EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI …
Transcript of EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI …
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS
DARING BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN
KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS SANATA
DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI
COVID- 19
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Oleh:
Felisitas Erika Kusumawardhani
NIM: 171124006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
S K R I P S I
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI
MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19
Oleh:
Felisitas Erika Kusumawardhani
NIM: 171124006
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Patrisius Mutiara Andalas, SJ, S. S, S. T. D 02 Juli 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S K R I P S I
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI
MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Felisitas Erika Kusumawardhani
NIM: 171124006
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada 19 Juli 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat.
SUSUNAN PANITIA PENGUJI
Nama Tanda tangan
Ketua : Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J.
Sekretaris : F. X Dapiyanta, S.F.K., M. Pd
Anggota : 1. Patrisius Mutiara Andalas, SJ,S.S, S.T.D
2. P. Banyu Dewa HS, S. Ag., M. Si
3. Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd
Yogyakarta, 19 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
KEPADA
Kedua orangtuaku Bapak Fransiscus Xaverius Wardoyo, Ibu Florentina
Andiriyanti, dan kakak Laurensius Pandu Mahardhika yang dengan setia telah
memberikan doa, dukungan, perhatian, dan kepercayaan kepada saya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
Sistem pendidikan yang bijaksana setidaknya akan mengajarkan kita betapa
sedikitnya yang belum diketahui oleh manusia, seberapa banyak yang masih harus
ia pelajari.
-Sir John Lubbock-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 03 Juli 2021
Penulis,
Felisitas Erika K.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Felisitas Erika Kusumawardhani
NIM : 171124006
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS DARING BAGI
MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI COVID- 19
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu izin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 02 Juli 2021
Yang Menyatakan,
Felisitas Erika K.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi S- 1 berjudul EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING BAGI
MAHASISWA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID- 19 penulis pilih berdasarkan keingintahuan terhadap keefektifan penerapan
pembelajaran daring pada masa pandemi covid- 19 bagi Prodi Pendidikan
Keagamaan Katolik. Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran
berhenti secara luring selama beberapa waktu dan berganti menggunakan sistem
pembelajaran daring untuk mengurangi penyebaran virus. Pembelajaran daring
memiliki banyak tantangan, di antaranya fokus mahasiswa kurang efektif karena
proses penyampaian materi tidak dilakukan secara langsung atau tatap muka.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis merumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut. Bagaimana efektivitas pembelajaran daring bagi
mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik? Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah empat puluh
mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik angkatan 2017-2020. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan dosen telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
daring scara baik. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan mahasiswa, bahwa
dosen dapat menjelaskan materi dengan baik dan mahasiswa mudah
memahaminya. Dosen juga memanfaatkan teknologi dengan baik untuk
menunjang pembelajaran daring. Selain itu, mahasiswa menyatakan ‘sangat
setuju’ bahwa dosen memiliki waktu untuk merespon tanggapan dan pertanyaan
mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah
mampu menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga mengurangi
hambatan yang terjadi saat perkuliahan. Efektivitas menjadi pedoman atas
keberhasilan dari suatu kegiatan pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan
sebanyak 32,5% mahasiswa merasa ‘cukup’ dengan pernyataan tersebut. Penulis
menafsirkan bahwa informan masih kurang merasakan manfaat dampak positif
dan juga merasakan dampak negatif dari pembelajaran daring ini. Penulis
memberi saran kegiatan pembelajaran daring berlangsung diselingi dengan
pembelajaran tatap muka kurang lebih satu hingga dua kali dalam seminggu
dengan jumlah peserta 50% dari kapasitas kelas. Penulis juga mengusulkan para
pengajar meningkatkan kreativitas dengan menggunakan media pembelajaran
yang dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan.
Kata Kunci: Pandemi Covid- 19, Efektivitas, Pembelajaran Daring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This undergraduate thesis entitled ONLINE LEARNING EFFECTIVENESS
FOR CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION STUDENTS SANATA
DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA DURING THE COVID-19
PANDEMIC The authors chose based on curiosity about the effectiveness of the
application of online learning during the Covid-19 pandemic for Catholic
Religious Education Study Program. The Covid-19 pandemic has caused learning
activities to stop offline for some time and switch to using an online learning
system to reduce the spread of the virus. This online learning has many
challenges, including an ineffective student focus because delivering material
does not take place directly or face to face. Based on these problems, the authors
formulate the following research questions. How effective is online learning for
Catholic Religious Education students? This study uses descriptive qualitative
research methods. The research subjects were forty Catholic Religious Education
students in class from 2017-2020. The results showed that the lecturers had
carried out online learning activities well. This result is shown in student
statements that the lecturer can explain the material well and students understand
it easily. Lecturers also make good use of digital technology to support online
learning. In addition, students stated that they strongly agreed that the lecturer
had time to respond to their responses and questions. The results showed that
most of the students had been able to use learning tools well to reduce the
obstacles during online lectures. Effectiveness becomes a guide for the success of
a learning activity. These results show as many as 32.5% of students feel 'enough'
about the statement. The author interprets that the resource persons still do not
feel the positive impact and feel the negative effect of this online learning. The
author suggests that online learning activities take place interspersed with face-
to-face learning approximately one to two times a week with the number of
participants 50% of class capacity. The author also proposes that teachers
increase creativity by using learning media to make it easier for students to
understand lecture material.
Keywords: Covid-19 Pandemic, Effectiveness, Online Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan rahmat- Nya dalam penyusunan hingga dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa Pendidikan
Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma di masa Pandemi Covid- 19.
Selama penelitian, penulis menemukan hambatan untuk bertemu dengan
informan secara langsung karena pandemi covid-19. Dalam penyelesaian skripsi
ini penulis mendapat banyak dorongan, bimbingan, bantuan, dan arahan dari
berbagai pihak. Harapan penulis, semoga dengan adanya skripsi ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya
kapada:
1. Patrisius Mutiara Andalas, SJ, S.S, S.T.D, selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia memberikan perhatian, memberikan masukkan, meluangkan
waktu serta memberikan kritik dalam penyusunan skripsi dari awal hingga
akhir penulisan skripsi ini.
2. P. Banyu Dewa H. S, S. Ag, M. Si selaku dosen pembimbing akademik dan
dosen penguji II yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
3. Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd selaku dosen penguji III, yang telah
memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Keagamaan Katolik, yang telah memberikan izin bagi penulis untuk
melaksanakan penelitian ini.
5. Staf Dosen Prodi Pendikkat yang telah mendidik dan membimbing selama
penulis menyelesaikan studi.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini
memberikan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga
penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi
ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan
Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik terhadap proses pembelajaran terutama
pada masa pandemi.
Yogyakarta, 02 Juli 2021
Penulis,
Felisitas Erika K.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTO ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 5
E. Metode Penulisan ............................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KAJIAN TERKAIT ...................................... 8
A. Kajian Teori ....................................................................................... 8
1. Efektivitas Pembelajaran ................................................................ 8
2. Pembelajaran Daring ..................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Pandemi Covid- 19 ........................................................................ 20
B. Kajian Terkait .................................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 24
A. Desain Penelitian ............................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 26
C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 26
D. Variabel Penelitian ............................................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27
F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 28
1. Lembar Angket Mahasiswa ........................................................ 28
2. Pedoman Wawancara.................................................................. 29
G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 30
H. Teknik Pengujian Keabsahan Data .................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 35
A. Profil Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik ..................................... 35
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 38
1. Penyebaran Angket ................................................................... 38
2. Wawancara ................................................................................ 52
C. Pembahasan........................................................................................ 61
D. Usulan ................................................................................................ 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 66
A. Kesimpulan ........................................................................................ 66
B. Saran .................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian ........................................................... (1)
Lampiran 2: Hasil Angket Angkatan 2017 ............................................. (2)
Lampiran 3: Hasil Angket Angkatan 2018 ............................................. (9)
Lampiran 4: Hasil Angket Angkatan 2019 ............................................. (16)
Lampiran 5: Hasil Angket Angkatan 2020 ............................................. (23)
Lampiran 6: Hasil Transkip Wawancara 1 ............................................. (30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Lampiran 7: Hasil Transkip Wawancara 2 ............................................. (32)
Lampiran 8: Hasil Transkip Wawancara 3 ............................................. (34)
Lampiran 9: Hasil Transkip Wawancara 4 ............................................. (36)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Gereja
IL : Instrumentum Laboris. Mendidik di Masa Kini dan Masa
Depan: Semangat yang diperbarui, 07 April 2014
B. Singkatan-Singkatan Lain
COVID- 19 : Corona Virus Disease- 19
DARING : Dalam Jaringan
LMS : Learning Management System
WAG : Whatsapp Grup
KKM : Kriteria Ketuntasan Minimum
PRODI : Program Studi
PENDIKKAT : Pendidikan Keagamaan Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kisi- Kisi Angket .............................................................................. 28
Tabel 2: Kisi- Kisi Wawancara ........................................................................ 29
Tabel 3: Skala Penelitian .................................................................................. 33
Tabel 4: Hasil Angket Mahasiswa Prodi Pendikkat ......................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan aktivitas interaksi antara pendidik dan peserta
didik dengan komunikasi timbal balik langsung untuk mencapai tujuan belajar.
Sering dalam proses penyampaian materi peserta didik merasa tidak tertarik
dengan materi pembelajaran, karena cara pendidik menyampaikannya terlalu
monoton sehingga membosankan. Seorang pendidik dituntut untuk mampu
mewujudkan suasana dan proses belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan menantang serta dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 19 yang menyebutkan bahwa:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sistem pendidikan nasional memberikan arahan dalam menjalankan
sistem pendidikan yang menyangkut setiap individu, kelompok, organisasi dan,
masyarakat. Sistem pendidikan nasional menjadi pedoman untuk tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
Permasalahan ini bertambah dengan pandemi Corona Virus Disease
(Covid-19). Sistem pembelajaran berbasis daring akhir-akhir ini menjadi
keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah persebaran virus corona.
Kebijakan pembelajaran daring tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36962/ MPK. A/ HK/ 2020 tentang
pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Cara tersebut diambil sebagai salah
satu upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19 dengan melakukan
pembatasan interaksi masyarakat. Kebijakan pemerintah ini menyebabkan segala
kegiatan pendidikan dilakukan di rumah, sehingga menyebabkan para pendidik
untuk lebih kreatif dalam membuat bahan ajar yang dapat dilakukan di rumah.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa
berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Peranan teknologi informasi dan
komunikasi semakin berkembang dalam berbagai sektor termasuk di bidang
pendidikan. Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat dilaksanakan secara masif dengan
peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran daring dapat saja berlangsung dan
mengikuti secara gratis maupun berbayar. Di dalam bukunya “The One World
Schoolhouse”, Salman Khan (2012) mengatakan:
“Pendidikan tidak terjadi di dalam ruang antara mulut pendidik dan
telinga peserta didik. Pendidikan terjadi di ruang di dalam otak
masing- masing.”
Melalui pembelajaran berbasis daring ini, peserta didik dapat
melakukan pembelajaran dari tempat masing- masing tanpa harus bertemu secara
tatap muka dengan pendidik. Adanya metode pembelajaran diharapkan mampu
membantu mengatasi masalah dalam bidang pendidikan saat pandemi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penggunaan jaringan internet diharapkan dapat menjadi jalan keluar yang baik
agar proses pembelajaran dapat tetap berlangsung.
Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang
dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada
bagian Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada pasal 31 ayat 1
bertujuan: memberikan layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok Masyarakat
yang tidak dapat mengikuti Pendidikan secara tatap muka atau reguler; dan
memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan Tinggi dalam
Pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam
berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan
belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.Pembelajaran berbasis daring ini tentunya memliki
berbagai tantangan, salah satu tantangan yang dihadapi adalah keefektifan
pembelajaran ini bagi mahasiswa karena tidak melakukan pembelajaran secara
langsung. Media online yang digunakan seperti youtube, whatsapp, e-learning,
zoom. Materi yang diberikan dalam bentuk power point, video singkat, serta
bahan bacaan. Sistem pembelajaran ini merupakan sistem pembelajaran tanpa
tatap muka antara pengajar dan peserta didik, sehingga hal ini dapat dilakukan di
mana pun selama terhubungan dengan jaringan internet. Penggunaan sistem ini
juga merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas dalam proses pembelajaran
sehingga kualitas hasil belajar peserta didik juga meningkat. Pembelajaran secara
tidak langsung ini memiliki banyak tantangan di antaranya fokus mahasiswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kurang efektif karena proses penyampaian materi tidak dilakukan secara langsung
atau tatap muka. Adanya pembelajaran secara daring mengharapkan mahasiswa
mampu bertangggung jawab terhadap kewajibannya masing-masing. Pelaksanaan
pembelajaran berbasis daring perlu adanya media yang mampu menambah
semangat peserta didik untuk selalu fokus dalam pembelajaran.
Seperti yang terjadi di Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik
Universitas Sanata Dharma, karena adanya covid-19 memberikan dampak dalam
bidang pendidikan. Adanya peraturan baru, mengakibatkan perkuliahan yang
awalnya tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dosen-dosen memanfaatkan
LMS, Zoom, Google Meet, Whatsapp, serta Google Classroom untuk melakukan
perkuliahan. Penggunaan media tersebut dianggap paling mudah untuk diakses
dan tidak rumit. Beberapa mahasiswa mengatakan ada beberapa hal yang dapat
menjadi penghambat salah satunya yaitu akses internet. Hal tersebut terjadi karena
ada beberapa dosen yang selalu menggunakan aplikasi zoom yang menghabiskan
biaya yang mahal dan terkadang jaringan internet yang tidak selalu stabil.
Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa
Pendidikan Keagamaan Katolik di Masa Pandemi Covid-19”. Subjek yang
dijadikan bahan penelitian oleh peneliti adalah mahasiswa Pendidikan Keagamaan
Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Adapun pernyataan masalah dalam penelitian ini, yakni “Bagaimana
efektivitas pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan
Katolik?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan
Katolik.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tolak ukur bagi
penyelenggara pendidikan sebagai tindak lanjut dari proses pengajaran berbasis
daring. Serta hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
dalam penentuan kebijakan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswaPendidikan Keagamaan Katolik, penelitian ini dapat membantu
melihat sejauh mana keefektifan pembelajaran dengan basis daring.
b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat membantu mengetahui pengaruh penggunaan
pembelajaran ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Bagi universitas, dapat menjadi bahan masukkan agar dapat mengembangkan
metode pembelajaran berbasis daring sebagai salah satu upaya meningkatkan
mutu pendidikan.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan wawancara, dan
pengumpulan angket. Angket digunakan sebagai sarana mencari data berkaitan
dengan respon mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran berbasis daring. Angket
tersebut akan diberikan pada 10 mahasiswa pada setiap angkatan yang berisi
beberapa pernyataan yang akan dinilai oleh mahasiswa berkaitan dengan yang
mereka alami selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk wawancara
digunakan untuk memperkuat data berkaitan dengan jawaban mereka yang
diambil dari angket tersebut. Fokus dalam penelitian ini yaitu ingin melihat
sejauh mana keefektivan pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa
Pendidikan Keagamaan Katolik.
F. Sistematika Penelitian
Bab I terdiri pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penelitian. Pada bab ini, penulis berisi alasan memilih judul terkait efektivitas
pembelajaran daring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab II berisi kajian teori dan kajian terkait. Pada bagian pertama berisi
landasan teori yang digunakan pada penelitian. Sedangkan pada bagian kedua
berisi penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Bab III berisi desain penelitian, tempat penelitian, waktu pelaksanaan
penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, instrumen
pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik pengujian keabsahan data.
Bab IV mendeskripsikan hasil penelitian, pembahasan dan usulan dari
penelitian yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan efektivitas
pembelajaran daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik.
Bab V memberikan kesimpulan dan saran penelitian yang telah
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KAJIAN TERKAIT
Pada bab sebelumnya, penulis telah membahas mengenai latar belakang
penulisan skripsi. Pembelajaran daring menjadi terobosan baru dalam dunia
pendidikan akibat dampak pandemi covid-19. Kegiatan pembelajaran
diberhentikan sementara dan berganti menggunakan sistem pembelajaran daring
untuk meminimalisasi penyebaran virus. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi
penulis terhadap efektivitas pembelajaran daring bagi mahasiswa Prodi
Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma.
Pada bab ini, penulis memaparkan kajian teori yang menjadi dasar
dalam melaksanakan penelitian. Secara khusus penulis menjelaskan mengenai
efektivitas pembelajaran, pembelajaran daring, dan ketentuan dari Prodi
Pendidikan Keagamaan Katolik. Selain itu, pada bab ini penulis menyertakan
kajian terkait berkaitan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan.
A. Kajian Teori
1. Efektivitas Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektivitas adalah
sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, membawa hasil
dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini
efektivitas dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan instruksional khusus
yang telah dicanangkan. Reigeluth dan Merrill (1979) mengemukakan bahwa
pengukuran keefektifan pembelajaran harus selalu berkaitan dengan pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tujuan pembelajaran. Terdapat 7 indikator yang dapat digunakan untuk
menetapkan keefektifan suatu pembelajaran, yaitu.
a. Kecermatan penguasaan perilaku
b. Kecepatan unjuk kerja
c. Kesesuaian dengan prosedur
d. Kuantitas untuk kerja
e. Kualitas hasil akhir
f. Tingkat alih belajar
g. Tingkat retensi
Keefektifan adalah suatu keadaan yang menunjukkan rencana dapat
tercapai. Semakin banyak tujuan yang hendak dicapai, semakin efektif pula tujuan
tersebut. Keefektifan dapat disebut juga sebagai tingkat keberhasilan yang dapat
dicapai dari suatu cara atau usaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Harry Firman (1987: 25). Keefektifan program pembelajaran
ditandai dengan ciri- ciri sebagai berikut.
a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah
ditetapkan
b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif
sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional
c. Memiliki sarana- sarana yang menunjang proses belajar mengajar.
Miarso Rohmawati (2015) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran
merupakan standar mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya
tujuan pembelajaran, dan dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
suatu situasi “doing the right things.” Dengan begitu standar mutu pendidikan
yaitu tingkat keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah
membuahkan hasil atau tidak.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas
pembelajaran merupakan pembelajaran yang tidak terlepas dari aktivitas yang
berkualitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh
guru dan akan menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam kelas. Jika dikaitkan
dengan hasil belajar maka pembelajaran dapat dikatakan efektif jika terdapat
perubahan yang positif pada siswa dan termasuk pada perolehan hasil belajar yang
meningkat atau sesuai dengan ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan. Keefektivan pembelajaran tidak hanya meninjau dari segi
prestasi belajar saja, namun harus melihat dari segi proses dan sarana penunjang.
Kriteria efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kemampuan
pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan baik.
2. Pembelajaran Daring
a. Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring memiliki perbedaan arti dengan pembelajaran
jarak jauh. Pembelajaran daring dapat dilakukan untuk pembelajaran jarak jauh,
tetapi tidak semua pembelajaran jarak jauh harus bersifat daring.
Secara sederhana Brown (2002) mengatakan pembelajaran online
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet) sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
metode penyampaian, interaksi dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk
layanan belajar lainnya.
Menurut Siahaan (Waryanto, 2006:11) pembelajaran daring merupakan
salah satu pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan. Terdapat berbagai istilah
untuk mengemukakan gagasan tentang pembelajaran jarak jauh dengan
memanfaatkan intenet, yaitu: online learning, e-learning (pembelajaran
elektronik), internet- enabled learning, virtual learning, virtual classrom atau web
based learning.
Pembelajaran daring diperkenalkan pertama kali oleh Universitas
Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis
komputer dan komputer bernama PLATO. Berikut perkembangan dari masa ke
masa.
1) Tahun 1990: Era Computer Based Training (CBT), bermunculan aplikasi e-
learning yang berjalan berbentuk CD- ROM.
2) Tahun 1994: CBT muncul dalam bentuk paket yang lebih menarik dan
diproduksi secara massal.
3) Tahun 1997: Learning Management System (LMS), membuat pemikiran baru
untuk mengatasi masalah antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar.
Bentuk yang standar yang muncul.
4) Tahun 1999: perkembangan LMS menuju aplikasi e- learning berbasis web
berkembang secara total, baik untuk pembelajaran maupun administrasi belajar
mengajarnya. LMS mulai menyatu dengan situs informasi, majalah dan surat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kabar, dengan perpaduan multimedia, serta penampilan interaktif dalam
berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.
Pembelajaran daring mengenal dua model interaksi antara dosen
dengan mahasiswa berdasarkan waktu proses pembelajaran, yaitu synchronous
dan asynchronous. Synchronous berarti proses pembelajaran terjadi pada saat
yang sama antara pendidik dan peserta didik. Hal ini dimungkinkan interaksi
langsung secara daring, saat pendidik dan peserta didik wajib mengakses internet
secara bersamaan. Dalam proses pengajaran, pendidik memberikan materi
menggunakan presentasi atau makalah. Pengelolaan pembelajaran daring
diharapkan adanya perubahan cara pandang terhadap dinamika, pengetahuan
teknis dan ketrampilan untuk memfasilitasi pembelajaran secara optimal.
b. Karakteristik Pembelajaran Daring
Berdasarkan hasil Webinar APK Bappenas tentang Efektivitas
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 merumuskan karakteristik
pembelajaran daring sebagai berikut.
1) Memanfaatkan berbagai media interaksi daring
Pembelajaran daring dapat berlangsung baik secara tatap muka maupun
tanpa tatap muka melalui aplikasi atau jasa layanan komunikasi audio visual
untuk menjembatani komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
2) Tidak terikat jarak, tetapi terikat waktu,
Pembelajaran dapat dilakukan di tempat terpisah atau dalam satu tempat
atau ruangan yang sama dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Karakteristik interaksi
Pembelajaran daring tidak dapat disamakan dengan pembelajaran
konvensional yang menjadi daring. Metode yang dipilih berupa konvensional, dan
daring metode mempunyai karakteristik masing- masing sehingga pendidik perlu
lebih bijak dalam menerapkan metode pembelajaran yang dipilih. Selama ini yang
terjadi yaitu mendaringkan sekolah konvensional. Hal ini menimbulkan keluhan
karena banyaknya tugas dan materi yang banyak.
Kegiatan pembelajaran yang sebelumnya berpusat di sekolah berpindah
ke rumah membuat orang tua sebagai guru bagi anak mereka selama masa
pandemi. Tidak semua orang bisa menyampaikan materi pembelajaran, berbeda
yang dilakukan oleh pendidik yang paham akan pedagogi. Sehingga yang terjadi
jika pembelajaran daring hanya sebatas mendaringkan pembelajaran konvensional
yang dititipkan kepada orang tua mereka akan kewalahan. Peran orang tua yang
sebagai pencari nafkah, juga menjadi faktor keterbatasan bagi orang tua dalam
proses pendampingan anak.
c. Manfaat Pembelajaran Daring
Kemajuan teknologi saat ini berdampak pada semua bidang tidak
terkecuali pada bidang pendidikan yang dalam penyelenggaraannya menggunakan
teknologi secara total sebagai media utama dalam pembelajaran daring. Teknologi
ini dalam pendidikan bermanfaat untuk mencapai efektif dalam waktu belajar,
agar lebih mudah untuk mengakses materi pembelajaran dan sumber belajar.
Tantangan pembelajaran daring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) Pendidik:
a) Literasi atau ketrampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
b) Ketersediaan sarana dan prasarana
c) Kemampuan mentransformasi pembelajaran konvensional menjadi daring
d) Manajemen waktu
e) Sulit mengamati perkembangan siswa
f) Banyak siswa merasa kesulitan melaksanakan pembelajaran dari rumah
g) Pendidik belum mampu mengoptimalkan media digital
h) Pendidik masih mengejar ketercapaian kurikulum
i) Pendidik lebih menekankan pada sebatas tugas, tidak menjelaskan materi,
diskusi atau tanya jawab.
2) Peserta didik
a) Ketersediaan sarana dan prasarana (laptop, listrik, jaringan internet, gawai)
b) Adaptasi pembelajaran daring
c) Belum mampu mengoptimalkan media digital
d) Banyaknya tugas dari pendidik yang harus dikerjakan dengan waktu
pengerjaan yang terlalu sempit
e) Kurang konsentrasi dalam belajar
f) Motivasi
3) Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a) Situasi dan aktifitas lingkungan siswa
b) Kemampuan orang tua siswa dalam mendampingi pembelajaran
d. Etika Pembelajaran Daring
Lembaga Pendidikan Yesuit berkomitmen untuk menghidupi etiket bagi
pembelajaran di kelas daring.
1) Peserta didik bersikap sopan dalam pembelajaran daring.
2) Peserta didik hadir di kelas daring dan tidak menciptakan gangguan suara
terhadap pembelajar lain.
3) Peserta didik mengenakan pakaian yang mengindahkankesopanan.
e. Prosedur Pembelajaran Daring
1) Materi pembelajaran diunggah sebelum perkuliahan dimulai
2) Perancangan mata kuliah paralel dikelola tim pengampu sehingga diperoleh
rangkaian materi dan strategi pembelajaran yang lengkap untuk setiap kelas
3) Dosen wajib memberikan layanan pembelajaran mata kuliah di jadwal
perkuliahan, contohnya menjawab pertanyaan, konsultasi
4) Perkuliahan tatap muka virtual wajib diselenggarakan oleh dosen pengampu
pada masing-masing mata kuliah pada jadwal yang telah ditentukan
f. Media Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring pendidik tidak dibatasi oleh aturan dalam memilih
dan menggunakan media online yang akan digunakan. Tapi pendidik harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengacu pada prinsip pembelajaran daring yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Artinya media yang digunakan oleh guru dapat pula digunakan oleh siswa
sehingga komunikasi dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Kedua
model interaksi ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara
keseluruhan. Proses pembelajaran daring dapat memanfaatkan aplikasi online
yang ada, seperti.
1) Whatsapp Grup (WAG)
Whatsapp merupakan aplikasi pesan instan lintas platform gratis yang
memanfaatkan teknologi voice over IP yang dimiliki oleh Facebook, Inc.
Penggunaan teknologi tersebut, pengguna dapat saling mengirim pesan teks dan
suara, melakukan panggilan suara (audio) dan video, berbagi gambar/ foto, video,
dokumen, lokasi, dan jenis format yang lain. Kemudahan komunikasi menjadi
alasan penggunaan Whatsapp sebagai media pendidikan dan pembelajaran.
Seperti sekolah, universitas, dan lembaga kursus memanfaatkan Whatsapp sebagai
wadah belajar dan berbagi informasi, baik secara personal maupun grup. Pandemi
Covid-19 juga memaksa peserta didik untuk belajar secara daring dari rumah
menggunakan aplikasi ini.
2) Learning Management System (LMS)
LMS adalah suatu perangkat lunak untuk keperluan administrasi,
dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
secara online. Dengan menggunakan LMS pengajar dapat mengelola kelas dan
bertukar informasi dengan peserta didik. selain itu, akses terhadap materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pembelajaran yang berlangsung dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Fitur-
fitur yang tersedia dalam LMS untuk institusi pendidikan adalah sebagai berikut.
a) Pengelolaan hak akses pengguna (user)
b) Pengelolaan courses
c) Pengelolaan bahan ajar (resource),
d) Pengelolaan aktifitas,
e) Pengelolaan nilai,
f) Penampilkan nilai,
g) Pengelolaan visualisasi e-learning, sehingga bisa diakses dengan web browser.
3) Zoom
Zoom adalah layanan video conference yang memungkinkan pengguna
untuk melakukan obrolan daring dengan memanfaatkan teknologi cloud
computer dan keamanan 256-bit TLS encryption. Zoom dikembangkan oleh
perusahaan Zoom Video Commucations, Inc. yang berpusat di San Jose,
California, Amerika Serikat. Dengan Zoom, pengguna dapat saling terhubung,
melakukan meeting, webinar, chatting, hingga melakukan diskusi dalam sebuah
Channel. Zoom menjadi alternatif untuk bekerja dan belajar jarak jauh dari
banyak organisasi dan lembaga di seluruh dunia. Dukungan OS untuk layanan
Zoom juga sangat beragam mulai dari MacOS, Windows, Linux, iOS, Android,
Web App, hingga ekstensi untuk Google Chrome dan Firefox.
4) Google Classroom
Google Classroom adalah aplikasi belajar dan mengajar. Semua orang
yang berusia di atas 13 tahun dan memiliki akun Google dapat langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menggunakannya. Untuk menggunakanya, download aplikasi google classroom
untuk laptop di Chrome maupun di Hp, seperti Apple iOS dan Android. Biaya
yang dipungut adalah Rp 0 alias gratis. Cara menggunakan Google Classroom
dengan membuat akun terlebih dahulu. Ada tiga pilihan akun yang diberikan,
yakni akun sekolah, akun Google pribadi, atau akun G suite (perusahaan).
Pertama-tama, kunjungi situs alamat di classroom.google.com. Lalu klik 'Buka
Classroom'. Selanjutnya, masuk Google Classroom dengan Gmail. Kemudian, jika
ada pesan datang, klik 'Terima'. Lalu, jika Anda menggunakan akun G Suite untuk
Pendidikan, klik Saya Seorang Siswa atau Saya Seorang Pengajar. Terakhir klik
'Mulai' Pengajar di sini dapat membuat kelas. Sedangkan, siswa hanya dapat
bergabung ke kelas yang dibuat oleh sang pengajar.
5) Microsoft Teams
Microsoft Teams adalah sebuah platform komunikasi dan kolaborasi
terpadu yang menggabungkan fitur percakapan kerja, rapat video, penyimpanan
berkas (termasuk kolaborasi berkas) dan integrasi aplikasi. Microsoft Teams ini
terintegrasi dengan rangkaian produk Microsoft 365. Selain itu juga dapat
diintegrasikan dengan produk selain buatan Microsoft. Kelebihan:
a) Mudahnya memulai rapat
b) Mudah untuk berbagi file dan berkolaborasi
c) Meningkatkan kinerja
d) Alat komunikasi serba guna
e) Fitur dan fungsionalitas menarik
f) Sangat mudah mengorganisir pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
g) Tersedia alat perekam
h) Integrasi dengan perangkat lain
i) Platform all-in-one.
Kekurangan:
a) Struktur file cukup membingungkan. Hal ini terjadi ketika banyak pengguna
ingin mengetahuisebuah file berada dan melalui struktur folder untuk
menemukannya. Namun cara file yang disimpan pada Teams sangat
membingungkan. Jadi segala sesuatu yang diunggah ke percakapan dibuang ke
folder akar saluran.
b) Bandwidth yang besar. Microsoft Teams dapat dikatakan memiliki
penggunaan badwidth yang lebih besar.
Menurut Michael Molinda (2005: 205) keuntungan dan kekurangan
pembelajaran daring sebagai berikut.
Keuntungan:
a) Internet bisa memuat teks, audio, grafik, animasi video, dll
b) Bisa di update informasi dan siswa dapat mengaksses info tanpa batas
c) Siswa dapat mengakses informasi kemana- mana tanpa pergi jauh
d) Siswa dapat berkonsultasi dengan tenaga ahli dan bertukar pendapat dengan
siswa yang lain
e) Berkomunikasi dengan mudah
f) Tidak terlalu mahal (murah)
Kekurangan:
a) Banyak materi internet yang tidak sesuai dengan materi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b) Terjadi pembajakan atas hak cipta
c) Sulit mencari informasi karena setiap hari ribuan web tumbuh
d) Membutuhkan tenaga teknisi untuk mengorganisir LAN
e) Membutuhkan alat koneksi untuk dapat mengakses internet
f) Kelambatan akses
g) Membutuhkan cara pandang kritis atas informasi yang masuk
3. Pandemi Covid- 19
Mengutip dari Kumparan.com pandemi Covid- 19 merupakan peristiwa
menyebarnya Coronavirus disease (Covid- 19). Penyakit ini disebabkan karena
adanya virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Virus ini pertama kali
dideteksi di Wuhan, Tiongkok pada tanggal 01 Desember 2019, dan ditetapkan
sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020.
Bulan Desember 2019, terjadi kasus radang paru-paru yang dihubungkan dengan
pasar makanan laut Huanan yang menjual berbagai macam hewan seperti ikan,
ayam, kelelawar, rusa, marmut, dan hewan liar lainnya. Kecurigaan muncul
bahwa virus ini bersumber dari hewan, sebagian besar virus corona bersirkulasi di
antara hewan, tetapi enam spesies di antaranya berevolusi dan mampu
menginfeksi manusia seperti yang nampak pada sindrom pernapasan akut berat
(SARS). Pencegahan untuk menghindari virus ini di antaranya mencuci tangan
dengan menggunakan sabun, menutup mulut saat bersin dan batuk, menjaga jarak,
serta isolasi diri bagi orang yang mencurigai bahwa mereka telah terinfeksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam pencegahan penyebaran
virus ini membatasi perjalanan, pemberlakuan jam malam, serta pengurangan
kegiatan kerja. Akibat menyebarnya covid- 19 di Indonesia, pemerintah membuat
kebijakan untuk menutup kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas.
Kegiatan tatap muka diganti dengan kegiatan belajar mengajar secara daring.
Akibat adanya pandemi, menyebabkan berbagai kebijakan untuk
memutuskan rantai penularan virus covid- 19. Salah satu upaya yang dilakukan
oleh pemerintah yaitu penerapan Work From Home (WFH). Bidang pendidikan
menjadi salah satu yang terdampak, dengan mengganti proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
B. Kajian Terkait
Ada beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini, di antaranya
yaitu.
1. Penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi
Covid- 19: Survey Online” yang dilaksanakan oleh Hikmat, Endang
Hermawan, Aldim, Irwandi dari Program Studi Sosiologi UIN Sunan Gunung
Djati Bandung tahun 2020. Pandemi covid membuat sistem pembelajaran di
kampus terpaksa berubah secara drastis dari pertemuan tatap muka menjadi
pembelajar secara online. Banyak kampus yang belum memiliki infrastruktur
pembelajaran online dipaksa melakukan perkuliahan secara daring. Penelitian
ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan metode survey yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
secara online. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pembelajaran daring
hanya efektif untuk matakuliah teori dan praktikum saja, sementara untuk
matakuliah praktek lapangan tidak efektif dilakukan secara daring.
2. Penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-
19” yang dilaksanakan oleh Aas Aliana Futriani Hidayah, Robiah Al
Adawiyah, Prima Ayu Rizqi Mahanani tahun 2020. Pembelajaran daring
dipilih sebagai salah satu cara untuk mengurangi potensi penyebaran virus
corona. Pembelajaran daring yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang menggunakan media yang terkoneksi dengan internet.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif,
sumber primer didapatkan dari peserta didik, dan data sekunder berupa buku
referensi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancaram dan
kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, kendala yang dirasakan
oleh peserta didik beserta orang tua meliputi pemahaman materi yang kurang
karena pendidik hanya memberi penugasan, gangguan jaringan, adanya
kejenuhan, dan keterbatasan penguasaan teknologi.
3. Penelitian tentang “Analisis Efektivitas Pembelajaran Daring dalam
Menghadapi Wabah Pandemi Covid- 19” yang dilaksanakan oleh Dwinda Nur
Baety dan Dadang Rahman Munandar tahun 2021. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis efektivitas pembelajaran daring ditinjau dari akses
pendukung terlaksananya pembelajaran daring yang paling banyak digunakan
pada peserta didik jenjang menengah hingga perguruan tinggi serta faktor-
faktor yang dapat memengaruhi efektivitas pembelajaran daring. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data
primer didapatkan dari kuisioner googleform, dan data sekunder berasal dari
buku referensi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, pembelajaran daring
masih dinilai belum efektif oleh sebagian besar peserta didik dikarenakan
pelaksanaan yang mendadak sehingga perlu dilakukan adaptasi media. Akses
yang paling banyak digunakan yaitu google calssroom dengan presentase 72,
9%. Pembelajaran daring dipengaruhi oleh beberapa faktor: ekonomi 38%,
sosial 30%, kesehatan 19% dan kepribadian 13%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab sebelumnya penulis telah memaparkan kerangka teori yang
berkaitan dengan penelitian yang ditulis. Penulis menjabarkan mengenai
efektivitas pembelajaran secara daring. Mahasiswa diharapkan mampu menerima
perubahan teknologi yang ada sebagai tanggapan pembaharuan pendidikan.
Pada bab IV, penulis akan menguraikan metodologi penelitian yang akan
digunakan dalam proses memperoleh data Efektivitas Pembelajaran Daring bagi
Mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik di Masa Pandemi Covid- 19. Metode
yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Pada bab iniakan dibahas langkah-
langkah yang akan digunakan dalam mengolah data hasil observasi dan
wawancara.
A. Desain Penelitian
Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskripstif, dengan
teknik pengumpulan angket dan wawancara. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial baik secara individu maupun kelompok. Menurut Bogdan dan Taylor dalam
Lexy L. Moleong (2012:4) mendeskripsikan metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan
dari orang dan perilaku yang dialami. Menurut Sugiyono (2014:14) mengatakan
metode kualitatif merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
saat peneliti bertindak sebagai instrumen kunci.
Sementara menurut Sukmadinata (2015:60), penelitian kualitatif adalah
suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, kepercayaan, pemikiran orang secara
individu atau kelompok. Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat
fleksibel sesuai dengan kebutuhan serta situasi yang ada di lapangan. Secara garis
besar tahapan penelitian kualitatif sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian
2. Mengumpulkan data di lapangan
3. Menganalisis data
4. Merumuskan hasil studi
5. Menyusun rekomendadi untuk pembuatan keputusan
Penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fakta mengenai populasi secara sistematis, dan akurat. Dalam
penelitian deskriptif hasil dari pengumpulan data disajikan apa adanya sesuai
dengan hasil yang diperoleh dari informan. Penelitian ini untuk mengetahui
efektivitas dari pembelajaran daring yang sedang dilakukan di Prodi Pendidikan
Keagamaan Katolik karena adanya pandemi covid- 19. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu pengisian angket online melalui google form. Peneliti
menyiapkan angket dengan beberapa pernyataan yang ditujukan untuk informan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pernyataan yang disiapkan adalah yang berkaitan dengan pembelajaran daring
yang sedang dilaksanakan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyebaran angket berlangsung tanggal
26 April hingga 03 Mei 2021 dengan melibatkan 40 informan. Angket dapat diisi
melalui https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScXXGDGvG-
rx6gmQGe3yDBqusfSwPA79gO0xxRaPbz6jT4VKw/viewform
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan 40 mahasiswa yang terdiri dari 10
informan dari setiap angkatan 2017- 2020. Informan pada setiap angkatan terdiri
dari mahasiswa-mahasiswa yang melakukan kegiatan pembelajaran di dalam
maupun di luar Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah efektivitas
pembelajaran daring di masa pandemi covid- 19.
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, variabel yang ada berupa keefektifan pembelajaran
berbasis daring. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengukuran terhadap
suatu variabel dengan menggunakan sebuah instrumen penelitian. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
penelitian ini variabel operasionalnya berupa keefektifan pembelajaran berbasis
daring bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu unsur dalam sebuah
penelitian. Serta rumusan masalah yang dijawab melalui penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif. Angket digunakan sebagai sarana mencari data terkait
respon mahasiswa terhadap penbelajaran berbasis daring. Angket berisi beberapa
pernyataan yang akan dinilai dan disesuaikan oleh mahasiswa dengan yang
mereka alami. Pengisian angket dilakukan secara online dengan menggunakan
google form dengan menggunakan skala likert. Selanjutnya data tersebut
dianalisis dengan cara analisis deskriptif. Melalui angket tersebut, data demografis
berupa tempat tinggal hingga tahun angkatan.
Sedangkan untuk data wawancara digunakan untuk memperkuat terkait
respon mahasiswa yang telah diambil dari angket. Data ini diperoleh dengan
melakukan wawancara penelitian dengan mahasiswa Pendidikan Keagamaan
Katolik. Wawancara dilaksanakan secara lisan, pada penelitian ini yang dijadikan
sumber wawancara yaitu angkatan 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar angket mahasiswa
Lembar angket menggunakan skala 1-5, mahasiswa memberikan tanda
centang pada salah satu pilihan sesuai dengan kondisi yang ada. Angket ini
digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik
dalam pembelajaran berbasis daring. Berikut ini kisi-kisi angket dari mahasiswa.
Tabel 1
Indikator Pernyataan
Mahasiswa Pembelajaran berbasis daring
membantu saya dalam memahami
materi pembelajaran yang
disampaikan dalam pertemuan
Saat mengalami kesulitan saya
bertanya kepada dosen maupun teman
Selama proses perkuliahan, saya tidak
mengalami kesulitan dalam setiap
prosesnya
Dengan perkuliahan berbasis daring
menumbuhkan semangat dalam setiap
prosesnya
Nilai yang saya peroleh dari UTS,
UAS, Kuis sesuai dengan usaha yang
saya lakukan
Bagi saya pembelajaran daring yang
dilakukan saat ini membuat proses
pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien
Dosen Dosen memberikan materi sebelum
perkuliahan berlangsung
Dosen selalu memastikan mahasiswa
dapat mengikuti perkuliahan
Penguasaan materi dosen dapat
tersampaikan dengan baik
Dosen mampu merespon pertanyaan
mahasiswa
Tugas yang diberikan mampu
membantu saya dalam memahami
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dosen selalu mengembalikan hasil
pekerjaan (UTS, UAS)
Fasilitas Saya dapat menggunakan perangkat
pembelajaran dengan baik
Pembelajaran daring membutuhkan
banyak biaya
Teknologi yang digunakan mampu
mendukung proses perkuliahan
Materi yang disajikan dalam LMS
bervariasi dan menarik sehingga
mampu menggugah semangat belajar
Seluruh kegiatan pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik (sesuai dengan
jadwal, terkoordinasi)
Pembelajaran daring dapat
menggantikan pembelajaran secara
langsung/ tatap muka
2. Pedoman wawancara
Wawancara digunakan untuk memperkuat jawaban mahasiswa pada
lembar angket. Berikut daftar pedoman pertanyaan wawancara terkait
pembelajaran berbasis daring.
Tabel 2
No. Aspek yang Diamati Pertanyaan
1. Ketercapaian tujuan
dari penggunaan
pembelajaran berbasis
daring
Apakah pembelajaran berbasis
daring membantu anda dalam
memahami tujuan umum dalam
perkuliahan?
Sebagai mahasiswa Pendidikan
Keagamaan Katolik, apakah dalam
menggunakan pembelajaran daring
membantu dalam mengingat
pembelajaran yang disampaikan
pada pertemuan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Minat mahasiswa
terhadap
pembelajaran berbasis
daring
Apakah pembelajaran berbasis
daring membuat anda semakin
bersemangat dalam mengikuti
perkuliahan?
Apakah anda merasa senang
mengikuti pembelajaran berbasis
daring?
Sebagai mahasiswa Pendidikan
Keagamaan Katolik, mengikuti
perkuliahan dengan pembelajaran
berbasis daring dapat
menumbuhkan motivasi?
Apakah pembelajaran berbasis
daring meningkatkan perhatian
dalam mengikuti perkuliahan?
Bagaimana pendapat anda
mengenai pembelajaran yang
dilakukan secara daring?
3. Sikap mahasiswa
terhadap
pembelajaran berbasis
daring
Apakah dengan pembelajaran
berbasis daring membuat anda
semakin menumbuh rasa keingin
tahuan pada setiap mata kuliah?
Apakah yang anda rasakan setiap
mengikutiperkuliahan
menggunakan metode daring?
Apakah yang anda rasakan setiap
mengikuti perkuliahan
menggunakan metode daring?
G. Teknik Analisis Data
Menurut Cresswell, Rossman, dan Rallis (2013: 274) analisis data
merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus
terhadap data, mengajukan pertanyaaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan
singkat sepanjang penelitian. Analisis data melibatkan kumpulan data terbuka,
yang didasarkan pada pertanyaan dan analisis informasi dari informan. Data-data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang telah diperoleh diidentifikasi, dan dikelompokkan kembali untuk dianalisis.
Prinsip analisis data pada penelitian kualitatif sebagai berikut:
1. Peneliti menjadi instrumen utama pengumpulan data dan subjek yang diteliti
dipandang mempunyai kedudukan sama secara nisbi dengan peneliti.
2. Data peneliti yang dikumpulkan bersifat deskriptif. Peneliti mengumpulkan
data dan mencatat fenomena yang terkait langsung atau tidak langsung
dengan fokus penelitian. Ciri khas ini berimplikasi pada data yang terkumpul,
yaitu berupa kata- kata atau uraian deskriptif, tanpa mengabaikan bentuk
angka.
3. Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu
dengan mengutamakan pandangan dan pendirian informan terhadap situasi
yang ada.
4. Verifikasi data dan fenomena dilakukan dengan cara mencari kasus yang
berbeda atau bertentangan dengan menggunakan metode dan subjek yang
berbeda.
5. Kegiatan penelitian lebih mengutamakan proses daripada hasil dan data
penelitian untuk mendapatkan makna kondisi alami yang ada.
6. Pemberian makna merupakan dasar utama dalam memahami situasi,
pemaknaan tersebut selain berlangsung sendiri oleh peneliti juga didasari atas
interpretasi bersama dengan sumber data.
Hasil penelitian dipandang memenuhi kriteria ilmiah jika memiliki
tingkat kepercayaan tertentu, yaitu:
a. Credibility
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Menunjuk pada apakah kebenaran penelitian ini dapat dipercaya, dalam artian
dapat mengungkapkan kenyataan yang sesungguhnya.
b. Dependebility
Prinsip ini merujuk pada apakah hasil penelitian memiliki keandalan atau
reliabilitas. Prinsip ini dapat dipenuhi dengan cara mempertahankan konsistensi
teknik pengumpulan data dalam menggunakan konsep.
c. Corfirmability
Prinsip ini merujuk pada sangat perlunya upaya untuk mengkonfirmasi bahwa
temuan yang telah diperoleh dapat dipercaya kebenarannya.
d. Transferability
Prinsip ini mengandung makna hasil penelitian dapat diaplikasikan pada situasi
lain. Upaya untuk mentransfer hasil penelitian kualitatif pada situasi yang
berbeda sangat mungkin namun memerlukan penyesuaian menurut keadaan dan
asumsi yang mendasarinya.
Menurut Sugiyono (2012: 247) komponen analisis data yang digunakan
yaitu:
1. Data collection: mengumpulkan data dan mengukur informasi demi mencapai
tujuan penelitian melalui observasi, wawancara, dan lain sebagainya.
2. Data reduction: mereduksi data berarti merekam, memilih hal yang pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan penulis untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Data display: penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian, bagan, hubungan
antar kategori atau dengan teks yang bersifat naratif.
4. Conclusion drawing: penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan
bukti yang kuat.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis beberapa data berkaitan dengan
keefektifan pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa Pendidikan
Keagamaan Katolik.
1. Analisis data angket mahasiswa
Angket yang berisi penyataan dapat diakses dan diisi oleh mahasiswa
melalui googleform. Pengisian angket dilakukan untuk mempermudah
pengumpulan data di masa pandemi covid- 19 yang tidak memungkinkan
berinteraksi secara langsung antara peneliti dengan informan. Dalam penelitian
ini, peneliti membuat penyataan sebanyak 10 dengan skala 1- 5 untuk pilihan
jawaban.
Tabel 3
Skala Skor
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
2. Analisis hasil wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang nantinya
digunakan untuk memperkuat pernyataan yang telah dijawab oleh mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Wawancara yang dilakukan menggunakan media Whatsapp, karena keterbatasan
tempat peneliti dengan informan. Pada penelitian ini yang menjadi sumber dalam
wawancara yaitu mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik angktan 2018.
H. Teknik Pengujian Keabsahan Data
Validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan pada akurasi hasil
penelitian dengan menerapkan prosedur. Yin (Cresswell 2003: 285) menegaskan
bahwa para peneliti kualitatif harus mendokumentasikan prosedur studi kasus dan
sebanyak mungkin langkah dalam prosedur tersebut. Tema yang dibangun
berdasarkan sejumlah data akan menambah validitas penelitian.
1. Menerapkan member checking untuk mengetahui akurasi hasil penelitian. Cara
ini dapat dilakukan dengan membawa laporan akhir untuk mengecek hasil
sudah akurat.
2. Membuat deskripsi yang kaya dan padat tentang hasil penelitian. Penulis
menyajikan deskripsi yang detail mengenai setting.
3. Mengklarifikasi bias yang membawa peneliti ke dalam penelitian. Dengan
melakukan refleksi diri, peneliti akan mampu membuat narasi yang terbuka
dan jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang digunakan yaitu dengan metode kualitatif deskriptif.
Informasi yang didapat dengan melakukan penyebaran angket secara tertutup dan
wawancara dengan beberapa mahasiswa. Penelitian berlangsung selama bulan
April-Mei 2021. Pada tahap pertama peneliti melakukan penyebaran angket
melalui google form kepada 10 mahasiswa setiap angkatan Prodi Pendidikan
Keagamaan Katolik. Dari data yang diperoleh melalui google form, peneliti
melanjutkan dengan melakukan wawancara dengan 3 mahasiswa dari angkatan
2018. 3 mahasiswa ini dipilih berdasarkan perbedaan yang mendasar pada
jawaban yang telah diberikan.
Pada bab ini, penulis memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan. Penulis memfokuskan pada 3 aspek yaitu
ketercapaian tujuan pembelajaran, minat mahasiswa terhadap pembelajaran
daring, dan sikap mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis daring.
A. Profil Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik
Mengutip dalam buku Panduan Akademik Program Studi Pendidikan
Keagaman Katolik (PENDIKKAT) memiliki visi yaitu sebagai lembaga
pendidik mendidik calon sarjana Pendidikan Keagaaman Katolik yang beriman
tangguh dan profesional demi terwujudnya Gereja yang memperjuangkan
masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat. Misi Pendidikan Keagamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Katolik yaitu mendidik kaum muda menjadi sarjana Pendidikan Keagamaan
Katolik yang dapat berprofesi sebagai guru agama Katolik, Katekis, dan
Pengembang karya katekese di Indonesia.
Sebagai respon terhadap pencegahan penularan dan penyebaran
COVID-19, Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan pembelajaran secara
daringbagi mata kuliah praktek yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa pada
jenjang terakhir. Momentum ini menjadi pijakan Universitas Sanata Dharma
untuk mengawali impian besar yang tercantum dalam Renstra Universitas Sanata
Dharma 2018-2022 terkait pembelajaran tanggap zaman. Pelaksanaan
pembelajaran praktek tatap muka akan berlangsung sesuai protokol kesehatan.
Pembelajaran daring yang dipilih oleh setiap dosen wajib didasarkan
berdasarkan pada prinsip-prinsip pokok pembelajaran untuk menjamin mutu
layanan pendidikan.
Selama satu tahun pelaksanaan pembelajaran daring, prodi Pendikkat
telah menggunakan berbagai media untuk mendukung kelancaran perkuliahan.
Para dosen memanfaatkan LMS, Zoom, Google Meet, Whatsapp, serta Google
Classroom sebagai media yang paling mudah untuk diakses oleh mahasiswa.
Sebagian mahasiswa melakukan perkuliahan dari rumah, sehingga menimbulkan
rasa bosan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Mahasiswa menganggap,
pembelajaran yang berlangsung lebih memudahkan namun jika berlangsung
secara berkelanjutan akan menimbulkan kejenuhan karena mahasiswa kesulitan
dalam berdiskusi dari pihak dosen maupun sesama mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Panduan pembelajaran daring di Universitas Sanata Dharma
dikembangkan dengan mengacu pada ketentuan terkait pembelajaran. Kebijakan
Rektor terkait persiapan perkuliahan Kebijakan Rektor No. 189/Rektor/VII/
2020 tentang Kebijakan Persiapan Perkuliahan Semester I T.A. 2020/2021
mencantumkan beberapa poin penting sebagai landasan panduan terutama terkait
beberapa poin penting berikut ini.
a. Perkuliahan secara umum akan diselenggarakan secara daring untuk
setidaknya sampai dengan masa ujian tengah semester. Perkuliahan
praktikum, praktik, dan kegiatan penelitian di laboratorium dapat
diselenggarakan secara luring dengan syarat dapat diikuti oleh semua
mahasiswa yang menempuhnya dan pelaksanaannya mengikuti protokol
kesehatan secara ketat.
b. Ketentuan pelaksanaan kuliah daring, seperti model presensi, frekuensi
pertemuan daring, bentuk evaluasi, dan lain-lain, akan ditetapkan paling
lambat 2 minggu sebelum kuliah dimulai.
c. Pemberian bantuan pendanaan koneksi internet kepada mahasiswa aktif
akan ditentukan setelah perekaman data rencana studi mahasiswa selesai
dilakukan.
d. Kegiatan pembimbingan dan ujian tugas akhir dapat dilakukan secara
campuran antara daring dan luring.
e. Semua pihak yang membutuhkan layanan tatap muka di kampus akan
dipenuhi dengan mengikuti protokol kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Penelitian
Penyebaran covid-19 semakin hari semakin bertambah, hal ini
mengakibatkan terbatasanya ruang gerak di luar rumah yang mengharuskan
masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah untuk bekerja secara daring untuk
menekan penyebaran virus ini. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (Covid-19), salah satu kebijakannya berisi tentang
pembelajaran dari rumah. Efektivitas menjadi pedoman keberhasilan dari suatu
kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari respon mahasiswa selama
pembelajaran berlangsung.
1. Penyebaran Angket
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti telah melakukan survei untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran daring selama pandemi covid ini. Peneliti
melakukan penyebaran angket secara tertutup, pada 10 mahasiswa di setiap
angkatan 2017 hingga 2020. Dari hasil tersebut peneliti mendapatkan 40 informan
yang terdiri dari mahasiswa yang berada di luar maupun dalam Yogyakarta.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan angketonline dalam google from diperoleh beberapa hal berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan angket yang telah terkumpul, dapat dilihat bahwa 55%
informan melakukan kegiatan pembelajaran daring di rumah pribadi (bersama
orang tua, saudara). Perkuliahan di rumah bukan berarti membiarkan kegiatan
yang berlangsung dikampus hilang, melainkan mahasiswa harus tetap produktif
melaksanakannya secara daring. Mahasiswa diharapkan mampu belajar mandiri,
namun masih memerlukan bimbingan dari dosen. Mahasiswa menyatakan dirinya
telah mampu menggunakan perangkat pembelajaran (laptop, smartphone,
internet) dengan baik sehingga mampu mendukung proses pembelajaran daring
selama pandemi covid- 19. Menurut Siahaan (Waryanto, 2006: 11) pembelajaran
daring merupakan salah satu pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan. Pada
penelitian yang dilakukan, dosen telah menggunakan Whatsapp dan zoom dalam
pembelajaran daring. Whatsapp digunakan untuk memberikan materi dan
informasi yang berkaitan dengan perkuliahan. Media ini digunakan karena seluruh
dosen dan mahasiswa telah terbiasa dan mampu menggunakannya. Sedangkan
zoom digunakan untuk proses interaksi bagi dosen dan mahasiswa saat
menjelaskan materi. Pemanfaatan internet di era digital perlu dikembangkan
terutama di bidang pendidikan. Melalui internet, kita dapat mengakses web setiap
hari tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Pemberian materi sebelum perkuliahan berlangsung telah berlangsung
dengan baik terlihat dalam diagram tersebut menunjukkan 47,5%. Materi yang
diberikan sebelum perkuliahan dimaksudkan untuk mempermudah interaksi
antara dosen dengan mahasiswa agar terjadi komunikasi timbal balik yang aktif.
Selama perkuliahan yang sering terjadi, saat dosen memberikan materi mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
hanya diam saja tanpa merespon pertanyaan yang diajukan sehingga dosen merasa
kesulitan dengan materi yang disampaikan sudah dapat diterima dengan baik atau
belum. Pemahaman mahasiswa saat diberi materi oleh dosen baik, karena dosen
telah memberikan materi sebelum perkuliahan ditambah dengan variasi yang
menarik dalam penyampaiannya baik di LMS, maupun metode yang digunakan.
Metode yang diberikan sering kali berupa power point, video ilustrasi, dan video
penyampaian dosen yang dibuat sendiri lalu diunggah pada laman Youtube.
Penyampaian yang diberikan terkadang tidak selalu memudahkan mahasiswa
dalam menanggapi hal tersebut, sehingga mahasiswa terkadang mengajukan
pertanyaan pada dosen terkait matrei yang kurang dipahami. Jika dirasa waktu
tersebut kurang, tidak jarang mereka bertanya dengan sesama mahasiswa. Namun
hal ini pun menjadi kesulitan juga, karena mereka terbiasa dengan diskusi secara
langsung di kampus tapi karena adanya covid mereka hanya dapat bertanya secara
virtual saja.
Salah satu ciri yang disebutkan oleh Harry Firman (1987: 25)
efektivitas pembelajaran merupakan pembelajaran yang tidak terlepas dari
aktivitas yang berkualitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
dilakukan oleh dosen dan akan menjadi tolak ukur keberhasilan. Kesadaran diri
sendiri yang menjadi faktor utamanya, yaitu dengan cara berfikir positif dan
melakukan hal- hal yang membuat semangat dalam diri menjadi tumbuh.
Menumbuhkan motivasi untuk selalu belajar dengan giat, menjaga kesehatan diri
yang paling penting untuk mengurangi terjadinya penularan virus covid-19
dengan cara rajin berolahraga agar tidak mudah merasa bosan, dan lebih merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
bahagia setelah olahraga karena tubuh merasa bugar dan sehat. Penggunaan
LMS pengajar dapat mengelola kelas dan bertukar informasi dengan peserta
didik. Selain itu, akses terhadap materi pembelajaran yang berlangsung dalam
kurun waktu yang telah ditentukan. Pengembalian hasil pekerjaan oleh dosen
bertujuan untuk mengevaluasi diri untuk melihat sejauh mahasiswa memahami
materi yang telah disampaikan agar kedepannya dapat memperbaiki kesalahan
yang ada. Namun hal ini sering kali masih belum dilakukan oleh semua dosen,
hanya ada beberapa dosen saja yang mengembalikan hasil pekerjaan dan
membahasnya kembali dalam kelas.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti pembelajaran daring termasuk
banyak, terutama untuk membeli kuota. Berbeda dengan perkuliahan
sebelumnya, biaya yang dibutuhkan lebih banyak untuk kehidupan sehari-hari,
namun untuk saat ini biaya yang dikeluarkan untuk membeli kuota. Memang
dalam pelaksanaan ini, universitas telah memberikan bantuan kuota setiap
bulannya, namun kuota yang telah diberikan masih belum mencukupi untuk
keperluan perkuliahan. Hal ini dikarenakan rata-rata dosen setiap perkuliahan
menggunakan zoom dan juga wajib menyalakan kamera sehingga tidak
mencukupi hal tersebut. Media pembelajaran yang digunakan didominasi oleh
WAG, namun media tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan tatap muka
dengan jumlah lebih dari 20 orang, sehingga pembelajaran berlangsung dengan
penugasan mandiri dan sangat minim adanya interaksi, diskusi, kolaborasi
selama proses pembelajaran daring. Respon yang diberikan mahasiswa di setiap
perkuliahan sangat bagus 52, 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Mahasiswa telah memberikan respon yang positif dan menggambarkan
pembelajaran daring sudah memfasilitasi interaksi antara dosen dengan
mahasiswa dalam berdiskusi. Dosen juga telah memberika waktu luangnya
untuk dapat merespon mahasiwa di dalam whatsapp grup yang ada di luar jam
perkuliahan berlangsung. Saat ini mahasiswa masih merasa pembelajaran daring
yang sedang berlangsung belum efektif karena belum terbiasa dan masih perlu
menyesuaikan diri dengan sistem yang ada. Fitur- fitur baru yang digunakan
dosen sering kali baru terdengar dan masih belum pandai dalam
pengoperasiannya. Sedangkan untuk kedepannya pembelajaran daring dinilai
mampu menggantikan pembelajaran tatap muka, terlebih dengan kondisi
pandemi covid-19 yang saat ini belum berangsur membaik dan praktek yang
dilakukan oleh mahasiswa dapat dilakukan di dalam dan di luar kota
Yogyakarta.
2. Wawancara
a. Profil Informan
Informan dalam penelitian ini terdiri dari 3 mahasiswa (dua perempuan
dan satu laki- laki. Penulis mewawancarai Kaprodi Pendidikan Keagamaan
Katolik, untuk memenuhi data triangulasi. Di bawah ini penulis memaparkan
profil informan dengan pengodean yang digunakan untuk mempermudah dalam
penyebutan. Berikut profil informan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1) Informan 1 (I1), berusia 21 tahun, mahasiswa angkatan 2018 dan pada saat
melaksanakan pembelajaran daring berada di rumah, Temanggung.
2) Informan 2 (I2), berusia 21 tahun, mahasiswa angkatan 2018 dan pada saat
melaksanakan pembelajaran daring berada di rumah, Lampung.
3) Informan 3 (I3), berusia 22 tahun, mahasiswa angkatan 2018 dan pada saat
melaksanakan pembelajaran daring berada di kos.
4) Informan 4 (I4), informan triangulasi, Kepala Prodi Pendidikan Keagamaan
Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Wawancara dengan Mahasiswa Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik
1) Pendapat tentang ketercapaian tujuan dari penggunaan pembelajaran
berbasis daring
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga mahasiswa Pendidikan
Keagamaan Katolik, selama satu tahun mereka telah merasakan kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran daring. Pertanyaan awal sebagai pembuka yaitu
tentang pemahaman tujuan pembelajaran. Mereka semua setuju dengan
pertanyaan tersebut, bahwa tujuan pembelajaran yang akan dilakukan selama satu
semester telah disampaikan dosen dengan baik. Menurut I2, saat awal pertemuan
perkuliahan, dosen telah memberikan rancangan yang akan dicapai satu semester
kedepan dengan poin-poin yang harus didapatkan oleh mahasiswa sehingga
mereka dapat mengatur dan menata pola belajar yang akan diterapkan. Hal
tersebut selaras dengan Miarso (Rohmawati, 2015) efektivitas pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
merupakan standar mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya
tujuan pembelajaran, dan dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola
suatu situasi “doing the right things.” Walaupun pembelajaran dilakukan secara
daring, dosen sudah merumuskan tujuan secara jelas untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan, sehingga mahasiswa paham dengan kriteria yang
digunakan untuk menilai berkaitan pada tujuan. Informan mengungkapkan dengan
adanya pembelajaran secara daring menjadi terobosan baru bagi mereka yang
selama ini belum pernah mereka alami. Hal tersebut berkaitan pula pada surat
edaran pemerintah maupun universitas untuk mengurangi penyebaran virus yang
semakin tinggi.
Sementara itu, dalam hubungannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan penggunaan pembelajaran
daring membantu dalam mengingat pembelajaran yang disampaikan dalam
pertemuan. I1 dan I2 menyampaikan dengan model pembelajaran daring membuat
mahasiswa malas untuk mencatat materi yang disampaikan, karena materi yang
dibahas sudah dibagikan dalam bentuk file. Sehingga saat proses pembelajaran
mahasiswa hanya mendengarkan penyampaian dosen. Sedangkan jika perkuliahan
dilaksanakan secara langsung, mahasiswa mencatat materi yang disampaikan
sebagai catatan sehingga secara tidak langsung mahasiswa sambil belajar.
Berbeda dengan pernyataan informan I1 dan I2, I3 menyampaikan dengan metode
pembelajaran daring materi yang disampaikan dapat dengan mudah diingat. Hal
tersebut karena materi yang disampaikan berbeda dengan perkuliahan di kampus.
Dosen memberikan materi dengan video yang dibuat sendiri oleh dosen maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
video ilustrasi dari youtube. Dengan penggunaan video tersebut, mahasiswa
dituntut untuk mencatat materi yang disampaikan.
Berdasarkan data hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan
mahasiswa, dapat disimpulankan bahwa I1-I3 telah memahami tujuan
pembelajaran yang akan berlangsung selama satu semester. Dengan adanya
pedoman tersebut, mahasiswa dapat mempersiapkan strategi untuk mencapai
poin-poin yang telah ditetapkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Untuk
mencapai hal hal tersebut, mereka juga mengusahakan untuk tetap berdiskusi
secara virtual dengan sesama mahasiswa untuk bertukar pikiran dan saling
membantu satu sama lain.
2) Pendapat tentang minat terhadap pembelajaran berbasis daring
Pertama-tama, penulis mengajukan pertanyaan tentang tanggapan
mahasiswa tentang pembelajaran daring. Data yang didapatkan informan
menjawab dalam kondisi pandemi covid-19 mereka antusias dalam
pelaksanaannya, karena tingginya kekhawatiran orang tua terhadap persebaran
virus ini. Dalam pernyataan I1 mengatakan selama pembelajaran daring lebih
cepat lelah dan bosan. Pembelajaran sulit untuk dimengerti dan mudah stres
karena banyaknya tugas yang diberikan dan deadline sementara tidak dapat
berkomunikasi secara langsung dengan teman- teman untuk bertukar pikiran.
Terlebih I3 juga menambahkan hal yang membuat tidak semangat dalam
mengikuti pembelajaran daring yaitu karena praktek yang ada hanya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dilakukan secara virtual mulai dari praktek mengajar di sekolah dan praktek
Shared Christian Praxis (SCP).
Mendukung pernyataan tersebut, penulis mengajukan pertanyaan
kembali berkaitan dengan cara mengajar dosen selama pembelajaran daring. I2
menyatakan dosen telah menggunakan LMS dan zoom dengan baik selama
kurang lebih satu tahun ini. Dalam proses perkuliahan dosen memanfaatkan pula
WAG untuk menyampaikan informasi, pemberian materi, dan melakukan presensi
saat LMS terjadi gangguan. Model yang digunakan dosen saat mengajar
bermacam- macam, ada yang menjelaskan dulu melalui zoom kemudian membaca
materi ppt/ pdf, ada yang membaca materi terlebih dahulu lalu dibahas dalam
zoom. Ada pula dosen yang hanya memberikan materi/ video dari youtube atau
video penjelasan yang sudah dosen buat. Untuk kuis pada semester lalu melalui
aplikasi quizizi dan pada semester ini menggunakan moodle. Kebanyakan dosen
menjelaskan melalui zoom, walaupun ada sebagian yang hanya menggunakan
WAG. Para dosen pun memiliki banyak waktu untuk merespon mahasiswa yang
kesulitan dalam mengikuti perkuliahan.
Berdasarkan data hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan
mahasiswa, diperoleh data mahasiswa menanggapi pembelajaran daring secara
positif. Hal tersebut berkaitan dengan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya
yang jauh dari rumah. Mahasiswa juga menyatakan, cara mengajar dosen sudah
baik dengan menggunakan metode yang menarik dan lebih baru sehingga dapat
menggugah semangat mahasiswa. Semangat yang timbul di mahasiswa hanya di
awal saja, sedangkan akhir- akhir ini mahasiswa merasa bosan dengan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
yang ada. Adanya hal tersebut, mahasiswa terus mengupayakan untuk dapat
mengontrol setiap tingkah lakunya dalam setiap perkuliahan.
3) Pendapat tentang sikap mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis
daring
Pada bagian ini, penulis mengajukan pertanyaan tentang kegiatan yang
mendorong mahasiswa untuk menumbuhkan rasa keingintahuannya terhadap
suatu mata kuliah. I1 dan I2 menyatakan hal tersebut tergantung pada kuis atau
tugas yang diberikan oleh dosen. Jika tidak ada tugas yang diberikan, mahasiswa
tidak mencari tahu kembali bahan- bahan kuliah sehingga mereka hanya
berpatokan dari materi yang diberikan oleh dosen saja. Sedangkan pemaparan I3,
dengan pembelajaran daring ini membuat mahasiswa semakin tumbuh rasa
keingin tahuan terhadap suatu materi. Hal ini terjadi karena, sulitnya materi yang
didapatkan dan tidak bisa datang ke perpustakaan untuk mencari buku yang
dimaksud.
Pertanyaan selanjutnya, penulis mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan keefektifan pembelajaran daring. Menurut ketiga informan, pembelajaran
daring dapat menggantikan pembelajaran secara langsung mengingat dengan
metode pembelajaran seperti ini dapat dilakukan di mana pun asal ada terkoneksi
dengan internet. Secara tidak langsung pula dengan adanya pembelajaran daring
ini, mahasiswa diajak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dengan waktu
yang ada karena dosen tidak dapat mendampingi proses perkuliahan secara
langsung karena keterbatasan jarak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Efektivitas pembelajaran menurut Rohmawati (2015:17) adalah ukuran
keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan
guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas
pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas peserta didik selama pembelajaran
berlangsung, respon peserta didik terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep
siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembelajaran yang efektif perlu adanya
hubungan timbal balik antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai suatu
tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang
dibutuhkan untuk membantu tercapainya seluruh aspek perkembangan peserta
didik.
c. Wawancara dengan Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan
Katolik
1) Pendapat tentang ketercapaian tujuan dari penggunaan pembelajaran
berbasis daring
Pada bagian ini, penulis mengajukan pertanyaan berkaitan dengan
ketercapaian tujuan dari penggunaan pembelajaran daring. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Kaprodi, informan mengatakan hasil yanng diperoleh selama
satu tahun pembelajaran daring kurang, tidak bisa optimal sehingga dapat
dikatakan menurun. Keterbatasan yang ada salah satunya bosan bukan hanya
mahasiswa saja melainkan juga dosen. Informan berpendapat untuk mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
halitu dosen harus dapat mencari cara untuk mengatasi itu semua salah satunya
dengan membuat kelompok diskusi agar memudahkan mahasiswa memahami
materi yang diberikan agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada
setiap bulannya pada saat rapat dosen, melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan,
dan persiapan khusus untuk mempersiapkan bahan kuliah dan evaluasi yang sudah
ada. (Komunikasi Personal, 27 Juni 2021).
Berdasarkan hasil wawancara, penulis mendapatkan informasi
bahwatujuan pembelajaran yang telah dirancang belum optimal. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil akhir yang diterima oleh mahasiswa dapat dikatakan
menurun. Beberapa faktor yang dianalis karena proses pembelajaran daring yang
belum terlalu optimal, dan mahasiswa masih belum terbiasa dengan perubahan
yang ada. Keterbatasan lainnya karena munculnya rasa bosan, dan kekurangan
pemahaman mahasiswa yang belajar sendiri. Berbeda dengan perkuliahan tatap
muka, dalam pembelajaran daring ini mahasiswa dituntut untuk dapat belajar
secara mandiri. Hal ini membuat kebiasaan mahasiswa yang terkadang
mengadakan diskusi bersama tidak dapat dilakukan seperti biasanya. Selain itu,
keterbatasan jangkauan internet merupakan faktor yang paling utama, terutama
bagi mahasiswa yang berada di luar jangkauan sehingga yang sering terjadi saat
perkuliahan berlangsung koneksi internet terputus dan mengakibatkan mahasiswa
terhambat menerima materi. Sebagai upaya untuk menangani masalah tersebut
dosen memberi tugas yang dapatmembantu mahasiswa untuk menambah poin
yang masih kurang dan meningkatkan usaha mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2) Pendapat tentang minat terhadap pembelajaran berbasis daring
Informan menyampaikan, pemanfaatan zoom sudah tidak ada masalah,
hanya kendala yang terjadi masih banyak mahasiswa yang tidak menyalakan
kamera. Hal itu diakibatkan karena koneksi internet yang buruk, sehingga hal
tersebut tidak dapat diatasi. Untuk mengatasi mahasiswa yang tidak dapat
mengikuti zoom dengan baik, dosen memberikan tugas atau refleksi sehingga
mahasiswa dapat mengejar tugas yang tertinggal. Ketika diberi tugas membuat
mereka membaca atau melihat video dan direfleksikan. Dengan tugas tersebut
membantu mereka belajar walaupun masih kurang efektif. Penyesuaian, tapi lama
kelamaan juga bosen karena tidak adanya tatap muka dan terus- menerus menatap
layar. Dan mahasiswa pun akan merasa bosan, namun harus tetap dicari cara
untuk mengatasi hal tersebut. Maka dosen mengatasinya dengan membuat
kelompok diskusi.
Berdasarkan hasil wawancara, penulis mendapatkan informasi bahwa
kurang efektifnya penggunaan zoom yaitu keaktifan mahasiswa. Keaktifan yang
salah satunya yaitu mahasiswa mematikan kamera, hal ini terjadi karena koneksi
yang buruk, serta keterbatasan kuota mahasiswa karena sebagian besar pertemuan
perkuliahan diadakan lewat zoom.
3) Pendapat tentang sikap mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis
daring
Informan mengatakan, pembelajaran daring dapat menggantikan
pembelajaran secara langsung walaupun tidak secara langsung melainkan berganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan pembelajaran campuran (blended learning). Pada dasarnya proses
pembelajaran ini merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan
secara tatap muka dan secara virtual.
Menurut Semler (2005)
Blended learning combines the best aspect of online learning,
structured face to face activities, and real world practice. Online
learning systems, classroom training, and job experience have major
drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the
strengths of each to counter the others weaknesses.”
Pelaksanaan pembelajaran campuran tentunya sesuai dengan kebijakan
universitas. Kebijakan ini yaitu tatap muka 30% dari mata kuliah yang ada, dan
tatap muka 50% dari kapasitas kelas. Kelas yang akan berlangsung akan digilir
secara bergantian, namun hal ini kembali lagi pada aturan yang berlaku di
provinsi. Saat ini, aplikasi semakin banyak dipakai dalam manajemen
pengetahuan. Dalam hal ini, keterampilan diperlukan untuk mengelola dan
memperkaya pengetahuan dengan menggunakan sumber online dan offline.
Keterampilan yang yaitu keterhubungan, kemampuan kritis, dan kreativitas.
C. Pembahasan
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau target yang masif dan luas.
Pembelajaran ini dilakukan oleh pendidik dan peserta didik yang berbeda tempat
sehingga perlu adanya sistem komunikasi yang dapat menyambungkannya,
sehingga dapat pembelajaran ini dapat dilakukan di mana saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, salah satunya pada Prodi Pendidikan
Keagamaan Katolik sejak bulan April 2020 lalu. Pada pelaksanaanya, pengajar
memanfaatkan LMS yang telah dibuat oleh universitas, selain itu menggunakan
aplikasi whatsapp, zoom, google from sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran. Penggunaan aplikasi whatsapp digunakan untuk bertukar
informasi, hingga file dalam bentuk pdf, doc, dan lainnya. Aplikasi zoom
dimanfaatkan untuk pertemuan kuliah tatap muka secara online dan google form
digunakan untuk membantu mahasiswa dalam presensi jika kesulitan dalam LMS.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengisian
angket pada 40 mahasiswa, yang setiap angkatan telah diwakili oleh 10
mahasiswa telah melakukan pembelajaran daring kurang lebih selama satu tahun.
Penelitian menunjukkan dosen telah melaksanakan kegiatan pembelajaran daring
dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan mahasiswa, bahwa dosen
dapat menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami oleh mahasiswa.
Dosen juga memanfaatkan teknologi dengan baik untuk menunjang pembelajaran.
Selain itu, mahasiswa menyatakan sangat setuju bahwa dosen memiliki waktu
untuk merespon tanggapan dan pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah
mampu menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga
meminimalisasi hambatan yang terjadi saat perkuliahan. Berdasarkan hasil
wawancara pula, mahasiswa merasa kurang pengalaman yang diakibatkan karena
praktek yang seharusnya dilakukan secara tatap muka harus berganti dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
praktek secara online. Mayoritas mahasiswa mengalami hambatan terutama biaya
yang dikeluarkan untuk mengikuti perkuliahan ini sangat besar, terutama untuk
membeli kuota. Memang dari pihak universitas sudah memberikan fasilitas kuota
disetiap bulannya, namun hal tersebut tidak cukup karena mayoritas perkuliahan
menggunakan zoom yang sangat menguras kuota.
Efektivitas menjadi pedoman atas keberhasilan dari suatu kegiatan
pembelajaran. Salah satu penyataan yang ada berisikan tentang proses
pembelajaran menjadi lebih efektif saat pembelajaran daring dilakukan. Hasil
tersebut menunjukkan sebanyak 32,5% mahasiswa merasa cukup dengan
pernyataan tersebut. Hal ini dapat diartikan informan masih kurang merasakan
manfaat dampak positif dan juga merasakan adanya adanya dampak negatif dari
pembelajaran daring ini. Namun disisi lain mahasiswa merasa bahwa dengan
adanya pembelajaran daring dapat menggantikan pembelajaran secara langsung.
Di dalam angket online yang telah disebarkan kepada mahasiswa,
peneliti juga telah mengadakan wawancara untuk menegaskan kembali jawaban
yang telah mereka isi dalam angket yang ada. Peneliti memberikan beberapa
pertanyaan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan saat mahasiswa
menanggapi pembelajaran daring yang telah mereka alami selama kurang lebih
satu tahun ini. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
daring selama pandemi covid- 19.
Kelebihan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1. Pembelajaran daring dapat dilakukan di mana saja, hal ini karena selama
pandemi tidak diperbolehkan adanya tatap muka. Jika kegiatan akan
dilaksanakan secara tatap muka perlu adanya protokol kesehatan.
2. Meminimalisasi mahasiswa terkena covid-19, karena tidak akan kontak
dengan orang lain.
3. Menghemat biaya hidup bagi mahasiswa rantau (biaya kost, biaya
transportasi, biaya makan).
Kekurangan:
1. Mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk membeli kuota internet untuk
menunjang perkuliahan.
2. Praktek yang seharusnya dilakukan secara tatap muka tidak dapat dilakukan
secara langsung karena harus berganti secara online.
3. Kendala sinyal, hal ini sering terjadi saat perkuliahan berlangsung. Sehingga
dalam pelaksanaannya sering terjadi kendala baik dari pengajar naupun
mahasiswa.
4. Kesehatan. Masalah kesehatan yang muncul akibat dari pembelajaran ini
yaitu menurunnya kualitas pengelihatan. Hal ini terjadi karena hampir setiap
hari bahkan dari pagi hingga sore, mahasiswa terus menatap laptop atau
smartphone untuk mengikuti kuliah ataupun mengerjakan tugas.
Pelaksanaan pembelajaran daring melatih mahasiswa untuk tidak
bergantung penuh pada dosen. Mahasiswa dapat mencari jawaban dari rasa ingin
tahunya dari pihak lain misalnya orangtua, teman, saudara atau dari internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Banyak kendala yang dihadapi saat pembelajaran daring misalnya jaringan
internet tidak merata dan akses internet yang mahal. Mengingat tempat
melaksanakan pembelajaran yang berbeda- beda setiap mahasiswa bahkan ada
yang dari daerah pegunungan jaringan adalah masalah yang utama. Jaringan yang
stabil sangat diperlukan dalam proses pembelajaran daring, karena digunakan
untuk mengirim tugas berupa foto, video atau audio membutuhkan koneksi yang
cukup. Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya dosen menggunakan media
pembelajaran yang memudahkan mahasiswa memahami materi agar pembelajaran
tetap efektif walaupun dilaksanakan dengan daring. Membuat video pembelajaran
yang semenarik mungkin, menggunakan animasi- animasi yang mana hal tersebut
sangat disukai, selain itu juga dapat membuat sebuah mind map yang isinya inti-
inti materi yang akan disampaikan oleh dosen, dapat dibuat gambar atau
menggunakan power point.
D. Usulan
Setelah melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring bagi
mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ada saran yang diajukan oleh peneliti, yaitu
1. Pihak prodi maupun universitas perlu meningkatkan mutu Sumber Daya
Manusia (SDM) bagi dosen dengan disertai peningkatan sarana dan prasarana
pembelajaran daring seperti pelatihan penggunaan Learning Management
System (LMS), video pengajaran yang kreatif sehingga mampu mengurangi
penggunaan kuota yang berlebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Meningkatkan kreativitas pengajar. Dalam prosesnya, pengajar dituntut untuk
dapat meningkatkan media pembelajaran yang memudahkan mahasiswa
untuk lebih mudah memahami materi yang diberikan baik menggunakan
dokumen maupun dengan menggunakan video yang dibuat oleh pengajar itu.
Selain media ini digunakan pula untuk menghemat pengeluaran mahasiswa
terutama kuota yang selama pelaksanaan pembelajaran daring sangat besar.
Sebagai saran, dosen dapat menggunakan power point dalam bentuk video,
sehingga mahasiswa dapat secara langsung melihat proses dosen menjelaskan
secara rinci karena sering kali dosen hanya menjelaskan melalui suara saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab penutup ini, penulis akan memaparkan simpulan dan saran
yang berkaitan dengan “Efektivitas Pembelajaran Daring Bagi Prodi Pendidikan
Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Bagian simpulan
memuat pembaasan dari rumusan permasalahan, sedangkan bagian saran tindak
lanjut dari kesimpulan yang dapat digunakan untuk dapat membantu prodi dalam
pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi covid- 19.
A. KESIMPULAN
Pandemi covid- 19 ini membuat pemerintah melakukan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran virus ini. Sistem
pembelajaran daring ini menjadi keputusan pemerintah sebagai upaya mencegah
persebaran virus corona. Kebijakan pembelajaran daring tertuang dalam Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36962/
MPK. A/ HK/ 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah
dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19). Dengan
kebijakan pemerintah ini menyebabkan segala kegiatan pendidikan dilakukan di
rumah, sehingga menyebabkan para pendidik untuk lebih kreatif dalam membuat
bahan ajar. Hal ini karena masih banyak daerah yang belum memiliki akses untuk
koneksi internet yang dapat mempersulit pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas. Melalui jaringan, pembelajaran berlangsung secara masif dengan peserta
didik yang tidak terbatas. Pembelajaran berbasis daring ini tentunya memliki
berbagai tantangan, salah satu hambatannya adalah keefektifan pembelajaran
daring bagi mahasiswa karena tidak melakukan pembelajaran secara langsung.
Penggunaan media daring juga merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas
dalam proses pembelajaran sehingga kualitas hasil belajar peserta didik juga
meningkat. Pembelajaran secara tidak langsung ini memiliki banyak tantangan di
antaranya fokus mahasiswa terganggu karena proses penyampaian materi tidak
dilakukan secara langsung. Dengan pembelajaran secara daring diharapkan
mahasiswa mampu bertangggung jawab terhadap tugasnya. Dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis daring ini perlu media yang mampu menambah semangat
peserta didik untuk selalu fokus dalam pembelajaran.
Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan
penyebaran angket secara daring melalui google form dan menggunakan teknik
wawancara untuk memperkuat jawaban. Subjek penelitian berlangsung pada 40
mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik angkatan 2017 hingga 2020 dengan
10 mahasiswa pada setiap angkatan sebagai perwakilan. Pertimbangan perwakilan
pada setiap angkatan dilihat dari tempat melaksanakan pembelajaran baik
mahasiswa yang berada di dalam atau di luar Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang berlangsung melalui pengisian angket
pada 40 mahasiswa, yang setiap angkatan telah diwakili oleh 10 mahasiswa telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
melakukan pembelajaran daring kurang lebih selama satu tahun. Penelitian
menunjukkan dosen telah melaksanakan kegiatan pembelajaran daring dengan
efektif. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa menyatakan bahwa dosen dapat
menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Dosen
juga memanfaatkan teknologi dengan baik untuk menunjang pembelajaran. Selain
itu, mahasiswa menyatakan sangat setuju bahwa dosen memiliki waktu untuk
merespon pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah
mampu menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga mengurangi
hambatan saat perkuliahan. Berdasarkan hasil wawancara pula, mahasiswa merasa
kurang pengalaman karena praktek yang seharusnya dilakukan secara tatap muka
harus berganti dengan praktek secara daring. Mayoritas mahasiswa mengalami
hambatan terutama biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti perkuliahan sangat
besar, untuk membeli kuota. Memang pihak universitas sudah memberikan
fasilitas kuota setiap bulannya, namun hal tersebut tidak cukup karena mayoritas
perkuliahan menggunakan zoom yang sangat menguras kuota.
Efektivitas menjadi pedoman atas keberhasilan dari suatu kegiatan
pembelajaran. Salah satu pernyataan yang ada berisikan tentang proses
pembelajaran menjadi lebih efektif saat pembelajaran daring berlangsung. Hasil
tersebut menunjukkan sebanyak 32,5% mahasiswa merasa cukup dengan
pernyataan tersebut. Hal ini dapat diartikan informan masih kurang merasakan
manfaat dampak positif dan juga merasakan adanya dampak negatif dari
pembelajaran daring ini. Hal lain diakibatkan karena mahasiswa merasa bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dengan adanya pembelajaran daring dapat menggantikan pembelajaran secara
langsung.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring
bagi mahasiswa Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ada saran yang diajukan oleh peneliti, yaitu
1. Melakukan pembelajaran daring yang diselingi dengan pembelajaran tatap
muka. Pandemi ini memang menganjurkan universitas untuk mengalihkan
pembelajaran menjadi daringsecara keseluruhan. Hal ini perlu dibarengi
dengan tatap muka kurang lebih satu kali dalam seminggu, khususnya bagi
mereka yang berada di wilayah Jogja. Hal ini juga berdasarkan mahasiswa
angkatan 2020 yang belum pernah merasakan kuliah tatap muka secara
langsung untuk lebih mengenal keadaan kampus secara langsung.
2. Meningkatkan kreativitas pengajar. Dalam prosesnya, pengajar dituntut untuk
dapat meningkatkan media pembelajaran yang memudahkan mahasiswa
untuk lebih mudah memahami materi yang diberikan baik menggunakan
dokumen maupun dengan menggunakan video yang dibuat oleh pengajar itu.
Selain media ini digunakan pula untuk menghemat pengeluaran mahasiswa
terutama kuota yang selama pelaksanaan pembelajaran daring sangat besar.
Sebagai saran, dosen dapat menggunakan power point dalam bentuk video,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sehingga mahasiswa dapat secara langsung melihat proses dosen menjelaskan
secara rinci karena sering kali dosen hanya menjelaskan melalui suara saja.
3. Mahasiswa perlu membangun motivasi dalam dirinya untuk dapat
melaksanakan pembelajaran daring secara bertanggung jawab, karena dosen
tidak dapat membimbing secara langsung.
4. Mahasiswa perlu memperhatikan secara serius setiap perkuliahan yang
diberikan dosen, agar tidak tertinggal materi dan informasi terbaru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Jagad Dewantara, Heru Nurgiansah. (2021). Efektivitas Pembelajaran
Daring diMasa Pandemi COVID- 19 Bagi Mahasiswa Universitas
PGRI Yogyakarta.
Amelia, Aisyah. Et al. (2020). Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di
Masa Pandemi Covid- 19. Universitas Trunojoyo Madura.
Bilfaqih, Yusuf dan M. nuh Qomarudin. (2015). Esensi Pengembangan
Pembelajaran Daring. Yogyakarta: Deepublish.
Choiroh, Nisaul (2020). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Daring/ E- Learning
Dalam Pandangan Siswa.
Cresswell, John W. (2013). Reseacrh Design. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Desyana, L. V. (2019). Efektivitas Penggunaan Media Kahoot pada Kegiatan
Penutup Pembelajaran Matematika Materi Aturan Sinus dan Consinus
di Kelas X MIPA 4 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Yogyakarta:
Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
Dosen Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. (2018). Panduan Akademik: Program Studi
Pendidikan Keagamaan Katolik. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Keagamaan Katolik.
IAIN Kediri. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-
19.
Kaba, Ghaleb, Shoruq. (2020). Distance Learning During Covid- 19 Pandemic:
Satisfaction, Opportunities and Challenges as Perceived by Faculty
Members and Students.
Kemendikbud. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3,
2020 tentang Standart Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia.
Kuntjojo. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri.
Nanang Sumanang (2020, 30 Agustus). Pendidikan Masa Pandemi, Pendidikan
Kehidupan. Antaranews. com
Pusat Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran. (2020). Panduan Pembelajaran
Daring Universitas Sanata Dharma.
Putri, U. H. (2019). Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan. Padang:
Universitas Negeri Padang.
Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Tim Konten Pembelajaran Daring PPIP. (2020). Panduan Pembelajaran Daring
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Triwiyanto, Teguh. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Sinar Grafika Offset.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring
Selama Masa Pandemi Covid- 19: Sebuah Survey Online.
Waryanto, N. H. (2006). Online Learning sebagai Salah Satu Inovasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Webinar APK Bappenas. Teknologi untuk Pendidikan: Efektivitas Pembelajaran
Daring di Masa Pandemi Covid- 19. 16 Maret 2021 pukul 13. 30
WEBINAR XI “Teknologi untuk Pendidikan: Efektivitas Pembelajaran
Daring di Masa Pandemi COVID-19" - YouTube diakses pada bulan
April 2021
Webinar STEKOM. Kunci Sukses Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi
Covid- 19. 20 Juni 2020 pukul 09. 00 WEBINAR - Kunci Sukses
Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 - YouTube diakses
pada bulan Februari 2021
Yohanes Paulus II. (2014). Instrumentum Laboris Penerjemah: R.P. F.X.
Adisusanto, SJ. Jakarta: Dokpen KWI.
_______________. (2019). Gereja dan Internet; Etika dalam Internet;
Perkembangan Cepat. Penerjemah: R.P. F.X. Adisusanto, SJ. Jakarta:
Dokpen KWI.
Zahra Auliana Noor Alfatah. (2021, 17 Januari). Efektivitas Pembelajaran
Daring di Tengah Wabah Covid- 19. Kumparan.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(28)
Wawancara 1 (I1)
Nama : Veronica Ancella
Lokasi : Rumah pribadi
Status : Mahasiswa
E: Bagaimana tanggapan anda saat mengetahui akan adanya pembelajaran secara
daring?
I: Disatu sisi senang dan disatu sisi sedih, senang karena dengan adanya
pembelajaran daring ini memperkecil ancaman untuk terkena covid ini, namun
disisi lain dengan adanya pembelajaran seperti ini membuat saya lebih mandiri
lagi dalam mengikuti perkuliahan karena tidak adanya pertemuan tatap muka.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring membantu anda dalam memahami tujuan
umum dalam perkuliahan?
I: Membantu karena setiap memulai perkuliahan pertama dosen sudah
memberikan rincian perkuliahan yang akan dijalankan.
E: Bagaimana menurut mahasiswa, berkaitan dengan dosen saat mengajar selama
pembelajaran daring?
I: Secara garis besar dosen mengajar menggunakan LMS dan zoom, semester lalu
ada satu dosesn yang menggunakan google meet dan google classroom dan ada
yang menggunakan WA. Biasanya kami dipersilahkan mengisi presensi lalu
bertemu di zoom atau juga memberi materi untuk dibaca sendiri, lalu mengerjakan
tugas yang diupload di LMS. Model yang digunakan dosen saat mengajar
bermacam- macam, ada yang menjelaskan dulu melalui zoom kemudian membaca
materi ppt/ pdf, ada yang membaca materi terlebih dahulu lalu dibahas dalam
zoom. Ada pula dosen yang hanya memberikan materi/ video dari youtube atau
video penjelasan yang sudah dosen buat. Untuk kuis pada semester lalu melalui
aplikasi quizizi dan pada semester ini menggunakan moodle. Kebanyakan dosen
menjelaskan melalui zoom, walaupun ada sebagian yang hanya menggunakan
WA grup.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin bersemangat
dalam mengikuti perkuliahan?
I: Selama pembelajaran daring lebih cepat lelah dan bosen. Pembelajaran sulit
masuk dan mudah stress karena menurutku banyak tugas yang dikerjakan dan
semua deadline sementara di rumah tidak ada hiburan yang bisa dinikmati. Kalau
offline walaupun banyak tugas, masih bisa bercanda dengan teman. Terutama buat
aku yang matanya minus merasa capek karena hampir setiap hari natap laptop.
Yang membuat kurang semangat juga, seharusnya di semester ini banyak praktek
namun tidak bisa dilaksanakan karena kondisi yang seperti ini jadi minim
pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(29)
E: Apakah anda merasa nyaman mengikuti pembelajaran berbasis daring?
I: Tidak nyaman, merasa susah kalau daring seperti ini. Terutama saat mencari
materi lain tidak dapat ke perpus, belum lagi kalau sinyal tidak stabil bisa
menghambat semuanya, terlebih lagi biaya yang dikeluarkan lebih banyak dari
sebelumnya karena mayoritas dosen mengugunakan zoom.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring meningkatkan perhatian dalam
mengikuti perkuliahan?
I: Menurut saya kurang, karena pada saat pembelajaran berlangsung terganggu
dengan situasi lingkungan yang ada. Kadang- kadang situasi rumah yang berisik
membuat konsentrasi menjadi buyar.
E: Selama pembelajaran daring ini apakah semua kegiatan dilaksanakan secara
daring atau ada beberapa yang dilakukan melalui tatap muka?
I: Semester lalu semua kegiatan dilakukan secara daring, namun semester ini ada
mata kuliah praktek PAK yang jika (mau dan berkenan) melakukan SCP kelas di
kampus dapat dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan dan juga untuk
kelas homiletik, dosen memberi tahu jika UTS dan UAS dilaksanakan di kampus
hanya untuk mahasiswa yang berdomisili di Jogja.
E: Apakah dengan pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin
menumbuhkan rasa keingin tahuan pada setiap mata kuliah?
I: kadang- kadag, soalnya lebih sering mencari tahu hanya pada saat ada tugas saja
selain itu setelah perkuliahan selesai tidak belajar lagi.
E: Dilihat dari apa yang terjadi saat ini, apakah pembelajaran daring dapat
menggantikan pembelajaran secara langsung?
I: Menurut saya dengan adanya pembelajaran seperti ini dapat menghemat biaya
terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jogja karena dapat dilakukan di
rumah. Namun dilihat lagi dari dampat yang ada lebih banyak negatifnya yang
ditimbulkan, sehingga dirasa kurang efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(30)
Wawancara 2 (I2)
Nama : Clementine Ingrid
Lokasi : Rumah pribadi
Status : Mahasiswa
E: Bagaimana tanggapan anda saat mengetahui akan adanya pembelajaran secara
daring?
I: Kaget, karena untuk pertama kali mengalami proses perkuliahan seperti ini
tidak ada bayangan seperti apa pelaksanaannya.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring membantu anda dalam memahami tujuan
umum dalam perkuliahan?
I: Cukup membantu, karena dosen telah menyampaikan materi yang ada, apa yang
akan dilakukan satu semester ke depan sehingga mahasiswa dapat melihat dan
memperhitungkan poin- poin yang akan dicapai.
E: Bagaimana menurut mahasiswa, berkaitan dengan dosen saat mengajar selama
pembelajaran daring?
I: Dalam penggunaan media hampir semua dosen menggunakan LMS dan zoom.
Para dosen menyampaikan materi yang akan datang via LMS dan dibahas dalam
zoom. Model pembelajaran yang digunnakan rata- rata menggunakan PPT, video,
dan kuis. Para dosen pun memiliki banyak waktu untuk merespon mahasiswa
yang kesulitan dalam mengikuti perkuliahan.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin bersemangat
dalam mengikuti perkuliahan?
I: Selama pembelajaran daring lebih cepat lelah dan bosen. Pembelajaran sulit
masuk dan mudah stress karena menurutku banyak tugas yang dikerjakan dan
semua deadline sementara di rumah tidak ada hiburan yang bisa dinikmati. Kalau
offline walaupun banyak tugas, masih bisa bercanda dengan teman. Terutama buat
aku yang matanya minus merasa capek karena hampir setiap hari natap laptop.
Yang membuat kurang semangat juga, seharusnya di semester ini banyak praktek
namun tidak bisa dilaksanakan karena kondisi yang seperti ini jadi minim
pengalaman.
E: Apakah anda merasa nyaman mengikuti pembelajaran berbasis daring?
I: Di satu sisi nyaman karena berada di rumah sendiri, namun dalam memahami
materi yang disampaikan masih kesulitan.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring meningkatkan perhatian dalam
mengikuti perkuliahan?
I: Cukup meningkatkan perhatian, karena dengan kondisi saat ini yang melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31)
kegiatan perkuliahan tidak di kampus mau tidak mau kita harus bisa belajar secara
mandiri. Karena jika di kampus saat ada materi yang tidak dipahami dapat tanya
langsung ke temen, kalau saat pandemi seperti ini bertanya sama temen lewat WA
tidak selalu langsung paham karena kesulitan.
E: Selama pembelajaran daring ini apakah semua kegiatan dilaksanakan secara
daring atau ada beberapa yang dilakukan melalui tatap muka?
I: Untuk semester ini perkuliahan yang bersifat praktek dapat dilakukan secara
langsung di kampus, asalkan dapat dilaksanakan sesuai dengan protokol
kesehatan.
E: Apakah dengan pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin
menumbuhkan rasa keingin tahuan pada setiap mata kuliah?
I: Iya, karena pandemi ini mengharuskan mencari sumber lain untuk mendapatkan
informasi yang lain. Memakai sumber lain di internet karena tidak dapat
meminjam buku di perpustakaan jadi harus lewat internet.
E: Dilihat dari apa yang terjadi saat ini, apakah pembelajaran daring dapat
menggantikan pembelajaran secara langsung?
I: Bagi saya, pembelajaran ini dapat dilakukan untuk kedepannya mengingat dapat
dilakukan di mana saja, dari hasil yang ada lebih baik dari sebelumnya.
Pembelajaran daring ini juga melatih kita untuk bertanggung jawab dengan waktu
yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(32)
Wawancara 3 (I3)
Nama : Filipus Fajar
Lokasi : Kos
Status : Mahasiswa
E: Bagaimana tanggapan anda saat mengetahui akan adanya pembelajaran secara
daring?
I: Senang, karena pandemi ini membuat orang tua khawatir dengan kondisi saya
di Jogja apalagi saat itu covid baru muncul dan penyebarannya masih tinggi. Tapi
ada sedihnya juga karena tidak dapat belajar secara langsung dengan teman-
teman.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring membantu anda dalam memahami tujuan
umum dalam perkuliahan?
I: Cukup membantu, karena banyak dosen sudah memberitahu tujuan dari
pembelajaran ini untuk apa.
E: Bagaimana menurut mahasiswa, berkaitan dengan dosen saat mengajar selama
pembelajaran daring?
I: Saat proses perkuliahan dosen dapat membawakan materi dengan baik.
Penggunaan LMS dimanfaatkan dengan baik untuk pemberian materi dan tugas.
Selain itu penggunaan zoom juga dapat dioptimalkan tapi saat penggunaan zoom,
terkadang masih ada mahasiswa yang tidak selalu menyalakan kamera sehingga
dirasa pembelajaran masih kurang maksimal.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin bersemangat
dalam mengikuti perkuliahan?
I: Selama pembelajaran ini saya merasa semangat, karena dengan pembelajaran
daring ini, saya tidak perlu terburu- buru untuk datang ke kampus. Adanya
pembelajaran semacam ini dapat dijadikan terobosan baru, terutama dikalangan
mahasiswa yang dalam kenyataannya tidak selalu dapat bertemu secara tatap
muka karena terhalang tempat.
E: Apakah anda merasa nyaman mengikuti pembelajaran berbasis daring?
I: Sejauh yang saya rasakan saat ini, saya merasa nyaman. Walaupun saya
melakukan pembelajaran di kost tapi suasana yang tercipta dapat mendukung
perkuliahan. Mungkin jka saya melaksanakan perkuliahan di rumah akan terasa
berbeda, karena berkaitan dengan situasi rumah yang terkadang tidak kondusif.
E: Apakah pembelajaran berbasis daring meningkatkan perhatian dalam
mengikuti perkuliahan?
I: Tidak selalu, meningkatkan perhatian karena selama kuliah dilaksanakan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(33)
mandiri saya dapat berkonsentrasi sacara penuh pada perkuliahan yang sedang
berlangsung berbeda jika di kampus secara tidak langsung terkadang mendapat
gangguan dari teman lain. Tapi saat melakukan perkuliahan ini secara mandiri
terkadang rasa malas dan jenuh sering datang sehingga menganggu.
E: Selama pembelajaran daring ini apakah semua kegiatan dilaksanakan secara
daring atau ada beberapa yang dilakukan melalui tatap muka?
I: Satu tahun ini hampir 100% kegiatan dilakukan secara daring dalam
penyampaian materi perkuliahan. Tapi untuk beberapa kuliah praktek yang dapat
dilaksanakan secara langsung tetap berjalan dengan memperhatikan protokol yang
asda.
E: Apakah dengan pembelajaran berbasis daring membuat anda semakin
menumbuhkan rasa keingin tahuan pada setiap mata kuliah?
I: Semakin menumbuhkan, terutama saat dosen memberikan kuis sebelum
perkuliahan berlangsung sehingga mahasiswa dituntut untuk membaca materi
yang telah diberikan oleh dosen maupun mencari sumber lain untuk dapat
mengerjakan kuis tersebut.
E: Dilihat dari apa yang terjadi saat ini, apakah pembelajaran daring dapat
menggantikan pembelajaran secara langsung?
I: Menurut saya pembelajaran dengan model seperti ini dapat menggantikan
pembelajaran secara langsung. Walaupun pada prakteknya nanti mungkin dapat
digabungkan keduanya, agar mahasiswa yang kebetulan pada hari itu tidak dapat
mengikuti perkuliahan secara langsung dapat tetap mengikuti dengan perkuliahan
daring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(34)
Wawancara 4
Nama : Rm B. Agus Rukiyanti, SJ
Status : Kaprodi Pendikkat
E: Bagaimana tanggapan Romo terkait pemanfaatan daring saat ini?
R: Pertama memanfaat sarana yang sudah ada yaitu LMS. Saya mengajak para
dosen mengisi LMS sebelum perkuliahan dimulai sehingga saat perkuliahan
sudah siap. Contohnya saat kuliah dilaksanakan bulan Februari maka bulan
Januari sudah disiapkan. Zoom yang sudah ada diatur setiap kelasnya sehingga
dosen tidak tabrakan saat mengajar. Dosen yang belum mahir dalam membuat
bahan LMS, ada pelatihan agar dapat mengenal teknik, cara membuat video, cara
mengisi LMS. Antar dosen juga saling membantu dan berkomunikasi. Dalam
rapat bulanan selalu ada persiapan khusus untuk mempersiapkan bahan kuliah dan
evaluasi yang sudah ada untuk memperbaiki proses belajar agar lebih efektif lagi.
E: Selama ini media yang digunakan untuk perkuliahan seperti zoom, LMS,
WAG. Apakah ada kesulitan pada penggunaan terutama dalam penyampaian
materi dan tugas?
R: Pemanfaat zoom sudah tidak ada masalah, kenadala yang ada tidak semua
mahasiswa menyalakan kamera karena sinyal yang lemah dan itu situasi yang
tidak bisa diatasi. Untuk mengatasi itu saya memberikan tugas, refleksi sehingga
mereka yang tidak efektif dalam menggunakan zoom, mereka dapat emngejar
dengan tugas- tugas tersebut.
E: Apakah Romo mengalami kendala dalam menyampaikan informasi kepada
mahasiswa?
R: Ketika diberi tugas membuat mereka membaca atau melihat video dan
direfleksikan. Dengan tugas tersebut mereka mengerjakan membantu mereka
belajar walaupun masih kurang efektif.
E: Apakah Romo merasa nyaman dengan penggunaan pembelajaran daring ini?
R: Butuh penyesuaian, tapi lama kelamaan juga bosen karena tidak adanya tatap
muka dan terus- menerus menatap layar. Dan mahasiswa pun saya rasa bosen,
namun harus tetap dicari cara untuk mengatasi hal tersebut. Maka saya
mengatasinya dengan membuat kelompok diskusi.
E: Apakah dengan pembelajaran daring saat ini, telah mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan?
R: Dari hasil yang ada berkurang, tidak bisa optimal sehingga dapat dikatakan
menurun. Keterbatasan yang ada salah satunya karena bosan, dan kekurangan
pemahaman mahasiswa yang belajar sendiri. Tugas yang ada membantu mereka
untuk menambah poin yang masih kurang dan meningkatkan usaha mereka.
E: Apakah pembelajaran daring ini efektif?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(35)
R: Ini sebagai bentuk baru dan ada positifnya, karena kuliah tidak melulu bertatap
muka. Dan kedepannya saya berharap adanya bentuk campuran atau learning
berjalan bersama. memanfaatkan teknologi daring tetap dilanjutkan.
E: Untuk kedepannya apakah pembelajaran daring ini dapat menggantikan
pembelajaran tatap muka?
R: Kebijakan universitas akan diadakan tatap muka 30% dari mata kuliah yang
ada, dan tatap muka 50% dari kapasitas kelas, sehingga tidak seperti dulu lagi.
Kelas yang ada akan digilir agar semua bergantian, namun hal ini kembali lagi
pada aturan provinsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI