Untuk mengatasi itu saya memberikan tugas, refleksi sehingga

mereka yang tidak efektif dalam menggunakan zoom, mereka dapat emngejar

dengan tugas- tugas tersebut.

E: Apakah Romo mengalami kendala dalam menyampaikan informasi kepada

mahasiswa?

R: Ketika diberi tugas membuat mereka membaca atau melihat video dan

direfleksikan. Dengan tugas tersebut mereka mengerjakan membantu mereka

belajar walaupun masih kurang efektif.

E: Apakah Romo merasa nyaman dengan penggunaan pembelajaran daring ini?

R: Butuh penyesuaian, tapi lama kelamaan juga bosen karena tidak adanya tatap

muka dan terus- menerus menatap layar. Dan mahasiswa pun saya rasa bosen,

namun harus tetap dicari cara untuk mengatasi hal tersebut. Maka saya

mengatasinya dengan membuat kelompok diskusi.

E: Apakah dengan pembelajaran daring saat ini, telah mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan?

R: Dari hasil yang ada berkurang, tidak bisa optimal sehingga dapat dikatakan

menurun. Keterbatasan yang ada salah satunya karena bosan, dan kekurangan

pemahaman mahasiswa yang belajar sendiri. Tugas yang ada membantu mereka

untuk menambah poin yang masih kurang dan meningkatkan usaha mereka.

E: Apakah pembelajaran daring ini efektif?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

R: Ini sebagai bentuk baru dan ada positifnya, karena kuliah tidak melulu bertatap

muka. Dan kedepannya saya berharap adanya bentuk campuran atau learning

berjalan bersama. memanfaatkan teknologi daring tetap dilanjutkan.

E: Untuk kedepannya apakah pembelajaran daring ini dapat menggantikan

pembelajaran tatap muka?

R: Kebijakan universitas akan diadakan tatap muka 30% dari mata kuliah yang

ada, dan tatap muka 50% dari kapasitas kelas, sehingga tidak seperti dulu lagi.

Kelas yang ada akan digilir agar semua bergantian, namun hal ini kembali lagi

pada aturan provinsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI